Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada mulanya proses oksidasi dan reduksi diberi batasan sebagai reaksi pelepasan dan penangkapan oksigen oleh suatu zat. Untuk memperjelas intisari gejala tersebut, telah dikemukakan batasan yang lebih umum, yaitu oksidasi adalah proses pelepasan elektron dari suatu zat, sedangkan reduksi adalah proses penangkapan elektron oleh suatu zat. Pada waktu melepaskan elektron suatu zat berubah menjadi bentuk teroksidasinya, karena zat itu bertindak sebagai zat pereduksi. Sebaliknya, zat pengoksidasi adalah zat yang menerima elektron dan karena itu zat tersebut mengalami reduksi (Rivai, 1995). Bentuk teroksidasi dan bentuk tereduksi dari suatu zat merupakan suatu sistem yang berpasangan yang disebut redoks atau pasangan redoks. Persamaan reaksi redoks agak lebih sulit ditulis dan diseimbangkan daripada persamaan reaksi lainnya. Sama halnya dengan persamaan reaksi lain, persamaan reaksi redoks harus diseimbangkan dari segi muatan dan materinya. Penyeimbangan materi biasanya dapat dilakukan dengan mudah, sedangkan penyeimbangan muatan agak sulit. Karena itu, perhatian harus dicurahkan pada penyeimbangan muatan karena kesetimbangan muatan berguna untuk menentukan faktor stokiometri (Rivai, 1995). Natrium dan kalium melimpah di litosfer (masing-masing 2,4 dan 2,4 %). Terdapat sejumlah besar kandungan garam batuan, NaCl, karnalit, KCl,

MgCl2.6H2O, yang dihasilkan dari penguapan air laut dalam jangka waktu geologis. Li, Rb, dan Cs mempunyai kelimpahan yang lebih rendah dan terdapat dalam beberapa mineral silikat (Cotton dan Wilkinson, 1976). Natrium dan senyawaannya sangat penting. Hidroksida, karbonat, sulfat, tripoliposfat, dan silikatnya merupakan satu diantara 50 bahan kimia industri yang penting dengan produksi di Amerika Serikat untuk tahun 1972 sebesar masing-masing satu sampai 10 juta ton. Garam kalium, umumnya sulfat, dipakai sebagai pupuk. Kegunaan yang utama dari litium adalah sebagai logam dalam sintesis alkali litium (Cotton dan Wilkinson, 1976). Suatu tinjauan tabel periodik menggambarkan bahwa terdiri dari dua sub-golongan, A dan B. Golongan IA terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium, dan golongan IB disebut juga golongan logam peralihan pada deretan panjang yang terdiri dari tembaga, perak, dan emas. Logam sub-golongan IA dikenal sebagai logam alkali karena oksida dan hidroksida logam ini dapat bereaksi dengan air membentuk alkali. Logam alkali ini menempati tempat sesudah golongan gas mulia. Litium menempati tempat sesudah helium, barium sesudah neon, kalium sesudah argon (Sjahrul, 2009). Logam alkali menampakkan warna khas pada nyala api bunsen. Kejadian ini disebabkan karena ada sejumlah kecil energi dari nyala api yang diserap oleh elektron pada kulit terluar sehingga elektron tersebut mengalami suatu eksitasi. Pada saat elektron kembali keposisi semula, elektron mengeluarkan energi yang telah diserap sebagai cahaya tampak (Sjahrul, 2009).

Semua logam alkali larut dalam amonia cair, membentuk larutan yang mengandung kation terlarut dan elektron. Larutan serupa dapat dibuat dalam beberapa amina dan eter. Logam juga larut dalam merkuri. Natrium amalgam, merupakan cairan yang tidak baik dalam natrium karena mengurangi manfaat dalam kimia organik dan anorganik, sehingga dapat digunakan dalam media air karena kelebihan energi potensial untuk pembuangan hidrogen pada merkuri (Sharpe, 1992). Kecenderungan suatu logam untuk beroksidasi, sama seperti reaksi spontan lainnya, ditandai oleh perubahan energi bebas G yang menyertai pembentukan oksidasi. Berbagai jenis logam mudah teroksidasi karena memiliki nilai G negatif. Sesuai persamaan Gibbs dengan sendirinya terdapat hubungan antara Go dengan Ho, panas reaksi standar dari perubahan entropi standar S (Pinem, 2005). Penambahan elemen paduan sesuai Kaidah Wagner Nauffe adalah salah satu cara untuk mengubah laju oksidasi dan hal ini dapat meningkatkan ketahanan terhadap oksidasi. Elemen paduan dapat ditambahkan karena merupakan pembentukan oksida yang kuat dan mengutamakan pembentukan oksidanya sendiri dari bukan oksida logam pelarut di permukaan logam. Kromium merupakan elemen tambahan yang sangat baik karena membentuk lapisan pelindung Cr2O3 di sejumlah logam (seperti Fe, Ni) tetapi merugikan Ti yang membentuk oksida anion tak sempurna tipe-n. Penambahan aluminium pada tembaga meningkatkan perilaku oksidasi karena terjadi pembentukan Al2O3 (Pinem, 2005).

Resonansi seperti puncak penyerapan, yang ditemukan oleh Mayer untuk sampel sebagian besar dari Na dan K , dan yang tidak dapat dijelaskan dalam hal sifat massal logam, sebenarnya karena efek kekasaran permukaan Metode Ellipsometric mengalami kesalahan sistematis ketika permukaan logam ditutupi oleh distribusi padat kecil partikel logam. Konstanta optik jelas tergantung pada konstanta optik dari logam massa dan pada konstanta optik efektif dari film granular tipis. Film tersebut juga dapat dibuat dengan penguapan logam pada substrat transparan, dan sifat optik mereka dapat dijelaskan dalam hal dua jenis osilasi kolektif dalam partikel logam (Meessen, 1971). Sifat optik film tipis granular logam alkali, pada substrat kaca, telah dianalisis oleh Wood pada tahun 1902. Dengan kecerdasannya yang luar biasa ia mengakui semua fitur penting, serta asal-usul sebenarnya dari warna yang diamati. Maxwell- Garnett kemudian mengembangkannya pada tahun 1904, kedalam sebuah teori yang sangat memuaskan untuk sifat optik yang dibentuk oleh seragam suspensi koloid logam sangat kecil partikel dalam matriks gelas. Ide dasarnya adalah medan listrik dari gelombang cahaya menginduksi momen dipol di setiap partikel logam, dan salah satu harus mempertimbangkan polarisasi ratarata volume dan mengandung banyak partikel logam (Meessen, 1971). Untuk berhubungan hasil Payan dan Mayer, dapat dikendalikan melalui keberadaan distribusi padat partikel logam pada permukaan massal Mayer. Hal ini bisa disebabkan oleh sebuah polycristalline struktur permukaan, atau ke

kondensasi tertunda atom logam alkali sisa yang dibebaskan, misalnya dari dinding kapal mana logam destilasi (Meessen, 1971).

Вам также может понравиться