Вы находитесь на странице: 1из 38

II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Imunisasi Hepatitis B 1. Definisi Imunisasi Hepatitis B Kata imun berasal dari bahasa latin imunitas yang berarti pembebasan (kekebalan) yang diberikan kepada para senator Romawi selama masa jabatan mereka terhadap kewajiban terhadap warga biasa dan terhadap dakwaan. Dalam sejarah, istilah ini kemudian berkembang sehingga pengertiannya berubah menjadi perlindungan terhadap penyakit, dan lebih spesifik lagi terhadap penyakit menular. Sistem imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel sel serta produk at at yang dihasikannya, yang bekerja sama se!ara kolektif dan terkoordinir untuk melawan benda asing seperti kuman kuman penyakit atau ra!unnya, yang masuk ke dalam tubuh ("adan #itbangkes, $%%&). Kuman disebut antigen. 'ada saat pertama kali antigen ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat at anti yang disebut antibodi. 'ada umumnya reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu kuat karena tubuh belum mempunyai pengalaman terhadap antigen yang masuk, tetapi pada reaksi yang kedua, ketiga dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibody terjadi dalam waktu yang lebih !epat dan dalam jumlah yang lebih banyak, itulah sebabnya pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya dilakukan tindakan imunisasi atau (aksinasi. )al ini

+%

dimaksudkan sebagai tindakan pen!egahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut atau seandainya terkenapun tidak akan menimbulkan akibat yang fatal ("adan #itbangkes, $%%&). ,munisasi adalah pemberian (aksin kepada seseorang untuk melindunginya dari beberapa penyakit tertentu. ,munisasi merupakan upaya untuk men!egah penyakit lewat peningkatan kekebalan tubuh seseorang ("adan #itbangkes, $%%&). ,munisasi merupakan suatu upaya pen!egahan yang paling efektif untuk men!egah penularan penyakit hepatitis ". Word Health Organization (-).) melalui program The Expanded Program on Immunisation (/',) merekomendasikan pemberian (aksinasi terhadap 0 jenis antigen penyakit sebagai imunisasi rutin di 1egara berkembang, yaitu "23, D'4, 'olio, 2ampak dan )epatitis ". ,munisasi ada dua ma!am yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif. ,munisasi aktif adalah pemberian kuman atau ra!un yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri !ontohnya imunisasi hepatitis ", sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat !ontohnya peningkatan 54S (5nti 4etanus Serum) pada orang yang mengalami luka ke!elakaan, !ontoh lain adalah yang terdapat pada bayi baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ,bunya terhadap !ampak (Depkes R,, $%%6).

++

Data statistik menunjukkan makin banyak penyakit menular bermun!ulan dan senantiasa mengan!am kesehatan. Setiap tahun di seluruh dunia ratusan ibu, anak anak dan dewasa meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat di!egah, hal ini dikarenakan kurangnya informasi tentang pentingnya imunisasi. "ayi bayi yang baru lahir, anak anak usia muda yang bersekolah dan orang dewasa sama sama memiliki resiko terserang penyakit penyakit menular yang mematikan seperti, hepatitis ", dipteri, tetanus, thypus, radang selaput otak dan masih banyak penyakit lainnya yang sewaktu waktu mun!ul dan mematikan, untuk itu salah satunya pen!egahan yang terbaik dan sangat (ital agar bayi bayi tersebut terlindungi hanya dengan melakukan imunisasi (Khalidatnnur 7 8asriati, $%%0). ,munisasi merupakan salah satu !ara yang efektif dan efisien dalam men!egah penyakit dan merupakan upaya pre(entif yang mendapatkan prioritas. Sampai saat ini ada tujuh penyakit infeksi pada anak yang dapat menyebabkan kematian dan !a!at, walaupun sebagian anak dapat bertahan dan kebal. Ketujuh penyakit tersebut dimasukkan dalam program imunisasi yaitu tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, polio, !ampak dan hepatitis " (8ir al, $%%&). ,munisasi hepatitis " pada bayi adalah upaya memberikan stimulan kepada tubuh agar se!ara efektif membentuk antibody terhadap (irus hepatitis " (anti)"s). 'rogram imunisasi hepatitis " dapat berkontribusi menurunkan angka kesakitan dan kematian sebesar &% 9*%: (,dwar, $%%%).

+$

2. Program imunisasi Hepatitis B di Indonesia ,munisasi hepatitis " pada indi(idu dimaksudkan agar indi(idu membetuk antibodi yang ditunjukan untuk men!egah infeksi oleh (irus hepatitis ". 4ujuan utama pemberian imunisasi hepatitis " yaitu untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh infeksi hepatitis " dan manifestasinya, se!ara tidak langsung menurunkan angka kesakitan dan kematian karena kanker hati dan pengerasan hati (Depkes R, $%%%). 'emberian imunisasi hepatitis " sesuai dengan jadwal imunisasi rekomendasi ,katan Dokter 5nak ,ndonesia (,D5,) tahun $%%% berdasarkan status )"s5g pada saat ibu melahirkan. "ayi yang dilahirkan dari ,bu dengan status )"s5g yang tidak diketahui, diberikan (aksin rekombinan ()" ;a<9,, =>g atau engerix " +% >g) atau vaksin plasma derived +% mg se!ara intra mus!ular dalam waktu +$ jam setelah lahir. Dosisi kedua diberikan pada umur +9$ bulan dosisi ketiga diberikan pada umur ? bulan. 5pabila pada pemeriksaan selanjutnya diketahui )"s5g ibu positif diberikan segera %,= )",@ sebelum usia anak satu minggu. "ayi baru lahir dari ,bu )"s5g positif dalam waktu +$ jam setelah lahir dberikan %,= ml ",3 dan (aksin rekombinan ()" ;a<9,, = mg atau engerix " +% mg) intra mus!ular disisi tubuh yang berlalinan. Dosisi kedua di berika +9$ bulan sesudahnya dan dosisi ketiga pada usia ? bulan. "ayi yang lahir dengan )"s5g negatif

+A

diberikan (aksin rekombinan ()" ;a<9,, dengan dosisi minimal $,= >g atau engerix " +%>g, vaksin plasma derived dengan dosisi +%>g intar mus!ular saat lahir sampai $ bulan. Dosis kedua diberikan +9$ bulan dan dosisi ketiga diberikan ? bulan setelah dosis pertama. 5dapun jadwal pelaksanaan program imunisasi nasiaonal adalah sebagai berikut. Ta e! 1. Jad"a! Pe!a#sanaan Program Imunisasi Nasiona!
Umur Ba%i !a&ir diruma& % "ulan (%90 hari) + "ulan $ "ulan A "ulan 6 "ulan * "ulan Ba%i !a&ir di 'S(Bidan pra#te# % "ulan (%90hari) $ "ulan A "ulan 6 "ulan * "ulan )"+, 'olio+, "23 )"$, D'4+, 'olio $ )"A, D'4$, 'olio A D'4A, 'olio 6 2ampak RSB"idan 'raktek 'osyandu 'osyandu 'osyandu 'osyandu )"+ "23 )"$ )"$, D'4+, 'olio+ )"A, D'4$. 'olio$ 2ampak dan 'olio 6 Dirumah 'osyandu 'osyandu 'osyandu 'osyandu 'osyandu $a#sin Tempat

Sumber C Depkes R,

+6

B. Tinjauan Tentang Pen%a#it Hepatitis B 1. Definisi Pen%a#it Hepatitis B )epatitis " adalah infeksi yang terjadi pada hati yang disebabkan oleh (irus hepatitis " (;)"). 'enyakit ini bisa menjadi akut atau kronis dan dapat pula menyebabkan radang, gagal ginjal, sirosis hati, dan kematian (#aila Kusumawati, $%%?). 'enyakit hepatitis adalah peradangan hati yang akut karena suatu infeksi atau kera!unan. )epatitis " merupakan penyakit yang banyak ditemukan di dunia dan dianggap sebagai persoalan kesehatan masyarakat yang harus diselesaikan. )al ini karena selain pre(elensinya tinggi, (irus hepatitis " dapat menimbulkan problema pas!a akut bahkan dapat terjadi cirrhosis hepatitis dan carcinoma hepatocelluler primer (5guslina, +**0). )epatitis merupakan peradangan hati yang bersifat sistemik, akan tetapi hepatitis bisa bersifat asimtomatik. )epatitis ini umumnya lebih ringan dan lebih asimtomatik pada yang lebih muda dari pada yang tua. #ebih dari &%: anak anak menularkan hepatitis pada

+=

anggota keluarga adalah asimtomatik, sedangkan lebih dari tiga perempat orang dewasa yang terkena hepatitis 5 adalah simtomatik (4jokronegoro, +***). Sepuluh persen dari infeksi (irus hepatitis " akan menjadi kronik dan $%: penderita hepatitis kronik ini dalam waktu $= tahun sejak tertular akan mengalami cirrhosis hepatic dan carcinoma hepatoculler primer (hepatoma). Kemungkinan akan menjadi kronik lebih tinggi bila infeksi terjadi pada usia balita dimana respon imun belum berkembang se!ara sempurna. 'ada saat ini diperkirakan terdapat kira kira A=% juta orang pengidap (carrier) )"s5g dan $$% juta (0&:) terdapat di 5sia termasuk ,ndonesia (Sulaiman, +**6, dalam 5guslina, +**0). 2. )tio!ogi Hepatitis )epatitis " disebabkan oleh (irus )epatitis " (;)"). ;irus ini pertama kali ditemukan oleh "lumberg tahun +*?= dan dikenal dengan nama antigen 5ustralia yang termasuk D15 (irus. ;irus hepatitis " berupa partikel dua lapis berukuran 6$ nm yang disebut dengan D'artikel DaneE. #apisan luar terdiri atas antigen )"s5g yang membungkus partikel inti (!ore). 'ada partikel inti terdapat hepatitis " !ore antigen ()"!5g) dan hepatitis " antigen ()"e5g). 5ntigen permukaan ()"s5g) terdiri atas lipoprotein dan menurut sifat imunologiknya protein (irus hepatitis " dibagi menjadi 6 subtipe yaitu adw, adr, ayw, dan ayr. Subtype ini se!ara epidemiologis

+?

penting karena menyebabkan perbedaan geografik dan rasial dalam penyebaranya (5guslina, +**0). *. Patogenesis "erbagai mekanisme bagaimana (irus hepatotropik merusak sel hati masih belum jelas, bagaimana peran yang sesungguhnya dari hal hal tersebut. ,nformasi dari kenyataanya ini meningkatkan kemungkinan adanya perbedaan patogenetik. 5da dua kemungkinan C (+) /fek simptomatik langsung dan ($) adanya induksi dan reaksi imunitas melawan antigen (irus atau antigen hepatosit yang diubah oleh (irus, yang menyebabkan kerusakan hepatosit yang di infeksi (irus. .rgan hati pada tubuh manusia. 'ada hepatitis kronik terjadi peradangan sel hati yang berlanjut hingga timbul kerusakan sel hati. Dalam proses ini dibutuhkan pen!etus target dan mekanisme persistensi. 'en!etusnya adalah antigen (irus, autogeneti! atau obat. 4argetnya dapat berupa komponen struktur sel, ultrastruktur atau jalur en imatik. Sedangkan persistensinya dapat akibat mekanisme (irus menghindar dari sistem imun tubuh, ketidakefektifan respon imun atau pemberian obat yang terus 9 menerus (Stanley, +**=). +. Patofisio!ogi 'ada hati manusia merupakan target organ bagi (irus hepatitis ". ;irus )epatitis " (;)") mula mula melekat pada reseptor spesifik di membran sel hepar kemudian mengalami penetrasi ke dalam

+0

sitoplasma sel hepar. Dalam sitoplasma (irus )epatitis " (;)") melepaskan mantelnya, sehingga melepaskan nukleokapsid.

Selanjuntnya nukleokapsid akan menembus dinding sel hati. Di dalam asam nukleat (irus )epatitis " (;)") akan keluar dari nukleokapsid dan akan menempel pada D15 hopses dan berintegrasi pada D15 tersebut. Selanjutnya D15 (irus hepatitis " (;)") memerintahkan sel hati untuk membentuk protein bagi (irus baru. ;irus ini dilepaskan ke peredaran darah, mekanisme terjadinya kerusakan hati yang kronik disebabkan karena respon imunologik penderita terhadap infeksi. 3ambaran patologis hepatitis akut tipe 5, ", 1on 5 dan 1on " adalah sama yaitu adanya peradangan akut di seluruh bagian hati dengan nekrosis sel hati disertai infiltrasi sel sel hati dengan histosit (5guslina, +**0). 'erubahan morfologi hati pada hepatitis 5, " dan non 5 dan " adalah identik pada proses pembuatan billiburin dan urobulin. 'enghan!uran eritrosit dihan!urkan dan melepaskan @e F 3lobulin F billiburin. 'engahan!uran eritrosit terjadi di limpa, hati, sum sum tulang belakang dan jaringan limpoid. a. "illiburin , )asil penelitian eritrosit di lien adalah billiburin , atau billiburin indire!t. "illiburin , masih terkait dengan protein. Di hati billiburin , dipisahkan protein dan atas pengaruh en im hati, billiburin , menjadi billiburin ,, atau hepatobilliburin.

+&

b. "illiburin ,, "illiburin dikumpulkan didalam vesica falea (kandung empedu) dan dialirkan ke usus melalui ductus choleducutus. "illiburin yang keluar dari vesica falea masuk ke usus diubah menjadi ster!obilin, kemudian keluar bersama fe!es lalu sebagian masuk ke ginjal, sehingga disebut urobillinogen. "ila billiburin terlalu banyak dalam darah akan terjadi perubahan pada kulit dan selaput lendir kemudian kelihatan menguning sehingga disebut ikterus (4jokronegoro, +***). ,. -anefestasi K!inis Hepatitis B "erdasarkan gejala klinis dan petunjuk serologis manefestasi klinis hepatitis " dibagi dua, yaitu C a. Hepatitis B a#ut )epatitis " akut yaitu manefestasi infeksi (irus hepatitis " terhadap indi(idu yang sistem imunologinya matur sehingga berakhir dengan hilangnya (irus hepatitis " dari tubuh hopses. )epatitis " akut terdiri atas A, yaituC +) )epatitis " akut yang khas "entuk hepatitis ini meliputi *=: penderita dengan gambaran ikterus yang jelas. 3ejala klinis terdiri atas A fase yaitu, fase praikterik (prodromal), gejala non spesifik, permulaan penyakit tidak jelas, demam tinggi, anoreksia, mual, nyeri di daerah hati

+*

disertai perubahan warna air kemih menjadi gelap. 'emeriksaan laboratorium mulai tampak kelainan hati, fase ikterik, gejala demam dan gastrointestinal mulai tambah hebat, disertai hepatomegali dan spinomegali. 4imbulnya ikterus makin hebat dengan pun!ak pada minggu ke dua. Setelah timbul ikterus, gejala menurun dan pemeriksaan laboratorium tes fungsi hati abnormal dan fase penyembuhan, ditandai dengan menurunya kadar en im aminotransferase, pembesaran hati masih ada tetapi tidak terasa nyeri, pemeriksaan laboratorium menjadi normal. $) )epatitis @ulminan "entuk ini sekitar +: dengan gambaran sakit berat dan sebagian besar mempunyai prognosa buruk dalam 0 +% hari, =%: akan berakhir dengan kematian. . Hepatitis B #roni# )epatitis " kronik yaitu kira kira = 9+%: penderita hepatitis " akut akan mengalami hepatitis " kronik. )epatitis ini terjadi jika setelah ? bulan tidak menunjukan perbaikan yang mantap (5guslina, +**0) .. Sum er dan /ara Penu!aran a. Sum er Penu!aran $irus Hepatitis B Sumber penularan berupa darah, sali(a, kontak dengan mukosa penderita (irus, feses, dan urine, pisau !ukur, selimut, alat makan, alat kedokteran yang terkontaminasi (irus hepatitis ". . /ara penu!aran $irus Hepatitis B

$%

'enularan (irus hepatitis " melalui berbagai !ara yaitu parenternal dimana terjadi penembusan kulit atau mukosa misalnya melalui tusuk jarum atau benda yang susah ter!emar (irus )epatitis " dan pembuatan tattoo, kemudian se!ara non parenteral yaitu karena persentuhan yang erat dengan benda yang ter!emar (irus hepatitis ". se!ara epidemiologi penularan infeksi (irus hepatitis " dari ,bu yang )"s5g positif kepada anak dilahirkan yang terjadi selama masa perinatal, dan se!ara hori ontal yaitu penularan infeksi (irus )epatitis " dari seseorang pengidap (irus kepada orang lain disekitarnya, misalnya melalui hubungan seksual (5guslina, +**0) 0. 1a#tor 2 1a#tor 3ang -empengaru&i Terjadin%a Hepatitis B @aktor faktor yang mempengaruhi penyakit )epatitis " menurut 5guslina (+**0) dapat dibagi menjadi C a. 1a#tor Host 4Pejamu5 @aktor host adalah semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi timbul serta perjalanan penyakit )epatitis " yang meliputiC +) Gmur, dimana penyakit )epatitis " dapat menyerang semua golongan umur. 'aling sering bayi dan anak ($=,6=:). Resiko untuk menjadi kronis menurun dengan bertambahnya umur, dimana bayi pada *%: menjadi kronis, pada anak usia sekolah $A 6?: dan pada orang dewasa A +%: (5guslina, +**0).

$+

$) Henis Kelamin, wanita tiga kali lebih sering terinfeksi )epatitis " dibanding pria. A) 8ekanisme pertahanan tubuh, bayi baru lahir atau bayi dua bulan pertama setelah lahir sering terinfeksi )epatitis ", terutama pada bayi yang belum mendapat imunisasi )epatitis ". )al ini karena sistem imun belum berkembang sempurna. 6) Kebiasaan hidup, dimana sebagian besar penularan pada masa remaja disebabkan karena akti(itas seksual dan gaya hidup seperti homoseksual, pe!andu obat narkotika suntikan, pemakaian tattoo, dan pemakaian akupuntur. =) 'ekerjaan, kelompok resiko tinggi untuk mendapatkan infeksi )epatitis " adalah dokter, dokter bedah, dokter gigi, perawat, bidan, petugas kamar operasi, petugas laboratorium dimana pekerjaan mereka sehari hari kontak dengan penderita dan

material manusia (darah, tinja, air kemih). . 1a#tor Agent 'enyebab )epatitis " adalah ;irus )epatitis " (;)"). "erdasarkan sifat imunologik protein pada )"s5g, (irus dibagi menjadi 6 subtipe yaitu adw, adr, ayw dan ayr yang menyebabkan perbedaan geografi dalam penyebaranya. Subtype adw terjadi di /ropa, 5merika dan 5ustralia. Subtipe ayw terjadi di 5frika Gtara dan Selatan. Subtipe ayw dan adr terjadi di 8alaysia, 4hailand, ,ndonesia. Sedangkan subtipe adr terjadi di jepang dan 2hina.

$$

6.

1a#tor 7ing#ungan @aktor lingkungan merupakan keseluruhan kondisi dan pengaruh luar yang mempengaruhi perkembangan hepatitis ", yang termasuk faktor lingkungan adalah lingkungan dengan sanitasi jelek daerah dengan pre(elensi (irus hepatitis " (;)") tinggi, daerah unit pembedahan, daerah unit laboratorium, daerah bank darah, daerah tempat pembersihan, daerah dialias dan transplantasi, daerah unit penyakit dalam.

8.

)pidemi!o!ogi Hepatitis B 're(elensi penyakit )epatitis " di dunia terendah berada di benua 5merika dan sebelah /ropa dimana sebesar kurang dari $: populasi yang terinfeksi kronik melalui peyalahgunaan obat obatan injeksi, seksual tanpa pengaman dan faktor faktor penting yang lainnya. 're(elensi sedang berada di /ropa 4imur, Rusia, dan Hepang sebesar $ 90 : yang umumnya menyerang anak anak. 're(elensi tinggi berada di wilayah 2hina, 5sia tenggara dan 5frika, dimana penularan terjadi umumnya pada baru lahir dengan endemisitas I &:.

9.

Komp!i#asi Komplikasi hepatitis (irus yang paling sering dijumpai adalah perjalanan penyakit yang panjang hingga 6 sampai & bulan, keadaan ini dikenal sebagai hepatitis kronik persisten, dan terjadi pada =: hingga +%: pasien. 5kan tetapi meskipun kronik persisten dan terjadi pada = :

$A

hingga +%: pasien. 5kan tetapi meskipun terlambat, pasien pasien hepatitis kronik persisten akan sembuh kembali. 'asien hepatitis (irus sekitar =: akan mengalami kekambuhan setelah serangan awal. Kekambuahan biasanya dihubungkan dengan kebiasaan minum alkohol dan akti(itas fisik yang berlebihan. ,kterus biasanya tidak terlalu nyata dan tes fungsi hati tidak memperlihatkan kelainan dalalm derajat yang sama. 4irah baring biasanya akan segera di ikuti penyembuhan yang tidak sempurna. 5khirnya suatu komplikasi lanjut dari hepatitis yang !ukup bermakna adalah perkembangan carcinoma hepatoselular kendatipun tidak sering ditemukan, selain itu juga adanya kanker hati yang primer. Dua faktor penyebab utama yang berkaitan dengan patogenesisnya adalah infeksi (irus hepatitis " kronik dan sirosis terakit dengan (irus hepatitis 2 dan infeksi kronik telah dikaitkan pula dengan kanker hati (Syl(ia, +**=). 1:. Prognosis Dengan penanggulangan yang !epat dan tepat, prognosisnya baik dan tidak perlu menyebabkan kematian. 'ada sebagian kasus penyakit berjalan ringan dengan perbaikan biokimiawi terjadi se!ara spontan dalam + A tahun. 'ada sebagian kasus lainnya, hepatitis kronik

persisten dan kronk aktif berubah menjadi keadaan yang lebih serius, bahkan berlanjut menjadi sirosis. Se!ara keseluruhan, walaupun terdapat

$6

kelainan biokimiawi, pasien tetap asimtomatik dan jarang terjadi kegagalan hati (4jokronegoro, +***). ,nfeksi )epatitis " dikatakan mempunyai mortalitas tinggi. 'ada suatu sur(ey dari +.?0= kasus dalam satu kelompok, tertnyata satu dari delapan pasien yang menderita hepatitis karena tranfusi (" dan 2) meninggal sedangkan hanya satu diantara dua ratus pasien dengan hepatitis 5 meninggal dunia (4jokronegoro, +***). Di seluruh dunia ada satu diantara tiga yang menderita penyakit hepatitis " meninggal dunia (-)., $%%=). 11. Penata!a#sanaan Hepatitis B 4idak ada pengobatan spesifik untuk hepatitis (irus, akan tetapi se!ara umum penatalaksanaan pengobatan hepatitis adalah sebagai berikut C a. Istira&at 'ada periode akut dan keadaan lemah diharuskan !ukup istirahat. ,stirahat mutlak tidak terbukti dapat memper!epat penyembuhan. Ke!uali mereka dengan umur tua dan keadaan umum yang buruk. . Diet Hika pasien mual, tidak ada nafsu makan atau muntah muntah, sebaiknya diberikan infus. Hika tidak mual lagi, diberikan makanan !ukup kalori (A%9A= kaloriBkg "") dengan protein !ukup (+ grBkg ""), yang diberikan se!ara berangsur angsur disesuaikan dengan

$=

nafsu makan klien yang mudah di!erna dan tidak merangsang serta rendah garam (bila ada resistensi garamBair). 6. -edi#amentosa Kortikosteroid tidak diberikan bila untuk memper!epat penurunan billiburin darah. Kortikosteroid dapat digunakan pada kolestatis yang berkepanjangan, dimana transaiminase serumsudah kembali normal tetapi billburin masih tinggal. 'ada keadaan ini dapat dberikan prednisone A < +% mg selama 0 hari, jangan diberikan antimetik, jika perlu sekali dapat diberikan fenotia in. ;itamin K diberikan pada kasus dengan ke!enderungan perdarahan. "ila pasien dalam keadaan perkoma atau koma, penanganan seperti pada koma hepatik (5rif, $%%%). d. Pen6ega&an Penu!aran Hepatitis B 8enurut 'ark ada lima pokok tingkatan pen!egahan yaitu C 1) Health promotion Helath promotion yaitu dengan usaha penigkatan mutu kesehatan. Helath promotion terhadap host berupa pendidikan kesehatan, peningkatan higiene perorangan, perbaikan gi i, perbaikan system tranfusi darah dan mengurangi kontak erat dengan bahan 9 hepatitis " (;)"). 2) Specific protection bahan yang berpotensi menularkan (irus

$?

!pecific protection yaitu perlindungan khusus terhadap penularan hepatitis " dapat dilakukan melalui sterilisasi bendabenda yang ter!emar dengan pemanasan dan tindakan khusus seperti penggunaan yang langsung bersinggungan dengan darah, serum, !airan tubuh dari penderita hepatitis, juga pada petugas kebersihan, penggunaan pakaian khusus sewaktu kontak dengan darah dan !airan tubuh, !u!i tangan sebelum dan sesudah kontak dengan penderita pada tempat khusus selain itu perlu dilakukan pemeriksaan )"s5g petugas kesehatan (unit onkologi dan dialisa) untuk menghindarkan kontak antara petugas kesehatan dengan penderita dan juga imunisasi pada bayi baru lahir. 3) Early diagnosis and prompt treatment 8enurut 1oor ($%%?), diagnosis dan pengobatan dini merupakan upaya pen!egahan penyakit tahap ,,. Sasaran pada tahap ini yaitu bagi mereka yang menderita penyakit atau teran!am akan menderita suatu penyakit. 4ujuan pada pen!egahan tahap ,, adalah C a) 'en!arian penderita se!ara dini dan aktif melalui pemeriksaan berkala pada sarana pelayanan kesehatan untuk mematiskan bahwa seseorang tidak menderita penyakit hepatitis ", bahkan gangguan kesehatan lainnya.

$0

b) 8elakukan screening hepatitis " (pen!arian penderita penyakit )epatitis) melalui suatu tes atau uji tertentu pada orang yang belum mempunyai atau menunjukan gejala dari suatu penyakit dengan tujuan untuk mendeteksi se!ara dini adanya suatu penyakit hepatitis ". !) 8elakukan pengobatan dan pearwatan penderita hepatitis " sehingga !epat mengalami pemulihan atau sembuh dari penyakitnya.

4) Disability limitation "isa#ilit$ limitation merupakan upaya pen!egahan tahap ,,, dengan tujuan untuk men!egah terjadinya ke!a!atan dan kematian karena suatu penyakit. Gpaya men!egah ke!a!atan akibat penyakit hepatitis " dapat dilakukan dengan upaya men!egah proses berlanjut yaitu dengan pengobatan dan perawatan se!ara khusus

berkisanambungan dan teratur sehingga proses pemulihan dapat berjalan dengan baik dan !epat. 'ada dasarnya penyakit hepatitis " tidak membuat penderita menjadi !a!at pada bagian tubuh tertentu. 5kan tetapi sekali (itus hepatitis " masuk ke dalam

$&

tubuh maka seumur hidup akan menjadi carrier dan menjadi sumber penularan bagi orang lainnya. 5) Rehabilitation Rehabilitasi merupakan serangkaian dari tahap

pemberantasan ke!a!atan (disa#ilit$ limitation) dengan tujuan untuk berusaha mengembalikan fungsi fisik, psikologis dan sosial. (1oor, $%%?). Rehabilitation yang dapat dilakukan dalam menanggulangi penyakit hepatitis " yaitu sebagai berikut C a) Rehabilitasi fisik, jika penderita mengalami gangguan fisik akibat penyakit hepatitis " b) Rehabilitasi mental dari penderita hepatitis ", sehingga penderita tidak merasa minder dengan orangtua masyarakat sekitarnya karena pernah menderita penyakit hepatits ". !) Rehabilitasi sosial bagi penderita penyakit hepatitis " sehingga tetap dapat melakukan kegiatan di lingkungan sekitar bersama orang lainnya.

$*

/. Tinjauan Tentang ;i!a%a& Pesisir 1. Batasan dan sifat<sifat ;i!a%a& Pesisir -ilayah pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut, dengan batas kearah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air yang masih mendapat pengaruh sifat9sifat laut seperti angin laut, pasang surut, perembesan air laut yang di!irikan oleh jenis (egetasi yang khas. -ialayah pesisir juga merupakan suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan ()enny, $%%A). Definisi wilayah pesisir yang digunakan di ,ndonesia adalah daerah pertemuan antara daratan dan laut, ke arah darat wilayah pesisir meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air yang masih dipengaruhi sifat9sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin, sedangkan ke arah laut wilayah pesisir men!akup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses9proses alami yang terjadi di daratan seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di daratan seperti penggundulan hutan dan pen!emaran (-iyana, $%%6). 5pabila ditinjau dari garis pantai (coastline) maka suatu wilayah pesisir memeliki dua ma!am batas (#oundaries), yaitu batas sejajar garis pantai (longshore) dan batas tegak lurus terhadap garis pantai (crossshore). "atas wilayah pesisir kearah laut men!akup bagian atau batas terluar daripada daerah paparan benua (continental shelf) dimana

A%

!iri9!iri perairan ini masih dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun proses yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pen!emaran ()enny, $%%A). -ilayah pesisir merupakan suatu wilayah yang unik karena merupakan tempat per!ampuran pengaruh antara darat, laut dan udara (iklim). 'ada umumnya wilayah pesisir dan khusunya perairan estuaria mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi, kaya akan unsur hara dan menjadi sumber at organik yang penting dalam rantai makanan di laut. 1amun demikian, perlu dipahami bahwa sebagai tempat peralihan antara darat dan laut, wilayah pesisir ditandai oleh adanya gradient perubahan sifat ekologi yang tajam, dan karenanya merupakan wilayah yang peka terhadap gangguan akibat adanya perubahan lingkungan dengan fluktuasi di luar normal. Dari segi fungsinya, wilayah pesisir merupakan one penyangga (#uffer zone) bagi hewan9hewan migrasi ()enny, $%%A). Klasifikasi wilayah pesisir menurut komunitas hayati adalah ekosistem litoral (pantai pasir dangkal, pantai batu, pantai karang, dan pantai lumpur), hutan payau, (egetasi terna rawa payau, hutan rawa air tawar dan hutan rawa gambut ()enny, $%%A)s. Sementara itu (Dahuri, dkk $%%+), penentuan batas9batas wilayah pesisir di dunia pada umumnya berdasarkan pada tiga kriteria berikutC a. 3aris linier se!ara arbiter tegak lurus terhadap garis pantai (coastline atau shoreline). Republik Rakyat 2ina mendefinisikan wilayah

A+

pesisirnya sebagai suatu wilayah peralihan antara ekosistem darat dan lautan, ke arah darat men!akup lahan darat sejauh += km dari garis pantai, dan ke arah laut meliputi perairan laut sejauh += km dari garis pantai. b. "atas9batas adiministrasi dan hukum. 1egara bagian -ashington, 5merika SerikatJ 5ustralia SelatanJ dan Kueensland, batas ke arah laut dari wilayah pesisirnya adalah sejauh A mil laut dari garis dasar (coastal #aseline). !. Karakteristik dan dinamika ekologis (biofisik), yakni atas dasar sebaran spasial dari karakteristik alamiah (natural features) atau kesatuan proses9proses ekologis (seperti aliran air sungai, migrasi biota, dan pasang surut). 2ontoh batas satuan pengelolaan wilayah pesisir menurut kriteria ketiga ini adalahC batasan menurut Daerah 5liran Sungai (D5S)(catchment area atau %atershed). 2. /iri<6iri ;i!a%a& Pesisir a. -ilayah yang sangat dinamis dengan perubahan9perubahan biologis, kimiawi dan geologis yang sangat !epat. b. 4empat dimana terdapat ekosistem yang produktif dan beragam dan merupakan tempat bertelur, tempat asuhan dan berlindung berbagai jenis spesies organisme perairan. !. /kosistemnya yang terdiri dari terumbu karang, hutan bakau, pantai dan pasir, muara sungai, lamun dan sebagainya yang merupakan

A$

pelindung alam yang penting dari erosi, banjir dan badai serta dapat berperan dalam mengurangi dampak polusi dari daratan ke laut. d. Sebagai tempat tinggal manusia, untuk sarana transportasi, dan tempat berlibur atau rekreasi. *. K!asifi#asi ;i!a%a& Pesisir "ila diperhatikan batasan wilayah pesisir terbagi menjadi dua subsistem, yaitu daratan pesisir (shoreland), dan perairan pesisir (coastal %ater), keduanya berbeda tetapi saling berinteraksi. Se!ara ekologis daratan pesisir sangat kompleks dan mempunyai nilai sumberdaya yang tinggi. 1amun demikian yang perlu diperhatikan adalah sistem perairan pesisir dan pengaruhnya terhadap daya dukung ( carr$ing capacit$) ekosistem wilayah pesisir. 'engaruh daratan pesisir terhadap perairan pesisir terutama terjadi melalui aliran air (runoff) ()enny, $%%A). 'erairan pesisir se!ara fungsional terdiri dari perairan estuaria (estuaria regime), perairan pantai (nearshore regime), dan perairan samudera (oceanic regime). 'erairan estuaria adalah suatu perairan pesisir yang semi tertutup, yang berhubungan bebas dengan laut, sehingga dengan demikian estuaria dipengaruhi oleh pasang surut, dan terjadi pula per!ampuran yang masih dapat diukur antara air laut dengan air tawar yang bersal dari drainase daratan. 'erairan pantai meliputi laut mulai dari batas estuaria kearah laut sampai batas paparan benua atau batas teritorial. Sedangkan perairan samudera, semua perairan ke arah

AA

laut terbuka dari batas paparan benua atau batas territorial ()enny, $%%A).

'endapat S!ura et al (+**&) dalam Satria ($%%*) mengenai wilayah pesisir adalah daerah yang mewakili antara pertemuan daratan dan laut, tetapi kepedulian dan minat diarahkan pada wilayah dimana aktifitas manusia saling keterkaitan dengan daratan dan lingkungan laut. Dan wilayah pesisir mempunyai karakteristik, yaituC +. 8emiliki habitat dan ekosisitem (seperti estuaria, terumbu karang, padang lamun), yang dapat menyediakan suatu (seperti ikan, minyak bumi, mineral) dan jasa (seperti bentuk perlindungan alam dari badai, arus pasang surut, rekreasi) untuk masyarakat pesisir. $. Di!irikan persaingan untuk sumber daya daratan, lautan dan ruang oleh berbagai stakeholder seringkali menimbulkan konflik besar dan

menurunkan fungsi terpadu dari sistem sumber daya. A. 8enyediakan sumberdaya ekonomi nasional dari wilayah pesisir dimana dapat mengalihkan 31' (gross &ational Product) terhadap kegiatan seperti pembangunan perkapalan, perminyakan dan gas, pariwisata pesisir dan lain9lainJ 6. "iasanya memiliki kepadatan penduduk yang tinggi dan tempat yang baik untuk urbanisasi. Se!ara prinsip ekosistem pesisir mempunyai empat fungsi pokok bagi kehidupan manusia, yaitu sebagai penyedia sumberdaya alam, penerima

A6

limbah, penyedia jasa9jasa pendukung kehidupan, dan penyedia jasa9jasa kenyamanan ("engen, $%%+) -ilayah pesisir merupakan lokasi dari beberapa ekosisitem yang unik dan saling terkait, dinamis dan produktif. "eberapa ekosistem utama di -ilayah pesisir adalah (+) estuaria, ($) hutan mangro(e, (A) padang lamun, (6) terumbu karang, (=) pantai (berbatu, berpasir, dan berlumpur), dan (?) pulau ke!il (Saru, $%%6). 8enurut "oelars (+*&6) masyarakat pesisir adalah suatu kelompok manusia yang bertempat tinggal di pesisir pantai dengan kegiatan utamanya menangkap ikan di lautan dan di dalam teluk yang kegiatannya banyak melibatkan anggota keluarga lainnya. 8enurut )ume dalam Dodi (+*&0) menyatakan bahwa masyarakat pesisir adalah kehidupan masyarakat yang menghimpun dan men!akup seluruh indi(idu9indi(idu yang saling berinteraksi dengan menjadikan perairan laut sebagai sumber dalam menyatukan mereka se!ara teritorial, adat istiadat, sosial dan ekonomi. Sejalan dengan hal tersebut Dodi (+*&*) masyarakat pesisir adalah masyarakat atau mereka yang pekerjaannya men!ari ikan di sungai dan di laut dengan model dan alat9alat penangkapan ikan dan bukan model berupa bibit ikan. 8enurut 8ansyur (+*&0) masyarakat pesisir adalah persekutuan hidup yang merupakan perkataan manusia dengan perasaan persatuan dan kesadaran

A=

bersama dengan wilayah laut sebagai alam yang memperteguh eksistensi kehidupan mereka. Konsep mengenai masyarakat pantai dapat didekati melalui upaya pemanfaatan sumber daya alam oleh penduduknya dan kompleksitas perwujudan budaya masyarakat. beberapa tipe desa9desa pantai melalui pendekatan pemanfaatan sumber daya alam, yaitu sebagai berikut C +. Desa pantai tipe bahan makanan, yaitu desa9desa pantai yang sebagian besar atau seluruh penduduknya bermata pen!aharian pokok sebagai petani sawah khususnya sawah padi. $. Desa pantai tipe tanaman industri, yaitu desa9desa pantai yang sebagian besar atau seluruh penduduknya bermata pen!aharian pokok sebagai petani tanaman industry terutama kelapa. A. Desa pantai tipe nelayanBempang, yaitu desa9desa pantai yang sebagian besar atau seluruh penduduknya bermata pen!aharian pokok sebagai penangkap ikan lautBpemeliharaan ikan darat. 6. Desa pantai niaga dan transportasi, yaitu desa9desa pantai yang sepanjang lahan dapat ditempati oleh perahu9perahu layar. Sedangkan pendekatan kompleksitas perwujudan budaya masyarakat pantai sangat berkaitan dengan kultur laut yang mendapat pengaruh dari maritime great tradition. 5dapun konsep pengertian masyarakat pesisir yang digunakan dalam studi ini adalah konsep masyarakat pesisir di perkotaan tipe nelayan dan petambak dimana sebagian besar penduduknya bermata pen!aharian pokok sebagai petambak dan nelayan (Ra ak, $%%%).

A?

8asyarakat pesisir didefinisikan sebagai kelompok orang yang tinggal di daerah pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannya bergantung se!ara langsung pada pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir ("engen, $%%+). 8asyarakat pesisir adalah sekumpulan masyarakat yang hidup bersama9sama mendiami wilayah pesisir membentuk dan memiliki

kebudayaan yang khas yang terkait dengan ketergantungannya pada pemanfaatan sumber daya pesisir (Sastria, $%%*).

A0

D. Tinjauan Tentang $aria e! %ang Dite!iti 1. Tinjauan Tentang Peno!ong Persa!inan 'ersalinan adalah proses alami yang akan berlangsung untuk melahirkan bayi melalui jalur lahir ((agina). 'ersalinan pada manusia dibagi menjadi empat tahap penting dan kemungkinan resiko persalinan dapat terjadi pada setiap tahap tersebut. 'ersalinan dapat terjadi karena adanya kekuatan yang mendorong janin (8anuaba, +***). Setiap tahunnya di ,ndonesia terjadi lebih dari = juta kehamilan dan sekitar $%.%%% dari kematian tersebut dengan kematian ibu yang diakibatkan oleh komplikasi obstertik yaitu perdarahan, infeksi, eklampsia dan komplikasi aborsi. Sekitar *=: bayi yang ibunya meninggal dalam ? minggu pas!a persalinan akan meninggal sebelum umur satu tahun dan anak anak yang telah dilahirkan sebelumnya juga akan mengalami trauma dan sterss yang sangat hebat yang akan yang akan berpengaruh terhadap kualitas kehidupan mereka selanjutnya. (Sandra, dkk, $%%6). 4ingginya angka kematian ibu di ,ndonesia dipengaruhi oleh belum memadainya !akupan persalinan oleh tenaga kesehatan dan rendahnya penanganan kasus obsterti. Data SKD, +**6 menunjukan bahwa di ,ndonesia 0$,6: ibu yang melahirkan di desa dan $=,$: ibu yang melahirkan di kota ditolong oleh dukun, sementara SKD, +**0 menunujukan bahwa belum banyak perubahan yaitu ?=,A: pertolongan

A&

persalinan di desa dan $A,+ di kota masih ditolong oleh dukun (Sandra dkk, $%%6). 8enurut data Susenas tahun $%%6, presentase penolong persalinan pertama oleh tenaga kesehatan adalah ?6,6:. 'enolong terakhir oleh tenaga kesehatan 0+,A:. 4ahun $%%? !akupan persalinan oleh tenaga kesehatan di ,ndonesia masih sekitar 0?:, artinya masih banyak pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun bayi dengan !ara tradisional yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayinya (Suardika, $%%&). Dukun bayi merupakan tokoh kun!i di dalam masyarakat yang berpotensi untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayinya. 5kan tetapi, perlu disadari bahwa peran dan dipengaruhi dukun bayi itu sangat ber(ariasi sesuai dengan kultur yang berlaku di suatu tempat. 'ada beberapa kultur, mungkin seorang wanita yang memiliki pengaruh besar di masyarakat. 'eran utama dukun bayi adalah menerima bayi dan menangani yang berkaitan dengan proses persalinan (Sutomo, $%%A). Sebagian besar ibu hamil di daerah terpen!il yang sulit dijangkau melahirkan bayinya di rumah yang ditolong oleh bidan atau dukun. "ayi yang lahir di rumah, pada umumnya baru dibawa ke posyandu setelah (ertikal dari ibu yang menderita penyakit hepatitis ", maka bayi harus dimimunisasi pada usia sedini mungkin umur % 90 hari. Gntuk itu diperlukan petugas kesehatan yang mempunyai pengabdian yang sangat

A*

tinggi agar tujuan untuk mengimunisasi seluruh bayi lahir dapat ter!apai (Depkes R,, $%%$). 'emberian imunisasi hepatitis " kepada bayi sedini mungkin (usia %90hari) menjadi prioritas program imunisasi hepatitis ", karena hal ini akan memberikan perlindungan segera bagi bayi tersebut dari infeksi (irus hepatitis " dan dapat men!egah infeksi yang sudah terjadi (melalui penularan perinatal) berkembang menjadi kronis. 8enurut hasil penelitian 5sep ($%%+) menunujukan bahwa penolong persalinan berpengaruh terhadap kontak pertama imunisasi hepatitis " pada bayi persalinanya ditolong oleh tenaga kesehatan. Gntuk meningkatkan jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi hepatitis " pada usia dini, perlu ditingkatkan kerjasama dengan tenaga kesehatan yang menolong persalinan untuk dapat memberikan penyuluhan mengenai imunisasi hepatitis " dan pentingnya imunisasi tersebut diberikan sedini mungkin kepada ibu ibu hamil saat memeriksakan kehamilanya dan memanfaatkan kesempatan kontak dengan bayi untuk memberikan pelayanan imunisasi hepatitis " ( 5sep, $%%+). 2. Tinjauan Du#ungan Suami Keputusan dalam menggunakan pelayanan kesehatan diduga berhubungan dengan beberapa faktor misalnya dalam pengambilan keputusan ditentukan oleh orang yang paling dominan berpengaruh dalam keluarga dalam hal ini suami sehingga sifat kepatuhan selalu diutamakan (@ijung $%%%).

6%

Suami sebagai kepala rumah tangga memegang peranan dalam memutuskan suatu tindakan istri dalam penggunan imunisasi hepattis " (%90 hari). Hika suami melarang istrinya dalam penggunan imunisasi hepatitis " (%90 hari) maka istri tidak boleh menentang keputusan suaminya (Sugeng +**+). 'enggunaan imunisasi hepatitis " (%90 hari) pada bayi harus sepengetahuan suami. Dimana suami harus sadar bahwa penggunann iminisasi hepatitis " (%90 hari) dapat membantu terhindarnya dari suatu penyakit hepatitis " maka dari itu dianjurkan untuk bayi baru lahir agar segera mendapatkan imunisasi hepatitis " sedini mungkin supaya tidak tertularkan dengan penderita hepatitis (3unawan $%%*). "erdasarkan atas batasan demikian maka dukungan keluarga dalam hal ini suami sangat menentukan pengambilan keputusan dalam pemberian imunisasi hepatitis " pada bayi baru lahir (%90 hari). *. Tinjauan Tentang Pen%u!u&an Kese&atan 'endidikan kesehatan sebagai bagian atau !abang ilmu kesehatan, juga mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan seni, dari sisi seni yakni praktisi dan aplikasi. 'endidikan kesehatan merupakan penunjang bagi program program kesehatan lain artinya setiap program kesehatan misalnya pemberantasan penyakit, perbaikan gi i masyarakat, sanitasi lingkungan, kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan (di ,ndonesia sering disebut penyuluhan keseahtan). )al ini penting karena masing masing program kesehatan tersebut mempunyai efek prilaku

6+

masyarakat yang perlu dikondisikan dengan pendidikan kesehatan (1otoatmodjo, $%%A) 'engalaman bertahun tahun pelaksanaan pendidikan di negara maju maupun di negara berkembang mengalami berbagai hambatan dalam rangka pen!apaian, tujuanya yaitu mewujudkan perilaku hidup sehat bagi masyarakatnya. )ambatan yang paling besar dirasakan adalah faktor pendukungnya (ena#ling factor), dari penelitian 9 penelitian yang ada terungkap meskipun kesadaran dan pengetahuan masyarakat sudah tinggi tentang kesehatan namun praktek tentang kesehatan atau prilaku hidup sehat masih sangat rendah. )asil pengkajian oleh Word Health Organization (-).) terutama di negara negara berkembang ternyata faktor pendukung atau sarana dan prasarana tidak mendukung masyarakat untuk berprilaku hidup sehat, misalnyaC meskipun kesadaran dan pengetahuan orang atau masyarakat tentang kesehatan (misalnya sanitasi lingkungan, gi i, imunisasi, pelayanan kesehatan dan sebagainya) sudah tinggi, tetapi apabila tidak di dukung oleh fasilitas yaitu ketersediaan jamban sehat, air bersih, makanan yang bergi i, fasilitas imunisasi, pelayanan kesehatan dan sebagainya, maka mereka sulit untuk mewujudkan prilaku tersebut.

(1otoatmodjo,$%%A) -). pada awal +*&%9an menyimpulkan bahwa pendidikan

kesehatan tidak mampu men!apai tujuanya, apabila hanya menfokuskan

6$

pada upaya upaya perubahan prilaku saja. 'endidikan kesehatan harus men!akup pula upaya perubahan lingkungan (fisik dan sosial, budaya, politik, ekonomi, dan sebagainya) sebagai wujud penunjang atau pendukung perubahan prilaku tersebut. Sebagai perwujudan dari perubahan konsep pendidikan kesehatan ini se!ara oraganisasi struktural, maka pada tahun+*&6, di(isi promosi dan pendidikan (Health Education) di dalam -). diubah menjadi di(isi promosi dan pendidikan kesehatan ("ivision on health promotion and education)' Sekitar +? tahun kemudian yakni awal tahun $%%% Departemen kesehatan R, baru dapat menyesuaikan konsep -). ini dengan mengubah pusat penyuluhan kesehatan masyarakat ('K8) menjadi di rektorat promosi kesehatan dan sekarang menjadi pusat promosi kesehatan (1otoatmodjo, $%%A). a. ;isi pendidikan kesehatan 'endidikan atau promosi kesehatan harus memepunyai (isi yang jelas yang dimaksud dengan D(isiE dalam konteks ini adalah apa yang diinginkan oleh pendidikan atau promosi keseahtan sebgai penunjang program program kesehatan yang lain, (isi umum dari pendidikan kesehatan tidak lepas dari undang undang kesehatan no $AB+**$ maupun, Word Helath Organization (-).) yakni C meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif se!ara

6A

ekonomi dan sosial. 'endidikan kesehatan disemua program kesehatan, baik pemberantasan penyakit menular, sanitasi lingkungan, gi i masyarakat, pelayanan kesehatan maupun program kesehatan lainya bermuara pada kemampuan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, baik kesehatan indi(idu, kelompok maupun masyarakat (1otoatmodjo $%%A). b. 8isi pendidikan kesehatan 8isi pendidikan kesehatan adalah upaya yang harus dilakukan untuk men!apai (isi tersebut, misi pendidikan atau promosi kesehatan se!ara umum dapat dirumuskan A butir C +) 5d(okat (advocate) $) 8enjembatanio (mediate) A) 8emampukan (ena#le) (1otoadmojo, $%%A) Lang dimaksud dengan memapukan adalah memberi kemampuan atau keterampilan kepada masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan sendiri se!ara mandiri, hal ini berarti masyarakat diberi kemampuan kemampuan atau keterampilan agar mandiri dibidang kesehatan, termasuk memelihara dan meningkatkan keterampilan seperti bertani, beternak, bertanam obat obatan tradisioanl, koperasi, dan sebagainya dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga (income generation)' Selanjutnya dengan ekonomi

66

keluarga yang meningkat maka kemampuan dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan juga meningkat ( 1otoatdmojo $%%A).

). Kerang#a Konsep Dalam pelaksanaan program imunisasi, salah satu tujuan program adalah ter!apainya indikator S'8 (Standar 'elayanan 8inimal) yang berarti bahwa pemberian imunisasi )epatitis " pada bayi baru lahir (%0 hari) harus men!apai 0%:. 'emberian imunisasi )epatitis " pada bayi baru lahir (%90 hari) adalah tingkat pen!apaian jumlah bayi yang diimunisasi )epatitis " pada bayi baru lahir (% 90 hari) dengan hasil yang di!apai setiap periode atau jangka waktu tertentu. "anyak faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi )epatitis " pada bayi baru lahir (%90 hari). ;ariabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah penolong persalinan, dukungan suami dan penyuluhan kesehatan.

6=

Gntuk lebih jelasnya Kerangka Konsep 'enelitian dapat dilihat pada gambar+.

Peno!ong persa!inan Du#ungan suami Pen%u!u&an #ese&atan Pem erian imunisasi Hepatitis B pada aru a%i !a&ir 4:<0 &ari5

Pengeta&uan i u

6?

Si#ap petugas

Keterangan

= $aria e! %ang dite!iti C ;ariabel yang tidak diteliti >am ar 1. Bagan #erang#a #onseptua!

1. Hipotesis Pene!itian +. )% C 4idak ada hubungan antara penolong persalinan dengan pemberian imunisasi hepatitis " pada bayi baru lahir (%90 hari) tahun $%+%. )+ C 5da hubugnan antara penolong persalinan dengan pemberian imunisasi hepatitis " pada bayi baru lahir (%90 hari) tahun $%+%. $. )% C 4idak ada hubungan dukungan suami dengan pemberian imunisasi hepatitis " pada bayi baru lahir (%90 hari) tahun $%+%. )+ C 5da hubungan dukungan suami dengan pemberian imunisasi

hepatitis " pada bayi baru lahir (%90 hari) tahun $%+%. A. )% C 4idak ada hubungan penyuluhan kesehatan dengan pemberian imunisasi hepatitis " pada bayi baru lahir (%90 hari) tahun $%+%. )+ C 5da hubungan penyuluhan kesehatan dengan pemberian imunisasi hepatitis " pada bayi baru lahir (%90 hari) tahun $%+%.

Вам также может понравиться

  • New Patient Safety Yg Edit
    New Patient Safety Yg Edit
    Документ54 страницы
    New Patient Safety Yg Edit
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Kuliah Keselamatan Pasien
    Kuliah Keselamatan Pasien
    Документ24 страницы
    Kuliah Keselamatan Pasien
    Teye Onti
    Оценок пока нет
  • Artinya FR - Rs
    Artinya FR - Rs
    Документ4 страницы
    Artinya FR - Rs
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Makalah Patient Safety B
    Makalah Patient Safety B
    Документ31 страница
    Makalah Patient Safety B
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Artinya FR - Rs
    Artinya FR - Rs
    Документ4 страницы
    Artinya FR - Rs
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Standar Operansional Prosedur Pelyanan Kefarmasian Di Rumah Sakit
    Standar Operansional Prosedur Pelyanan Kefarmasian Di Rumah Sakit
    Документ8 страниц
    Standar Operansional Prosedur Pelyanan Kefarmasian Di Rumah Sakit
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Artinya FR - Rs
    Artinya FR - Rs
    Документ4 страницы
    Artinya FR - Rs
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Makalah Pasien Safety A
    Makalah Pasien Safety A
    Документ17 страниц
    Makalah Pasien Safety A
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Makalah Pasien Safety A
    Makalah Pasien Safety A
    Документ17 страниц
    Makalah Pasien Safety A
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Tugas Matakuliah Farmakoterapi
    Tugas Matakuliah Farmakoterapi
    Документ5 страниц
    Tugas Matakuliah Farmakoterapi
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Kuliah Keselamatan Pasien
    Kuliah Keselamatan Pasien
    Документ24 страницы
    Kuliah Keselamatan Pasien
    Teye Onti
    Оценок пока нет
  • Inti Sari
    Inti Sari
    Документ2 страницы
    Inti Sari
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Influenza
    Influenza
    Документ24 страницы
    Influenza
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Medication Error Gentamicin
    Medication Error Gentamicin
    Документ18 страниц
    Medication Error Gentamicin
    Mahfudz
    Оценок пока нет
  • Obt - Sal.napas & Batuk
    Obt - Sal.napas & Batuk
    Документ15 страниц
    Obt - Sal.napas & Batuk
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Soal
    Soal
    Документ2 страницы
    Soal
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • 1
    1
    Документ3 страницы
    1
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Kartu Resep
    Kartu Resep
    Документ1 страница
    Kartu Resep
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Materi Sso & Latihan 2013
    Materi Sso & Latihan 2013
    Документ38 страниц
    Materi Sso & Latihan 2013
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Daftar Owa Dan Generik
    Daftar Owa Dan Generik
    Документ9 страниц
    Daftar Owa Dan Generik
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Silabus Tematik 3
    Silabus Tematik 3
    Документ102 страницы
    Silabus Tematik 3
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Prota Tematik 3
    Prota Tematik 3
    Документ23 страницы
    Prota Tematik 3
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Obt - Sal.napas & Batuk
    Obt - Sal.napas & Batuk
    Документ15 страниц
    Obt - Sal.napas & Batuk
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Obt - Sal.napas & Batuk
    Obt - Sal.napas & Batuk
    Документ15 страниц
    Obt - Sal.napas & Batuk
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Bab II
    Bab II
    Документ38 страниц
    Bab II
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Bab II
    Bab II
    Документ38 страниц
    Bab II
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • Bab II
    Bab II
    Документ38 страниц
    Bab II
    Andi Al
    Оценок пока нет
  • SAMPUL
    SAMPUL
    Документ6 страниц
    SAMPUL
    Andi Al
    Оценок пока нет