Вы находитесь на странице: 1из 19

BENZODIAZEPIN

Rifky Octavia P Mira Melynda Prakosa Handira N Aini Erlia Widyaningrum Imawati Annisa S Wulan Oktavianti Devin Jessica S Indah Agustina Maria ER Marpaung

131211132019 131211132020 131211132049 131211132050 131211133015 131211133023 131211133024 131211133032 131211133033

Zat Long -acting

Penggolongan Benzodiazepin

Short-acting

Ultra short-acting

klordiazepoksida

Zat Long-acting

Diazepam

Nitrazepam

Oksazepam

Lorazepam

Lormetazepam Zat Short-acting Termazepam

Loprazolam

Zopliclon

Triazolam

Zat Ultra-short acting

Midazolam

Estazolam

Farmakokinetik

Absorpsinya baik melalui usus bagian proksimal dan rectum. Obat ini dihancurkan terutama di dalam hepar menjadi trikloroetanol yang kemudian dioksidasi menjadi trikloroasetat. Ekskresi melalui ginjal, setelah mengalami konjugasi dengan asam glukuronat. Asam urokloral yang dibentuk dalam urine dapat memberikan reaksi positif palsu pada percobaan benedict dan reaksi fehling. reabsorpsinya di usus berlangsung baik (80-90%) dan cepat, sedangkan kadar maksimal dalam plasma tercapai dalam waktu -2 jam Klordiazepoksida, oksazepam dan lorazepam bersifat kurang lipofil, sehingga baru mencapai puncaknya dalam plasama setelah 1-4 jam. Distribusinya dalam tubuh juga baik terutama di otak, hati, otot jantung, dan lemak Reabsorpsinya melalui suppositoria agak lambat, misalnya baru setelah 2 jam (oral lebih kurang jam). Tetapi bila diberikan sebagai larutan dalam suatu bentuk rectal khusus (rektiole), penyerapannya pesat sekali,

yakni k.l. 10 menit.

Obat

Waktu paruh Eliminasi (jam)

Metabolit

Keterangan

Alprazolam

12-15

Aktif:
prazolam

a-hidroksial- Absorpsi per oral


cepat

Klordiazepoksid

5-30

Aktif: turunan desmetil, Bioavailabilitas demoksepam, oksazepam intramuskular sedikit

Klorazepat

50-100 (metabolit)

Aktif: desmetildiazepam, Dihidrolisis oksazepam menjadi bentuk

aktif pada saluran cerna

Lanjutan

Diazepam

50-100

Aktif: desmetildiazepam, Bioavailabilitas termazepam, oksazepam intramuskular sedikit

Flunitrazepam

12-24

Aktif:

Volume

distribusi

desmetilflunitrazepam
Flurazepam 24-100 (metabolit) Aktif: turunan

besar
paruh

desalkil Waktu

dan lainnya

eliminasi metabolit aktif panjang

Lorazepam

10-18

Tidak aktif: glukuronida

Eliminasi

tidak

banyak dipengaruhi umur atau penyakit hati

Lanjutan

Nitrazepam

24-36

Kemungkinan tidak aktif

Volume besar

distribusi

Oksazepam

4-10

Tidak aktif: glukuronida

Absorbsi per oral lambat

Prazepam

30-120

Aktif: desmetildiazepam

Absorpsi per oral lambat

Temazepam

5-8

Kemungkinan aktif

Absorpsi per oral

lambat
Triazolam 3-5 Aktif: -hidroksitriazolam Absorpsi per oral cepat

Efek terhadap SSP

Benzodiazepin menghambat aktivitas SSP dengan efek utama pada manusia adalah sedasi, hipnosis, pengurangan ansietas, relaksasi otot, dan antikonvulsi. Pemberian benzodiazepin IV dalam dosis terapi dapat menimbulkan vasodilatasi perifer, sedangkan blokade neuromuskular baru terjadi pada dosis sangat tinggi.

peningkatan dosis benzodiazepin menyebabkan depresi SSP yang meningkat dari sedasi ke hipnosis, dari hipnosis ke stupor; keadaan ini mirip dengan depresan umum SSP Benzodiazepin tidak memperlihatkan efek anestesi umum yang spesifik karena penderita tetap sadar dan relaksasi otot yang diperlukan untuk pembedahan tidak tercapai

Efek terhadap Tidur Benzodiazepin hanya mempunyai efek yang ringan untuk menekan REM sleep, tetapi obat ini mempunyai tendensi menekan fase yang lebih dalam dari tidur, tertutama fase 4. Mekanismenya belum diketahui tetapi diazepam telah digunakan dalam pengobatan night terrors yang meningkat pada fase 4 dari tidur

Efek terhadap EEG

Benzodiazepin menyebabkan terjadinya peningkatan pada amplitudo EEG (meningkatkan fast-beta activity). Benzodiazepin meningkkatkan ambang bangkitan dan merupakan obat antikonvulsi

Asuhan Keperawatan

Pengkajian

Evaluasi

Perencanaan

Intervensi

Pengkajian

Dapatkan riwayat sebab-sebab yang memungkinkan dari reaksi ansietas klien. Tentukan sistem pendukung klien (keluarga, teman, atau kelompok), jika ada. Dapatkan riwayat pengobatan klien. Catat jika ada obat yang dipakai klien dapat menimbulkan interaksi.

Intervensi

Amati klien utuk terjadinya efek samping dari antiansietas. Ingat bahwa toleransi obat, ketergantungan fisik dan psikologis dapat terjadi pada pemakaian kebanyakan antiansietas, terutama benzodiazepine. Anjurkan keluarga untuk mendukung klien.

Perencanaan

Ansietas dan stress klien akan barkurang melalui metode nonfarmakologik, obat-obat antiansitas, atau terapi psikologik atau kelompok.

Evaluasi

Evaluasi efektifitas terapi obat dengan menentukan apakah ansietas klien berkurang dan lebih dapat mengatasi stress dan kecemasannya. Tentukan apakah klien memakai obat antiansietas seperti yang diresepkan dan patuh pada instruksi dalam penyuluhan kepada klien.

Thank You

Вам также может понравиться