Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Rangka adalah susunan tulang-tulang yang saling berhubungan tersusun dari 206 tulang dengan berbagai bentuk dan ukuran. Rangka dibagi menjadi rangka aksial dan rangka apendikuler.
A. RANGKA AKSIAL
Rangka aksial adalah rangka yang terdiri dari tulang tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk (tulang iga)
1.
Tulang tengkorak
Terdiri dari 22 buah tulang, yang terdiri dari:
yang
Tulang muka berfungsi untuk melindungi mata, membentuk rongga hidung serta lagit-lagit dan memberi bentuk wajah
2. Tulang belakang
Terdiri dari 24 ruas tulang belakang, 5 ruas tulang kelangkang, dan 4 ruas tulang ekor. Berfungsi untuk menopang seluruh tubuh, melindungi organ dalam tubuh, dan tempat pelekatan tulang rusuk.
4. Tulang rusuk Terdiri dari 12 pasang. Tulang digolongkan dalam 3 kelompok : rusuk
B. RANGKA APENDIKULER
Merupakan rangka pelengkap yang terdiri dari tulang-tulang anggota gerak atas dan tulang-tulang anggota gerak bawah
Merupakan jaringan ikat yang khusus. Tulang disusun oleh garam-garam organik yang mengalami mineralisasi terutama kalsium fosfat.
2. Tulang pipih Merupakan tulang yang berbentuk lempengan-lempengan pipih yang lebar. Berfungsi untuk melindungi struktur tubuh di bagian bawahnya dan dapat ditemukan pada tulang pinggul, belikat dan tempurung kepala.
3. Tulang pendek Berbentuk seperti kubus, paku, atau bulat. Dapat ditemukan pada tulang telapak tangan dan kaki.
4. Tulang tidak beraturan Merupakan tulang dengan bentuk kompleks yang berhubungan dengan fungsi khusus. Dapat ditemukan pada tulang rahang, tulang-tulang kepala, dan ruas-ruas tulang belakang.
1. Tulang rawan (kartilago) Bersifat lentur atau elastis. Terdapat pada telinga, ujung hidung, dan ruas antar tulang belakang. Disusun oleh sel-sel tulang rawan yang disebut kondrosit. Kondrosit terdapat dalam ruang-ruang di dalam tulang rawan yang disebut lakuna, di dalam lakuna umumnya terdapat 2 buah sel tulang rawan. Kumpulan sel-sel ini disebut sarangsarang sel atau sel-sel isogenik.
Tulang rawan dibedakan menjadi tiga: A. Tulang rawan hialin: berwarna putih kebiru-biruan dan pada keadaan segar terlihat bening. Tulang ini terdapat pada semua rangka janin yang belum menjadi tulang, tulang rawan iga, dan tulang-tulang rawan pada saluran pernapasan. B. Tulang rawan serat (fibrosa): berwarna buram keputihan dan bersifat keras, dikelilingi oleh sebuah kapsul dari matriks dari tulang rawan. Dapat dijumpai pada ruas tulang belakang. C. Tulang rawan elastin: berwarna buram kekuningan serta bersifat fleksibel dan elastis. Terdapat pada telinga luar dan epiglotis.
2. Tulang sejati (osteon) Terdiri osteosit dan matriks. Osteosit merupakan sel-sel tulang matang pembentuk tulang. Sedangkan matriks terdiri dari senyawa kalsium dan fosfat yang mengakibatkan tulang menjadi keras. Jenis-jenis matriks penyusun tulang yaitu semen (tersusun oleh senyawa karbohidrat), kolagen (berbentuk seperti serabut) dan mineral (berupa kalsium fosfat dan kalsium karbonat)
Merupakan proses pembentukan tulang yang terjadi pada tulang pipa. Prosesnya adalah sbb: 1. mula-mula pebuluh darah masuk ke perikondrium di bagian tulang diafise. Keadaan ini merangsang sel perikondrium berkembang menjadi osteoblas dan memproduksi tulang keras di bagian lengan. 2. bagian tengah tulang lengan kemudian terisi pembuluh darah dan osteoklas.
3. bagian tengah tulang lengan mengalami pengikisan oleh osteoklas sehingga tulang membentuk rongga sumsum. 4. tulang rawan terus tumbuh memanjang yang kemudian digantikan oleh tulang spons
Merupakan hubungan antar-tulang sehingga tulang mampu digerakkan. Komponen penunjang sendi: - Ligamen - Kapsul sendi - Cairan sinovial - Tuang rawan hialin
Diartosis merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerak yang sangat bebas. Diartosis dikelompokkan menjadi: Sendi peluru: persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah. Terdapat pada hubungan antar tulang atas dan tulang belikat Sendi putar: persendian yang memungkinkan gerak berputar atau rotasi. Terdapat pada hubungan lengan atas dan lengan bawah
Sendi pelana: persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi namun tidak ke segala arah, ditemukan pada telapak tangan dan jari-jari tangan. Sendi engsel: Persendian yang memungkinkan gerakan ke satu arah. Ditemukan pada hubungan antar ruas jari, siku, dan lutut. Sendi luncur: persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang datar saja. ditemukkan pada pergelangan kaki.
Sinartrosis Merupakan persendian yang tidak memungkinkan adanya pergerakan. Sinartrosis digolongkan menjadi: - Sinartrosis sinkondrosis - Sinartrosis sinfibrosis
Gerak karena adanya perssendian 1. Fleksi dan Ekstensi Fleksi merupakan gerak menekuk, sedangkan ekstensi merupakan gerakan meluruskan contohnya pada gerakan siku dan lutut.
2. Adduksi dan Abduksi Adduksi merupakn gerak mendekati tubuh, sedangkan abduksi merupakan gerak menjauhi tubuh. contohnya gerak mengancungkan tangan. 3.Elevasi dan Depresi Elevasi merupakan gerak mengangkat, sedangkan depresi merupakan gerak menurunkan. contoh gerak membuka dan menutup mulut. 4. Supinasi dan Pronasi Supinasi merupakan gerak menengadahkan tangan, sedangkan pronasi merupakan gerak menelungkupkan tangan.
5. Inversi dan Eversi Inversi merupakan gerak membuka telapak kaki ke arah dalam tubuh, sedangkan eversi merupakan gerak membuka telapak kaki ke arah luar