Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Fatimah Eliana
HIPOGLIKEMIA
Hipoglikemia adalah keadaan klinik gangguan saraf yang disebabkan penurunan glukosa darah. Gejala ini dapat ringan berupa gelisah sampai berat berupa koma dengan kejang. Penyebab tersering hipoglikemia adalah obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea, khususnya glibenklamid. Meskipun hipoglikemia sering pula terjadi pada pengobatan dengan insulin, tetapi biasanya ringan. Kejadian hipoglikemia ini sering timbul karena pasien tidak memperhatikan atau belum mengetahui pengaruh beberapa perubahan pada tubuhnya
PENYEBAB HIPOGLIKEMIA
1. 2. 3. 4. 5. 6. Makan kurang dari aturan yang ditentukan. Berat badan turun Sesudah olahraga Sesudah melahirkan Sembuh dari sakit Makan obat yang mempunyai sifat serupa
Tanda hipoglikemia mulai timbul bila glukosa darah kurang dari 50 mg/dl, meskipun reaksi hipoglikemia bisa didapatkan pada kadar glukosa darah yang lebih tinggi. Tanda klinis dari hipoglikemia sangat bervariasi dan berbeda pada orang seorang.
PENGOBATAN HIPOGLIKEMIA
Pada keadaan apapun pengobatan yang paling baik adalah pencegahan. Pasien dan dokter bekerja sama sebaik-baiknya. Dokter dapat memberikan penerangan tentang obat, pengaruh terhadap glukosa darah dan hubungan dengan makanan. Makan tepat waktunya dan tepat jumlah kalori adalah pokok utama pencegahan. Bila hipoglikemia telah terjadi maka pengobatan harus segera dilaksanakan terutama gangguan terhadap otak, organ yang paling sensitif terhadap penurunan glukosa darah.
PENGOBATAN HIPOGLIKEMIA
a) Stadium permulaan (sadar) : Pemberian gula murni + 30 g (2 sendok makan) atau sirop, permen dan makanan yang mengandung hidrat arang. Stop obat hipoglikemik sementara, periksa glukosa darah sewaktu. b) Stadium lanjut (koma hipoglikemi) : Penanganan harus cepat. Berikan larutan glukosa 40% sebanyak 2 flakon (50 cc), melalui vena setiap 10-20 menit hingga pasien sadar disertai pemberian cairan dextrose 10% per infus 6 jam per kolf, untuk mempertahankan glukosa darah dalam nilai normal atau di atas normal. Bila belum teratasi dapat dberikan antagonis insulin seperti kortison dosis tinggi atau glukagon 1 mg intravena.