Вы находитесь на странице: 1из 10

Dasar kerja pesawat Cottrel:Asap dari pabrik sebelum meninggalkan cerobong asap dialirkan melalui ujung-ujunglogam yang tajam

dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000 75.000 volt). Ujung-ujungyang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalam udara. Ionion tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap dan menjadi bermuatan. Selanjutnya, partikel bermuatan ituakan tertarik dan diikat pada elektrode yang lainnya. Manfaat Cottrel: mencegah polusi udara oleh buangan beracun (dalam industri) dan memperoleh kembali debu yang berharga (misal, debu logam). Untuk mencegah tercemarnya udara oleh debu asap dan partikel beracun yang dihasilkan asap dari cerobong pabrik, biasanya digunakan

Pesawat cottrell terdiri atas lempeng logam yang dialiri muatan listrik tegangan tinggi. Asap atau debu sebelum dikeluarkan dari pabrik harus melewati pesawat ini. Oleh karena pengaruh medan listrik partikel asap dan debuakan mengendap.

====================================================

Gas buangan pabrik yang mengandung asap dan partikel berbahaya dapat diatasi dengan menggunakan alat yang disebut pengendap cottrel. Prinsip kerja alat ini memanfaatkan sifat muatan dan penggumpalan koloid sehingga gas yang dikeluarkan ke udara telah bebas dari asap dan partikel berbahaya

Asap dari pabrik sebelum meninggalkan cerobong asap dialirkan melalui ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000 sampai 75.000 volt). Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalam udara. Ion-ion tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap dan menjadi bermuatan. Selanjutnya, partikel bermuatan itu akan tertarik dan diikat pada elektrode yang lainnya. Pengendap Cottrel ini banyak digunakan dalam industri untuk dua tujuan, yaitu mencegah polusi udara oleh buangan beracun dan memperoleh kembali debu yang berharga (misalnya debu logam).

=======================================================

Apabila muatan koloid dihilangkan, maka kestabilan koloid akan berkurang dan dapat menyebabkan koagulasi atau penggumpalan. Penghilangan muatan koloid dapat terjadi pada sel elektroforesis atau jika elektrolit ditambahkan ke dalam sistem koloid. Apabila arus listrik dialirkan cukup lama ke dalam sel elektroforesis maka partikel koloid akan digumpalkan ketika mencapai elektrode. Jadi, koloid yang bermuatan negatif akan digumpalkan di anode, sedangkan koloid yang bermuatan positif digumpalkan di katode.

Koagulasi koloid karena penambahan elektrolit terjadi sebagai berikut:

Koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion positif (kation), sedangkan koloid yang bermuatan positif akan menarik ion negatif (anion). Ion-ion tersebut akan membentuk selubung lapisan kedua. Apabila selubung lapisan kedua itu terlalu dekat maka selubung itu akan menetralkan muatan koloid sehingga terjadi koagulasi. Makin besar muatan ion makin kuat daya tariknya dengan partikel koloid, sehingga makin cepat terjadi koagulasi.

Pencemaran udara itu sendiri ialah peristiwa pemasukan dan/atau penambahan senyawa,bahan, atau energi ke dalam lingkungan udara akibat kegiatan alam dan manusia sehinggatemperatur dan karakteristik udara tidak sesuai lagi untuk tujuan pemanfaatan yang paling baik atau dengan singkat dapat dikatakan bahwa nilai lingkungan udara tersebut telah menurun.Sebagian jenis gas dapat dipandang sebagai pencemar udara terutama apabila konsentrasi gastersebut melebihi tingkat konsentrasi normal dan dapat berasal dari sumber alami (seperti gunungapi) serta juga gas yang berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic sources). Senyawa pencemar udara itu sendiri digolongkan menjadi (a)senyawa pencemar primer,dan (b)senyawa pencemar sekunder. Senyawa pencemar primer adalah senyawa pencemar yanglangsung dibebaskan dari sumber sedangkan senyawa pencemar sekunder ialah senyawapencemar yang baru terbentuk akibat antar-aksi dua atau lebih senyawa primer selama berada diatmosfer. Berdasarkan beberapa jenis senyawa pencemar yang ada, lima senyawa yang palingsering dikaitkan dengan pencemaran udara ialah:

karbonmonoksida (CO), oksida nitrogen(NOx), oksida sulfur (SOx), hidrokarbon (HC), dan partikulat (debu). Pengendalian pencemaran akan membawa dampak positif bagi lingkungan karena haltersebut akan menyebabkan kesehatan masyarakat yang lebih baik, kenyamanan hiduplingkungan sekitar yang lebih tinggi, resiko yang lebih rendah, kerusakan materi yang rendah,dan yang paling penting ialah kerusakan lingkungan yang rendah. Faktor utama yang harusdiperhatikan dalam pengendalian pencemaran ialah karakteristik dari pencemar dan hal tersebut bergantung pada jenis dan konsentrasi senyawa yang dibebaskan ke lingkungan, kondisigeografik sumber pencemar, dan kondisi meteorologis lingkungan. Pengendalian pencemaran udara dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengendalian padasumber pencemar dan pengenceran limbah gas. Pengendalian pada sumber pencemar merupakan metode yang lebih efektif karena hal tersebut dapat mengurangi keseluruhan limbah gas yangakan diproses dan yang pada akhirnya dibuang ke lingkungan. Pada sebuah pabrik kimia,pengendalian pencemaran udara terdiri dari dua bagian yaitu penanggulangan emisi debu danpenanggulangan emisi senyawa pencemar. Cottrel adalah salah satu aplikasi untuk penanggulangan emisi debu dan senyawa pencemar tersebut (Hutagalung 2009).

Flocculation, in the field of chemistry, is a process wherein colloids come out of suspension in the form of floc or flake; either spontaneously or due to the addition of a clarifying agent. The action differs from precipitation in that, prior to flocculation, colloids are merely suspended in a liquid and not actually dissolved in a solution. In the flocculated system, there is no formation of a cake, since all the flocs are in the suspension.

Cottrell precipitator = (engineering) A machine for removing dusts and mists from gases, in which the gas passes through a grounded pipe with a fine axial wire at a high negative voltage, and particles are ionized by the corona discharge of the wire and migrate to the pipe.

Pendahuluan Latar Belakang Tujuan

Dasar Teori Koagulasi Elektroferesis

Pembahasan

http://www.ppcbio.com/ppcdespworks.htm

In the simplest terms, a dry electrostatic precipitator ( ESP ) is a large box. Particulate control begins when the dust laden gases are drawn into one side of the box. Inside, high voltage electrodes impart a negative charge to the particles entrained in the gas. These negatively charged particles are then attracted to a grounded collecting surface which is positively charged. The gas then leaves the box up to 99.9% cleaner than when it entered. The particulate control process continues inside the box, as the particles from the continuous flow build up on the collecting plates. At periodic intervals, the plates are rapped causing the particles to fall into hoppers. The particles collected during the particulate control process are then removed from the hoppers by a rotary screw conveyor. The negatively charged rigid type discharge electrodes are accurately centered between the collecting surfaces and supported from high voltage insulators located in insulator compartments. One of the most important considerations in design and operation of the dry electrostatic precipitator ( ESP ) is the removal of the collected material from the collecting surfaces without re-entraining it in the gas stream, this ensures compliance with MACT. On PPC dry electrostatic precipitator devices ( ESP ), material removal from the plates is accomplished by electromagnetic rappers installed on the roof section. These rappers deliver hammer blows of preset intensity at preset intervals to the plate headers. A vertical shock wave is created in each plate causing the collected material to shear off and fall into the hopper. The rapping intensity and interval is dictated by the characteristics of the deposited material. These adjustments are made to the rapper system to suit the requirements of each installation and are a part of the dry electrostatic precipitator ( ESP ) start up service provided by PPC. As opposed to dry electrostatic precipitator ( ESP ) hoppers, the PPC dry precipitator hoppers have integral, support members which simplifies support steel fabrication and structural steel erection. Additionally this allows shop installation of insulation and heaters at substantial savings. PPC dry electrostatic precipitator hopper openings are a minimum of 18" wide to allow free flow of ash and eliminate bridging. Hopper depth is kept to a minimum to reduce cooling of ash and subsequent caking. Maximum effectiveness of the dry electrostatic precipitator particulate control system occurs when the voltage supply output reaches the sparking threshold. Variation in gas volume, dust loading and other factors, however affect the sparking threshold level. Employing an advanced electrical control system, an automatic control circuit regulates each high voltage power supply output for maximum dry electrostatic precipitator ( ESP ) efficiency regardless of process variation. Sparking causes the power supply to "notch down" slightly

with the automatic controls bringing it right back up to sparking potential. Modern digital electronic controls automate this process and assure the ESP particulate control device operates a peak performance levels at all times, ensuring compliance with MACT guidelines as set forth by the EPA.

http://www.thomasnet.com/articles/plant-facility-equipment/electrostatic-precipitators

Dust collection systems play an integral role in ensuring that certain industrial manufacturing processes, such as those conducted at steel and paper mills, do not release harmful amounts of industrial dust. To do so, dust collection systems must contain dust or remove it from an air stream. However, dust particles can range in size from barely visible to substantial, solid particles. Because dust can range in both size and form, different dust collector systems can be used alone or in conjunction to prevent the dangerous circulation of dust during a manufacturing process. Collectors such as inert separators, centrifugal collectors, and fabric collectors can be used to eliminate dust from an air stream, while wet scrubbers offer an equally efficient alternative that depends on the introduction of water. Electrostatic precipitators , highly efficient dust collector systems, can function with or without water and are applicable to a wide array of highly dust productive operations. An electrostatic precipitator typically consists of several elements: a power supply, an ionizing source, a dust removal method, and an external enclosure. There are two main inlets, one to allow the entrance of a polluted (dusty) air stream and one that facilitates the exit of the clean air stream at the end of the cleaning process. The enclosure itself houses equipment to collect and discharge the dust. Normally, the device casing can be made from steel or reinforced plastic. The internal elements of an electrostatic precipitator work together to remove dust from the air stream, contain the removed dust, and release the clean air stream. The primary force used to separate dust from an electrostatic precipitator iselectrostatic force. In a basic dry electrostatic precipitator, direct current high-charge electrodes alternate with grounded collecting electrodes, creating an ionized field. As the air enters the chamber the stream passes between the different kinds of electrodes, becoming negatively charged. Once negatively charged, these particles latch on to the positively charged grounded electrodes, where in they lose their charge. Next, the removed material is simple shaken loose from the electrons by vibration, and the dust and dirt is collected.

In a wet electrostatic precipitator, water is introduced to the system via spray nozzles located above the electrodes. As the electrodes attract dust particles, the water weighs down the particles and forms a wet layer over the collection plate. Additionally, the water cleanses the plate of all the removed dirt, making the cleaning process easier. Aside from wet and dry electrostatic precipitators, the devices are also distinguished from one another by the collection plate. Plate precipitators and tubular precipitators both use charged electrodes to attract dust, but the manner in which they then trap and remove dust is different. Plate precipitators are the most common method of electrostatic dust collection. In a plate precipitator, discharge electrodes are aligned along the central axis of two spaced plates. As the gas particles pass between the plates, the particles become charged and are attracted to the electrodes on the plate. To remove the dust particles (now securely attached to a collection plate), the plates are lightly vibrated to shake the dust loose. This method is most commonly found in basic dry electrostatic precipitators. Tubular precipitators are another common method of collecting dust, but the process takes place in a cylinder. Inside the cylinder, collection electrodes are placed along the axis of the cylinder. As the contaminated air flow cycles around the inside of the cylinder, the dust latches on to the electrodes and collects along the axis. Once the

PRINSIP KERJA MESIN COTTRELL


BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia. Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan juga daerah padat industri yang menghasilkan gas-gas yang mengandung zat di atas batas kewajaran. Rusaknya dan semakin sempitnya lahan hijau atau pepohonan di saat ini telah memperburuk kualitas udara saat ini. Semakin banyak kendaraan bermotor dan alat-alat industri yang mengeluarkan gas yang mencemarkan lingkungan akan semakin parah pula pencemaran udara yang terjadi. Maka tak heran pada saat ini banyak orang yang terkena penyakit yang menyerang organ pernafasan karena telah menghirup udara

yang telah tercemar. Oleh karena itu perlu diadakan pengendalian udara agar zat- zat berbahaya yang terkandung dalam udara yang kita hirup saat ini berkurang atau malah hilang sekalian. Pengendalian pencemaran udara dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengendalian pada sumber pencemar dan pengenceran limbah gas. Pengendalian pada sumber pencemar merupakan metode yang lebih efektif karena hal tersebut dapat mengurangi keseluruhan limbah gas yang akan diproses dan yang pada akhirnya dibuang ke lingkungan. Pada sebuah pabrik kimia,pengendalian pencemaran udara terdiri dari dua bagian yaitu penanggulangan emisi debu danpenanggulangan emisi senyawa pencemar. Cottrel adalah salah satu aplikasi untuk penanggulangan emisi debu dan senyawa pencemar tersebut (Hutagalung 2009). BAB II PEMBAHASAN PRINSIP KERJA ALAT COTTRELL Pengambilan partikel koloid asap dan debu dari gas buangan pabrik Gerak partikel bermuatan oleh pengaruh medan listrik disebut elektroforesis.Elektroforesis dapat digunakan untuk mendeteksi muatan partikel koloid. Jika partikel koloidberkumpul di elektroda positif berarti koloid bermuatan negatif dan jika partikel koloidberkumpul di elektroda negatif berarti koloid bermuatan positif. Prinsip elektroforesis digunakanuntuk membersihkan asap dalam suatu industri dengan alat Cottrell Contoh alat yang menggunakan prinsip elektroforesis adalah pengendap cottrell. Alat inidigunakan untuk memisahkan partikel-partikel koloid seperti asap dan debu yang terkandungdalam gas buangan pabrik. Hal ini bertujuan untuk mengurangi zat-zat polusi udara, di sampingdapat digunakan untuk memperoleh kembali debu berharga seperti debu arsenik oksida.. Mekanisme kerja alat ini adalah sebagai berikut. Gas buangan dialirkan melalui ujung-ujung logam yang tajam yang telah diberi tegangan tinggi. Ujung-ujung logam ini akan melepaselektron-elektron dengan kecepatan tinggi yang akan mengionisasi molekul-molekul di udara.Partikel-partikel koloid dalam gas buangan akan mengadsorbsi ion-ion ini sehinggan menjadibermuatan positif. Partikel-partikel koloid selanjutnya akan tertarik ke elektrode dengan muatanberlawanan dan menggumpal. Alat cotrrel merupakan alat yang digunakan untuk menggumpalkan asap atau debu daripabrik. Alat cotrrel berprinsip pada sifat koagulasi (pengendapan) dari koloid. PengendapCottrell digunakan untuk mengurangi polusi udara dari pabrik. Alat ini akan mengendapkanpartikel koloid yang terdapat dalam gas yang akan dikeluarkan melalui cerobong asap. Partikelkoloid berupa aerosol asap dan debu akan terendapkan karena adanya gaya elektrostatik denganmenggunakan arus DC. Aplikasi Tegangan Tinggi Searah (DC) Prinsip koagulasi partikel koloid dengan cara penetralan dipakai untuk menyaring asap yangdibuang melalui cerobong pabrik. Asap industri dan debu jalanan yang terdiri atas partikel karbon, oksidalogam, dan debu dapat diendapkan menggunakan alat yang disebut pengendap Cottrell, sepertiditunjukkan pada gambar.Pengendap Cottrell, dapat digunakan untuk mengurangi polusi udara daripabrik dan sekaligus untuk memperoleh kembali debu yang berharga (debu logam). Metode inidikembangkan oleh Frederich Cottrell (1877-1948) dari Amerika Serikat, dan dikenal dengan metode Cottrell. Asap atau debu dari pabrik dapat digumpalkan dengan alat koagulasi listrik dari cotrrel. Asap daripabrik sebelum meninggalkan cerobong asap, dilewatkan ke dalam pengendap Cottrell dengan caradialirkan melalui ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000-75.000volt). Bagian dalam Cottrell terdapat kisi-kisi elektrode bertegangan tinggi yang dialiri arus listrik searah.Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalam udara. Ion-ion tersebut akandiadsorpsi oleh partikel

asap dan menjadi bermuatan. Partikel bermuataan tersebut akan tertarik dan diikatpada elektroda yang lain. Partikel-partikel debu yang bermuatan akan dinetralkan hingga membentuk agregat sangat besar, yang akhirnya mengendap di bagian dasar pengendap Cottrell.

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Berikut ini adalah kesimpulan dari pembahasan diatas adalah: 1. Pencemaran udara pada mesin industri dengan menggunakan mesin cottrell ternyata lebih efektif. Selain udara yang dikeluarkan bebas dari debu, debu yang masih bisa digunakan dapat dikumpulkan dengan mesin tersebut. 2. Dengan mesin cottrell, berarti telah menerapkan sifat- sifat dari koloid yang bersifat elektrofolesis dimana partikel-partikel koloid dapat bergerak dalam medan listrik. BAB IV DAFTAR PUSTAKA Sumber referensi yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini sebagai berikut: 1. Modul Kimia kelas XI Semester Genap. 2. file:///J:/Cara-Kerja-Mesin-Cottrell-shanaz.htm 3. http://organisasi.org/pencemaran_udara_pada_lingkungan_hidup_sekitar_kita_gas_beracun_c o_co2_no_no2_so_dan_so2_yang_merusak_kesehatan_manusia

Вам также может понравиться