Вы находитесь на странице: 1из 4

A. Anatomi Ginjal 1.

Ukuran ginjal Ginjal kanan yang normal biasanya berukuran sedikit lebih kecil dari ginjal kiri. Pada laki-laki dan perempuan, ginjal mencapai ukuran maksimal pada usia 25 tahun, yaitu kira-kira 13 cm pada laki-laki dan 13,5 cm pada perempuan. Ukuran ini bertahan sampai kira-kira usia 50 pada laki-laki dan 35 - 40 tahun pada perempuan, dimana ginjal kemudian mulai menyusut, dengan penyusutan maksimal 1 - 1,5 cm pada laki-laki usia 80 tahun dan 1 cm pada usia 70 tahun. 2. Posisi normal Ginjal terletak retroperitoneal, di kedua sisi vertebrae. Ujung atas terletak kirakira 1 cm lebih dekat ke vertebrae bila dibandingkan dengan ujung bawah. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah daripada ginjal kiri, tetapi pada 15% populasi, ginjal kiri yang terletak lebih rendah. Pada posisi anatomis, ginjal terletak di antara tulang rusuk terakhir dan vertebrae lumbalis III. Terdapat perbedaan lokasi antara 5 - 1,5 cm antara posisi tidur dan berdiri. Ginjal mengalami mobilitas yang cukup banyak pada saat seseorang bernapas. Umumnya, dapat terjadi pergeseran ke bawah sebesar 3 cm pada saat inspirasi, dan pergeseran lebih besar pada perempuan. Formasi lobus ginjal yang paling sering dijumpai adalah bentuk fetus. Biasanya terdapat 3 bentuk yang paling sering dijumpai, yaitu: a. Mungkin terdapat tonjolan lokal pada batas lateral ginjal kiri atau permukaan ujung superior yang lebih rata yang disebabkan oleh tekanan lien. Bentuk ini disebut pseudotumor atau tumor palsu. b. Mungkin didapatkan ginjal kiri yang lebih besar dan berbentuk lebih menyerupai segitiga. c. Mungkin ditemukan bentuk multi-lobus yang difus yang dapat terjadi unilateral maupun bilateral. Pada bentuk ini, batas antar lobus dapat terlihat seperti jaringan parut, tetapi dapat dibedakan dengan jaringan parut dengan adanya fakta bahwa jaringan parut yang terlihat terletak persis di antara calix. Permukaan ginjal diliputi oleh capsula fibrosa renis yang tipis, tetapi kuat. Di luar capsula fibrosa renis, ginjal ditutupi jaringan lemak yang cukup tebal yang disebut

capsula adiposa renis. Terdapat pula jaringan lemak yang lebih tipis di dalam hilus renalis yang terletak di antara calix renalis dan cortex yang disebut corpus adiposum sinus renalis. Corpus adiposum sinus renalis terkadang menjulur keluar hilus renalis dan meliputi a.renalis, v.renalis dan ureter. 3. Struktur ginjal a. Cortex Renis Cortex renis mempunyai ketebalan kira-kira 12 mm dan mengandung

berbagai corpora renalis, tubuli yang meliuk-liuk, dan berbagai pembuluh darah kecil. b. Medulla Renis Mendulla renis mengandung kurang lebih 8 struktur yang disebut pyramides renales. Dasar medulla renis berbatasan dengan cortex renis dan puncaknya menjorok kedalam hilus renalis, yang disebut papillae renales. Setiap struktur pyramides renales dibatasi satu dengan lainnya oleh columna renalis. Columna

renalis mengandung aa. interlobares yang besar. Arteri-arteri ini berbelok tajam pada dasar pyramides renales menjadi a.arcuata, dan membentuk garis batas antara cortex dan medulla. A.arcuata kemudian bercabang-cabang secara tegak lurus menjadi aa. lobulares yang masuk ke dalam cortex renis. c. Pelvis Renalis Pelvis renalis adalah awal dari sistem pengumpulan urine yang pada akhirnya berakhir di vesica urinaria. Pelvis renalis adalah ureter yang melebar dan membentuk corong. Sebagian pelvis renalis teletak di dalam hilus renalis, dan sisanya terletak diluar. Pelvis renalis bercabang-cabang menjadi calix renalis major, yang kemudian bercabang kembali menjadi calices renales minores, yang berakhir di foramina papillaria. Calices renales minores adalah reseptor urine yang diekskresikan pyramides renales, dan batas antara satu dengan lainnya pada umumnya berjauhan.

2. Fungsi Ginjal Fungsi utama ginjal adalah filtrasi plasma darah dan pembuangan beberapa zat yang terlarut didalamnya, yang diantaranya adalah natrium, klorida, sulfat,kalium, urea, glukosa, asam amino, dan lain-lain. Fungsi lain ginjal adalah: a. Reabsorbsi selektif oleh tubulus b. Sintesa dan ekskresi oleh tubulus c. Pengaturan asam-basa d. Pengaturan cairan tubuh e. Pengaturan osmosis yang berhubungan dengan molalitas f. Pemeliharaan tekanan darah normal g. Erythropoiesis

Вам также может понравиться