Вы находитесь на странице: 1из 5

Guillain-Barre Syndrome BY HMPD FK UNS MAY 31, 2013 Guillain-Barre (Baca: giyaburei) Syndrome (GBS) adalah sebuah penyakit

t yang menyerang sistem syaraf perifer. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit autoimun. Respon ini dapat dipicu oleh imunisasi, infeksi, atau operasi. Presentasi klinis umum yang terjadi adalah acute areflexic paralysis dengan albuminocytologic dissociation dimana terjadi tingginya kadar protein pada LCS dengan cell count normal. Adanya acute inflammatory demyelinating polyradiculoneuropathy (AIDP) yang menyerang selubung myelin tadinya diyakini sebagai satu-satunya sebab, namun ternyata ada acute motor axonal neuropathy (AMAN) and acute motor and sensory axonal neuropathy (AMSAN), yang langsung bertarget pada axon. Setelah adanya eradikasi poliomyelitis, GBS adalah penyakit penyebab kelumpuhan terbesar di dunia dan merupakan salah satu penyatik kegawatdaruratan neurologis yang serius. EPIDEMIOLOGI Epidemiologi penyakit ini 1,11 per 100.000 orang/tahun dan lebih sering menyerang anakanak di atas 2 tahun. 30% Penderita GBS juga mengalami infeksi dari Campylobacter jejuni dan 10% terkena infeksi CMV. Infeksi lain yang biasa timbul dengan GBS adalah EBV, Virus Varicella-zoster, dan Mycoplasma pneumoniae. DIAGNOSIS Gejala awal GBS adalah kebal, paresthesia, lemah, sakit pada sendi, atau kombinasinya. FItur utamanya adalah progresif bilateral dan adanya kelemahan simetris pada sendi dan kelemahan tersebut berlanjut dengan periode 12 jam hingga 28 hari sebelum mencapai plateau. Pasien biasanya hyporeflexia dan areflexia. Riwayat adanya gejala infeksi saluran pernafasan atas atau diare 3 hari hingga 6 minggu sebelum onset juga tidak jarang.

Diagnosis banding untuk GBS sangat luas. Biasanya akan dilakukan Lumbar Puncture untuk menghilangkan kemungkinan infeksi. Adanya paresthesia meningkatkan kemungkinan penyakit GBS, apabila dibarengi dengan hilang atau berkurangnya kemampuan sensorik, maka penyakit seperti poliomyelitis, myasthenia gravis, ketidakseimbangan elektrolit, botulisme, atau miopati akut harus dipertimbangkan.

PATOGENESIS

TATALAKSANA Tatalaksana yang mungkin dilakukan adalah IVIG untuk kompensasi imun dan plasmaferesis untuk pengobatan simptomatik.

PROGNOSIS Prognosisnya baik, meskipun 20% menderita cacat dan 5% meninggal, dan lebih baik lagi jika terjadi pada anak-anak. REFERENSI Dimachkie MM dan Barohn RJ. Guillain-Barre Syndrome. Current Treatment Options in Neurology 2013; 15(3):338-349 Mayo Clinic. (2011). Guillain-Barre Syndrome. http://www.mayoclinic.com/health/guillain-barre-syndrome/DS00413 [Diakses pada: 1 Juni 2013] NIH. (2012). Guillain-Barre Syndrome. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/guillainbarresyndrome.html [Diakses pada: 1 Juni 2013] NINDS. (2011). Guillain-Barre Syndrome. http://www.ninds.nih.gov/disorders/gbs/detail_gbs.htm [Diakses pada: 1 Juni 2013]

Rosen BA. Guillain-Barre Syndrome. Pediatrics in Review 2012;33:164-171 Walling AD dan Dickson G. Guillain-Barre Syndrome. American Family Physician; 2013, 87(3):191-197 Yuki N. dan Harthung H. Guillain-Barre Syndrome. N Engl J Med 2012; 366:2294-2304

Вам также может понравиться