Вы находитесь на странице: 1из 53

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Tumbuhan adalah organisme yang dicirikan dengan adanya dinding sel, pigmen fotosintetik dan sifat autotrofik serta immobil. Secara garis besar, tumbuhan dibedakan menjadi tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tingkat tinggi. Pembagian ini tidak mengacu secara spesifik kepada struktur tubuh dari tumbuhan tersebut, tetapi lebih mengacu pada perkembangbiakan ataureproduksinya. Tumbuhan tingkat rendah memiliki organ dan cara perkembangbiakan yang lebih sederhana bila dibandingkan dengan pada tumbuhan tingkat tinggi. Dalam tumbuhan tingkat rendah, kita mengenal kelompok Thalophyta yang mencakup Algae ganggang!. Thallopyta merupakan tumbuhan bertalus atau tumbuhan yang belum dapat dibedakan secara jelas antara akar, batang, dan daun. Secara umum, kita memandang keseluruhan tubuhnya sebagai talus. Algae merupakan tumbuhan akuatik yang menghuni habitat air. Dalam system pengklasifikasian, Pembagian Algae dalam kelas"kelas tertentu didasarkan pada jenis pigmen #arna yang dikandungnya, sehingga kita dapat mengenal istilah $ ganggang hijau!, &hodophyta 'anggang merah!, Phaeophyta %hlorophyta

ganggang coklat! dan sebagainya. Dalam makalah ini, ruang lingkup pembahasan kami batasi pada kelas Phaeophyta, yakni pada (rdo Laminariales dan )ucales. Alga jamak Algae! adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki *organ* seperti yang dimiliki tumbuhan akar, batang, daun, dan sebagainya!. +arena itu, alga pernah digolongkan pula sebagai tumbuhan bertalus. ,stilah ganggang pernah dipakai bagi algae, namun sekarang tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kekacauan arti dengan sejumlah tumbuhan yang hidup di

air lainnya, seperti -ydrilla. Dalam taksonomi yang banyak didukung para pakar biologi, alga tidak lagi dimasukkan dalam satu kelompok di.isi atau kelas tersendiri, namun dipisah"pisahkan sesuai dengan fakta"fakta yang bermunculan saat ini. Dengan demikian algae bukanlah satu kelompok takson tersendiri. B. &umusan /asalah Dari pembuatan makalah ini dapat dirumusukan makalah sebagai berikut 0 1. Bagaimana penjelasan tentang algae Phaeophyta, &hodophyta, dan %yanophyta 2 3. Bagaimana pengklasifikasian tentang masing"masing algae2 4. Bagaimana ciri masing"masing alge tersebut2 5. Bagaimna reproduksi dari masing"masing jenis algae tersebut2 6. Bagaimna habitat dari masing"masing algae tersebut2 7. Apa manfaat yang diakndung oleh alaga tersebut2 %. Tujuan Penulisan Penulisan makalah ini bertujuan untuk 0 1. 8ntuk mengetahui penjelasan tentang Phaeophyta, &hodophyta, dan %yanophyta 3. 8ntuk mengetahui pengklasifikasian tentang masing"masing algae tersebut 4. 8ntuk mengetahui ciri masing"masing alge tersebut 5. 8ntuk mengetahui reproduksi dari masing"masing jenis algae tersebut 6. 8ntuk mengethui habitat dari masing"masing algae tersebut 7. 8ntuk mengetahui manfaat dari algae tersebut D. /anfaat Penulisan Dari pembuatan makalah ini dapat diambil manfaat sebagai berikut 0

1. Agar dapat mengetahui apa yang dimkasud dengan algae dan jenis" jenisnya 3. Agar dapat mengerti dan memahami tentang keanekaragaman makhluk hidup yang ada dibumi ini. 4. Agar dapat mengetahui sebuah keberagaman dari aebuah

keanekaragaman. 5. Agar dapat mengetahui berbagai manfaat dari makhluk hidup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. PHAEOPHYTA 1. Ciri-ciri Umum Phaeoph !a Phaeophyta adalah salah satu ganggang yang tersusun atas 9at #arna. Phaeophyta ini ber#arna coklat karena mengandung pigmen :antofil. Bentuk tubuhnya seperti tumbuhan tinggi. 'anggang coklat merupakan tumbuhan talus tidak ada bagian akar, batang dan daun! terbesar diantara semua ganggang. 8kuran tubuhnya mulai dari mikroskopik sampai makroskopik. Dan kebanyakan bersifat autotrof. Tubuhnya berupa talus multiseluler yang berbentuk filamen, yaitu lembaran menyerupai semak pohon! yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis"jenis yang hidup didaerah beriklim dingin. Sel .egetatif mengandung kloroplas berbentuk bulat panjang, seperti pita, mengandung klorofil serta :antofil.

Phaeophyta +loroplas berbentuk bulat, bulat panjang, seperti pita; mengandung khlorofil a dan khlorofil c serta beberapa santofil misalnya fukosantin. %adangan makanan berupa laminarin dan manitol. Dinding sel mengandung selulose dan asam alginat. ". Pe# e$ara# %a# Ha$i!a! Alga<ganggang coklat ini umumnya hidup di laut, hanya beberapa jenis saja yang hidup di air ta#ar yang bersuhu agak dingin dan bersuhu sedang, terdampar dipantai, dan melekat pada batu"batuan dengan alat pelekat semacam akar!. Bila di laut yang iklimnya sedang dan dingin, talusnya dapat mencapai ukuran besar dan sangat berbeda bentuknya. Ada yang hidup sebagai epifit pada talus lain. Tapi ada juga yang hidup sebagai endofit. Di daerah subtropis, alga cokelat hidup di daerah intertidal, yaitu daerah literal sampai sublitoral. Di daerah tropis, alga cokelat biasanya hidup di kedalaman 33= meter pada air yang jernih Sebagian besar Phaeophyta hidup di laut, hanya beberapa jenis saja yang hidup di air ta#ar. Phaeophyta merupakan unsur utama yang menyususun .egetasi ganggang dilautan Arktik dan Antartika. Akan tetapi

beberapa marga seperti Dictyota, Sargassum dan Turbinaria merupakan ganggang yang khas untuk lautan darah tropis. +ebanyakan Phaeophyta hidup sebagai litofit menempel pada bebatuan!, tetapi beberapa jenis dapat hidup sebagai epifit dan endofit pada tumbuhan ganggang makroskopik yang lain. Adapula yang hidup terapung bebas di permukaan air, misalnya Sargassum di laut Sargasso.

Dictyota

Sargassum

Turbinaria Ada 9onasi .ertikal yang berbeda dari ganggang coklat pada setiap habitat. Banyak spesies tumbuh hanya di daerah intertidal pasang surut! dan bahkan di sini ada penyebaran .ertikal yang pasti. Para &ock#eeds fucaceae! biasanya terbatas pada #ilayah pesisir atas dan +elps lamiriales! ke bagian paling ba#ah.

&ock#eeds &. 'a#(aa! E)o#omi.

+elps

Abu yang diperoleh dari hasil pembakaran kelps dan rock#eeds adalah sumber penting kalium dan yodium. Algin gel koloid yang diperoleh dari kelps digunakan dalam berbagai industri. Algin terdiri atas 1= persen dari berat basah kelps. Seluruhnya merupakan sebagian besar garam kalsium dari asam alginat, dan asam polyuric dengan rumus empiris %7->(7!. Beberapa algin diekstrak dari kelps alaria dan laminaria! yang tumbuh di sepanjang pantai ?ropa. Biaya produksi algin di ?ropa sangat tinggi karena kelps harus dipanen dengan tangan. @amun dengan mengembangkan peralatan mekanis yang mampu mengumpulkan kelps langsung dari batuan, telah membantu dan sangat mengurangi biaya pengumpulan kelps di perairan ?ropa. Di pantai Pasifik dari united states algin diperoleh secara eksklusif dari macrocystis, rumput laut yang tumbuh di pantai lepas dan berdiri dengan bagian atas mengambang di permukaan air. Di sini, cara panennya lebih sederhana. /acrocystis dipanen dengan cara tongkang, dilengkapi dengan sabit seperti pisau yang terpasang sekitar 4 meter di ba#ah permukaan air. Lima tongkang dapat memanen 4== ton rumput laut dalam satu hari.

/acrocystis Salah satu contoh penggunaan algin adalah dalam pembuatan es krim, dan hampir semua produsen komersial es krim menambahkan algin sebelum pembekuan produk mereka. Penambahan algin akan mencegah air dalam es krim dari pembentukan kristal es menjadi kasar dengan demikian menghasilkan produk yang lebih halus. Penambahan alg in jugadigunakan dalam berbagai cara pada industri roti, termasuk penambahan algin untuk mencegah pengeringan yang tidak semestinya. Sifat koloid algin membuatnya berguna sebagai 9at pensuspensi dan pengemulsi. Dalam industri karet digunakan sebagai agen creaming dan menstabilkan dalam pengolahan lateks karet alam dan sintetis. 8ntuk lukisan, alginat membantu menjaga pigmen dalam suspensi dan membuat produk yang dapat disikat pada permukaan tanpa menunjukkan tanda kuas. +ombu, produk yang terbuat dari berbagai kelps, terutama Laminaria dan Alaria, banyak digunakan sebagai makanan di Aepang.

Laminaria

Alaria

Dengan cara direbus dengan ikan, daging, atau sup, atau dimasak begitu saja sebagai sayuran. Pada tahun"tahun sebelum perang dunia ,, lebih dari seperempat juta ton kelps dipanen setiap tahun untuk pembuatan kombu. +elps dikumpulkan oleh nelayan dan dijemur sampai kering. Tanaman kering yang kasar tersebut kemudian dikirim ke produsen untuk diolah menjadi kombu. Setelah tiba di pabrik, ganggang kering akan direbus dalam air ta#ar selama beberapa menit dan kemudian dibiarkan kering sampai permukaannya tidak basah lagi. +emudian setelah kering, produk dikemas seketat mungkin.

*. Ca%a#+a# 'a)a#a# %adangan makanan pada Phaeophyta berupa laminarin, yaitu sejenis karbohidrat, selain laminarin juga ditemukan manitol minyak dan 9at"9at lainnya. Sel"sel ganggang coklat mengandung sejumlah kecil gula sederhana, seperti dekstrosa. %adangan karbohidrat utama adalah laminarin, yaitu senya#a yang ditemukan hanya pada Phaeophyta. Ada juga yang merupakan akumulasi manitol. ?kstrak laminarin dari ganggang itu berupa bubuk putih. Bubuk ini terdiri dari sejumlah unit glukosa. Laminarin dapat terakumulasi dalam jumlah yang cukup untuk membentuk B"46 persen dari berat kering tanaman. Peningkan jumlah terjadi pada saat reproduksi. /anitol, karbohidrat cadangan lainnya, adalah alkohol he:ahydric. Aumlahnya menurun pada musim dingin dan akan mengalami peningkatan pada musim panas. Aumlah ini juga tergantung pada kedalaman mana talus tumbuh, pada talus yang tumbuh terendam lebih dalam jumlahnya akan lebih besar dibandingkan talus yang tumbuh di dekat permukaan air. ,. S!ru)!ur -e+e!a!i( Semua Phaeophyta kecuali jenis"jenis yang termasuk bangsa fucales, daur hidupnya menunjukan adanya pergantian keturunan, antara keturunan sporofit dan gametofit yang masing"masing hidup bebas. Talus de#asa dari

kedua keturunan tersebut menunjukan .ariasi yang besar baik dalam ukuran maupun bentuknya. /isalnya sporofit dapat mencapai beberapa puluh meter sedangkan gametofitnya hanya beberapa sel saja, contohnya adalah sporofit kelps raksasa dari pantai Pasifik yang mencapai ketinggian 36 sampai 4= meter. Adapula yang sporofit dan gametofitnya mempunyai ukuran dan bentuk yang relati.e sama satu sama lain. Talus umumnya telah mengalami diferensiasi menjadi alat pelekat dan bagian yang tegak. Bagian yang tegak dapat berbentuk sederhana, bercabang"cabang, berbentuk helaian yang bertaangkai atau helaian yang tidak bertangkai. Struktur talus yang paling kompleks dapat dijumpai pada ganggang pirang yang tergolong CkelpD Nereocystis, Macrocystis, Sargassum, dan sebagainya!. Pada ganggang ini terdapat dferensiasi eksternal yang dapat dibandingkan dengan tumbuhan .askuler. Talus dari ganggang ini mempunyai alat pelekat yang menyerupai akar, dari alat pelekat ini tumbuh bagian yang tegak dengan bentuk sederhana atau bercbang"cabanag seperti batang pohon dengan cabang"cabang yang menyerupai daun dengan gelembung udara. sebagian besar Phaeophyceae mempunyai pertumbuhan interkalar, selain itu beberapa jenisnya mempunyai pertumbuhan apical dan dilakukan oleh sel apical tunggal atau oleh sederetan sel"sel apical yang letaknya trans.ersal. Pada ganggang yang termasuk kelp, pertumbuhannya disebabkan oleh aktifitas bagian yangterdapat di antara helaian dan tangkai atau karena aktifitas sel"sel yang letaknya didasar tangkai. .. /epro%u)0i Phaeoph !a Perkembangbiakan pada Phaeophyta dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu secara aseksual, dan seksual. &eproduksi aseksual terjadi melalui pembentukan 9oospora dan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual terjadi secara oogami atau isogami. 1. /epro%u)0i 0e)0ua2

&eproduksi seksual alga cokelat hampir serupa dengan pembiakan generatif tumbuhan tingkat tinggi. %ontohnya adalah reproduksi pada )ucus .esiculosus. Selain berkembang biak secara aseksual dengan fragmentasi, )ucus .esiculosus juga berkembang biak dengan cara seksual dengan oogami. Proses oogami adalah sebagai berikut. 8jung lembaran talus yang fertil membentuk reseptakel, yaitu badan yang mengandung alat pembiak. Di dalam reseptakel terdapat konseptakel yang mengandung anteridium yang menghasilkan sel kelamin jantan spermato9oid! dan oogonium yang menghasilkan sel telur dan benang"benang mandul parafisis!. Anteridium berupa sel"sel berbentuk jorong yang terletak rapat satu sama lain pada filamen pendek bercabang"cabang yang muncul dari dasar dan tepi konseptakel. Tiap anteridium menghasilkan 75 spermato9oid. (ogonium berupa badan yang duduk di atas tangkai. (ogonium jumlahnya sangat banyak dan tiap oogonium mengandung > sel telur. Akan tetapi, hanya 5=E dari sel telur yang dapat dibuahi dan hanya 1 atau 3 dari setiap 1==.=== spermato9oid dapat membuahi sel telur. Figot lalu membentuk dinding selulosa dan pektin, kemudian melekat pada suatu substrat dan tumbuh menjadi indi.idu baru yang diploid.

3. /epro%u)0i A0e)0ua2 Semua anggota dari phaeophyceae kecuali anggota dari bangsa fucales melakukan reproduksi aseksual dengan 9oospora atau aplanospora yang masing"masing tidak berdinding. Foospore dibentuk dalam sporangium bersel tunggal unilokuer! atau bersel banyak plurilokuler! 4. Daur hi%up Pada Phaeophyceae terdapat tiga tipe daur hidup 0

1. Tipe isomorfik, fase sporofit dan gametofit morfologinya identik ; pada fase ini gametofit dan sporofit mempunyai bentuk dan ukuran yang relatif sama antara yang satu dengan yang lainya. %ontoh 0 Ectocarpales dan Dictyotales. Ectocarpales mempunyai pergantian keturunan yang isomorf dan mempunyai tubuh yang berbentuk filamen yang bercabang membentuk jaringan pseudoparenkimatik. Sporofit mengeluarkan 9oospora dan spora netral, sedang gametofit membentuk gamet yang isogami dan anisogami

Ectocarpales 3. Tipe -eteromorfik, sporofit dan gametofit morfologinya berbeda ; pada tipe ini, sporofit berkembang dengan baik dan berukuran makroskopik, sedangkan gametofitnya berukuran mikroskopik. Bentuk filamen yang lain hanya terdiri dari beberapa sel saja. /isalnya, anggota yang tergolong dalam bangsa Laminariales. Anggota dari beberapa laminariales mempunyai pergantian keturunan yang heteromorfik dengan sporofit yang selalu lebih besar dari pada gametofitnya yang ukurannya selalu mikroskopik. Dari marga ke marga gametofik ini identik satu sama lainnya, sehingga yang tampak adalah sporofitnya. Pengetahuan yang menyangkut gametofit dari ganggang ini diperoleh dengan menggunakan kultur yang dimulai dari 9oospora yang dikeluarkan oleh sporanya yang unilokular. Pada umumnya merupakan jenis tahunan. Sporofit terbagi

menjadi alat pelekat, tangkai dan helaian. Alat pelekat umumnya merupakan cabang"cabang yang dikotom disebut haptera. Tangkai tidak bertangkai, silindris atau agak memipih, diujung tangkai ini terdapat helaian yang utuh atau berbagi .ertikal menjadi beberapa segmen. Tangkai terdiri dari medulla bagian tengah! dan korteks bagian tepi! dikelilingi selapis sel menyerupai epidermis.

Laminariales 4. Tipe Diplontik ; tipe ini tidak menunjukkan adanya pergantian keturunan. Siklus hidupnya bersifat diplontik. )ase haploid hanya terdapat pada gametnya. %ontoh 0 Fucales. Diantara jenis"jenis Phaeophyceae, golongan fucales ini unik, karena tidak mempunyai keturunan yang membentuk spora. Disini hanya ada satu keturunan yaitu tubuh yang diploid, dengan demikian tidak mempunyai pergantian keturunan. /eiosis terjadi sebelum gametogenesis, jadi yang bersifat haploid hanya gametnya. Adapula yang menganggap keturunan yang diploid tadi sebagai sporofit dan spora yang dihasilkan sporangianya akan berfungsi sebagai gamet. 'amet jantan antero9oid! berflagella dua buah yang letaknya dibagian lateral. 'amet dibentuk dalam anteredium, gamet betina berupa sel telur yang dibentuk dalam oogonium. Aadi perkembangbiakannya secara oogami. Anteredium atau oogonium dibentuk dalam konsep takel. Pada umumnya terkumpul dalam satu

cabang yang menggelembung, cabang"cabang ini disebut reseptakel. Bangsa ini terdiri dari tiga suku yaitu 0 Fucaeae, Cystoseiraceae, dan Sargasseaceae

Fucales Tabel 1. Pigmen 8tama yang Terdapat pada /asing"masing Di.isi dari Alga Di.isi Phaeophyta %hrysophyta &hodophyta +lorofil a, c1, c3 a, c1, c3 a, d )ikobilin " " &"fikosianin &" fikoeritrin %yanophyta A %"fikosianin %"fikoeritrin " +arotenoid diatosantin Beta karoten, fukosantin Beta +aroten )ukosianain Giolasantin Lutein Beta karoten, Fea:anthin %hlorophyta a, b /y:o:anthofil Beta karoten .iola:anthin 15. K2a0i(i)a0i Phaeoph !a Sebelum tahun 1H33 semua sistem untuk klasifikasi alga coklat yang didasarkan pada struktur .egetatif dan metode reproduksi. Pada tahun itu

sistem yang diusulkan mengambil siklus hidup menjadi pertimbangan, tetapi data tersebut cukup untuk klasifikasi yang memadai. Pada tahun 1H44 data yang memadai telah terkumpul untuk menjamin pemisahan ke dalam tiga seri berikut0 ,sogeneratae dengan pergantian generasi isomorfik, dan -eterogeneratae dengan pergantian heteromorphic generasi, dan %lyclosporeae di mana hanya ada generasi diploid. Dengan demikian sebagai ganggang coklat yang diberi pangkat kelas Phaeophyceae! atau di.isi Phaeophyta! yang ,sogeneratae, -eterogeneratae, dan %yclosporeae diberi pangkat subclass atau kelas.

1. Ke2a0 I0o+e#era!ae ,sogeneratae ini memiliki siklus hidup dengan pergantian generasi isomorfik. 'enerasi sporophytic dapat menghasilkan 9oospora, aplanospore, atau spora netral. &eproduksi seksual dari gametofit mungkin isogami, anisogami, atau oogami. +elas ini dibagi menjadi lima ordo yang berbeda dari satu sama lain dalam
struktur .egetatif, pertumbuhan, dan struktur organ reproduksi.

1. (rdo ?ctocarpales 3. (rdo Sphacelarialis 4. (rdo Tilopteridales 5. (rdo %utleriales 6. (rdo Dictyotales a. (rdo ?ctocarpales ?ctocarpales memiliki pergantian generasi isomorfik dan memiliki talus filamen bercabang di mana pembelahan sel tidak terlokalisasi. %abang" cabang talus mungkin berdiri bebas dari satu sama lain atau mungkin lateral dapat membentuk jaringan pseudoparenkimatik. &eproduksi dari hasil

sporofit baik 9oospora atau spora netral, sedang gametofit menghasilkan gamet isogamous atau anisogamous.

'ambar 1. Ectocarpus cylindricus .S Sumber 0 ucjeps.berkeley.edu b. (rdo Sphacelarialis Sphacelariales memiliki pergantian isomorfik generasi dan thallus di mana pertumbuhan dimulai oleh sel apikal tunggal yang memotong deri.atif silinder #ajah posterior nya. Sel"sel talus yang secara teratur diatur dalam tingkatan melintang tetapi di bagian yang lebih tua dari talus yang ini mungkin dikaburkan oleh gametofit mungkin isogami, anisogami, atau oogami. c. (rdo Tilopteridales Talus dari Tilopteridales secara bebas dan bercabang dengan cara pertumbuhan trichothallic. Bagian atas dari mereka adalah ?ctocarpus" seperti dengan sel bergabung ujung ke ujung dalam satu baris monosiphonous!; porsi yang lebih rendah umumnya Sphacelaria"seperti

dengan sel"sel dalam tingkatan melintang polysiphonous!. Bukti yang tersedia meskipun tidak lengkap menunjukkan bah#a ada pergantian generasi yang sama. Sporophyte menghasilkan unilokular sporangia, masing"masing berisi aplanospore. 'ametofit terlihat oogamous. d. (rdo %utleriales Suku ini hanya mempunyai 3 marga saja, yaitu anardinia dan Cutleria. anardinia mempunyai pergantian keturunan yang gametofit dan sporofitnya identik satu sama lain, sedang gametofit Cutleria tidak identik dengan sporofitnya, hingga pergantian keturunan dari Cutleria bersifat isomorfik. Akan tetapi kedua marga tadi tampaknya mempunyai hubungan yang cukup erat satu sama lain, sebab beberapa sifat tertentu dari kedua marga tadi mempunyai kesamaan, antara lain0 pertumbuhan yang trikohthallik, sporangia yang unilokuler dan sel"sel kelamin jantan dan betina ukurannya tidak sama anisogamet!. Sehubungan dengan hal"hal tersebut, maka kedua marga tersebut digolongkan dalam satu bangsa yaitu 0 Marga Cutleria

e.

(rdo Dictyotales Dictyotales memiliki pergantian isomorfik generasi di mana thallus yang tegak, diratakan dengan pertumbuhan yang diprakarsai oleh apikal tunggal pada puncak masing"masing cabang. 'ametofit dari genus kebanyakan oogami tetapi ada satu genus anisogami. Para Dictyotales ditemukan di laut beriklim sedang dan tropis tetapi banyak ditemukan dan terbesar di perairan hangat dari daerah tropis. Dictyotales dianggap cukup berbeda dari Phaeophyta lain karena generasi aseksual menghasilkan spora nonflagellated.

". Ke2a0 He!erro+e#era!ae -eterogeneratae yang memiliki pergantian heteromorfik di mana sporophyte selalu lebih besar dari gametofit. Sporophyte biasanya berukuran makroskopik dan memepunyai bentuk tertentu; gametophytes selalu berfilamen dan ukuran mikroskopis. Sporophytes dari -eterogeneratae dapat menghasilkan 9oospora atau spora netral. &eproduksi gametophytes mungkin isogami, anisogami, atau oogami. /enurut struktur .egetatif dari sporophytes -eterogeneratae Polystichineae Su$c2a00 Hap2o0!ichi#eae Sporophytes dari -aplostichineae terdiri dari filamen yang mungkin bebas dari satu sama lain, terjalin dengan satu sama lain, talus tampaknya parenchymatous. Dalam semua kasus pertumbuhan trichothallic. Sebuah sporophyte dapat menghasilkan sporangia netral atau unilokular. Pada gametophytes selalu memiliki filamen mikroskopis dan isogami, anisogami, atau oogami Subclass dibagi menjadi tiga ordo a. (rdo %hordariales %hordariales termasuk -aplostichineae, di mana filamens porophyte bercabang tidak nyata dan dipadatkan menjadi talus pseudoparenkimatik. Sejauh ini, semua gametophytes yang dikenal adalah isogami. @amun sedikit yang diketahui tentang siklus hidup genera yang paling dan tidak mungkin bah#a genera tertentu pada akhirnya akan ditampilkan sebagai anggota ?ctocarpales. 'enera telah dikelompokkan dalam delapan keluarga b. (rdo Sporochnales Para sporochnales memiliki sporofit di mana masing"masing cabang berakhir dalam seberkas rambut. Pertumbuhannya adalah trichothallic.. 'ametofit adalah mikroskopis dan oogamous. Ada 7 marga dan sekitar 36 dibagi menjadi dua subclass, -aplostichineae dan

spesies. /ereka ditemukan di laut hangat dan sedang, terutama di perairan #ilayah Australia. Dua spesies dari satu genus sporochnus! ditemukan di pantai Atlantik negeri ini dari Beaufort, %arolina @ortth, selatan. c. (rdo Desmarestiales Thallus dari desmarestiales memiliki filamen tunggal pada setiap puncak tumbuh. Posterior pseudoparenkimatik dari filamen untuk membentuk talus bentuk makroskopik. 'ametofit adalah mikroskopis, oogami, dan memiliki telur habis sisa yang menempel pada ape: ooganial. 8rutan berisi tapi tiga genera Desmarestia memiliki dua pusat persebaran, yaitu, utara Atlantik dan perairan utara Pasific sebagai kontras dengan Antartika dan #ilayah sekitarnya. Ada dua atau tiga spesies di sepanjang Pantai Atlantik negara ini dan sekitar delapan di sepanjang Pantai Pasifik. Sebagian besar dari mereka tumbuh di ba#ah angka surut. Desmarestia adalah salah satu ganggang coklat yang lebih besar, dan spesies tertentu, seperti D. latissima Setchell dan 'ardner, mencapai panjang lebih dari 6 meter. Beberapa spesies berbeda dari ganggang coklat lainnya dalam bah#a mereka menumpuk asam malat dan asam sulfat dalam kelimpahan, getah sel dari spesies tertentu yang tumbuh di sepanjang pantai %alifornia memiliki p1 sampai 4. Su$)e2a0 Po2 0!ichi#eae Sporofit dari Polystichineae memiliki thallus parenchymatous di mana pertumbuhan adalah dengan pembagian sel. Sporophyte A dapat menghasilkan baik 9oospora atau spora netral. 'ametofit yang mikroskopis, filamentaous, dan baik isogami, anisogami, atau oogami.Subclass ini telah dibagi menjadi tiga ordo Punctariales, Dictyosiphonales, Laminariales! tetapi telah menyatakan bah#a dua yang pertama harus digabungkan dalam satu ordo. a. (rdo Punctariales

Sporophytes

dari

Punctariales

yang

berukuran

sedang,

parenchymatous, dan tumbuh dengan cara pembelahan sel yang tidak terlokalisasi dalam meristem pasti. (rgan reproduksi dari sporophyte mungkin tidak dilokalisasi dengan pasti, dan mereka dapat menghasilkan baik 9oospora atau spora netral. 'ametofit adalah filamen mikroskopis yang mungkin isogami atau anisogami

'ambar >. !ydroclathrus clathratus Sumber 0 ucjeps.berkeley.edu b. (rdo Dictyosiphonales Para dictyosphonales memiliki cabang thallus silindris di mana pertumbuhan dimulai oleh sel apikal tunggal. Bagian de#asa talus yang secara internal dibedakan menjadi dua atau tiga daerah. Sporophytes biasanya menghasilkan sporangia unilokular saja. 'ametofit yang mikroskopis dan isogami.

'ambar H. Dictyosiphon foeniculaceus Sumber 0 ucjeps.berkeley.edu c. (rdo Laminariales +ebanyakan anggota laminariales para kelps! memiliki sporofit eksternal. Sporophytes memproduksi sporangia unilokular saja.

'ambar 1=. Macrocystis pyri"era Sumber 0 en.#ikipedia.org &. Ke2a0 C c2o0poreae %yclosporeae ini memiliki siklus hidup yang di dalamnya tidak ada pergantian hidup bebas generasi multiseluler. Talusnya adalah sporophyte, dan satu dengan spora yang dihasilkan oleh fungsi unilokular sporangia secara langsung sebagai gamet. 'amet selalu dari jenis oogami.

Selnya membentuk alat kelamin yang disebut konseptakel jantan dan konseptakel betina. Di dalam konseptakel jantan terdapat Anteridium dan di dalam konseptakel betina terdapat oogonium yang menghasilkan o.um. Spermato9oid membuahi o.um yang menghasilkan 9igot. +elas %yclosporeae hanya memiliki satu bangsa yaitu )ucales, contoh marga lain misalnya sargassum yang terapung atau melekat pada bebatuan, memiliki gelembung, perkembangbiakan dengan fragmentasi dan hidup di lautan tropika. )ucus mnelekat pada bebatuan, memiliki gelembung, berkembangbiak dengan tfragmentasi talus , hidup di semua lautan.

'ambar 11. Fucus $esiculosus Sumber % chesto"books.com Selnya membentuk alat kelamin yang disebut konseptakel jantan dan konseptakel betina. Di dalam konseptakel jantan terdapat Anteridium dan di dalam konseptakel betina terdapat oogonium yang menghasilkan o.um. Spermato9oid membuahi o.um yang menghasilkan 9igot. +elas %yclosporeae hanya memiliki satu bangsa yaitu )ucales, contoh marga lain misalnya sargassum yang terapung atau melekat pada bebatuan, memiliki gelembung, perkembangbiakan dengan fragmentasi dan hidup di lautan tropika. B. %IA@(P-ITA

1. Pe#+er!ia# C a#oph !a Monera berasal dari bahasa Iunani, moneres yang berarti tunggal. /onera meliputi organisme bersel satu yang mempunyai struktur tubuh amat sederhana dan bersifat prokariotik. Sel prokariotik adalah sel yang materi genetiknya belum terlindungi oleh selaput inti atau karioteka. /onera, menurut system klasifikasi Carl &oose 1HBB dikelompokkan menjadi dua subkingdom, yaitu Eubacteria dan 'rchaebacteria. %yanobacteria termasuk anggota subkingdom ?ubacteria. Algae ini disebut algae hijau"biru karena ber#arna hijau kebiruan. Jarna itu diakibatkan oleh #arna klorofil dan pigmen biru fikosianin!. Alga hijau"biru banyak dijumpai di tempat"tempat yang lembap, misalnya diatas tanah, batu tembok, sa#ah, parit, dan di laut. Aika mengering, koloni alga hijau biru mengelupas seperti kerak. Alga hijau biru biasanya hidup dilingkungan yang sedikit asam hingga basa. Selain hidup bebas, alga hijau biru juga ada yang hidup bersimbiosis dengan organisme lain. Alga hijau biru sama seperti bakteri, juga bersifat prokariotik. Alga hijau biru ada yang bersel satu dan ada pula yang bersel banyak. Iang bersel satu ada yang hidup soliter dan ada yang berkoloni, sedangkan yang bersel banyak umumnya berbentuk benang. Algae hijau"biru dapat hidup di batuan di tempat organisme lain sulit hidup. Dengan adanya alga hijau"biru, terjadilah pelapukan batuan sehingga memungkinkan alga dan tumbuhan lain hidup. Alga hijau"biru dapat bertahan pada lingkungan yang suhunya mencapai >6K%. ,tulah sebabnya alga hijau"biru dikatakan sebagai tumbuhan perintis. ". Ciri-ciri A2+a Hi6au-Biru %iri"ciri utama dari alga hijau"biru adalah bersifat prokariotik dan klorofilnya tidak didalam kloroplas. a. Prokariotik

Seperti halnya bakteri, alga ini tidak memiliki membran inti. Bahan ini terdapat pada suatu daerah didalam sitoplasmanya. Aadi alga hijau biru tergolong organisme prokariotik. 1. Klorofil tidak dalam kloroplas dan memiliki fikosianin Alga ini mempunyai klorofil a dan pigmen biru fikosianin!. +lorofil tidak terdapat dalam kloroplas, melainkan pada membran tilakoid. (leh karena memiliki klorofil dan dapat berfotosintesis, maka alga ini dapat menghasilkan gula dan oksigen. ,nilah sifat yang tidak dimiliki oleh bakteri pada umumnya. Pigmen fikosianin mengakibatkan #arna hijau kebiruan. Beberapa dari alga ini ada juga yang ber#arna cokelat, hitam, kuning, merah, dan hijau. Jarna merah disebabkan oleh pigmen fikoeritrin sedangkan #arna kuning disebabkan oleh pigmen karoten. Pada umumnya alga hijau biru memiliki kemampuan menambat nitrogen dari udara. Proses penambatan nitrogen ini dilakukan oleh sel khusus yang disebut heterosista. -eterosista dihasilkan oleh alga hijau biru berbentuk benang. 8kuran heterosista lebih besar dibandingkan sel didekatnya serta memiliki dinding sel yang lebih tebal. (leh karena kemampuan menambat nitrogen ini, alga hijau biru dapat menyuburkan habitatnya, atau menguntungkan organisme lain yang bersimbiosis dengannya. Alga hijau biru ada yang mampu menghasilkan racun toksin!. &acun yang dikeluarkan di perairan dapat mematikan organisme lain. &. K2a0i(i)a0i C a#oph !a 'anggang Biru dibedakan dalam 6 bangsa. a. Ba#+0a Chroococcales.

Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, #arna biru kehijau" hijauan8mumnya alga ini membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok yang basah. Setelah pembelahan, sel"sel tetap bergandengan dengan perantaraan lendir tadi, dan dengan demikian terbentuk kelompok"kelompok atau koloni.

'ambar 3.3.1= 0 Chroococcus turgidus

'ambar 3.3.11 0 (loeocapsa sanguine $. Ba#+0a Chamaesiphonales Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang, mempunyai spora. Benang"benang itu dapat putus"putus merupakan hormogonium, yang dapat merayap dan merupakan koloni baru.Spora terbentuk dari isi sel endospora!. Setelah keluar dari sel induknya, spora dapat menjadi tumbuhan baru. 8ntuk menghadapi kala yang buruk dapat membentuk sel"sel a#etan dengan menambah 9at makanan cadangan serta mempertebal dan memperbesar dinding sel %hamaesiphon confer.icolus. c. Ba#+0a Nostocales /erupakan bangsa terbesar dari kelas ini . reproduksi yang paling umum dari jenis"jenisnya adalah hormogonia. Dulu metode klasifikasi dari ganggang ini mengandalkan pada sifat dari selubungnya. @amun sifat pada selubungnya ternyata sangat tergantung pada keadaan lingkungannya. Sel"selnya merupakan koloni berbentuk benang, atau diselubungi suatu membran. Benang"benang itu melekat pada substratnya, tidak bercabang, jarang mempunyai percabangan sejati, lebih sering mempunyai percabangan satu trikhom. semu. Pada Benang benang itu selalu dapat menyatu, membentuk sedangkan hormogonium. Pada )yngbya selubung tadi terpisah"pisah dan mengandung Phormidium, selubungnya !ydrocoleus, terdapat beberapa trikhom dalam satu selubung. %ontoh lain Nostoc dan 'nabaena . %iri"cirinya yaitu 0

-idup dalam air atau di atas tanah yang basah, Sel"selnya bulat, merupakan benang"benang dan akhirnya membentuk koloni yang berlendir.

Pada jarak"jarak tertentu pada benang"benang itu terdapat sel"sel yang dindingnya tebal,

+ehilangan 9at"9at #arna yang berguna untuk asimilasi, hingga kelihatan kekuning"kuningan dan dinamakan heterosista.

-eterosista ini dalam keadaan khusus dapat tumbuh menjadi benang baru, tetapi fungsinya belum dikenal dan biasanya lekas mati. %ontoh *scillatoria limosa, *scillatoria princeps.

@ostoc, dapat menambat @ dari udara, seringkali bersimbiosis dengan )ungai membentuk Lichenes. Anabaena, juga menambat @ dari udara dan dapat bersimbiosis dengan tanaman Anaabaena cycadae bersimbiotic dengan pakis haji %ycas rumphii! Anabaena a9ollae bersimbiotic dengan paku air A9olla pinata daunnya! yang hidup di sa#ah"sa#ah dan di ra#a ra#a. dalam

'ambar Anabaena 'ambar Nostoc 'ambar )ygbya sp.

'ambar !ydroceleum

'ambar Phormidium

Dalam bersimbiosis 'nabaena berada dalam akar"akarnya yang disebut akar"akar bunga karang mengikat nitrogen untuk tumbuhannya.

%. Bangsa Pleurocapsales Tallus terdiri dari bagian yang tegak dan menjalar heterotrich!. %ontoh 0 Pleurocapsa, jenis"jenisnya tersebar luas diperairan air ta#ar dan laut sebagai litofit

'ambar Pleurocapsa e. Ba#+0a Stigonematales )ilament mempunyai percabangan sejati ada kecenderungan mementuk talus yang multiseriate, misalnya Stigonema tur"aceum

*. S!ru)!ur Se2 A2+a Hi6au Biru

Alga hijau biru ada yang uniseluler, ada yang membentuk koloni, dan ada pula yang berbentuk benang. %ontoh alga yang uniseluler adalah Chroococcus dan 'nacystis. Struktur tubuhnyan terdiri atas 0 a. Selubung Lendir Selubung lendir terdapat disebelah luar dinding sel. Selubung lendir berfungsi mencegah sel dari kekeringan. Selain itu, lendir dapat memudahkan sel bergerak, karena beberapa alga ini dapat bergerak dengan gerakan osilasi maju mundur!. Belum dapat dipastikan apa yang menyebabkan alga ini bergerak. b. Dinding Sel Dinding sel mengakibatkan sel memiliki bentuk yang tetap. c. Membran Sel /embran sel berfungsi mengatur keluar"masuknya 9at dari dan kedalam sel. Terdapat pelipatan membrane sel kearah dalam membentuk lamella fotosintetik atau membran tilakoid. Pada membran tilakoid inilah terdapat klorofil. Aadi berbeda dengan sel eukariotik yang memiliki klorofil didalam kloroplas, alga hijau biru tidak memiliki kloroplas. d. Sitoplasma Sitoplasma merupakan koloid yang tersusun atas air, protein, lemak, gula, mineral"mineral, en9im, ribosom, dan D@A. Di dalam sitoplasma inilah berlangsung proses metabolisme sel. e. Asam inti atau Asam Nukleat DNA!

D@A terdapat pada suatu lokasi di dalam sitoplasma, namun tidak memiliki membran inti. +arena itulah alga hijau"biru digolongkan kedalam prokariotik. f. Mesosom dan "ibosom &ibosom merupakan organel untuk sintesis protein, sedangkan mesosom merupakan penonjolan membran kearah dalam yang berperan sebagai penghasil energi. *. /epro%u)0i A2+a Hi6au-Biru Ada 4 cara reproduksi alga hijau"biru yaitu pembelahan sel, fregmentasi, dan membentuk spora. 1. Pembelahan Sel Alga hijau"biru dapat bereproduksi dengan pembelahan biner. Pembelahan biner merupakan pembelahan sel secara langsung. Dengan pembelahan sel, baik sel tunggal organisme uniseluler! maupun sel penyusun filamen benang! akan bertambah banyak. )ilamen akan bertambah panjang karena adanya pembelahan sel. #. $ragmentasi Fragmentasi dilakukan oleh alga hijau"biru berbentuk benang. Dengan fragmentasi pemenggalan!, filamen yang panjang akan terputus menjadi dua atau lebih benang pendek yang disebut hormogonium. Setiap hormogonium akan tumbuh menjadi filamen baru. Tempat pemutusan filamen adalah sel mati yang terdapat diantara sel penyusun filamen. %. Pembentukan Spora

Aika kondisi buruk, misalnya kurang air, diantara sel"sel alga hijau" biru ada yang dapat membentuk endospora, seperti pada bakteri. Dindingnya menebal, dan ukuran sel membesar. Bentuka ini disebut sebagai akinet, misalnya pada Nostoc. Spora tahan terhadap lingkungan yang jelek. Aika kondisi lingkungan telah pulih, spora tumbuh menjadi alga yang baru. ,. Pera#a# A2+a Hi6au-Biru $a+i ma#u0ia Alga hijau"biru ada yang bersifat merugikan, ada pula yang bersifat menguntungkan bagi manusia. 1. Alga &i'au()iru *ang merugikan Telah diuraikan bah#a beberapa alga hijau"biru yang hidup di air ada yang mengeluarkan racun. &acun yang terlarut didalam air dapat meracuni organisme yang meminumnya. %ontohnya di Australia banyak biri"biri mati setelah minum air telaga. ,ni merupakan sifat merugikan alga hijau biru. Sifat merugikan lainnya adalah alga ini dapat tumbuh di tembok dan batu, sehingga tembok akan m udah lapuk. Demikian pula bangunan candi dari batu yang banyak terdapat di ,ndonesia banyak yang terancam menjadi lapuk karena alga. #. Alga &i'au()iru *ang Menguntungkan Alga -ijau"Biru ada yang bermanfaat di bidang pertanian dan industri makanan. a. Pengikat nitrogen bebas @ostoc, 'leocapsa, dan Anabaena merupakan alga hijau"biru yang dapat menangkap nitrogen dari udara. +emampuan menangkap nitrogen ini disebut pula sebagai kemampuan melakukan fiksasi nitrogen. 'nabaena a+ollae dapat bersimbiosis dengan tumbuhan '+olla pinnata, yaitu tumbuhan yang banyak djumpai di sa#ah dan mengapung di atas air. Alga hijau"biru itu

melakukan fiksasi nitrogendari udara dan mengubahnya dengan anonia. Akibatnya, dan '+olla pinnata banyak mengandung ammonia. -al demikian menguntungkan petani. '+olla pinnatad dapat dijadikan pupuk hijau yang mengandung nitrogen. b. Sebagai bahan makanan Ada pula alga hijau"biru yang dapat dijadikan makanan karena mengandung protein yang cukup tinggi. /isalnya alga hijau"biru yang bentuknya spiral dan disebut Artrospira. +an alga ini terkenal, kemudian para pakar telah berhasil membudidayakan alga ini untuk dipanen proteinnya. Di masa depan ada kemungkinan alga ini dapat dikembangbiakkan dalam jumlah besar untuk menghasilkan protein bagi kebutuhan umat manusia. %. &hodophyta 1. Pe#+er!ia# /ho%oph !a Alga merah atau &hodophyta adalah salah satu filum dari alga berdasarkan 9at #arna atau pigmentasinya. 'anggang ini hidup di laut dan kira"kira 6= jenis di air ta#ar bentuk tubuh seperti rumput sehingga disebut dengan rumput laut. Tubuh bersel banyak bentuk seperti lembaran, talusnya mikroskopik dan multiseluler. Jarna merah karena mengandung pigmen fikoeritrin Jalaupun sebagian besar ganggang merah hidup di laut banyak terdapat dilaut tropika.Sebagian kecil hidup diair ta#ar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain itu ada pula yang hidup diair payau. 'anggang merah yang banyak ditemukan di lautdalam adalah 'elidium dan 'racilar ia, sedang ?ucheuma spinosum ditemukan dilaut dangkal. Alga /erah &hodophyta! ber#arna merah sampai ungu,tetapi pada juga yang lembayung atau kemerah"merahan. +romatofora berbentuk cakram atau lembaran dan mengandung klorofil a, klorofil b, serta karotenoid. Akan tetapi, #arna lain tertutup oleh #arna merah fikoeritrin sebagai pigmen utama yang mengadakan fluoresensi.

". Ciri-ciri rho%oph !a 78a#++a#+ merah9 ,hodophyceae ber#arna merah sampai ungu, kadang"kadang juga lembayung atau pirang kemerahmerahan. +romatofor mengandung klorofil"a dan karotenoid, tetapi #arna itu tertutup oleh 9at #arna merah yang mengandung fluoresensi, yaitu fikoeretin. Sebagai hasil asimilasi terdapat sejenis karbohidrat yang disebut tepung "loride, yang juga merupakan hasil polimerisasi glukosa berbentuk bulat, tidak larut dalam air, seringkali berlapis"lapis, jika dibubuhi yodium ber#arna kemerahmerahan. ,hodophyceae selalu bersifat autotrof dan heterotrik, hidup dalam air laut, hidupnya sebagai bentos, melekat pada suatu substrat dengan benang"benang pelekat atau cakram pelekat. Adapun cici"ciri rhodophyta secara spesifik dipaparkan sebagai berikut 0 /engandung kloroplas berisi fikoeretrin lebih banyak dibandingkan klorofil, ada karotenoid, sedikit fikosianin. +ebanyakan hidup di air laut, yaitu laut dalam yang hanya dapat dicapai oleh cahaya bergelombang pendek. -idup sebagai bentos, melekat pada substrat dengan benang<cakram pelekat. Bersifat autotrof, tetapi ada yang heterotrof. Iang heterotrof tidak berkromatofora dan hidup sebagai parasit pada ganggang lain. -asil asimilasi berupa tepung floridae mirip glikogen! dan floridosida senya#a gliserin dan galaktosa! serta tetes minyak. +adang terdapat pirenoid. Dinding sel ganggang merah terdiri atas selulosa sebelah dalam! dan pektin berlendir sebelah luar!. Bentuk talus beranekaragam dengan jaringan tubuh yang belum bersifat parenkim tetapi hanya berupa plektenkim. &eproduksi aseksual dengan spora, dan seksual dengan cara oogami. Spora atau gamet tidak berflagel, jadi tidak dapat bergerak aktif.

&. Ha$i!a! /ho%oph !a Sebagian besar alga merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika. Sebagian kecil hidup di air ta#ar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain itu ada pula yang hidup di air payau. Alga merah yang banyak ditemukan di laut dalam adalah 'elidium dan 'racilaria, sedang ?uchema spinosum menyukai laut dangkal *. Si0!em /epro%u)0i /ho%oph !a Perkembangbiakan dapat secara aseksual, yaitu dengan pembentukan spora, dapat pula secara seksual oogami!. a! &eproduksi seksual terjadi melalui pembentukan dua anteridium pada ujung" ujung cabangtalus. Anteridium menghasilkan gamet jantan yang disebut spermatium.'ametangium betina disebut karpogonium yang terdapat pada ujung cabang lain.+arpogonium terdiri dari satu sel panjang. Bagian karpogonium ba#ah membesar seperti botol, sedangkan bagian atasnya membentuk gada atau benang dan dinamakan trikogen. ,nti sel telur terdapat di bagian ba#ah yang membesar seperti botol. Spermatium mencapai trikogen karena terba#a air pergerakan secara pasif!. Spermatium kemudian melekat pada trikogen. Setelah dinding perlekatan terlarut,seluruh protoplasma spermatium masuk dalam karpogonium. Setelah terjadi pembuahan, terbentuklah sumbat di bagian ba#ah. karpogonium. Sumbat itumemisahkan karpogonium dan trikogen. Figot hasil pembuahan akan membentuk benang" benang sporogen. Dalam sel"sel di ujung benang sporogen itu, terbentuk spora yang masing"masing memiliki satu inti dan satu plastida; spora tersebutdinamakan karpospora. +arpospora akhirnya keluar dari sel"sel ujung benangsporogen sebagai protoplasma telanjang berbulu cambuk. +arpospora ini mula"mula berkecambah menjadi protalium yang akhirnya tumbuh menjadi indi.idu baru lengkap dengan alat"alat generatifnya.

b!

&eproduksi aseksual terjadi dengan membentuk tetraspora. Tetrasporaakan menjadi gametangium jantan dan gametangium betina. 'ametangium jantann dan betina akan bersatu membentuk karposporofit. +arposporofit kemudian menghasilkan tetraspora, %ontoh anggota"anggota &hodophyta antara lain0 %orrallina, Palmaira, Batrachospermum moniliforme, 'elidium, 'racilaria, ?ucheuma,dan Scicania furcellata. Baik spora maupun gametnya tidak mempunyai bulu cambuk, jadi

tidak dapat bergerak aktif. &hodophyceae dibagi dalam dua anak kelas, yaitu Bangieae dan )lorodeae. *. K2a0i(i)a0i /ho%oph !a Di.isi ini hanya mempunyai satu kelas, yaitu &hodophyceae. . a. Ba#+0a Porph #%a2e0 %iri"ciri0 8niseluler atau filamentik yang terdiri dari sel"sel yang diliputi oleh lapisan lendir yang tebal. /arga"marga yang uniseluler antara lain0 'ar+a Porphyridium Talus terdiri dari satu sel; sel mempunyai satu kloroplas yang berbentuk bintang dengan satu pirenoid yang letaknya sentral. 'anggang ini terdapat di atas tanah yang lembabdan membentuk lapisan berlendir ber#arna merah. Jalaupun alga ini merupakan alga air ta#ar, kebanyakan dari jenis" jenisnya dapat tumbuh dengan baik dalam media cair air laut. -al ini menunjukkan bah#a alga tersebut mungkin berasal dari payau.

Porphyridium cruentum 'ar+a ,hodosorus Sel mempunyai khloroplas yang berlobus terbagi! dengan pirenoid yang letaknya di bagian basal 'ar+a Cyanidum Je#i0 Cyanidum coldarum Talus uniseluler. -idup di bagian dasar dari sumber air panas yang asin hingga membentuk lapisan yang ber#arna hijau biru cerah. /empunyai kemampuan hidup dalam air dengan p- dan temperature >=L. Dulu banyak yang mengira bah#a jenis ini adalah anggota dari %yanophyceae, tetapi dengan adanya kloroplas tanpa adanya kloroplas ?& &etikulum endoplasmik! sertaadanya tilakoid yang letaknya terpisah, maka jenis ini adalah anggota dari &hodophyceae 'ar+a (oniotrichum dan 'sterocytis /arga"marga ini merupakan anggota"anggota dari bangsa Porphyridales yang talusnya filamentik. 'oniotrichum merupakan ganggang laut yang epifitik, membentuk monospora dengan cara membebaskan suatu sel .egetati.e dari

filamennya. )ilament bercabang"cabang dan diliputi lendir.

(oniotrichum $. Ba#+0a Ba#+ia2e0 'anggang dalam bangsa ini mempunyai pergantian keturunan dari stadium talus tanpa Cpit connectionD dengan stadium filamentik yang disebut stadium %onchocelis yang mempunyai Cpit connectionD. Stadium talus membentuk 5 macam atau lebih spora"spora yang berasal dari sel .egetati.e yang mengalami diferensiasi 'ar+a -angia dan Porphyra Talus dari Bangia merupakan benang<filament tegak yang mula"mula hanya terdiri dari selapis sel saja uniseriate!, sel"selnya kemudian membelah kearah longitudinal hingga terbentuklah talus yang filamentik yang terdiri dari 3"4 lapis sel"sel multiseriate!

-angia "uscopurpurea

Porphyra c. Ba#+0a Lema#ea2e0 Bangsa ini terdiri dari anggota"anggota yang mempunyai struktur talus uniaksial. )ilament gonimoblas umumnya tumbuh langsung dari karpogonium yang memngalami fertilisasi. Bangsa ini termasuk bangsa yang nontetrasporofitik 'a#+a -atrachospermum Talus ber#arna hijau, hidup di air ta#ar yang mengalir. Dengan mata telanjang ganggang ini tampak sebagai untaian manic"manik ber#arna hijau.

Tiap manik terdiri dari cabang"cabang lateral yang melekat pada filament aksial utama

%. Ba#+0a Nema2ia2e0 7Nema2io#a2e09 @emaliales merupakan &hodophyceae yang talusnya mempunyai struktur multiaksial, umumnya membentuk filament gonimoblas yang keluar dari karpogonium atau dari sel hipogen sel yang berada diba#ah karpogonium!. Dulu bangsa ini dinyatakan sebagai &hodophyta yang nontetrasporofik, tetapi kini telah ditemukan bah#a tetrasporofitnya berbentuk filament yang sangat kecil dan yang tampak di lapangan adalah gametofitnya Su)u Nema2io#aceae 'ar+a Nemalion @emalion merupakan algae yang hidup di daerah pasut pasang surut! di lautan daerah beriklim sedang.

Talus silindris mencapai panjang 36 cm dengan percabangan di khotom terbatas, multiaksial. Aadi, yang tampak di lapangan adalah gametofitnya yang sifatnya homotalik

Nemalion helminthoides Su)u Chae!a#+iaceae 'ar+a (ala.aura 'alau:aura merupakan algae yang mengandung kapur dan tersebar luas didaerah tropis. 'anggang ini merupakan ganggang tetrasporofitik yang gametofit dan tetrasporofitnya mempunyai bentuk dan ukuran yang sama satu sama lain

(ala.aura marginata e. Ba#+0a 8e2i%ia2e0 Anggota"anggota dari bangsa ini belum ada yang menunjukkan daur hidup yang lengkap di dalam kultur, namun demikian jenis"jenisnya dianggap mempunyai daur hidup yang trifasik. Sebagian besar tetrasporofit dan gametofitnya mempunyai ukuran dan bentuk yang sama satu sama lain Su)u 8e2i%iacea Talus berukuran sedang 6"3=cm!, kaku dan menyerupai ka#at,

bercabang"cabang. Dinding sel tersusun dari agar dan keragen talus aseksual tetrasporofit! mebentuk tetrasporangia dalam bagian korteka. Spermatangia terdapat di permukaan pada bagian tertentu atau pada anak"anak cabang dari gametofit jantan. +arposporofit berasal dari karpogonium, terdapat pada filament sebelah dalam dari gametofit betina 'ar+a (elidium Talus silindris sampai agak memipih, kaku, percabangan menyirip. /empunyai sel apical tunggal pada ujung dari tiap"tiap cabang. Sel apical membelah ke arah posterior dan membentuk filament aksial tunggal monoaksial!, 3"4 sel dari filament aksial diba#ah sel apikalnya membelah dan masing"masing membentuuk del"del perisentral yang kemudian mebentuk cabang"cabang lateral yang pendek. 8jung dari cabang"cabang lateral ini bersatu dan menjadi jaringan pseudoparenkhimatik dan akan membentuk permukaan talus

(elidium (. Ba#+0a Cr p!o#emia2e0 Sel au:iliary terbentuk sebelum fertilisasi dan terdapat pada suatu filament khusus dalam gametofit. )ilamen sel au:illary mungkin berada jauh dari sel"sel pendukung karpogonium. +arposporofit kemudian berkembang dari sel au:illary sel tersebut. Talus dari ganggang yang termasuk bangsa ini terbentuk filamen atau lembaran, kerak"kerak yang pseudoparenkhimatik, lunak halus atau berkapur Daur hidup sebagian besar diplobiontik, isomorfik, tetapi dalam penelitian dengan menggunakan kultur, beberapa anggotanya, misalnya Pikea dan 'loiosiphonia menunjukkan pergantian keturunan yang heteromorfik. Bangsa ini merupakan bangsa yang cukup besar dalam rhodophyceae, mengandung 1= suku Su)u Cora22i#aceae +elompok ini terdiri dari suku yang terdiri dari bentuk"bentuk yang mengandung kapur dan merupakan suku yang terbesar dalam bangsa %ryptonemiales serta merupakan anggota yang penting dalam &hodophyceae.

+eberadaannya

menunjukkkan

adaptasi

yang

menakjubkan

terhadap

lingkungan lautan. Anggota"anggotanya ada yang merupakan parasit yang tak ber#arna yang hidup pada algae koralin yang lain, adapula yang hidup sebagai parasit hanya pada stadium muda pada algae koralin yang lain. Schmit9iella adalah salah satunya marga yang tidak berkapur yang hidup endofitik di ba#ah selaput yang melapisi sel %ladophora A#a) 0u)u 'e2o$e0ioi%cae Talus umumnya tanpa persendian, berbentuk seperti kerak, berbintil" bintil dan melekat pada substrat keras. Jarna putih atau merah jambu. Aenis" jenisnya tersebar luas, slgse ini terutama hidup sebagai epifit pada algae lain atau tumbuhan laut lainnya. Talus terdiri dari satu sampai lima benang"benang yang memadat dan membentuk suatu cakram

Melobesia 'ar+a )ithopylum dan )ithothamnion Aenis"jenisnya merupakan litofit tumbuhan yang hidup di atas batu!, berbentuk kerak yang tebal atau suatu badan yang berbentuk nodul bintil!. Algae koralin yang berbentuk kerak ini terdapat di 9ona pasang surut yang

tidak dihadapkan pada kekeringan yang terlalu lama. 'anggang"ganggang ini dapat hidup di kedalaman ssampai 136 m di perairan yang jernih A#a) 0u)u Cora22i#oi%eae /erupakan algae yang mempunyai tipe halus yang multiaksial, aksis ini membentuk medulanya sehingga tampak sel"selnya memanjang dan di bagian tepi tampak korteks yang sel"selnya lebih pendek. +lasifikasi hanya terjadi didalam dinding selnya. Talus bersegmen"segmen, tiap segmen dihubungkan oleh bagian yang tidak mengalami klasifikasi. Susunan talus demikian ini memberikan fleksibilitas dari talus dalam batas tertentu 'ar+a Corallina Corralinacea membentuk bagian dari atol dan terumbu. Terumbu terbentuk oleh kombinasi pertumbuhan dari algae merah koralin terutama dari jenis Porolithon dan koral

Corellina +. Ba#+0a 8i+ar!i#a2e0 'igartinales adalah &hodophyceae yang mempunyai daur hidup yang trifasik, sel au:illarynya merupakan sel .egetati.e dari gametofit. Dalam

beberapa marga, sel au:iliary nya adalah sel pendukung dari filament karpogonialnya dan ada pula yang sel au:iliary nya adalah sel .egetati.e yang letaknya jauh dari filament karpogonialnya. Sebagian besar anggota"anggotanya berukuran sedang sampai relati.e besar dan berdaging. Disini akan dibicarakan beberapa contoh yang ditemukan di ,ndonesia Su)u 8i+ar!i#aceae Anggota"anggota dari suku ini kebanyakan merupakan bentuk yang pipih seperti lembaran!, sederhana atau bercabang, dan mempunyai struktur yang multiaksial, agak keras seperti tulang ra#an. 'ar+a (igartina /arga ini mempunyai banyak jenis, hamper kira"kira 1== jenis yang hidup di belahan bagian utara dan selatan telah teridentifikasi. /arga ini dipisahkan dengan marga lainnya dengan adanya papilla yangmenutupi permukaan talusnya. %abang"cabang karpogonial dibentuk dalam papilla ini pada gametofit betina. 'ametofit jantan mungkin tidak mempunyai paila. Tetrasporofitnya.

(igartina $alans Su)u So2ieriaceae Talus seperti semak, silindris, bercabang"cabang atau sederhana atau berbentuk lembaran; susunan talus multiaksial, medulla terdiri dari dilamen" filamen, korteks tersusun oleh sel"sel yang berukuran besar menyerupai parenkhim. Tetrasporangia terletak di dekat permukaan terbagi melintang menjadi 5 tetraspora 'ar+a Eucheuma Talus bercabang"cabang radial, bilateral, silindris, meruncing kea rah ujung atau memipih. Seringkali mempunyai banyak papilla. Tekstur seperti tulang ra#an. /edulla terdiri dari filament"filamen yang tersusun padat. Bagian korteks tersusun oleh sel"sel yang berukuran besar. Sistokrap terdapat didalam papilla. Daur hidup diplobiontik ?ucheuma mempunyai arti komersial , karena dinding selnya mengandunng keragenan

Eucheuma Su)u 8raci2ariacea 'ar+a (racilaria

/arga ini kurang lebih mengandung 1== jenis dan tersebar di lautan daerah beriklim tropis sampai sedang Talus silindris meruncing di bagian ujung, bercabang"cabang banyak atau memipih sampai pipih seperti pita. Pertumbuhannya sering membentuk rumpun. Susunan talus uniaksial, hanya terdapat satu sell apical pada ujung tiap cabang, tetapi selanjutnya aksis sentralnya tidak tampak lagi. 'racilaria mempunyai arti komersial karena mempunyai kandungan agar dalam dinding selnya

(racilaria con"er$oides h. Ba#+0a Ceramia2e0 Anggota"anggota dari bangsa ini mempunyai sel au:iliary yang terbentuk sesudah fertilisasi. Sel tersebut terdapat pada sel pendukung dari filament karpogonial yang terdiri dari 5 sel. Bangsa ini merupakan bangsa terbesar dari &hodophyceae, terdiri dari kurang lebih 36= marga. Sebagian dari anggotanya merupakan filament yang relati.e halus atau berupa membrane Su)u Ceramiaceae

Suku ini merupakan suku yang paling primiti.e dalam bangsa %eramiales. 'ar+a Ceramium Talus merupakan filament yang uniseriate yang mempunyai kortikasi sempurna atau tidak sempurna. Aenis"jenis yang mepunyai kortikasi yang tidak sempurna biasanya merupakan jenis yang berukuran kecil dan terdapat di perairan daerah tropis, bagian yang mengalami kortikasi tampak sebagai garis"garis melintan, sedangkan jenis"jenis yang mengalami kortikasi sempurna biasanya mempunyai ukuran yang lebih besar dan distribusinya lebih banyak di daerah beriklim sedang. Sifat kortikasi adalah penting sebagai cirri untuk memisahkan %eramium ke jenisnya.

Ceramium sp. 'ar+a 'ntithamnion Talus merupakan filament yang halus, tanpa kortikasi, dari tiap sel aksial tumbuh cabang"cabang kecil dengan pertumbuhan tebatas dan sama panjang. Sel bagian basal dari cabang"cabang tersebut berukuran kecil dan sel ini mungkin sebagai initial dari cabang"cabang lateral, ri9oid atau organ reproduksi

Su)u /ho%ome2aceae Suku ini mempunyai kurang lebih 1== marga. Dilihat dari jumlah marga yang dimiliki, maka suku ini merupakan suku yang besar dalam &hodophyceae. Anggota"anggotanya mempunyai talus yang strukturnya bertipe polisfonial talus filament yang terbentuk dari sel"sel yang letaknya bertumpuk"tumpuk kearah .ertical dan sejajar satu sama lain! dan membentuk cabang"cabang lateral yang terdiri dari 3 tipe, yaitu cabang"cabang biasa dan cabang"cabang yang disebut trikhoblast filamen yang uniseriate dan biasanya tidak ber#arna! serta mengandung alat"alat kelamin. Trikhoblast biasanya gugur pada bagiian talus yang talus yang telah tua

'ntithamnion cruciatum 'ar+a Polysiphonia Talus berbentuk filament yang polisifonial, tumbuh berkelompok, mencapai tinggi 1= cm atau lebih. Jarna merah kecoklatan atau merah keunguan. Talus terdiri dari 3 bagian, yaitu0

1. )ilament yang menjalar di permukaan substrat dan melekat dengan perantaraan ri9oid 3. )ilament yang tegak dan tumbuh dari filament yang menjalar Pada dasarnya algae ini sebetulnya adalah uniaksial. Aksis sentral dikelilingi sel"sel perisentral yang letaknya sejajar satu sama lain. 'ar+a )aurencia Talus silindris atau agak memipih dengan percabangan yang menyirip, sel apical biasanya terdapat pada suatu lekukan di ujung talus atau percabangan"percabangan. Sel"sel perisentral dapat terlihat hanya pada bagian ujung talus, karena kortikasinya berkembang secara cepat

)aurencia

,. Pera#a# /ho%oph !a. Alga merah jenis tertentu dapat menghasilkan agar yang dimanfaatkan antara lain sebagai bahan makanan dan kosmetik, misalnya ?ucheuma spinosum. Di beberapa negara, misalnya Aepang, alga merah ditanam sebagai sumber makanan. Selain itu juga dipakai dalam industri agar, yaitu sebagai bahan yang dipakai untuk mengeraskan<memadatkan media pertumbuhan

bakteri. Beberapa alga merah yang dikenal dengan sebutan alga koral menghasilkan kalsium karbonat didinding selnya. +alsium karbonat ini sangat kuat dalam mengatasi terjangan ombak. +elebihan ini menjadikan alga koral memiliki peran pentingdalam pembentukan terumbu karang. Selain itu alga merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan he#an lain yang hidup di laut. Aenis ini juga menjadi bahan makanan bagi manusia misalnya %hondrus crispus lumut ,rlandia! dan beberapa genus Porphyra. %hondrus crispus dan 'igortina mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut. Alga merah lain seperti 'racilaria lichenoides, ?uchema spinosum, 'elidium dan Agardhiella dibudidayakan karena menghasilkan bahan serupa gelatin yang dikenal sebagai agar"agar. 'el ini digunakan oleh para peneliti sebagai medium biakan bakteri dan fase padat pada elektroforesis gel, untuk pengental dalam banyak makanan, perekat tekstil, sebagai obat pencahar penutup. laksatif!, atau sebagai makanan

Вам также может понравиться