Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Konsep Wacana Naratif Ekspositoris Deskriptif dan Argumentatif melalui Model Pembelajaran CIRC dengan Metode Inkuiri Siswa Kelas XI AP 1 SMK Negeri I Kudus Semester 2 Tahun 2010 / 2011
menggunakan dua siklus dengan menerapkan pendekatan CIRC dan metode inkuiri materi wacana deskriptif,naratif,ekspositoris,argumentatif .Setiap akhir siklus
dilaksanakan penilaian.Hasil penelitian diolah secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif berdasarkan hasil pengamatan bersama pengamat kolaboran dan angket siswa. Dengan pendekatan CIRC dan metode inkuiri, motivasi dan hasil belajar bahasa
Indonesia lebih meningkat.Pendekatan ini bisa dipakai oleh sesama rekan guru untuk mengatasi motivasi dan hasil belajar siswa yang rendah Kata kunci : Pendekatan CIRC dan metode inkuiri ,peningkatan prestasi belajar.
Absract: Before the classroom action reasearch held, studends tend to be passive. The minimum Completeness Criteria is only 40%. By doing action the research, the motivation and the achievement is hoped to increase the MCC. The subject of the research is XI AP1 SMKN 1 Kudus Semester 2 In Academic 2011/ 2011. The research is held in 2 cycles by applying CIRC approach and inquire method on descriptive, narrative, expository and argument text. The result of the test is measured descriptive, qualitatve and quantitative with observers and the questioners. By CIRC approach and inquiry method, the students motivation and their achievement in learning Indonesian increase. This approach can be used by other teachers to treat the low motivation and the achievement of students. Key words: CIRC approach, inquiry method, achievement increase
A. Pendahuluan Materi bahasa Indonesia kelas XI khususnya Kompetensi Dasar berbagai teks tertulis, wacana naratif, deskriptif, ekspositoris, argumentatif sebenarnya sudah
diperkenalkan guru ketika siswa belajar di tingkat SLTP. Namun dalam kenyataannya para siswa masih mengalami kesulitan memberi jawaban ketika diberi pertanyaan tentang teori tsb.Kesulitan memahami materi tersebut berakibat pada rendahnya motivasi siswa saat mengikuti pelajaran .Siswa yang kurang motivasi terlihat malas mengikuti pelajaran dan terkesan terpaksa. Pada kegiatan PBM, aktivitas guru cenderung lebih banyak
karena terus membimbing siswa yang kurang bersedia terlibat aktif. Materi Wacana bahasa Indonesia menekankan pada ranah kognitif, psikomotorik, afektif dan pada kenyataannya ketiga ranah tersebut belum tercapai dengan baik, Nilai ulangan harian masih dibawah KKM sebanyak 60%.KKM 7.5. Hal ini berakibat pada perolehan nilai hasil tes tertulis yang tidak mencapai ketuntasan.Nilai KKM kelas XI adalah 7.5. Dari jumlah siswa sebanyak 36, siswa yang bisa langsung tuntas hanya sekitar 40 %. Padahal materi yang menjadi topik penelitian ini selalu muncul dalam soal Ujian Nasional.Hal inilah yang menjadi alasan perlu dilakukannya penelitian. Melalui model pembelajaran CIRC dengan metode inkuiri pada penelitian
tindakan kelas (PTK ), khususnya dalam menyajikan materi narasi,eksposisi,deskripsi dan argumentasi diharapkan siswa dapat mencapai prestasi hasil belajar yang memuaskan. Oleh karena itu hasil penelitian yang telah dicapai,tentunya diharapkan informasi ini bisa memberi manfaat kepada guru,siswa dan sekolah serta peneliti untuk membantu keberhasilan peserta didik terutama dengan penerapan model pembelajaran CIRC dan metode Inkuiri pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Adapun manfaat yang diharapkan sebagai berikut:(1) Siswa merasa senang mengikuti pelajaran bahasa Indonesia,(2) termotivasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran,(3) menjadi aktif serta mampu menciptakan sendiri suasana belajar yang kondusif. Adapun manfaat bagi guru lebih dapat mengoptimalkan keterlibatan dan memotivasi dalam pembelajaran, serta memberikan variasi model dalam pembelajaran sehingga dapat membangkitkan kesenangan kepada siswa dalam pembelajaran,dan lebih lanjut meningkatkan hasil belajar siswa, sedangkan manfaat bagi sekolah ialah sebagai bahan masukan dan dapat meningkatkan kualitas sekolah.
B. Perumusan Masalah
1.
Apakah model pembelajaran CIRC ( Cooperatif Integrated Reading and Composition ) dan metode inkuiri dapat meningkatkan motivasi siswa SMK Negeri I Kudus kelas XI AP 1 Semester 2 Tahun 2010/2011 ?
2.
Apakah model pembelajaran CIRC ( Cooperatif Integrated Reading and Composition ) dan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMK Negeri I Kudus kelas XI AP 1 Semester 2 Tahun 2010/2011 ?
C. Pembahasan
Prof.S.Nasution
mengemukakan
bahwa
motivasi
adalah
menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga anak itu mau melakukan sesuatu yang dapat dilakukannya. Fungsi motivasi yakni (1) memberi semangat dan mengaktifkan peserta didik supaya tetap berminat dan siaga, (2) membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangka panjang. Model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and
Composition ( CIRC ) dapat dikategorikan pembelajaran terpadu ,merupakan sebuah rancangan komprehensif untuk pengajaran membaca dan menulis.CIRC mengutamakan kemampuan berdasarkan membaca kelompok.Siswa bekerja sama untuk memahami ide pokok dan
berinteraksi sosial dan lingkungan. Sedangkan langkah-langkah yang dilakukan guru dengan model pembelajaran CRIC adalah (1) Membentuk kelompok yang terdiri 4 orang secara heterogen ,(2) Guru memberikan wacana sesuai dengan topik pembelajaran,(3) Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana /kliping dan ditulis pada lembar kertas.(4)
Metode inkuiri merupakan proses pembelajaran dibangun atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa. Para siswa didorong untuk berkolaborasi untuk memecahkan masalah,dan bukannya sekadar
menerima instruksi langsung dari gurunya.Tugas guru dalam lingkungan belajar berbasis pertanyaan ini bukanlah untuk menyediakan
pengetahuan,namun membantu siswa menjalani proses menemukan sendiri pengetahuan yang mereka cari.Jadi, guru berfungsi sebagai fasilitator dan bukan sumber jawaban. Adapun waktu penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 4 bulan yaitu antara bulan Mei sampai dengan Agustus 2011.Adapun subjek yang diteliti yakni siswa kelas XI AP 1 SMK Negeri 1 Kudus Semester 2 Tahun 2010/2011. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari siswa sebagai subjek penelitian, guru, dan teman sejawat sebagai observer dan dokumen yang relevan, Data terdiri atas persentase keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Data persentase aktivitas guru selama pembelajaran Data tanggapan siswa terhadap pembelajaran model CIRC dengan metode inkuiri Adapun kriteria yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: Jika pada tiap siklus tindakan siswa memperoleh nilai hasil belajar minimal 7.5 ( batas tuntas minimal ),maka siswa dinyatakan telah tuntas. Dinyatakan tidak berhasil jika pada tiap siklus tindakan siswa memperoleh nilai hasil belajar kurang dari 7.5 Dinyatakan berhasil secara klasikal jika pada tiap siklus tindakan ,85 % dari jumlah siswa memperoleh nilai hasil belajar minimal 7,5 ( batas tuntas KKM) Dinyatakan tidak berhasil secara klasikal jika pada tiap siklus tindakan siswa yang memperoleh nilai hasil belajar kurang dari 7.5,persentasenya kurang dari85 % dari jumlah siswa. Tahap-tahap perencanaan, yang dilakukan dalam PTK dan ini terdiri atas
pelaksanaan
tindakan,observasi
refleksi
dengan
1)
Perencanaan: memilih materi pembelajaran, membuat rencana pembelajaran, menyiapkan sarana/prasarana pembelajaran, membuat instrumen untuk mengukur minat dan alat tes serta membuat angket.
2)
Pelaksanaan tindakan: melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dibuat dengan model CIRC dan metode inkuiri.
3)
Observasi/pengamatan: dilakukan oleh observer dan peneliti untuk mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran, meliputi
aktivitas/motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran berbagai wacana tersebut melalui angket. Sedangkan untuk mengetahui kompetansi siswa melalui alat tes, kemudian data ini dianalisis dengan analisis deskriptif. 4) Refleksi: pada tahap keempat ini dilakukan analisis hasil observasi, kemudian dilakukan refleksi, apakah tindakan penelitian melalui model CIRC dengan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil analisis digunakan untuk merencanakan siklus berikutnya.
Sebelum memasuki siklus penelitian dengan menggunakan model pembelajaran CIRC dan metode inkuiri,peneliti melaksanakan kegiatan prasiklus dengan tujuan untuk mengetahui kondisi awal motivasi dan hasil belajar siswa. Hasil dari kondisi awal akan dibandingkan dengan hasil dari siklus I dan siklus II.Dari perbandingan tersebut tentunya terlihat apakah penerapan model pembelajaran CIRC dan metode inkuiri dapat memberi pengaruh positif yaitu dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Pada Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan dua siklus dengan pembagian materi sebagai berikut: Siklus I ; Penerapan pendekatan model pembelajaran CIRC dan metode inkuiri untuk materi wacana deskriptif dan naratif. Siklus II : Penerapan pendekatan model pembelajaran CIRC dan metode inkuiri untuk materi wacana eksposisi dan argumentasi. Pada setiap siklus dilaksanakan langkah-langkah sebagai berikut : Langkah awal tindakan Memberikan penjelasan kepada siswa tentang wacana deskriptif, naratif, eksposisi, dan argumentasi sesuai dengan tuntutan yang ada pada kompetensi dasar.
Memberitahukan
kepada
siswa
tentang
tujuan
instruksional
yang
seharusnya dicapai. Memberikan tugas dengan jelas Memberi petunjuk atau sumber yang dapat membantu siswa dalam menyelesaikan pekerjaannya. Langkah pelaksanaan tindakan Membimbing dan memantau siswa saat siswa melaksanakan tugasnya Memotivasi siswa agar dapat bekerja mengembangkan wawasan dengan optimal Menginstruksikan kepada siswa agar menuliskan hasil kerjanya secara logis dan langkah pertanggungjawaban siswa melaporkan hasil
pekerjaannya baik secara lisan maupun tertulis dan ditanggapi oleh temanteman dari kelompok lain. Tanggung jawab hasil pekerjaan siswa disempurnakan oleh guru. Penilaian hasil pekerjaan siswa dengan tes dan nontes. Kegiatan siklus I Kegiatan yang dilakukan pada siklus I ini siswa mempelajari wacana deskripsi dan narasi ditinjau berdasarkan pengertian,unsur-unsur pembentuknya, langkah langkah penyusunannya ,jenis jenis dan ontohnya. Kegiatan selanjutnya menganalisis sebuah cerpen (narasi fiktif ) berdsarkan unsur-unsur pembentuknya dan dilaporkan secara tertulis
dan setelah itu dipresentasikan di depan kelas untuk ditanggapi oleh kelompok lain. Selanjutnya siswa mengerjakan pelatihan soal tertulis yang berisi uraian narasi fiktif dan narasi ekspositoris. Pada tahap pemahaman dan praktik menulis dan
mempresentasikan narasi Pada kegiatan akhir dari pembelajaran, guru membahas materi yang dikerjakan siswa dan memberi jawaban yang sebenarnya ( konfirmasi). Sebagai bentuk refleksinya guru (peneliti)
menujukkan reaksi siswa dalam melaksanakan pembelajaran terkait dengan motivasi dan hasil belajar secara berkelompok. Kegiatan Siklus II Kegiatan selanjutnya siswa membuat sebuah paparan /eksposisi secara tertulis berdasarkan jenisnya.Tiap kelompok diberi kebebasan memilih jenis paparannya yang akan dibuat,dan setelah itu dipresentasikan
di depan kelas . Pada tahap pemahaman dan praktik menulis serta mempresentasikan paparannya menggunakan waktu 60 menit,dan 20 menit untuk mengerjakan soal terulis yang masih dikerjakan secara kelompok. Pada kegiatan akhir dari pembelajaran, guru membahas materi yang dikerjakan siswa dan memberi jawaban yang sebenarnya ( konfirmasi). Sebagai bentuk refleksinya guru (peneliti) menujukkan reaksi siswa dalam melaksanakan pembelajaran terkait dengan motivasi dan hasil belajar secara berkelompok. Kegiatan siklus II ( tahap 2) Kegiatan yang dilakukan pada tahap kedua ini siswa mempelajari wacana argumentasi ditinjau berdasarkan pengertian,unsur-unsur
pembentuknya langkah-langkah penyusunannya, dan contohnya. Kegiatan selanjutnya siswa menganalisis cuplikan wacana argumentasi untuk menentukan pernyataan yang menjadi penanda sebuah
argumen.Selanjutnya jawaban siswa dilaporkan secara tertulis . Setelah itu dipresentasikan depan kelas untuk ditanggapi oleh
kelompok lain. Selanjutnya siswa mengerjakan pelatihan soal tertulis yang berisi uraian argumentasi. . Pada kegiatan akhir dari pembelajaran, guru membahas materi yang dikerjakan siswa dan memberi jawaban yang sebenarnya ( konfirmasi). Sebagai bentuk refleksinya peneliti terkait
menunjukkan reaksi siswa dalam melaksanakan pembelajaran dengan motivasi dan hasil belajar secara berkelompok.
Baik
Objek No Pengamatan
Jumlah Skor
Tingkat 5 keseriusan mengikuti kegiatan Penguasaan 6 materi pelajaran 1260 82 113 118 100 87 108 111 109 101 961 76.27 180 15 20 15 15 20 15 15 15 15 145 80.56 Baik Baik 180 15 15 20 15 15 15 15 20 15 145 80.56 Baik
Berdasarkan tabel angket pengamatan siswa,rata-rata perlakuan tindakan siklus I baru mencapai 76.27 %.Beberapa aspek yang masih harus dibenahi pada sklus berikutnya di antaranya: kegiatan awal,motivasi siswa dalam kegiatan dan respon siswa terhadap pendekatan belajar. Hal ini menjadi perhatian peneliti untuk diperbaiki pada siklus II
Objek No Pengamatan
Jumlah Skor
1 2 3
Kegiatan awal Keaktifan siswa Motivasi siswa Dalam kegiatan Respon siswa
108
12
12
12
90
83.33
Baik
180
15
15
20
15
15
15
15
20
10
140
77.78
Baik
180 1260
15 110
20 120
15 115
15 108
20 115
15 108
15 110
10 112
15 110
140 948
77.78 75.24
Baik Baik
Berdasarkan tabel observasi dari pengamat kolaborasi pada sklus I,tindakan mencapai persentase rata-rata ketercapaian sebesar 75.24 % dengan kategori baik
Baik
Keaktifan siswa
252
28
28
24
28
24
24
24
28
24
232
92.06
Baik
180
20
15
20
15
20
20
20
15
20
165
91.66
Baik
108
12
12
12
12
12
96
88.89 Baik
180
15
15
20
15
20
15
15
20
15
150
83.33
Baik
180 1260
15 118
20 120
20 123
15 112
20 123
15 116
15 120
10 112
20 118
150 1051
83.33 83.41
Baik Baik
Berdasarkan pengamatan peneliti,semua aspek hanya satu aspek yang perlu ditingkatkan.Sedangkan pada lima aspek ,menurut peneliti sudah menunjukkan predikat baik yang mencapai rata-rata persentase sebesar 83.41 %
Objek No Pengamatan
Jumlah Skor
belajar Tingkat 5 keseriusan mengikuti kegiatan 6 Penguasaan materi pelajaran 180 1260 20 128 20 125 15 118 20 117 20 130 15 108 15 113 15 115 20 118 160 1078 88.89 85.56 Baik Baik 180 20 15 20 15 20 15 15 20 15 155 86.11 Baik
Berdasarkan tabel pengamatan angket siswa, perlakuan tindakan kelas mencapai persentase 85,56% dengan kategori baik.Dengan demikian ada peningkatan jika dibandingkan dengan persentase rata-rata siklus I sebesar 76,27 %.
Baik
Baik Baik
Berdasarkan tabel pengamatan dari pengamat kolaborasi pada siklus II,aspek perilaku tindakan telah mencapai persentase rata-rata sebesar 82.46%.Berdasarkan pengamatan pengamat kolaborasi yang masih perlu ditingkatkan ialah kegiatan awal. Ada peningkatan aktivitas kegiatan jika dibandingkan dengan siklus I yang hanya mencapai 75.24 %
Baik
Baik
180 1260
20 130
20 125
20 123
15 117
20 130
20 121
15 110
15 120
20 130
150 1076
83.33 85.40
Baik Baik
Menurut hasil pengamatan peneliti pada siklus II,sudah nampak ada peningkatan pada kegiatan awal dan motivasi siswa .Hasil pengamatan enam aspek yang diamati mencapai persentase rata-rata sebesar 85.40 % dengan predikat baik.
tabel,pendekatan pembelajaran dengan model CIRC dalam membahas materi wacana deskriptif,naratif menunjukkan keberhasilan dengan angka persentase rata-rata sebesar 76.27% Beberapa hal yang perlu dibenahi ialah: Kesiapan siswa pada kegiatan awal,respon siswa,motivasi Berdasarkan hasil pengamatan pengamat dari pengamat kolaborasi yang telah direkap dalam tabel,pendekatan CIRC menyatakan tingkat keberhasilannya dengan angka persentase rata-rata 75.24 dengan kategori baik.
10
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dan upaya meningkatkan ialah: persiapan pada kegiatan awal,tingkat keseriusan mengikuti
kegiatan,penguasaan materi. Berdasarkan pengamatan peneliti yang telah direkap dalam tabel,pendekatan pembelajaran dengan model CIRC menunjukkan tingkat keberhasilan dengan persentase rata-rata sebesar 83,41% dengan kriteria baik. Menurut pengamatan peneliti, aspek-aspek yang perlu ditingkatkan lagi ialah persiapan pada kegiatan awal.Sedangkan pada aspek keaktifan siswa dan motivasi siswa dalam kegiatan menunjukkan angka sudah memuaskan. Adapun respon,keseriusan dan penguasaan materi masih bisa dipacu lagi meskipun sudah bisa dikategorikan baik. Mengenai hasil tes /penilaian hasil belajar di akhir tindakan pada siklus I dengan submateri Wacana deskripsi dan narasi untuk siswa kelas XI AP 1 sebanyak 36 siswa menghasilkan nilai sebagai berikut: (1) Nilai tertinggi------------------------------- 88.00 (2) Nilai terendah------------------------------- 72.00 (3) Nilai rata-rata------------------------------- 77.17 (4) Nilai KKM---------------------------------- 75.00 (5) Tidak tuntas KKM------------------------- 19.44% Dari hasil pengamatan angket siswa ,pengamat
kolaborasi,peneliti,dan hasil dari tes penilaian hasil belajar, maka perlu diupayakan tindakan pada siklus II,yaitu (1) Melakukan pembinaan yang terkait dengan motivasi,kesungguhan dan respon yang positif dalam kegiatan beljar mengajar (2) Lebih mengaktifkan siswa dengan memberi stimulus
Pembahasan Siklus II Berdasarkan rekapitulasi angket siswa pada siklus II rata-rata sebesar 85,56 % dengan predikat baik. Hasil pengamatan dari pengamat kolaborasi rata-rata angka persentase 82,46 % dengan predikat baik. Hasil pengamatan peneliti pada siklus II mencapai 85.40 % dengan predikat baik.Dari hasil angket peneliti ,hal-hal yang perlu ditingkatkan masih mengenai persiapan pada kegiatan awal.Selain itu penguasaan
11
materi dan tingkat keseriusan dalam mengikuti kegiatan perlu juga untuk lebih ditingkatkan. Untuk nilai hasil belajar Siklus II dengan submateri wacana eksposisi,argumentasi dapat diperoleh data sebagai berikut (1) Nilai tertinggi....................................... 86 (2) Nilai terendah....................................... 74 (3) Nilai rata-rata........................................ 78.08 (4) Tuntas KKM.........................................97.22 % (5) Tidak tuntas KKM................................ 2.8%
Dari hasil angket pengamatan siswa,pengamat kolaborasi,dan peneliti dan hasil belajar,hal-hal yang perlu ditingkatkan untuk
pembelajaran berikutnya ,ialah... (1) Menumbuhkan semangat siswa (2) Memberi umpan-umpan penyegaran (3) Memberi motivasi (4) Menumbuhkan budaya membaca dan menulis agar terbentuk kebiasaan yang akhirnya menjadi suatu kebutuhan.
12
100 90 80 70 60 Prasiklus 50 40 30 20 10 0 Ida Intan Jessy Latifah Lisa Maya Siklus I Siklus II
13
14
15
HASIL RATA-RATA NILAI Pengamat Tuntas KKM Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata hasil siklus Pra siklus 25% 63 77 70.41 Siklus 1 86.11% 73 88 77.17 Siklus 2 97.22% 74 86 78.08 Keterangan
Rekapitulasi hasil rata-rata prasiklus,siklus 1,siklus D. Simpulan Berdasarkan data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa 1. Penerapan pendekatan pembelajaran dengan model CIRC ( Cooperatif Integrated Reading and Composition) dan metode inkuiri dapat meningkatkan motivasi siswa SMK Negeri I Kudus Kelas XI AP 1 Semester 2 Tahun 2010/2011. 2. Penerapan pendekatan pembelajaran dengan model CIRC ( Cooperatif Integrated Reading and Composition) dan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar
bahasa Indonesia siswa SMK Negeri I Kudus Kelas XI AP 1 Semester 2 Tahun 2010/2011.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://wajibbelajar.com/2010/04/inquiry-based-learning/.
Irman M. dkk. 2008.Bahasa Indonesia SMK kelas 2 .Jakarta : Macana Jaya cemerlang.
17
18