Вы находитесь на странице: 1из 27

osteoatritis

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Osteoarthrosis (OA) atau yang lebih banyak dikenal dengan Osteoarthritis juga dikenal sebagai artritis degeneratif atau penyakit sendi degeneratif, adalah sekelompok kelainan mekanik degradasi yang melibatkan sendi, termasuk tulang rawan artikular dan tulang subchondral. Osteoartritis berasal dari bahasa Yunani yaitu osteo yang berarti tulang, arthro yang berarti sendi, dan itis yang berarti inflamasi meskipun sebenarnya penderita osteoartritis tidak mengalami inflamasi atau hanya mengalami inflamasi ringan. OA merupakan bentuk yang paling umum dari artritis, dan menjadi penyebab utama kecacatan kronis di Amerika Serikat. al ini mempengaruhi sekitar ! juta orang di "ritania #aya. Osteoarthritis juga mempengaruhi hampir $% juta orang di Amerika Serikat. &iperkirakan bahwa !'( penduduk telah terbukti OA (radiografi) pada usia )* tahun, walaupun hanya )'( dari mereka yang memiliki gejala. &i Amerika Serikat, pasien yang dirawat di rumah sakit untuk osteoarthritis meningkat dari +$$.''' pada tahun ,--+ menjadi %+*.''' pada $'') (.iken, $''-). Osteoartritis merupakan salah satu masalah kedokteran yang paling sering terjadi dan menimbulkan gejala pada orang / orang usia lanjut maupun setengah baya. 0erjadi pada orang dari segala etnis, lebih sering mengenai wanita, dan merupakan penyebab tersering disabilitas jangka panjang pada pasien dengan usia lebih dari )* tahun. 1ebih dari sepertiga orang dengan usia lebih dari 2* tahun mengeluhkan gejala persendian yang ber3ariasi mulai sensasi kekakuan sendi tertentu dan rasa nyeri intermiten yang berhubungan dengan akti3itas, sampai kelumpuhan anggota gerak dan nyeri hebat yang menetap, biasanya dirasakan akibat deformitas dan ketidakstabilan sendi. &egenerasi sendi yang menyebabkan sindrom klinis osteoartritis muncul paling sering pada sendi tangan, kaki, panggul, dan spine, meskipun dapat terjadi pada sendi syno3ial mana pun. 4re3alensi kerusakan sendi syno3ial ini meningkat dengan bertambahnya usia (.iken, $''-). 5linis osteoartritis disertai adanya nyeri sendi yang kronik. "anyak pasien dengan osteoartritis juga mengalami keterbatasan gerakan, krepitasi dengan gerakan, dan efusi sendi. 4ada kondisi yang berat dapat terjadi deformitas tulang dan subluksasi. Sebagian besar pasien dengan osteoartritis datang dengan keluhan nyeri sendi. 4asien sering menggambarkan nyeri yang dalam, ketidaknyamanan yang sukar dilokalisasikan, yang telah dirasakan selama bertahun6tahun. 7yeri yang berhubungan dengan akti3itas biasanya terasa segera setelah penggunaan sendi dan nyeri dapat menetap selama berjam6jam setelah akti3itas. (.iken, $''-). ,

osteoatritis
"erdasarkan beberapa penjelasan di atas maka dalam hal ini penulis merasa perlu untuk mengangkat judul 8osteoarthrosis9 dikarenakan dewasa ini OA telah menjadi permasalahan yang seringkali muncul ke permukaan dan cukup mengganggu bagi pasien6pasien yang terkena OA. ,.$ #umusan :asalah 4re3alensi Osteoarthrosis pada pria dam wanita; Apa penyebab dari osteoarthrosis; 4atofisiologi terjadinya osteoarthrosis; "agaimana klasifikasi osteoarthrosis; <ara mendiagnosis osteoarthrosis; "agaimana manajemen nyeri pada osteoarthrosis; "agaimana penatalaksanaan pasien osteoarthrosis; Apakah stem sel memberikan hasil baik untuk osteoarthrosis;

,.+ 0ujuan =ntuk mengetahui mekanisme terjadinya osteoarthrosis sehingga menangani nyeri pada osteoarthrotis. =ntuk mengetahi penyebab, patofisiologi, klasifikasi dan cara mendiagnosis osteoarthrosis =ntuk mengetahui penatalaksanaan yang baik dan terbaru pada osteoarthrosis

osteoatritis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Osteoarthrosis atau osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. >ertebra, panggul, lutu, dan pergelangan kaki paling sering terkena OA..(Soeroso, $''-). Osteoartritis merupakan kelainan sendi non inflamasi yang mengenai sendi6sendi penumpu berat badan dengan gambaran patologis yang berupa memburuknya tulang rawan sendi, yang merupakan hasil akhir dari perubahan biokimiawi, metabolisme fisiologis maupaun patologis yang terjadi pada perendian (&harmawirya, $'''). 2.2 Epide i!l!gi OA merupakan penyakit rematik sendi yang paling banyak mengenai terutama pada orang6orang diatas *' tahun. &i atas !*( orang berusia )* tahun menggambarkan OA pada gambaran ?6ray, meskipun hanya +*(6*'( hanya mengalami gejala. =mur di bawah 2* tahun pre3alensi terjadinya Osteoarthritis lebih banyak terjadi pada pria sedangkan pada umur ** tahun lebih banyak terjadi pada wanita. 4ada beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan terjadinya Osteoarthritis pada obesitas, pada sendi penahan beban tubuh (Ariani, $''-). 4rogresifitas dari OA biasanya berjalan perlahan6lahan, terjadi dalam beberapa tahun atau bahkan dekade. 7yeri yang timbul biasanya menjadi sumber morbiditas awal dan utama pada pasien dengan OA. 4asien dapat secara progresif menjadi semakin tidak aktif berakti3itas, membawa kepada morbiditas karena berkurangnya akti3itas fisik (termasuk penurunan berat yang bermakna). 4re3alensi OA berbeda6beda pada berbagai ras. OA lutut lebih banyak terjadi pada wanita Afrika Amerika dibandingan dengan ras yang lainnya. 0erdapat kecenderungan bahwa kemungkinan terkena OA akan meningkat seiring dengan pertambahan usia. 4enyakit ini biasanya sebanding jumlah kejadiannya pada pria dan wanita pada usia 2*6** tahun. Setelah usia ** tahun, cenderung lebih banyak terjadi pada wanita. Sendi distal interfalangeal dan dan proksimal interfalangeal seringkali terserang sehingga tampak gambaran "ouchard nodes, yang banyak ditemui pada wanita (1o@ada, $''-). &i Andonesia, pre3alensi osteoartritis mencapai *( pada usia B2' tahun, +'( pada usia 2'6)' tahun, dan )*( pada usia C), tahun.* =ntuk osteoartritis lutut pre3alensinya cukup tinggi yaitu ,*,*( pada pria dan ,$,%( pada wanita. 4asien OA biasanya mengeluh nyeri waktu + eberden dan

osteoatritis
melakukan akti3itas atau jika ada pembebanan pada sendi yang terkena. 4ada derajat nyeri yang berat dan terus menerus bisa mengganggu mobilitas. &iperkirakan , sampai $ juta orang la njut usia di Andonesia menderita cacat karena OA.(Soeroso. $''-) &i #S. &r. 5ariadi Semarang, ada dua penelitian tentang osteoartritis yang telah dilakukan oleh &onny Susilo pada tahun $''$ dan 5un Salimah pada tahun $''*. &onny Susilo dalam penelitiannya tentang kesesuaian antara hasil foto #ontgen dan diagnosa klinik pada penderita osteoartritis di #S=4 &r. 5ariadi ,--*6$''$ mengemukakan bahwa insiden osteoartritis semakin besar dengan bertambahnya usia dan mencapai puncaknya pada usia )'6)tahun. Osteoartritis juga lebih banyak ditemukan pada wanita dibanding pria.(Susilo, $''$) Sedangkan 5un Salimah dalam penelitiannya tentang hubungan antara faktor resiko berupa Body Mass Index dengan kejadian osteoartritis lutut pada pasien rawat jalan poli reumatik #S. &r. 5ariadi Semarang bulan :aret6Duni $''* mengemukakan bahwa seseorang dengan Body Mass Index C$$ (overweight) mempunyai resiko terkena osteoartritis lutut $,'!+ kali lebih besar dari pada seseorang dengan Body Mass Index B$$. (Salimah, $''*) 2." Eti!pat!l!gis "erdasarkan patogenesisnya OA dibedakan menjadi dua yaitu OA primer dan OA sekunder. Osteoartritis primer disebut juga OA idiopatik yaitu OA yang kausanya tidak diketahui dan tidak ada hubungannya dengan penyakit sistemik maupun proses perubahan lokal pada sendi. OA sekunder adalah OA yang didasari oleh adanya kelainan endokrin, inflamasi, metabolik, pertumbuhan, herediter, jejas mikro dan makro serta imobilisasi yang terlalu lama. Osteoartritis primer lebih sering ditemukan dibanding OA sekunder (0jokroprawiro, $''%). 0idak ada bakteri atau 3irus yang menyebabkan osteoarthritis, beberapa faktor predisposisi terjadinya osteoarthritis dipengaruhi antara lainE ,. =mur &ari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor ketuaan adalah yang terkuat. 4re3alensi, dan beratnya osteoartritis semakin meningkat dengan bertambahnya umur. OA hampir tidak pernah pada anak6anak, jarang pada umur di bawah 2' tahun dan sering pada umur di atas )' tahun $. Denis kelamin 4ada orang tua yang berumur lebih dari ** tahun, pre3alensi terkenanya osteoartritis pada wanita lebih tinggi dari pria. =sia kurang dari 2* tahun Osteoarthritis lebih sering al ini disebabkan karena adanya hubungan antara umur dengan penurunan kekuatan kolagen dan proteoglikan pada kartilago sendi.

osteoatritis
terjadi pada pria dari wanita. .anita lebih sering terkena OA lutut dan OA banyak sendi, dan lelaki lebih sering terkena OA paha, pergelangan tangan dan leher. +. Suku bangsa Osteoartritis primer dapat menyerang semua ras meskipun terdapat perbedaan pre3alensi pola terkenanya sendi pada osteoartritis. pertumbuhan. 2. Fenetik Gaktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis. Adanya mutasi dalam gen prokolagen atau gen6gen struktural lain untuk unsur6unsur tulang rawan sendi seperti kolagen, proteoglikan berperan dalam timbulnya kecenderungan familial pada osteoartritis. *. 5egemukan dan penyakit metabolik "erat badan yang berlebih ternyata dapat meningkatkan tekanan mekanik pada sendi penahan beban tubuh, dan lebih sering menyebabkan osteoartritis lutut. 5egemukan ternyata tidak hanya berkaitan dengan osteoartritis pada sendi yang menanggung beban, tetapi juga dengan osteoartritis sendi lain, diduga terdapat faktor lain (metabolik) yang berperan pada timbulnya kaitan tersebut antara lain penyakit jantung koroner,diabetes melitus dan hipertensi. ). <edera sendi (trauma), pekerjaan dan olah raga 4ekerjaan berat maupun dengan pemakaian suatu sendi yang terus6menerus, berkaitan dengan peningkatan resiko osteoartritis tertentu. &emikian juga cedera sendi dan oleh raga yang sering menimbulkan cedera sendi berkaitan resiko osteoartritis yang lebih tinggi. %. 5elainan pertumbuhan 5elainan kongenital dan pertumbuhan paha3(misalnya penyakit 4erthe? dan dislokasi kongenital paha) telah dikaitkan dengan timbulnya OA paha pada usia muda. !. Gaktor6faktor lain 0ingginya kepadatan tulang dikaitkan dapat meningkatkan risiko timbulnya OA. al ini mungkin timbul karena tulang yang lebih padat (keras) tak membantu mengurangi benturan beban yang diterima oleh tulang rawan sendi. Akibatnya tulang rawan sendi menjadi lebih mudah robek. Gaktor ini diduga berperan pada lebih tingginya OA pada orang gemuk dan pelari (karena tulangnya lebih padat) dan kaitannya negatif antara osteoporosis dengan OA. * al ini mungkin berkaitan dengan perbedaan cara hidup maupun perbedaaan pada frekuensi pada kelainan kongenital dan

osteoatritis
5onsep lama menyebutkan adanya proses pakai dan aus (wear and tear), sehingga terlihat pengikisan atau penipisan rawan sendi. 0ernyata hal tersebut tidak dapat diterapkan sepenuhnya, karena beberapa hal yang menjadi hambatan diantaranya adalah terdapatnya proses OA pada persendian yang tidak banyak mengalami proses pembebanan biomekanik, tidak dapat menjelaskan proses kronisitas OA. "anyak penelitian yang mencoba mengungkapkan ketidak cocokkan teori lama tersebut, yaitu dijumpainya perbedaan antara rawan sendi pada penyakit. (0jokroprawiro. $''%) Selama ini OA sering dipandang sebagai akibat dari suatu proses penuaan yang tidak dapat dihindari. 4ara pakar yang meneliti penyakit ini sekarang berpendapat bahwa OA ternyata merupakan penyakit gangguan homeostasis dari metabolisme kartilago dengan kerusakan struktur proteoglikan kartilago yang penyebabnya belum jelas diketahui. OA dan proses penuaan (aging process), serta OA dapat diinduksi pada percobaan hewan yang distimulasi menggunakan @at kimia atau trauma buatan. 4roses utama OA tersebut sebenarnya terdapat pada khondrosit yang merupakan satu6satunya sel hidup yang ada di dalam rawan sendi. Fangguan pada fungsi khondrosit itulah yang akan memicu proses patogenik OA. 5hondrosit akan mensintesis berbagai komponen yang diperlukan dalam pembentukan rawan sendi, seperti proteoglikan, kolagen dan sebagainya. &isamping itu ia akan memelihara keberadaan komponen dalam matriks rawan sendi melalui mekanisme turn o3er yang begitu dinamis.( Soeroso. $''%) Osteoartritis ditandai dengan fase hipertrofi kartilago yang berhubungan dengan suatu peningkatan terbatas dari sintesis matriks makromolekul oleh khondrosit sebagai kompensasi perbaikan (repair). Osteoartritis terjadi sebagai hasil kombinasi antara degradasi rawan sendi, remodelling tulang dan inflamasi cairan sendi (0jokroprawiro, $''%). &engan kata lain terdapat satu keseimbangan antara proses sintesis dan degradasi rawan sendi. Fangguan keseimbangan ini yang pada umumnya berupa peningkatan proses degradasi, akan menandai penipisan rawan sendi dan selanjutnya kerusakan rawan sendi yang berfungsi sebagai bantalan redam kejut. Sintesis matriks rawan sendi tetap ada terutama pada awal proses patologik OA, namun kualitas matriks rawan sendi yang terbentuk tidak baik. 4ada proses akhir kerusakan rawan sendi, adanya sintesis yang buruk tidak mampu lagi mengatasi proses destruksi sendi yang cepat. al ini terlihat dari menurunya produksi proteoglikan yang ditandai dengan menurunnya fungsi khondrosit. 5hondrosit yang merupakan aktor tunggal pada proses ini akan dipengaruhi oleh faktor anabolik dan katabolik dalam mempertahankan keseimbangan sintesis dan degradasi. Gaktor katabolik utama diperankan oleh sitokin Anterleukin6, (A16,) dan tumour necrosis factor a (07Ga) yang dikeluarkan oleh sel lain di dalam sendi. Sedangkan faktor anabolik diperankan oleh transforming growth factor b(0FGb) dan insulin like growth factor6, (AFG6,). 4erubahan )

osteoatritis
patologik pada OA ditandai oleh kapsul sendi yang menebal dan mengalami fibrosis serta distorsi. 4ada rawan sendi pasien OA juga terjadi proses peningkatan akti3itas fibrinogenik dan penurunan akti3itas fibrinolitik. 4roses ini menyebabkan terjadinya penumpukan trombus dan komplek lipid pada pembuluh darah subkondral yang menyebabkan terjadinya iskemia dan nekrosis jaringan subkondral tersebut. Ani mengakibatkan dilepaskannya mediator kimiawi seperti prostaglandin dan interleukin yang selanjutnya menimbulkan bone angina lewat subkondral yang diketahui mengandung ujung saraf sensibel yang dapat menghantarkan rasa sakit. 4enyebab rasa sakit itu dapat juga berupa akibat dari dilepasnya mediator kimiawi seperti kinin dan prostaglandin yang menyebabkan radang sendi, peregangan tendon atau ligamentum serta spasmus otot6otot ekstraartikuler akibat kerja yang berlebihan. Sakit pada sendi juga diakibatkan oleh adanya osteofit yang menekan periosteum dan radiks saraf yang berasal dari medulla spinalis serta kenaikan tekanan 3ena intrameduler akibat stasis 3ena intrameduler karena proses remodelling pada trabekula dan subkondral (0jokroprawiro, $''%). Sino3ium mengalami keradangan dan akan memicu terjadinya efusi serta proses keradangan kronik sendi yang terkena. 4ermukaan rawan sendi akan retak dan terjadi fibrilasi serta fisura yang lama6 kelamaan akan menipis dan tampak kehilangan rawan sendi fokal. Selanjutnya akan tampak respon dari tulang subkhondral berupa penebalan tulang, sklerotik dan pembentukkan kista. 4ada ujung tulang dapat dijumpai pembentukan osteofit serta penebalan jaringan ikat sekitarnya. Oleh sebab itu pembesaran tepi tulang ini memberikan gambaran seolah persendian yang terkena itu bengkak.

#a $ar 2.1 %ste!artritis

osteoatritis
4eran makrofag di dalam cairan sendi juga penting, yaitu apabila dirangsang oleh jejas mekanis, material asing hasil nekrosis jaringan atau <SGs, akan memproduksi sitokin akti3ator plasminogen (4A) yang disebut katabolin. Sitokin tersebut adalah A16,, A16), 07G H dan I, dan interferon (AG7) H dan . Anterleukin6, mempunyai efek multiple pada sel cairan sendi, yaitu meningkatkan sintesis en@im yang mendegradasi rawan sendi yaitu stromelisin dan kolagenosa, menghambat proses sintesis dan perbaikan normal khondrosit (0jokroprawiro. $''%). Gaktor pertumbuhan dan sitokin mempunyai pengaruh yang berlawanan dengan perkembangan OA. Sitokin cenderung merangsang degradasi komponen matriks rawan sendi, sebaliknya faktor pertumbuhan merangsang sintesis, padahal AFG6, pasien OA lebih rendah dibandingkan indi3idu normal pada umur yang sama. 4ercobaan pada kelinci membuktikan bahwa puncak akti3itas sintesis terjadi setelah ,' hari perangsangan dan kembali normal setelah +62 minggu (Soeroso, $''-). 2.& Eti!pat!l!gi N'eri pada %ste!artritis 7yeri biasanya dicirikan sebagai nocicepti3e, neuropatik, idiopatik atau psikogenik. Jreseptor di erent dan pemancar rasa sakit yang terlibat, dan tanggapan terhadap agen analgesik di Jeh dalam kategori seperti halnya pola distribusi nyeri. 7yeri juga dicirikan tentang kualitas (menusuk, sakit, menembak atau paresthetic), apakah itu bersifat permanen atau tidak tetap, atau apakah hal itu berkaitan dengan saat latihan, hari, saring dan stres fisik atau mental. 7yeri pada (OA) yang paling sering di pinggul dan lutut, yaitu sendi besar di bawah beban mekanis. 4erubahan degeneratif seiring dengan rasa sakit juga sangat umum di tulang belakang, namun sering kali ada kontro3ersi mengenai apakah rasa sakit yang dihasilkan dari OA pada sendi inter3ertebralis, degenerasi disk atau dalam struktur lain seperti otot dan ligamen(Subagjo, $''').. Selanjutnya osteophytes, sino3itis dan penebalan kapsul dalam OA sendi inter3ertebralis serta herniasi dari disko merosot dengan iritasi mekanik dan kimia struktur saraf dapat menyebabkan nyeri neurogenik asal perifer yang kadang6kadang sulit untuk er Jdari rasa sakit di nocicepti3e degeneratif ((Subagjo, $''').). 7yeri pada OA dapat mulai baik dari tulang subchondral, seperti ketika OA berkembang sebagai penyebab dari nekrosis a3askular di kepala femoral dari lesi primer tulang rawan (Sapu et al $'',) atau dari sendi bengkak dan reaksi inflamasi disertai distensi dari kapsul(Subagjo, $''').. &i lutut ada tiga kompartemen dari pandangan fungsional (:cAlinder et al ,--$)E medial dan sendi femurotibial lateral dan sendi femuropatellar. 4ada pasien dengan OA lutut maju !

osteoatritis
biasanya semua tiga kompartemen terlibat. 7amun, pada pasien dengan OA lutut er gejala sedang di Jmenurut yang kompartemen terutama bergerak. Gemuropatellar fibrilasi bersama atau degenerasi tulang rawan patella adalah umum bahkan pada orang muda, terutama pada atlet, dan nyeri dipro3okasi ketika lutut di bawah beban di fleksi, seperti pada naik tangga, jongkok atau dalam olahraga. &alam kebanyakan kasus nyeri dari sendi ini sedangK pada pasien dengan nyeri yang sangat parah dan dengan malalignment di femuropatellar bersama ini dapat diatasi pembedahan baik oleh rilis lateral kapsul atau pengalihan tuberkulum tibialis (Subagjo, $'''). Arthroscopic la3age atau memperlancar tulang rawan telah digunakan secara luas dalam kasus6 kasus seperti dalam kasus dengan OA ringan atau sedang dalam kompartemen lain. 7amun, dalam penyelidikan double blind baru6baru ini ("radley et al $''$) pengobatan ini ternyata tidak lebih baik dari sebuah operasi dengan sayatan kulit palsu saja. asil dari operasi dengan prostesis patella pada pasien dengan OA terisolasi di kompartemen femuropatellar juga telah dipertanyakan, dan belum mendapatkan digunakan secara luas. Sebaliknya prostesis patella sering digunakan dalam penggantian lutut total dengan penggantian ketiga kompartemen (Subagjo, $'''). 4ersepsi Sakit (nosisepsi) adalah sebuah fenomena yang kompleks. 7yeri dapat secara luas diklasifikasikan atas dasar patofisiologi ke nocicepti3e nyeri, inflamasi, neuropati, dan fungsional. 7yeri nosiseptik umumnya adaptif (pelindung) karena mencegah cedera lebih lanjut dan atau meningkatkan penyembuhan. 7yeri inflamasi yang maladaptif, yaitu, patologis, tanpa fungsi pelindung, dan merupakan hasil kerusakan jaringan (misalnya, trauma, operasi, OA, dan rheumatoid arthritis). 7yeri neuropatik hasil dari cedera langsung atau disfungsi dari sistem saraf, misalnya, neuralgia post infeksi 3irus herpes, neuropati diabetes, dan sindrom nyeri kompleks daerah. 7yeri fungsional berhubungan dengan pengolahan saraf abnormal tanpa adanya defisit neurologis atau kelainan perifer, misalnya, fibromyalgia dan sindrom iritasi usus besar. N!s(isepti)e pain #angsang nyeri berasal dari luar "erfungsi sebagai mekanisme pertahanan tubuh Infla at!r' pain &isebabkan oleh kerusakan jaringan :uncul dari sebuah stimulus yang berada di luar system saraf

osteoatritis
Sensasi nyeri yang muncul secara spontan dan sesitif terhadap rangsang berbahaya 0idak memiliki fungsi pelindung Ne*r!pat+i( pain &isebabkan olleh lesi primer pada system saraf 0idak didapatkan lesi nosiseptis :erupakan tanda terjadi kerusakan saraf ,*n(ti!nal pain #eaksi berlebihan terhadap rangsang nyeri 0idak diapatkan tanda atau riwayat dari kerusakan saraf dan stimulasi nyeri nosiseptif Ta$el 2.2 Klasifikasi n'eri -.oolf <D. Ann Antern :ed. $''2) 2.. Klasifikasi Seperti telah dijelaskan di atas OA dapat terjadi secara orier (idiopatik) maupun sekunder, seperti yang tercantum di bawah iniE A&AO4A0A5 Setempat 0anganE 6 nodus Heberden dan Bouchard (nodal) 6 artritis erosif interfalang 6 karpal6metakarpal A 5akiE 6 haluks 3algus 6 haluks rigidus 6 jari kontraktur (hammer/cock-up toes) 6 talona3ikulare <o?a 6 eksentrik (superior) 6 konsentrik (aksial, medial) ,' Gaktor mekanik M 4anjang tungkai tidak sama M &eformitas 3algus N 3arus M Sindroma hipermobilitas 0rauma M akut M kronik (okupasional, port) 5ongenital atau de3elopmentalE Fangguan setempatE M 4enyakit Leg- alve-!erthes M &islokasi koksa kongenital M Slipped epiphysis SL5=7&L#

osteoatritis
6 difus (koksa senilis) >ertebra 6 sendi apofiseal 6 sendi inter3ertebral 6 spondilosis (osteofit) 6 ligamentum (hiperostosis, penyakit "orestier# di$$use idiopathic skeletal hyperostosis%&ISH' 0empat lainnyaE 6 glenohumeral 6 akromiokla3ikular 6 tibiotalar 6 sakroiliaka 6 temporomandibular Menyeluruh( :eliputi + atau lebih daerah yang tersebut diatas ()ellgren-Moore) 4enyakit 0ulang dan Sendi lainnya SetempatE M Graktur M7ekrosis a3askular Ta$el 2.1 %ste!artritis idi!patik dan sek*nder/ -Set'!+adi/ 20001 2.2 3anifestasi klinis :anifestasi klinis dari OA biasanya terjadi secara perlahan6lahan. Awalnya persendian akan terasa nyeri di persendian, kemudian nyeri tersebut akan menjadi persisten atau menetap, kemudian diikuti dengan kekakuan sendi terutama saat pagi hari atau pada posisi tertentu pada waktu yang lama (Subagjo, $'''). 0anda kardinal dari OA adalah kekakuan dari persendian setelah bangun dari tidur atau duduk dalam waktu yang lama, swelling (bengkak) pada satu atau lebih persendian, terdengar bunyi atau gesekan (krepitasi) ketika persendian digerakkan(Subagjo, $''').. ,, 4enyakit &eposit 5alsium M deposit kalsium pirofosfat dihidrat M artropati hidroksiapatit Lndokrin M Akromegali M iperparatiroidisme M &iabetes melitus M Obesitas M ipotiroidisme :etabolik M Okronosis (alkaptonuria) M emokromatosis M 4enyakit *ilson M 4enyakit +aucher

osteoatritis
4ada kasus6kasus yang lanjut terdapat pengurangan massa otot. 0erdapatnya luka mencerminkan kelainan sebelumnya. 4erlunakan sering ditemukan, dan dalam cairan sendi superfisial, penebalan sino3ial atau osteofit dapat teraba ( oaglund, $'',). 4ergerakan selalu terbatas, tetapi sering dirasakan tidak sakit pada jarak tertentuK hal ini mungkin disertai dengan krepitasi."eberapa gerakan lebih terbatas dari yang lainnya oleh karena itu, pada ekstensi panggul, abduksi dan rotasi interna biasanya merupakan gerakan yang paling terbatas. 4ada stadium lanjut ketidakstabilan sendi dapat muncul dikarenakan tiga alasanE berkurangnya kartilago dan tulang, kontraktur kapsuler asimetris, dan kelemahan otot ( oaglund, $'',). Seperti pada penyakit reumatik umumnya diagnosis tak dapat didasarkan hanya pada satu jenis pemeriksaan saja. "iasanya dilakukan pemeriksaan reumatologi ringkas berdasarkan prinsip FA1S (+ait# arms# legs# spine) dengan memperhatikan gejala6gejala dan tanda6tanda sebagai berikut (:oskowit@, $'',) E a. 7yeri sendi 7yeri sendi merupakan hal yang paling sering dikeluhkan. 7yeri sendi pada OA merupakan nyeri dalam yang terlokalisir, nyeri akan bertambah jika ada pergerakan dari sendi yang terserang dan sedikit berkurang dengan istirahat. 7yeri juga dapat menjalar (radikulopati) misalnya pada osteoarthritis ser3ikal dan lumbal. <laudicatio intermitten merupakan nyeri menjalar ke arah betis pada osteoartritis lumbal yang telah mengalami stenosis spinal. 4redileksi OA pada sendi6sendiK <arpometacarpal A (<:< A), :etatarsophalangeal A (:04 A), sendi apofiseal tulang belakang, lutu, dan paha). b. 5aku pada pagi hari (morning sti$$ness) 5ekakuan pada sendi yang terserang terjadi setelah imobilisasi misalnya karena duduk di kursi atau mengendarai mobil dalam waktu yang sukup lama, bahkan sering disebutkan kaku muncul pada pagi hari setelah bangun tidur (morning sti$$ness). c. ambatan pergerakan sendi ambatan pergerakan sendi ini bersifat progresif lambat, bertambah berat secara perlahan sejalan dengan bertambahnya nyeri pada sendi d. 5repitasi #asa gemeretak (seringkali sampai terdengar) yang terjadi pada sendi yang sakit. e. 4erubahan bentuk sendi Sendi yang mengalami osteoarthritis biasanya mengalami perubahan berupa perubahan bentuk dan penyempitan pada celah sendi. 4erubahan ini dapat timbul karena kontraktur ,$

osteoatritis
sendi yang lama, perubahan permukaan sendi, berbagai kecacatan dan gaya berjalan dan perubahan pada tulang dan permukaan sendi. Seringkali pada lutut atau tangan mengalami perubahan bentuk membesar secara perlahan6lahan. f. 4erubahan gaya berjalan al yang paling meresahkan pasien adalah perubahan gaya berjalan, hampir semua pasien osteoarthritis pada pergelangan kaki, lutut dan panggul mengalami perubahan gaya berjalan (pincang). 5eadaan ini selalu berhubungan dengan nyeri. 2.4 Diagn!sis &iagnosis osteoarthritis lutut berdasrkan klinis, klinis dan radiologis, serta klinis dan laboratoris (D 5lippel, $'',) E a. 5linisE 7yeri sendi lutut dan + dari kriteria di bawah iniE ,. umur C *' tahun $. kaku sendi B +' menit +. krepitus 2. nyeri tekan tepi tulang *. pembesaran tulang sendi lutut ). tidak teraba hangat pada sendi <atatanE Sensiti3itas -*( dan spesifisitas )-(. b. 5linis, dan radiologisE 7yeri sendi dan paling sedikit , dari + kriteria di bawah iniE ,. umur C *' tahun $. kaku sendi B+' menit +. krepitus disertai osteofit <atatanE Sensiti3itas -,( dan spesifisitas !)(. c. 5linis dan laboratorisE 7yeri sendi ditambah adanya * dari kriteria di bawah iniE ,. usia C*' tahun $. kaku sendi B+' menit +. 5repitus 2. nyeri tekan tepi tulang ,+

osteoatritis
*. pembesaran tulang ). tidak teraba hangat pada sendi terkena %. 1L&B2' mmNjam !. #G B,E2' -. analisis cairan sino3ium sesuai osteoarthritis <atatanE Sensiti3itas -$( dan spesifisitas %*(. 5riteria diagnosis osteoarthritis tangan adalah nyeri tangan, ngilu atau kaku dan disertai + atau 2 kriteria berikutE ,. pembengkakan jaringan keras C $ diantara ,' sendi tangan $. pembengkakan jaringan keras C $ sendi distal interphalangea (&A4) +. pembengkakan B + sendi metacarpo6phalanea (:<4) 2. deformitas pada O , diantara ,' sendi tangan <atatanE ,' sendi yang dimaksud adalahE &A4 $ dan +, 4A4 $ dan + dan <:< , masing6masing tangan. Sensiti3itas -2( dan spesifisitas !%(. 2.5 Pe eriksaan pen*n6ang a1 Pe eriksaan 7adi!l!gi &iagnosis OA selain dari gambaran klinis, juga dapat ditegakkan dengan gambaran radi!l!gis. Fambaran radiografi sendi yang menyokong diagnosis OA, ialahE 4enyempitan celah sendi yang

seringkali asimetris (lebih berat pada daerah yang menanggung beban) 4eningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral 5ista tulang Osteofit pada pinggir sendi 4erubahan struktur anatomi sendi

,2

osteoatritis
"erdasarkan perubahan6perubahan radiologis diatas, secara radiografi OA dapat digradasi menjadi ringan sampai beratK yaitu menurut 5ellgren dan 1awrence. arus diingat bahwa pada awal penyakit, seringkali radiografi sendi masih normal. (:ilne dkk, $''%)

$1 Pe eriksaan La$!rat!ri* asil pemeriksaan laboratorium pada OA, biasanya tidak banyak berguna. 4emeriksaan laboratorium akan membantu dalam mengidentifikasi penyebab pokok pada OA sekunder. &arah tepi (hemoglobin, leukosit, laju endap darah) dalam batas normal kecuali OA generalisata yang harus dibedakan dengan arthritis peradangan. 4emeriksaan imunologi (A7A, faktor rhematoid dan komplemen) juga normal. 4ada OA yang disertai peradangan, mungkin didapatkan penurunan 3iskositas, pleositosis ringan sampai sedang, peningkatan ringan sel peradangan (B!'''Nm) dan peningkatan protein. (Soeroso, $''-) (1 Pe eriksaan 3arker &estruksi rawan sendi pada OA melibatkan proses degradasi matriks molekul yang akan dilepaskan kedalam cairan tubuh, seperti dalam cairan sendi, darah, dan urin. "eberapa marker molekuler dari rawan sendi dapat digunakan dalam diagnosis, prognostik dan monitor penyakit sendi seperti #A dan OA dan dapat digunakan pula mengidentifikasi mekanisme penyakit pada tingkat molekuler. :arker yang dapat digunakan sebagai uji diagnostik pada OA antara lainE 5eratan sulfat, 5onsentrasi fragmen agrekan, fragmen <O:4 (cartilage alogometric matrix protein', metaloproteinase matriks dan inhibitornya dalam cairan sendi. 5eratan sulfat dalam serum dapat digunakan untuk uji diagnostik pada OA generalisata. :arker sering pula digunakan untuk menentukan beratnya penyakit, yaitu dalam menentukan derajat penyakit. ,*

osteoatritis
Selain sebagai uji diagnostik marker dapat digunakan pula sebagai marker prognostik untuk membuat prediksi kemungkinan memburuknya penyakit. 4ada OA maka hialuronan serum dapat digunakan untuk membuat prediksi pada pasien OA lutut akan terjadinya progresi3itas OA dalam * tahun. 4eningkatan <O:4 serum dapat membuat prediksi terhadap progresi3itas penggunaan untuk petanda lainnya maka marker untuk prognostik ini masih diteliti lagi secara prospektif dan longitudinal dengan jumlah pasien yang lebih besar. :arker dapat digunakan pula untuk membuat prediksi terhadap respons pengobatan. 4ada OA maka analisa dari fragmen matriks rawan sendi yang dilepaskan dan yang masih tertinggal dalam rawan sendi mungkin dapat memberikan informasi penting dari perangai proses metabolik atau peranan dari protease. Sebagai contoh maka fragmen agrekan yang dilepaskan dalam cairan tubuh dan yang masih tertinggal dalam matriks, sangatlah konsisten dengan akti3itas $ en@im proteolitik yang berbeda fungsinya terhadap matriks rawan sendi pada OA. Ln@im tersebut ialah strolielisin dan agrekanase. 4enelitian penggunaan marker ini sedang dikembangkan. 2.8 3ana6e en %A Strategi pengelolaan pasien dan pilihan jenis pengobatan ditentukan oleh letak sendi yang mengalami OA, sesuai dengan karakteristik masing6masing serta kebutuhannya. Oleh karena itu diperlukan penilaian yang cermat pada sendi dan pasiennya secara keseluruhan, agar pengelolaannya aman, sederhana, memperhatikan edukasi pasien serta melakukan pendekatan multidisiplin atau holistic (5asmir, $''-).

,)

osteoatritis

Bagan 1. Penatalaksanaan pasien %A al6hal yang perlu diperhatikan pada pengelolaan pasien dengan osteoarthritis yaitu (Setyohadi, $''')E ,%

osteoatritis
, 6 lamanya OA

$ 6 lokasi dan jumlah sendi yang terkena + 6 sejak kapan mulainya gejala, eksaserbasi dan remisi 2 6 pengobatan sebelumnya beserta efeknya * 6 efek samping obat sebelumnya ) 6 pengobatan yang dilakukan selain oleh dokter % 6 injeksi steroid ! 6 injeksi hialuronan intra artikular - 6 tindakan bedah termasuk artroskopi ,' 6 penggunaan alat bantu seperti tongkat, deker, korset dll. ,, 6 Adakah riwayat tukak peptik, perdarahan FA0 ,$ 6 4enyakit kronik penyerta E 4D5, payah jantung, hipertensi, penyakit ginjal, ,+ hati, status hormonal, penyakit kulit kronik, dll. ,2 6 0erapi antikoagulan dan warfarin ,* 6 4emakaian steroid saat ini ,) 2.10 Penatalaksanaan 0ujuan penatalaksanaan pasien dengan osteoarthritis adalahE ,. :eredakan nyeri $. :engoptimalkan fungsi sendi +. :engurangi ketergantungan kepada orang lain dan meningkatkan kualitas hidup 2. :enghambat progresi3itas penyakit *. :encegah terjadinya komplikasi 4enatalaksanaan OA pada pasien berdasarkan atas distribusinya (sendi mana yang terkena) dan berat ringannya sendi yang terkena. 4engelolaannya terdiri dari + halE Terapi n!n9far ak!l!gis:

Ldukasi E memberitahukan tetang penyakitnya, bagaimana menjaganya agar penyakitnya tidak bertambah parah serta persendiannya tetap dapat dipakai :enurunkan berat badan E "erat badan berlebih merupakan faktor resiko dan faktor yang akan memperberat penyakit OA. Oleh karenanya berat badan harus selalu dijaga agar tidak berlebihan. Apabila berat badan berlebihan, maka harus diusahakan penurunan berat badan, bila mungkin mendekati berat badan ideal. ,!

osteoatritis
0erapi fisik dan #ehabilitasi medikNfisioterapi o 0erapi ini untuk melatih pasien agar persendiannya tetap dapat dipakai dan melatih pasien untuk melindungu sendi yang sakit. o Gisioterapi, yang berguna untuk mengurangi nyeri, menguatkan otot, dan menambah luas pergerakan sendi. Terapi ,ar ak!l!gis:

A. %$at Siste ik ,. Analgesik oral o 7on narkotikE parasetamol o Opioid (kodein, tramadol) $. Antiinflamasi nonsteroid (7SAA&s) Obat pilihan utama untuk paien OA adalah Acetaminophen *''mg maksimal 2gram perhari. 4emberian obat ini harus hati6hati pada pasien usia lanjut karena dapat menimbulkan reaksi pada li3er dan ginjal. +. <hondroprotecti3e Yang dimaksud dengan chondoprotectie agent adalah obat6obatan yang dapat menjaga dan merangsang perbaikan (repair) tuamg rawan sendi pada pasien OA, sebagian peneliti menggolongkan obat6obatan tersebut dalam Slow ,cting ,nti -steoarthritis &rugs (SAAO&s) atau &isease Modi$ying ,nti -steoarthritis &rugs (&:AO&s). Sampai saat ini yang termasuk dalam kelompok obat ini adalahE etrasiklin, asam hialuronat, kondrotin sulfat, glikosaminoglikan, 3itamin6<, supero?ide desmutase dan sebagainya. 0etrasiklin dan deri3atnya mempunyai efek menghambat kerja en@ime ::4. Salah satu contohnya do?ycycline. Sayangnya obat ini baru dipakai oleh hewan belum dipakai pada manusia. Flikosaminoglikan, dapat menghambat sejumlah en@im yang berperan dalam degradasi tulang rawan, antara lainE hialuronidase, protease, elastase dan cathepsin ", in 3itro dan juga merangsang sintesis proteoglikan dan asam hialuronat pada kultur tulang rawan sendi. 4ada penelitian #ejholec tahun ,-!% pemakaian FAF selama * tahun dapat memberikan perbaikan dalam rasa sakit ,-

osteoatritis
pada lutut, naik tangga, kehilangan jam kerja (mangkir), yang secara statistik bermakna. 5ondroitin sulfat, merupakan komponen penting pada jaringan kelompok 3ertebra, dan terutama terdapat pada matriks ekstraseluler sekeliling sel. :enurut penelitian #onca dkk (,--!), efekti3itas kondroitin sulfat pada pasien OA mungkin melalui + mekanisme utama, yaitu E ,. Anti inflamasi $. Lfek metabolik terhadap sintesis hialuronat dan proteoglikan. +. Anti degeneratif melalui hambatan en@im proteolitik dan menghambat oksigen reaktif. >itamin <, dalam penelitian ternyata dapat menghambat akti3itas en@im liso@im dan bermanfaat dalam terapi OA Supero?ide &ismutase, dapat diumpai pada setiap sel mamalia dam mempunyai kemampuan untuk menghilangkan supero?ide dan hydro?yl radicals. Secara in 3itro, radikal supero?ide mampu merusak asam hialuronat, kolagen dan proteoglikan sedang hydrogen pero?yde dapat merusak kondroitin secara langsung. &alam percobaan klinis dilaporkan bahwa pemberian supero?ide dismutase dapat mengurangi keluhan6keluhan pada pasien OA. (Gifi P "randt, ,--$) 2. 0ranu@emad (medikamentosa terbaru, masih dalam penelitian) &idalam salah satu studi dan penelitian didapatkan bukti konsep pengobatan trane@umad dikaitkan sengan penurunan nyeri sendi dan peningkatan fungsi dengan efek samping ringan diantara pasien dengan OA lutut dari sedang sampai parah. 0rane@umad adalah suatu humanis AgF$ monoklonal antibodi yang bekerja menghambat ner3e growth factor yang memblik interaksi antara ner3e factor dengan receptor. 0rkA dan p%*. (7ancy, $',,) 1 B. %$at t!pikal ,. 5rim rubefacients dan capsaicin. "eberapa sediaan telah tersedia di Andonesia dengan cara kerja pada umumnya bersifat counter irritant. $. 5rim 7SAA&s Selain @at berkhasiat yang terkandung didalamnya, perlu diperhatikan campuran yang dipergunakan untuk penetrasi kulit. Salah satu yang dapat digunakan adalah gel piro?icam, dan sodium diclofenac. $'

osteoatritis

;. In6eksi intraartik*lar<intra lesi Anjeksi intra artikular ataupun periartikular bukan merupakan pilihan utama dalam penanganan osteoartritis. &iperlukan kehati6hatian dan selektifitas dalam penggunaan modalitas terapi ini, mengingat efek merugikan baik yang bersifat lokal maupun sistemik. 4ada dasarnya ada $ indikasi suntikan intra artikular yakni penanganan simtomatik dengan steroid, dan 3iskosuplementasi (&:AO&s) dengan hyaluronan untuk modifikasi perjalanan penyakit. &engan pertimbangan ini yang sebaiknya melakukan tindakan, adalah dokter yang telah melalui pendidikan tambahan dalam bidang reumatologi. ,. Steroid Antra6artikuler (triamsinolone he?acetonide dan methyl prednisolone) 4ada penyakit arthritis rhematoid menunjukan hasil yang baik. 5ejadian inflamasi kadang6kadang dijumpai pada pasien OA, oleh karena itu obat ini dipakai dan obat ini mampu mengurangi rasa sakit walaupun hanya dalam waktu singkat. 4enelitian selanjutnya tidak menunjukan keuntungan yang nyata pada pasien OA, sehingga hal ini masih kontro3ersial. anya diberikan jika ada satu atau dua sendi yang mengalami nyeri dan inflamasi yang kurang responsif terhadap pemberian 7SAA&s, tak dapat mentolerir 7SAA&s atau ada komorbiditas yang merupakan kontra indikasi terhadap pemberian 7SAA&s. 0eknik penyuntikan harus aseptik, tepat dan benar untuk menghindari penyulit yang timbul. Sebagian besar literatur tidak menganjurkan dilakukan penyuntikan lebih dari sekali dalam kurun + bulan atau setahun + kali terutama untuk sendi besar penyangga tubuh. &osis untuk sendi besar seperti lutut 2'6*' mgNinjeksi, sedangkan untuk sendi6sendi kecil biasanya digunakan dosis ,' mg. $. Asam hialuronat &isebut juga vicosupplement oleh karena salah satu manfaat obat ini adalah memperbaiki 3iskositas cairan syno3ial. Obat ini diberikan intra6artikuler. Obat ini memegang peranan penting dalam pembentukan matriks tulang rawan melalui agregasi dengan proteoglikan. &i Andonesia terdapat + sediaan injeksi yaluronan. 4enyuntikan intra artikular biasanya untuk sendi lutut (paling sering), sendi bahu dan koksa. &iberikan berturut6turut * sampai ) kali dengan inter3al satu minggu masing6masing $ sampai $,

osteoatritis
$,* ml yaluronan. 0eknik penyuntikan harus aseptik, tepat dan benar. 5alau tidak

dapat timbul berbagai penyulit seperti artritis septik, nekrosis jaringan dan abses steril. 4erlu diperhatikan faktor alergi terhadap unsurNbahan dasar hyaluronan misalnya harus dicari riwayat alergi terhadap telur. (ada + sediaan di Andonesia diantaranya adalah Hyalgan, dan -s$lex. +. Stem sells Akhir6akhir ini banyak penelitian baru mengenai penggunaan stem sel untuk terapi OA terutama OA pada lutut, salah satunya di Aran. &ilakukan penelitian selama periode satu tahun, dengan menyuntikan stem sel intraartikular kepada pasien dengan OA lutut yang berat. &idapatkan hasil ysng puas dan tidak ditemukan efek samping lokal atau sistemik. 7yeri, status fungsional lutut, dan berjalan kaki cenderung ditingkatkan hingga enam bulan pasca injeksi, setelah itu rasa sakit tampaknya sedikit meningkat dan kemampuan pasien berjalan sedikit menurun. 4erbandingan gambar resonansi magnetik (:#A) pada awal dan enam bulan pasca6suntikan sel didapatkan peningkatan ketebalan tulang rawan, perluasan jaringan perbaikan atas tulang subchondral dan penurunan yang cukup besar dalam ukuran patch pembengkakan subchondral dalam tiga dari enam pasien. Selanjutnya, terapi ini memiliki potensi regenerasi kartilago artikular yang hancur dalam lutut osteoarthritic. :enurut hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa semua parameter die3aluasi muncul semakin meningkatkan hingga enam bulan pasca injeksi. 7ilai ini sedikit berkurang sampai ,$ bulan pasca injeksi. =ntuk alasan ini, dapat disimpulkan bahwa suntikan kedua akan membutuhkan enam bulan setelah injeksi pertama. (Lmadedin, $',$) D. Pe $eda+an Sebelum diputuskan untuk terapi pembedahan, harus dipertimbangkan terlebih dahulu risiko dan keuntungannya. 4ertimbangan dilakukan tindakan operatif bila E ,. &eformitas menimbulkan gangguan mobilisasi $. 7yeri yang tidak dapat teratasi dengan penganan medikamentosa dan rehabilitatif Ada $ tipe terapi pembedahan E #ealignment osteotomi dan replacement joint ,) #ealignment osteotomi $$

osteoatritis
4ermukaan sendi direposisikan dengan cara memotong tulang dan merubah sudut dari weightbearing. 0ujuan E :embuat karilago sendi yang sehat menopang sebagian besar berat tubuh. &apat pula dikombinasikan dengan ligamen atau meniscus repair (<hapman, $'',). $) Arthroplasty 4ermukaan sendi yang arthritis dipindahkan, dan permukaan sendi yang baru ditanam. 4ermukaan penunjang biasanya terbuat dari logam yang berada dalam high6 density polyethylene (0homas, $'''). :acam6macam operasi sendi lutut untuk osteoarthritis E a) 4artial replacementNunicompartemental b) igh tibial osteotmy E orang muda c) 4atella Pcondyle resurfacing d) :inimally constrained total replacement E stabilitas sendi dilakukan sebagian oleh ligament asli dan sebagian oelh sendi buatan. e) <instrained joint E fi?ed hinges E dipakai bila ada tulang hilangPse3ere instability (Solomon, $'',). Andikasi dilakukan total knee replacement apabila didapatkan nyeri, deformitas, instability akibat dari #heumatoid atau osteoarthritis. Sedangankan kontraindikasi meliputi non fungsi otot ektensor, adanya neuromuscular dys$unction# Anfeksi, /europathic 0oint# !rior Surgical $usion. 5omplikasinya antara lain, &eep 3ein thrombosis, Anfeksi, 1oosening, 4roblem patellaK rekuren subluksasiNdislokasi, loosening prostetic component, fraktur, catching soft tissue. Sedangkan keuntungan dari 0otal 5nee #eplacement adalah mengurangi nyeri, meningkatkan mobilitas dan gerakan, koreksi deformitas, menambah kekuatan kaki, meningkatkan kualitas hidup.(Solomon, $'',)

$+

BAB III KESI3PULAN


".1 Kesi p*lan Osteoarthrosis (OA) atau yang lebih banyak dikenal dengan Osteoarthritis juga dikenal sebagai artritis degeneratif atau penyakit sendi degeneratif, adalah sekelompok kelainan mekanik degradasi yang melibatkan sendi, termasuk tulang rawan artikular dan tulang subchondral. Ltiopatogenesis OA sampai saat ini belum dapat dijelaskan melalui satu teori yang pasti. OA diduga merupakan interaksi antara faktor intrinsik dan ekstrinsik. &engan diagnosis dan terapi yang tepat, termasuk edukasi pasien, dapat meminimalkan gejala dan membantu pasien mempertahankan kualitas hidup. =ntuk mengerti tujuan ini, dokter harus mengerti patofisiologi degenerasi sendi dan hubungan antara degenerasi sendi dan sindroma klinis OA kerusakan tulang rawan sendi disebabkan oleh gangguan intergritas struktur kartilago sendi disertai ketidakseimbangan akti3itas anabolik dan katabolik jaringan. Sebagian besar pasien dengan osteoartritis datang dengan keluhan nyeri sendi. "anyak pasien dengan osteoartritis juga mengalami keterbatasan gerakan, krepitasi dengan gerakan, dan efusi sendi. 5ebanyakan pasien dengan OA mencari perhatian medis karena nyeri. 4endekatan awal yang paling aman adalah dengan menggunakan analgesik sederhana seperti acetaminofen (mungkin dalam hubungannya dengan terapi topikal). Dika pereda nyeri tidak memadai, oral obat anti6inflamasi nonsteroid atau injeksi intra6artikular produk acidlike hialuronat harus dipertimbangkan. Anjeksi intraartikular kortikosteroid dapat menyediakan bantuan jangka pendek nyeri pada penyakit. Selain itu metode baru injeksi intra6 artikular dengan stemsel sedang dikembangkan dan menghasilkan kepuasan terhadap penggunaannya. 7amun metode tersebut masih dalam penelitian. 4enanggulangan nyeri tidak mengubah penyakit yang mendasarinya. 4erhatian juga harus diberikan kepada tindakan nonpharmacologic seperti pendidikan pasien, penurunan berat badan dan melaksanakan fungsi. 4engurangan rasa sakit dan pemulihan dapat dicapai pada beberapa pasien dengan osteoarthritis awal, terutama jika pendekatan terpadu digunakan.

$2

DA,TA7 PUSTAKA
1. 2. 3. .iken. $''-. -steoartritis. httpENNwww.healthPmedicine.comNshare.

&iakses tanggal $* Duli $',$. 1o@ada, <arlos D. $''-. -steoarthritis. httpENNemedicine.medscape.com. &iakses tanggal $* Duli $',$. &harmawirya, :it@y. $'''. 1$ek ,kupunktur pada -steoartritis Lutut. httpENNwww.kalbe.co.idNfilesNcdkNfilesN,)LfekAkupunkturpadaOsteoartritis1 utut,$-.pdfN,)LfekAkupunkturpadaOsteoartritis1utut,$-.html, tanggal $) Duli $',$. 4. 5. Ariani, G. $''-.-steoarthritis Sebabkan Lutut )eropos. &isajikan dalam Seminar 5esehatan by Gajar 4ublic :akassar $) Duli $',$. Soeroso D, Asbagio , 5alim , "roto #, 4ramudiyo #. Osteoartritis. AnE Sudoyo A., Setiyohadi ", Alwi A, Simadibrata :, Setiati S, editors. "uku ajar ilmu penyakit dalam. 2th ed. DakartaE 4usat 4enerbitan Almu 4enyakit &alam Gakultas 5edokteran AndonesiaK $''-. p.$*+!6$*2-. 6. Susilo &. 5esesuaian hasil foto rontgen dan diagnosis klinik pada penderita osteoartritis di #S=4 &r. 5ariadi ,--*6$''$. SemarangE :edical Gaculty &iponegoro =ni3ersityK $''$. 7. Salimah 5. ubungan faktor resiko body mass inde? dengan kejadian osteoartritis lutut pada pasien rawat jalan poli reumatik #S. &r. 5ariadi (Studi kasus tanpa kontrol di bagian penyakit dalam #S. &r. 5ariadi Semarang 8. 9. periode :aret6Duni $''*). SemarangE :edical Gaculty &iponegoro =ni3ersityK $''*. 0jokroprawiro, Askandar, $''%. Buku ,2ar Ilmu !enyakit &alam. SurabayaE Airlangga =ni3ersity 4ress. Setyohadi ", $'''. 4anduan &iagnosis dan 4enatalaksanaan Osteoartritis. www. technorati fa3orites.com. &iakses tanggal $! &esember $''-Adam, .. $',$. $'').-steoarthritis and How Is It. httpENNarthritis.about.comNodNoaNaNosteoarthritis.htm, diakses tanggal $* Duli diakses

$*

10. Subagjo,

arry. $'''. Struktur rawan sendi dan perunbahannya. Sub bagian "agian Almu 4enyakit &alam, Gakultas 5edokteran

#eumatologi, 11.

=ni3ersitas Andonesia. <ermin &unia 5edokteran 7o. ,$-. Dakarta. oaglund, G0. $'',. !rimary -steoarthritis o$ the Hip( 1tiology and 1pidemiology. Dournal of 0he American Academy of Orthopedic Surgeon -E+$'6+$%. 12. :oskowit@ #.., owell &S., Altman #&., et al (Lds). Osteoarthritis. +rd ed. $'',. ..". Saunders company. 4hiladelphia. 4ennsyl3ania 13. 5lippel D . 4rimer on the rheumatic diseases. ,$ed. AtlantaE Arthritis foundation. $'',. ppE )+% 14. :ilne A&, L3ans 7A, Stanish .&. 7onoperati3e :anagement of 5nee Osteoarthritis. AnE artono A:. Studi komparasi antara .O:A< inde? dengan 5ellgren61awrence grading system pada penderita osteoartritis genu. SemarangE :edical Gaculty &iponegoro =ni3ersityK $''%. p. ,$. 15. .oolf <D. $''2. Q!ain( moving $rom symptom control toward mechanismspeci$ic pharmacologic management3. Ann Antern :edicine K,2'E22,62*,. Abstract. &iakses tanggal $) Duli $',$. 16. 5asmir, Yoga. $''-. 4enatalaksanaan Osteoartritis. Sub6bagian #eumatologi, "agian Almu 4enyakit &alam G5=A N #S=47 <ipto :angunkusumo, Dakarta 17. "irrell, Graser. $''!. =OsteoarthritisE 0he care and management of osteoarthritis in adultsR. $',$. 18. "arrack 1, "ooth L, et all. $''). -)4( 5-rthopaedic )noelrdge 4pdate 6. Hip and )nee 7econstruction in$lamatoric. 19. &a3id, 0. $''). -steoarthritis o$ the knee. 0he 7ew Lngland Dournal of :edicine. 20. Gife #S P "randt 5&. ,--$. Other approaches to therapy. An E :oskowit@ #., owell &S, Foldberg >:, :ankin D. Lds. Osteoarthritis &iagnosis hapter 89( -steoarthritis and ,rthritis 7ational Anstitute for ealth and <linical L?cellence. 1ondon. www.nice.org.ukN<F'*-. &iakses tanggal $% Duli

$)

and :edicalNSurgical :anagement. $nd ed. .. ". Saunders <oy, 4hiladelphia, 4ennsy3ania, =SA. pp *,,6*$) 21. <hapman, :ichael . et al. $'',. edition. 1ippincott .illiam P .ilkins. =SA. 22. Lmadedin :, Aghdami 7 et al. $',$. Antra6articular Anjection of Autologous :esenchymal Stem <ells in Si? 4atients with 5nee OsteoarthritisK Archi3es of Aranian :edicine, >olume ,*, 7umber %. &iakses tanggal $) Duli $',$. 23. 7ancy L, lane, :&, et all. $',', 0ane@umad for the treatment of pain from osteoarthritis of the knee. 0he new england journal of medicine. hapman:s -rthopaedic surgery 6rd hapter 8;<= -steotomies o$ >he )nee $or -steoarthritis .

$%

Вам также может понравиться

  • Power Point TB Paru Herlina Anggraini
    Power Point TB Paru Herlina Anggraini
    Документ25 страниц
    Power Point TB Paru Herlina Anggraini
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • Panduan Pelayanan Medis DSM RSUD
    Panduan Pelayanan Medis DSM RSUD
    Документ106 страниц
    Panduan Pelayanan Medis DSM RSUD
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • LEMS
    LEMS
    Документ5 страниц
    LEMS
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • Osteosarkoma
    Osteosarkoma
    Документ24 страницы
    Osteosarkoma
    Jalalludin Ikhsan
    Оценок пока нет
  • Referat Herlina Anggraini Unmal
    Referat Herlina Anggraini Unmal
    Документ22 страницы
    Referat Herlina Anggraini Unmal
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • Arthtritis Gout
    Arthtritis Gout
    Документ45 страниц
    Arthtritis Gout
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • Akut Abdomen 2
    Akut Abdomen 2
    Документ33 страницы
    Akut Abdomen 2
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • Osteosarkoma 2
    Osteosarkoma 2
    Документ24 страницы
    Osteosarkoma 2
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • Tes Pendengarani
    Tes Pendengarani
    Документ23 страницы
    Tes Pendengarani
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • Ileus Obtusktif Ok 1
    Ileus Obtusktif Ok 1
    Документ37 страниц
    Ileus Obtusktif Ok 1
    Jalalludin Ikhsan
    Оценок пока нет
  • Luka Bakar
    Luka Bakar
    Документ22 страницы
    Luka Bakar
    Jalalludin Ikhsan
    Оценок пока нет
  • Ileus Obtusktif Ok
    Ileus Obtusktif Ok
    Документ37 страниц
    Ileus Obtusktif Ok
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • Kon Trase Psi
    Kon Trase Psi
    Документ23 страницы
    Kon Trase Psi
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • Asthma Protocol Siap Upload
    Asthma Protocol Siap Upload
    Документ4 страницы
    Asthma Protocol Siap Upload
    Jalalludin Ikhsan
    Оценок пока нет
  • ISPA
    ISPA
    Документ10 страниц
    ISPA
    Jalalludin Ikhsan
    Оценок пока нет
  • Ar 464 29052013 JK1GK
    Ar 464 29052013 JK1GK
    Документ2 страницы
    Ar 464 29052013 JK1GK
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar THT
    Kata Pengantar THT
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar THT
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • Gold Standar Pemeriksaan
    Gold Standar Pemeriksaan
    Документ3 страницы
    Gold Standar Pemeriksaan
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • Imunisasi US
    Imunisasi US
    Документ2 страницы
    Imunisasi US
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • Uveitis Anterior
    Uveitis Anterior
    Документ35 страниц
    Uveitis Anterior
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantarik Us
    Kata Pengantarik Us
    Документ2 страницы
    Kata Pengantarik Us
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • UAS Tranlate Anastesi
    UAS Tranlate Anastesi
    Документ19 страниц
    UAS Tranlate Anastesi
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • Referat Ilmu Kesehatan Anak
    Referat Ilmu Kesehatan Anak
    Документ15 страниц
    Referat Ilmu Kesehatan Anak
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • Referat Ikterus Neonatorum
    Referat Ikterus Neonatorum
    Документ23 страницы
    Referat Ikterus Neonatorum
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • Septum Deviasi
    Septum Deviasi
    Документ14 страниц
    Septum Deviasi
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • Absens I
    Absens I
    Документ1 страница
    Absens I
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • Absens I
    Absens I
    Документ1 страница
    Absens I
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет
  • 3 Mantra Kehidupan
    3 Mantra Kehidupan
    Документ2 страницы
    3 Mantra Kehidupan
    Herlina Anggraini Jalalludin
    Оценок пока нет