Вы находитесь на странице: 1из 74

Laporan Kasus

Carcinoma Mammae
Disusun oleh : Dr. Randi Dwiyanto Dokter Pendamping : Dr. Nurwan Saputra Dokter Pembimbing : Dr. Nanang Salman Saleh, Sp.B

Program Internship Dokter Indonesia RSUD Sukadana, Lampung Timur 2013

IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Pendidikan Alamat Status Agama No. MR MRS : Nn. E : 30 tahun : Perempuan : pembantu rumah tangga : sma : Desa bumi jawa : belum menikah : Islam : 079376 : 2 September 2013

Keluhan Utama
Benjolan di payudara kiri atas terasa sakit sejak 2 minggu SMRS

Keluhan Tambahan
Benjolan di payudara kiri atas >> membesar dan berwarna kemerahan

Riwayat Penyakit Sekarang


Timbul benjolan sejak 10 bulan SMRS, nyeri (-), berukuran kira-kira sebesar kelereng pada payudara kiri sisi atas bagian luar

Sekitar 6 bulan SMRS keluar cairan dari payudara sebelah kiri, berwarna kuning kemerahan dan tidak berbau, nyeri (-) dan pembesaran pada benjolan di payudara. Karena pasien merasa khawatir, pasien dibawa berobat oleh majikannya ke poli bedah RSUD Tangerang dan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan CTScan, setelah itu dokter bedah RSUD Tangerang menyarankan untuk dilakukan tindakan biopsi .

Sekitar 3 bulan SMRS keluar cairan (-), benjolan di payudara kiri semakin besar (+), nyeri (+) di payudara sebelah kiri, nyeri dirasakan hilang timbul, timbul ketika disentuh dan hilang dengan sendirinya. Nyeri dirasakan semakin hari semakin berat sehingga mengganggu aktifitas sehari-hari. Pasien telah melaksanakan kemoterapi selama 1x di RSUD Tangerang.

Riwayat Penyakit Sekarang


Sekitar 2 minggu SMRS nyeri bertambah berat, ukuran semakin besar, sebesar kepalan tangan orang dewasa dengan permukaan tidak rata dan kulit di payudara kiri berubah warna menjadi kemerahan. Pasien menyangkal adanya benjolan di tempat lain, demam (-), nafsu makan menurun (-), mual (-), muntah (-), berat badan turun (-), dan nyeri perut (-). BAB dan BAK dalam batas normal. Hingga akhirnya pasien diantar pulang ke rumah orang tuanya oleh majikannya.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien sebelumnya tidak pernah memiliki penyakit seperti ini. Riwayat Hipertensi (-), DM (-), Asma (-), Alergi makanan (-), Alergi obat (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga pasien yang mengalami penyakit yang sama dengan pasien. Riwayat keluarga menderita penyakit keganasan (-). DM (-), Hipertensi (-), Asma (-)

Riwayat Haid(Menstruasi)
Haid umur 12 tahun Teratur setiap bulan

Riwayat Menikah
Belum menikah

Durasi 5-7 hari

Ganti pembalut 1-2x/hari

Riwayat KB Pasien tidak pernah menggunakan kb

Riwayat Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap obat-obatan dan makanan tertentu

Riwayat Operasi & Kemoterapi Pasien mengaku pernah menjalani operasi pengambilan biopsi dan kemoterapi 1x Riwayat Kebiasaan Merokok (-), minum alkohol (-), minum jamu (-), narkoba (-)

Pemeriksaan fisik
Kesadaran Keadaan umum BB : Compos mentis : Tampak sakit berat : 47 kg

Heart Rate : 80 times/minute

Blood pressure 120/80 mmHg

VITAL SIGN

Respiratory rate : 20 times/minute

Temperature : 36,5 C

Pemeriksaan Fisik
Kepala Normocephali, rambut hitam mudah dicabut, kurang lebat

Mata CA +/+, sklera ikterik -/-, Pupil isokor, refleks cahaya +/+

Telinga Normotia, Secret -/-

Serumen -/-

Hidung

Septum deviasi Sekret -/-

Mulut

Mukosa bibir tidak pucat

Leher

KGB tidak teraba membesar Tiroid tidak teraba

Thoraks & Abdomen

Thorax Examination

BJ1 - BJ2 normal reguler, tidak terdapat murmur, dan gallop

Inspeksi : pergerakan dinding dada statis dan dinamis simetris Palpasi : pergerakan dinding dada simetris, vocal fremitus +/+ Perkusi : sonor pada hemithoraks dekstra dan sinistra Auskult : suara nafas vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/Inspeksi : distensi (-), perut tampak datar, massa (-), sikatrik (-) Auskult : BU (+) normal, suara tambahan (-)

Palpasi : supel, nyeri tekan (-), defans muskular (-), hepar/lien tidak teraba membesar
Perkusi : timpani (+) seluruh lapang abdomen

EXTREMITAS
Akral hangat

Oedema
+

Status Lokalis
Regio Mammae Sinistra : Inspeksi :
Tidak tampak benjolan, peau de orange (-), nipple discharge (-), retraksi puting (-), jaringan parut (-). Pada payudara kiri tidak tampak benjolan ataupun kelainan lain.

Palpasi

Tidak teraba adanya massa

Regio Axilla Sinistra :


Inspeksi : terlihat adanya benjolan berukuran kepalan tangan orang dewasa, kulit berwarna kemerahan. Palpasi : teraba massa tumor soliter dengan konsistensi keras, permukaan berbenjol-benjol, batas tidak tegas, mobile (-), nyeri tekan (+), ukuran 25 x 17 cm.

Laboratorium

Hematologi Hb

Hasil 7,7 g/dL

Nilai normal ( : 12 16)

Ht
Leukosit Trombosit Golongan darah

25,3%
53.400/mm3 423.000/mm3 B (+)

(37 43)
(5.000 10.000) (200.000-500.000)

CT - Scan

Tanggal 6 3 2013

Resume
Pasien wanita, 30 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada benjolan di payudara kiri atas sejak 2 minggu SMRS. Sejak 10 bulan yang lalu pasien memiliki benjolan dipayudara kiri atas yang berukuran sebesar kelereng dan membesar dengan cepat dalam 6 bulan terakhir. Sekarang ukurannya sebesar kepalan tangan orang dewasa, nyeri (+), kulit berwarna kemerahan (+), dan teraba keras. Pada pemeriksaan fisik tanda vital dan status generalis dalam batas normal. Pada status lokalis didapatkan inspeksi tampak benjolan berukuran kepalan tangan orang dewasa, kulit berwarna kemerahan, pada palpasi teraba massa tumor soliter dengan konsistensi keras, permukaan berbenjol-benjol, batas tidak tegas, mobile (-), nyeri tekan (+), ukuran 20x17 cm. Pada payudara kiri tidak tampak benjolan ataupun kelainan lain. Pada hasil pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan kadar Hb yang menurun dan kadar Leukosit yang meningkat.

Diagnosa kerja
Tumor mammae regio axilla sinistra suspek ganas stadium IIIC (T4N3M0)

Diagnosa Banding
Lymphoma maligna Kistosarkoma phylloides

Rencana Terapi
IVFD RL 20 tpm Ceftriaxone 2 x 1g Ranitidin /12 jam Ketorolac /8 jam Rujuk ke RSAM untuk kemoterapi

Prognosis
Ad Vitam Ad Sanationan Ad Fungtionam : Dubia ad malam : Dubia ad malam : Ad malam

CA MAMMAE

Anatomi payudara

Pendahuluan
Berdasarkan laporan dari WHO, tahun 2004 diperkirakan 519.000 wanita meninggal karena kanker payudara dan dari angka itu, 69% kematian terjadi di negara berkembang. Pada tahun 2009, diperkirakan 192.370 kasus baru dari invasive carcinoma mammae di diagnosis di amerika serikat dan 62.280 kasus baru carcinoma mammae insitu.

Epidemiologi
Di seluruh dunia kanker payudara menempati urutan kelima penyebab kematian oleh karena kanker. Di Indonesia diperkirakan terdapat 20.000 kasus baru kanker payudara pertahun dan lebih dari 50% kasus berada dalam stadium lanjut : Kanker No.2 (No.1.Cervix)

Etiologi
Etiologi belum di ketahui dengan pasti namun yang paling diyakini sebagai penyebab adalah paparan terhadap mutagen Faktor genetik - riwayat keluarga, kerusakan dua gen yaitu BRCA1 dan BRCA2 Dua di antaranya terletak pada kromosom 17. Gen yang paling berpengaruh disebut dengan BRCA-1 (pada lokus 17q21), yang lainnya adalah gen p53 (pada lokus 17p13). Gen ketiga adalah BRCA-2 yang terletak pada kromosom 13. Faktor hormonal - hormon estrogen endogen Faktor lingkungan dan gaya hidup

Patofisiologi
Tahap inisiasi (karsinogen)

Tahap promosi

Keganasan

Faktor resiko
Usia
Geografi Jenis kelamin
usia < 30 tahun jarang tapi insidennya meningkat tajam hingga usia sekitar 50 tahun (30,35%).

Wanita asian-hispanic memiliki risiko lebih rendah daripada wanita afican-american.

Kanker payudara 100 kali lebih sering terjadi pada perempuan daripada lakilaki. Menarche pada usia dini (<12 thn)dan menopause yang terlambat dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Menstruasi

Reproduksi

Wanita nullipara atau yang pertama kali melahirkan anak pada usia lebih dari 31 tahun mempunyai risiko 3-4 kali.

Diet Ukuran tubuh Riwayat keluarga

Bukti-bukti yang ada menyebutkan bahwa tingginya konsumsi kalori, lemak, daging dan alkohol dapat meningkatkan risiko

Pada usia dewasa, tubuh yang kurus dapat meningkatkan risiko kanker payudara sebelum menopause sedangkan obesitas dapat meningkatkan risiko sesudah menopause.

Insiden orang-orang dalam satu keluarga besar terkena kanker payudara terjadi pada sekitar 18% kasus, 5% pedigree.

Diagnosis
Anamnesis Penderita merasakan adanya perubahan pada payudara atau pada putting susunya
Benjolan atau penebalan dalam atau sekitar payudara atau di daerah ketiak Puting susu terasa mengeras

Penderita melihat perubahan pada payudara atau pada puting susunya


Perubahan ukuran maupun bentuk dari payudara Puting susu tertarik ke dalam payudara Kulit payudara, areola, atau puting bersisik, merah, bengkak atau mungkin berkerut-kerut seperti kulit jeruk.

Keluarnya sekret atau cairan dari puting susu

Pada awal kanker payudara biasanya penderita tidak merasakan nyeri. Jika sel kanker telah menyebar, biasanya sel kanker dapat ditemukan di kelenjar limfe yang berada di sekitar payudara. Sel kanker juga dapat menyebar ke berbagai bagian tubuh lain, paling sering ke tulang, hati, paru-paru, dan otak. Tumor-tumor jinak, seperti kista retensi atau tumor jinak lain, hampir tidak menimbulkan nyeri. Kanker payudara dalam taraf permulaan pun tidak menimbulkan rasa nyeri. Nyeri baru terasa kalau infiltrasi ke sekitar sudah mulai.

Tanda-Tanda Tumor Ganas Mammae

Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Tampak dilatasi pembuluh-pembuluh vena di bawah kulit Edema kulit seperti gambaran kulit jeruk (peau doranges) Retraksi Puting susu, eksem pada puting susu, edema, ulserasi, satelit tumor di kulit, atau nodul pada axilla

Pemeriksaan fisik
Palpasi
Besar atau diameter serta letak dan batas tumor dengan jaringan sekitarnya Hubungan kulit dengan tumor apakah masih bebas atau ada perlengketan Hubungan tumor dengan jaringan di bawahnya apakah bebas atau ada perlengketan, Kelenjar limfe di aksila, infraklavikular, dan supraklavikular

Pemeriksaan fisik

A. KGB Supra dan Infraclavicula serta leher

B. KGB Axilla

C. Mammae

Teknik sadari

Pemeriksaan penunjang
Mammografi Tanda-tanda malignitas yang dapat dideteksi dengan mammografi adalah : Adanya massa berstruktur stellate (massa dengan tepi tidak rata, radial, seperti isi kedondong) Mikrokalsifikasi, yang terdapat pada massa stellate atau hanya mikrokalsifikasi saja. Tipe kalsifikasi dapat tersebar (cluster type) Adanya retraksi papilla yang terlihat pada mammografi Adanya infiltrasi pada subkutan, atau infiltrasi tumor pada kulit Pembesaran limfonodi di daerah aksilla

Pemeriksaan penunjang
Mammografi memperlihatkan kelainan pada payudara dalam bentuk terkecil yaitu mikrokalsifikasi akurasi sampai 90%

Ultrasonografi (USG) membedakan benjolan berupa tumor padat atau kista pada wanita usia muda (di bawah 30 tahun)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) MRI merupakan alat deteksi kanker yang lebih sensitif dari mammografi, tetapi MRI memiliki nilai positif palsu yang lebih tinggi

PET Scan menggambarkan anatomi dan metabolisme sel kanker digunakan sebagai pelengkap data dari hasil CTscan, MRI

Biopsi Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) Core Biopsy Biopsi Bedah HER2 (human epidermal growth factor receptor-2) Kadar Ca 15-3 darah

Stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistem TNM


T (Tumor size),ukuran tumor : T 0 : tidak ditemukan tumor primer T 1 : ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang T 2 : ukuran tumor diameter antara 2-5 cm T 3 : ukuran tumor diameter > 5 cm T 4 : ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada atau pada keduanya , dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama

N (Node), kelenjar getah bening regional (kgb) : N 0 : tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak / aksilla N 1 : ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan N 2 : ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan N 3 : ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgb di mammary interna di dekat tulang sternum

Metastase jauh (M) Mx : Metastase jauh belum dapat dinilai M0 : Tidak terdapat metastase jauh M1 : Dijumpai metastase jauh

Tabel Klasifikasi stadium carcinoma mammae


Stage 0 Stage I Stage IIA Tis T1 T0 T1 N0 N0 N1 N1 M0 M0 M0 M0

T2
Stage IIB Stage IIIA T2 T3 T0 T1 T2 T3 T3

N0
N1 N0 N2 N2 N2 N1 N2

M0
M0 M0 M0 M0 M0 M0 M0

Tabel Klasifikasi stadium carcinoma mammae


Stage IIIB T4 T4 Stage IIIC Stage IV T (semua) T (semua) N1 N2 N3 M0 M0 M0

N (semua) M1

Diagnosis Kerja
Ca Mammae penyakit neoplasma ganas yang berasal dari parenchyma biasanya kanker ini ditemukan pada umur 4049 tahun dan letak terbanyak di kuadran lateral atas

Differential diagnosis

Diagnosis Banding
Fibroadenoma Mammae (FAM)
Suatu tumor jinak dan merupakan golongan terbesar dari tumor payudara. Konsistensi padat kenyal, dapat digerakkan dari jaringan sekitarnya, berbentuk bulat lonjong dan berbatas tegas. Pertumbuhannya lambat, tidak ada perubahan pada kulit, dan tidak disertai rasa nyeri. FAM terdapat pada usia muda yaitu 15-30 tahun, dapat dijumpai bilateral atau multipel (15%). Sebagai tumor jinak, tidak ada metastase regional dan jauh, pengobatannya cukup dengan eksisi tumornya.

Penyakit fibrokistik (FCD)


Multipel dan bilateral Disertai rasa nyeri terutama menjelang haid Ukurannya dapat berubah, terasa lebih besar, penuh dan nyeri menjelang haid dan akan mengecil serta nyeri berkurang setelah haid selesai. Hal ini terjadi karena FCD dipengaruhi oleh keseimbangan hormonal Tidak berbatas tegas, konsistensinya padat kenyal, dapat pula kistik. Jenis yang padat kadang-kadang sukar dibedakan dengan kanker payudara dini Pengobatan FCD umumnya adalah medikamentosa simptomatis. Namun apabila medikamentosa tidak menghilangkan keluhan nyerinya dan ditemukan pada usia pertengahan sampai tua diperlukan terapi operatif.

Cystosarcoma philloides
Gambaran klinis Cystosarcoma philloides dapat seperti FAM yang besar Bentuknya bulat lonjong, permukaan berbenjol, batas tegas, ukuran bisa mencapai 20-30 cm. Konsistensinya dapat padat kenyal tapi ada bagian yang kisteus. Walaupun ukurannya besar tidak ada perlekatan ke dasar atau kulit. Kulit payudara tegang, berkilat dan tampak venektasi Cystosarcoma philloides tidak bermetastase karena ini adalah kelainan jinak tapi sejumlah kecil (27%) ditemukan dalam bentuk ganas yang disebut malignant cystosarcoma philloides. Pengobatannya adalah simple mastectomy untuk mencegah residif. Pada orang muda atau belum berkeluarga dapat dipertimbangkan untuk mastekstomi subkutan.

Galactocele
Galaktokel bukan kelainan neoplasma atau pertumbuhan baru melainkan suatu massa tumor kistik yang timbul akibat tersumbatnya duktus laktiferus pada ibu-ibu yang sedang atau baru selesai masa laktasi. Tumor ini berbatas tegas, bulat dan kisteus karena berisi air susu yang mengental.

Mastitis
Mastitis adalah suatu infeksi pada kelenjar payudara yang biasanya terdapat pada wanita yang sedang menyusui. Ditemukan tanda-tanda radang dan sering sudah menjadi abses.

Penatalaksanaan
Pembedahan tergantung pada stadium penyakit, jenis tumor, umur dan kondisi umum pasien. mengangkat tumor (lumpectomy), mengangkat sebagian payudara dan berkelenjar getah bening atau pengangkatan seluruh payudara (mastectomy). biasanya diikuti dengan terapi tambahan (adjuvan) seperti radiasi, hormon atau kemoterapi.

Penatalaksanaan
1. Operasi
BCS (breast conserving surgery) simple mastectomy modified radical mastectomy radical mastectomy (paling tua)

Mastektomi radikal Jenis operasi yang paling tua dari Halsted Pada mastektomi radikal dilakukan pengangkatan payudara dengan sebagian besar kulitnya, m.pektoralis mayor, m.pektoralis minor, dan semua kelenjar ketiak sekaligus. Pembedahan ini merupakan standar baku sejak awal abad ke-20 hingga tahun 50-an namun sekarang sudah jarang dilakukan kecuali bila ada tumor payudara yang sangat besar dan melekat ke otot pektoralis.

Mastektomi radikal modifikasi Setelah tahun 60-an mastektomi radikal mulai digantikan oleh mastektomi radikal yang telah dimodifikasi oleh Patey Pada mastektomi radikal modifikasi ini m.pektoralis mayor dipertahankan sehingga suplai persarafannya tidak terganggu dan efek kosmetik pada dinding dada yang terjadi bila dilakukan mastektomi radikal dapat dikurangi. M.pektoralis minor dapat pula dipertahankan, atau diangkat, atau diretraksi untuk mendapatkan akses ke aksila. Bukti-bukti menunjukkan tidak ada perbedaan pada tingkat rekurensi lokal dan survival antara mastektomi radikal dan mastektomi radikal modifikasi.

Mastektomi simple Dilakukan pengangkatan payudara saja tanpa mengangkat limfonodus atau otot. Pembesaran KGB aksila dirawat dengan radioterapi. Metode ini dipopulerkan oleh MacWhirter di Inggris. Bila dilakukan pengangkatan payudara pertimbangkan kemungkinan rekonstruksi mammae dengan implantasi prostesis atau cangkok flap muskulokutan. Rekonstruksi ini dapat dilakukan sekaligus dengan bedah kuratif atau beberapa waktu setelah radioterapi atau kemoterapi adjuvan. Bila hal ini tidak dapat dilakukan usahakan prostesis eksterna.

Breast conserving surgery (BCS)


Pembedahan kuratif dengan mempertahankan payudara

BCS merupakan satu paket yang terdiri dari tiga tindakan yaitu pengangkatan tumor (lumpektomi luas atau tumorektomi atau segmentektomi atau kuadrantektomi) ditambah diseksi kelenjar aksila dan radioterapi pada sisa payudara tersebut. Penyinaran diperlukan untuk mencegah kambuhnya tumor di payudara dari jaringan tumor yang tertinggal atau dari sarang tumor lain (karsinoma multisentrik). BCS secara kosmetik lebih baik dari mastektomi bahkan yang telah direkonstruksi sekalipun. Tapi diseksi aksila disini lebih sulit dikerjakan karena otot-otot pektoral tetap intact dan jaringan payudara masih ada sehingga pembukaan lapangan operasi aksila terhambat.

Indikasi BCS :
T: 3 cm (stadium I atau II) Pasien ingin mempertahankan payudaranya

Syarat BCS :
Keinginan penderita setelah dilakukan informed consent Penderita dapat melakukan kontrol rutin setelah pengobatan Tumor terletak tidak sentral Perbandingan ukuran tumor dan volume payudara cukup baik untuk kosmetik pasca BCS Mammografi tidak memperlihatkan mikrokalsifikasi atau tanda keganasan lain yang difus (luas) Tumor tidak multipel Belum pernah terapi radiasi di dada Tidak menderita SLE atau penyakit kolagen Terdapat sarana radioterapi yang memadai (megavolt)

Terapi Radiasi Adjuvan sinar-X berintensitas tinggi untuk membunuh sel kanker yang tidak terangkat saat pembedahan. efek samping pada kulit berupa: gatal, kemerahan, kulit kering dan kelelahan. Terapi Hormonal tamoxifen atau penghambat aromatase menghambat efek pertumbuhan estrogen dapat digunakan sebagai terapi ajuvan setelah operasi atau pada kanker payudara stadium lanjut (metastatik).

Penatalaksanaan
2. Radiasi
Radioterapi untuk kanker payudara dapat diberikan sebagai terapi primer, adjuvan atau paliatif. Radioterapi kuratif tunggal tidak begitu efektif tetapi radioterapi adjuvan cukup bermanfaat. Radioterapi paliatif dapat dilakukan dengan hasil baik untuk waktu terbatas bila tumor sudah tidak operabel.

Penatalaksanaan
3. Hormonal
Dasar dari pemberian terapi hormonal adalah fakta bahwa 30-40% kanker payudara adalah hormon dependen. Terapi ini semakin berkembang dengan ditemukannya reseptor estrogen dan progesteron. Kanker payudara dengan reseptor estrogen dan progesteron yang merespons positif terapi hormonal mencapai 77%. Terapi hormonal merupakan terapi utama stadium IV di samping kemoterapi karena kedua-duanya merupakan terapi sistemik. Terapi hormonal biasanya diberikan sebelum kemoterapi karena efek terapinya lebih lama dan efek sampingnya lebih sedikit.

Kemoterapi Obat kemoterapi bisa digunakan secara tunggal atau dikombinasikan untuk terapi kanker payudara yaitu: - Anthraycline : doxorubicin, epirubicin - Taxane : paclitaxel, docetaxel - Fluoropyrimidine : capecitabine, 5-fluorouracil (5 fu) - Alkylating agent : cyclophosphamide Terapi Imunologik trastuzumab, antibodi yang secara khusus dirancang untuk menyerang HER2. trastuzumab dapat menghambat pertumbuhan tumor dan mematikan sel tumor.

Penatalaksanaan
4. Kemoterapi
Salah satu terapi sistemik yang dapat digunakan sebagai terapi adjuvan atau paliatif. Kemoterapi adjuvan dapat diberikan pada pasien pascamastektomi yang pada pemeriksaan histopatologik ditemukan metastasis di sebuah atau beberapa kelenjar. Kemoterapi juga dapat diberikan sebelum pembedahan pada kanker payudara yang besar namun masih operabel pada stadium lokal lanjut. Berdasarkan penelitian kemoterapi yang disebut kemoterapi neo adjuvan ini dapat mengecilkan ukuran tumor sehingga memudahkan pembedahan. Kemoterapi paliatif dapat diberikan pada pasien yang telah menderita metastasis sistemik. Obat kemoterapi diberikan dalam bentuk kombinasi seperti CAF (CEF), CMF dan AC. Kemoterapi adjuvan diberikan sebanyak 6 siklus, paliatif 12 siklus dan neoadjuvan 3 siklus praterapi primer ditambah 3 siklus pascaterapi primer.

Penatalaksanaan
5. Imunologik
Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien seperti ini, trastuzumab, antibodi yang secara khusus dirancang untuk menyerang HER2 dan menghambat pertumbuhan tumor, bisa menjadi pilihan terapi. Pasien sebaiknya juga menjalani tes HER2 untuk menentukan kelayakan terapi dengan trastuzumab.

Prognosis Kanker Payudara


Berdasarkan Stadium klinik
Stadium Klinik 5 tahun (%) 10 tahun (%)

0
I

> 90
80

90
65

II
IIIA

60
50

45
40

IIIB
IV

35
10

20
5

Screening dan Deteksi Awal Kanker Payudara


Periksa payudara sendiri (SADARI) atau breast-self examination Pemeriksaan oleh tenaga kesehatan
SADARI dilakukan 3 hari setelah haid berhenti atau 7 hingga 10 hari dari hari pertama menstruasi terakhir. Untuk wanita yang sudah menopause, SADARI dilakukan pada tanggal yang sama setiap bulan. Dilakukan oleh dokter dilakukan setiap 3 tahun untuk wanita berusia 2040 tahun setiap tahun untuk wanita berusia lebih dari 40 tahun.

Mammografi

Wanita berusia 35-39 tahun melakukan satu kali baseline mammography. 40-49 tahun = mammografi setiap 2 tahun lebih dari 50 tahun = mammografi setiap tahun.

1. Amati!

2. Rasakan!

SADARI ( Periksa Payudara Sendiri)

Terima Kasih

Вам также может понравиться

  • IR Onko R5
    IR Onko R5
    Документ3 страницы
    IR Onko R5
    Randi Dwiyanto
    Оценок пока нет
  • Bedah Saraf RANDI
    Bedah Saraf RANDI
    Документ12 страниц
    Bedah Saraf RANDI
    Randi Dwiyanto
    Оценок пока нет
  • 20 8 16
    20 8 16
    Документ2 страницы
    20 8 16
    Randi Dwiyanto
    Оценок пока нет
  • Referat Penyembuhan Luka
    Referat Penyembuhan Luka
    Документ32 страницы
    Referat Penyembuhan Luka
    Ayu Trisna
    Оценок пока нет
  • Leaflet Kista Ovarii
    Leaflet Kista Ovarii
    Документ2 страницы
    Leaflet Kista Ovarii
    Randi Dwiyanto
    Оценок пока нет
  • Onkologi Darurat
    Onkologi Darurat
    Документ18 страниц
    Onkologi Darurat
    Randi Dwiyanto
    Оценок пока нет
  • Presentasi AO Mow
    Presentasi AO Mow
    Документ57 страниц
    Presentasi AO Mow
    Randi Dwiyanto
    Оценок пока нет
  • Uro, 19 Agustus 2016
    Uro, 19 Agustus 2016
    Документ2 страницы
    Uro, 19 Agustus 2016
    Randi Dwiyanto
    Оценок пока нет
  • Kedaruratan Bedah Onkologi
    Kedaruratan Bedah Onkologi
    Документ24 страницы
    Kedaruratan Bedah Onkologi
    Randi Dwiyanto
    Оценок пока нет
  • Informed Consent Fix
    Informed Consent Fix
    Документ20 страниц
    Informed Consent Fix
    Randi Dwiyanto
    Оценок пока нет
  • Kedaruratan Bedah Onkologi (Edit)
    Kedaruratan Bedah Onkologi (Edit)
    Документ26 страниц
    Kedaruratan Bedah Onkologi (Edit)
    Randi Dwiyanto
    Оценок пока нет
  • Sirs Vs Cars
    Sirs Vs Cars
    Документ5 страниц
    Sirs Vs Cars
    Randi Dwiyanto
    Оценок пока нет
  • Kolelitiasis
    Kolelitiasis
    Документ36 страниц
    Kolelitiasis
    Randi Dwiyanto
    Оценок пока нет
  • Lapsus Asma
    Lapsus Asma
    Документ58 страниц
    Lapsus Asma
    Priza Baktiar
    100% (3)
  • GBS Iycha
    GBS Iycha
    Документ33 страницы
    GBS Iycha
    Randi Dwiyanto
    Оценок пока нет
  • Diare Akut DGN Dehidrasi Ringan Sedang
    Diare Akut DGN Dehidrasi Ringan Sedang
    Документ63 страницы
    Diare Akut DGN Dehidrasi Ringan Sedang
    Randi Dwiyanto
    100% (2)
  • OBAT KEBAMILAN
    OBAT KEBAMILAN
    Документ12 страниц
    OBAT KEBAMILAN
    Randi Dwiyanto
    Оценок пока нет
  • Porto CA Mammae
    Porto CA Mammae
    Документ5 страниц
    Porto CA Mammae
    Randi Dwiyanto
    Оценок пока нет
  • Case Pnemonia Lobaris - Fandi
    Case Pnemonia Lobaris - Fandi
    Документ55 страниц
    Case Pnemonia Lobaris - Fandi
    Randi Dwiyanto
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus CA Mammae
    Laporan Kasus CA Mammae
    Документ27 страниц
    Laporan Kasus CA Mammae
    Syarifuddin Abdul Jabbar
    100% (1)
  • KDK DM (Jadi)
    KDK DM (Jadi)
    Документ44 страницы
    KDK DM (Jadi)
    Randi Dwiyanto
    Оценок пока нет
  • CASE Basith
    CASE Basith
    Документ38 страниц
    CASE Basith
    Randi Dwiyanto
    Оценок пока нет