Вы находитесь на странице: 1из 11

MAKALAH KEHIDUPAN KEAGAMAAN DI INDONESIA

Tentang KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN

DI susun oleh kelompok : M. Rangga Kharisma MUH. Mutawali Nurul Fitriyani Radiatun Rita Komalasari (E1B 112056) (E1B 1120 ) (E1B 112066) (E1B 112070) (E1B 112074)

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga dapat kami menyusun makalah mengenai KEHIDUPAN KEAGAAN DI INDONESI tepat pada waktunya. Makalah ini kami susun guna untuk memenuhi persyaratan mengikuti mata kuliah pendidikan nilai dan moral. Dalam pengumpulan data, kami dibantu oleh berbagai pihak yang terkait termasuk sesama rekan mahasiswa lainnya. Atas terselesaikannya laporan ini kami mengucapkan terima kasih kepadanya Kami menyadari dalam penyusunan maakalah ini masih banyak kekurangan. Dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Mataram, april 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i Daftar isi .ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.1 B. Rumusan Masalah1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian keragaman dan Kesederajatan2 B. Unsur-Unsur Keragaman Dalam Masyarakat.. 2 C. Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara, Dan Kehidupan Global 4 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 7 DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Keragaman atau kemajemukan merupakan kenyataan sekaligus keniscayaan dalam kehidupan di masyarakat. Keragaman merupakan salah satu realitas utama yang dialami masyarakat dan kebudayaan di masa silam, kini dan di waktu-waktu mendatang. Sebagai fakta, keragaman sering disikapi secara berbeda. Di satu sisi diterima sebagai fakta yang dapat memperkaya kehidupan bersama, tetapi di sisi lain dianggap sebagai faktor penyulit. Kemajemukan bisa mendatangkan manfaat yang besar, namun juga bisa menjadi pemicu konflik yang dapat merugikan masyarakat sendiri jika tidak dikelola dengan baik. Setiap manusia dilahirkan setara, meskipun dengan keragaman identitas yang disandang. Kesetaraan merupakan hal yang inheren yang dimiliki manusia sejak lahir. Setiap individu memiliki hak-hak dasar yang sama yang melekat pada dirinya sejak dilahirkan atau yang disebut dengan hak asasi manusia. Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan dapat terwujud dalam praktik nyata dengan adanya pranata-pranata sosial, terutama pranata hukum, yang merupakan mekanisme kontrol yang secara ketat dan adil mendukung dan mendorong terwujudnya prinsip-prinsip kesetaraan dalam kehidupan nyata. Kesetaraan derajat individu melihat individu sebagai manusia yang berderajat sama dengan meniadakan hierarki atau jenjang sosial yang menempel pada dirinya berdasarkan atas asal rasial, sukubangsa, kebangsawanan, atau pun kekayaan dan kekuasaan. Di Indonesia, berbagai konflik antarsukubangsa, antarpenganut keyakinan keagamaan, ataupun antarkelompok telah memakan korban jiwa dan raga serta harta benda, seperti kasus Sambas, Ambon, Poso dan Kalimantan Tengah. Masyarakat majemuk Indonesia belum menghasilkan tatanan kehidupan yang egalitarian dan demokratis. 2. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat kita tarik rumusan masalahnya yaitu : 1. Pengertian keseragaman dan kesederajatan ? 2. Unsur-unsur keragaman di Indonesia ?

BAB II PEMBAHASAN

A. Makna Keragaman dan Kesederajatan 1. Makna Keragaman Keragaman berasal dari kata ragam. Dalam kamus besar bahasa indonesia ragam berarti : o o o o Tingkah, laku, ulah, Macam, jenis, Lagu, musik langgam, Warna, corak, ragi.

Sedangkan keragaman sendiri berarti : o Perihal berjenis-jenis atau beragam-ragam, o Keadaan beragam-ragam. Ragam juga dapat diartikan bersatu hati, rukun sehingga keragaman berarti kerukunan. 2. Makna Kesederajatan Kesederajatan berasal dari kata derajat. Dalam kamus besar bahasa indonesia derajat berarti : o Tingkatan, martabat, pangkat, o Gelar yang diberikan oleh perguruan tinggi kepada mahasiswa yang telah lulus ujian. Sederajat berarti sama tingkatannya (pangkatnya, kedudukannya) dan kesederajatan berarti perihal kesamaan tingkatan. (http://catarts.wordpress.com/2012/04/13/bab-iv-manusia-keragaman-dan-kesetaraan/) B. UNSUR-UNSUR KERAGAMAN DALAM MASYARAKAT 1. Suku bangsa dan ras Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sampai merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut, warna kulit, ukuran tubuh, mata, ukuran kepala, dan lain sebagai

2. Agama dan keyakinan Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut. Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta gama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latinreligio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan. Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca indra. Dalam peraktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain adalah : 1. Berfungsi edukatif : ajaran agama secara hukum berfungsi menyuruh dan melarang 2. Berfungsi penyelamat 3. Berfungsi sebagai perdamaian 4. Berfungsi sebagai Social control 5. Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas 6. Berfungsi transformatif 7. Berfungsi sublimatif Ada beberapa alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia, antara lain adalah : Karena agama merupakan sumber moral Karena agama merupakan petunjuk kebenaran Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika. Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kalasuka,maupun di kala duka Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar -- atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. Contoh: Pada suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi merupakan pusat tata surya, belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru. 3. Ideologi dan politik Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkanWeltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang

diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme).inisi Ideologi o Karl Marx Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat. 1 mei 2005 Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Ideologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental. 4. Tatakrama Tatakrama yang dianggap arti bahasa jawa yang berarti adat sopan santun, basa basi pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu. 5. Kesenjangan ekonomi dan sosial Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan bermacam tingkat, pangkat, dan strata sosial. Kesenjangan ekonomi antara masyarakat level atas dan bawah yang cukup lebar. Hal ini menjadi salah satu sumber konflik dan mudah sekali tersulut di masyarakat. "Ada stagnasi perkembangan ekonomi mikro karena kebijakan yang belum berpihak ke masyarakat bawah. Anggaran negara itu belum sepenuhnya menetes ke masyarakat level bawah seperti nelayan, petani, masyarakat pesisir, dan pedagang kecil, (http://fathul-abefathul.blogspot.com/2011/11/manusia-keragaman-dan-kesederajatan.html) C. PENGARUH KERAGAMAN TERHADAP KEHIDUPAN BERAGAMA, BERMASYARAKAT, BERNEGARA, DAN KEHIDUPAN GLOBAL Pengaruh keragaman diantaranya adalah a. Terjadinya segmentasi kedalam kelompok-kelompok kebudayaan yang berbeda. yang seringkali memiliki

b. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat non komplemeter. c. Kurang mengembangkan konsesus diantara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar. d. Secara relatif sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan yang lainnya. e. Secara relatif intergrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan didalam bidang ekonomi. f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain. Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan tercipta masalahmasalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa seperti : a. Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia dengan dunia lingkungannya. b. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. c. Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat bermacammacam, antara lain keyakinan bahwa secara kodrati ras/sukunya kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu : 1) 2) 3) 4) Semangat Religius Semangat Nasionalisme Semangat Fluralisme Dialog antar umat beragama

5) Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan antar agama, media, masa, dan harmonisasinya.

Manusia Beradab dalam keragaman Dalam hal ini maka tedapat teori yang menunjukkan penyebab konflik di tengah masyarakat antara lain: o Teori hubungan masyarakat, memiliki pandangan bahwa konflik yang sering muncul ditengah masyarakat disebabkan polarisasi yang terus terjadi, ketidak percayaan dan

permusuhan diantara kelompok yang berbeda, perbedaan bisa dilatarbelakangi SARA bahkan pilihan ideologi politiknya. o Teori identitas yang melihat bahwa konflik yang mengeras di masyarakat tidak lain disebabkan identitas yang terancam yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan masa lalu yang tidak terselesaikan o Teori kesalahfahaman antar budaya, teori ini melihat konflik disebabkan ketidakcocokan dalam cara-cara berkomunikasi diantara budaya yang berbeda. o Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadi konflik adalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial budaya dan ekonomi. (http://jalannyauzanks.blogspot.com/2011/06/manusia-keragaman-dan-kesederajatan.html)

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Dari penulisan makalah di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa keragaman dan kesederajatan sesuatu yang saling berkesinambungan Keseragaman dan kesederajatan merupakan keinginan dan tujuan setiap manusia dalam menjalani kehidupan agar tercipta suasana yang harmonis, aman, tentram, dan damai. Menciptakan suasana yang indah adalah tujuan kita bersama, Tanggung jawab manusia untuk melakukan introspeksi diri dalam menjalani kehidupannya,Tanpa keseragaman dan kesederajatan alangkah meruginya kita sebagai mnusia yang didalam nya terdapat potensipotensi yang tidak dimiliki ciptaan Tuhan selain manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Apter.devid. 1987. Politik modernisasi. Jakarta: PT gramedia. Setiadi,ely 1987. Ilmu sosial Budaya Dasar. Jakarta: oredana media group http://bagongmendem.blogspot.com/2012/09/makalah-manusia-keragaman-dan-kesetaraan.html http://catarts.wordpress.com/2012/04/13/bab-iv-manusia-keragaman-dan-kesetaraan/

http://jalannyauzanks.blogspot.com/2011/06/manusia-keragaman-dan-kesederajatan.html http://isbdunmer.blogspot.com/2011/10/manusia-keragaman-dan-kesederajatan.html http://fathul-abefathul.blogspot.com/2011/11/manusia-keragaman-dan-kesederajatan.html http://jalannyauzanks.blogspot.com/2011/06/manusia-keragaman-dan-kesederajatan.html

Вам также может понравиться