Вы находитесь на странице: 1из 29

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Asuhan Keperawatan dengan judul: ASUHAN KEPERAWA AN KL!EN Nn" #"A $ENGAN %PEN &RAK UR %S MAN$!BULA PARAS#MP!S!S' !N$AKAN %PERAS! PLA !NG MAN$!BULA $! RUANG BE$AH SEN RAL (GBP ) LAN A! * RSU$ $r" S%E %M% SURABA#A elah +endapat persetujuan dar, Pe+-,+-,ng Kl,n,. dan A.ade+,."

Mengetahu,/Men0etuju,: Pe+-,+-,ng Kl,n,. Pe+-,+-,ng A.ade+,.:

SR! HAR ! N!P" N!P"

PA$%L!' S.p

KEPERAWA AN PER!%PERA !&


Pembedahan merupakan salah satu bentuk terapi medis yang merupakan ancaman potensial atau aktual kepada integritas seseorang karena membangkitkan reaksi stress baik fisiologis maupun psikologis. Reaksi fisiologis berkaitan langsung dengan tindakan bedah itu sendiri, sedangkan reaksi psikologis meskipun tidak berkaitan langsung dengan tindakan bedah namun sangat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan pembedahan karena da-pat memicu respon yang lebih besar. Pada dasarnya pembedahan merupakan stressor kepada tubuh dan memicu respon neuroendokrin. Respon terdiri dari sistem saraf simpathi dan respon hormon yang ber-fungsi melindungi tubuh dari ancaman didera. Respon sistem saraf simpathi dengan vaso-konstriksi berguna untuk mempertahankan tekanan darah agar cukup aliran darah ke jantung dan otak. Kenaikan kardiak output dan pengurangan aktifitas gastrointestinal berguna untuk mempertahankan tekanan darah, namun memiliki efek negatif anoreksia, nyeri akibat gas dan konstipasi. Pada respon hormonal, peningkatan sekresi glucocorticoid (cortex adrenal menyebabkan retensi sodium untuk

peningkatan volume darah! katabolisme protein dan lemak untuk penyembuhan menyebabkan peningkatan energi, tersedianya asam smino sehingga efek negatifnya menyebabkan kehilangan potassium dan penurunan berat badan. Kenaikan produksi trombosit berguna untuk mencegah perdarahan melalui pembekuan, namun efek negatifnya menyebabkan penurunan berat badan, kemungkinan pemben-tukan

thrombus, kenaikan sekresi "#$ menyebabkan peningkatan volume darah, namun bisa memungkinkan kelebihan cairan. Pada klien lanjut usia, kemampuan mentolerir bedah tergantung pada luasnya perubahan fisiologi yang terjadi akibat proses usia, lamanya prosedur bedah dan terdapatnya satu atau lebih penyakit menahun. Perubahan-perubahan fisiologis pada lansia yang mempengaruhi proses bedah adalah cardiovasculer, renal, pulmonari dan muskuloskeletal. Kecepatan jantung yang lebih lamban bisa menyebabkan shock,

infeksi luka dan thrombo-phlebitis. %ungsi ginjal yang menurun menyebabkan respon terlambat terhadap anestesi serta ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. %ungsi respiratori yang menurun menye-babkan atelektasis dan pneumonia. &obilitas yang berkurang juga bisa menimbulkan atelektasis, pneumonia, thrombophlebitis serta konstipasi.

Respon psikologi seseorang terhadap pembedahan berbeda-beda. Pandangan bah'a pembedahan akan menimbulkan kerusakan pada bagian tubuh tertentu serta nyeri yang hebat menyebabkan klien pada umumnya merasa takut atau cemas terhadap sesuatu yang belum pasti. #isinilah fungsi pera'at untuk lebih sensitif terhadap

kebutuhan psikologis pasien yang akan menjalani operasi. Pera'atan perioperatif adalah periode sebelum, selama dan sesudah operasi berlangsung. Pada periode pre operatif yang lebih diutamakan adalah persiapan "spek yang paling penting pada periode ini

psikologis dan fisik sebelum operasi.

adalah pendidikan kesehatan tentang hal-hal yang patut ia ketahui sebagai persiapan seperti persetujuan operasi sebagai syarat administratif maupun persiapan-persiapan menjelang operasi seperti puasa, bercukur, mandi, keramas, dll. (elain itu kesiapan yang tak kalah pentingnya adalah penyuluhan tentang peristi'a yang akan datang, latihan-latihan yang diperlukan pada periode pasca bedah guna mencegah komplikasi serta pengkajian sebelum penyuluhan tentang apa yang diketahui klien tentang tujuan bedah serta semua prosedur rutin, baik pra maupun pasca bedah. Pada periode intra operatif, tugas utama pera'at adalah membantu) bekerjasama dengan tim dalam pelaksanaan operasi. (edang pada periode post operatif, tugas pera'at adalah membantu klien dalam pemulihan setelah pembiusan, mempertahankan sistem tubuh berjalan baik, mencegah komplikasi pasca operasi dan mencegah ketidaknyamanan.

*. a.

PR+ ,P+R"-.% &erupakan ijin tertulis yang ditandatangani oleh klien untuk melindungi klien dari pelimpahan 'e'enang pembedahan dan melindungi ahli bedah dan rumah sakit terhadap pengaduan yang tidak disertai 'e'enang atau klien tidak menyadari resiko yang menyertai. b. Pengkajian /ang perlu dikaji adalah pengetahuan klien tentang! -ujuan pembedahan, prosedur pra dan post operasi. 0atihan-latihan yang diperlukan pada post operasi guna mencegah kom-plikasi. Peristi'a yang akan datang.

1. K+(."P"2 P(.K,0,3.( -+R$"#"P P+&4+#"$"2 Kecemasan yang berat akan mempengaruhi hipotalamus dan menimbulkan dua me-kanisme yang berbeda. .mpuls pertama disponsori oleh sistem saraf

simpatis yang akan mempengaruhi medula adrenal dalam memproduksi epinephrin dan nor epinephrin. #alam keadaan normal, kedua substansi ini akan memberikan sirkulasi darah yang adekuat sehingga keseimbangan cairan dan elektrolit terjaga, suhu tubuh stabil sehingga energi terpenuhi. -etapi jika produksinya patologis akan meningkatkan rate dan kontraksi jantung, dilatasi pupil, penurunan motilitas 3. tract hingga terjadi glikogenolisis dan glukoneogenesis di hepar. (edangkan mekanisme kedua akan mempengaruhi kelenjar hipofise anterior sehingga merangsang produksi hormon adrenokortikosteroid yaitu aldosteron dan glukokortikoid. "ldosteron berperan dalam mem-

pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, reabsorbsi air dan natrium. 3lukokortikoid menyediakan energi pada kondisi emergensi dan penyembuhan jaringan. Kecemasan dapat timbul karena kesiapan psikologis terhadap

pembedahan belum terjadi. -anda-tanda fisiologis yang penting dalam indikasi cemas adalah! berat . Perilaku ! rentang perhatian berkurang, kemampuan Kulit ! pucat, lembab. Pupil ! dilatasi. Respirasi ! lebih dalam.

2adi ! ritme dan kekuatan meningkat. -emperatur! sedikit meningkat. 3. &otorik ! anorexia, nausea. ! gelisah, gerakan stereotypi, immobilitas (stress

mengikuti pe-rintah menurun. .nteraksi! bertanya terus, pengungkapan negatif.

5.

K+&"&P6"2 4+RK,&62.K"(. #ata mengenai penginderaan dan bahasa menunjukkan kemampuan klien untuk

mengerti petunjuk-petunjuk dan kemampuan menerima pengalamam perioperatif.

7.

,K(.3+2"(. "danya ri'ayat gangguan respirasi sangat berpengaruh terhadap kemampuan mengembangkan paru-paru serta potensial atelektasis atau pneumonia pasca bedah. Ri'ayat gangguan vaskuler berpengaruh terhadap gangguan suplay , 1

pasca bedah.

8.

26-R.(. Kelebihan atau kekurangan berat badan dapat dihitung dari rasio tinggi badan dan berat badan. #efisiensi nutrisi harus dicegah. .ntake diit yang tidak adekuat, mual, anoreksia dan kondisi oral jelek akan mempengaruhi intake nutrisi sebelum operasi dan merupakan faktor yang harus dipertim-bangkan pada periode pasca bedah.

9.

+0.&.2"(. &obilitas dan ambulatori merupakan kegiatan penting pasca bedah untuk mencegah komplikasi. Kurang kegiatan menyebabkan konstipasi pasca bedah, terutama bila memiliki ri'ayat konstipasi kronis.

:.

"K-.%.-"( Kemampuan bergerak dan berjalan pada pasca bedah akan menentukan kegiatan yang harus dilaksanakan untuk memberi kesempatan kepada gerakan yang maksimum.

;.

K+2/"&"2"2 Kegiatan rutin ataupun prosedur tertentu perlu dijelaskan kepada klien demi mencegah salah pengertian, serta untuk meningkatkan pengetahuan dan mengurangi kecemasan.

Pada periode intra operatif, pengkajian difokuskan pada perubahan hemodinamik, keamanan dan keselamatan, pengaturan posisi serta koordinasi kesiapan proses pembedahan. -indakan kepera'atan yang harus dilakukan!

*. Pengelolaan keamanan dan keselamatan fisik. a. b. c. <aminan perhitungan kassa, jarum, instrumen harus cocok untuk pemakaian. &engatur posisi klien! Posisi fungsional. &embuka daerah operasi. &empertahankan posisi selama prosedur. &emasang alat ground. &enyiapkan bahan fisik.

1. Pemantauan fisiologis &engkalkulasi kebutuhan cairan dan pengaruh akibat kekurangan cairan. &embandingkan data abnormal dari cardio pulmonal. &elaporkan perubahan.

5. &anajemen kepera'atan &enyiapkan keselamatan fisik. &empertahankan aseptis lingkungan. &engelola (#& yang efektif.

Pada fase post operatif, pengkajian difokuskan pada kelancaran saluran nafas, karena bila terjadi obstruksi kemungkinan terjadi gangguan ventilasi yang mungkin disebabkan karena pengaruh obat-obatan, anestetik, narkotik dan karena tekanan diafragma. (elain itu juga penting untuk mempertahankan sirkulasi dengan me'aspadai terjadinya hipotensi dan aritmia kardiak. ,leh karena itu perlu memantau --= setiap *>-*8 menit dan kesadaran selama 1 jam dan 7 jam sekali. Keseimbangan cairan dan elektrolit, kenyamanan fisik berupa nyeri dan kenyamanan psikologis juga perlu dikaji sehingga perlu adanya orientasi dan bimbingan kegiatan post op seperti ambulasi dan nafas dalam untuk mempercepat hilangnya pengaruh anestesi.

&RAK UR %S"MAN$!BULAR!S

DEFiNISI
Rusaknya kontinuitas tulang mandibular yang dapat disebabkan oleh trauma secara langsung atau tidak langsung. baik

PATOFISIOLOGI
A. Penyebab fraktur adalah trauma
%raktur patologis? fraktur yang diakibatkan oleh trauma minimal atau tanpa trauma berupa yang disebabkan oleh suatu proses, yaitu ! *. 2. TRAUMA ,steoporosis .mperfekta ,steoporosis Penyakit metabolik

-rauma, yaitu benturan pada tulang. 4iasanya penderita terjatuh dengan posisi dagu langsung terbentur dengan benda keras (jalanan .

(a)

TANDA DAN GEJALA


2yeri hebat di tempat fraktur -ak mampu menggerakkan dagu ba'ah #iikuti tanda gejala fraktur secara umum, seperti ! fungsi berubah, bengkak, krepitasi, sepsis pada fraktur terbuka, deformitas.

(b)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
@-Ray 4one scans, -omogram, atau &R. (cans "rteriogram ! dilakukan bila ada kerusakan vaskuler. AA- kalau banyak kerusakan otot.

(c)

PENATALAKSANAAN MEDIK
Konservatif ! .mmobilisasi, mengistirahatkan daerah fraktur.

,peratif ! dengan pemasangan -raksi, Pen, (cre', Plate, Bire ( tindakan "sbarg

(d)

RENCANA KEPERAWATAN
&engatasi perdarahan &engatasi nyeri &encegah komplikasi &emberi informasi tentang kondisi, prognosis, dan pengobatan

Prioritas &asalah

NO
*.

DX. KEPERAWATAN
dengan krisis situasional, ketidakakraban dengan lingkungan, ancaman kematian, perubahan pada status kesehatan, prosedur pra operasi C prosedur pasca operasi.

INTERVENSI
(ediakan kunjungan kamar oleh personel sebelum ji-ka untuk

RASIONAL
'aktu #apat meredakan keresahan klien dan menyediakan infor-

"nsietas berhubungan

opera-si

pembedahan memungkinkan,

masi untuk pera'atan intraoperasi formulatif.

mendiskusikan hal-hal yang perlu diketahui klien sebelum pembedahan. klien) peran .nformasikan keluarga ad-vokat pada tentang pera'at

#apat mengembang-kan rasa percaya)

intraoperasi

hubungan, menurunkan rasa takut akan kehilangan kontrol

pada lingkungan yang asing. rasa .dentifikasi takut tingkat yang yang Rasa takut ber-

mengharuskan dilakukannya penundaan pembedahan. prosedur

lebihan)terus-menerus akan mengaki-

batkan reaksi stress yang berlebihan.

4eritahu

klien

#apat

kemungkinan

dilakukannya

mengurangi ansietas )rasa takut.

anestesi lokal atau spinal dimana rasa pu-sing atau mengantuk mung-kin saja terjadi. Perkenalkan staf

&enciptakan hu-bungan kenya-manan dan

pada 'ak-tu pergantian ke ruang o-perasi. Kontrol eksternal. stimuli

psikologis. (uara gaduh C keri-butan mening-katkan akan

K,0"4,R"(.! Rujuk pada

ansietas.

rohania'an, spesialis klinis pera'at konseling diperlukan. #iskusikan penundaan dengan pem-bedahan dokter, apsi-kiatri, psikiatri jika

Konseling profesio-nal mungkin dibutuh-kan untuk klien

me-ngatasi

rasa takut. &ungkin diperlukan jika rasa takut berlebihan berkurang. 6ntuk meningkatkan tidur yang tidak

nestesiologis, klien dan ke1. Resiko terjadinya syok berhubungan perdarahan nyak dengan yang baluarga sesuai kebutuhan. 4erikan obat sesuai petun-juk, seperti Dat-Dat seda-tif, tranEuiliDer .=. hipnotis?

malam hari se-belum pembedahan? meningkatkan ke-

.2#+2P+2#+2! ,bservasi tanda-tanda vital.

mampuan koping.

6ntuk

mengetahui

&engkaji sumber, lokasi, dan banyaknya perdarahan &emberikan posisi supinasi

tanda-tanda sedini mungkin. 6ntuk tindakan. 6ntuk

syok

menentukan

mengurangi dan

perdarahan &emberikan banyak cairan (minum

mencegah kekurangan darah ke otak. 6ntuk mencegah kekurangan (mengganti cairan cairan

K,0"4,R"(.! Pemberian cairan per infus

yang hilang

Pemberian obat koagulan- Pemberian sia (vit.K, "dona dan per infus.

cairan

penghentian dengan fiksasi.

perdarahan &embantu pembekuan

proses darah

Pemeriksaan laboratorium ($b, $t

dan untuk menghentikan perdarahan. 6ntuk mengetahui

kadar $b, $t apakah perlu transfusi atau tidak. 5. 3angguan rasa nyaman! .2#+P+2#+2! karakteristik 6ntuk tingkat sehingga menentukan tindak annya. mengetahui rasa nyeri dapat jenis 2yeri sehubungan de- &engkaji ngan perubahan fragmen tulang, luka pada jaringan lunak, pemasangan back slab,

nyeri ! lokasi, durasi, intensitas nyeri dengan

menggunakan skala nyeri (>-*> .

stress, dan cemas.

&empertahankan immobi- &encegah pergeserlisasi (back slab . an tulang dan penekanan pada jaringan

yang luka. 4erikan sokongan (sup- Peningkatan vena

port pada area yang luka.

return, menurunkan edem, dan mengura-

&enjelaskan seluruh prosedur di atas.

ngi nyeri. 6ntuk mempersiap-

kan mental serta agar pasien berpartisipasi pada setiap

tindakan yang akan K,0"4,R"(.! Pemberian obat-obatan analgesik. 7. Resiko tinggi terjadi .2#+P+2#+2! infeksi berhubungan Kaji keadaan luka (konti- 6ntuk nuitas dari kulit terhadap adanya! edema, rubor, kalor, dolor, fungsi laesa. "njurkan pasien untuk ti- &eminimalkan terjadak memegang bagian yang luka. &era'at luka dengan &encegah tehnik kontamidinya kontaminasi. mengetahui &engurangi nyeri. rasa dilakukan.

dengan luka terbuka.

tanda-tanda infeksi.

meng-gunakan aseptik. &e'aspadai

nasi dan kemungkinan infeksi silang.

adanya &erupakan

indikasi

keluhan nyeri mendadak, keterbatasan gerak,

adanya osteomilitis.

edema lokal, eritema pada daerah luka.

K,0"4,R"(.! Pemeriksaan darah ! leu- 0eukosit yang me-

kosit.

ningkat artinya sudah terjadi proses infeksi .

Pemberian obat-obatan ! antibiotika dan -- (-oksoid -etanus . 6ntuk kelanjutan mencegah terjadi-

nya infeksi dan pencegahan tetanus. Persiapan untuk operasi &empercepat ses pro-

sesuai indikasi.

penyembuhan

luka dan dan pencegahan infeksi. 8. 3angguan berhubungan aktivitas .2#+P+2#+2! dengan Kaji tingkat immobilisasi Pasien akan membayang disebabkan oleh edema dan persepsi pasien tentang tersebut. &endorong immobilisasi tasi gerak karena peningkatan

kerusakan neuromuskuler skeletal, nyeri, immobilisasi.

salah persepsi (persepsi tidak proporsional .

partisipasi &emberikan kesempatan untuk mengeluarkan energi, memusatkan perhatian, meningkatkan perasaan, mengontrol diri pasien dan membantu dalam mengurangi isolasi sosial.

dalam aktivitas rekreasi (menonton -=, membaca koran dll .

&enganjurkan untuk melakukan

pasien &eningkatkan aliran latihan darah ke otot dan tulang untuk meningkatkan tonus otot, mempertahankan

pasif dan aktif pada yang cedera maupun yang tidak.

mobilitas mencegah

sendi, kontrak-

tur)atropi dan reapsorbsi Aa yang tidak digunakan. &embantu pasien dalam &eningkatkan kekuatan otot, pasien dan sirkulasi

pera'atan diri

meningkatkan dalam me-

ngontrol situasi, meningkatkan kemauan pasien untuk sembuh "uskultasi bising usus, 4edrest, penggunaan analgetika dan perubahan diit dapat menyebabkan penurunan peristaltik usus dan konstipasi. &emberikan diit tinggi dan mi &empercepat proses penyembuh-an, mencegah runan pada 44, penukarena

monitor kebiasaan eliminasi dan menganjurkan agar b.a.b. teratur.

protein, vitamin, neral.

immobilisasi

biasanya terjadi penurunan 44.

K,0"4,R"(. ! Konsul dengan bagian fisio- 6ntuk 9. terapi. Kurangnya pengetahuan .2#+P+2#+2! ttg kondisi, prognosa, &enjelaskan dan pengobatan berhubungan dengan kesakelainan prognosa, yg dan menentukan

program latihan. tentang Pasien muncul harapan mengetahui

kondisi saat ini dan hari depan sehingga

lahan dalam penafsiran, tidak familier dengan sumber in formasi

yang akan datang.

pasien dapat menentukan pilihan..

&emberikan dukungan ca- (ebagian ra-cara mobilisasi dan ambulasi sebagaimana yang di anjurkan oleh bagian fisioterapi.

besar

fraktur memerlukan penopang dan fiksasi selama proses pe-

nyembuhan sehingga keterlambatan pe-

nyembuhan disebabkan oleh penggunaan alat bantu yang kurang tepat. &emilah-milah aktifitas yg &engorganisasikan bisa mandiri dan yang harus dibantu. kegiatan yang diperlukan dan siapa yang perlu (apakah menolongnya fisiotera-

pist, pera'at atau ke luarga . &engidentifikasi pelayanan umum yang tersedia seperti tim rehabilitasi, pera'at keluarga (home care . &embantu memfasilitasi mandiri, pera'atan memberi

support untuk mandiri.

&endiskusikan

tentang Penyembuhan

frak-

pera'atan lanjutan.

tur tulang kemungkinan lama (kurang lebih * tahun se-

hingga perlu disiapkan untuk perencanaan pera'atan lanjutan dan pasien kooperatif.

P+23K"<."2 #"-"

Na a Ma!a"i"#a 2.&

$ S%b!a& ! >*>>5>*:> 4

-empat Praktek

! Ruang 4edah 3

-anggal Pengkajian ! 1* &ei 1>>*

.. 2ama 6mur

.#+2-.-"( ! 2n. /." ! *9 tahun.

<enis Kelamin ! Perempuan (uku)4angsa ! <a'a).ndonesia. "gama Pekerjaan Pendidikan "lamat ba#a! )a&..a' 1/2. ! .slam. ! Pelajar ! (0-P kelas .. ! <l. #ongho Rt. 1)1 -renggalek ,),(- (a!a&./ %0a ba#a! (da.%) +a- )a!. Gi.i ba.ia& a)a" da&

A'a"a& Di(a#a)$ Ja)%! da(i "*+*da

Keluhan 6tama (ebelumnya!


2yeri, sakit kepala, membuka mulut dan bicara sakit sekali, gigi atas dan ba'ah tanggal 5)1, sebagian goyang. Klien tidak mau makan dan minum.

6paya yang telah dilakukan!


Klien diba'a ke puskesmas didekat tempat kejadian, tetapi karena tidak sanggup menangani, kemudian dirujuk ke .R# R(6# #r. (oetomo (urabaya dan dianjurkan untuk menjalani pera'atan.

-erapi),perasi yang pernah dilakukan !


#ebridement di .R# dengan anestesi umum tanggal 1; &ei 1>>*.

...

R.B"/"- K+P+R"B"-"2 (26R(.23 $.(-,R/

1.* Ri'ayat Penyakit (ebelumnya!


Post debridement open fraktur mandibula para sympisis tanggal 1; &ei 1>>*.

1.1 Ri'ayat Penyakit (ekarang!

2yeri pada 'ajah dan mulut, terutama rahang ba'ah)dagu patah, gi-gi atas dan ba'ah tanggal 5)1, tidak mau makan dan minum, bila bicara te-rasa sakit.

1.5 Ri'ayat Kesehatan Keluarga!


-idak ada keluarga yang mengalami penyakit)kecelakaan seperti yang di alami klien. #emikian pula dengan penyakit hipertensi.

.... *.

,4(+R="(. #"2 P+&+R.K(""2 %.(.K Keadaan 6mum! Keadaan umum klien lemah, klien merasa nyeri pada saat bicara, 'a-jah bengkak. 3igi atas dan ba'ah tanggal 5)1, sebagian goyang. Klien tampak pucat dan gelisah. 1. -anda-tanda =ital! (uhu 5:,1oA)axilla, nadi ;7x)menit, kuat dan teratur, tensi diukur dengan klien berbaring pada lengan kiri, hasilnyaF *1>)G> mm$g, pernafasan normal, 17x)menit, denyut jantung teratur. 0ainnya! akti-fitas agak terganggu

karena obstruksi bekuan darah dan tampon. 5. (istem -ubuh (4ody (ystems !

5.* P+R2"%"("2 (4*! 4R+"-$.23 $idung -rachea ! terdapat bekuan darah. ! letaknya normal, nafas dangkal

4entuk dada ! simetris. 5.1 A"R#.,="(A60"R (41! 40++#.23 "da keluhan sakit kepala. (uara jantung! normal. +dema ! tidak ada.

5.5 P+R(/"R"%"2 (45! 4R".2 Kesadaran! compos mentis. 3A( ! +F 7 =F8 &F 9

-otal nilai! *8 Kepala dan 'ajah! memar pada dahi dan bengkak. &ata! (klera! merah, karena ada perdarahan. Pupil ! isokor.

3.

Persepsi Sensori
Pendengaran kiri dan kanan normal. Penciuman ! terganggu karena pada hidung ada bekuan darah dan dipa sang tampon. Pengecapan ! tidak dikaji. Penglihatan ! agak kabur karena terjadi pembengkakan. Perabaan ! tidak ada kelainan.

5.7 P+RK+&.$"2- +0.&.2"(. 6R. (47! 40"##+R Produksi urine! dalam 17 jam 9>>-*>>> ml, frekuensi 5 H 7x)hari. Barna ! kuning. 4au! amoniak.

5.8 P+2A+R2""2 H +0.&.2"(. "0=. (48! 4,B+0 -&ulut dan tenggorok! sulit dibuka, terbuka pada parasympisis mandibula. - "bdomen -Rectum -4"4 ! normal. ! normal. ! *-1x)hari, konsistensi agak keras. Ketika 4"4 tidak ada masalah. -#iet ! cair.

5.9 -60"23 H ,-,- H .2-+36&+2 (49! 4,2+

Kemampuan pergerakan sendi! bebas. +xtremitas!


- "tas ! tidak ada kelainan. - 4a'ah ! tidak ada kelainan.

Kulit!
-Barna kulit ! pucat. - "kral - -urgor ! hangat. ! baik.

5.: (.(-+& +2#,KR.2 Ri'ayat pertumbuhan C perkembangan fisik ! kelemahan. 5.; (.(-+& $+&"-,P,.+-.K -ype darah! luka memar didahi.

5.G R+PR,#6K(. (* =agina 6retra Perempuan! ! tidak ada kelainan. ! tidak ada kelainan.

Payudara ! tidak ada kelainan. "xilla ! tidak ada kelainan.

(iklus haid ! hari ke-*7, tidak ada kelainan. 5.G P(.K,(,(."0 Konsep diri!

Aitra diri)body image


Persepsi terhadap kehilangan bagian tubuh! Klien cemas dan takut karena ia tidak tahu)tidak mengerti mukanya akan diapakan bila dioperasi nanti dan apakah bisa kembali seperti sediakala. Klien takut mukanya terutama rahang dan giginya akan sangat menyeramkan)buruk.

(1

.dentitas

- (tatus klien dalam keluarga! anak. - Kepuasan klien terhadap status dan posisinya dalam keluarga! puas. - Kepuasan klien terhadap jenis kelaminnya! puas.

(5 Peran
- -anggapan klien terhadap perannya! senang. - Kemampuan)kesanggupan klien melaksanakan perannya! sanggup. - Kepuasan klien melaksanakan perannya! puas.

(7 .deal diri)$arapan
$arapan klien terhadap! --ubuh! bagaimana nanti 'ajahnya bisa kembali seperti semula atau tidak, terutama rahang dan giginya. $arapan klien terhadap lingkungan! -(ekolah! bagaimana sekolahnya, karena sebentar lagi ulangan. $arapan klien terhadap penyakit yang sedang dideritanya! Klien berharap agar operasi dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar. (i $arga diri -anggapan klien terhadap harga dirinya! sedang.

(osial).nteraksi - $ubungan dengan klien! tidak kenal. - Reaksi saat interaksi ! kontak mata. - Konflik yang terjadi terhadap! peran

5.*>

(P.R.-6"0

Konsep tentang penguasa kehidupan! "llah. (umber kekuatan)harapan disaat sakit! "llah. Ritual agama yang bermakna)berarti)diharapkan saat ini! shalat. (arana)peralatan)orang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual agama yang diharapkan saat ini! minta didoakan oleh orangtua dan saudara-saudaranya.. Keyakinan)kepercayaan bah'a -uhan akan menolong dalam menghadapi situ-asi sakit saat ini! klien meyakininya. Keyakinan)kepercayaan bah'a penyakit dapat disembuhkan! klien percayainya. Persepsi terhadap penyebab penyakit! sebagai cobaan)peringatan. mem-

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium tanggal 1G &ei 1>>*!


0eukosit ! 7,7x*>>>)60 +ry $b $A#iff +os ! 5 0ym ! 71 &ono! * 0+# ! :7 mm)jam. PP- ! *1,9 A! **,9 KP-- ! 5>,: A!5*,1 462 ! 11 mg)dl ! 1,G;x* juta)60 ! ;,G gr I ! 18,;I !

(3,-! 8; 6)0 (3P- ! *: 6J0

-erapi Post ,perasi! - .nfus R0!#8 1> tetes)mnt. - .njeksi Aefetason * gr 5x* vial. - .njeksi Kalnex 5x* amp. - .njeksi "ntalgin 5x* amp. - 4etadine kumur. - #iet! cair.

#"%-"R P6(-"K"

Aarpenito, 0ynda <uall. 1>>*. 4uku #iagnostik Kepera'atan. +3A. <akarta. #oengoes, &arilyn +, et all. 1>>>.

Rencana "suhan kepera'atan? Pedoman 6ntuk

Perencanaan #an Pendokumentasian Pera'atan Pasien. +3A. <akarta. #onna. *GG8. &edical (urgical 2ursing? 1nd edition. B4 (aunders.

L,&.- C. 3a(ba(a. 4556. Perawatan Medikal Bedah7 S%a)% P*&d*0a)a& P(,"*" K*+*(a#a)a& V,'. 1. IAPK Pa8a8a(a&. 3a&d%&..
Padoli. 1>>>. #iktat Kuliah P(.K "ngkatan . -". *GGG)1>>>. (urabaya. 0ong? 4A and Phipps B< (*G;8 +ssential of &edical (urgical 2ursing ! " 2ursing

Process "pproach. (t. 0ouis. Av. &osby Aompany.

"2"0.(" #"-"

2o *.

K+0,&P,K #"-"

K+&623K.2"2

&"("0"$ Aemas

#."32,(" Aemas berhubungan dengan situasi krisis,

P+2/+4"4 #(! Klien mengatakan ia (ituasi krisis, asangat takut C ce- sing terhadap

5>)8) 1>>*

mas.

lingkungan C kupenge-

#,! -Klien tampak geli- rangnya sah. -Pucat C berkeringat -2adiF ;7x)mnt. -RRF 17x)mnt. --ensiF*1>);> mm-

asing terhadap lingkungan C

tahuan terhadap tindakan operasi

kurangnya pengetahuan terhadap tin-

dakan operasi. 2yeri 2yeri berhu-

1.

$g. #(! Klien mengeluh nyeri Perubahan fragpada mulut. men tulang, luka

bungan dengan perubahan fragmen tu-

5>)8) 1>>*

#,! -%oto RoK %r. &andi- pada jaringan lubula Parasympisis. -4ibir robek. -3igi atas C ba'ah tanggal 5)1. nak)mukosa mulut.

lang, luka pada jaringan lunak )mukosa

5.

Post operasi! #(! -

Kurangnya

mulut eks- Pola nafas ti- Pola nafas tidak efektif

pansi paru aki- dak efektif. bat pengaruh obat anestesi.

5>)8) 1>>*

#,! -RRF 17x)mnt. -,-- masih terpasang. -Klien belum sadar.

berhubungan dengan kurang nya ekspansi

paru oleh pengaruh obat

7.

#(! Klien merintih kesakitan ketika sadar.

#isrupsi integri- Resiko

anestesi. tinggi Resiko tinggi nyeri akut

tas kulit, jaring- nyeri akut.

5>)8) 1>>*

#,! -&ukosa bibir dija- an, otot C tulang hit (*> jahitan . karena prosedur

berhubungan dengan disrup-

-Pada os mandibula pembedahan. parasympisis terpasang ka'at 1 C 9 scre' serta 1 plat.

si

integritas

kulit, jaringan, otot C tulang karena prosedur dahan. pembe-

R+2A"2" -.2#"K"2 P+R"B"-"2

2o. *.

#iagnosa Kepera'atan C $asil /ang #iharapkan Pre operasi! Krisis situasi, asing ter*.

Rencana -indakan <elaskan secara *.

Rasional &embantu klien memahami proses penyakitnya me-mahami proses) je-nis C

singkat C jelas tentang penyakit C proses)jenis pembeda-han.

5>)8) 1>>*

hadap lingkungan C kurangnya pengetahuan

terhadap tindakan operasi.

operasi yang a-

-ujuan!
Kecemasan dalam. berkurang 1. 4erikan operatif! -,rientasi ruangan. $+ pre 1.

kan dijalaninya. &embantu klien untuk

beradap-tasi dengan ke-adaan di lingku-ngan ope-rasi me-

Kriteria hasil!
-+kspresi 'ajah tenang (tidak gelisah . ---=! -ensiF *1>);> mm$g. 2adiF ;>x)mnt. RRF *9x)mnt.

-,rientasi keadaan yang akan dihadapi. --indakan prosedur. -0atihan nafas dalam.

kamar serta

mahami tentang situasi yang akan dihadapinya sehingga masan keceberku-

rang)hilang.

5.

"jak

klien

untuk 5.

6ntuk membe-rikan keperca-yaan diri yakinan C kepada

berdoa C menyerahkan jalannya operasi kepada -uhan.

klien serta kesiapan mental

bah'a klien akan ditolong. 7. 4erikan support)dukung-an pada klien. 7. "gar me-rasa mempero-leh dukungan C klien

memberikan klien kepercayaan diri. 8. "jak klien untuk 8. 6ntuk mengalih-kan perhatian C klien

berdis-kusi mengenai halhal yang ingin diketahui ser-ta perbaiki pendapat kli-en yang keliru. 1. 2yeri berhubungan de- *. ngan perubahan fragmen
5>)8) 1>>*

membe-rikan

keperca-yaan

Kaji nyeri.

diri klien. karakteristik *. 6ntuk mengeta-hui tingkat nyeri rasa sehingga

tulang, luka pada jaringan lunak.

dapat menentu-

-ujuan!
2yeri berkurang dalam. 1. Kriteria hasil! Klien melaporkan Pertahankan immobilisasi 1.

kan jenis tindakan . &encegah per-geseran tulang C

nyeri hilang )terkontrol.

penekanan pada

Klien program

mengikuti pe-ngobatan 5. 4erikan sokongan 5.

jaringan luka.

yang

yang dibe-rikan.

Peningkatan ve-na return

pada rahang yang luka.

menu-runkan edem C

mengurangi nye7. <elaskan tinda-kan dilakukan. prosedur akan 7. ri. 6ntuk memper-siapkan mental agar serta klien

yang

berpartisipasi pada setiap tindakan yang akan Kolaborasi! 8. 4erikan obat-obatan a-nalgesik. 8. 6ntuk mengura-ngi 5. Pola nafas tidak efektif *. berhubungan dengan kurangnya karena anestesi. ekspansi pengaruh paru obat "tur memnafas. posisi nyeri. untuk *. 6ntuk mencegah jalan obstruksi jalan dilakukan.

bebaskan

nafas, lidah jatuh atau kebelakang mencegah bila

aspirasi

-ujuan!
Pola nafas efektif dalam 17 jam. 1. 0akukan suction

muntah. 1. 6ntuk mencegah resiko terjadi-

untuk mencegah aspirasi.

nya aspirasi. 5. ,1 yang tinggi

Kriteria hasil!
-Klien sadar penuh. -RRF *9x)mnt. 5. 4erikan ,1 5-8 l.

menyebabkan ekspansi paru

-4ernafas secara normal melalui hidung C mulut.

mengembang maksimal. 7. "gar paru me7. 4ila sadar klien sudah untuk ngembang lebih cepat bantuan pernafasan pengembangan akibat otot C

an-jurkan

batuk dan nafas dalam.

7.

Resiko tinggi berhubung- *. an dengan disrupsi integ-

4erikan analgesik.

rongga dada. injeksi *. 6ntuk mengurangi)mencegah nyeri.

5>)8) 1>>*

ritas kulit jaringan, otot C tulang karena prosedur pembedahan. 1. +valuasi nyeri klien. 1.

6ntuk mengeta-hui

-ujuan!
2yeri akut tidak terjadi.

tingkat nye-ri C keberhasil-an pengaruh

Kriteria hasil! - --=! -ensiF *1>);> mm$g. 2adiF ;*x)mnt. RRF *9x)mnt. -Klien tidak gelisah. 7. 4erikan informasi 7. 5. "tur nyaman. posisi yang 5.

pemberian terapi analgesik. 6ntuk mengalih-kan rasa nyeri klien. "gar se-gera diberikan tindakan sesuai dengan indikasi. dapat

bila terjadi nyeri.

-.2#"K"2 K+P+R"B"-"2

-gl.

<am

-indakan Kepera'atan Pre operasi! &enjelaskan kepada klien bah'a ia akan dioperasi untuk dipasang plate pada rahang yang patah. &enjelaskan kepada klien bah'a ia akan diba'a ke ruangan opera-si dimana banyak terdapat lampu-lampu C alat-alat untuk pembe-dahan C disana ia ditidurkan oleh ahli bius sehingga tidak lagi me-rasakan sakit. &enganjurkan klien untuk latihan nafas dalam C berdoa menurut keyakinannya. &emberikan support C sentuhan secara 'ajar. &emberikan obat pre medikasi injeksi. &emberikan sokongan pada leher. &elarang klien untuk banyak bergerak. &emba'a klien ke ruang operasi 7**.

9:.1; #ib
5>)8) 1>>*

()#

>:.88 'ib ()# >;.*> 'ib

.ntra ,perasi! >;.*8 'ib ()# >G.1> 'ib &enjelaskan pada klien bah'a ia akan dibius supaya tidur C tidak akan merasakan sakit saat dilakukan operasi. &enjelaskan operator, anestesi C pera'at yang akan

melaksana-kan operasi. &engatur posisi klien terlentang. &embantu pelaksanaan operasi sebagai pera'at instrumen ... ,perasi plating mandibula! 8 hole 7 scre' (: cm 1 atas . 7 hole 1 scre' (8 cm 1 ba'ah . Bire 1 pada gigi.

Post operasi! >G.7> 'ib >G.88 &enjelaskan bah'a bila reaksi obat bius hilang lukan akan terasa nyeri.

'ib

&emberikan injeksi "ntigen * ampul).&. &engatur posisi klien kepala miring ke kiri serta agak ekstensi.

()# **.58 'ib -

&emberikan ,1 7 ltr C melakukan suction. &engajarkan klien batuk C nafas dalam. &emonitor tanda-tanda vital! -ensiF **>);> mm$g.

**.78 'ib

2adiF;>x)mnt. RRF 1>x)mnt. (uhuF 59,:oA. -Klien diba'a ke ruangan bedah %. +="06"(.

2o. *.

#iagnosa *

+valuasi (! Klien merasa senang ditemani tapi tetap merasa kha'atir operasinya tidak bisa mengembalikan rahangnya menjadi

5>)8) 1>>*

normal kembali. ,! Klien terus berdoa C minta ditemani. 3elisah. Pucat dan berkeringat. 2adiF ;7x)mnt, RRF 1>x)mnt.

"! &asalah teratasi sebagian. 1. 1 P! Rencana intervensi diteruskan. (! Klien merintih kesakitan bila membuka mulut)bicara. ,! 5>)8) 1>>*

4ibir masih robek. &andibula masih belum tersambung (patah . Klien Pucat dan berkeringat menahan sakit. 2adiF ;7x)mnt, RRF 1>x)mnt.

"! &asalah teratasi sebagian. 5. 5 P! -etap teruskan rencana intervensi setelah post operasi. (! ,! 5>)8)

+xtubasi ,-- ganti nasal canule. 2afas spontan. 4atuk dan nafas dalam.

1>>*

"! &asalah teratasi sebagian. 7 P! -eruskan rencana intervensi. Pertahankan kondisi klien. (! Klien tidak lagi merintih kesakitan dan dapat tidur. ,! Klien tidak gelisah. -idak ada tanda perdarahan. Klien tampak tenang. --= dalam batas normal.

7.

5>)8) 1>>*

"! &asalah teratasi sebagian. P! -etap teruskan intervensi serta pertahankan kondisi klien.

Вам также может понравиться