Вы находитесь на странице: 1из 26

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Depresi Postpartum 2.1.1 Pengertian Depresi Postpartum Kartono (2002), mengatakan bahwa depresi adalah keadaan patah hati atau putus asa yang disertai dengan melemahnya kepekaan terhadap stimulus tertentu. Pengurangan aktivitas fisik maupun mental dan kesulitan dalam perpikir. Lebih lan ut Kartono men elaskan bahwa gangguan depresi disertai ke!emasan, kegelisahan dan keresahan, perasaan bersalah, perasaan menurunya martabat diri atau ke!enderungan bunuh diri ("armi, 20#2). $epresi Post Partum adalah depresi yang mempunyai ge ala klinis elas terlihat dari hari ke % hingga hari ke &, kemudian menghilang dalam beberapa am hingga beberapa hari kemudian ('ondo, (arry Kurniawan dkk 20##). $epresi postpartum pertama kali ditemukan oleh Pitt pada tahun #)**, depresi post partum adalah depresi yang bervariasi dari hari ke hari dengan menun ukkan kelelahan, mudah marah, gangguan nafsu makan, dan kehilangan libido (kehilangan selera untuk berhubungan intim dengan suami). +ingkat keparahan depresi post partum bervariasi. Keadaan ekstrem yang paling ringan yaitu saat ibu mengalami ,Kesedihan -ementara. yang berlangsung sangat !epat pada masa awal post partum ini disebut dengan /the blues atau maternity blues/. 'angguan postpartum yang paling berat disebut psikosis postpartum atau melankolia. $iantara 2 keadaan ekstrem tersebut terdapat kedaan yang relatif mempunyai tingkat keparahan sedang yang disebut neurosa depresi atau depresi post partum (0egina, 200# dikutip 1eyeh, 20#0).

3nwood (regina dkk, 200#) menghubungkan fenomena depresi postpartum dengan gangguan perasaan mayor seperti kesedihan, perasaan tidak mampu, kelelahan, insomnia an anhedonia. (al ini seperti yang diungkapkan oleh -loane dan 4ennedi!t (#))2), depresi postpartum merupakan tekanan iwa sesudah melahirkan, mungkin seorang ibu baru akan merasa benar5benar tidak berdaya dan merasa serba kurang mampu, tertindih oleh beban tanggung awab terhadap bayi dan keluargnya, tidak bisa melakukan apapun untuk menghilangkan perasaan itu ("armi, 20#2). $epresi masa nifas adalah keadaan yang amat serius. 6anita memerlukan banyak istirahat dan dukungan. 'e ala5ge ala5ge ala lain dari depresi masa nifas yaitu ibu tidak merawat dirinya sendiri ataupun bayinya dan merasa mendengar suara seseorang yang sesungguhnya tidak ada (6ulandari, 20##). 2.1.2 Faktor Resiko Depresi Postpartum 7aktor risiko ter adinya depresi post partum diantaranya adalah8 ada di dalam keluarga penderita penyakit mental, kurangnya dukungan suami dan dukungan keluarga serta teman, kekhawatiran akan bayi yang sebetulnya sehat, kesulitan selama persalinan dan melahirkan, merasa terasing dan tidak mampu, masalah atau perselisihan perkawinan maupun keuangan, kehamilan yang tidak diinginkan. 2.1.3 Faktor Pen e!a! Depresi Postpartum Penyebab kesedihan atau depresi sehabis melahirkan tidak elas. Penurunan tingkat hormon yang tiba5tiba, terutama sekali estrogen dan progesteron dapat berperan. $epresi yang hadir sebelum kehamilan lebih mungkin berkembang ke dalam depresi postpartum. 6anita yang telah memiliki depresi sebelum hamil

harus memberi5tahukan kepada dokter atau bidan mengenai hal tersebut selama kehamilan. $epresi uga merupakan sebuah penyakit yang berlangsung di dalam sebuah keluarga. Kadangkala tidak elas penyebab dari depresi itu sendiri (1eyeh, 20#0). Pitt (0egina dkk, 200# yang dikutip dari "armi, 20#2) mengemukakan faktor penyebab $epresi Post Partum sebagai berikut 8 #. 7aktor konstitusional 'angguan post partum berkaitan dengan status paritas adalah riwayat obstetri pasien yang meliputi riwayat hamil sampai bersalin serta apakah ada komplikasi dari kehamilan dan persalinan sebelumnya dan ter adi lebih banyak pada wanita primipara. 6anita primipara lebih umum menderita blues karena setelah alahirkan wanita primipara berada dalam proses adaptasi, kalau duiu hanya memikirkan diri sendiri begitu bayi lahir ika ibu tidak paham perannya ia akan men adi bingung sementara bayinya harus tetap dirawat. 2. 7aktor fisik Perubahan fisik setelah proses kelahiran dan memun5!aknya gangguan mental selama 2 minggu pertama menun ukkan bahwa faktor fisik dihubungkan dengan kelahiran pertama merupakan faktor penting. Perubahan hormon se!ara drastis setelah melahirkan dan periode laten selama dua hari dimulai kelahiran dan mun!ulnya ge ala. Perubahan ini sangat berpengaruh pada keseimbangan. Kadang progesteron naik dan estrogen yang menurun se!ara !epat setelah melahirkan merupakan faktor penyebab yang sudah pasti.

#0

%. 7aktor psikologis Peralihan yang !epat dari keadaan dua dalam satupada akhir kehamilan men adi dua individu yaitu 3bu dan anak bergantung pada penyesuaian psikologis individu. Klaus dan Kennel m!ngindikasikan pentingnya !inta dalam menanggulangi masa peralihan ini untuk memulai hubungan baik antara ibu dan anak. 9. 7aktor sosial Paykel mengemukakan bahwa pemukiman yang tidak memadai lebih sering menimbulkan depresi pada ibu5ibu selain kurangnya dukungan dalam perkawinan."enurut Kru!kman ("armi, 20#2) , menyatakan ter adinya depresi pas!asalin dipengaruhi oleh faktor 8 1. 4iologis 7aktor biologis di elaskan bahwa depresi postpartum sebagai akibat kadar hormon seperti estrogen, progesteron dan prolaktin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dalam masa nifas atau mungkin perubahan hormon tersebut terlalu !epat atau terlalu lambat. 2. Karakteristik ibu, yang meliputi 8 a. 7aktor umur -ebagian besar masyarakat per!aya bahwa saat yang tepat bagi seseorang perempuan untuk melahirkan pada usia antara 205%0 tahun, dan hal ini mendukung masalah periode yang optimal bagi perawatan bayi oleh seorang ibu. 7aktor usia perempuan yang bersangkutan saat kehamilan dan persalinan seringkali dikaitkan dengan kesiapan mental perempuan tersebut untuk men adi seorang ibu.

##

b. 7aktor pengalaman 4eberapa penelitian diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Paykel dan inwood (0egina dkk, 200#) mengatakan bahwa depresi pas!a persalinan ini lebih banyak ditemukan pada perempuan

primipara,:mengingat bahwa peran seorang ibu dan segala yang berkaitan dengan bayinya merupakan situasi yang sama sekali baru bagi dirinya dan dapat menimbulkan stres. -elain itu penelitian yang dilakukan oleh Le "asters yang melibatkan suami istri muda dari kelas sosial menengah menga ukan hipotesis bahwa *%; dari mereka mengalami krisis setelah kelahiran bayi pertama. !. 7aktor pendidikan Perempuan yang berpendidikan tinggi menghadapi tekanan sosial dan konflik peran, antara tuntutan sebagai perempuan yang memiliki dorongan untuk beker a atau melakukan aktivitasnya diluar rumah, dengan peran mereka sebagai ibu rumah tangga dan orang tua dari anak5anak mereka. d. 7aktor selama proses persalinan (al ini men!akup lamanya persalinan, serta intervensi medis yang digunakan selama proses persalinan. $iduga semakin besar trauma fisik yang ditimbulkan pada saat persalinan, maka akan semakin besar pula trauma psikis yang mun!ul dan kemungkinan perempuan yang bersangkutan akan menghadapi depresi pas!a persalinan. e. 7aktor dukungan sosial

#2

4anyaknya kerabat yang membantu pada saat kehamilan, persalinan dan pas!a persalinan, beban seorang ibu karena kehamilannya sedikit banyak berkurang. 2.1." K#si$ikasi Depresi Postparum "enurut 1eyeh (20#0) ada % tipe depresi post partum diantaranya yaitu 8 #. $epresi 0ingan (kemurungan) 3nilah tipe depresi yang paling umum. 4iasanya singkat dan tidak terlalu mengganggu kegiatan5kegiatan normal. Peristiwa5peristiwa signifikan seperti hari liburan, ulang tahun pernikahan, peker aan baru, pindah, demikian uga kebosanan dan frustrasi bisa menghasilkan suatu keadaan hati yang murung. $epresi postpartum (setelah melahirkan) merupakan tipe depresi ringan yang paling umum. <amun, hal ini bisa uga men adi meningkat, dan dalam keadaan yang demikian seorang harus segera berbi!ara dengan dokter kalau setelah melahirkan mengalami depresi. $ari tipe ini, biasanya tidak dibutuhkan penanganan khusus. Perubahan situasi, dan langkah, biasanya segera bisa mengubah kemurungan itu. 2. $epresi -edang=moderat (perasaan tak berpengharapan) 'e alanya hampir sama dengan depresi ringan, tetapi lebih kuat dan lebih lama berakhir. -uatu peristiwa yang tidak membahagiakan seperti

meninggalnya seorang kekasih, hilangnya karier, kemunduran dan lain lain biasanya merupakan penyebab. >rang memang sadar akan perasaan tidak bahagia itu, tetapi tidak bisa men!egahnya. Kegiatan sehari5hari memang lebih berat dirasakan (tetapi biasanya bisa diatasi) penanganannya. $i tipe ini bunuh diri merupakan bahaya. Karena bunuh diri dilihat merupakan satu5satunya

#%

peme!ahan ketika kepedihan itu men adi lebih buruk. $alam hal ini pertolongan yang profesional dibutuhkan. %. $epresi 4erat (terpisah dari realita) Kehilangan interes dengan dunia luar dan perubahan tingkah laku yang serius dan berkepan angan merupakan kharakteristiknya. Ketidak seimbangan dakhil yang men5dalam biasanya merupakan penyebabnya. Kadang5kadang gangguan yang lain seperti s!hi?ophrenia, alkoholisme atau ke!anduan obat sering berkaitan dengan depresi. $emikian uga ge ala fisik akan men adi nyata. >rang itu mengalami misalnya delusi bahwa tubuh5nya berubah. Penyakit depresi manik adalah suatu bentuk depresi yang di dalamnya seorang mengalami keadaan hati yang ekstrim tinggi dan ekstrim rendah. $alam keadaan ini, penanganan se!ara profesional perlu sekali. @dapun Post partum syndrome atau distress post partum adalah suatu kondisi di mana seseorang ibu seringkali merasa uring uringan, muram atau bentuk5 bentuk rasa tak bahagia lainnya. 7ase ini dalam angka waktu dua hari sampai dua minggu pas!a persalinan, syndrome ini masih tergolong normal dan sifatnya sementara. "a!am5ma!am post partum syndrome diantaranya 8 #. 4aby blues8 "erupakan bentuk yang paling ringan dan berlangsung hanya beberapa hari sa a. 'e ala berupa perasaan sedih, gelisah, seringkali uring5 uringan dan khawatir tanpa alasan yang elas. +ahapan baby blues ini hanya berlangsung dalam waktu beberapa hari sa a. Pelan5pelan si ibu dapat pulih kembali dan mulai bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya.

#9

2. $epresi post partum8 bentuk yang satu ini lumayan agak berat tingkat keparahannya yang membedakan ibu tidak bisa tidur atau sulit untuk tidur. $apat ter adi dua minggu sampai setahun setelah melahirkan. %. Psy!hosis post partum8 Aenis ini adalah yang paling parah. 3bu dapat mengalami halusinasi, memiliki keinginan untuk bunuh diri. +ak sa a psikis si ibu yang nantinya adi tergantung se!ara keselu5ruhan. 2.1.% Tan&a 'e(a#a 'e ala yang timbulnya yaitu sering menangis, mood yang berubah5ubah, dan lekas marah sebagaimana merasakan kesedihannya. 'e ala5ge ala yang arang termasuk sangat lelah, kesulitan berkonsentrasi, gangguan tidur, kehilangan minat pada seks, gelisah, nafsu makan berubah, dan merasa tidak puas atau putus asa ge ala ge ala ini berhubungan dengan kegiatan sehari5hari wanita 3!rsebut. -eorang wanita dengan depresi postpartum bisa teiliii.il tidak tertarik dengan bayinya. Pada psy!hosis postpartum, depn5i k!mungkinan dikombinasi dengan berpikir bunuh diri atau meiakuk.ui kek!rasan, halusinasi, atau berkelakuan aneh. Kadangkala postpartum psy!hosis termasuk sebuah hasrat untuk melukai bayi (1eyeh, 20#08 %20). 2.1.) Karakteristik Depresi Post Partum "anurut ("armi, 20#2) Karakteristik depresi post partum di antaranya 8 #. "impi buruk, biasanya ter adi sewaktu tidur kar!na mimpi5mimpi yang menakutkan individu itu sering terbangun sehingga dapat mengakibatkan insomnia.

#&

2. 3nsomnia, biasanya timbul sebagai ge ala suatu gangguan lain yang mendasarinya seperti ke!emasan dan depresi atau gangguan emosi lain yang ter adi dalam hidup manusia. %. Phobia, rasa takut yang irasional terhadap sesuatu benda atau keadaan yang tidak dapat dihilangkan atau ditekan oleh pasien, biarpun diketahuinya bahwa hal itu irasional adanya. 3bu yang melahirkan dengan bedah Baesar sering merasakan kembali dan mengingat kelahiran yang di alaninya. 3bu yang men alani bedah Baesar akan merasakan emosi yang berma!am5ma!am. Keadaan ini dimulai dengan perasaan syok dan tidak per!aya terhadap apa yang telah ter adi. 6anita yang pernah mengalami bedah Baesar akan melahirkan dengan bedah Baesar pula untuk kehamilan berikutnya. (al ini bisa membuat rasa takut terhadap peralatan peralatan operasi dan arum. 9. Ke!emasan. Ketegangan, rasa tidak aman dan kekhawatiran yang timbul karena dirasakan akan ter adi sesuatu yang tidak menyenangkan, tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahuinya. &. "eningkatnya sensitivitas, periode pas!a kelahiran meliputi banyak sekali penyesuaian diri dan pembiasaan diri. 4ayi harus diurus, ibu harus pulih kembali dari persalinan anak, ibu harus bela ar bagaimana merawat bayi, ibu perlu bela ar merasa puas atau bahagia terhadap dirinya sendiri sebagai seorang ibu. Kurangnya pengalaman atau kurangnya rasa per!aya diri dengan bayi yang lahir, atau waktu dan tuntutan yang ekstensif akan meningkatkan sensitivitas ibu. C. Perubahan mood, menyatakan bahwa depresi postpartum mun!ul dengan ge ala sebagai berikut 8 kurang nafsu makan, sedih5murung, perasaan tidak

#C

berharga, mudah marah, kelela5han, insomnia, anoreDia, merasa terganggu dengan perubahan fisik, sulit konsentrasi, melukai diri, anhedonia, menyalahkan diri, lemah dalam kehendak, tidak mempunyai harapan untuk masa depan, tidak mau berhubungan dengan orang lain. $i sisi lain kadang ibu engkel dan sulit untuk men!intai bayinya yang tidak mau tidur dan menangis terus serta mengotori kain yang baru diganti. (al ini menimbulkan ke!emasan dan perasaan bersalah pada diri ibu walau arang ditemui ibu yang benar5benar memusuhi bayinya. 2.1.* Dampak Depresi Post Partum $ampak depresi post partum tidak hanya mengganggu penderita namun uga seluruh keluarga. $epresi saat masa nifas biasanya membuat ibu tidak tertarik pada bayinya. $epresi dapat mempengaruhi ibu sehingga ibu mengalami gangguan tidur, kehilangan minat pada seks, gelisah, nafsu makan berubah, tidak mengikuti an uran kesehatan selama masa nifas dan merasa tidak puas atau putus asa. $epresi pas!a melahirkan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk merawat bayinya. 3a dapat kurang tenaga, tak dapat berkon5sentrasi, gusar terus menerus, dan tak dapat memenuhi kebutuhan bayi akan !inta dan perhatian yang tak putus. @kibatnya penderita akan merasa bersalah dan kehilangan rasa per!aya diri akan ke5mampuannya sebagai ibu, dimana perasaan ini dapat memperburuk kondisi depresinya. Para ilmuwan per!aya bahwa depresi ini dapat mempengaruhi kemampuan bayi dalam perkembangan bahasanya, dalam kedekatan

emosionalnya dengan orang lain, dalam masalah bersikap, tingkat aktifitas yang lemah, masalah tidur dan distress (1eyeh, 20#0).

#2

2.1.+

Pen,ega-an &epresi post partum Pen!egahan terbaik adalah dengan mengurangi faktor risiko ter5 adinya

gangguan psikologis pada ibu hamil dan ibu pas!a persalinan (Post partum) (1eyeh, 20#0). (al5hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi faktor risiko yaitu8 #. Pemberian dukungan dari pasangan, keluarga, linkungan, maupun profesional selama kehamilan, persalinan dan pas!a persalinan dapat men!egah depresi dan memp!n epal proses penyembuhan. 2. "en!ari tahu tentang gangguan psikologis yang mungkin i!r adi pada ibu hamil dan ibu yang baru sa a melahirkan sehingga ika ter adi ge ala dapat dikenali dan ditangani segera. %. Konsumsi makanan sehat, istirahat !ukup, dan olahraga mmiinal #& menit per hari dapat men aga suasana hati tetap baik. 9. "en!egah pengambilan keputusan yang berat selama kehamilan. &. "empersiapkan diri se!ara mental dengan memba!a buku ata artikel tentang kehamilan dan persalinan, serta mendengarkan pengalaman wanita lain yang pernah melahirkan dapat membantu mengurangi ketakutan. C. "enyiapkan seseorang untuk membantu keperluan sehari5hari (memasak, membersihkan rumah, belan a, dll). 2.1.. Pera/atan Depresi Post Partum 4anyak perempuan tidak mau ber!erita bahwa mereka menderita ge ala ini, karena mereka merasa malu, takut, dan merasa bersalah karena merasa depresi di saat mereka seharusnya merasa bahagia. "ereka takut dikatakan tidak layak untuk men adi ibu. $epresi perinatal dapat ter adi pada setiap perempuan. @da banyak

#*

grup suport yang merupakan grup tertib bi!ara yang dapat membantu mereka yang menderita untuk merasa lebih nyaman, lebih baik, lebih merasa dihargai, lebih berarti sebagai seorang perempuan dan seorang ibu (1eyeh, 20#0). $ari beberapa riset terbatas, pengobatan medis dapat membantu dalam kasus5kasus tertentu. -ebaiknya dibi!arakan dengan dokter mengenai !ara pengobatan yang dapat dilakukan tanpa mengan!am kesehatan bayi terutama bila bayi menyusui.(al yang perlu dilakukan diantaranya yaitu8 banyak istirahat sebisanya. (entikan membebani diri sendiri untuk melakukan semuanya sendiri. Ker akan apa yang dapat dilakukan dan berhenti saat merasa lelah. 4iarkan peker aan yang tersisa dilakukan kemudianE mintalah bantuan untuk menger akan peker aan rumah tanggaE bi!arakan dengan suami, keluarga, teman, mengenai perasaan yang dimilikiE angan sendirian dalam angkan waktu lama. 4erdandan dan ke5luarlah dari rumah. Pergilah ke suatu tempat atau ber alan kakilah keluar untuk merubah suasana hatiE bi!aralah dengan 3bunda agar dapat saling bertukar pengalamanE bi!aralah dengan ibu5ibu lain agar dapat sharing pengalamanE ikuti grup suport untuk perempuan dengan depresiE angan membuat perubahan hidup yang sangat drastis selama masa nifas, (tambahan8 seperti pindah peker aan, pindah rumah, memulai usaha baru, merenovasi atau membangun rumah dll) 4ila perubahan drastik ini tidak dapat dielakkan, buatlah persiapan yang matang dan bantuan ataupun suport untuk perawatan bayinya (1eyeh, 20#0). Aika ibu mengalami depresi selama masa nifas maka hal yang harus dilakukan adalah men!ari pertolongan. @da beberapa !ara, antara lain dengan berkonsultasi pada dokter iwa maupun psikiater. -aat ini mereka adalah teman

#)

yang paling tepat untuk berkonsultasi, mereka uga akan memberikan solusi yang terbaik untuk ibu dan bayi yang telah dilahirkannya. @da beberapa !ara dalam melakukan terapi dan konsultasi dengan dokter iwa=psikiater anda s!peiti dengan metode support group atau psikoterapi yang dapat dilakukan se!ara rutin dan berkala atau mungkin dengan obat5obatan. Aika ge ala depresi yang ditun ukkan sangat berat maka dokter iwa=psikiater biasanya akan memberikan kombinasi konseling dengan dokter atau terapis mungkin dapat berbi!ara dan bertukar pendapat dengan teman dekat anda, yang terpenting teman yang anda a ak berbi!ara sangat bisa mengerti apa yang anda rasakan, angan pernah untuk melawan depresi ini seorang diri, saat ini anda sangat membutuhkan seseorang untuk mengatasi depresi anda. @nti depresan sangat dian urkan, 3bu nifas ini membutuhkan obat5obatan antipsy!hoti! sebaik antidepresan. -eorang wanita yang menyusui harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan berbagai obat5obatan ini untuk memastikan kapan saatnya dia bisa melan utkan untuk menyusui. @da dua ma!am perawatan depresi8 (#) +erapi bi!ara8 adalah sesi bi!ara dengan terapis, psikolog atau peker a sosial untuk mengubah apa yang difikir, rasa dan lakukan oleh penderita akibat menderita depresi, (2) >bat "edis8 obat anti depresi yang diresepkan oleh dokter. -ebelum mengkonsumsi obat anti depresi, sebaiknya didiskusikan benar obat mana yang tepat dan aman bagi bayi untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui (1eyeh, 20#0). "enurut "armi (20#28 #205#2#) Kiat mengurangi resiko ter adinya depresi post partum antara lain 8

20

#. Persiapan diri yang baik Persiapan yang baik pada saat kehamilan sangat diperlukan sehingga saat kelahiran memiliki keper!ayaan diri yang baik dan mengurangi resiko ter adinya depresi postpartum. Kegiatan yang dapat ibu lakukan adalah banyak memba!a artikel atau buku yang ada kaitannya dengan kelahiran, mengikuti kelas prenatal, bergabung dengan kelompok senam hamil. 3bu dapat memperoleh banyak informasi yang diperlukan sehingga pada saat kelahiran ibu sudah siap dan hal traumatis yang mungkin menge utkan dapat dihindari. 2. >lahraga dan nutrisi yang !ukup >lahraga dapat men aga kondisi dan stamina sehingga dapat membuat keadaan emosi uga lebih baik. <utrisi yang !ukup baik asupan makanan maupun minum sangat penting pada periode postpartum. Fsahakan mendapatkan k!seimbangan dari kedua hal ini. %. -upport mental dari lingkungan sekitar -upport mental sangat diperlukan pada periode postpartum. $ukungan ini tidak hanya dari suami tapi keluarga, teman dan lingkungan sekitar. ika ingin ber!erita, ungkapkan perasaan, emosi dan perubahan hidup yang dialami kepada orang yang diper!aya dapat men adi pendengar yang baik. 3bu postpartum harus punya keyakinan bahwa lingkungan akan mendukung dan s!lalu siap membantu ika mengalami keiulitan. (al tersebut akan membuat ibu merasa lebih baik dan mengurangi resiko ter adinya depresi post partum. 9. Fngkapkan apa yang dirasakan 3bu postpartum angan mrmendam p!rasaan sindni. Aika mempunyai masalah harus segera dibi!arakan baik dengan suami maupun orang terdekat.

2#

Perugas kesehatu dipat membantu ibu mengungkapkan perasaan dan emosi ibu agar 3bu dapat lebih nyaman. &. "en!ari informasi tentang depresi postpartum 3nformasi tentang depresi postpartum yang kila h!iikan akan sangat bermanfaat sehingga ibu mempengaruhi faktor5faktor pemi!u sehingga dapat mengantisipasi atau men!ari bantuan ika mendapati kondisi tersebut. 3bu uga harus mempela ari keadaan dirinya, sehingga ketika sadar terhadap kondisi ibu ini akan segera mendapatkan bantuan se!epatnya. 4ergabung dengan orang yang pernah mengalami depresi postpartum dapat membantu ibu memperoleh informasi terhadap ge ala dan hal nyata yang dialami. C. "enghindari perubahan hidup yang drastis Perubahan hidup yang drasti! sesudah kelahiran akan berpengaruh terhadap emosional ibu sehingga sebisa mungkin sebaiknya dihindari misalnya pindah ker a, pindah ke rumah yang baru. (iduplah dengan wa ar seperti sebelum melahirkan. 2. "elakukan peker aan rumah tangga "emasak, membersihkan rumah, merawat tanaman dan peker aan rumah tangga lain dapat membantu melupakan ge olak emosi yang timbul pada periode postpartum. -aat kondisi ibu masih labil bisa dilampiaskan dengan melakukan peker aan rumah tangga. 3bu dapat meminta dukungan dari keluarga dan lingkungan, meski mempunyai pembantu rumah tangga ibu dapat melakukan aktivitas tersebut.

22

2.2 Dukungan Suami 2.2.1 Pengertian Dukungan Suami $ukungan merupakan dukungan emosional yang berasal dari teman, anggota keluarga, bahkan pemberi perawatan kesehatan yang membantu individu ketika suatu masalah kecil muncul (Videbeck, 2008). Sebagai satu diancara fungsi pertalian/ikatan sosial ( ook, 1!8"). Segi

fungsionaln#a

mencakup

dukungan

emosional,

mendorong

adan#a ungkapan perasaan. memberi nasihat atau informasi, pemberian bantuan material ($ursalam, 200%). Kamus besar bahasa 3ndonesia mengartikan bahwa suami adalah pria yang men adi pasangan hidup resmi seorang wanita (istri) yang telah menikah. -uami adalah pasangan hidup istri (ayah dari anak5anak), suami mempunyai suatu tanggung awab yang penuh dalam suatu keluarga tersebut dan suami mempunyai peranan yang penting, dimana suami sangat dituntut bukan hanya sebagai pen!ari nafkah akan tetapi suami sebagai motivator dalam berbagai kebi akan yang akan di putuskan termasuk meren!anakan keluarga (K443, 200*). "enurut "usbikin (200&) dukungan suami adalah suatu bentuk perhatian yang !ukup dari suami terhadap wanita (istri) yang akan membuat ibu merasa tenang, sehingga berpengaruh positif terhadap pertumbuhan dan kesehatan bayi. $ukungan suami sangat dibutuhkan karena suami merupakan seorang motivator yang baik untuk seorang ibu.

2%

2.2.2

K#asi$ikasi Dukungan
dalam buku (Setiadi, 2008) klasifikasi dukungan keluarga ada empat,

"enurut 7riedman
yaitu :

1) $ukungan 3nstrumental, yaitu keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit. 4antuan 3nstrumental, bantuan bentuk ini bertu uan untuk mempermudah seseorang dalam melakukan aktifitasnya berkaitan dengan persoalan5persoalan yang dihadapinya, atau menolong se!ara langsung kesulitan yang dihadapi, misalnya dengan menyediakan peralatan lengkap dan memadai bagi penderita, menyediakan obat5obat yang dibutuhkan dan lain5 lam. 2) $ukungan informasional, yaitu keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator (penyebar informasi). 3nformatif, yaitu bantuan informasi yang disediakan agar dapat digunakan oleh seseorang dalam menanggulangi persoalan5persoalan yang dihadapi, meliputi pemberian nasehat, pengarahan, ide5ide atau informasi lainnya yang dibutuhkan dan informasi ini dapat disampaikan kepada orang lain yang mungkin menghadapi persoalan yang sama atau hampir sama. &) $ukungan penilaian (appraisal), yaitu keluarga bertindak sebagai sebuah umpan balik,
membimbing dan menengahi pemecahan masalah dan sebagai sumber dan validator identitas keluarga. antuan !enilaian, yaitu suatu bentuk penghargaan yang diberikan

seseorang kepada pihak lain berdasarkan kondisi sebenarnya dari penderita. !enilaian ini bisa positif dan negatif yang mana pengaruhnya sangat berarti bagi seseorang. erkaitan

dengan dukungan sosial keluarga maka penilaian yang sangat membantu adalah penilaian yang positif.

9)

"ukungan emosional, yaitu keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. !erhatian emosional, setiap orang pasti membutuhkan bantuan afeksi dari orang lain, dukungan ini berupa

29

dukungan simpatik dan empati, cinta, kepercayaan, dan penghargaan. "engan demikian seseorang yang menghadapi persoalan merasa dirinya tidak menanggung beban sendiri tetapi masih ada orang lain yang memperhatikan, mau mendengar segala keluhannya, bersimpati, dan empati terhadap persoalan yang dihadapinya, bahkan mau membantu memecahkan masalah yang dihadapinya.

2.2.3

Dimensi Dukungan Suami

$imensi dukungan meliputi % hal (Aa!obson, #)*C yang dikutip <ursalam, 2002)8 #. Emotional support, meliputi' perasaan n#aman, dihargai, dicintai. dan
diperhatikan.

2. Cognitive support, meliputi' informasi, pengetahuan. dan nasihat. %. Materials support, meliputi' bantuan/pela#anan berupa sesuatu barang
dalam mengatasi suatu masalah.

2.2."

Faktor0Faktor 1ang 2empengaru-i Dukungan Suami

7aktor5faktor yang dapat mempengaruhi dukungan sosial suami kepada istrinya dapat diuraikan di bawah ini 8 #. $ukungan psikologis $ukungan psikologis adalah suatu sikap yang memberikan dorongan dan penghargaan moril kepada ibu selama masa kehamilannya, misalnya suami sangat membantu ketenangan iwa istrinya, suami mendambakan bayi dalam kandungan istri, suami menun ukkan kebahagiaan pada kehamilan, suami tidak menyakiti istri, suami menghibur atau menenangkan ketika ada masalah yang dihadapi istri, suami berdoa untuk kesehatan atau keselamatan istri dan anaknya. 2. $ukungan sosial

2&

$ukungan sosial adalah suatu sikap dengan !ara memberikan kenyamanan dan bantuan se!ara fisik atau nyata kepada ibu selama masa kehamilannya, misalnya suami memperhatikan kesehatan istri yakni menanyakan keadaan istri atau anin yang dikandungnya, suami mengantar atau menemani istri memeriksakan kehamilannya, suami menasihati agar istri tidak terlalu lelah beker a di rumah atau di tempat ker a dan suami membantu tugas istri. $ukungan sosial uga disebut sebagai $ukungan instrumental yaitu bantuan yang diberikan se!ara langsung, bersifat fasilitas atau materi misalnya menyediakan fasilitas yang diperlukan, memberikan uang, memberikan makanan, permainan atau bantuan yang lain. 4antuan

instrumental ini berupa dukungan materi seperti benda atau barang yang dibutuhkan oleh orang lain dan bantuan finansial untuk biaya pengobatan, pemulihan maupun biaya hidup sehari5hari selama seseorang tersebut belum dapat menolong dirinya sendiri. %. +ingkat Pendidikan +ingkat pendidikan akan mempengaruhi wawasan dan pengetahuan suami sebagai kepala rumah tangga semakin rendah pengetahuan suami maka akses terhadap informasi kesehatan istrinya akan berkurang sehingga suami akan kesulitan akan mengambil keputusan se!ara efektif. 9. Pendapatan Pada masyarakat kebanyakan 2&;5#00; penghasilannya

dipergunakan untuk membiayai keperluan hidupnya bahkan banyak keluarga rendah yang setiap bulan bersaldo rendah sehingga pada akhirnya ibu hamil

2C

tidak diperiksakan ke pelayanan kesehatan karena tidak mempunyai kemampuan untuk membayar. &. 4udaya $iberbagai wilayah 3ndonesia terutama di dalam masyarakat yang masih tradisional menganggap istri adalah kon!o wingking, yang artinya bahwa kaum wanita tidak sedera at dengan kaum pria, dan wanita hanyalah bertugas untuk melayani kebutuhan dan keinginan suami sa a. @nggapan seperti ini mempengaruhi perlakuan suami terhadap kesehatan reproduksi istri (1usrianti, 200&). 2.2.% 3u!ungan Bentuk Dukungan &engan Kese-atan

"enurur 'ottilieb (#)*%) dikutip <ursalam (2002) terdapat pengaruh dukungan sosial terhadap kesehatan tetapi bagaimana hal itu ter adiG Penelitian terutama memusatkan pengaruh dukungan sosial pada stres sebagai variabel penengah dalam perilaku kesehatan dan hasil kesehatan. $ua teori pokok diusulkan, hipotesis penyangga #buffer hypothesis) dan hipoicsis efek langsung
(direct effect hypothesis).

"enurut hipotesis penyangga dukungan sosial memengaruhi kesehatan dan melindungi orang itu terhadap efek negatif dari stres berai. 7ungsi yang bersifat melindungi ini hanya atau terutama efektif ika orang itu mengalami stres yang kuat. $alam stres yang rendah ter adi sedikit atau tidak ada penyangga beker a dengan dua orang. >rang5orang dengan dukungan sosial tinggi mungkin akan kurang menilai situasi penuh stres (mereka akan tahu bahwa mungkin akan ada seseorang yang dapat membantu mereka). >rang5orang dengan dukungan sosial tinggi akan mengubah respons mereka terhadap sumber stres misalnya pergi ke seorang teman untuk membi!arakan masalahnya.

22

(ipotesis efek langsung berpendapat bahwa dukungan sosial itu bermanfaat bagi kesehatan dan kese ahteraan, tidak peduli banyaknya stres yang dialami orang5orang menurut hipotesis ini efek dukungan sosial yang positif sebanding di bawah intensitas stres tinggi dan rendah. Bontohnya adalah orang5orang dengan dukungan sosial tinggi dapat memiliki penghargaan diri yang lebih tinggi yang membuat mereka tidak begitu mudah diserang stres. (ampir setiap orang tidak mampu menyelesaikan masalah sendiri, tetapi mereka memerlukan bantuan orang lain. 4erdasarkan hasil penelitian bahwa dukungan sosial merupakan mediator yang penting dalam menyelesaikan masalah seseorang. (al ini karena individu merupakan bagian dari keluarga. teman sekolah atau ker a, kegiatan agama ataupun bagian dari kelompok lainnya. "ekanisme bagaimana dukungan sosial berpengaruh terhadap kesehatan $ikenal ada % mekanisme social support #ang secara langsung atau tidak
berpengaruh terhadap kesehatan seseorang ($ursalam, 200%)'

1. (ediator perilaku. (enga)ak indi*idu untuk mengubah perilaku #ang )elek


dan meniru perilaku #ang baik (misaln#a. berhenti merokok).

2. +sikologis. (eningkatkan harga diri dan men)embatani suatu interaksi


#ang bermakna.

&. ,isiologis. (embantu relaksasi terhadap sesuatu #ang mengancam dalam


upa#a meningkatkan sistem imun seseorang.

2.2.)

Bentuk Dukungan Suami >rang terdekat ketika seorang wanita sedang hamil adalah suami. Fntuk

meningkatkan kesehatan istri yang sedang hamil suami sebagai pasangan mempunyai peran yang sangat penting. 4erikut adalah bentuk peran suami dalam meningkatkan kesehatan istri yang sedang hamil (4KK4<, 200*) 8

2*

#. "emberikan perhatian dan kasih sayang kepada istri. 2. "eren!anakan bersama istri untuk menentukan umlah anak yang diinginkan. %. "enginformasikan keluhan kehamilan dan riwayat kehamilan kepada petugas pemeriksaan kehamilan. 9. "enga ak dan mengantarkan istri untuk memeriksakan kehamilan ke fasilitas kesehatan terdekat minimal 9 kali selama kehamilan. &. "emenuhi kebutuhan gi?i istri C. "empersiapkan biaya pemeriksaan kehamilan pada tenaga kesehatan. 2. "engetahui dan mempela ari ge ala komplikasi pada kehamilan. *. "elakukan ru ukan ke fasilitas kesehatan bila ter adi gangguan kesehatan kehamilan dan anin. ). "enentukan tempat persalinan sesuai dengan kemampuan dan kondisi daerah.

2.2.*

Pentingn a Keter#i!atan Suami

1. Keterlibatan -uami dalam Program Pereneanaan Kehamilan


-ehamilan tidak dapat ter)adi )ika tidak ada interaksi antara suami dan istri. (eskipun begitu, besarn#a keinginan masing.masing pasangan untuk mendapatkan momongan bisa berbeda.beda. -er)a sama #ang baik baru bisa tercipta )ika keduan#a telah membuat kesepakatan.

-eberhasilan harus diusahakan oleh kedua belah pihak secara seimbang. Sebagai contoh, mengubah ga#a hidup, pola makan, dan kebiasaan sangat dipengaruhi oleh interaksi sehari.hari kita dengan pasangan. /ika han#a istri sa)a #ang berubah, tetapi suami tidak, kebiasaan tidak bisa bertahan lama hingga men)adi ga#a hidup. 0egitu pula sebalikn#a. (asing.masing harus dapat saling memberikan dukungan dalam program perencanaan kehamilan. Saat usaha #ang dilakukan belum membuahkan hasil,

keduan#a )uga harus tetap saling mendukung.

2. Keterlibatan -uami dalam "en alani "asa Kehamilan

2)

$ukungan suami selama masa ibu hamil akan membuatnya merasa nyaman dan ter aga emosinya. ibu dapat men alani masa kehamilannya dengan baik. -uami adalah salah satu kun!i agar ibu bisa memelihara emosi positif pada masa kehamilan. -aat ngidam, istri !enderung man a dan men adi lebih sensitif. -uami dituntul untuk memiliki kematangan emosi yang baik agar dapat m!nghadapi perubahan !mosional ibu selama periode k!hamilan. Balon ayah harus bisa menghadapi /periode man a/ dan /periode tidak nyaman/ yang ter adi pada ibu selama masa kehamilan dengan penuh kesabaran. -ikap positif dan dukungan yang baik dari suami akan membuat proses kehamilan ber alan menyenangkan dan kondisi anin pun selalu kuat dan sehat. &. $ukungan -uami dalam "enghadapi "asa Persalinan Pada saat kehamilan dan persalinan, sikap ayah penting karena pengaruhnyaterhadapsikap ibu. @yah yang hadir pada saat persalinan memiliki ke!enderungan untuk memiliki pandangan yang lebih positif terhadap bayinya. 4ahkan, kehadiran ayah pada saat proses persalinan menguatkan si ibu dalam men alani proses persalinan tersebut sehingga perasaan takut dan sakitnya berkurang. 1. "en adi 4agian dalam K!glatan Pengasuhan -anyak hal yang dapat dilakukan ayah selama proses persalinan dan setelah masa bersalin selesai. "inimal, bersikaplah lebih sensitif terhadap kebutuhan istri. 3bu yang baru memiliki anak !enderung mengidap sindrom "saya harus men adi ibu yang baik", sikap tersebut terkadang men)ebakn#a,
membuatn#a enggan untuk meminta bantuan. 2ntuk itu, suami harus

%0

men#adarin#a dan siap memberikan bantuan tanpa harus diminta terlebih dahulu.

&. Suami sebagai 0agian dari 3im #ang Solid.


0agaimana 4nda dan pasangan membentuk fondasi hubungan berkeluarga5 4pakah 4nda memperlakukan istri sebagai partner ataukah ba6ahan5 0egitu pula sebalikn#a. /ika se)ak a6al pasangan sudah memiliki kesepakatan bah6a a#ah, ibu, dan anak adalah tim #ang solid, selan)utn#a interaksi sehari.hari akan ber)alan lebih baik. Sehabis

persalinan, peran suami sangatlah utama untuk men)aga emosi ibu #ang belum stabil, misalkan dengan men)agan#a dari gangguan dan nasihat. nasihat orang #ang tidak membantu. Selan)utn#a, suami dan istri harus memiliki kesepakatan #ang sama mengenai apa #ang baik dalam hal pengasuhan, aturan, dan penegakan disiplin.

2.3 3u!ungan Dukungan Suami Dengan Ke(a&ian Depresi Postpartum 4agi lingkungan ibu postpartum primipara, lingkungan rumah merupakan
sebelum

utama

mengadakan

hubungan

interpersonal

lingkungan luar. 7ukungan suami merupakan hubungan interpersonal #ang didalamn#a berisi pemberian bantuan #ang melibatkan aspek.aspek #ang terdiri dari informasi, perhatian emosi, penilaian dan bantuan instrumental #ang diperoleh ibu postpartum melalui interaksi dengan lingkungan, dimana hal itu memiliki manfaat emosional atau efek perilaku bagi penerima, sehingga dapat membantu ibu postpartum dalam

mengatasi masalahn#a. 7ukungan suami merupakan salah satu hal

%#

penting

#ang

membantu

ibu

postpartum

dalam

mengahadapi

permasalahan dan pemecahan masalah setelah proses melahirkan. 8ni se)alan dengan pendapat 9ouse dalam Smet (2001) #ang men#atakan bah6a melalui dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental serta dukungan informatif dapat bermanfaat bagi kesehatan dan kese)ahteraan psikologis.

$ukungan
berkembangn#a

yang

diperoleh
dan

ibu
dapat

postpartum megurangi

dapat

mencegah dalam

masalah

tekanan

menghadapi adaptasi setelah melahirkan. 3anpa dukungan keluarga ibu postpartum tidak mampu men#elesaikan masalah.masalah #ang akan ter)adi setelah melahirkan. 7ukungan suami merupakan faktor terbesar untuk memicu ter)adin#a depresi post partum. 9al ini dikarenakan dukungan suami merupakan strategi #ang penting pada saat mengalami stress dan berfungsi sebagai strategi pre*entif untuk mengurangi stress (8ngela, 200!).

7aktor psikologis memberi pengaruh besar pada wanita postpartum karena ter adi perubahan besar dalam hidup. Perubahan yang dialami menimbulkan kebingungan, ketakutan dan keke!ewaan pada wanita postpartum. +anpa adanya dukungan suami 6anita postpartum akan
mengalami kesulitan dalam menghadapi masa.masa postpartum. :anita postpartum merasa sendiri dan tidak ada #ang mendukungn#a dalam menghadapi masa postpartum, sehingga kebingungan, kekece6aan dan ketakutan 6anita postpartum dapat meningkat. Sebalikn#a, 6anita

postpartum #ang mendapatkan dukungan suami dari lingkungan akan lebih mudah menghadapi masa pasca kelahiran, :anita postpartum merasa ditemani dalam mcngahadapi masa pasca mclahirkan sehingga kcadaan ini dapat mcngurangi tekanan (8ngela, 200!).

%2

$ukungan memberi pengaruh dalam mengurangi depresi yang dihadapi wanita pada masa postparum. :anita #ang merasa dihargai, diperhatikan
dan dicintai oleh keluargn#a tentun#a tidak akan merasa dirin#a kurang berharga, sehingga salah satu ciri dari seseorang menderita depresi dapat dihambat. :anita #ang kurang mencepat dukungan suami tentun#a akan lebih mudah merasa dirin#a tidak berharga dan kurang diperhatikan oleh keluarga, sehingga 6anita #ang kurang mendapat dukungan pada masa postpartum lebih mudah untuk mengalami depresi.

Вам также может понравиться