Вы находитесь на странице: 1из 11

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN SEND A PROBLEM DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK BERBANTU LKS TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA Muhammad Dhuhaa, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IKIP PGRI Semarang, akhi.dhuhaa@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapatkan model pembelajaran Think Pair Share dan Send A Problem dengan media LKS dan model pembelajaran konvensional. Dari hasil analisis awal, untuk uji normalitas didapat Lo = 0,088 untuk kelompok kontrol, Lo = 0,149 untuk kelompok eksperimen 1, dan Lo = 0,084 untuk kelompok eksperimen 2, dan 0,05 serta n = 25 didapat Ltabel = 0,173 karena Lo Ltabel maka Ho diterima jadi sampel berasal dari distribusi normal. Untuk uji homogenitas didapat 2hitung = 1,858 dan 2tabel dengan 0,05 dan dk = 2 adalah 5,99. Karena 2 hitung 2 tabel , maka Ho diterima, sehingga sampel tersebut mempunyai varians yang homogen. Untuk uji anava didapat Fhitung = 0,733 dari daftar distribusi F dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 72 dan 0,05 didapat Ftabel = 3,13. Karena Fhitung< Ftabel maka Ho diterima. Dengan kata lain sebelum diberikan perlakuan tidak ada perbedaan hasil belajar. Dari hasil analisis akhir, untuk uji normalitas didapat Lo = 0,088 untuk kelompok kontrol, Lo = 0,166 untuk kelompok eksperimen 1, dan Lo = 0,116 sedangkan untuk kelompok eksperimen 2 dan 0,05 dan n = 25 didapat Ltabel = 0,173 karena Lo Ltabel maka Ho diterima jadi sampel berasal dari distribusi normal. Untuk uji homogenitas didapat bahwa 2hitung = 4,315 dan tabel dengan 0,05 dan dk = 2 adalah 5,99. Karena 2 hitung 2 tabel , maka Ho diterima, sehingga sampel tersebut mempunyai varians yang homogen. Untuk uji hipotesis 1 yaitu uji anava satu arah didapat Fhitung = 5,865 dari daftar distribusi F dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 72 dan 0,05 didapat Ftabel = 3,13. Karena Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak. Kemudian dilanjutkan dengan uji t pada hipotesis 2 diperoleh thitung = 3,216 > ttabel = 1,664. Pada hipotesis 3 diperoleh thitung = 3,048 > ttabel = 1,664. Pada hipotesis 4 diperoleh - ttabel < thitung < ttabel yaitu -2,0198 < -0,186 < 2,0198) maka H0 diterima. Kesimpulannya ialah model pembelajaran Think Pair Share dengan media LKS dan model pembelajaran Send A Problem dengan media LKS lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran matematika pada materi prisma dan limas kelas VIII Semester II di SMP Negeri 2 Rembang tahun ajaran 2012/2013. Kata Kunci: Efektifitas, Hasil Belajar, media LKS

PENDAHULUAN Latar Belakang Pada umumnya siswa memandang pelajaran matematika sebuah hal yang menakutkan dan kalu bisa dihindari bahkan ditiadakan. Hal ini dipengaruhi oleh matematika yang bersifat abstrak, ilmu pasti yang hasilnya harus sesuai, selain itu juga cara pembelajarannya hanya dengan menghafalkan rumus, sehingga siswa menjadi bosan untuk mempelajarinya. Setelah melakukan penelitian di SMP Negeri 2 Rembang dan melakukan wawancara teerhadap guru kelas VIII, salah satu masalah yang dihadapi yaitu masih rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika, salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya variasi model pembelajaran, metode yang dipakai guru, dan kurangnya minat dan motivasi dari siswa. Model pembelajaran Think Pair Share dan Send A Problem Dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS merupakan salah satu model pembelajaran yang membuat siswa aktif, kreatif, dan inovatif dalam proses belajar mengajar. Melalui model pembelajaran ini dengan media LKS diharapkan siswa lebih semangat dalam proses pembelajaran matematika dalam hal ini guru cukup berperan sebagai fasilitator, mediator dan manager dari proses pembelajaran. Atas dasar latar belakang sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengadakan penelitian tentang EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN SEND A PROBLEM DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK BERBANTU LKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diberi model pembelajaran Think Pair Share dan model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS dan yang diberi model pembelajaran konvensional pada materi bangun prisma dan limas bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rembang? 2. Apakah hasil belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS lebih baik dibanding siswa yang diberi model pembelajaran konvensional pada materi bangun prisma dan limas bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rembang? 3. Apakah hasil belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS lebih baik dibanding siswa yang diberi model pembelajaran konvensional pada materi bangun prisma dan limas bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rembang? 4. Apakah ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diberi model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan Kontruktivistik berbantu LKS dengan siswa yang diberi model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan Kontruktivistik pada materi bangun prisma dan limas bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rembang?

Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak ingin dicapai dalam penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diberi model pembelajaran Think Pair Sharedan model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS dan yang diberi model pembelajaran konvensional pada materi bangun prisma dan limas bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rembang. 2. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS lebih baik atau tidak dibanding siswa yang diberi model pembelajaran konvensional materi bangun prisma dan limas bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rembang. 3. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS lebih baik atau tidak dibanding siswa yang diberi model pembelajaran konvensional pada materi bangun prisma dan limas bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rembang. 4. Untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diberi model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS dengan siswa yang diberi model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS pada materi bangun prisma dan limas bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rembang. Hipotesis Penelitian Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat seentara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. (Arikunto, 2010: 110). Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, hipotesis dari penelitian ini adalah : Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share, Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS dan model pembelajaran konvesional pada pokok bahasan bangun prisma dan limas untuk kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran 2012/2013. Ha1: Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share, Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS dan model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan bangun prisma dan limas untuk kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Rembang tahun ajaran 2012/2013. Ha2: Hasil belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS lebih baik dibanding siswa yang diberi model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan bangun prisma dan limas untuk kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran 2012/2013. Ha3: Hasil belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS lebih baik dibanding siswa yang diberi model pembelajaran konvensional pada pokok

1.

bahasan bangun prisma dan limas untuk kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran 2012/2013. Ha4: Ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diberi model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS dengan siswa yang diberi model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS pada pokok bahasan bangun prisma dan limas untuk kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran 2012/2013. Untuk keperluan uji empiris, maka Ha diubah menjadi Ho. Ho1: Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share, Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS dan model pembelajaran konvesional pada pokok bahasan bangun prisma dan limas untuk kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran 2012/2013. Ho2: Hasil belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS tidak lebih baik dibanding siswa yang diberi model pembelajaran konvensional pokok bahasan bangun prisma dan limas untuk kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran 2012/2013. Ho3: Hasil belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS tidak lebih baik dibanding siswa yang diberi model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan bangun prisma dan limas untuk kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran 2012/2013. Ho4: Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diberi model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS dengan siswa yang diberi model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS pada pada pokok bahasan bangun prisma dan limas untuk kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran 2012/2013. Definisi Istilah Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Efektivitas Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007 : 96) efektif berarti pengaruh , kesannya dan keefektifan berarti keadaan yang berpengaruh, keberhasilan. Menurut Hardini dan Puspitasari (2012: 78-79) suatu cara untuk mengukur efektivitas ialah dengan jalan menentukan transferbilitas (kemampuan memindahkan) prinsip-prinsip yang telah dipelajari. Sedangkan dalam penelitian ini efektivitas pada penelitian ini adalah adanya keberhasilan yang di pengaruhi dari tinggi rata rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen 1 yaitu kelas dengan model pembelajaran TPS (Think Pair Share) dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS dan kelas eksperimen 2 yaitu kelas dengan model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS lebih tinggi dari pada kelas Konvensional. 2. Model Pembelajaran

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Menurut Arends (dalam Trianto, 2010: 51), model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Sedangkan menurut Suherman (2003: 7) model pembelajaran dimaksudkan sebagai pola interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas. Model pembelajaran klasikal, individual, diagnostik, remidial, terprogram dan modul. Pembelajaran Kooperatif Menurut Hamdani (2011: 30) pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Model Pembelajaran Think Pair Share Think-Pair-Share adalah teknik yang efektif digunakan, terutama sebagai pemanasan sebelum melakukan diskusi kelas. Komponen Think (Berpikir) mengharuskan mahasiswa untuk berhenti dan menata pikiran mereka. Komponen Pair (Pasangan) dan Share (Berbagi) mendorong mahasiswa untuk membandingkan dan membedakan pemahaman mereka dengan orang lain, dan untuk melatih terlebih dahulu tanggapan mereka dalam situasi dengan resiko rendah sebelum mengutarakannya ke hadapan umum bersama seluruh kelas. (Elizabert E. Barkley, 2012: 155). Model Pembelajaran Send A Problem Send-A-Problem melibatkan dua tahap kegiatan: penyelesaian masalah dan evaluasi solusi. Tujuan dari tahap pertama adalah memberi kesempatan pada mahasiswa untuk berlatih dan mempelajari keterampilan berpikir yang dibutuhkan dalam penyelesaian masalah yang efektif. Tujuan tahap kedua adalah membantu mahasiswa belajar membandingkan dan membedakan berbagai macam solusi. (Elizabert E. Barkley, 2012: 267). Pendekatan Konstruktivik Kontruktivis merupakan landasan berpikir (filosofi) pendekatan kontekstual. Pengetahuan dibangun oleh siswa melalui kegiatan eksplorasi dan diskusi dengan temannya. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diangkat, tetapi siswa harus mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. (http://krizi.wordpress.com/2011/09/12/pendekatan-konstruktivis/). LKS Bagian modul yang berisi soal-soal yang harus dijawab atau diselesaikan siswa. Hasil Belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan (Suprijono, 2009: 5). Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik (Suprijono, 2009: 6).

Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah nilai evaluasi siswa SMP Negeri 2 Rembang Kelas VIII pada mata pelajaran matematika materi bangun prisma dan limas. 9. Materi Bangun Prisma dan limas Materi yang disampaikan pada SMP kelas VIII semester genap. Berdasarkan dari penegasan istilah, penelitian ini dapat diartikan suatu peneitian eksperimen untuk mengetahui perbandingan hasil belajar matematika yang akan diperoleh siswa yang mendapat pembelajaran Think Pair Share dan Send A Problem dengan pendekatan Konstruktivisme dan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional pada materi bangun prisma dan limas. 10. Kelas VIII SMP Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran 2012/2013 Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Rembang tahun ajaran 2012/2013. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Nama sekolah : SMP Negeri 2 Rembang Kelas penelitian : kelas VIII 2. Waktu Penelitian Tanggal penelitian : 30 April 4 Mei Tahun Penelitian : 2013 Subjek Penelitian Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rembang tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 8 kelas. Sampel Penelitian Sampel penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Rembang kelas VIII.2 sebagai kelompok eksperimen 1, kelas VIII.3 sebagai kelompok eksperimen 2, dan kelas VIII.8 sebagai kelompok kontrol. Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik cluster random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dari 8 kelas. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes uraian. Sebelum digunakan untuk evaluasi, soal tes diuji cobakan di kelas uji coba, yaitu kelas VIII.6 dengan tujuan agar soal tes memenuhi persyaratan validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda yang baik. Variabel Penelitian Variabel perlakuan (variabel bebas) dalam penelitian ini adalah: 1. X1 : Model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS. 2. X2 : Model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS.

3. X3 : Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran konvensional berbantu LKS. Sedangkan variabel terikatnya adalah: 1. Y1 : Hasil belajar kelompok eksperimen 1. 2. Y2 : Hasil belajar kelompok eksperimen 2. 3. Y3 : Hasil belajar kelompok kontrol. Desain Penelitian Adapun desain penelitian ini disajikan sebagai berikut. Tabel Desain Penelitian Kelompok Treatment Post-test Eksperimen I X1 Y1 Eksperimen II X2 Y2 Kontrol X3 Y3 Keterangan: X1 : Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS. X2 : Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS. X3 : Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran konvensional. Y1 : Hasil belajar kelompok eksperimen 1. Y2 : Hasil belajar kelompok eksperimen 2. Y3 : Hasil belajar kelompok kontrol. Prosedur Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini secara umum adalah menyusun proposal dan instrumen penelitian, mengumpulkan daftar nama siswa dan data awal (nilai akhir semester gasal), menentukan sampel dengan cara cluster random sampling, menganalisis data awal dengan statistik yang sesuai, menentukan kelas uji coba, menerapkan model pembelajaran Think Pair Share dan Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS pada kelompok eksperimen serta model pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol, melakukan tes uji coba di kelas uji coba, menganalisis data akhir (hasil tes uji coba), memberikan tes yang sama pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, menganalisis hasil tes dengan statistik yang sesuai, menyusun dan melaporkan hasil penelitian. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dan metode tes. Analisis dan Interpretasi Data Analisis Awal dan Analisis Akhir Analisis awal menggunakan data nilai akhir semester gasal bertujuan untuk mengetahui keadaan awal sampel. Analisis data awal digunakan uji normalitas sampel (uji lilliefors), uji homogenitas sampel (uji bartlett) dan uji kesamaan rata-rata (uji Anava). Data akhir berupa data nilai tes evaluasi materi pokok bahasan bangun prisma dan limas yang kemudian dianalisis menggunakan

uji normalitas sampel (uji lilliefors), uji homogenitas sampel (uji bartlett), uji Anava (uji hipotesis 1), uji t pihak kanan (uji hipotesis 2, 3 dan 4) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data awal untuk uji normalitas menyatakan bahwa sampel dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil analisis uji homogenitas menyatakan bahwa kelompok eksperimen 1, kelompok eksperimen 2, dan kelompok kontrol mempunyai varians yang sama atau homogen. Hasil analisis uji Anava satu arah menyatakan bahwa keempat kelompok memiliki rata-rata hasil belajar yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa keempat kelompok berasal dari kondisi awal yang sama. Hasil analisis data akhir untuk uji normalitas dari keempat kelompok diperoleh L0 < Ltabel, maka Ho diterima yang berarti bahwa sampel dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil analisis uji homogenitas diperoleh 2 hitung 2 tabel yaitu 4,315 < 5,99, maka Ho diterima yang berarti bahwa keempat kelompok mempunyai varians yang sama atau homogen. Hasil analisis uji Anava satu arah (uji hipotesis 1) diperoleh Fhitung > Ftabel, yaitu 5,865 > 3,13, maka Ho ditolak yang berarti bahwa ada perbedaan rata-rata hasil belajar antara keempat kelompok. Hasil analisis uji t satu pihak kanan (uji hipotesis 2) diperoleh thitung > ttabel, yaitu 3,216 > 1,664 maka Ho ditolak yang berarti bahwa rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen 1 lebih baik dari pada kelompok kontrol. Hasil analisis uji t satu pihak kanan (uji hipotesis 3) diperoleh thitung > ttabel, yaitu 3,048 > 1,664 maka Ho ditolak yang berarti bahwa rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen 2 lebih baik dari pada siswa pada kelompok kontrol. Hasil analisis uji t dua pihak (uji hipotesis 4) diperoleh thitung < ttabel, yaitu -0,186 > 2,0198 maka Ho diterima yang berarti bahwa tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar matematika antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya yaitu penelitian dari Abdu Rhozaq (2011) yang menyimpulkan bahwa model pembelajaran Think Pair Share ternyata lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional dan menurut dari Tri Hariyati Nur Indah Sari (2010) yang menyimpulkan bahwa model pembelajaran Send A Problem ternyata lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional juga. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah, pengajuan hipotesis, analisis data penelitian dan pembahasan masalah maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika materi bangun prisma dan limas antara siswa yang dikenai model pembelajaran Think Pair Share dan model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS dengan siswa yang dikenai model pembelajaran konvensional kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Rembang tahun ajaran 2012/2013. Hal ini ditunjukkan pada uji hipotesis bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 5,865 > 3,13 sehingga H0 ditolak.

2. Prestasi belajar matematika pada siswa yang dikenai model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS lebih baik dari pada siswa yang dikenai model pembelajaran konvensional dalam materi bangun prisma dan limas kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Rembang tahun ajaran 2012/2013. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t yang diperoleh, yaitu thitung = 3,216 dan ttabel = 1,664 dengan taraf signifikansi 5% dan dk = 48. Karena thitung > ttabel, maka H0 ditolak. Hal tersebut juga ditunjukkan dari ratarata nilai tes pada kelompok eksperimen I yaitu 81,400 sedangkan rata-rata nilai uji kelompok kontrol hanya 74,120. 3. Prestasi belajar matematika pada siswa yang dikenai model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS lebih baik daripada siswa yang dikenai model pembelajaran konvensional dalam materi bangun prisma dan limas kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Rembang tahun ajaran 2012/2013. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t yang diperoleh, yaitu thitung = 3,048 dan ttabel = 1,664 dengan taraf signifikansi 5% dan dk = 48. Karena thitung > ttabel, maka H0 ditolak. Hal tersebut juga ditunjukkan dari ratarata nilai tes pada kelompok eksperimen II yaitu 81,920 sedangkan rata-rata nilai uji kelompok kontrol hanya 74,120. 4. Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang memperoleh model pembelajaran Think Pair Share dengan siswa yang dikenai model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t didapat thitung = -0,186 dan t(1-) = 2,0198. Karena thitung < ttabel yaitu (-0,186 < 2,0198) maka H0 diterima. 5. Berdasarkan ketuntasan belajar secara klasikal, siswa yang memperoleh pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS dan siswa yang memperoleh pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS sudah memenuhi kriteria belajar tuntas yaitu lebih dari 85% dimana hasil belajar atau persentase penguasaan siswa yang memperoleh Think Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS sebesar 96% dan siswa yang memperoleh pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS sebesar 80%. Berdasarkan ketuntasan belajar secara individu, terdapat 1 dari 25 siswa tidak tuntas pada pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS dan pada pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS terdapat 5 dari 25 siswa yang tidak tuntas. 6. Berdasarkan dari hasil perhitungan dapat diambil kesimpulan bahwa kelas yang mendapat perlakuan yaitu kelas eksperimen 1 dengan model pembelajaran Think Pair Share dan kelas eksperimen 2 dengan model pembelajaran Send A Problem lebih efektif digunakan di dalam pembelajaran dari pada kelas yang mendapat perlakuan dengan model pebelajaran konvensional. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Sebaiknya guru menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dan Send A Problem dengan menggunakan media LKS dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian.

10

2. Dalam memilih model pemebelajaran, guru sebaiknya memilih model pembelajaran dengan cermat sesuai materi ajar, agar tercipta situasi yang kondusif. 3. Di dalam proses pemebelajaran guru harus berinovatif dengan menggunakan model-model pembelajaran dengan media pembelajaran agar siswa tidak bosen dan jenuh. 4. Perlu adanya penelitian lebih lanjut terhadap penerapan dua model ini pada pokok bahasan yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. . 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta. Aunurrahman, 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Barkley, Elizabeth E, dkk. 2012. Collaborative Learning Techniques. Bandung : Nusa Media Dahar, Ratna Willis. 2011. Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia. Hardini, Isriani dan Puspitasari, Dewi. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta : Familia. IKIP PGRI Semarang. 2012. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi. Semarang : IKIP PGRI Semarang Press. Krisiyanto. 2011. Pendekatan Konstruktivis. http://krizi.wordpress.com /2011/09/12/pendekatan-konstruktivis/. Diakses tanggal 18/03/2013, 23.47 Marsigit. 2009. Mathematics (For Junior High School). Jakarta: Yudhistira. Silberman, Mel. 2009. Avtive Learning. Yogyakarta: Insan Madani. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2010.Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2010. METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung : Alfabeta

11

Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia Sukirman. 2001. Perencanaan dan Pengelolaan Pembelajaran Matematika. Jakarta: Pusat Penerbit Universitas Terbuka. Suprijono, Agus. 2009. Cooperatif Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta : Pustaka Pelajar Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara

Вам также может понравиться