Вы находитесь на странице: 1из 19

MAKALAH HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK ) Disampaikan dalam Forum MGMP Bahasa Indonesia SMK Kabupaten Kudus

Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Konsep Wacana Naratif Ekspositoris Deskriptif dan Argumentatif melalui Model Pembelajaran CIRC dengan Metode Inkuiri Siswa Kelas XI AP 1 SMK Negeri I Kudus Semester 2 Tahun 2010 / 2011

Oleh: Sih Setyowati


Abstrak : Sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas , siswa cenderung pasif. Ketuntasan pembelajaran hanya 40 %.Melalui tindakan PTK motivasi dan hasil belajar diharap bisa meningkat mencapai ketuntasan.Subjek penelitian ini yakni siswa kelas XI AP1 SMK Negeri I Kudus Semester 2 Tahun 2010/2011.Dalam tindakan PTK

menggunakan dua siklus dengan menerapkan pendekatan CIRC dan metode inkuiri materi wacana deskriptif,naratif,ekspositoris,argumentatif .Setiap akhir siklus

dilaksanakan penilaian.Hasil penelitian diolah secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif berdasarkan hasil pengamatan bersama pengamat kolaboran dan angket siswa. Dengan pendekatan CIRC dan metode inkuiri, motivasi dan hasil belajar bahasa

Indonesia lebih meningkat.Pendekatan ini bisa dipakai oleh sesama rekan guru untuk mengatasi motivasi dan hasil belajar siswa yang rendah Kata kunci : Pendekatan CIRC dan metode inkuiri ,peningkatan prestasi belajar.

Absract: Before the classroom action reasearch held, studends tend to be passive. The minimum Completeness Criteria is only 40%. By doing action the research, the motivation and the achievement is hoped to increase the MCC. The subject of the research is XI AP1 SMKN 1 Kudus Semester 2 In Academic 2011/ 2011. The research is held in 2 cycles by applying CIRC approach and inquire method on descriptive, narrative, expository and argument text. The result of the test is measured descriptive, qualitatve and quantitative with observers and the questioners. By CIRC approach and inquiry method, the students motivation and their achievement in learning Indonesian increase. This approach can be used by other teachers to treat the low motivation and the achievement of students. Key words: CIRC approach, inquiry method, achievement increase

A. Pendahuluan Materi bahasa Indonesia kelas XI khususnya Kompetensi Dasar berbagai teks tertulis, wacana naratif, deskriptif, ekspositoris, argumentatif sebenarnya sudah

diperkenalkan guru ketika siswa belajar di tingkat SLTP. Namun dalam kenyataannya para siswa masih mengalami kesulitan memberi jawaban ketika diberi pertanyaan tentang teori tsb.Kesulitan memahami materi tersebut berakibat pada rendahnya motivasi siswa saat mengikuti pelajaran .Siswa yang kurang motivasi terlihat malas mengikuti pelajaran dan terkesan terpaksa. Pada kegiatan PBM, aktivitas guru cenderung lebih banyak

karena terus membimbing siswa yang kurang bersedia terlibat aktif. Materi Wacana bahasa Indonesia menekankan pada ranah kognitif, psikomotorik, afektif dan pada kenyataannya ketiga ranah tersebut belum tercapai dengan baik, Nilai ulangan harian masih dibawah KKM sebanyak 60%.KKM 7.5. Hal ini berakibat pada perolehan nilai hasil tes tertulis yang tidak mencapai ketuntasan.Nilai KKM kelas XI adalah 7.5. Dari jumlah siswa sebanyak 36, siswa yang bisa langsung tuntas hanya sekitar 40 %. Padahal materi yang menjadi topik penelitian ini selalu muncul dalam soal Ujian Nasional.Hal inilah yang menjadi alasan perlu dilakukannya penelitian. Melalui model pembelajaran CIRC dengan metode inkuiri pada penelitian

tindakan kelas (PTK ), khususnya dalam menyajikan materi narasi,eksposisi,deskripsi dan argumentasi diharapkan siswa dapat mencapai prestasi hasil belajar yang memuaskan. Oleh karena itu hasil penelitian yang telah dicapai,tentunya diharapkan informasi ini bisa memberi manfaat kepada guru,siswa dan sekolah serta peneliti untuk membantu keberhasilan peserta didik terutama dengan penerapan model pembelajaran CIRC dan metode Inkuiri pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Adapun manfaat yang diharapkan sebagai berikut:(1) Siswa merasa senang mengikuti pelajaran bahasa Indonesia,(2) termotivasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran,(3) menjadi aktif serta mampu menciptakan sendiri suasana belajar yang kondusif. Adapun manfaat bagi guru lebih dapat mengoptimalkan keterlibatan dan memotivasi dalam pembelajaran, serta memberikan variasi model dalam pembelajaran sehingga dapat membangkitkan kesenangan kepada siswa dalam pembelajaran,dan lebih lanjut meningkatkan hasil belajar siswa, sedangkan manfaat bagi sekolah ialah sebagai bahan masukan dan dapat meningkatkan kualitas sekolah.

B. Perumusan Masalah

Perumusan Masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1.

Apakah model pembelajaran CIRC ( Cooperatif Integrated Reading and Composition ) dan metode inkuiri dapat meningkatkan motivasi siswa SMK Negeri I Kudus kelas XI AP 1 Semester 2 Tahun 2010/2011 ?

2.

Apakah model pembelajaran CIRC ( Cooperatif Integrated Reading and Composition ) dan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMK Negeri I Kudus kelas XI AP 1 Semester 2 Tahun 2010/2011 ?

C. Pembahasan

Prof.S.Nasution

mengemukakan

bahwa

motivasi

adalah

menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga anak itu mau melakukan sesuatu yang dapat dilakukannya. Fungsi motivasi yakni (1) memberi semangat dan mengaktifkan peserta didik supaya tetap berminat dan siaga, (2) membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangka panjang. Model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and

Composition ( CIRC ) dapat dikategorikan pembelajaran terpadu ,merupakan sebuah rancangan komprehensif untuk pengajaran membaca dan menulis.CIRC mengutamakan kemampuan berdasarkan membaca kelompok.Siswa bekerja sama untuk memahami ide pokok dan

keterampilan pemahaman lain.Prinsip pembelajaran

ini mendidik siswa

berinteraksi sosial dan lingkungan. Sedangkan langkah-langkah yang dilakukan guru dengan model pembelajaran CRIC adalah (1) Membentuk kelompok yang terdiri 4 orang secara heterogen ,(2) Guru memberikan wacana sesuai dengan topik pembelajaran,(3) Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana /kliping dan ditulis pada lembar kertas.(4)

Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok. Guru membuat kesimpulan bersama

Metode inkuiri merupakan proses pembelajaran dibangun atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa. Para siswa didorong untuk berkolaborasi untuk memecahkan masalah,dan bukannya sekadar

menerima instruksi langsung dari gurunya.Tugas guru dalam lingkungan belajar berbasis pertanyaan ini bukanlah untuk menyediakan

pengetahuan,namun membantu siswa menjalani proses menemukan sendiri pengetahuan yang mereka cari.Jadi, guru berfungsi sebagai fasilitator dan bukan sumber jawaban. Adapun waktu penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 4 bulan yaitu antara bulan Mei sampai dengan Agustus 2011.Adapun subjek yang diteliti yakni siswa kelas XI AP 1 SMK Negeri 1 Kudus Semester 2 Tahun 2010/2011. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari siswa sebagai subjek penelitian, guru, dan teman sejawat sebagai observer dan dokumen yang relevan, Data terdiri atas persentase keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Data persentase aktivitas guru selama pembelajaran Data tanggapan siswa terhadap pembelajaran model CIRC dengan metode inkuiri Adapun kriteria yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: Jika pada tiap siklus tindakan siswa memperoleh nilai hasil belajar minimal 7.5 ( batas tuntas minimal ),maka siswa dinyatakan telah tuntas. Dinyatakan tidak berhasil jika pada tiap siklus tindakan siswa memperoleh nilai hasil belajar kurang dari 7.5 Dinyatakan berhasil secara klasikal jika pada tiap siklus tindakan ,85 % dari jumlah siswa memperoleh nilai hasil belajar minimal 7,5 ( batas tuntas KKM) Dinyatakan tidak berhasil secara klasikal jika pada tiap siklus tindakan siswa yang memperoleh nilai hasil belajar kurang dari 7.5,persentasenya kurang dari85 % dari jumlah siswa. Tahap-tahap perencanaan, yang dilakukan dalam PTK dan ini terdiri atas

pelaksanaan

tindakan,observasi

refleksi

dengan

perincian sebagai berikut

1)

Perencanaan: memilih materi pembelajaran, membuat rencana pembelajaran, menyiapkan sarana/prasarana pembelajaran, membuat instrumen untuk mengukur minat dan alat tes serta membuat angket.

2)

Pelaksanaan tindakan: melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dibuat dengan model CIRC dan metode inkuiri.

3)

Observasi/pengamatan: dilakukan oleh observer dan peneliti untuk mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran, meliputi

aktivitas/motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran berbagai wacana tersebut melalui angket. Sedangkan untuk mengetahui kompetansi siswa melalui alat tes, kemudian data ini dianalisis dengan analisis deskriptif. 4) Refleksi: pada tahap keempat ini dilakukan analisis hasil observasi, kemudian dilakukan refleksi, apakah tindakan penelitian melalui model CIRC dengan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil analisis digunakan untuk merencanakan siklus berikutnya.

Sebelum memasuki siklus penelitian dengan menggunakan model pembelajaran CIRC dan metode inkuiri,peneliti melaksanakan kegiatan prasiklus dengan tujuan untuk mengetahui kondisi awal motivasi dan hasil belajar siswa. Hasil dari kondisi awal akan dibandingkan dengan hasil dari siklus I dan siklus II.Dari perbandingan tersebut tentunya terlihat apakah penerapan model pembelajaran CIRC dan metode inkuiri dapat memberi pengaruh positif yaitu dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Pada Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan dua siklus dengan pembagian materi sebagai berikut: Siklus I ; Penerapan pendekatan model pembelajaran CIRC dan metode inkuiri untuk materi wacana deskriptif dan naratif. Siklus II : Penerapan pendekatan model pembelajaran CIRC dan metode inkuiri untuk materi wacana eksposisi dan argumentasi. Pada setiap siklus dilaksanakan langkah-langkah sebagai berikut : Langkah awal tindakan Memberikan penjelasan kepada siswa tentang wacana deskriptif, naratif, eksposisi, dan argumentasi sesuai dengan tuntutan yang ada pada kompetensi dasar.

Memberitahukan

kepada

siswa

tentang

tujuan

instruksional

yang

seharusnya dicapai. Memberikan tugas dengan jelas Memberi petunjuk atau sumber yang dapat membantu siswa dalam menyelesaikan pekerjaannya. Langkah pelaksanaan tindakan Membimbing dan memantau siswa saat siswa melaksanakan tugasnya Memotivasi siswa agar dapat bekerja mengembangkan wawasan dengan optimal Menginstruksikan kepada siswa agar menuliskan hasil kerjanya secara logis dan langkah pertanggungjawaban siswa melaporkan hasil

pekerjaannya baik secara lisan maupun tertulis dan ditanggapi oleh temanteman dari kelompok lain. Tanggung jawab hasil pekerjaan siswa disempurnakan oleh guru. Penilaian hasil pekerjaan siswa dengan tes dan nontes. Kegiatan siklus I Kegiatan yang dilakukan pada siklus I ini siswa mempelajari wacana deskripsi dan narasi ditinjau berdasarkan pengertian,unsur-unsur pembentuknya, langkah langkah penyusunannya ,jenis jenis dan ontohnya. Kegiatan selanjutnya menganalisis sebuah cerpen (narasi fiktif ) berdsarkan unsur-unsur pembentuknya dan dilaporkan secara tertulis

dan setelah itu dipresentasikan di depan kelas untuk ditanggapi oleh kelompok lain. Selanjutnya siswa mengerjakan pelatihan soal tertulis yang berisi uraian narasi fiktif dan narasi ekspositoris. Pada tahap pemahaman dan praktik menulis dan

mempresentasikan narasi Pada kegiatan akhir dari pembelajaran, guru membahas materi yang dikerjakan siswa dan memberi jawaban yang sebenarnya ( konfirmasi). Sebagai bentuk refleksinya guru (peneliti)

menujukkan reaksi siswa dalam melaksanakan pembelajaran terkait dengan motivasi dan hasil belajar secara berkelompok. Kegiatan Siklus II Kegiatan selanjutnya siswa membuat sebuah paparan /eksposisi secara tertulis berdasarkan jenisnya.Tiap kelompok diberi kebebasan memilih jenis paparannya yang akan dibuat,dan setelah itu dipresentasikan

di depan kelas . Pada tahap pemahaman dan praktik menulis serta mempresentasikan paparannya menggunakan waktu 60 menit,dan 20 menit untuk mengerjakan soal terulis yang masih dikerjakan secara kelompok. Pada kegiatan akhir dari pembelajaran, guru membahas materi yang dikerjakan siswa dan memberi jawaban yang sebenarnya ( konfirmasi). Sebagai bentuk refleksinya guru (peneliti) menujukkan reaksi siswa dalam melaksanakan pembelajaran terkait dengan motivasi dan hasil belajar secara berkelompok. Kegiatan siklus II ( tahap 2) Kegiatan yang dilakukan pada tahap kedua ini siswa mempelajari wacana argumentasi ditinjau berdasarkan pengertian,unsur-unsur

pembentuknya langkah-langkah penyusunannya, dan contohnya. Kegiatan selanjutnya siswa menganalisis cuplikan wacana argumentasi untuk menentukan pernyataan yang menjadi penanda sebuah

argumen.Selanjutnya jawaban siswa dilaporkan secara tertulis . Setelah itu dipresentasikan depan kelas untuk ditanggapi oleh

kelompok lain. Selanjutnya siswa mengerjakan pelatihan soal tertulis yang berisi uraian argumentasi. . Pada kegiatan akhir dari pembelajaran, guru membahas materi yang dikerjakan siswa dan memberi jawaban yang sebenarnya ( konfirmasi). Sebagai bentuk refleksinya peneliti terkait

menunjukkan reaksi siswa dalam melaksanakan pembelajaran dengan motivasi dan hasil belajar secara berkelompok.

Rekapitulasi hasil angket siswa pada siklus I


Objek No Pengamatan Jumlah Skor Ideal 1 2 Kegiatan awal Keaktifan siswa Motivasi siswa 3 Dalam kegiatan Respon siswa Terhadap 4 pendekatan belajar Cukup 108 9 12 9 6 9 12 9 9 9 74 68.52 180 15 15 20 10 15 15 20 15 15 140 77.78 Baik 360 252 1 27 21 2 27 24 3 30 24 Jumlah Skor yang dicapai tiap Kelompok 4 26 28 5 27 21 6 27 24 7 30 24 8 29 21 9 26 21 249 208 Jumlah Skor % Ketercapa ian 69.17 82.54 Cukup Ket

Baik

Objek No Pengamatan

Jumlah Skor Ideal 1 2

Jumlah Skor yang dicapai tiap Kelompok 3 4 5 6 7 8 9

Jumlah Skor

% Ketercapa ian Ket

Tingkat 5 keseriusan mengikuti kegiatan Penguasaan 6 materi pelajaran 1260 82 113 118 100 87 108 111 109 101 961 76.27 180 15 20 15 15 20 15 15 15 15 145 80.56 Baik Baik 180 15 15 20 15 15 15 15 20 15 145 80.56 Baik

Berdasarkan tabel angket pengamatan siswa,rata-rata perlakuan tindakan siklus I baru mencapai 76.27 %.Beberapa aspek yang masih harus dibenahi pada sklus berikutnya di antaranya: kegiatan awal,motivasi siswa dalam kegiatan dan respon siswa terhadap pendekatan belajar. Hal ini menjadi perhatian peneliti untuk diperbaiki pada siklus II

Rekapitulasi hasil pengamatan dari pengamat kolaborasi pada siklus I

Objek No Pengamatan

Jumlah Skor Ideal 1 27 24 20 2 30 28 15

Jumlah Skor yang dicapai tiap Kelompok 3 27 24 20 4 26 28 15 5 30 21 20 6 27 24 15 7 27 24 20 8 30 28 15 9 27 21 15

Jumlah Skor

% Ketercapa ian Ket

1 2 3

Kegiatan awal Keaktifan siswa Motivasi siswa Dalam kegiatan Respon siswa

360 252 180

251 222 155

69.72 88.10 86.11

Cukup Baik Baik

Terhadap pendekatan belajar Tingkat

108

12

12

12

90

83.33

Baik

keseriusan mengikuti kegiatan

180

15

15

20

15

15

15

15

20

10

140

77.78

Baik

Penguasaan materi pelajaran

180 1260

15 110

20 120

15 115

15 108

20 115

15 108

15 110

10 112

15 110

140 948

77.78 75.24

Baik Baik

Berdasarkan tabel observasi dari pengamat kolaborasi pada sklus I,tindakan mencapai persentase rata-rata ketercapaian sebesar 75.24 % dengan kategori baik

Rekapitulasi hasil pengamatan peneliti pada siklus I


Objek No Pengamatan Jumlah Skor Ideal 1 Kegiatan awal 360 1 27 2 30 3 30 Jumlah Skor yang dicapai tiap Kelompok 4 27 5 30 6 30 7 27 8 30 9 27 258 Jumlah Skor % Ketercapa ian 71.17 Ket

Baik

Keaktifan siswa

252

28

28

24

28

24

24

24

28

24

232

92.06

Baik

Motivasi siswa Dalam kegiatan Respon siswa

180

20

15

20

15

20

20

20

15

20

165

91.66

Baik

Terhadap pendekatan belajar

108

12

12

12

12

12

96

88.89 Baik

Tingkat keseriusan mengikuti kegiatan Penguasaan materi pelajaran

180

15

15

20

15

20

15

15

20

15

150

83.33

Baik

180 1260

15 118

20 120

20 123

15 112

20 123

15 116

15 120

10 112

20 118

150 1051

83.33 83.41

Baik Baik

Berdasarkan pengamatan peneliti,semua aspek hanya satu aspek yang perlu ditingkatkan.Sedangkan pada lima aspek ,menurut peneliti sudah menunjukkan predikat baik yang mencapai rata-rata persentase sebesar 83.41 %

Hasil Penelitian Siklus II Rekapitulasi hasil angket siswa pada siklus II


Objek No Pengamatan Jumlah Skor Ideal 1 2 3 Kegiatan awal Keaktifan siswa Motivasi siswa Dalam kegiatan Respon siswa 4 Terhadap pendekatan 108 9 12 12 9 12 12 9 9 12 96 88.89 Baik 360 252 180 1 30 28 20 2 30 28 20 3 27 24 20 Jumlah Skor yang dicapai tiap Kelompok 4 30 28 15 5 30 28 20 6 27 24 15 7 30 24 20 8 30 28 20 9 27 24 20 261 236 170 Jumlah Skor % Ketercapa ian 72.5 93.65 94.44 Cukup Baik Baik Ket

Objek No Pengamatan

Jumlah Skor Ideal 1 2

Jumlah Skor yang dicapai tiap Kelompok 3 4 5 6 7 8 9

Jumlah Skor

% Ketercapa ian Ket

belajar Tingkat 5 keseriusan mengikuti kegiatan 6 Penguasaan materi pelajaran 180 1260 20 128 20 125 15 118 20 117 20 130 15 108 15 113 15 115 20 118 160 1078 88.89 85.56 Baik Baik 180 20 15 20 15 20 15 15 20 15 155 86.11 Baik

Berdasarkan tabel pengamatan angket siswa, perlakuan tindakan kelas mencapai persentase 85,56% dengan kategori baik.Dengan demikian ada peningkatan jika dibandingkan dengan persentase rata-rata siklus I sebesar 76,27 %.

Rekapitulasi hasil pengamatan pengamat kolaborasi pada siklus II


Objek No Pengamatan Jumlah Skor Ideal 1 2 3 Kegiatan awal Keaktifan siswa Motivasi siswa Dalam kegiatan Respon siswa 4 Terhadap pendekatan belajar Tingkat 5 keseriusan mengikuti kegiatan 6 Penguasaan materi pelajaran 180 1260 15 115 20 125 15 113 20 115 15 237 15 108 15 113 15 113 20 115 150 1039 83 82.46 180 20 15 15 15 20 15 15 15 15 145 81 Baik 108 9 12 12 9 9 12 9 9 9 90 83 Baik 360 252 180 1 27 24 20 2 30 28 20 3 27 24 20 Jumlah Skor yang dicapai tiap Kelompok 4 27 24 20 5 30 28 20 6 27 24 15 7 30 24 20 8 30 24 20 9 27 24 20 255 224 175 Jumlah Skor % Ketercapa Ian 70.83 88.89 97 Baik Baik Ket

Baik

Baik Baik

Berdasarkan tabel pengamatan dari pengamat kolaborasi pada siklus II,aspek perilaku tindakan telah mencapai persentase rata-rata sebesar 82.46%.Berdasarkan pengamatan pengamat kolaborasi yang masih perlu ditingkatkan ialah kegiatan awal. Ada peningkatan aktivitas kegiatan jika dibandingkan dengan siklus I yang hanya mencapai 75.24 %

Rekapitulasi hasil pengamatan peneliti pada siklus II


No 1 2 3 Pengamatan Skor Ideal Kegiatan awal Keaktifan siswa Motivasi siswa Dalam kegiatan Respon siswa 4 Terhadap pendekatan belajar 5 Tingkat keseriusan mengikuti kegiatan Penguasaan materi pelajaran 180 20 20 20 15 20 15 15 20 20 150 83.33 108 12 12 9 12 12 12 9 12 12 102 94.44 Baik 360 252 180 1 30 28 20 2 30 28 15 3 30 24 20 Kelompok 4 27 28 20 5 30 28 20 6 30 24 20 7 27 24 20 8 30 28 15 9 30 28 20 264 240 170 Skor Ketercapa ian 73.33 95,23 94.44 Baik Baik Ket

Baik

Baik

180 1260

20 130

20 125

20 123

15 117

20 130

20 121

15 110

15 120

20 130

150 1076

83.33 85.40

Baik Baik

Menurut hasil pengamatan peneliti pada siklus II,sudah nampak ada peningkatan pada kegiatan awal dan motivasi siswa .Hasil pengamatan enam aspek yang diamati mencapai persentase rata-rata sebesar 85.40 % dengan predikat baik.

Pembahasan siklus I Berdasarkan angket siswa yang telah direkap dalam

tabel,pendekatan pembelajaran dengan model CIRC dalam membahas materi wacana deskriptif,naratif menunjukkan keberhasilan dengan angka persentase rata-rata sebesar 76.27% Beberapa hal yang perlu dibenahi ialah: Kesiapan siswa pada kegiatan awal,respon siswa,motivasi Berdasarkan hasil pengamatan pengamat dari pengamat kolaborasi yang telah direkap dalam tabel,pendekatan CIRC menyatakan tingkat keberhasilannya dengan angka persentase rata-rata 75.24 dengan kategori baik.

10

Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dan upaya meningkatkan ialah: persiapan pada kegiatan awal,tingkat keseriusan mengikuti

kegiatan,penguasaan materi. Berdasarkan pengamatan peneliti yang telah direkap dalam tabel,pendekatan pembelajaran dengan model CIRC menunjukkan tingkat keberhasilan dengan persentase rata-rata sebesar 83,41% dengan kriteria baik. Menurut pengamatan peneliti, aspek-aspek yang perlu ditingkatkan lagi ialah persiapan pada kegiatan awal.Sedangkan pada aspek keaktifan siswa dan motivasi siswa dalam kegiatan menunjukkan angka sudah memuaskan. Adapun respon,keseriusan dan penguasaan materi masih bisa dipacu lagi meskipun sudah bisa dikategorikan baik. Mengenai hasil tes /penilaian hasil belajar di akhir tindakan pada siklus I dengan submateri Wacana deskripsi dan narasi untuk siswa kelas XI AP 1 sebanyak 36 siswa menghasilkan nilai sebagai berikut: (1) Nilai tertinggi------------------------------- 88.00 (2) Nilai terendah------------------------------- 72.00 (3) Nilai rata-rata------------------------------- 77.17 (4) Nilai KKM---------------------------------- 75.00 (5) Tidak tuntas KKM------------------------- 19.44% Dari hasil pengamatan angket siswa ,pengamat

kolaborasi,peneliti,dan hasil dari tes penilaian hasil belajar, maka perlu diupayakan tindakan pada siklus II,yaitu (1) Melakukan pembinaan yang terkait dengan motivasi,kesungguhan dan respon yang positif dalam kegiatan beljar mengajar (2) Lebih mengaktifkan siswa dengan memberi stimulus

Pembahasan Siklus II Berdasarkan rekapitulasi angket siswa pada siklus II rata-rata sebesar 85,56 % dengan predikat baik. Hasil pengamatan dari pengamat kolaborasi rata-rata angka persentase 82,46 % dengan predikat baik. Hasil pengamatan peneliti pada siklus II mencapai 85.40 % dengan predikat baik.Dari hasil angket peneliti ,hal-hal yang perlu ditingkatkan masih mengenai persiapan pada kegiatan awal.Selain itu penguasaan

11

materi dan tingkat keseriusan dalam mengikuti kegiatan perlu juga untuk lebih ditingkatkan. Untuk nilai hasil belajar Siklus II dengan submateri wacana eksposisi,argumentasi dapat diperoleh data sebagai berikut (1) Nilai tertinggi....................................... 86 (2) Nilai terendah....................................... 74 (3) Nilai rata-rata........................................ 78.08 (4) Tuntas KKM.........................................97.22 % (5) Tidak tuntas KKM................................ 2.8%

Dari hasil angket pengamatan siswa,pengamat kolaborasi,dan peneliti dan hasil belajar,hal-hal yang perlu ditingkatkan untuk

pembelajaran berikutnya ,ialah... (1) Menumbuhkan semangat siswa (2) Memberi umpan-umpan penyegaran (3) Memberi motivasi (4) Menumbuhkan budaya membaca dan menulis agar terbentuk kebiasaan yang akhirnya menjadi suatu kebutuhan.

12

GRAFIK NILAI HASIL EVALUASI


90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Ana Aprida Chida Diah Dwi Faza Prasiklus Siklus I Siklus II

100 90 80 70 60 Prasiklus 50 40 30 20 10 0 Ida Intan Jessy Latifah Lisa Maya Siklus I Siklus II

13

90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Mira Mutia Nenny Nihaya Nisa Noor Prasiklus Siklus I Siklus II

90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Chuzaemah Handayani Lidya Fatimah Ulfa Pungky Prasiklus Siklus I Siklus II

14

90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Reni Risti Rofiana Akhiyah Kholifah Sholfiana Prasiklus Siklus I Siklus II

90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Sofa Rahayu Tiara Asih Kartika Unik Prasiklus Siklus I Siklus II

15

HASIL RATA-RATA NILAI Pengamat Tuntas KKM Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata hasil siklus Pra siklus 25% 63 77 70.41 Siklus 1 86.11% 73 88 77.17 Siklus 2 97.22% 74 86 78.08 Keterangan

Rekapitulasi hasil rata-rata prasiklus,siklus 1,siklus D. Simpulan Berdasarkan data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa 1. Penerapan pendekatan pembelajaran dengan model CIRC ( Cooperatif Integrated Reading and Composition) dan metode inkuiri dapat meningkatkan motivasi siswa SMK Negeri I Kudus Kelas XI AP 1 Semester 2 Tahun 2010/2011. 2. Penerapan pendekatan pembelajaran dengan model CIRC ( Cooperatif Integrated Reading and Composition) dan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar

bahasa Indonesia siswa SMK Negeri I Kudus Kelas XI AP 1 Semester 2 Tahun 2010/2011.

16

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsini dkk. 2006.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : PT Bumi Aksara.

Doyin, Muh.2010. Membaca EYD 2009. Semarang: Bandungan Institute.

Dahar,Ratna Wilis. 1989. Teori-Teori Belajar.Jakarta : Erlangga.

Fathurrohman,Pupuh dan M.Sobry Sutikno.2007. Strategi Belajar Mengajar.Bandung: Refika Aditama.

Haryadi.2008. Retorika Membaca. Semarang : Rumah Indonesia.

Rohani,Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Suhardjono. 2010. penelitian Tindakan kelas. Malang : Cakrawala Indonesia.

Kurikulum SMK GBPP Normatif.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, edisi 1999.

http://wajibbelajar.com/2010/04/inquiry-based-learning/.

Keraf,Gorys. 1997.Argumentasi dan Narasi . Jakarta

Keraf,Gorys.1997. Deskripsi dan Eksposisi . Jakarta

Finoza ,Lamudin . 2004. Komposisi Bahasa Indonesia . Jakarta

Marthasari dkk.2008.Bahasa dan sastra Indonesia .Jakarta: Putra Nugraha.

Irman M. dkk. 2008.Bahasa Indonesia SMK kelas 2 .Jakarta : Macana Jaya cemerlang.

Ingham Gavin.2009. Memotivasi Orang .Jakarta : Erlangga.

17

18

Вам также может понравиться