Вы находитесь на странице: 1из 32

BAB I

TEGANGAN, REGANGAN DAN PERUBAHAN BENTUK


1.1 Tegangan Normal
Tinjaulah sebuah batang homogen yang mempunyai luas penampang sama
disepanjang batang tersebut, yaitu sebesar F. jika
pada batang tersebut diberi gaya normal tarik
sentriessebesar P pada gambar 1.1 maka pada setiap
penampang batang tersebut bekerja tegangan
normal sebesar
=
F
P
(1.1
distribusi tegangan ini merata disetiap titik dari
penampang tersebut.
!br 1.1 batang homogen
yang diberi gaya tarik

"ila sebuah batang gemuk diberikan gaya normal desak ( gambar (1.# (a,
untuk menentukan tegangannya dapat digunakan persamaan (1.1. $kan tetapi
bila batang tersebut langsing (gambar 1.# (b, persoalannya menjadi lebih rumit
dalam hal ini akan terjadi tekuk, sehingga persamaan (1.1 tidak dapat digunakan
lagi. %asalah ini akan kita tinjau sendiri dalam bab &.
P
P
P P gbr 1.# batang homogen yang di
(a (b beri gaya desak
"esarnya tegangan yang dapat diberikan kepada suatu bahan samapi bahan
tersebut han'ur menunjukkan kekuatan dari bahan tersebut. "esarnya tegangan
yang dapat menyebabkan suatu bahan han'ur disebut kekuatan unlimitit (ultimate
strength) atau tegangan ultimit (ultimate stress. Penentuan tegangan ultimit suatu
bahan dilakukan di laboratorium. (alam pengujian ini, benda uji diberi gaya
sampai benda uji tersebut han'ur. !aya yang diperlukan sampai benda uji tersebut
han'ur disebut beban ultimit (ultimit load. Tegangan ultimit didapat dengan
membagi beban ultimit dengan luas penampang benda uji. "esarnya tegangan)
tegangan ultimit dari beberapa bahan diperlihatkan pada lampiran *.
(alam peren'anaan suatu struktur dengan teori elastis, digunakan tegangan i+in
bahan yang besarnya jauh diba,ah tegangan ultimitnya. Tegangan i+in diperoleh
dengan dengan membagi tegangan ultimit dengan suatu angka keamanan. "ila
tegangan i+in dilambangkan dengan , tegangan ultimit dengan
u
dan angka
keamanan dengan n, maka -
=
n

(1.#
.ontoh 1.1
/ebuah batang terbuat dari kayu berukuran penampang 0 'm 1 12 'm diberikan
gaya tarik sentris sebesar 3 ton, berapakah tegangan yang timbul didalam
penampang tersebut.
4a,ab
P = 3 ton = 3555 kg
F = 0 1 12 = 1#0 'm
#
Tegangan yang timbul - =
F
P
=
1#0
3555
= 65,71 kg8'm
#
.ontoh 1.#
Pada batang $", ". dan "( yang disusun seperti gambar 1.7 diberi beban & =
9555 kg. batang $" dan "( berdiameter #5 mm, batang ". berdiameter 17 mm,
hitunglah tegangan dalam batang)batang tersebut.

!ambar 1.7
4a,ab
Perhatikan keseimbangan gaya)gaya pada " dan ( dalam gambar1.: di ba,ah
ini -
!aya P
$"
diuraikan atas komponen hori+ontal P
$";
dan P
$"<
. "egitu juga dengan P
".
. "erdasarkan
keseimbangan gaya)gaya di titik (, maka -
P
"(
= = = 9555 kg (tarik
(engan memperhatikan gambar 1.7 maka -
P
".;
=
: , 1:
2 , 7
P
".
P
".<
=
: , 1:
# , 1
P
$"
P
$";
=
3 , 5
7 , 5
P
$"
P
$"<
=
3 , 5
3 , 5
P
$"
"erdasarkan keseimbangan gaya)gaya dititik " diperoleh -
P
".;
= P
$";
=
: , 1:
2 , 7
P
".
=
3 , 5
7 , 5
P
$"
= P
".
= 5,777 P
$"
P
$"<
> P
".<
= P
"(
3 , 5
3 , 5
P
$"
>
: , 1:
# , 1
P
$"
(5,777 P
$"
= 9555
P
$"
= :6:7,03 kg (tarik
P
".
= 5,777 1 :6:7,03 = 1963,6# kg (tarik
?uas penampang - F
$"
= F
"(
=
:

1 #
#
= 7,1: 'm
#
F
".
=
:

1 1,7
#
= 1,77 'm
#
Tegangan)tegangan yang timbul -

$"
= P
$"
8F
$"
=
1: , 7
03 , :6:7
= 1915,63 kg8'm
#

".
= P
$"
8F
".
=
77 , 1
6# , 1963
= 1106,62 kg8'm
#

"(
= P
$"
8F
"(
=
1: , 7
9555
= 193#,72kg8'm
#
.ontoh 1.7
/ebuah batang dengan penampang yabng ber@ariasi terjepit pada satu ujungnya
dan mendapat tiga gaya aksial seperti pada gambar 1.9 (a. tentukan tegangan
normal maksimum.
)
F = #9 'm# F = 1# 'm#
A
$B 71 t 3 t 10 t
A
$B
= :5 t :5 t
$ " . (

71 t 3 t

!ambar 1.9 (a
:5 t
3 t 10
t
3 t
(b
4a,ab -
C B = 5
)A
$B
> 71 D 3 > 10 = 5
A
$B
= :5 t
Perhatikan diagram benda bebas dalam gambar 1.9 (b, maka gaya normal dalam
batang $", ". dan .( berturut)turut adalah -
P
$"
= :5 ton (tarik
P
".
= 3 ton (tarik
P
.(
= 10 ton (tarik
Tegangan terbesar dalam "( terjadi dari bagian .(.

.(
= P
.(
8F
.(
=
1#
10555
= 1955 kg8'm
#
tegangan dalam $"
1

$"
= P
.(
8F
.(
=
1#
:5555
= 1255 kg8'm
#
jadi tegangan normal maksimum -

ma1
=
$"
= 1255 kg8'm
#

.ontoh 1.:
/ebuah tiang pendek terbuat dari dua pipa baja, satu berada diatas yang lainnya
seperti terlihat dalam gambar 1.2. bila tegangan desak i+in baja = 1:55 kg8'm
#
,
berapakah besarnya P
1
maksimum yang dapat diberikan.
P
1

)F
1
= 15 'm
#

P
#
= 10 t

)F
#
= #5 'm
#
!ambar 1.2
4a,ab -
Tinjau bagian ". - P
".
=P
1
= P
1
8F
".
P
1
= F
".
.
= 1511:55 = 1:555 kg
Tinjau bagian $"
P
$"
= P
1
>P
#
= P
1
>10555
= P
1
> 105558 F
$"
P
1
= F
$"
. D 10555 = #511:55)10555 = 15.555 kg
"esarnya P
1
ma1 yang dapat diberikan diambil yang terke'il dari kedua tinjauan
tersebut, jadi P
1ma1
= 15 ton.
.ontoh 1.9
.

15 t
$ "
!ambar 1.6
/ebuah rangka seperti pada gambar 1.6 mendapat gaya hori+ontal sebesar 15 t.
jika rangka tersebut terbuat dari baja dengan tegangan tarik i+in sebesar 1#55
kg8'm
#
, tentukan ukuran batang $..
4a,ab -
Perhatikan diagram gaya)gaya yang bekerja pada titik . dalam gambar 1.0
berikut-
P
$.;
P
".;
15 t
P
".<
P
".
P
$.
P
$.<
!ambar 1.0
(ari gambar 1.0 diperoleh
P
$.;
= P
$.
'os 75
o
dan P
$.<
= P
$.
sin 75
o
Eesimbangan di titik .-
C & = 5 = P
".<
> P
$.<
= 5
P
".
sin :9
o
> P
$.
sin 75
o
P
".
= ) 5,656 P
$.
C B = 5 = P
$.;
) P
".;
15

= 5
P
$.
'os 75
o
> 5,656 P
$.
'os :9
o
D 15 = 5

P
$.
= 6,7#1 ton
?uas penampang batang $. -
F
$.
= P
$.
8 =
1#55
67#1
= 2,15 'm
#
4adi untuk batang $. dapat digunakan batang baja bulat berdiameter #0 mm
dengan luas penampang 2,12 'm
#
F 2,15 'm
#
.
1.# Aegangan Bukum Booke
Pada suatu pengujian tarikan, selain diamati kekuatan ultimit juga diamati
deGormasi sebagai Gungsi dari gaya terpakai. Hntuk suatu benda uji dengan
panjang a,al yang diatandai ? yang sering disebut jarak ukur (gauge distan'e
diamati pertambahan panjangnya (deGormasi I akibat penambahan gaya tarik.
"esarnya pertambahan panjang tiap satuan panjang disebut regangan (strain J,
dan dinyatakan sebagai -
L


(1.7
Hntuk menentukan siGat)siGat bahan, sering dighambarkan suatu diagram
hubungan antara tegangan dan regangan. Hmmnya ada dua jenis digram tegangan
regangan yang dikenal. Pertama adalah diagram untuk baja tuang yang
merupakan bahan ulet seperti pada gambar 1.0 (a, kedua seperti pada gambar 1.0
(b untyk bahan yang getas, seperti beton, tembaga, baja, perkakas dan lain)lain.
Eemiringan kur@a untuk setiap jenisbahan berbeda)beda.
tegangan ( tegangan (
Aegangan (J regangan (J
!ambar 1.0 diagram tegangan regangan (a untuk baja lunak, (b untuk bahan getas
Bubungan tegangan regangan dari titik 5 sampai titik $ boleh diakatakan
berbentuk linear dan dikenal dengan hukum Booked an dapat dinyatakan sebagai-
= K.J atau K =

. (1.:
dimana K merupakan konstanta pembanding dan sering disebut dengan modulus
elestisitas. Nilai modulus elastisitas untuk beberapa bahan diperlihatkan pada
lampiran *.
tegangan yang didapat dalam titik $ pada gamdar 1.0 merupakan batas
proporsional. 4adi hukum Booke hanya berlaku sampai batas proporsional. Titik
" yang merupakan tegangan ultimit, sedangkan garis mendatar ab dalam gambar
1.0 (a dinamakan titik luluh (yield point.
Pada suatu bahan, disamping terjadi deGormasi yang searah dengan gaya yang
diberikan, juga terjadi deGormasi yang arahnya tegak lurus gaya. (eGormasi ini
bias merupakan perpanjangan atau penyusutan lateral. "ila suatu benda padat
diberikan gaya tarik, maka akan terjadi penyusutan dalamarah lateral dan
sebaliknya akan terjadi perpanjangan lateral bila diberi gaya desak, seperti terlihat
dalam gambar 1.3
!ambar 1.3 penyusutan dan perpanjangan lateral akibta gaya aksial
"esdarnya deGormasi lateral ini tiap satuan panjang melintang disebut
regangan lateral (lateral strain. (ari per'obaan, diketahui bah,a hubungan
regangan lateral dengan regangan aksial (regangan dalam arah gaya adalah linier
untuk bahan yang elstis, homogen dan isotropi' dan dapat dinyatakan sebagai -
J
l
= ) @ J atau @ = L) J
l
8JM .. (1.9
dimana @ merupakan konstanta yang sering disebut dengan perbandingan Poisson.
Pada ummnya @ berkisar antar 5,#9)5,79, ke'uali yang paling rendah 5,1
(beberapa jenis beton dan yang paling besar 5,9 (karet.
(ari persamaan (1.9 terlihat bah,a, jika regangan aksial positiG
(perpanjangan, maka regangan lateral negati@e (penyusutan, maka regangan
lateral positiG (perpanjangan.
Hntuk sebuah elemen yang diberikan gaya tarik
1
,
y
,
+
pada permukaannya
seperti terlihat dalam gambar 1.15 (a, maka regangan dalam setiap arah adalah
merupakan jumlah regangan dalam arah tersebut yang diakibatkan oleh
1
,
y
,
+
,
seperti dalam gambar 1.15 (b, (' dan (d. tegangan dalam arah 1 mengakibatkan
regangan positiG J
1
=
1
8K, tegangan dalam arah y dan + menyebabkan regangan
negati@e dalam arah masing)masing sebesar J
1
NN
= )@
y
8K dan J
1
NNN
= )@
+
8K.
!ambar 1.15 sebuah elemen yang mengalami tegangan normal yang
bekerja menurut arah sumbu koordinat.
Aegangan dalam arah y dan + diperoleh dengan 'ara yang sama sehingga total
dalam masing)masing arah adalah-
J
1
= >
E
z
v
E
y
v
E
x

J
y
= >
E
z
v
E
x
v
E
y

. (1.2
J
+
= >
E
y
v
E
x
v
E
z

Persamaan (1. dikenal dengan Bukum Booke dalam keadaan yang umum,
yang merupakan deGormasi tiap satuan panjang atau regangan dari suatu benda.
1.7 (eGleksi atau Perubahan Panjang $kibat !aya $ksial
Tinjaulah suatu elemen sepanjang d1 yang diberi tarik sebesar P
1
dalam
gambar 1.11. $kibat timbul deGormasi yang sangat ke'il sebesar dI. (eGormasi
dI ini sama dengan hasil kali regangan dengan panjang d1.
!ambar 1.11
/edangkan J =
1
8K dan
1
= P
1
8F
1
, maka -
dI = J d1 =
FxE
Pxdx
dx
E
x

.(1.6
besarnay deGormasi total dari batang didapat sebagai berikut-
I =


B
A
B
A
FxE
Pxdx
d ..(1.0
"esarnya deGormasi total ini merupakan pertambahan panjang batang, atau sering
disebut deGleksi akibat gaya aksial.
"ila gaya tarik konstan sebesar P diberikan pada suatu batang sepanjang ?
dengan luas penampang F, maka deGleksi yang terjadi adalah-
I =
]
FE
PL
x
FE
P
dx
FE
P
L
O

. (1.3
/ekarang tinjaulah suatu batang $".( yang mempunyai luas penampang
yang berbeda)beda seperti terlihat dalam gambar 1.1#. dalam batang $", ". dan
.( berturut)turut bekerja gaya tarik P
$"
, P
".
dan P
.(
.
F
".
F
"(
$ F
$"
" . (
P
".
P
$"
P
.(
P
".
P
$"
P
.(
?
$"
?
".
?
.(
(eGleksi total dalam batang $( menjadi-
I =

+ +
D
C CD
CD
C
D BC
BC
B
A AB
AB
D
A
E F
dx P
E F
dx P
E F
dx P
FxE
Pxdx
=

+ +
CD BC AB
L
O CD
CD
L
O BC
BC
L
O AB
AB
E F
dx P
E F
dx P
E F
dx P
=
E F
L P
E F
L P
E F
L P
CD
CD CD
BC
BC BC
AB
AB AB
+ +
I =
FE
PL

.. (1.15
.ontoh 1.2
/uatu spe'imen baja standar berdiameter 17 mm dengan panjang ukur #55 mm,
bila diberikan gaya tarik sebesar 7 ton akan bertambah panjangnya sebesar 5,#19
mm dan diameternya menyusut menjadi 5,55:# mm. berapakah modulus
elastisitas dan angka perbandingan Poisson untuk baja tersebut.
4a,ab
(ari persamaan 1.: diketahui bah,a
K =

=
L
d
P
L
F
P

:
1
(
#

=
2
#
15 1 , #
#5
5#19 , 5
7 . 1
:
1
(
7555


kg8'm
#
(ari persamaan 1.9 diketahui bah,a-
& = 7 , 5
#5
5#19 , 5
7 , 1
555:# , 5
1
1


L
D

Tanda minus pada


D
1

karena regangan arah lateral adalah regangan desak


(terjadi penyusutan.
.ontoh 1.6
/ebuah batang baja sepanjang 2 m meneruskan gaya tarik sebesar 7 ton. 4ika
diisyaratkan pertambahan panjang tidak melebihi 7,9 mm dan tegangan i+in baja
1:55 kg8'm
#
, berapakah diameter batang baja tersebut. K
baja
= #.1115
2
kg8'm
#
.
4a,ab
(alam hal ini ada dua syarat yang harus dipenuhi, yaitu I
mm 9 , 7
dan
#
8 1:55 cm kg .
"erdasarkan syarat pertama -
#
2
:9 , #
15 1 , # 79 , 5
255 7555
79 , 5
cm F
F
EE
PL


"erdasarkan syarat kedua-
#
1:7 , #
1:55
7555
1:55 cm F
F
P

"erdasarkan syarat diatas, maka harus dipilih penampang yang mempunyai luas
#,:9 'm
#
.
cm
F
d d F 66 , 1
:9 , # :
:
:
#

(igunakan baja berdiameter 10 mm.


.ontoh 1.0
"erapakah deGleksi dari ujung bebas batang dalam gambar 1.17 (a yang
mempunyai luas penampang konstan F yang disebabkan oleh berat sendiri batang
O t8m
1

"
P
1
= g.1
. . ?
d1
1
$
(a (b
4a,ab
(isini besaran gaya aksial bertambah besar se'ara linear dari $ ke ". tinjau
penampang .). sejarak 1 m dari $, seperti dalam gambar 1.17 (b. besar gaya
aksial penampang .). adalah P1 = O.1
%aka-
FE
L x
FE
xdx
FE FxE
Pxdx
B
A
L
O
# #
1 1
# #


"ila O? dinyatakan sebagai P, yaitu berat total batang $", maka deGleksi ujung $
adalah-
FE
!L
#

.ontoh 1.3
/uatu batang terbuat dari baja berdiameter 79 mm terjepit pada salah satu
ujungnya dan diberi gaya seperti dalam gambar 1.1:. tentukan deGleksi ujung
bebas. !ambarkan diagram gaya normal dan lenturan aksial. K = #,1 1 15
2
kg8'm
#
.
9 t #,9 t 15 t
# m 1 m 5,9 m
!ambar 1.1:
4a,ab-
# #
2# , 0 9 , 7
:
9 , 1# 9 , # 9 15 5
cm F
t"n # $
A$

+

(engan menggambarkan diagram benda bebas batang $", ". dan .( berturut)
turut adalah >1#,9 ton, 6,9 ton dan >15 ton.
%aka-
cm
E F
L P
AB
AB AB
AB
1#: , 5
15 1 , # 2# , 3
#55 1#955
2


cm
E F
L P
BC
BC BC
BC
576 , 5
15 1 , # 2# , 3
155 6955
2


cm
E F
L P
CD
CD CD
CD
5#9 , 5
15 1 , # 2# , 3
95 15555
2


4adi deGleksi ujung bebas ( adalah 5,1#: > 5,576 > 5,5#9 = 5,102.
(iagram gaya normal dan lenturan aksial dari batang diatas dapat dilihat pada
gambar 1.19 berikut ini.
1#,9 t 15 t 5,102 t
6,9 t 5,1#: 5,121
t
(>
(>
$ " . (
$ " . (
diagram gaya normal

diagram lenturan aksial
gambar 1.19
'ontoh 1.15
dua buah pelat baja dengan tebal 1# mm mempunyai panjang yang sama terjepit
pada satu sisinya dan memikul gaya tarik yang sama besar seperti dalam gambar
1.12. berapakah perbandingan deGleksi kedua ujung bebas pelat tersebut.
a

P
155 mm
a
?
1# mm
(a

pot a)a
b
P

195 mm 95 mm @ariasi
b
?


1# mm

!ambar 1.12
4a,ab-
a. pelat dalam gambar 1.12(a
F = 1.# 1 15 =1# 'm
#
E
L P
E F
L P
a
1#
.
.
.

b. pelat dalam gambar 1.12(b
tinjau pada potongan b)b sejarak 1 dari ujung bebas.
?ebar pelat = 95 195 ( 95
L
x
=
mm
L
x
155 95 ( +
=
cm
L
x
15 9 ( +
#
1# 2 ( # , 1 15 9 ( cm
L
x
L
x
F
x
+ +

+

+

L
O
L
O
L
O x
dx
%
L
x L
dx
E
P
L
x
dx
L
P
E F
P
1# 2
1# 2

'

+
+
L
O
x L
E
PL
x L
dx
E
PL
1# 2 ln(
1#
1
1# 2

'

2 ln(
1#
1
10 ln(
1#
1
L L
E
PL
7 ln
1#

2
10
ln(
E
PL
L
L
E
PL

'

4adi perbandingan deGleksi kedua ujung bebas pelat tersebut adalah -


1 , 1 - 1 7 ln - 1 7 ln
1#
-
1#
-
E
PL
E
PL
% a
.ontoh 1.11
/ebuah balok diberi tegangan normal pada setiap sisinya seperti terlihat pada
gambar 1.16. berapakah panjang setaip sisi balok tersebutQ K = #,1 1 15
2
kg8'm
#
,
& = 5,7.
!ambar 1.16
4a,ab-
(ari gambar diketahui bah,a
1
dan
+
merupsksn tegangan tarik dan
y

merupakan tegangan desak.
E
v
E
v
E
z
y
x
x


=
055 ( 7 , 5 1#55 ( 7 , 5 1555 (
15 1 , #
1
2

= 5,55597
I
1
= J
1
.?
1
= 5,55597 1 195 = 5,05 mm (perpanjangan
( 5# , 5 95 555:1 , 5
555:1 , 5
1#55 ( 7 , 5 1555 ( 7 , 5 055 (
15 1 , #
1
tan ( 507 , 5 155 55507 , 5 .
55507 , 5
055 7 , 5 1555 7 , 5 1#55 (
15 1 , #
1
2
2
an &er&an'ang mm L z
E
v
E
v
E
&enyusu mm L
E
v
E
v
E
z z
y
x z
z
y y y
z x
y
y

1.: Tegangan dan Aegangan !eser, Perubahan /udut


/ama halnya dengan tegangan normal, bila pada suatu bidang diberikan
gaya geser, maka pada bidang tersebut akan timbul tegangan geser. "esarnya
tegangan geser sama dengan hasil bagi gaya geser dengan luas bidang geser.
geser
geser
F
P

/ekarang tinjaulah suatu elemen yang sanat ke'il yang ukuransisi)sisinya
d1, dy dan d+seperti dalam gambar 1.10(a. /imbol R
1+
menunjukkan tegangan
geser yang tegak lurus sumbu 1 dan arah kesumbu 1.
!ambar 1.10
(ari gambar tersebut maka gaya yang bekerja pada bidang sebelah kana adalah R
1+
kanan. dy, d+ arah kesumbu + positiG dan gaya yang bekerja pada bidang sebelah
kiri adalah R
1+
kanan dy, d+ arah ke sumbu + negati@e. "erdasarkan keseimbangan
gaya dalam arah sumbu +, maka R
1+
kiri dy d+ ) R
1+
kanan dy d+ = 5 atau R
1+
kiri =
R
1+
kanan. *ni menunjukkan bah,a besar tegangan geser pada bidang)bidang yang
sejajar adalah sama dan arahnya berla,anan.
/elanjutnya bidang S$"., seperti pada gambar 1.10(a maka dengan
menjumlahkan momen terhadap titik S diperoleh -
C %o = 5
R
+1
(d1 dyd+ D R
1+
(dy d1 d1 = 5
R
+1
= R
1+
.. (1.1#
dengan 'ara yang sama diperoleh R
y+
= R
+y
dan R
1y
= R
y1
.
Tegangan geser yang bekerja pada suatu bidang akan menyebabkan
deGormasi pada bidang tersebut. "ila deGormasi akibat tegangan normal berupa
perubahan panjang, maka deGormasi akibat tegangan geser berupa perubahan
sudut (lihat gambar 1.10 '. "esarnya perubahan sudut ini disebut regangan geser
(T. /ama halnya dengan tegangan normal, hubungan tegangan dan regangan
geser daerah elastis adalah linier.
R = ! . T (1.17
dimana . merupakan suatu konstanta yang sering disebut modulus elastisitas
geser. Hntuk tegangan tiga arah maka persamaan (1.17 dapat dinyatakan-
T = R
1y
8!
T = R
y+
8! (1.1:
T = R
1+
8!
sesungguhnya antara kontanta K, & dan ! terdapat suatu hubungan yang dapat
dinyatakan sebagai berikut-
! =
1 ( # (
E
+
. (1.19
.ontoh 1.1#
Tentukan tegangan geser rata)rata yang timbul didalam setiap baut berdiameter 1#
mm akibat bekerjanya gaya tarik #555 kg pada sembarangan dalam gambar 1.13
!ambar 1.13
4a,ab-
(itinjau bagian sebelah kiri titik $ dari gambar geser dalam gambar 1.#5 terlihat
bah,a setiap baut mempunyai dua buah bidang geser. $da tiga buah baut di
sebelah kiri titik $. jadi jumlah bidang geser ada - 7 1 # =2 buah.
"idang geser 1
"idang geser #
!ambar 1.#5
F
geser
=
# #
60 , 2 # , 1
:
2 cm

R =
#
8 67 , #3:
60 , 2
#555
cm kg
F
P
geser

.ontoh 1.17
Tentukan tegangan geser pada titik)titik $," dan . untuk struktur dalam gambar
1.#1.

7 ton

17175 'm
19175 'm
"
75 'm
$ .
191#5 'm

#5 'm

75 'm


15 'm

A
$ 1,0 m 1,# m
A
.
4a,ab -
C %
.
= 5 C %
$
= 5
A
$
1 7 D 7 1 1,# = 5 )A
.
1 7 > 7 1 1,0 = 5
A
$
= 1,# ton A
.
= 1,0 ton
?uas bidang geser di $, " dan . -
F
$
= 15 1 17 = 175 'm
#
F
"
= 75 1 17 = 735 'm
#
F
.
= #5 1 17 = #25 'm
#
R
$
=
#
8 77 , 3
175
1#55
cm kg
F
#
A
A

R
"
=
#
8 23 , 6
735
7555
cm kg
F
#
B
B

R
.
=
#
8 3# , 2
#25
1055
cm kg
F
#
C
C

'ontoh 1.1:
penampang sebuah silinder dengan jari)jari dalam r
i
dan jari)jari luar r
o
diperlihatkan pada gambar 1.##. jika pada permukaan luar bekerja tegangan geser
R
o
maka berapakah tegangan geser R
i
pada permukaan dalam agar silinder tersebut
berada dalam kesetimbangan.

R
i
r
o
r
i
R
o
ja,ab-
misalnya tebal silinder sama dengan 1 satuan luas maka luas permukaan luar F
o

dan dalam F
i
berturut)turut -
F
o
= #U r
o
.1 = #U r
o
F
i
= #U r
i
.1 = #U r
i
"esarnya gaya geser pada permukaan luar P
o
dan permukaan dalam P
i
berturut)
turut -
P
o
= F
o
.R
o
= #U r
o
.R
o
V P
i
= F
i
.R
i
= #U r
i
.R
i
"erdasarkan syarat)syarat kesetimbangan
P
i
D P
o
= 5
P
i
= P
o
#U r
i
R
i
=

#U r
o
R
o
R
i
= (r
o
8 r
i
R
o
'ontoh 1.19
pada sebuah elemen dalam gambar 1.#7 bekerja tegangan geser sebesar 255
kg8'm
#
. berapakah perubahan sudut elemen tersebut. K = #,1 1 15
2
kg8'm, W = 5,7
R

R R
R
gambar 1.#7
ja,ab -
! =
#
2
8 71 , 05623#
7 , 5 1 ( #
15 1 , #
1 ( #
cm kg
v
E

+
5556: , 5
71 , 05623#
255

)

"$" **
/*F$T)/*F$T PKN$%P$N!
#.1 ?etak Titik "erat
/uatu penampng yang mempunyai sumbu simetris, titik beratnya terlatak
pada sumbu ssimetrisnya. /ebagai 'ontoh perhatikan penampang persegi panjang
dengan ukuran sisi)sisinya b dan h seperti dalam gambar #.1
y


1 1 h
y = h8#
y
1 = b8#
b
gambar #.1 letak titik berat penampang persegi panjang
sumbu 1 dan y merupakan sumbu simetris penampanb tersebut, maka letak titik
beratnya adalah pada sumbu 1 dan y atau tepatnya pada titik $ dalam gambar.
4arak titik berat dari sisi yang kiri penampang adalah X b dan dari sisi yang paling
ba,ah y = X h. letak titik berat penampang)penampang lainnya diperlihatkan
pada lampiran **.
Hntuk suatu penampang yang bias dipisahkan untuk beberapa penampang
yang diberikan dalam lampiran **, letak titik beratnya dapat ditentukan dengan
'ara statis momen ke suatu sisi yang tetap. /tatis momen adalah momen dari luas
penampang ke suatu sisi yang ditinjau.
Perhatikan penampang seperti dalam gambar #.# berikut ini. Penampang
tersebut dapat dipisahkan atas 7 bagian. %isalnya F
1
, F
#
, F
7
, 1
1
, 1
#
, 1
7
, y
1
, y
#
, y
7
berturut)turut luas penampang, jarak dari titik berat masing)masing gagian kesisi
terba,ah dan terkiri. %aka letak titik berat penampang tersebut adalah -

7 # 1
7 7 # # 1 1
F F F
x F x F x F
x
+ +
+ +

(#.1

7 # 1
7 7 # # 1 1
F F F
y F y F y F
y
+ +
+ +

/e'ara umum kalau ada n bagian, maka letak titik berat dapat dituliskan
dengan Gormula-
i
n
i
i i
n
i
F
x F
x
1
1

i
n
i
i i
n
i
F
y F
y
1
1

y
1
1
1 1
1
#
y
1
y
#
1
7

y
y
7
1 y
gambar #.#
#.# %omen *nersia
%omen inersia merupakan suatu besaran yang merupakan Gungsi bentuk dan
ukuran penampang yang sangat menentukan ketahanan suatu penampang yang
memikul momen. 4ika sumbu 1 dan y adalah sumbu)sumbu yang saling tegak
lurus dan melalui titik berat makamomen inersia terhadap sumbu 1 (*
1
dan
momen inersia terhadap sumbu y (*
y
ditentukan dengan persamaan-

F
y
F
x
dF x *
dF y *
#
#
/ebagai 'ontoh tinjaulah penampang persegi panjang dengan lebar b dan
tinggi h seperti dalam gambar #.7
y dF
h h8#
1 1
y
b
gambar #.7
karena penampang simetris maka letak titik berat adalah sejarak h8# dari sisi
atas penampang. Eita ambil suatu pias tak berhingga ke'il setinggi dy yang letak
titik beratnya dari sumbu 1 sejarak y. %aka luas pias dF = b.dy. dari persamaan
#.7 didapat -


+


F
h
h
h
h
x
%y %dy y dF y *
# 8
# 8
# 8
# 8
7 # #
7 8 1

7
1#
1
%h *
x
. (#.:
(engan 'ara yang sama didapat-

7
1#
1
%h *
y
.. (#.9
%omen inersia penampang)penampang yang lain didadat dengan 'ara yang
sama. "esarnya momen inersia dari beberapa penampang)penampang
diperlihatkan dalam lampiran **.
/elanjutnya tinjaulah penampang dalam gambar #.:. Penampang tersebut
mempunyai momen inersia *
1
terhadap sumbu hori+ontal yang melalui titik
beratnya (sumbu 1 dalam gambar #.:.
gambar #.:
*nign ditentukan besarnya momen inersia terhadap sumbu 1N yang berjarak a dari
sumbu 1. "erdasarkan persamaan #.7 maka momen inersia terhadap sumbu 1N
adalah -

+ + +
F F
x
dF y ay a dF y a * # ( (
# # #
Y



+ + + +
+ +
F F
x x
F F
* ydF a Fa * aydF Fa
dA y aydF F a
# #
#
# #
# #
karena y diukur melalui titik berat luas, maka-
#
Y
, 5
Fa * *
sehingga yF ydF
x x
+

.. (#.2
#.7 Produk *nersia (sentriGugal momen
Produk inersia atau sering disebut sentriGugal momen (.
1y
dari suatu
penampang dideGinisikan sebagai -

F
xy
xydF C
(#.6
Earena nilai 1 dan y masing)masing diukur dari sumbu @ertikal dan sumbu
hori+ontal yang melalui titik berat penampang (dalam gambar ditulis sebagai
sumbu 1 dan y, maka untuk penampang yang simetris terhadap salah satu atau
kedua sumbu tersebut, besarnya produk inersia

F
xy
xydF C
= 5.
Hntuk penamapng yang dapat dibagi atas n bagian seperti dalam gambar #.#,
besarnya produk inersia adalah -


n
i
i i i
F
xy
y x F xydF C
1
0 . # .....( .......... .......... ..........
dimana 1
i
dan y
i
merupakan absis dan ordinat titik berat bagian penampang diukur
dari titik berat keseluruhan.
#.: Persamaan TransGormasi Hntuk Perputaran /umbuV ?ingkaran %ohr
%isalkan penampang dalam gambar #.9 mempunyai titik berat 5V 1 dan y
merupakan sumbu)sumbu hori+ontal dan @ertikal yang melalui titik S. /ekarang
tinjaulah suatu perputaran positiG sebesar 5 dari sumbu)sumbu tersebut ke sumbu)
sumbu baru 1N dan yN.
dF
y
yN
N 1N

P
P
1 A
%
!ambar #.9
Eoordinat (1,y dari suatu luas tak berhingga ke'il dF dapat ditransGormasikan
menjadi (1N,yN dari gambar #.9 didapat -
1 = S%V y = %N
1N = SP = SP > PP = S% 'os Z > %A = S% 'os Z > %N sin Z
1N= 1 'os Z > y sin Z .. (#.3
y, = PN = AN D PA = AN D P% = %N 'os Z ) S% sin Z
yN= y 'os Z ) 1 sin Z
(engan persamaan #.0 didapat [


F F
x
dF x y dF y *
# #
Y
sin 'os ( Y

11 . # ..( .......... .......... .......... # sin # 'os
# #
# sin
#
# 'os 1
(
#
# 'os 1
(
sin sin 'os
'os sin # sin 'os
sin sin # 'os (
# # #
# # # #
# # # #





xy
y x y x
x
xy y x
xy y x
F F F
F
C
* * * *
*
C * *
C * *
xydF dF x dF y
dF x xy y

+
+

+
+
+

dengan 'ara yang sama-



1# . # .....( .......... .......... # #
# #
Y
+in C C"s
* * * *
*
xy
y x y x
y
+

dan 17 . # ...( .......... .......... .......... # #


#
Y Y
C"s C +in
* *
C
xy
y x
y x
+

Hntuk menentukan momen inersia dan pruduk inersia untuk perputaran


sudut Z dapat digunakan lingkaran %ohr. .ara pembuatan lingkaran %ohr adalah
sebagai berikut-
a. $mbil sumbu mendatar sebagai momen inersia dan sumbu @ertikal
sebagai produk inersia.
b. Tentukan letak titik pusat lingkaran ., yaitu pada sumbu mendatar
pada jarak (*
1
, *
y
8# dari titik asal.
'. Tentukan titik $ dengan koordinat (*
1N
, .
1y
.
d. Bubungkan titik pusat lingkaran . dengan titik $. 4arak ini merupakan
jari)jari lingkaran.
e. !ambarkan lingkaran dengan titik pusat . dan jari)jari .$.
G. Hntuk mendapatkan *
1
, tarik garis melalui titik $ yang yang
membentuk sudut Z dengan garis @ertikal sehingga memotong
lingkaran %ohr, koordinat titik potong tersebut adalah "(*
1N
V.
1NyN
.
begitu juga untuk mendapatkan *
y
, tarik garis melalui titik $ yang
membentuk sudut Z dengan garis hori+ontal sehingga memotong
lingkaran %ohr pada titik (*
yN
V.
1NyN
.
.ontoh #.7

#

1N
#5 'm 1
15
o
1
y
# #

1

15 'm
gambar #.2
4a,ab-
Penampang tersebut dibagi menjadi # bagian
F
1
= # 1#5 = :5 'm
#
F
#
= # 1 0 = 12 'm
#
F = 92 'm
#
?etak titik berat -
cm
F F
x F x F
x
cm
F F
y F y F
y
:7 , #
92
2 12 1 :5
:7 , 6
92
1 12 15 :5
# 1
# # 1 1
# 1
# # 1 1

+
+

+
+

%omen inersia terhadap sumbu 1 dan y


:
:
: # 7
#
: # 7
1
:
: # 7
#
: # 7
1
#3 , 91: :9 , 2 ( 96 , 7 ( 12 ( 96 , # ( :7 , 1 ( :5
70 , 70:
#9 , #03 :7 , # 2 ( 12 0 #
1#
1
17 , 39 1 :7 , # ( :5 # #5
1#
1
70 , ##2:
09 , 222 1 :7 , 6 ( 12 # 0
1#
1
97 , 1963 :7 , 6 15 ( :5 #5 #
1#
1
cm C
cm *
cm *
cm *
cm *
cm *
cm *
xy
yt"t
y
y
xt"t
x
x
+

+
+

+
+
/elanjutnya digambarkan lingkaran %ohr letak titik pusat lingkaran
:
70 , 17#:
#
70 , 70: 70 , ##2:
#
cm
* *
y x

+
4ari)jari lingkaran = ( )
#
#
#
xy
y x
C
* *
+

,
_


= ( )
#
#
#3 , 91:
#
70 , 70: 70 , ##2:
+
,
_


= 1561,:3 'm
:
!ambar #.2
(ari gambar #.2 didapat -
a. bila sumbu 1 dan y diputar 15
5
didapat-
*
1N
= 212,36 'm
:
*
yN
= #29,16 'm
:
.
1NyN
= )121,60 'm
:
b. Pada saat produk inersia(.
1NNyNNN
= 5V
*
1NN
= #739,06 'm
:
*
yNN
= #9#,03 'm
:
/umbu 1
NN
dan y
NN
merupakan perputaran sumbu 1 dan y sebesar 1:,77
o
.
Terlihat juga bah,a momen inersia pada saat '
1y
= 5 adalah momen inersia
maksimum dan minimum dan jumlah momen inersia terhadap sumbu 1 dan y
pada semua perputaran sudut sama besar, yaitu sebesar diameter lingkaran.
#.9 %omen *nersia %aksimum dan %inimum sumbu Htama
/eperti terlihat pada lingkaran %ohr bah,amomen inersia minimum dan
maksimum terjadi pada suatu sumbu dimana besr produk inersia sama dengan nol.
/umbu dimana produk inersianya sam dengan nol disebut sumbu utama dan
momen inersia pada sumbu tersebut (*
ma1
dan *
min
sering disebut dengan momen
inersia nol.
(engan menggunakan persamaan (#.17 maka momen inersia utama terjadi
pada saat-
.
1NyN
= 5 # 'os # sin
#
+


xy
y x
C
* *
1: . # ........( .......... ..........
#
#
y x
xy
* *
C
tg


(ari persamaan #.1: ini didapat nilai)nilai-
19 . # .......( .......... .......... ..........

#
(
# sin
# #
y x
xy
xy
* *
C
C

+

dan

'

+


# #

#
(
#
# 'os
y x
xy
y x
* *
C
* *

/elanjutnya momen inersia maksimum dam mnimum diperoleh dengan


menggantikan harga)harga sin #\ dan 'os #\ dari persamaan #.19 ke persamaan
#.1: dan #.1# dan didapat-
12 . # .( .......... .......... ..........
#
(
#
# #
min
ma1 xy
y x y x
C
* * * *
* +

t
+

Earena besarnya produk inersia pada penampang simetris sama dengan nol, maka
pada penampang simetris, sumbu 1 dan y merupakan sumbu)sumbu utama.
(emikian juga *
1
dan *
y
merupakan momen inersia minimum dan minimum.
.ontoh #.9
19 y
75
1
1
y
#
#5
10
!ambar #.6
4a,ab-
Penampang dibagi dalam 7 bagian-
F
1
= # 110 = 72 'm
#
F
#
= # 1 7: = 20 'm
#
F
7
= # 1 17 = #2 'm
#
, maka F
total
= 175 'm
#
?etak titik berat-
cm y
cm x
66 , 19
175
77 #2 16 20 1 72
#6 , 19
175
9 , 2 #2 1: 20 #: 72

+ +

+ +

%omen inersia terhadap sumbu 1 dan y


: # 7
1
95 , 6029 1 66 , 19 ( 72 # 10
1#
1
cm *
x
+
: # 7
#
9: , 2297 66 , 19 16 ( 20 7: #
1#
1
cm *
x
+
: # 7
7
72 , 66#6 1 66 , 19 7: ( #2 # 17
1#
1
cm *
x
+
:
:5 , ###:2 cm *
xt"t

: # 7
1
22 , 7619 3 #6 , 19 77 ( 72 10 #
1#
1
cm *
y
+
: # 7
#
7: , 17# 1 17 #6 , 19 ( 20 # 7:
1#
1
cm *
y
+
: # 7
7
35 , #729 9 , 2 #6 , 19 ( #2 17 #
1#
1
cm *
y
+
:
35 , 2#17 cm *
yt"t

.
1y
= 72 1 (0,67 ()1:,66 > 20 ()1,#6(1,#7 > #2 ()0,66 (16,#7
= )0262,3#7 'm
:
%omen inersia minimum dan maksimum-
# #
min
ma1
3#7 , 0262 (
#
35 , 2#17 :5 , ###:2
(
#
35 , 2#17 :5 , ###:2
+

t
+
*
= 1:#75,19 ]11017,15
*
ma1
= 1:#75,19 > 11017,15 = #25:7,#9 'm
:
*
min
= 1:#75,19 ) 11017,15 = #:16,59 'm
:
"esarnya perputaran sudut
50#: , 1
#
35 , 2#17 :5 , ###:2
3#7 , 0262
#

tg
#\ = :6,#2
o
dan \ = #7,27
o
untuk mendapatkan momen inersia maksimum dan minimum serta besarnya
perputaran sudut dapat juga digunakan perputaran lingkaran %ohr seperti dalam
'ontoh #.:.
#.: %omen Tahanan (%odulus Penampang elastis
%omen tekanan yang sering juga disebut dengan modulus penampang
elastis adalah merupakan perbandingan momen inersia dengan jarakdari titik berat
kesisi sejauh penampang. Ealau momen tahanan terhadap sumbu 1 dinyatakan
dengan =
1
dan momen tahanan terhadap sumbu 1 dinyatakan dengan =
y
, maka-

Вам также может понравиться