Вы находитесь на странице: 1из 3

DEVY K PUTRI F0311039 AKUNTANSI PERILAKU Kelas A

AKUNTNSI PERILAKU PADA PENGENDALIAN INTERNAL

MEMOTIVASI PIHAK YANG DIAUDIT Kebutuhan menjadi bagian dari organisasi, bagian audit merupakan bagian dari keseluruhan organisasi yang berdedikasi untuk memperbaiki operasi organisasi tersebut. Pihak yang diaudit dapat dijanjikan bahwa pendapat mereka akan diterima dan dipertimbangkan untuk dimasukan dalam pertimbangan keseluruhan manajemen guna memperbaiki kondisi operasi organisasi. Menghormati diri sendiri dan orang lain, kebutuhan akan rasa dihormati ini dapat dikaitkan dengan keyakinan pihak yang diaudit untuk bertindak langsung dalam kerja sama dengan staf audit untuk mengidentifikasi bidang-bidang yang bermasalah, membantu dalam mengidentifikasi kinerja, serta mengembangkan tindakan-tindakan korektif.

HUBUNGAN DENGAN GAYA MANAJEMEN Terdapat empat gaya manajemen (kepemimpinan) secara umum. Empat gaya tersebut meliputi gaya mengarahkan, gaya melatih, gaya mendukung, dan gaya mendelegasikan. Menggunakan suatu pendekatan audit yang konflik dengan filosofi manajemen dari manajemen pihak yang diaudit akan menyebabkan audit kesulitan dalam perolehan bantuan serta kerja sama secara sukarela. PENGELOLAAN KONFLIK Dalam hal perubahan, konflik sering kali terjadi pada proses audit. Konflik terjadi dalam hal lingkup (manajemen), tujuan (auditor eksternal), tanggung jawab (layanan manajemen), dan nilai. Dalam bidang akuntansi, konflik dapat terjadi antara auditor yang cenderung mempertahankan profesionalismenya dan pihak yang diaudit yang cenderung mempertahankan lembaga atau keinginannya. Oleh sebab itu terdapat empat metode khusus yang secara umum digunakan untuk menyelesaikan konflik, yaitu arbitrasi, mediasi, kompromi, dan langsung.

MASALAH-MASALAH HUBUNGAN Brink dan Witt (1982) mempunyai daftar konsep yang akan membantu untuk memperlakukan orang dengan lebih baik. Konsep-konsep tersebut adalah: 1. Terdapat variasi umum dalam kemampuan dan sifat-sifat dasar individu, oleh sebab itu auditor seharusnya mempertimbangkannya dalam kaitannya dengan karyawan pihak yang diaudit. 2. Keberagaman perasaan-perasaan dan emosi, sehingga auditor seharusnya mengidentifikasi keberagaman perasaan dan mencoba menangani hal tersebut secara efektif. 3. Keberagaman persepsi. Staf pihak yang diaudit tidak memandang dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh staf audit. 4. Ukuran kelompok pihak yang diaudit dapat berpengaruh pada hubungan. Auditor diharuskan untuk memodifikasi pendekatan secara teknis ketika menghadapi kelompok yang lebih luas. 5. Pengaruh dari berbagi situasi operasi sebagai suatu variasi akhir. Setiap perubahan situasi mempengaruhi perasaan dan tindakan seseorang, auditor seharusnya memasuki variasi ini ke dalam pertimbangannya pada hubungan interpersonal.

KARAKTERISTIK UMUM INDIVIDU Sifat yang muncul pada berbagai tingkatan dalam setiap individu dari pihak yang diaudit, meliputi: 1. Menjadi produktif, sibuk pada pekerjaan-pekerjaan yang bermakna. 2. Mempunyai dorongan ke arah dedikasi terhadap suatu usaha yang dianggap penting. 3. Mempunyai keinginan untuk melayani dan memberikan bantuan kepada individu lain. 4. Bebas untuk memilih guna mendapatkan independensi dan kebebasan pilihan. 5. Memiliki sifat yang adil dan jujur.

KESADARAN PADA DIRI SENDIRI Dalam suatu situasi dimana banyak hubungan interpersonal, hal terpenting adalah untuk menyadari dan memegang teguh keseimbangan serta untuk memandang diri sendiri sebagaimana orang lain memandangnya (Ratcliff et al., 1988). Elemen-elemen utama tersebut adalah:

1. Adanya pengetahuan terhadap kekuatan dan kelemahan orang lain dalam hubungan secara mental, fisik, emosional, dan karakteristik pribadi. 2. Rasa memiliki terhadap produktivitas dan kepuasan kelompok kerja. 3. Kesadaran terhadap perintah dasar dalam lingkungan relatif yang dimiliki seseorang, dimana orang tersebut harus menyesuaikan diri dengan kelompok organisasi yang luas. 4. Suatu keinginan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan orang lain. 5. Suatu perasaan memiliki atas produktivitas yang didasarkan pada ego seseorang. 6. Suatu perasaan keterpaduan yang berasal dari kepercayaan bahwa seseorang berpartisipasi dalam suatu lingkungan secara etis.

KOMUNIKASI SECARA EFEKTIF Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kominikasi yang efektif adalah: 1. Jangan bicara atau menulis dalam bentuk langsung sebab auditor bukanlah bagian dari manajemen. 2. Jangan menggunakan istilah-istilah yang berimplikasi pada kesalahn-kesalahan kerja dari pihak yang diaudit. 3. Jangan menjadikan pihak yang diaudit sebagai pokok bahasan, baik secara verbal atau tertulis. 4. Pertimbangkan sifat ego pihak yang diaudit ketika memberi saran. 5. Menjaga laporan dan memberikan keadilan. 6. Sepanjang proses penyusunan laporan mengizinkan pihak yang diaudit untuk mengungkapkan pendapatnya.

PELAKSANAAN AUDIT PARTISIPASI Elemen-elemen keperilakuan dalan audit partisipasi: 1. Pada awal audit, tanyakan pada pihak yang diaudit bidang mana yang akan diaudit. 2. Bangun suatu pendekatan kerja sama dengan staf pihak yang diaudit dalam menilai pemrograman dan pelaksanaan audit. 3. Peroleh persetujuan dan rekomendasi untuk tindakan koreksi. 4. Dapatkan persetujuan atas isi laporan. 5. Memasukkan informasi nyata pada laporan audit.

Вам также может понравиться