Вы находитесь на странице: 1из 4

CONTOH USULAN PENELITIAN MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENELITIAN KUANTITATIF STUDI KORELASIONAL By : Dinar Pratama a.

Judul Penelitian : HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM. (SURVAI PADA MAHASISWA JURUSAN TARBIYAH STAIN SAS BABEL) b. Identifikasi variabel : Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y)

: Kemampuan Membaca : Hasil Belajar

Dengan begitu dapat dibuat konstelasi hubungan antar variabel sebagai berikut : r Kemampuan Membaca (X) Hasil Belajar (Y) Simbol r diatas maksudnya adalah nilai kofesien korelasi sederhana yang nantinya akan dihitung pada analisis data dengan teknik statistik. Nilai r tersebut akan memberikan nilai sejauh mana hubungan antara variabel kemampuan membaca mahasiswa (X) dengan hasil belajar (Y). Dan untuk mencari nilai r diatas menggunakan rumus Product Moment. c. Rumusan Masalah : Seberapa baik kemampuan membaca mahasiwa ? Seberapa tinggi hasil belajar mahasiswa ? Adakah hubungan antara kemampuan membaca mahasiswa dengan hasil belajar mata kuliah filsafat pendidikan islam ? Penjelasan : Secara umum rumusan masalah dalam penelitian dibagi dalam beberapa jenis, 1) rumusan deskriptif, 2) rumusan komparatif, 3) rumusan asosiatif. (Sugiyono, 2010 : 56-57). Pada rumusan diatas, untuk rumusan yang pertama dan kedua merupakan rumusan masalah deskriptif. Yaitu rumusan yang hanya menjawab atau menggambarkan keadaan satu variabel dalam penelitian. Rumusan deskriptif pada dasarnya tidak untuk menjawab masalah penelitian yang sifatnya hubungan atau pengaruh. Pada rumusan pertama untuk variabel kemampuan membaca mahasiswa tidak dihubungkan dengan variabel lain seperti hasil belajar mahasiswa. Dan biasanya rumusan deskriptif ini jarang dirumuskan atau boleh sama sekali tidak dirumuskan secara tertulis dalam sebuah penelitian. Sedangkan untuk rumusan ketiga adalah rumusan asosiatif. Rumusan asosiatif adalah rumusan masalah yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Dan sebalilknya, rumusan asosiatif ini harus dirumuskan dalam sebuah penelitian. d. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ditulis sesuai dengan rumusan masalah yang dirumuskan atau sama dengan berapa banyak jumlah rumusan masalah yang diajukan

oleh peneliti. Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian sebagai berikut : Untuk mengetahui seberapa baik kemampuan membaca mahasiwa. Untuk mengetahui seberapa tinggi hasil belajar mahasiswa. Untuk mengetahui adakah hubungan antara kemampuan membaca mahasiswa dengan hasil belajar mata kuliah filsafat pendidikan Islam. e. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran kepada pembaca manfaat atau kontribusi dari hasil sebuah penelitian. Manfaat penelitian biasanya dibuat secara teoritis maupun praktis. Secara Teoritis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan studi lanjutan yang relevan dan bahan kajian kearah pengembangan kapasitas intelektual mahasiswa. Manfaat Praktis Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak STAIN SAS Babel dalam menyusun kurikulum ataupun program-program dalam upaya pengembangan kapasitas intelektual mahasiswa.

f. Teori Yang Relevan Dengan Penelitian Dalam hal ini, mahasiswa setidaknya sudah punya gambaran mengenai teori-teori yang relevan denga penelitiannya. Mentukan teori tentunya sesuai dengan bidang kajian penelitian. Misalnya bidang kajian pendidikan tentu mahasiswa mencari teori yang berhubungan dengan pendidikan. Untuk mempermudah mahasiswa dalam menentukan teori yang tepat dalam sebuah penelitian maka mahasiswa perlu terlebih dahulu mengetahui variabel dalam penelitiannya tersebut. Banyaknya teori akan sangat tergantung dengan banyaknya variabel dalam sebuah penelitian. Misalnya dalam contoh penelitian diatas, terdapat dua variabel yaitu, 1) kemampuan membaca mahasiswa sebagai variabel bebas disimbolkan sebagai (X) dan 2) hasil belajar sebagai variabel terikat disimbolkan sebagai (Y). Kedua variabel itulah yang nantinya akan dijadikan teori dalam penelitian. Dalam hal ini mahasiswa harus mencari teori yang berkenaan dengan kemampuan belajar dan kajian mengenai hasil belajar. Teori-teori ini dapat dilakukan dengan studi literatur ke perpustakaan maupun mengikuti seminar, workshop, lokakarya, atau bentuk pelatihan lainnya yang ada kaitannya dengtan masalah penelitian. Dalam proses pengajuan judul penelitian persoalan teori ini harus dipersiapkan terlebih dahulu oleh mahasiswa. Sehingga ketika usulan penelitian mahasiswa dibaca oleh dosen penasehat akademik ataupun ketua jurusan mahasiswa yang bersangkutan dapat dengan yakin menjelaskan usulan penelitiannya karena teori untuk memecahkan penelitian yang diajukan telah memadai. Dan ini tentunya menjadi pertimbangan bagi dosen untuk menyetujui usulan penelitian mahasiswa. Judul penelitian diatas merupakan contoh pengajuan judul penelitian dalam penelitian kuantitatif dengan menggunakan hanya dua variabel. Akan tetapi,

jika mahasiswa mampu membuat penelitian dengan menggunakan lebih dari dua variabel akan lebih baik. Contoh penelitian dengan menggunakan lebih dari dua variabel : Hubungan antara iklim kelas dan metode mengajar guru dengan prestasi belajar siswa . (Survai pada siswa program kelas Billingual SMAN 1 Pangkalpinang). Berdasarkan judul penelitian diatas maka dapat diidentifikasi variabel penelitian sebagai berikut : Variabel bebas : Iklim kelas (X1) Metode mengajar guru (X2) Variabel terikat : Prestasi belajar siswa (Y) Dengan begitu dapat dibuat konstelasi hubungan antar variabel sebagai berikut : (X1) r1 R (X2) r1 (Y)

Bentuk konstelasi hubungan antara variabel diatas terdiri dari dua variabel bebas X1 dan X2, dan satu variabel terikat (Y). Untuk mencari hubungan X1 dengan Y dan X2 dengan Y menggunakan rumus korelasi sederhana yang dilambangkan dengan r1 dan r2 seperti pada penelitian sebelumnya yang hanya menggunakan dua variabel saja (X Y). Sedangkan untuk mencari hubungan X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y menggunakan rumus korelasi ganda yang dilambangkan dengan simbol R. Untuk penelitian dengan menggunakan tiga variabel diatas umumnya sering digunakan pada penelitian mahasiswa pascasarjana S2 (Tesis). Akan tetapi untuk mahasiswa S1 (Skripsi) penelitian kuantitatif dengan dua variabel sudah cukup, walaupun tidak menutup kemungkinan bagi mahasiswa untuk menggunakan variabel penelitian lebih dari dua. Dan untuk mahasiswa Doktor S2 (Disertasi) variabel penelitian dapat lebih dari tiga variabel dan menggunakan desain penelitian yang lebih rumit dan kompleks. Daftar Bacaan : Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, cetakan kesebelas, (Bandung : Alfabeta, 2010) Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula, cetakan kelima, (Bandung : Alfabeta, 2008) Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka Cipta, 2005), Masri Singarimbun dan Efendi, Metode Penelitian Survai, (Jakarta : LP3ES, 1995) Faried Ali, Metodologi Penelitian Sosial dalam Bidang Ilmu Administrasi dan Pemerintahan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997)

Вам также может понравиться