Вы находитесь на странице: 1из 14

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ASMA BRONKHIALE

DISUSUN OLEH S U B H A N NIM : 010030170B

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2001
DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN 1 III

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ASMA BRONKHIALE


1 LATAR BELAKANG Asma merupakan suatu penyakit yang dapat mengenai pada anak-anak hingga dewasa dengan serangan yang sangat menakutkan tanpa mengenal waktu yang selalu membawa penderitaan bagi pasien dan asma dapat timbul karena kecemasan, kegiatan aktivitas yang berat, kelelahan, kurang tidur, infeksi pernafasan, obat-obatan dan alergen. Di negara-negara yang telah maju penelitiannya, diperkirakan 5% - !% bayi dan anak-anak menderita asma. "edangkan pada orang dewasa dan orang tua rata-rata berkisar antara % - #!%.$"undaru %., hal-&, #''5(. )enelitian yang pernah dilakukan dibeberapa tempat diperkirakan -5 % menderita asma. *nsiden penyakit asma dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain + umur pasien, jenis kelamin, bakat alergi, bunga, keturunan, lingkungan dan faktor psikologi. ,erbagai masalah yang ditimbulkan pada penyakit asma tergantung pada usia, pekerjaan dan fungsi klien dalam keluarga tersebut. -ingginya angka kekambuhan pada penderita asma sering memberikan dampak pada psikologis dan biologis pasien. -ingkat emosi yang labil dan adanya kecenderungan untuk menolak saran-saran dalam upaya mengeliminasi perilaku yang mendukung kesehatannya, merupakan salah satu respon psikologis pasien asma. )ada serangan asma pasien mengalami keterbatasan fungsi dalam memenuhi segala kebutuhan dasarnya. Dengan demikian perlu kiranya difikirkan tentang pola asuhan keperawatan yang mampu memenuhi keterbatasan fungsi tersebut tanpa menambah beban emosional klien akibat tindakan perawat baik selama serangan, maupun setelah serangan sehingga klien terhindar dari kekambuhan dan dapat berfungsi secara optiman. 2 DEFINISI ASMA BRONKHIALE .enurut /rocket $#''0(, Asma ,ronkhiale didefinisikan sebagai suatu penyakit dari sistem pernafasan yang meliputi peradangan dari jalan nafas dan gejala-gejala bronkhospasme yang bersifat reversibel. Asma bronchiale menurut American1s -horacic "ociety dikutip dari ,arata 2ijaya $#''!( adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respons trakhea dan bronkhus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah, baik DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN 2 III

secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan. 3 3.# PATOFISIOLOGI )atofisiologi Asma ,ronkhiale Alergenik Asma timbul karena seseorang yang atopi akibat pemaparan Alergen. Alergen yang masuk ke tubuh melalui saluran pernapasan, kulit, saluran pencernaan dan lain-lain akan ditangkp oleh makrofa4 yang bekerja sebagai Antigen )resenting /ells $A)/(. "etelah Alergrn diproses dalam sel A)/, kemudian oleh sel tersebut alergen dipresentasikan ke sel -%. "el A)/ melalui penglepasan *nterleukin * $*5-#( mengaktifkan sel -%, melalui penglepasan *5- oleh sel -% yang diaktifkan, kepada sel , diberikan signal untuk berproliferasi menjadi sel plasma dan membentuk *g-6. *g-6 yang terbentuk diikat mastoit. yang ada dalam jaringan dan basofil yang ada dalam sirkulasi.%al ini dimungkinkan oleh karena kedua sel tersebut pada permukaannya memiliki reseptor untuk.*g-6."el eosinofil, makrofa4 dan trombosit juga memiliki reseptor untuk *g-6 tetapi dengan afinitas yang lemah. 7rang yang sudah memiliki sel-sel mastoit dan basofil dengan *g-6 pada permukaan tersebut belumlah menunjukkan gejala .7rang tersebut sudah dianggap desentisisasi atau baru menjadi rentan. ,ila orang yang sudah rentan itu terpapar kedua kali atau lebih dengan alergen yang sama, alergen yang masuk ke tubuh akan diikat oleh *g-6 yang sudah ada pada permukaan mastoit dan basofil. *katan tersebut akan menimbulkan influk /a88 ke dalam sel dan terjadi perubahan dalam sel yang menurunkan kadar cA.). 9adar cA.) yang menurun itu akan menimbulkan degranulasi sel. Dalam proses degranulasi sel ini yang pertama kali dikeluarkan adalah mediator yang sudah terkandung dalam granul-granul $preformed( di dalam sitoplasma yang mempunyai sifat biologik, yaitu histamin, 6osinophil, /hemotactic :aktor-A $6/:-A(, ;eutrophil /hemotactic :actor $;/:(, -rypase dan 9inin.6fek yang segera terlihat oleh mediator tersebut ialah obstruksi bronkhus oleh histamin. .enurut konsep masa kini asma adalah suatu penyakit peradangan $inflamasi( saluran nafas $"amsuridjal < ,haratawidjaja, #''=> "undaru, #''&( yang disertai kepekaan saluran napas terhadap rangsangan atau hiper reaksi bronkhus $,ronchial %iper ?esponsivnees @ ,%?(. "ifat peradangan pada asma khas yaitu adanya tanda-tanda peradangan saluran nafas disertai infiltrasi sel eosinofil. DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN 3 III

%ipereaktifitas bronkhus yaitu bronkhus yang mudah sekali mengkerut $9onstriksi( bila terpapar dengan bahan @ faktor dengan kadar yang rendah yang pada kebanyakan orang tidak menimbulkan reaksi apa-apa, misalnya alergen $inhalan, kontaktan(, polusi, asap rokok@dapur, bau-bauan yang tajan dan lainnya baik yang berupa irutan maupun yang bukan irutan $"undaru, %. hal. 0,#''&(.Dewasa ini telah diketahui bahwa hiper reaktifitas bronkhus disebabkan oleh inflamasi bronkhus yang kronik. "el-sel inflamasi terutama eosinofil ditemukan dalam jumlah besar dalam cairan bilas bronkhus pasien asma bronkhiale sebagai bronkhitis kronik eosinofilik %iper reaktifitas berhubungan dengan derajat berat penyakit.Di klinik adanya hiper reaktifitas bronkhus dapat dibuktikan dengan uji provokasi yang menggunakan metakolin atau histamin. ,erdasarkan hal-hal tersebut di atas saat ini penyakit asma dianggap secara klinik sebagai penyakir bronkhospasme yang reversibel, secara patofisiologik sebagai suatu hiper reaksi bronkhus dan secara patologik sebagai suatu peradangan saluran napas. ,ronkhus pada pasien asma mengalami odema di mukosa dan dindingnya, infiltrasi sel radang terutama eosinofil serta terlepasnya sel silia yang menyebabkan getaran silia dan mukus di atasnya sehingga salah satu daya pertahanan saluran nafas menjadi tidak berfungsi lagi. Ditemukan pula pada pasien asma bronkhiale adanya penyumbatan saluran nafas oleh mukus terutama pada cabang-cabang bronkhus. Akibat dari bronkhospasme, oedema mukosa dan dinding bronkhus serta hipersekresi mukus maka terjadi penyempitan bronkhus dan percabangannya sehingga akan menimbulkan rasa sesak, nafas berbunyi $wheAAing( dan batuk yang produktif. 3. )atofisiologi Asma ,ronkhiale ;on Alergenik Asma ,ronkhiale ;on Alergenik $Asma *ntrinsik( terjadi bukan karena pemaparan alergen tetapi terjadi akibat beberapa faktor pencetus seperti infeksi saluran nafas atas, olahraga atau kegiatan jasmani yang berat, serta stress psikologik. "erangan asma terjadi akibat gangguan saraf otonom terutama gangguan saraf simpatis yaitu blokade adrenergik beta dan hiperreaktifitas adrenergik alfa. Dalam keadaan normal aktifitas adrenergik beta lebih dominan dari pada adrenergik alfa. )ada sebagian penderita asma aktifitas adrenergik alfa diduga meningkat yang mengakibatkan bronkho konstriksi sehingga menimbulkan sesak nafas. DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN 4 III

?eseptor adrenergik beta diperkirakan terdapat pada enAim yang berada dalam membran sel yang dikenal dengan adenyl-cyclase dan disebut juga massenger kedua. ,ila reseptor ini dirangsang, maka enAim adenylcyclase tersebut diaktifkan dan akan menghasilkan A-) dalam sel menjadi 3151 cyccyclic A.). cA.) ini kemudian akan menimbulkan dilatasi otot-otot polos bronkhus, menghambat pelepasan mediator dari mastosit@basofil dan menghambat sekresi kelenjar mukus. Akibat blokade reseptor adrenergik beta maka fungsi reseptor adrenergik alfa lebih dominan akibatnya terjadi bronkho konstriksi, hiper sekresi kelenjar mukus dan oedema kelenjar mukus bronkhus sehingga menimbulkan sesak nafas. %al ini dikenal dengan teori blokade adrenergik beta. $,aratawidjaja, #''!(. 4 FAKTOR PENCETUS SERANGAN ASMA BRONKHIALE :aktor-faktor yang dapat menimbulkan serangan asma bronkhiale atau sering disebut sebagai faktor pencetus adalah + =.# Alergen Alergen adalah Aat-Aat tertentu bila dihisap atau dimakan dapat menimbulkan serangan asma, misalnya debu rumah, tungau debu rumah $Dermatophagoides pteronissynus(, spora jamur, serpih kulit kucing, bulu binatang, beberapa makanan laut dan sebagainya =. *nfeksi saluran nafas *nfeksi saluran nafas terutama oleh virus seperti influensa merupakan salah satu faktor pencetus yang paling sering menimbulkan asma bronkhiale. Diperkirakan dua pertiga pasien asma dewasa serangan asmanya ditimbulkan oleh infeksi saluran nafas.$"undaru, #''#(. =.3 "tress psikologik "tress psikologik bukan sebagai penyebab asma tetapi sebagai pencetus asma, karena banyak orang yang mendapat "tress psikologik tetapi tidak menjadi penderita asma bronkhiale. :aktor ini berperan mencetuskan serangan asma terutama pada orang yang agak labil kepribadiannya. %al ini lebih menonjol pada wanita dan anak-anak $Bunus, #''=(. =.= 7lah raga @ kegiatan jasmani yang berat "ebagian penderita asma bronkhiale akan mendapatkan serangan asma DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN 5 III

bila melakukan olahraga atau aktifitas fisik yang berlebihan. 5ari cepat dan bersepeda paling mudah menimbulkan serangan asma. "erangan asma karena kegiatan jasmani $6Cercise *nduced Asthma @ 6*A( terjadi setelah olah raga atau aktifitas fisik yang cukup berat dan jarang serangan timbul beberapa jam setelah olahraga. =.5 7bat-obatan ,eberapapasien asma bronkhiale sensitif atau alergi terhadap obat tertentu seperti penicillin, salisilat, beta blocker, kodein dan sebagainya. =.& )olusi udara )asien asma sangat peka terhadap udara berdebu, asap pabrik@kendaraan, asap rokok, asap yang mengandung hasil pembakaran sulfur dioksida dan oksida fotokemikal, serta bau yang tajam. =.0 5ingkungan kerja Diperkirakan D #5% pasien asma bronkhiale pencetusnya adalah lingkungan kerja $"undaru %., #''#(. ,eberapa Aat yang didapat di tempat pekerjaan yang dapat mencetuskan serangan asma seperti pada tabel berikut + PENCETUS #(. ,ulu dan serpih kulit binatang (. 6nAim bakteri subtilis 3(. Debu kopi dan teh =(. Debu kapas 5(. -oluen diisosianat &(. Debu gandum dan padi-padian LOKASI #(. 5aboratorium hewan dan peternakan (. *ndustri detergen 3(. )engolahan kopi dan teh =(. *ndustri tekstil 5(. *ndustri plastik &(. )abrik roti dan bongkar muat di gudang gandum dan padi-padian 0(. Amoniak, sulfur dioksida, asam klorida, 0(. *ndustri kimia dan perminyakan klorin E(. Faram platina '(. Ampisiln, spiramisin, piperasin. =.E 5ain-lain "elain faktor-faktor tersebut di atas masih terdapat faktor-faktor yang mencetuskan serangan asma seperti lingkungan dan cuaca yang terlalu lembab, terlalu panas, terlalu dingin, bumbu masak $monosodium glutamat(, bahan pengawet makanan $asam benAoat(, Aat pewarna kuning $tartaraAin(. DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN 6 III E(. )emurnian )latina '(. *ndustri 7bat-obatan

Dan beberapa keadaan dapat memperberat serangan asma seperti sinusitis, rinitis dan regurgitasi asam lambung. 5 MANIFESTASI KLINIS "elama serangan asma, klien mengalami dispnea dan tanda-tanda kesulitan pernapasan. )ermulaan tanda-tanda serangan terdapat sensasi konstriksi dada $dada terasa berat(, wheAing, batuk non produktif, takhikardi dan takipnea. ,eratnya asma dapat diklasifikasikan dalam + ringan, sedang dan berat tergantung gejala-gejala. "istem skoring diberikan untuk mengklasifikasikan tersebut. -abel )enilaian 9eperahan Asma $"koring( G !"#" -erjaga malam hari Fejala tiap hari Fejala G tiap hariperminggu G tiap minggu atau waktu olah raga # -idak ada serangan selama 3 bulan ! = 3 P $%%&$""$ B'($)*(+,#"-(' H = C @ hari # D = C @ hari G tiap hari G per minggu tidak selama 3 bulan V"',".,#,-"/ PEFR 0APE1 H 5% #5 D 5 % #! D #5 % & D #! % G&% # ! = 3

Dikutip dari Assagaf % < .ukty A, #''5 "kore maksimum Asma ringan Asma sedang Asma berat Iariabilitas )6:? % %arga )6:? tertinggi )6:? + )eak 6Cpiratory :low ?ate A)6 23 + Arus )uncak 6kspirasi +# +#D5 +&DE +'D# + %arga )6:? tertinggi D harga )6:? terendah J #!!

MANAGEMEN MEDIS 6pisode asma akut $serangan asma( dapat termasuk kedaruratan medis. *ntervensi medis untuk episode ini secara primer bertujuan + #. .emelihara kepatenan jalan nafas dengan menurunkan bronkhospasme atau membersihkan sekret yang berlebihan atau yang tertahan.

DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN 7 III

. 3.

.emelihara keefektifan pertukaran gas .encegah komplikasi seperti gagal nafas akut dan status asmatikus

7bat-obatan yang dipakai meliputi bronkhodilator dan anti inflamasi atau keduanya. 7bat anti inflamasi meliputi + 9ortikosteroid "odium kromolin Anti inflamasi lainnya 7bat bronkhodilator + a. Adrenergik + b. 6pinefrin 6fedrin *soproterenol ,eta adrenergik agonis selektif

;on Adrenergik + -eofilin Aminofilin D = liter@menit.

)erlu juga dibeirkan oksigen 7

MANAGEMEN KEPERAWATAN P $%)"!,"$ : #. ?iwayat 9eperawatan )erlu dikaji riwayat adanya pemaparan $pemajanan( faktor-faktor yang biasanya mencetuskan serangan asma bronkhiale. Dan perlu ditanyakan bagaimana kemampuan klien untuk menghindari faktor pencetus tersebut, ataukah klien sudah mengetahui beberapa faktor pencetus tersebut. . 9eluhan Ktama 9eluhan utama klien adalah sesak napas, setelah terpapar oleh alergen atau faktor lain yang mencetuskan serangan asma bronkhiale. 3. )emeriksaan :isik + a. "istem pernafasan )eningkatan frekuensi pernafasan, susah bernafas, perpendekan periode inspirasi. )enggunaan otot-otot aksesori pernafasan $retraksi sternum,

pengangkatan bahu waktu bernafas(. DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN 8 III

)ernafasan cuping hidung. Adanya mengi yang terdengar tanpa stetoskop. ,unyi nafas + wheAAing, pemanjangan ekspirasi. ,atuk keras, kering dan akhirnya batuk produktif.

b. "istem 9ardiovaskuler -akhikardia -ensi meningkat )ulsus paradoksus $penurunan tekanan darah H #! mm%g pada waktu inspirasi( "ianosis Dehidrasi Diaforesis

c. )sikososial )eningkatan ansietas + takut mati, takut menderita, panik, gelisah

=. )emeriksaan penunjang + a. Darah + 9adar *g6 meningkat dan eosinophil meningkat b. Fas darah arteri + )enurunan )a7 dan )a/7 namun selanjutnya )a/7 meningkat sesuai dengan meningkatnya tekanan jalan nafas c. :aal )aru + .enurunnya :6I# d. -es kulit + Kntuk menentukan jenis alergen. D,"%$(/ K 4 '"5"-"$ +"$ R $6"$" I$- '7 $/, : #. 9etidak efektifan pola napas sehubungan dengan gangguan ekspirasi dan ansietas -ujuan + 9lien mampu menunjukkan pola pernafasan yang normal Ditandai + a. b. nafas. c. d. Analisa gas darah dalam batas normal Iital capacity dalam batas normal )enurunan frekuensi pernapasan sampai kebatas normal )enurunan tanda dari sesak nafas, dan penurunan otot bantu

?encana *ntervensi + a. 9aji kembali dan observasi frekuensi pernafasan, kedalaman pernapasan dan adanya tanda-tanda sesak nafas. DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN 9 III

b. .onitor nilai analisa gas darah untuk mengetahui keefektifan pengobatan c. ,aringkan pasien dalam posisi fowler1s untuk meminimalkan kerja ekspansi dada. d. ,erikan 7ksigen pernasal sesuai order dokter. e. 5akukan kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat-obatan + 9ortikosteroid ,ronkhodilator Antihistamin

. 9etidak efektifan bersihan jalan nafas sehubungan dengan peningkatan produksi sekret. -ujuan + 9lien akan menunjkkan keefektifan jalan nafas@klien mampu mempertahankan jalan napas yang paten. Ditandai + a. )enurunan wheAAing dan ronchi b. 9ecepatan dan kedalaman pernafasan normal c. -ak ada dispenia, sianosis d. Analisa gas darah dalam batas normal e. )enurunan batuk kering@non produktif ?encana intervensi + a. 9aji suara nafas tiap jam selama episode akut untuk menilai keadekuatan pertukaran gas. b. Lika memungkinkan lakukan suction c. .onitor warna dan konsistensi sputum karena asma sering sebagai akibat infeksi saluran nafas atas. d. 9aji keefektifan batuk klien, anjurkan untuk batuk efektif. e. -ingkatkan intake cairan untuk mencegah sekret yang kental, untuk mengembalikan cairan yang hilang akibat respirasi yang cepat. f. ,erikan humidifier untuk mengencerkan dahak. g. Lika sekret kental dan sulit dikeluarkan, lakukan fisioterapi dada + )erkusi dan vibrasi. h. ,erikan perawatan mulut, setiap tidak enak akibat dari sekret. i. 5akukan order dokter dalam pemberian eCpectoran. D = jam, untuk menghilangkan rasa

DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN 10 III

3. Ansietas sehubungan dengan kesulitan bernafas, takut menderita, dan atau takut serangan berulang. -ujuan + 9lien mendemonstrasikan penurunan rasa takut dan ansietas Ditandai + a. 6kspresi wajah relaks b. .engungkapkan perasaan cemas berkurang c. -anda vital dalam batas normal ?encana intervensi + a. 9aji tingkat ansietas $ringan, sedang, berat( b. 9aji kebiasaan ketrampilan koping c. ,erikan dukungan emosional + -etap berada di dekat pasien selama serangan akut Antisipasi kebutuhan pasien ,erikan keyakinan yang menenangkan

d. *mplementasikan teknik relaksasi e. 9egiatan sehari-hari yang ringan dan sederhana f. Langan berbicara bila sedang dispnea berat = )otensial terjadi kekambuhan serangan asma -ujuan + .encegah terjadinya kekambuhan ?encana intervensi ,erikan penyuluhan tentang usaha pencegahan serangan asma,yaitu + a. .enjaga kesehatan dengan cara makan makanan yang bergiAi, istirahat cukup, minum banyak, rekreasi dan olahraga yang sesuai. b. .enjaga kesehatan lingkungan, dengan cara membersihkan rumah, ruangan, kamar tidur dan menghindari tempat lembab. c. .enghindari faktor pencetus. d. .enggunakan obat-obatan anti asma. )eran peraat di sini yaitu mengajarkan cara menggunakan obat anti asma sesuai dengan aturan pakai. e. 5ain-lain $.editasi(. E7"#&"/, : -ujuan yang telah direncanakan harus dievaluasi. ?evisi dari rencana DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN 11 III

keperawatan mungkin diperlukan. )ada asma bronkhiale dapat kembali $sembuh( dengan mudah jika tidak terdapat masalah lain seperti infeksi.

KERANGKA KONSEPTUAL :aktor )encetus "tressor )erawat @ keperawatan

9lien Asma 6mosi labil. )erilaku sehat yang menurun. 9eterbatasan )ola Asuhan 9eperawatan Adaptasi. -erpenuhi kebutuhan dasarnya. )erubahan perilaku yang "tressor 8

KESIMPULAN Asma timbul karena beberapa faktor pencetus dengan serangan yang sangat menakutkan dan cenderung mengakibatkan kekambuhan.9eadaan ini menimbulkan beberapa dampak antara lain + #. 6mosi yang labil. . )erilaku sehat yang menurun. 3. 9eterbatasan fungsi tubuh. Dalam hal ini perawat mempunyai peranan yang sangat penting untuk

DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN 12 III

mengatasi dan mencegah timbulnya serangan asma. Asuhan keperawatan yang diberikan akan membantu klien memenuhi kebutuhan dasarnya dan menghindarkan diri dari kekambuhan sehingga dapat berfungsi secara optimal.

DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN 13 III

DAFTAR PUSTAKA Anes, "2. $#''E(. 6ssentials of Adult %ealth ;ursing. .enlo )ark. /alifornia. ,aratawidjaja, F. 9. $#''!(. Asma ,ronkhiale.Dalam "oeparman, Ilmu Penyakit Dalam jilid II. :9K*. Lakarta. ,lack. L. and 6ster .L $#''0(. .edical "urgical ;ursing.Iol. , 2. ,. "aunders /ompany. )hiladelphia. 6ngram,,. $#''E(. ?encana Asuhan 9eperawatan medical bedah. Iol #. 6F/. Lakarta. :aC ,"* and Fraw ,. $#'''(. %uman )hysiology. %ill /ompanies. ;ort America. Fibson, L.. $#''E(. .ikrobiologi dan )atologi .odern untuk Lakarta. 9aliner, .A. $#''#(. Astma its )athology and -reatment. Iol. =', ;ational *nstitutes of %ealth ,ethesda, .aryland. 9ontaraf, L. $#'' (. 7lah ?aga "umber 9esehatan. Advent. ,andung. "undaru %. $#''5(. Asma + Apa dan ,agaimana )engobatannya. :9K*. Lakarta. perawat. 6F/.

DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN 14 III

Вам также может понравиться