Вы находитесь на странице: 1из 7

SITUASI HIV DI JAWA TENGAH Tipe Epidemi HIV di Jawa Tengah Tipe epidemic HIV di Jawa Tengah ada

a kemungkinan pengguna narkotika suntik yang merupakan episentrum penularan HIV-1 di Bali dan beberapa daerah di Indonesia dan menyebar ke populasi umum melalui perilaku seksual risiko tinggi dari kelompok heteroseksual, yaitu PSK perempuan dan pelanggannya.1 Penyebaran HIV AIDS sangat pesat dan saat ini tingkat epidemic di Jawa Tengah menjadi kategori terkonsentrasi di 6 wilayah. Di Jawa Tengah dilakukan di daerah sentinel di 6 lokalisasi yaitu Kota Semarang (lokalisasi Sunan Kuning dan Gambilangu), Kab. Semarang (Bandungan), Kab.Banyumas (Gang Sadar Baturaden), Kab.Pati (Batangan), Kota Surakarta (Silir) dan Kab.Tegal (Bangun Galih). Prevalensi HIV pada kelompok WPS (Wanita Pekerja Seks) daerah sentinel selama tahun 2004-2007 adalah sebagai berikut:2(

Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa Kota Semarang menduduki urutan pertama untuk jumlah prevalensi HIV di tiap tahunnya dibandingkan dengan kota atau kabupaten daerah sentinel lainnya. Hal ini mungkin disebabkan karena Kota Semarang merupakan kota besar dan ibukota Jawa Tengah yang merupakan pusat

pemerintahan dan industry. Sehingga banyak industry hiburan yang muncul dan menyebabkan terjadinya HIV AIDS Prevalensi HIV di Jawa Tengah Prevalensi merupakan gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu. Berikut ini adalah table prevalensi kasus HIV/AIDS di Jawa tengah :3

Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa Jawa Tengah memiliki prevalensi sebesar 9,23 per 100.000 penduduk per Juni 2013. Prevalensi Jawa tengah menduduki peringkat ke 21 dibawah Bengkulu dan Kalimantan Timur.

Insiden HIV di Jawa Tengah Insiden merupakan gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di dalam kelompok masyarakat. Berdasarkan buku saku kesehatan triwulan III tahun 2013 kejadian HIV kasus baru sebesar 730 kasus dengan distribusi penyebaran pada. Kasus baru HIV di kabupaten/kota Jawa tengah yang memiliki jumlah kasus tertinggi adalah Batang, Kendal, Kota Semarang, Demak, dan Grobogan. Peta distribusinya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:4

2013

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kasus baru HIV di Jawa tengah. Pada tahun 2013 kasus HIV sebanyak 730 kasus lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2012 yakni 607 kasus. Untuk kasus AIDS pada tahun 2011-2012 terjadi peningkatan, hal ini disebabkan upaya penemuan atau pencarian kasus yang semakin intensif melalui VCT di rumah sakit dan upaya penjangkauan oleh LSM peduli AIDS di kelompok risiko tinggi. Kasus HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es, artinya kasus yang dilaporkan hanya sebagian kecil yang ada di masyarakat. Sedangkan kematian akibat HIV/AIDS mengalami penurunan dari tahun 2012 ke 2013. Angka IDU di Jawa Tengah

Diagram IDU di Jawa Tengah 2013

Berdasarkan data HIV dan AIDS provinsi Jawa Tengah per Desember 2012 diketahui angka IDU mempunyai prosentase 9,1 %. Sedangkan untuk faktor risiko lain penyebab HIV seperti Heteroseksual mempunyai prosentase 81,7%, Homoseksual dengan prosentase 3,9%, Transfusi dengan prosentase 0,2% dan Perinatal sebanyak prosentase 5,1%.5 Angka Koinfeksi HIV dengan TB di Jawa Tengah Berdasarkan laporan HIV AIDS Triwulan 1 2013 diperoleh diagram HIV TB di Jateng sebagai berikut:

GRAFIK HIV-TB DI JAWA TENGAH 2013


8 7 6 5 4 3 2 1 0 Kab Cilacap Kab Blora Kab Pati Kab Batang Kab Tegal Kota Kota Kota Kota Tegal Surakarta Salatiga Semarang

Dari diagram diatas disimpulkan bahwa kota semarang memiliki jumlah penderita HIV dengan Tb paling tinggi yakni sebanyak 7 kasus. Kota tertinggi kedua adalah Surakarta dengan jumlah kasus sebanyak 2 dan kabupaten atau kota sisanya kasus TB dengan HIV sebanyak 1.6 Distribusi Kasus Aids Menurut Jenis Pekerjaan di Jawa Tengah Berdasarkan data HIV dan AIDS provinsi Jawa Tengah tahun 2013 didapatkan grafil distribusi kasus aids menurut jenis pekerjaan sebagai berikut:5

Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa jenis pekerjaan yang paling banyak mengalami HIV AIDS adalah wiraswasta yakni sebanyak 20,31% dan perongkat yang kedua adalah ibu rumah tangga yakni sebanyak18,62% . Kemungkinan hal ini disebabkan dengan seringnya berganti pasangan. Mengingat wiraswasta tidak semuanya berdomisili di daerah asalnya melainkan wiraswasta juga migrant ke daerah lain yang jauh dari keluarga. Hal inilah yang menyebabkan wiraswasta untuk melakukan hubungan seks dengan banyak pasangan sehingga mereka rentan terkena HIV AIDS. Selain itu maraknya industry hiburan malam dan transfuse darah juga berperan penting dalam penyebaran infeksi HIV AIDS.

DAFTAR PUSTAKA

1. T Parwati Merati, dkk.2008.Subtipe HIV-1 Beberapa Daerah di Indonesia dan Perannya Sebagai Petunjuk Dinamika Epidemi HIV.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/ijbs/article/download/3736/2743.

Bali : Universitas Udayana

Diakses pada 27 November 2013 2. KPA Jateng.2008.Rencana Strategi dan Penanggulangan HIV AIDS Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2012.

http://www.aidsjateng.or.id/peraturan/Renstra%20Jateng%202008-2012.pdf. Diakses pada 23 November 2013 3. Ditjen PP dan PL Kemenkes RI. 2013. Statistik Kasus HIV/AIDS di Indoneisa.http://spiritia.or.id/Stats/StatCurr.pdf.Diakses pada 23 November 2013 4. Dinkes Jateng.2013.Buku Saku Kesehatan Triwulan 3 Tahun 2013. Jateng: Dinkes Jateng. http://www.dinkesjatengprov.go.id/dokumen/SDK/MIBANGKES/BUKU%20SAKU %20TW%203%20TH%202013%20FINAL-PDF.pdf. Diakses pada 24 November 2013 5. Aids Jateng.2013.Data HIV dan AIDS Provinsi Jateng per Desember 2013. http://www.aidsjateng.or.id/data/Data%20HIV%20dan%20AIDS%20Prov.%20Jateng %20per%2. Diakses pada 24 November 2013 6. Kemenkes RI.2013. Laporan Perkembangan HIV AIDS Triwulan I Tahun 2013.http://www.aidsindonesia.or.id/ck_uploads/files/Laporan%20HIV%20AIDS%2 0TW%201%202013%20FINAL.pdf. Diakses pada 24 November 2013

Вам также может понравиться