Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KEPERAWATAN 2013
B. Pengertian Pemeriksaan yang meliputi: 1. Observasi tampilan umum & perilaku 2. Tanda vital 3. Pengukuran tinggi badan & berat badan
C. Tujuan 1. Untuk mengetahui kondisi umum pasien 2. Untuk mengetahui adanya kelainan seperti edema, lesi, dsb 3. Untuk mengetahui status gizi pasien
D. Alat dan Bahan 1. Meteran tinggi badan. Digunakan untuk mengukur tinggi badan klien 2. Timbangan berat badan. Digunakan untuk mengetahui berat badan klien 3. Alat tulis dan buku catatan. Digunakan untuk mendokumentasikan hasil pemeriksaan klien.
E. Langkah Kerja 1. Memberi salam teraupetik kepada klien kemudian perawat memperkenalkan diri 2. Menjelaskan kepada klien tentang prosedur yang akan dilaksanakan kemudian menjelaskan tujuan dari tindakan tersebut supaya klien tidak merasa cemas 3. Lakukan kontrak waktu kepada klien 4. Perhatikan raut muka klien apakah mengalami kesusahan ketika bernafas dengan normal
5. Setelah itu perhatikan cara berdiri klien apakah tegak atau bungkuk, untuk mengetahui apakah klien lordosis, kifosis, atau skoliosis. 6. Perhatikan pula cara berjalan klien apakah berjalan dengan lurus atau tidak. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keseimbangan klien 7. Meminta klien untuk meluruskan tangan kedepan setinggi bahu kemudian letakkan selembar kertas tipis diatas punggung tangan, perhatikan jika klien mengalami tremor 8. Mengukur Tinggi Badan a. Jelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan kepada klien b. Minta klien untuk berdiri tegak sejajar dengan tembok dibawah alat pengukur tinggi badan c. Turunkan alat pengukur tinggi badan sampai batas kepala klien d. Amati angka yang ditunjukkan pada alat e. Laporkan hasil pemeriksaan kepada klien dan catat dibuku catatan
9. Mengukur Berat Badan a. Jelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan kepada klien b. Minta klien untuk berdiri diatas timbangan berat badan c. Beritahu kepada klien untuk tidak banyak bergerak saat berada diatas timbangan. Hal ini untuk mencegah kesalahan dalam pengukuran d. Amati angka yang ditunjukkan oleh timbangan e. Laporkan hasil kepada klien dan dokumentasikan dibuku catatan 10. Kembalikan semua alat yang telah digunakan ketempat semula dan ditata secara rapi 11. Ucapkan terimakasih kepada klien dan ucapkan salam teraupetik untuk mengakhiri tindakan
B. Pengertian Mengukur suhu tubuh dengan menggunakan thermometer yang ditempatkan dimulut
C. Tujuan Mengetahui rentang suhu badan pasien untuk menentukan tindakan keperawatan dan menegakkan diagnosis keperawatan.
D. Alat dan Bahan 1. Termometer raksa atau digital, untuk mengukur suhu klien 2. Larutan desinfektan, sabun, dan air bersih yang iletakkan dalam tempat yang terpisah. Digunakan untuk membersihkan dan mendesinfeksi termometer yang telah digunakan. 3. Sarung tangan, digunakan untuk mencegah penyebaran bakteri dari pasien ke perawat dan dari perawat ke pasien. 4. Bengkok, digunakan untuk tempat tissue kotor 5. Tissue, digunakan untuk mengelap termometer yang telah digunakan. 6. Alat tulis dan buku catatan, digunakan untuk mendokumentasikan hasil pemeriksaan 7. Tempat sampah sebagai tempat membuang tissue kotor
E. Langkah Kerja 1. Meletakkan semua alat dan bahan diatas troli dan ditata rapi. 2. Letakkan troli disamping kanan pasien 3. Memberi salam teraupetik kepada klien kemudian perawat memperkenalkan diri 4. Menjelaskan kepada klien tentang prosedur yang akan dilaksanakan kemudian menjelaskan tujuan dari tindakan tersebut supaya klien tidak merasa cemas 5. Lakukan kontrak waktu kepada klien 6. Atur posisi klien senyaman mungkin. Posisi yang aman adalah terlentang atau supinasi
7. Letakkan semua peralatan ke dekat klien untuk mempermudah perawat dalam menjangkaunya. Bengkok diletakkan tepat disamping klien diatas tempat tidur 8. Cuci tangan dengan benar, karena tindakan ini menggunakan prinsip aseptis medis, jadi perawat mencuci tangan bersih 9. Gunakan sarung tangan, hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran mikroorganisme dari klien ke perawat dan dari perawat ke klien 10. Pastikan bahwa ketinggian air raksa pada thermometer adalah 35C, jika ketinggian thermometer diatas 35C maka turunkan air raksa dengan cara mengayun-ayunkan thermometer beberapa kali 11. Minta klien membuka mulut dan tentukan letak bawah lidah 12. Letakkan thermometer dibawah lidah klien dalam kantung sublingual lateral ketengah rahang bawah 13. Minta klien untuk menahan thermometer dengan bibirnya, jika klien tidak mampu menahannya maka pegangi thermometer. Beritahu klien untuk tidak menggigit thermometer untuk mengurangi resiko pecahnya bagian air raksa 14. Tunggu selama 2-3 menit. Jika menggunakan thermometer digital maka tunggu hingga sinyal terdengar 15. Angkat thermometer dari mulut klien 16. Bersihkan thermometer dengan tisu dengan arah memutar dari atas kearah reservoir lalu letakkan tisu di bengkok. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah kontak mikroorganisme dengan tangan perawat karena bagian reservoir adalah bagian paling kaya akan mikroorganisme 17. Baca tingkat ketinggian air raksa pada thermometer sejajar dengan mata dan atur posisi sehingga tingkat air raksa jelas terlihat. Hal ini untuk menghindari kesalahan dalam membaca hasil 18. Lakukan desinfeksi terhadap thermometer dengan mencelupkan bagian reservoir secara berurutan kedalam magkuk berisi air sabun, air bersih, dan larutan desinfeksi 19. Keringkan thermometer menggunakan tissue dengan arah memutar dari atas ke reservoir dan letakkan tissue bekas ke dalam bengkok 20. Turunkan tingkat ketinggian thermometer pada skala 35C dan tempatkan kembali thermometer pada tempatnya 21. Merapihkan alat-alat yang telah digunakan dan buang tissue bekas yang ada di bengkok ke tempat sampah dan letakkan bengkok di troli bagian bawah 22. Lepas sarung tangan dan cuci tangan dengan bersih
23. Ucapkan terimakasih kepada klien dan ucapkan salam teraupetik untuk mengakhiri tindakan 24. Dokumentasikan hasil pemeriksaan dan respon klien saat diperiksa kedalam buku catatan
B. Pengertian Mengukur suhu tubuh dengan menggunakan thermometer yang ditempatkan di aksila
C. Tujuan Mengetahui rentang suhu badan pasien untuk menentukan tindakan keperawatan dan menegakkan diagnosis keperawatan
D. Alat dan Bahan 1. Termometer raksa atau digital, untuk mengukur suhu klien 2. Larutan desinfektan, sabun, dan air bersih yang diletakkan dalam tempat yang terpisah. Digunakan untuk membersihkan dan mendesinfeksi termometer yang telah digunakan. 3. Bengkok, untuk tempat tissue kotor sementara 4. Handuk kecil, untuk membersihkan daerah aksila klien sebelum diukur suhunya 5. Tissue, digunakan untuk mengelap termometer yang telah digunakan. 6. Alat tulis dan buku catatan, digunakan untuk mendokumentasikan hasil pemeriksaan 7. Tempat sampah sebagai tempat membuang tissue kotor
E. Langkah Kerja 1. Meletakkan semua alat dan bahan diatas troli dan ditata rapi. 2. Letakkan troli disamping kanan pasien 3. Memberi salam teraupetik kepada klien kemudian perawat memperkenalkan diri 4. Menjelaskan kepada klien tentang prosedur yang akan dilaksanakan kemudian menjelaskan tujuan dari tindakan tersebut supaya klien tidak merasa cemas 5. Lakukan kontrak waktu kepada klien 6. Menyiapkan kondisi lingkungan yang teraupetik seperti menutup tirai atau memberi sekat dengan sketsel jika diperlukan. Tidakan ini bertujuan untuk menjaga privasi klien
7. Atur posisi klien senyaman mungkin. Posisi yang aman adalah terlentang atau supinasi 8. Letakkan semua peralatan ke dekat klien untuk mempermudah perawat dalam menjangkaunya. Bengkok diletakkan tepat disamping klien diatas tempat tidur 9. Cuci tangan dengan benar, karena tindakan ini menggunakan prinsip aseptis medis, jadi perawat mencuci tangan bersih 10. Membuka baju klien bagian bahu sampai lengan dengan hati-hati 11. Tentukan letak aksila dan lap bagian aksila klien dengan menggunakan handuk kecil dengan hati-hati. Tindakan ini bertujuan untuk mengeringkan aksila dari keringat dan kotoran yang menempel 12. Pastikan bahwa ketinggian air raksa pada thermometer adalah 35C, jika ketinggian thermometer diatas 35C maka turunkan air raksa dengan cara mengayun-ayunkan thermometer beberapa kali 13. Letakkan thermometer pada daerah aksila dengan lengan difleksikan diatas dada 14. Tunggu selama 3-5 menit untuk klien anak-anak dan 9-10 menit untuk klien dewasa. Jika menggunakan thermometer digital maka tunggu hingga sinyal terdengar 15. Angkat thermometer dari aksila klien dan benahi pakaian klien seperi semula 16. Bersihkan thermometer dengan tisu dengan arah memutar dari atas kearah reservoir lalu letakkan tisu di bengkok. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah kontak mikroorganisme dengan tangan perawat karena bagian reservoir adalah bagian paling kaya akan mikroorganisme 17. Baca tingkat ketinggian air raksa pada thermometer sejajar dengan mata dan atur posisi sehingga tingkat air raksa jelas terlihat. Hal ini untuk menghindari kesalahan dalam membaca hasil 18. Lakukan desinfeksi terhadap thermometer dengan mencelupkan bagian reservoir secara berurutan kedalam magkuk berisi air sabun, air bersih, dan larutan desinfeksi 19. Keringkan thermometer menggunakan tissue dengan arah memutar dari atas ke reservoir dan letakkan tissue bekas ke dalam bengkok 20. Turunkan tingkat ketinggian thermometer pada skala 35C dan tempatkan kembali thermometer pada tempatnya 21. Kembalikan kondisi lingkungan seperti semula. Buka tirai atau gorden kembali jika tertutup 22. Merapihkan alat-alat yang telah digunakan dan buang tissue bekas yang ada di bengkok ke tempat sampah dan letakkan bengkok di troli bagian bawah 23. Cuci tangan dengan bersih
24. Ucapkan terimakasih kepada klien dan ucapkan salam teraupetik untuk mengakhiri tindakan 25. Dokumentasikan hasil pemeriksaan dan respon klien saat diperiksa kedalam buku catatan
B. Pengertian Mengukur suhu tubuh dengan menggunakan thermometer yang ditempatkan di area rectal atau anus. Biasanya dilakukan pada bayi.
C. Tujuan Mengetahui rentang suhu badan pasien (bayi) untuk menentukan tindakan keperawatan dan menegakkan diagnosis keperawatan
D. Alat dan Bahan 1. Termometer raksa atau digital, untuk mengukur suhu klien 2. Larutan desinfektan, sabun, dan air bersih yang diletakkan dalam tempat yang terpisah. Digunakan untuk membersihkan dan mendesinfeksi termometer yang telah digunakan. 3. Sarung tangan, digunakan untuk mencegah penyebaran bakteri dari pasien ke perawat dan dari perawat ke pasien. 4. Bengkok, untuk tempat tissue kotor sementara 5. Vaselin, digunakan untuk melumasi termometer 6. Tissue, digunakan untuk mengelap termometer yang telah digunakan. 7. Alat tulis dan buku catatan, digunakan untuk mendokumentasikan hasil pemeriksaan 8. Tempat sampah sebagai tempat membuang tissue kotor
E. Langkah Kerja 1. Meletakkan semua alat dan bahan diatas troli dan ditata rapi. 2. Letakkan troli disamping kanan pasien 3. Memberi salam teraupetik kepada ibu sang bayi kemudian perawat memperkenalkan diri
4. Menjelaskan kepada sang ibu tentang prosedur yang akan dilaksanakan kemudian menjelaskan tujuan dari tindakan tersebut supaya ibu tidak merasa cemas 5. Lakukan kontrak waktu kepada klien 6. Cuci tangan dengan benar, karena tindakan ini menggunakan prinsip aseptis medis, jadi perawat mencuci tangan bersih 7. Gunakan sarung tangan, hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran mikroorganisme dari bayi ke perawat dan dari perawat ke bayi 8. Menyiapkan kondisi lingkungan yang teraupetik seperti menutup tirai atau memberi sekat dengan scherm jika diperlukan. Tidakan ini bertujuan untuk menjaga privasi (jika diperlukan) 9. Pastikan bahwa ketinggian air raksa pada thermometer adalah 35C, jika ketinggian thermometer diatas 35C maka turunkan air raksa dengan cara mengayun-ayunkan thermometer beberapa kali 10. Minta ibu untuk memposisikan bayinya dalam posisi tengkurap. Dan minta sang ibu menurunkan popok bayi sampai bawah glutea 11. Melumasi ujung thermometer dengan vaselin sekitar 1.2 2.5 cm. Melumasi thermometer dengan vaselin bertujuan untuk mengurangi trauma terhadap mukosa rectal 12. Melakukan pemejanan terhadap area pantat bayi, minta sang ibu untuk membantu perawat jika diperlukan 13. Masukkan thermometer kedalam anus dalam arah umbilikus 1.2 2.5 cm pada bayi dan anak-anak 14. Pegangi dan tunggu thermometer berada ditempat selama 5 menit untuk anak-anak 15. Keluarkan thermometer dengan hati-hati dan baca hasil pengukuran dengan meniscus setinggi dan sejajar mata. Hal ini untuk mengcegah kesalahan dalam membaca hasil 16. Bersihkan vaselin yang menempel di area anal dengan tisu. Letakkan tisu kotor di bengkok 17. Bersihkan thermometer dengan tisu dengan arah memutar dari atas kearah reservoir lalu letakkan tisu di bengkok. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah kontak mikroorganisme dengan tangan perawat karena bagian reservoir adalah bagian paling kaya akan mikroorganisme 18. Lakukan desinfeksi terhadap thermometer dengan mencelupkan bagian reservoir secara berurutan kedalam mangkuk berisi air sabun, air bersih, dan larutan desinfeksi
19. Keringkan thermometer menggunakan tissue dengan arah memutar dari atas ke reservoir dan letakkan tissue bekas ke dalam bengkok 20. Turunkan tingkat ketinggian thermometer pada skala 35C dan tempatkan kembali thermometer pada tempatnya 21. Merapihkan alat-alat yang telah digunakan dan buang tissue bekas yang ada di bengkok ke tempat sampah dan letakkan bengkok di troli bagian bawah 22. Lepas sarung tangan dan cuci tangan dengan bersih 23. Laporkan kepada ibu sang bayi tentang hasil pemeriksaan 24. Ucapkan terimakasih kepada klien dan ucapkan salam teraupetik untuk mengakhiri tindakan 25. Dokumentasikan hasil pemeriksaan dan respon klien saat diperiksa kedalam buku catatan