Вы находитесь на странице: 1из 16

D.

Kebijakan Stabilisasi Stabilisasi ekonomi dapat didefenisikan sebagai usaha-usaha untuk

memperbaiki keseimbangan antara penawaran dan permintaan agregat dalam perekonomian, dengan tujuan untuk mengurangi inflasi dan memperkuat posisi neraca pembayaran internasioanl. Tugas dari kebijakan stabilisasi adalah mencapai/menghasilkan tingkat permintaan (demand) sesuai dengan yang diharapkan, dan pada saat yang sama dapt menurunkan tingkat inflasi, tanpa mengakibatkn menganggurnya faktor-faktor produksi. dinamisator dan stabilisator, maka pemerintah i dalam menjalankan merencanakan dan fungsinya sebagai pelaku ekonomi yang memiliki fungsi prioritas sebagai perlu melaksanakan tindakan-tindakan yang berkesinambungan guna menyiapkan, mengarahkan kegiatan ekonomi !ndonesia. Tindakan-tindakan yang kemudian lebih dikenal dengan kebijakan stabilisasi pemerintah di bidang ekonomi. "ebijakan ini dapat dikelompokkan ke dalam kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. 1. Definisi Kebijakan Fiskal (Fiscal Policy) "ebijakan #iskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. $tau dengan kata lain, "ebijakan #iskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. "ebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah. !nstrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. "ebijakan fiskal dapat dibedakan ke dalam kebijakan fiskal aktif atau diskresioner (discretionary fiscal policy) dan kebijakan fiskal pasif atau nondiskresioner ( nondiscretionary fiscal policy). %) "ebijakan #iskal iskresioner $dalah kebijakan dimana pemerintah melakukan perubahan tingkat pajak atau program program pengeluarannya, dan hal ini dapat bersifat ekspansif

(expansionary siscal policy) ataupun kontaktif (contractionary fiscal policy). "ebijakan fiskal ekspansif adalah kebijakan fiskal yang dilakukan melalui peningkatan pengeluaran pemerintah (& dan/atau penurunan penerimaan pajak (T), dengan tujuan untuk meningkatkan permintaan agregat di dalam perekonomian. Sedangkan kebijakan fiskal yang kontraktif adalah kebijakan fiskal yang dilakukan melalui pengurangan pengeluaran pemerintah (&) dan/atau peningkatan penerimaan pajak (T) dengan tujuan untuk menurunkan tingkat permintaan agregat di dalam perekonomian. ') "ebijakan #iskal (ondiskresioner "ebijakan fiskal nondiskresioner (nondiscretionary policy) atau disebut juga penstabil otomatis atau melekat (automatix or builtin stabilizers) adalah segala sesuatu yang cenderung meningkatkan defisit pemerintah (atau menurunkan surplus pemerintah) selama periode resesi, tanpa harus ada tindakan eksplisit oleh para pembuat kebijakan. "ebijakan ini dirancang untuk mengurangi kelambanan yang terkait dengan kebijakan stabilisasi Stabilisator otomatis adalah kebijakan yang mendorong atau menekan perekonomian ketika diperlukan tanpa perubahan kebijakan yang disengaja. )isalnya, sistem pajak pendapatan secara otomatis menurunkan pajak ketika perekonomian menuju resesi, tanpa perubahan hukum pajak , karena indi*idu dan perusahaan membayar pajak lebih kecil ketika pendapatan turun. +ada sektor rumah tangga (,T"), dimana rumah tangga melakukan pembelian barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan untuk konsumsi daan mendapatkan pendapatan berupa gaji, upah, sewa, di*iden, bunga, dll dari perusahaan. kegiatan ekonomi dengan +emerintah adalah rumah tangga menyetorkan sejumah uang sebagai pajak dan menerima penerimaan berupa gaji, bunga, penghasilan non balas jasa, dll. Sedangkan dengan kebutuhan hidup. +ada sektor perusahaan, kegiatan ekonomi memiliki hubungan dengan rumah tangga yaitu perusahaan menghasilkan produk-produk barupa barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat dan memberikan penghasilah dan unia !nternasional adalah rumah tangga mengimpor barang dan jasa dari luar negeri untuk memenuhi

keuntungan kepada rumah tangga barupa gaji, de*iden, sewa, upah, bunga. Sedangkan hubungan dengan +emerintah, perusahaan akan membayar pajak kepada pemerintah dan menjual produk dan jasa kepada pemerintah. Sedangkan hubungan dengan unia !nternasional, perusahaan melakukan impor atas produk barang maupun jasa dari luar negri. +ada sektor pemerintah, kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan ,umah Tangga dimana pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk kebutuhan operasional, pembangunan. an untuk hubungan dengan +erusahaan, pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dari pengusaha dan rumah tangga. +emerintah membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran belanja yang ada. +ada sektor unia !nternasional / -uar (egeri, dimana .ubungan dengan ,umahTangga adalah dunia internasional menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan rumah tangga. dan untuk .ubungan dengan +erusahaan, dunia internasional mengekspor produknya kepada bisnis-bisnis perusahaan. (egara !ndonesia yang sedang dilanda krisis ekonomi yang berlangsung sejak beberapa tahun yang lalu. imana Tingginya tingkat krisis yang dialami negeri kita ini diindikasikan dengan laju inflasi yang cukup tinggi. Sebagai dampak atas inflasi, terjadi penurunan tabungan, berkurangnya in*estasi, semakin banyak modal yang dilarikan ke luar negeri, serta terhambatnya pertumbuhan ekonomi. "ondisi seperti ini tak bisa dibiarkan untuk terus berlanjut dan memaksa pemerintah untuk menentukan suatu kebijakan dalam mengatasinya. "ebijakan moneter dengan menerapkan target inflasi yang diambil oleh pemerintah mencerminkan arah ke sistem pasar. $rtinya, orientasi pemerintah dalam mengelola perekonomian telah bergeser ke arah makin kecilnya peran pemerintah. "ondisi ekonomi negara !ndonesia pada masa orde baru sudah pernah memanas. +ada saat itu pemerintah melakukan kebijakan moneter berupa contractionary monetary policy dan *ice *ersa. "ebijakan tersebut cukup efektif dalam menjaga stabilisasi ekonomi dan ongkos yang harus dibayar relatif murah. "ebijakan moneter yang ditempuh saat ini berupa open market operation memerlukan ongkos yang mahal. "ondisi ini diperparah dengan adanya kendala yang lebih besar, yaitu pengaruh pasar keuangan internasional.

+engaruh krisis ekonomi pada kebijakan fiskal, dimana /erdasarkan $ /$,T pemerintah negara !ndonesia, sebagaimana yang dipublikasikan oleh /!, untuk semester pertama tahun anggaran '000 terlihat bahwa telah terjadi defisit anggaran yang disebabkan oleh peningkatan pengeluaran untuk subsidi dan pembayaran bunga hutang. )eski sebenarnya terjadi peningkatan penerimaan, namun ternyata besarnya peningkatan penerimaan masih jauh lebih rendah dibanding peningkatan pengeluaran. makro ekonomi yang tidak seimbang. ari semua unsur $+/( hanya pembelanjaan (egara atau pengeluaran dan (egara dan pajak yang dapat diatur oleh pemerintah dengan kebijakan fiscal. 1ontoh kebijakan fiscal adalah apabila perekonomian nasional mengalami inflasi,pemerintah dapat mengurangi kelebihan permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan dan atau menaikkan pajak agar tercipta kestabilan lagi. 1ara demikian disebut dengan pengelolaan anggaran. !nstrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. ari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. 2ika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. an sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum. "ebijakan $nggaran / +olitik $nggaran 3 %. $nggaran efisit ( efisit /udget) / "ebijakan #iskal 4kspansif $nggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. 5mumnya sangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif. '. $nggaran Surplus (Surplus /udget) / "ebijakan #iskal "ontraktif $nggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. /aiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (o*erheating) untuk menurunkan tekanan permintaan. ominasi kebijakan moneter dibanding kebijakan fiskal dan deregulasi sektor riil menyebabkan terjadinya kebijakan

6. $nggaran /erimbang (/alanced /udget) $nggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian anggaran serta meningkatkan disiplin. Tujuan kebijakan fiscal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. .al ini dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi pemerintah (&), jumlah transfer pemerntah (Tr), dan jumlah pajak (T7) yang diterima pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatn nasional (8) dan tingkat kesempatan kerja ((). 2. Kebijakan Moneter (monetary policy) "ebijakan )oneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. 5saha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan. engan kata lain,"ebijakan moneter adalah proses di mana pemerintah, bank sentral, atau otoritas moneter suatu negara kontrol suplai (i) uang, (ii) ketersediaan uang, dan (iii) biaya uang atau suku bunga untuk mencapai menetapkan tujuan berorientasi pada pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. "ebijakan )oneter bertumpu pada hubungan antara tingkat bunga dalam suatu perekonomian, yaitu harga di mana uang yang bisa dipinjam, dan pasokan total uang. "ebijakan moneter menggunakan berbagai alat untuk mengontrol salah satu atau kedua, untuk mempengaruhi hasil seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar dengan mata uang lainnya dan pengangguran. imana mata uang adalah di bawah monopoli penerbitan, atau dimana ada sistem diatur menerbitkan mata uang melalui bank-bank yang terkait dengan bank sentral, otoritas moneter memiliki kemampuan untuk mengubah jumlah uang beredar dan dengan demikian mempengaruhi tingkat suku bunga (untuk mencapai kebijakan gol). +enting bagi para pembuat kebijakan untuk membuat pengumuman kredibel. 2ika agen-agen swasta ( konsumen dan perusahaan ) percaya bahwa para pembuat kebijakan berkomitmen untuk menurunkan inflasi , mereka akan mengantisipasi harga di masa depan lebih rendah daripada yang (bagaimana

ekspektasi yang terbentuk adalah hal yang sama sekali berbeda, misalnya membandingkan ekspektasi rasional dengan ekspektasi adaptif ). 2ika seorang karyawan berharap harga akan tinggi di masa depan, ia akan membuat kontrak upah dengan upah yang tinggi untuk mencocokkan harga-harga. 9leh karena itu, harapan upah yang lebih rendah tercermin dalam perilaku penetapan upah antara karyawan dan majikan (upah lebih rendah karena harga diharapkan lebih rendah) dan karena upah tersebut sebenarnya lebih rendah tidak ada demand pull inflasi karena karyawan menerima upah lebih kecil dan tidak ada biaya tekanan inflasi karena majikan membayar kurang dari upah. 5ntuk mencapai tingkat inflasi rendah, pembuat kebijakan harus memiliki pengumuman kredibel, yaitu agen-agen swasta harus percaya bahwa pengumuman ini akan mencerminkan kebijakan masa depan yang sebenarnya. 2ika pengumuman tentang target inflasi yang rendah tingkat dibuat tetapi tidak diyakini oleh agen-agen swasta, penetapan upah akan mengantisipasi tingkat inflasi yang tinggi dan upah akan semakin tinggi dan inflasi akan meningkat. Sebuah upah yang tinggi akan meningkatkan permintaan konsumen ( demand pull inflation ) dan biaya sebuah perusahaan ( cost push inflation ), sehingga inflasi meningkat. 9leh karena itu, jika pengumuman seorang pembuat kebijakan tentang kebijakan moneter yang tidak dapat dipercaya, kebijakan tidak akan memiliki efek yang diinginkan. 2ika pembuat kebijakan percaya bahwa agen-agen swasta mengantisipasi inflasi yang rendah, mereka memiliki insentif untuk mengadopsi kebijakan moneter ekspansionis (dimana manfaat marjinal meningkatkan output ekonomi melampaui biaya marjinal inflasi), namun, dengan asumsi agen-agen swasta memiliki ekspektasi rasional , mereka tahu bahwa para pembuat kebijakan memiliki insentif ini. 9leh karena itu, agen-agen swasta tahu bahwa jika mereka mengantisipasi inflasi yang rendah, kebijakan ekspansionis akan diadopsi yang menyebabkan peningkatan inflasi. $kibatnya, (kecuali para pembuat kebijakan dapat membuat pengumuman inflasi yang rendah mereka kredibel), agen-agen swasta mengharapkan inflasi yang tinggi. antisipasi ini dipenuhi melalui harapan adaptif (perilaku upah-setting), maka, ada inflasi yang lebih tinggi (tanpa manfaat

produksi meningkat). 9leh karena itu, kecuali pengumuman kredibel dapat dibuat, kebijakan moneter yang ekspansif akan gagal. +engumuman dapat dilakukan kredibel dalam berbagai cara. Salah satunya adalah untuk mendirikan bank sentral yang independen dengan target inflasi yang rendah (tapi tidak ada target output). 9leh karena itu, agen-agen swasta tahu bahwa inflasi akan rendah karena sudah diatur oleh badan independen. /ank-bank sentral dapat diberikan insentif untuk memenuhi target (misalnya, anggaran yang lebih besar, bonus upah untuk kepala bank) untuk meningkatkan reputasi dan sinyal komitmen yang kuat untuk tujuan kebijakan. ,eputasi merupakan elemen penting dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Tapi gagasan reputasi tidak harus bingung dengan komitmen. Sementara bank sentral mungkin memiliki reputasi baik karena kinerja yang baik dalam melakukan kebijakan moneter, bank sentral yang sama tidak mungkin telah memilih bentuk komitmen tertentu (seperti penargetan rentang tertentu untuk inflasi). ,eputasi memainkan peran penting dalam menentukan berapa pasar percaya pengumuman komitmen tertentu untuk tujuan kebijakan tetapi kedua konsep tidak boleh berasimilasi. 2uga, perhatikan bahwa di bawah ekspektasi rasional, tidak perlu bagi pembuat kebijakan untuk telah menetapkan reputasi melalui tindakan kebijakan masa lalu: sebagai contoh, reputasi kepala bank sentral mungkin berasal sepenuhnya dari ideologi nya, latar belakang profesional , pernyataan publik, dll /ahkan telah berpendapat bahwa untuk mencegah beberapa patologi terkait dengan inkonsistensi waktu pelaksanaan kebijakan moneter (inflasi berlebihan tertentu), kepala bank sentral harus memiliki kebencian yang lebih besar untuk inflasi dari sisa ekonomi pada rata-rata. 9leh karena itu reputasi bank sentral tertentu tidak perlu terikat pada kinerja masa lalu, melainkan untuk pengaturan kelembagaan tertentu bahwa pasar dapat digunakan untuk membentuk ekspektasi inflasi. )eskipun sering diskusi kredibilitas yang berkaitan dengan kebijakan moneter, makna yang tepat dari kredibilitas jarang didefinisikan. kurangnya kejelasan tersebut dapat berfungsi untuk memimpin kebijakan jauh dari apa yang

diyakini paling menguntungkan. )isalnya, kemampuan untuk melayani kepentingan umum adalah salah satu definisi dari kredibilitas sering dikaitkan dengan bank sentral. "eandalan dengan mana suatu bank sentral janjinya juga merupakan definisi umum. Sementara semua orang setuju kemungkinan besar bank sentral tidak boleh berbohong kepada publik, perselisihan luas ada di bagaimana bank sentral dapat melayani kepentingan publik. 9leh karena itu, kurangnya definisi dapat mendorong orang untuk percaya bahwa mereka mendukung satu kebijakan tertentu kredibilitas ketika mereka benar-benar mendukung lain. a. 2enis-jenis kebijakan moneter alam prakteknya, untuk menerapkan semua jenis kebijakan moneter alat utama yang digunakan adalah memodifikasi jumlah uang primer yang beredar. 9toritas moneter melakukan hal ini dengan membeli atau menjual aset keuangan (biasanya kewajiban pemerintah). !ni operasi pasar terbuka berubah baik jumlah uang atau likuiditas (jika bentuk cair kurang dari uang yang dibeli atau dijual). The multiplier effect perbankan cadangan fraksional memperkuat dampak dari tindakan. transaksi pasar "onstan oleh otoritas moneter memodifikasi pasokan mata uang dan ini dampak *ariabel pasar lain seperti suku bunga jangka pendek dan nilai tukar. %) !nflasi penargetan /erdasarkan pendekatan kebijakan target adalah untuk menjaga inflasi , di bawah sebuah definisi tertentu seperti !ndeks .arga "onsumen , dalam kisaran yang diinginkan. Target inflasi ini dicapai melalui penyesuaian berkala kepada /ank Sentral suku bunga target. Tingkat bunga yang digunakan adalah umumnya tingkat antar bank di mana bank meminjamkan kepada satu sama lain semalam untuk keperluan arus kas. Tergantung pada negara ini tingkat bunga tertentu yang bisa disebut uang bunga atau sesuatu yang serupa. Target suku bunga dipertahankan untuk jangka waktu tertentu menggunakan operasi pasar terbuka. /iasanya durasi bahwa target suku bunga dipertahankan konstan akan ber*ariasi antara bulan dan tahun. Target suku bunga biasanya ditinjau secara bulanan atau kuartalan oleh komite

kebijakan. +erubahan target suku bunga dibuat sebagai tanggapan terhadap berbagai indikator pasar dalam upaya untuk memperkirakan tren ekonomi dan dengan demikian pasar tetap pada jalur untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan. Sebagai contoh, satu metode sederhana inflation targeting disebut aturan Taylor menyesuaikan tingkat suku bunga sebagai respon terhadap perubahan dalam tingkat inflasi dan kesenjangan output . $turan diusulkan oleh 2ohn /. Taylor dari 5ni*ersitas Stanford . +enargetan inflasi pendekatan untuk pendekatan kebijakan moneter ini dipelopori di Selandia /aru. .al ini saat ini digunakan di $ustralia, /ra;il, "anada, 1hile, "olombia, yang ,epublik 1eko, Selandia /aru, (orwegia, !slandia, #ilipina, +olandia, Swedia, $frika Selatan, Turki, dan !nggris . ') .arga +enargetan Tingkat .arga penargetan tingkat mirip dengan inflation targeting kecuali bahwa pertumbuhan 1+! dalam satu tahun atas atau di bawah target tingkat harga jangka panjang adalah offset pada tahun-tahun berikutnya sehingga tingkat harga yang ditargetkan tercapai dari waktu ke waktu, misalnya lima tahun, memberikan kepastian lebih lanjut tentang masa depan kenaikan harga kepada konsumen. alam inflation targeting apa yang terjadi pada tahuntahun terakhir segera tidak diperhitungkan atau disesuaikan dalam tahun berjalan dan masa depan. 6) $gregat )oneter +ada %<=0-an, beberapa negara menggunakan pendekatan yang didasarkan pada pertumbuhan konstan dalam jumlah uang beredar. +endekatan ini disaring untuk memasukkan kelas yang berbeda dari uang dan kredit ()0, )% dll). i $merika Serikat ini pendekatan kebijakan moneter dihentikan dengan pemilihan $lan &reenspan sebagai "etua #ed. +endekatan ini juga kadang-kadang disebut monetarisme . Sementara kebijakan yang paling moneter berfokus pada sinyal harga satu bentuk atau lain, pendekatan ini difokuskan pada jumlah moneter. >) (ilai Tukar Tetap

"ebijakan ini didasarkan pada mempertahankan nilai tukar tetap dengan mata uang asing. $da berbagai tingkat nilai tukar tetap, yang dapat peringkat dalam kaitannya dengan cara kaku kurs tetap adalah dengan bangsa jangkar. i bawah sistem nilai fiat tetap, pemerintah daerah atau otoritas moneter menyatakan nilai tukar tetap tetapi tidak aktif membeli atau menjual mata uang untuk mempertahankan tingkat. Sebaliknya, tingkat dipaksakan oleh-kon*ertibilitas tindakan-tindakan non (misalnya kontrol modal , impor / lisensi ekspor, dll). alam hal ini ada tingkat pasar gelap i tukar dimana perdagangan mata uang pada pasar / nilai tidak resmi.

bawah sistem fi7ed-kon*ertibilitas, mata uang dibeli dan dijual oleh bank sentral atau otoritas moneter setiap hari untuk mencapai nilai tukar target. Tingkat mungkin target tingkat tetap atau sebuah band tetap di mana nilai tukar dapat berfluktuasi sampai otoritas moneter campur tangan untuk membeli atau menjual yang diperlukan untuk mempertahankan nilai tukar dalam band. ( alam kasus ini, nilai tukar tetap dengan tingkat tetap dapat dilihat sebagai kasus khusus dari kurs tetap dengan band-band di mana band-band yang diatur ke nol.) i bawah sistem nilai tukar tetap dikelola oleh suatu dewan mata uang setiap unit mata uang lokal harus didukung oleh unit mata uang asing (mengoreksi nilai tukar). .al ini memastikan bahwa basis moneter lokal tidak akan mengembang tanpa didukung oleh mata uang keras dan menghilangkan segala kekhawatiran tentang berjalan di mata uang lokal dengan mereka yang ingin mengkon*ersi mata uang lokal ke mata uang (jangkar) keras. alam dolarisasi , mata uang asing (biasanya dolar $S, maka istilah ?dolarisasi@) digunakan secara bebas sebagai media pertukaran, baik secara eksklusif atau paralel dengan mata uang lokal. .al ini dapat terjadi karena penduduk setempat telah kehilangan iman semua dalam mata uang lokal, atau mungkin juga kebijakan dari pemerintah (biasanya untuk mengendalikan inflasi dan impor kebijakan moneter kredibel). "ebijakan ini sering turun tahta kebijakan moneter dengan otoritas moneter asing atau pemerintah sebagai kebijakan moneter di negara mengelompokkan harus menyelaraskan dengan kebijakan moneter dalam

jangkar bangsa untuk mempertahankan nilai tukar. Tingkat dimana kebijakan moneter lokal menjadi tergantung pada jangkar bangsa tergantung pada faktor-faktor seperti mobilitas modal, keterbukaan, saluran kredit dan faktor ekonomi lainnya. +engaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. alam implementasinya, kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu 3 %) "ebijakan )oneter 4kspansif / )onetary 47pansi*e +olicy $dalah suatu kebijakan yang dilakukan melalui peningkatan uang beredar dan/atau peningkatan tingkat bunga (i) dengan tujuan untuk meningkatkan permintaan agregat di dalam perekonomian. ') "ebijakan )oneter "ontraktif / )onetary 1ontracti*e +olicy $dalah suatu kebijakan moneter yang dilakukan melalui pegurangan jumlah uang beredar dan/atau peningkatan tingkat bunga (i) dengan tujuan untuk mengurangi permintaan agregat di dalam perekonomian. "ebijakan ini disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy). "ebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain 3 %) 9perasi +asar Terbuka (9pen )arket 9peration) 9perasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (go*ernment securities). 2ika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. (amun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah S/! atau singkatan dari Sertifikat /ank !ndonesia dan S/+5 atau singkatan atas Surat /erharga +asar 5ang. ') #asilitas iskonto ( iscount ,ate) #asilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. /ank umum

terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. 5ntuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang. 6) ,asio 1adangan Aajib (,eser*e ,eBuirement ,atio) ,asio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. 5ntuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. 5ntuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio. >) .imbauan )oral ()oral +ersuasion) .imbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. 1ontohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian. "ebijakan fiskal dan moneter adalah kebijakan yang di lakukan dengan tujuan untuk mengelola isi permintaan barang dan jasa, untuk mempertahankan produksi 8ang mendekati full employment dan untuk mempertahankan tingkat harga barang dan jasa agar inflasi dan deflasi tidak terjadi. /agi negara sedang berkembang sebenarnya sulit untuk menyesuaikan antara pendapatan negara yang sedang berkembang rendah sedangkan kebutuhan untuk menyediakan barang dan jasa serta membelanjai pengeluaran yang lainya lebih besar. Sedangkan kebijakan campuran adalah merupakan campuran daari dua kebijakan bdiatas yang di lakukan dengan cara mengubah pengeluaran, pengenaan pajak ataupun jumlah uang yang beredar secara bersama-sama.

3. H b n!an "ntara Kebijakan Fiskal Dan Moneter Sebagaiman kita ketahui bahwa kebijakan moneter akan mempengaruhi pasar uang dan pasar surat berharga, dan pasar uang dan surat berhargta itu akan menentukan tinggi rendahnya tingkat bunga, dan tingkat bunga akan memperngaruhi tingkat agregat. "ebijakan fiskal akan mempunyai pengaruh terhadap permintaan dan penawaran agregat, yang pada giliranya permintaan dan penawaran agregat itu akan menentukan keadaan di pasar barang dan jasa. "ondisi di pasar barang dan jasa ini akan menentukan tingkat harga dan kesempatan kerja akan menentukan tingkat pendapatan dan tingkat upah yang di harapkan. "eduanya akan memiliki umpan balik yaitu pendapatan akan memberikan umpan balik terhadap permintaan agregat dan upah harapan mempunyai umpan balik terhadap penawaran agregat dan pasar uang serta pasar surat berharga. Secara teoritis, terdapat > pilihan bauran kebijakan moneter dan fiskal, yaitu3 %) "ebijakan fiskal longgar dan kebijakan moneter longgar ') "ebijakan fiskal longgar dan kebijakan moneter ketat 6) "ebijakan fiskal ketat dan kebijakan moneter longgar >) "ebijakan fiskal ketat dan kebijakan moneter ketat )asing-masing otoritas memiliki dua pilihan kebijakan , yaitu kebijakan ketat maupun kebijakan longgar (a tight or a loose policy). "etika keduanya bersama-sama memilih kebijakan pengetatan maka tingkat inflasi cenderung rendah dan jumlah lapangan kerja juga rendah (pengangguran tinggi), sedangkan ketika kedua otoritas kebijakan memutuskan untuk bersama-sama membuat kebijakan yang longgar maka tingkat inflasi cenderung tinggi dan angka pengangguran cenderung rendah. Sementara itu, apabila salah satu otoritas kebijakan membuat kebijakan pengetatan sedangkan yang lain membuat kebijakan pelonggaran atau sebaliknya, maka tingkat pengangguran dan inflasi cenderung berada pada tingkat sedang. #. Kebijakan "ktif ata Pasif +emerintah perlu bertindak aktif terhadap ketidakstabilan ekonomi yang terjadi. +ada saat perekonomian lesu, sebagai akibat dari banyaknya sumber daya

yang menganggur, ia perlu dirangsang dengan serangkaian kebijakan yang mampu mendorong pertumbuhan dan sekaligus mengurangi tingkat pengangguran. Sebaliknya pada saat perekonomian overheating, pemerintah juga perlu bertindak aktif untuk mendinginkan mesin ekonomi yang memanas, dalam istilah ekonomi makro, kebijakan pemerintah yang bersifat aktif ini disebut sebagai discretionary policy atau Keynesian leaning against the wind. "ebijakan pemerintah yang aktif dapat tidak berfungsi apabila terjadi hambatan-hambatan seperti3 %) $pabila terdapat selang waktu (lag) yang panjang dari saat perekonomian tidak stabil hingga dampak dari kebijakan dapat berfungsi seperti yang diingankan. ') $pabila kredibilitas dari kebijakan yang dilakukan pemerintah rendah. 6) $pabila terdapat ekspektasi rasional (rational expectation) dalam perilaku ekonomi masyarakat. #riedman berpendapat bahwa dalam kasus dimana ekspektasi masyarakat adalah rasional, bank sentral seyogyanya menjalankan Fixed rule policy. dapat dihilangkan dan stabilitas ekonomi akan dapat dicapai. engan kebijakan ini, maka unsur ketidakpastian yang melekat pada feedback rule policy alam kasus ini, maka fixed rule policy akan bersifat superior terhadap feedback rule policy. /ank sentral konsisten pada kebijakan moneter yang didasarkan pada pertumbuhan uang beredar yang tetap. $pabila masyarakat tidak mempunyai ekspektasi rasioanal, maka saran "eynes akan lebih baik karena lebih efisien dibandingkan dengan saran #riedman. alam kasus dimana ekspektasi masyarakat tidak rasional, maka discretionary policy bersifat superior terhadap fixed rule policy. +emerintah akan cenderung mendororng uang beredar apabila pertumbuhan ekonomi menurun dan sebaliknya.

P$%&'&P 1. Kesimp lan ari pembahasan di atas dapat penyusun simpulkan bahwa 3 "ebijakan fiskal dan moneter adalah kebijakan yang di lakukan dengan tujuan untuk mengelola isi permintaan barang dan jasa, untuk mempertahankan produksi 8ang mendekati full employment dan untuk mempertahankan tingkat harga barang dan jasa agar inflasi dan deflasi tidak terjadi. /agi negara sedang berkembang sebenarnya sulit untuk menyesuaikan antara pendapatan negara yang sedang berkembang rendah sedangkan kebutuhan untuk menyediakan barang dan jasa serta membelanjai pengeluaran yang lainya lebih besar. Sedangkan kebijakan campuran adalah merupakan campuran daari dua kebijakan bdiatas yang di lakukan dengan cara mengubah pengeluaran, pengenaan pajak ataupun jumlah uang yang beredar secara bersama-sama.

D"F'"( P&S'"K" #riedman, )ilton. %<C0. Sebuah +rogram Stabilitas )oneter. #ordham 5ni*ersity +ress. /ernanke, /en. '00C. ?$gregat )oneter dan "ebijakan )oneter di #ederal ,eser*e3 Sebuah +erspektif Sejarah@ . #ederal . (elson, 4dward. '00D. ?)ilton #riedman dan 5S Sejarah )oneter3 %<C%-'00CE 3. #ederal ,eser*e /ank of St -ouis ,e*iew (=<-%D%).

Вам также может понравиться