Вы находитесь на странице: 1из 3

Karangan Bunga,Taufiq Ismail

Karangan Bunga Tiga anak kecil Dalam langkah malu-malu Datang ke Salemba Sore itu. Ini dari kami bertiga Pita hitam pada karangan bunga Sebab kami ikut berduka Bagi kakak yang di tembak mati siang tadi (Taufiq Ismail, Tirani, 1966) Apresiasi Puisi di atas membicarakan peristiwa demonstrasi mahasiswa pada tahun 1966 menentang orde lama. Tiga anak kecil mewakili golongan manusia lemah yang masih suci dan murni hatinya, yang sebenarnya belum tahu apa-apa tentang peristiwa demonstrasi itu. Tetapi mereka bertiga sudah mampu menyatakan duka cita terhadap gugurnya mahasiswa yang ditembak mati oleh penguasa pada waktu itu. Karena itu ketiga anak kecil membawa karangan bunga dalam langkah malu-malu. Tanda kedukaan dilambangkan dengan pita hitam pada karangan bunga. Penggambaran melalui tiga anak kecil menyentuh hati pembaca. Pembaca tentu tidak akan percaya bahwa lukisan itu menggambarkan kenyataan, sebab di tengah-tengah demonstrasi mahasiswa saat itu tidak mungkin ada tiga anak kecil membawa karangan bunga ke Salemba. Jadi semua pernyataan ini bermakna kias dan melambangkan suatu maksud yang hendak dikemukakan oleh penyair. Yakni, kedukaan yang mendalam karena gugurnya pahlawan Ampera.Pemilihan kata, bunyi, lambang, kiasan, versifikasi, dan sebagainya diabdikan untuk kepentingan perwujudan makna tersebut. ===================================== Waluyo, Herman J. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.

Musik puisi Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Musik Puisi adalah genre seni dalam seni pertunjukkan yang merupakan hasil kolaborasi antara penyajian puisi dan musik. Belum ada kesepakatan atau konvensi resmi mengenai definisi musik puisi, meskipun begitu, musik puisi telah cukup lama eksis di dunia sastra dan seni Indonesia. Musik Puisi bisa dibedakan menjadi 3 (tiga) kategori: 1. Musikalisasi Puisi: puisi yang disajikan secara musikal 2. Lagu Puisi: puisi yang dilagukan 3. Pembacaan Puisi dengan Iringan Musik Tokoh-tokoh Musik Puisi Indonesia: 1. Emha Ainun Nadjib dan Kyai Kanjeng, menyajikan puisi-puisi karya Emha Ainun Nadjib 2. Fredie Arsi dan Sanggar Matahari, menyajikan puisi-puisi karya penyair Indonesia dan Mancanegara 3. Ebiet G. Ade, menyajikan puisi-puisi karya Emily Dickinson dan penyair-penyair Indonesia Komunitas Musik Puisi Indonesia (KOMPI) adalah organisasi yang beranggotakan para penyaji musik puisi di Indonesia. Organisasi yang berdiri tahun 2006 ini bertujuan untuk menjalin kerjasama antara para penyaji musik puisi dari berbagai daerah di Indonesia. Pengertian Musikalisasi puisi Musikalisasi puisi adalah puisi yang dinyanyikan sehingga seorang pendengar yang kurang paham menjadi paham, yang tidak bisa menggambarkan sebuah isi puisi bisa tau isi puisi tersebut. Dengan mengkoloborasikan antara sastra dan musik. Musikalisasi puisi sudah menjadi sebagian dari sastra dan seni, Cara proses dari puisi menjadi Musikalisasi puisi : 1. Baca Puisi. 2. Pahami isi puisi 3. jika sudah mengetahui isi puisi, coba mencari nada sesuai isi puisi (nada sedih, senang, kemerdekaan dll) 4. setelah melakukan kedua tersebut satukan puisi yang kita baca dengan musik. 5. Musik harus sesuai dengan isi puisi agar pendengar paham dengan isi puisi karna itulah tujuan Musikalisasi puisi. Kini banyak sanggar musikalisasi puisi bersebaran di indonesia, contohnya seperti :

Sanggar Matahari Sanggar Kapas Sanggar Seni SMA MUHAMMADIYAH 1 (SASEMUDISA) Sanggar SAPTA Sanggar Poros Sanggar SapuLidi Dan masih banyak sanggar-sanggar lain.

Sanggar-sanggar di atas memiliki situs tersendiri, yang menyajikan video Musikalisasi puisi dan teks puisi. salah satu situs sanggar di atasyang saya ketahui adalah : www.sasemudisa2.piczo.com

Вам также может понравиться