Вы находитесь на странице: 1из 3

REAKSI SENYAWA KOMPLEKS ETILENDIAMIN Oleh: Putri Putih Puspa Asri 3211121017 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang.

Nyhh6 Etielendiamin (IUPAC: 1,2diaminoethane), atau disingkat dengan en, merupakan ligan khelat yang cukup banyak dikenal mudah membentuk senyawa kompleks dengan logam transisi, misalnya [Co(en)3]3+. Senyawa kompleks etilendiamin relatif mudah disintesis, yaitu dengan mereaksikan larutan logam dan larutan en pada berbagai rasio. Banyaknya ligan en yang digunakan dalam reaksI tersebut berpengaruh terhadap senyawa yang dihasilkan. Selain itu, keberadaan asam akan mempengaruhi kestabilan spesi en di dalam larutan sehingga en dapat relatif mudah terlepas atau bahkan sulit berikatan dengan ion logam pusat. 1.2 Teori Dalam pelaksanaan analisis anorganik kualitatif banyak digunakan reaksi-reaksi yang menghasilkan pembentukan kompleks. Suatu ion (atau molekul) kompleks terdiri dari satu atom (ion) pusat dan sejumlah ligan yang terikat erat dengan atom (ion) pusat itu. Atom pusat ini ditandai oleh bilangan koordinasi, suatu angka bulat yang menunjukan jumlah ligan (monodentat) yang dapat membentuk kompleks stabil dengan satu atom pusat. Bilangan koordinasi menyatakan jumlah ruangan yang tersedia sekitar atom atau ion pusat dalam apa yang disebut bilangan korrdinasi, yang masing-masingnya dapat dihuni oleh satu ligan (monodentat). Susunan logam sekitar ion pusat adalah simetris. Jadi, suatu kompleks dengan satu atom pusat dengan bilangan koodinasi enam, terdiri dari ion pusat, dipusat suatu oktahedron, sedang keenam ligannya menempati ruang-ruang yang dinyatakkan oleh sudut-sudut oktahedron tersebut. (svehla, 1979) 2. Metodologi Percobaan 2.1 Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan : Gelas kimia atau erlenmeyer 50 mL, Gelas arloji, Neraca analitik, Pipet tetes, Spectronic 20, Kuvet, Batang pengaduk gelas, Gelas ukur atau pipet volume. Bahan-bahan yang digunakan: Nickel(II) klorida heksahidrat, Tembaga(II) klorida, Etilendiamin, HCL 37%, Akuades 2.2 Langkah Kerja Disiapkan larutan Ni(II) klorida 0,1M sebanyak 100mL (hitung massa yang diperlukan). Disiapkan larutan Cu(II) klorida 0,1M sebanyak 100mL (hitung massa yang diperlukan). Disiapkan larutan etilendiamin 0,1M sebanyak 100mL (hitung massa yang diperlukan). Diambil 15mL masing masing larutan logam dan pindahkan dalam tiga gelas kimia 50mL yang berbeda, diberi label misalnya Ni-1, Ni-2, Ni-3, dst. Ke dalam larutan logam pertama (Ni-1 dan Cu-1), ditambahkan 15mL larutan en dan aduk hingga homogen. Ke dalam larutan logam kedua (Ni-2 dan Cu-2), ditambahkan 30mL larutan en dan diaduk hingga homogen. Ke dalam larutan logam ketiga (Ni-3 dan Cu-3), ditambahkan 45mL larutan en dan diaduk hingga homogen. Diukur absorbansi setiap larutan tersebut dengan spectronic-20 pada panjang gelombang maksimum (penentuan maks disiapkan oleh asisten). Dicatat dan dibandingkan data absorbansi dari ke-6 larutan logam tersebut. Selanjutnya, ditambahkan tetes demi tetes HCL 37% (di lemari asam) ke setiap larutan logam yang sudah diukur hingga warna larutan kembali seperti warna larutan logam awal (kualitatif), dicatat banyaknya tetes yang ditambahkan. 2.3 Diagram Alir 1. Pembuatan etilendiamin

2. Pengukuran NiCl2.6H2O

3. Pengukuran CuCl2

3.

Hasil Dan Pembahasan


Hasil pengamatan Abs. 450nm Abs. 350 nm 0 0 0,073 0,146

3.1 Data Percobaan


No 1. 2. Sampel Aquades Ni-1 Larutan Bening Hijau menjadi biru muda Hijau menjadi ungu muda Hijau menjadi merah muda Biru menjadi ungu pekat Biru menjadi ungu lebih pekat Biru menjadi ungu sangat pekat

menandakan terbentuknya kompleks dlam larutan tersebut. Senyawa en cenderung mudah disintesis yaitu dengan mereaksikan dengan logam transisi. Adapun pada akhir percobaan larutan hasil reaksi yang telah diukur absorbansinya ditambahkan HCl, larutan berubh warna seperti semula, hal ini sesuai dengan teori karena ketika asam ditambahkan pada larutan kompleks tersebut akan memmpengauhi kestabilan en dalam larutan sehingga en dapat relatif mudah terlepas atau bahkan sulit untuk berikatan dengan ion kompleks. 4. Kesimpulan Dari hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Didapatkan absorbansi maksimum pada panjang gelombang 350 nm Ni-1 = 0,136 dan Cu-1 = 0,086 2. Didapatkan absorbansi maksimum pada panjang gelombang 450 nm Ni-1 = 0,073 dan Cu-1 = 0,179 3. Penggunaan Ni dan Cu karena memiliki konfigurasi ion yang berbeda maka dihasilkan reaktifitas yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA 1. Budiman, Senadi. 2012. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik. Cimahi : Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas MIPA UNJANI
2. 3. Cotton. Wilkinson.1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI-Press Svehla. 1979. Vogel buku teksanalisisanorganik kualittif makro dan sem mikro. Jakarta. PT. Kalan media pustka.

3.

Ni-2

0,069

0,113

4.

Ni-3

0,051

0,069

5.

Cu-1

0,179

0,086

Cu-2

0,139

0,029

Putri Putih Puspa Asri Kimia F-MIPA UNJANI


0,115 0,023

7.

Cu-3

2012

2.1 Pembahasan Pada percobaan kali ini ketika senyawa en ditambahkan pada senyaa yang mengandung logam maka terjadi perubahan warna. Hal ini

REAKSI SENYAWA KOMPLEKS ETILENDIAMIN Oleh: Putri Putih Puspa Asri 3211121017

Вам также может понравиться