TELECOMMUNICATION TRANSMISSION HANDBOOK

BAB III
KONSEP SISTEM KOMUNIKASI DAN TRANSMISI
Gambar Sistem Komunikasi dan Transmisi:
Analisis kinerja:
Sistem Analog : C/S dan S/N
Sistem Digital : BER/SER/FER
arameter sistem transmisi:
Kualitas sin!al
Ka"asitas #band$idt% limited dan "o$er limited&
Band$idt%
Da!a #o$er&
Bia!a #'ost&
Ada bebera"a jenis (rekuensi:
Frekuensi baseband
Frekuensi modulasi
Frekuensi )F * +, -./ s/d 01, -./
Frekuensi RF
.al2%al "enting dan dasar dalam sistem komunikasi:
Kon(igurasi
Tra(ik
Ka"asitas
3.1 JENIS SINYAL
1. Sinyal Suara
3oi'e band$idt% #3B4& adala% batas (rekuensi suara !ang disalurkan !aitu "ada
(rekuensi 5,, ./ s/d 51,, ./ #3B4 6 1 K./&
3oi'e A'ti7it! #3A& * 1, 8
Nilai S/N sesuda% mele$ati telinga: (Note: telinga juga bersifat sebagai filter)
dB
Ns
n
N
S
N
S
5 . 2
%. 70
'
'
+ ket: 9:; dB * "enguatan ole% telinga #"$(&
2. Sinyal Progra
Band$idt% "rogram setia" "en!elenggara siaran radio * 0; K./
3. Sinyal !i"#o
(Note: pada sinyal video, video adalah analog sedangkan sinkronisasi adalah digital)
Band$idt% 7ideo "ada sistem A< #E=: je"ang> et':& * 1:5 -./
Band$idt% 7ideo "ada sistem NTSC/SECA- #E=: ero"a> et':& * 1:? -./
Band$idt% sebua% (ilm * @ 5:; -./
$. Sinyal Da%a
Created by Anton PS
1
TELECOMMUNICATION TRANSMISSION HANDBOOK
Sin!al RA #Return Aero&
Frekuensi: ( * 9/T * 1:R
Sin!al NRA #Non Return Aero&
Frekuensi: ( * 0/9T * 0/9:R
Sin!al A
Frekuensi: ( * 0/T * R
3.2 Pro&#& P'M (Pul&# 'o"# Mo"ula%ion)
(Note: proses sinyal analog menjadi sinyal digital)
1. Sa*ling
(sam"ling B 9 = (ma=
(ma= * 1 K./ #3B4& (sam"ling * 9 = 1 K./ * ? K./ * ?,,, sam"ling / sekon
2. +uan%i,a%ion
jumla% bit kuantisasi * ? bit jumla% le7el kuantisasi *
8
2
* 9;C le7el
bit rate * ?,,, sam"ling/sekon = ? bit/sam"ling * C1 ,,, bit/sekon * C1 Kb"s
roses DeDuanti/ation:
2
8
3
1
2
1
. 2
2
1
2
1
1
1
1
]
1

x
D
S
* CnE0:? F ket: n * jumla% bit kuantisasi
3. 'o"ing
a. Lin# -o"ing
AMI (al%#rna%# ar. in/#r&ion)
Algoritma : bit G0H akan diberi "olaritas !ang berla$anan dengan "olaritas bit G0H
sebelumn!a:
Kondisi terburuk: ( * 0/9:R
2B1+ (2 0i% 1 1ua"ra%ur#)
Algoritma : 9 bit dikodekan menjadi sesuatu !ang lain:
,, : 25 3
,0 : 20 3
0, : E0 3
00 : E5 3
Kondisi terburuk: ( * 0/1:R
2DB3 ()
(Note: kelanjutan AMI)
Algoritma : jika ada lebi% dari 1 bit G,H maka tia" bit !ang ke21 diberi tegangan sama
dengan bit G0H sebelumn!a:
BN34& (0inary N ,#ro)
Algoritma : -enguba% N bit nol menjadi suatu deretan bit kombinasi bit G0H dan G,H
tertentu dimana bit G0H mem"un!ai "olaritas sama dengan bit G0H sebelumn!a:
0. S*##-5 -o"ing

-. '5ann#l -o"ing
(Note: sistem coding dan decoding)
Error Control Coding:
0: Blo'k Code #Code 4ord&
a&: <inear Code #n>k&
b&: C!'li' Code #n>k&
9: Con7olution Code
Created by Anton PS
2
TELECOMMUNICATION TRANSMISSION HANDBOOK
(Note: metode decoding adalah pohon code, diagram state, trellis, algoritma viterbi,
dll)
a&: Code rate
n
1
#bit/simbol&
b&: Code rate
n
k
#bit/simbol&
$. 'o*r#&&ion
Algoritma : ADC-> RE<> ACE<> dll:
ADC- : ke'e"atan bit #bit rate& * 59 Kb"s #?,,, = 1&
ACE< : ke'e"atan bit #bit rate& * ;:5 Kb"s
-IS #most o"inion s'ore& : Normal * 0,, 8 #C1 Kb"s&
ADC- * +C 8 #59 Kb"s&
ACE< * +9 8 #;:5 Kb"s&
JEG> -EG> -5> dll:
3.3 SPEKTRUM DAN BAND6IDT2 SISTEM MODULASI
(Note: band!idth ("#) berbanding lurus dengan bit rate($))
3.3.1 Mo"ula&i Digi%al
1. M78SK (Note: lihat grafik BER)
De(inisi : FSK adala% "enum"angan sin!al digital "ada sin!al 'arrier !ang
men!ebabkan "eruba%an nilai (rekuensi sin!al 'arrier:
Algoritma : "erkalian sin!al "ulsa dengan sin!al 'arrier !ang di%asilkan osilator:
a. M78SK (Note: M lebih besar BW lebih besar, tapi lebih aman)
) 1 ( +

R
m
M
BW BW
FSK M total
F ket: * roll o( (a'tor (ilter
* ,:9 s/d ,:;
(Note: semakin besar semakin
bagus)
- *
m
2
0. $78SK (Note: 4 frekuensi carrier yang berbea)
) 1 ( 2 ) 1 (
2
4
4
+ +

R
R
BW BW
FSK total
-. 978SK (Note: ! frekuensi carrier yang berbea)
) 1 (
3
8
8
+

R
BW BW
FSK total
2. M7PSK (Note: lihat grafik BER)
De(inisi : SK adala% "enum"angan sin!al digital "ada sin!al 'arrier !ang
men!ebabkan "eruba%an nilai (asa sin!al 'arrier: #am"lituda sama> (rekuensi sama> (asa
berbeda&
Algoritma : "elom"atan (asa untuk suatu "eruba%an bit in"ut:
Kelebi%an : e((ek intersimbol inter(eren'e da"at dikurangi:
(Note: kalau noise besar sehingga banyak terjadi lompatan informasi, maka solusinya
memperbesar amplitudo carrier)
a. M7PSK (Note: M lebih besar BW lebih kecil, tapi lebih aman)
) 1 ( A
m
R
BW BW
PSK M total
+

F ket: * roll o( (a'tor (ilter
* ,:9 s/d ,:;
(Note: semakin besar semakin
bagus)
- * 1K
0. 27PSK : B7PSK (Note: fasa melompat "!#$)
Created by Anton PS
3
TELECOMMUNICATION TRANSMISSION HANDBOOK
) 1 (
2
+

R BW BW
PSK total
-. $7PSK : +7PSK (Note: fasa melompat %#$)
) 1 (
2
) 1 (
2
1
4
+ +

R
T
BW BW
PSK total
". 97PSK (Note: fasa melompat 4&$)
) 1 (
3
) 1 (
3
1
8
+ +

R
T
BW BW
PSK total
3. M7+AM (Note: M lebih besar BW lebih kecil, tapi lebih aman)
De(inisi : LA- adala% "enum"angan sin!al digital "ada sin!al 'arrier !ang
men!ebabkan "eruba%an nilai (asa dan am"litudo sin!al 'arrier: #am"lituda
sama/berbeda> (rekuensi sama> (asa sama/berbeda&
Algoritma : "embedaan (asa dan am"litudo:
Kelebi%an : lebi% ta%an ter%ada" noise:
(Note: digunakan untuk sistem modulasi orde tinggi, e%: &'()AM *ntuk orde lebih
rendah, e%: +,,,-, lebih baik menggunakan M(./0)
) 1 ( +

m
R
BW BW
QAM M total
F ket: * roll o( (a'tor (ilter
* ,:9 s/d ,:;
(Note: semakin besar semakin
bagus)
- *
m
2
(Note: 1aya (.) &'(./0 2 1aya (.) &'()AM)
3.3.2 Mo"ula&i Analog
1. AM
De(inisi :
Algoritma :
max
f BW
AM

-)F #A-2DSB& * 9 * 5 dB
-)F #A-2DSB& * 0 * , dB
vo!e
"F
AM
BW
BW
M"F log . 10
2. 8M
(Note:
f
semakin besar semakin aman)
De(inisi :
Algoritma :
( )
max
2 f f BW
FM
+ F ket:
f
* inde= modulasi
max
f
* (rekuensi maksimum
#$f #
f
f
BW
BW
M"F
vo!e
"F
FM
+ +

+
max
log . 20 log . 20
ket: "$( * 9:; dB
3. PM
De(inisi :
Algoritma :
3.$ ANTENA
An%#na R#;l#.%or Para0oloi" (&ilin"ri& au*un ling.aran)
Created by Anton PS
4
TELECOMMUNICATION TRANSMISSION HANDBOOK
Fungsi:
-enguba% diagram ara%
-enaikan gain
-em"erbesar Front to Ba'k Ratio
Karakteristik:
Co'ok untuk mi'ro$a7e #( M 0 G./& dan sistem komunikasi satelit
Gain 6 C, dB
<engkung "arabola:
cos 1
2
+

%
R
engukuran dire'ti7itas:
B &
&
D
o
m
4

F
'PBW 'PBW B .

2
1
2
1
. B
engukuran gain antena:
D (
eff
.
(
'PBW

142

Besar Gain Antena adala%:

N Kondisi: O .B4 P Q P 1?R
log . 25 29 ) ( (
F
10 >

D
( log . 10 log . 25 49 ) ( F 100 <

D
N Kondisi: Q M 1?R
10 ) ( < ( dB
Rumus gain antena "arabola:
A A (
eff

2 2
4 4
F
2
.
4
D A

G * 9,:1 E 0, log#3& E 9, log#Dm& E 9, log (G./ F ket: D * diameter antena "arabola

#meter&
S * "anjang gelombang
( * (rekuensi gelombang
3 * e((isiensi antena "arabola
#B,:;;&
A * luas real antena "arabola
#m
9
&
Ae(( * luas e((ekti( antena
"arabola
ola radiasi antena:
)luminasi uni(orm

,
_

D
'PBW
dB

70
3

2
70

,
_

'PBW
(

Tni(orm

,
_

D
'PBW
dB

5 . 58
3

2
5 . 58

,
_

'PBW
(

3.< NOISE
Created by Anton PS
5
TELECOMMUNICATION TRANSMISSION HANDBOOK
(Note: 4angguan terhadap level daya terima)
3.<.1 Noi&# Sy&%#a%i-
(Note: solusi adalah perbaikan sistem)
1. Noi&# T5#ral
N * k: T: B #$att& F No * N/B * k: T #$att/./&
ket: k * konstanta noise * 0:5? =
23
10

$att/./K * 299?:C dB$/./K

B * band$idt% #./&
T * tem"eratur #kel7in&
0et: Sin * sin!al in"ut #4att&
Tin * tem"eratur in"ut #K&
(Note: 5in 6 5o 6 +78 0)
Te * tem"eratur "erangkat #K&
Sout * sin!al out"ut #4att&
Tout * tem"eratur out"ut #K&
Tem"eratur in"ut da"at disebut juga tem"eratur antena: Tem"eratur antena
di"engaru%i ole% kondisi 'era% atau %ujan: Tem"eratur antena meru"akan gabungan dari
tem"eratur langit dan tem"eratur bumi #noise atmos(er dan ground&:
Noise (igure #NF& : besaran !ang menggambarkan noise "ada "erangkat akibat
adan!a tem"eratur "erangkat #Te&:

No)t
So)t
Nn
Sn
NF
Tn
Te
Tn
Te Tn
( B Te Tn k
( So)t
B Tn k
Sn
NF +
+

+
1
. ). .(
.
. .
Tn NF Te ). 1 (
( )
( )
Tn
Te
NF
( (
Te
(
Te
total
... 1
1
2 . 1
3
1
2
+ + +
+
( ) ( ) ( ) Tn NF
( (
Te
(
Te
Te Te
total total
. 1 ...
2 . 1
3
1
2
1 + + +
9ontoh:
ket: NF0 PP NF9 M NF5
G0 M G9 M G5
Created by Anton PS
6
TELECOMMUNICATION TRANSMISSION HANDBOOK
( ) ( ) ( )
total system
Te ( Tn NF Tn T + + . . 1
2. Noi&# A%o&;#r "an =roun" (Note: lihat grafik)
(Note: noise memasuki antena penerima)
Noise di"engaru%i ole%:
0: sudut ele7asi antena #R&
9: besar antena beam$idt% sin!al
(Note: antena luas beam!idth kecil noise kecil)
5: (rekuensi #(&
(Note: noise bumi lebih besar daripada noise udara)
3. Noi&# In%#ro"ula&i (':I)
.... . 4 . 3 . 2 . 1
4 3 2
+ + + +
n n n n o)t
* a * a * a * a * F a0 MM a9 MM a5 MM ::::
en!ebab noise intermodulasi:
si(at non2linear dari "eralatan
le7el setting (note: daya) !ang tidak benar
alignment "eralatan !ang tidak te"at
Akibat:
sin!al "ada (rekuensi lain terganggu
Solusi:
)BI/IBI besar C/)m besar
Da!a transmit #t& dikurangi
<e7el titik linear:
Tntuk 'arrier ke'il #R P 09? kb"s& C/)m * 0U dB
Tntuk 'arrier menenga% #R * 92; -b"s& C/)m * 9, dB
Tntuk 'arrier besar #R M C -b"s& C/)m * 99 dB
Tntuk 'arrier sangat besar #R M 5; -b"s& C/)m M 9; dB
$. Noi&# 8il%#r
eak to "eak 7ariation #P 9 dB&
Gain slo"e:
M'+
dB
f
(
1 . 0 <

E((e't A- to - 'on7ertion
(Note: :M AM .M)
<. Noi&# D#lay (%i# "#lay)
) ( sin ) sin( td t t ,
ada band 5:0 K./ td * 09 ms
EDD * Tdma= V Tdmin #band$idt% interest&
>. Noi&# I*ul&#
(Note: terjadi se!aktu(!aktu dengan tegangan yang cukup besar)
)nternal
Eksternal
3.<.2 Noi&# 8or%ui%ou&
(Note: solusi adalah fading margin, A49, teknik diversitas)
1. 8a"ing
(Note: fluktuasi level daya terima dan fasa sinyal)
.al2%al "en!ebab terjadin!a (ading !aitu:
Re(le'tion
Di((ra'tion
S'attering
engaru%:
eruba%an le7el da!a
Created by Anton PS
7
TELECOMMUNICATION TRANSMISSION HANDBOOK
eruba%an (rekuensi #dis"ersi (rekuensi&
Dis"ersi $aktu #e'%oes&
a. Mul%i*a%5 8a"ing
(Note: berlaku untuk kondisi frekuensi tertentu)
Beda (asa:
2
1 2 1
+
+

d P P
Jari2jari (resnel:
( )

,
_

('+ km
km km
k
f d
d d k
Rf
.
2 . 1 . 1 2
32 . 17
Jari2jari (resnel 0:

,
_

('+ km
km km
f d
d d
Rf
.
2 . 1 .
32 . 17
1
#m&
ket: k * 0>9>5>1>W:: (Note: gelombang saling
menguatkan (.t 6 .;' d"))
k * 0/9>5/9>;/9>W: (Note: gelombang saling
melemahkan (.t 6 8))
Clearan'e (a'tor: $c * ,:C % $f&
2 1
1 . 2 2 . 1
d d
' d ' d
't
+
+

( ) ( )
d
- - d - - d
R! -t
' 1 1 . 2 ' 2 2 . 1 + + +
+

Kelengkungan bumi:
k
d d
k
R
d d
m .!
km km
2 . 1 . 078 . 0
2 . 1
2
1
) (
1
]
1

(Note: <c mempengaruhi besar ketinggian, khususnya besar ht)

Radius e(ekti( bumi: Re(( * k:R
Jarak %ori/on radio: ( ) ) ( ) ( 12 . 4 m - m - d
r t tot
+ #km&
ket: k * konstanta "engaru% atmos(er
k #normal& * 1/5
k #ra$a& * 9/5 s/d 0
R * C5U, km * jari2jari bumi
Studi "eran'angan sistem transmisi radio:
1iketahui:
Frekuensi !ang akan dio"erasikan #(&
Tinggi "ermukaan tana% 0 di atas "ermukaan laut #%0&
Tinggi "ermukaan tana% 9 di atas "ermukaan laut #%9&
Tinggi barrier tertinggi #e=: gunung/"o%on/gedung/et':& di atas "ermukaan laut #%t&
Jarak d0
Jarak d9
Clearan'e (a'tor #R'& (Note: dari perhitungan)
Tinggi to$er 0 #%0H&
1itanya:
Created by Anton PS
8
TELECOMMUNICATION TRANSMISSION HANDBOOK
Tinggi to$er 9 #%9H& * WX
Dija$ab:
%9H * WWWWWWWW::
0. Du-%ing 8a"ing (Note: lihat grafik a'ailibility)
10
3 7
10 10 1 . 6
F
km ('+
d abf x &nav

ket: a * bentuk "ermukaan tana%

Tna7 * 0,,8 2 a7ailabilit! #li'in*1> medium*9> kasar*0&
b * kelembaban udara
#sangat lembab #M?,8&*,:;>
medium*,:09;> kering*,:,C9;&
F * Fading -argin
Teknik mengatasi (ading:
-emberi (ading margin
-enamba% AGC
-emakai teknik di7ersitas> !aitu:
0: Ruang> beda jarak:
1
. 4
.
-
d
-


9: Frekuensi
5: olarisasi
1: Sudut
;: 4aktu
2. 2u?an (Note: (ihat tabel)
(Note: redaman diperhitungkan untuk frekuensi besar (= &8 4>?))
Redaman %ujan meru"akan (ungsi dari:
Cura% %ujan #R&
Bentuk butiran air %ujan
Frekuensi !ang digunakan #(&
olarisasi gelombang
Jarak !ang ditem"u% #<&
Rumus redaman %ujan:
b
R a. #dB/km& F ket: a>b * (rekuensi "olarisasi (tabel)
R * besar 'ura% %ujan #mm/%r& (tabel)
Total redaman %ujan:
km
km
%
%
A
. 045 . 0 1
.
+

#dB&

sin
4
km
km
-
%

cos 045 . 0 1
km
km
km
%
%
d
+

Total redaman %ujan:

cos 045 . 0 1
. .
km
km
km
%
%
d A
+


#dB&
Created by Anton PS
9
TELECOMMUNICATION TRANSMISSION HANDBOOK
0asus khusus:
Tna7 * " 8
( )
41 . 0
01 . 0
01 . 0

,
_

#
Ax
# A
#dB&
(Note: bila hujan lebat maka luas area akan semakin kecil)
3. In%#r;#r#n&i
Single entri
) * C 8: N
2 . 12 +
N
C
"
C
dB
-ulti entri
) * 0, 8: N
10 +
N
C
"
C
dB
1 .
1
" n
C
"
C

C
"
BW
BW
"
C
"
C
. 2
2

$. Ji%%#r
Jitter adala% "ergeseran "osisi "ulsa !ang diterima #lebi% 'e"at atau lebi% lambat&
dimana besar "ergeseran tergantung "ada besar bit rate:
/
/
T
f
1

(j @@ Aj AA YT AA #toleransi&
(j AA Aj @@ YT @@ #toleransi&
Jitter ada 5 ma'am !aitu:
o Toleran'e
o Trans(er (Note: pada filter repeater)
o rodu't
Solusi: 'lo'k sinkronisasi
3.> REDAMAN
3.>.1 R#"aan .a0#l (Note: lihat tabel)
Redaman kabel # & meru"akan (ungsi dari (rekuensi dan diameter kabel> dimana
redaman berbanding lurus ter%ada" (rekuensi dan berbanding terbalik ter%ada" diameter kabel:
Rumus:
D
%
. #o%m&
3.>.2 R#"aan %ran&i&i ra"io
at% loss / (ree s"a'e loss :
Created by Anton PS
10
TELECOMMUNICATION TRANSMISSION HANDBOOK
2
4

,
_

d
%
fs
<(s * +9:1; E 9, log dkm E 9, log (G./ #dB&
3.>.3 Pr#"i.&i r#"aan *ro*aga&i
1. T5#or#%i-al Pr#"i-%ion Mo"#l
a: Free s"a'e "ro"agation model #<(s&
(Note: termasuk @A/ (line of sight))
<oss:
2
4

,
_

d
%
fs
<(s * +9:1; E 9, log dkm E 9, log (G./ #dB&
b: lane eart% "ro"agation model #<"& / ground re(le'tion #92ra!s& model
(Note: termasuk Non(@A/ (line of sight))
<oss:
4
2
2
2 . 1
d
- -
d
P
P
%
r
t
#

1
]
1

<" * 09, E 1, log dkm V 9, log %0 V 9, log %9 #dB&
2. Ar#a %o Ar#a Pr#"i-%ion Mo"#l
(Note: termasuk Non(@A/ (line of sight))
Klasi(ikasi area:
0: Daera% terbuka #o"en land&
9: Daera% terbuka industri
5: Daera% "edesaan #rural area&
1: Daera% "inggiran kota #suburban area&
;: Daera% kota ke'il sam"ai menenga%#small urban&
C: Daera% kota besar #large urban&
a: <oss "ro"agasi menurut )TT2R #re' 5U,2;&
ertimbangan: kekasaran "ermukaan> obsta'le> bangunan> serta "o%on:
Frekuensi: 1,, s/d 9,,, -./
<oss:
<" * 1, log dm V 9, log #%tm : %rm& E Z #dB&
ket: Z * loss tamba%an ole% %alangan tembok karena "erangkat ada di dalam
ruangan
%t * tinggi antena "eman'ar
%r * tinggi antena "enerima
b: <oss "ro"agasi menurut Britis% Trban #Alles brok dan "arsons&
<oss:
<" * 1, log dm V 9, log #%tm : %rm& E 9, E (-.//1, E ,:0,?<8 2 ,:51 . #dB&
ket: < * "ersentase luas tana% bangunan dibanding dengan luas tana% dalam area
!ang di'aku"n!a
. * "erbedaan tinggi antara menara "eman'ar dan "enerima
': <oss "ro"agasi menurut Ikumura2.ata
endekatan: "engukuran di kota Tok!o
<oss:
<" * K0 E K9 log ('-./ V 05:?5 log %tm V a#%r& E #11:+ V C:;; log %tm& log dkm V K,
#dB&
ket: K, * , dB untuk urban
* 5 dB untuk suburban
K0 * CC:;; dB untuk ( [ 0,,, -./
* 1C:5 dB untuk 0;,, [ ( [ 9,,, -./
K9 * 9C:0C dB untuk (' * 0;, s/d 0,,, -./
Created by Anton PS
11
TELECOMMUNICATION TRANSMISSION HANDBOOK
* 55:+ dB untuk (' * 0;,, s/d 9,,, -./
a#%r& * #0:0 log (' V ,:U&:%rm V #0:;C log (' V ,:?& #dB& F u/ kota ke'il atau
menenga%
* ?:9+ \log#0:;1%rm&]
9
V 0:0 #dB& F u/ kota besar #( [ 5,,
-./&
* 5:9 \log #00:U;%rm&]
9
V 1:+U #dB& F u/ kota besar #( B 5,,
-./&
d: <oss "ro"agasi untuk "o"ulasi !ang sangat besar
Kondisi daera%:
o 'aku"an #d& P 0 km
o bangunan !ang tinggi2tinggi
-odel "ro"agasi <ee:
Total ketebalan : B * a E b E '
B B ,:5 m
B
* , dB
B P U:; m
B
* 0 E ,:; log #B/5&
B P 0?, m
B
* 0:9 E 09:; log #B/U:;&
B P +,, m
B
* 0U:+; E 5 log #B/0?,&
B B 0,,, m
B
* 9, dB
Da!a terima:
o d * 5, m s/d C, m
r * t V UU V 90:; log #d/5,& E 5, log #%/C& V
B
E Gr #dB&
o d * C, m s/d 5,, m
r * t V ?5:; V 01 log #d/C,& E 5, log #%/C& V
B
E Gr #dB&
o d * 5,, m s/d 0;,, m
r * t V +5:5 V 55:; log #d/5,,& E 5, log #%/C& V
B
E Gr #dB&
e: <oss karena dela! "at% !ang berbeda
terjadi akibat adan!a dela! "at%> karena jarak tem"u%> !ang 'uku" ber"engaru% ter%ada"
"eriode bit "er simbol
%al ini men!ebabkan gangguan intersimbol inter(eren'e #)S)&
3.B REPEATER
Rumus:
1
1
2
1
1
....


1
1
]
1

,
_

,
_

,
_

N
C
N
C
N
C
total
( ) ( ) ( ) [ ]
1
1
2
1
1
....


+ + B.R B.R B.R
total
? .....
,
_

total
No
.b
Created by Anton PS
12
TELECOMMUNICATION TRANSMISSION HANDBOOK
3.9 AKSES JAMAK (MULTIPLE A''ESS)
Akses jamak meru"akan "embagian atau "enggunaan bersama kanal:
Bebera"a kon(igurasi akses jamak:
0: FD-A / TDD
9: FD-A / FDD
5: FD-A / TD-A / TDD
1: TD-A / FDD
;: CD-A / FDD
erbandingan FD-A> TD-A> dan CD-A:
A.&#&
Jaa.
K#l#0i5an K#.urangan K#%#rangan
8DMA erangkat seder%ana
-uda% terinter(erensi ole% sin!al
lain 2

TDMA
Ka"asitas lebi% ban!ak
karena e(isiensi band$idt% Tidak ta%an ter%ada" jamming
A"likasi: 7oi'e> S-S>
--S

Tidak mam"u untuk digunakan
dalam a"likasi 7ideo
'DMA Ta%an ter%ada" jamming
Sensiti( ter%ada" noise
inter(erensi
A"likasi: 7oi'e> S-S>
--S>

-am"u untuk digunakan
dalam a"likasi 7ideo
Band$idt% !ang digunakan
ban!ak
7ideo streaming>
internet/email
Created by Anton PS
13