Вы находитесь на странице: 1из 2

Gejala Sinuitis dan Pengobatannya Sahabat Pustakers, pada kesempatan kali ini, P ustaka Sekolah akan share mengenai

gejala atau tanda-tanda Sinuitis serta pengeb otannya. Pada sinusitis akut umumnya ditemukan : Gejala sistemik berupa demam, lesu, sakit kepala. Hidung tersumbat dan rasa penuh di wajah. Keluar ingus kental. Rasa nyeri di daerah sinus yang terserang atau di tempat dilakukan dengan ca ra konservatif dan pembedahan. Nyeri tekan pada sinus yang terkena. Pada sinusitis kronis ditemukan : Demam umumnya tidak ada kecuali jika pada eksaserbasi akut. Lendir di hidung dan nasofaring (postnasal discharge) yang jika turun ke dae rah hipofaring/ laring dapat menyebabkan batuk terutama di malam hari. Gejala faring berupa rasa mengganjal, sakit tenggorok, atau rasa kering. Gejala di telinga berupa tinitus, rasa penuh, dan pendengaran terganggu kare na tuba Eustachius tersumbat lendir atau radang. Nyeri kepala dan rasa berat di kepala tak seberat pada sinusitis akut. Sinusitis kronis sering disertai bronkitis, bronkiektasisatau asma bronkial sehi ngga disebut sinobronkitis. Tanda-tanda sinusitis : Sinusitis akut : Kadang-kadang ada pembengkakan di daerah pipi/kelopakmata: Nyeri ketuk di daerah terserang; Pada rinoskopi anterior ditemukan : mukosa konka hiperemis dan udema tik dan lendir mukopurulen di meatus medius. Pada rinoskopi posterior ditemukan lendir di nasofaring. Sinusitis kronis : Pembengkakan daerah pipi/kelompak mata tidak ada. Lendir di meatus medius, super ior, dan lebih sering tampak jelas di nasofaring. Gejala sinusitis pada anak aga k berbeda daripada gejala sinusitis pada umumnya karena rasa sakit dan nyeri tak begitu dirasakan. Harus waspada jika pada anak ditemukan :2 Ingus mukopurulen yang persisten. Laringitis yang berulang atau persisten. Batuk kronis terutama di malam hari. Ada kulit pecah-pecah atau keropeng kehijauan di sekitar hidung Pemeriksaan Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis : Transiluminasi. Jika sarana radiologi tidak ada, dapat di lakukan transiluminasi. Pada pemeriksa an sinus yang sakit akan menjadi suram atau gelap. Pemeriksaan ini sudah jarang digunakan karena sangat terbatas kegunaannya. Radiologi : Foto polos posisi Waters, PA dan lateral, umumnya hanya mampu menilai kondisi si nus-sinus yang besar seperti sinus maksilla dan frontal. Kelainan akan terlihat perselubungan, batas udara-cairan (air-fluid level) atau penebalan mukosa.

CT-scan sinus. Merupakan gold standard diagnosis sinusitis karena mapu menilai a natomi hidung dan sinus, adanya penyakit dalam hidung dan sinus secara keseluruh an dan perluasannya. Pemeriksaan mikrobiologik dan tes resistensi. Dilakukan dengan mengambil sekret dari meatus medius/superior, untuk mendapat antibiotik yang tepat guna. Lebih ba ik lagi bila diambil sekret yang keluar dari punksi sinus maksilla. Sinuskopi. Dilakukan dengan punksi menembus dinding medial sinus maksilla melalu i meatus inferior, dengan alat endoskop bisa dilihat kondisi sinus maksilla yang sebebarnya, selanjutnya dapat dilakukan irigasi sinus untuk terapi.

Pengobatan Prinsip pengobatan ialah menghilangkan gejala, memberantas infeksi, dan menghila ngkan penyebab. Pengobatan dapatdilakukan dengan cara konservatif dan pembedahan . Pengobatan konservatif terdiri dari : Istirahat yang cukup dan udara di sekitarnya harus bersih dengan kelembaban yang ideal 45 - 55%. Antibiotika yang adekuat paling sedikit selama 2 minggu Analgetika untuk mengatasi rasa nyeri. Dekongestan untuk memperbaiki saluran yang tidak boleh diberikan lebih darip ada 5 hari karena dapat terjadi rebound congestion dan rhinitis medikamentosa. S elain itu pada pemberian dekongestan terlalu lama dapat timbul rasa nyeri, rasa terbakar, dan rasa kering karena atrofi mukosa dan kerusakan silia. Antihistamin jika tersangka ada faktor alergi. Kortikosterioid dalam jangka pendek jika ada riwayat alergi yang agak parah. Diatemi dengan UKS untuk membantu mengurangi rasa nyeri dan tanda radang lai nnya. Penghisapan lendir dengan cara displacement therapy, yaitu menukar lendir dalam sinus dengan larutan efedrin 0.5 1.5% tetapi cara ini sulit dilakukan pad a anak di bawah umur 10 tahun karena biasanya tidak kooperatif. Irigasi sinus maksilaris : pada anak biasanya dilakukan dengan narkose dan p ada anak di atas 4 tahun umumnya sekaligus dilakukan adenoidektomi. Pengobatan operatif dilakukan hanya jika ada gejala sakit yang kronis, otitis me dia kronika atau ada komplikasi seperti abses orbita atau komplikasi abses intra kranial. Prinsip operasi sinur ialah untuk memeperbaiki aliran saluran sinus paranasalis yaitu dengan cara membuka dan membersihkan daerah kompleks ostio-meatal yang men jadi sumber penyumbatan dan infeksi sehingga ventilasi dan drainase sinus dapat lancar kembali melalui ostium alami. Demikian mukosa sinus dapat kembali normal. Operasi dapat dilakukan dengan alat sinoskopi (FESS = functional endoscopic sin us surgery.) Read more: http://www.pustakasekolah.com/gejala-sinuitis-dan-pengobatannya.html# ixzz2oZaB9dCJ

Вам также может понравиться