Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
dalam hal frekuensi, durasi atau jumlah darah yang keluar dalam siklus haid maupun diluar siklus haid.
Penggolongan standar PUA, dibedakan menjadi 7
ETIOLOGI
Etiologi
Keadaan patologis panggul Penyakit medis sistemik
PUD
Gangguan kehamilan
iatrogenik
baik bertangkai maupun tidak, pertumbuhan berlebih dari stroma dan kelenjar endometrium dilapisi oleh epitel endometrium. Biasanya asimptomatik Lesi umumnya jinak, sebagian kecil atipik. Resiko keganasan meningkat dengan bertambahnya usia, status menopause, dan hipertensi. Diagnosis USG dan/atau histeroskopi
dan kelenjar endometrium ektopik pada lapisan miometrium USG syarat minimum untuk menentukan diagnosis adenomiosis.
pada lapisan miometrium Disebut juga Leiomioma / mioma / fibroid Gejala pola perdarahan paling umum adalah menorragia. Klasifikasi mioma uteri : Subserosa Intramural Submukosa
berdampak pada perdarahan uterus Gejalanya berupa kelainan disfungsi trombosit dan keganasan hematologi
yang sulit diramalkan dan jumlah darah yang bervariasi. Gejala bervariasi mulai dari amenorea, perdarahan ringan dan jarang, hingga perdarahan haid banyak, tak terduga dan ekstrim yang membutuhkan penanganan medis segera. Gangguan ovulasi dapat disebabkan oleh sindrom ovarium polikistik (SOPK), hiperprolaktinemia, hipotiroid, obesitas, penurunan berat badan, anoreksia atau olahraga berat yang berlebihan
ENDOMETRIAL (PUA-E)
Merupakan gangguan hemostasis lokal pada
endometrium. Adanya penurunan produksi faktor yang terkait vasokonstriksi endothelin-1 dan prostaglandin F2.
penyebab lain yang jarang atau sulit dimasukkan dalam klasifikasi. Kelainan yang termasuk kelompok ini endometritis kronik, malformasi arteri-vena dan hipertrofi miometrium. Kelainan tersebut masih belum jelas kaitannya dengan kejadian PUA.
DIAGNOSIS
Anamnesis Penegakan Diagnosis Pemeriksaan Umum
Biopsi
Pemeriksaan Penunjang
USG
histerosonografi
PENATALAKSANAAN
Penanganan awal dengan medikamentosa:
non-hormonal: asam traneksamat dan obat anti inflamasi non steroid. hormonal: estrogen, pil kontrasepsi kombinasi, progestin.
POLIP (PUA-P)
POLIP
Histeroskopi
Dilatasi
Kuretase
Adenomoisis (PUA A)
Adenomiosis
Ingin Hamil ?
Ya
Tidak
Miomektomi
Histerektomi
Embolisasi
Ingin Hamil ?
Ya
Tidak
Histerektomi
Coagulopathy
Terapi multidisiplin
keganasan endometrium perlu dilakukan pemeriksaan USG transvaginal dan pengambilan sampel endometrium. Bila tidak dijumpai faktor risiko untuk keganasan endometrium lakukan penilaian ada atau tidaknya kontra indikasi pemberian PKK. Bila tidak dijumpai kontra indikasi, dapat diberikan PKK selama 3 bulan. Bila dijumpai kontra indikasi pemberian PKK dapat diberikan preparat progestin selama 14 hari stop 14 hari (diulang sampai 3 bulan siklus) Bila pengobatan medikamentosa gagal ablasi endometrium, reseksi mioma dengan histeroskopi atau histerektomi.
ENDOMETRIAL (PUA-E)
Pemeriksaan USG transvaginal atau SIS menilai
kavum uteri. Asam traneksamat 3 x 1 g dan asam mefenamat 3 x 500 mg pilihan lini pertama dalam tata laksana menoragia. Lakukan observasi selama 3 siklus menstruasi. Jika setelah 3 bulan, respons pengobatan tidak adekuat penilaian (USG transvaginal/SIS) untuk menilai kavum uteri.
IATROGENIK (PUA-I)
Perdarahan karena efek samping kontrasepsi progestin
: -
Jika terdapat amenorea atau perdarahan bercak lakukan konseling bahwa kelainan ini merupakan hal biasa. perdarahan tetap berlangsung setelah 6 bulan, Berikan estrogen jangka pendek (EEK 4 x 1.25 mg/hari selama 7 hari) Pertimbangkan pemilihan metoda kontrasepsi lain.
IATROGENIK (PUA-I)
Perdarahan karena efek samping penggunaan AKDR :
Jika pada pemeriksaan pelvik dijumpai rasa nyeri doksisiklin 2x100 mg/hari selama 10 hari. Jika tidak ada perbaikan, pertimbangkan untuk mengangkat AKDR. Jika tidak dijumpai rasa nyeri dan AKDR digunakan dalam 4-6 bulan pertama, Lanjutkan penggunaan AKDR, jika perlu dapat ditambahkan AINS. Jika setelah 6 bulan perdarahan tetap terjadi dan pasien ingin diobati, berikan PKK untuk 1 siklus.
berkepanjangan dapat menyebabkan anemia defisiensi besi. Paparan estrogen terlindung dari anovulasi kronis merupakan faktor risiko untuk kanker endometrium. Periode haid yang jarang/tidak teratur, perimenopause, dan anovulasi dapat mengakibatkan infertilitas.
TERIMA KASIH