Вы находитесь на странице: 1из 9

ASUHAN KEPERAWATAN DISPNEA

DISPNEA 1. PENGERTIAN Sesak nafas adalah perasaan sulit bernapas yang terjadi ketika melakukan aktivitas fisik. Sesak napas merupakan gejala dari beberapa penyakit dan dapat bersifat akut atau kronis. Sesak napas dikenal juga dengan istilah Shortness Of Breath. Macam Macam Sesak Napas (Dyspnea) : Dyspnea akut dengan awal yang tiba-tiba merupakan penyebab umum kunjungan ke ruang gawat darurat. Penyebab dyspnea akut diantaranya penyakit pernapasan (paru-paru dan pernapasan), penyakit jantung atau trauma dada. Dyspnea kronis (menahun) dapat disebabkan oleh asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), emfisema, inflamasi paru-paru, tumor, kelainan pita suara. 2. ANATOMI Saluran penghantar udara hingga mencapai paru-paru adalah hidung, farinx, larinx trachea, bronkus, dan bronkiolus. a. Hidung Nares anterior adalah saluran-saluran di dalam rongga hidung. Saluran-saluran itu bermuara ke dalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum. Rongga hidung dilapisi sebagai selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan bersambung dengan lapisan farinx dan dengan selaput lendir sinus yang mempunyai lubang masuk ke dalam rongga hidung. Septum nasi memisahkan kedua cavum nasi. Struktur ini tipis terdiri dari tulang dan tulang rawan, sering membengkok kesatu sisi atau sisi yang lain, dan dilapisi oleh kedua sisinya dengan membran mukosa. Dinding lateral cavum nasi dibentuk oleh sebagian maxilla, palatinus, dan os. Sphenoidale.

Tulang lengkung yang halus dan melekat pada dinding lateral dan menonjol ke cavum nasi adalah : conchae superior, media, dan inferior.

Tulang-tulang ini dilapisi oleh membran mukosa. Dasar cavum nasi dibentuk oleh os frontale dan os palatinus sedangkan atap cavum nasi adalah celah sempit yang dibentuk oleh os frontale dan os sphenoidale. Membrana mukosa olfaktorius, pada bagian atap dan bagian cavum nasi yang berdekatan, mengandung sel saraf khusus yang mendeteksi bau. Dari sel-sel ini serat saraf melewati lamina cribriformis os frontale dan kedalam bulbus olfaktorius nervus cranialis I olfaktorius. Sinus paranasalis adalah ruang dalam tengkorak yang berhubungan melalui lubang kedalam cavum nasi, sinus ini dilapisi oleh membrana mukosa yang bersambungan dengan cavum nasi. Lubang yang membuka kedalam cavum nasi :

Lubang hidung Sinus Sphenoidalis, diatas concha superior Sinus ethmoidalis, oleh beberapa lubang diantara concha superior dan media dan diantara concha media dan inferior

Sinus frontalis, diantara concha media dan superior Ductus nasolacrimalis, dibawah concha inferior. Pada bagian belakang, cavum nasi membuka kedalam nasofaring melalui appertura nasalis posterior.

b. Faring (tekak) adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Maka letaknya di belakang larinx (larinxfaringeal). Orofaring adalah bagian dari faring merrupakan gabungan sistem respirasi dan pencernaan. c. Laring (tenggorok) Terletak pada garis tengah bagian depan leher, sebelah dalam kulit, glandula tyroidea, dan beberapa otot kecila, dan didepan laringofaring dan bagian atas esopagus.

Laring merupakan struktur yang lengkap terdiri atas:

1. cartilago yaitu cartilago thyroidea, epiglottis, cartilago cricoidea, dan 2 cartilago arytenoidea 2. Membarana yaitu menghubungkan cartilago satu sama lain dan dengan os. Hyoideum, membrana mukosa, plika vokalis, dan otot yang bekerja pada plica vokalis Cartilago tyroidea berbentuk V, dengan V menonjol kedepan leher sebagai jakun. Ujung batas posterior diatas adalah cornu superior, penonjolan tempat melekatnya ligamen thyrohyoideum, dan dibawah adalah cornu yang lebih kecil tempat beratikulasi dengan bagian luar cartilago cricoidea. Membrana Tyroide mengubungkan batas atas dan cornu superior ke os hyoideum. Membrana cricothyroideum menghubungkan batas bawah dengan cartilago cricoidea. d. Epiglottis Cartilago yang berbentuk daun dan menonjol keatas dibelakang dasar lidah. Epiglottis ini melekat pada bagian belakang V cartilago thyroideum. Plica aryepiglottica, berjalan kebelakang dari bagian samping epiglottis menuju cartilago arytenoidea, membentuk batas jalan masuk laring e. Cartilago cricoidea Cartilago berbentuk cincin signet dengan bagian yang besar dibelakang. Terletak dibawah cartilago tyroidea, dihubungkan dengan cartilago tersebut oleh membrane cricotyroidea. Cornu inferior cartilago thyroidea berartikulasi dengan cartilago tyroidea pada setiap sisi. Membrana cricottracheale menghubungkan batas bawahnya dengan cincin trachea I f. Cartilago arytenoidea Dua cartilago kecil berbentuk piramid yang terletak pada basis cartilago cricoidea. Plica vokalis pada tiap sisi melekat dibagian posterio sudut piramid yang menonjol kedepan g. Membrana mukosa

Laring sebagian besar dilapisi oleh epitel respiratorius, terdiri dari sel-sel silinder yang bersilia. Plica vocalis dilapisi oleh epitel skuamosa. h. Plica vokalis Plica vocalis adalah dua lembar membrana mukosa tipis yang terletak di atas ligamenturn vocale, dua pita fibrosa yang teregang di antara bagian dalam cartilago thyroidea di bagian depan dan cartilago arytenoidea di bagian belakang. Plica vocalis palsu adalah dua lipatan. membrana mukosa tepat di atas plica vocalis sejati. Bagian ini tidak terlibat dalarn produksi suara. i. Otot Otot-otot kecil yang melekat pada cartilago arytenoidea, cricoidea, dan thyroidea, yang dengan kontraksi dan relaksasi dapat mendekatkan dan memisahkan plica vocalis. Otot-otot tersebut diinervasi oleh nervus cranialis X (vagus). j. Respirasi Selama respirasi tenang, plica vocalis ditahan agak berjauhan sehingga udara dapat keluarmasuk. Selama respirasi kuat, plica vocalis terpisah lebar. k. Fonasi Suara dihasilkan olch vibrasi plica vocalis selama ekspirasi. Suara yang dihasilkan dimodifikasi oleh gerakan palaturn molle, pipi, lidah, dan bibir, dan resonansi tertentu oleh sinus udara cranialis. Gambaran klinis Laring dapat tersumbat oleh:

benda asing, misalnya gumpalan makanan, mainan kecil pembengkakan membrana mukosa, misalnya setelah mengisap uap atau pada reaksi alergi,

infeksi, misalnya difteri,

tumor, misalnya kanker pita suara.

l. Trachea atau batang tenggorok Adalah tabung fleksibel dengan panjang kira-kira 10 cm dengan lebar 2,5 cm. trachea berjalan dari cartilago cricoidea kebawah pada bagian depan leher dan dibelakang manubrium sterni, berakhir setinggi angulus sternalis (taut manubrium dengan corpus sterni) atau sampai kira-kira ketinggian vertebrata torakalis kelima dan di tempat ini bercabang mcnjadi dua bronckus (bronchi). Trachea tersusun atas 16 20 lingkaran tak- lengkap yang berupan cincin tulang rawan yang diikat bersama oleh jaringan fibrosa dan yang melengkapi lingkaran disebelah belakang trachea, selain itu juga membuat beberapa jaringan otot. m. Bronchus Bronchus yang terbentuk dari belahan dua trachea pada ketinggian kira-kira vertebrata torakalis kelima, mempunyai struktur serupa dengan trachea dan dilapisi oleh.jenis sel yang sama. Bronkus-bronkus itu berjalan ke bawah dan kesamping ke arah tampuk paru. Bronckus kanan lebih pendek dan lebih lebar, dan lebih vertikal daripada yang kiri, sedikit lebih tinggi darl arteri pulmonalis dan mengeluarkan sebuah cabang utama lewat di bawah arteri, disebut bronckus lobus bawah. Bronkus kiri lebih panjang dan lebih langsing dari yang kanan, dan berjalan di bawah arteri pulmonalis sebelurn di belah menjadi beberapa cabang yang berjalan kelobus atas dan bawah.

Cabang utama bronchus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronchus lobaris dan kernudian menjadi lobus segmentalis. Percabangan ini berjalan terus menjadi bronchus yang ukurannya semakin kecil, sampai akhirnya menjadi bronkhiolus terminalis, yaitu saluran udara terkecil yang tidak mengandung alveoli (kantong udara). Bronkhiolus terminalis memiliki garis tengah kurang lebih I mm. Bronkhiolus tidak diperkuat oleh cincin tulang rawan. Tetapi dikelilingi oleh otot polos sehingga ukurannya dapat berubah. Seluruh saluran udara ke bawah sampai tingkat bronkbiolus terminalis disebut saluran penghantar udara karena fungsi utamanya adalah sebagai penghantar udara ke tempat pertukaran gas paru-paru.

Alveolus yaitu tempat pertukaran gas assinus terdiri dari bronkhiolus dan respiratorius yang terkadang memiliki kantong udara kecil atau alveoli pada dindingnya. Ductus alveolaris seluruhnya dibatasi oleh alveoilis dan sakus alveolaris terminalis merupakan akhir paru-paru, asinus atau.kadang disebut lobolus primer memiliki tangan kira-kira 0,5 s/d 1,0 cm. Terdapat sekitar 20 kali percabangan mulai dari trachea sampai Sakus Alveolaris. Alveolus dipisahkan oleh Paru-Paru Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memilki : 1. Apeks, Apeks paru meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm diatas calvicula 2. permukaan costo vertebra, menempel pada bagian dalam dinding dada 3. permukaan mediastinal, menempel pada perikardium dan jantung. 4. basis.terletak pada diafragma Paru-paru juga dilapisi oleh pleura yaitu parietal pleura dan visceral pleura. Di dalam rongga pleura terdapat cairan surfaktan yang berfungsi untuk lubrikasi. Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu lobus superior, medius dan inferior sedangkan paru kiri dibagi dua lobus yaitu lobus superior dan inferior. Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang mengandung pembuluh limfe, arteriola, venula, bronchial venula, ductus alveolar, sakkus alveolar dan alveoli. Diperkirakan bahwa stiap paru-paru mengandung 150 juta alveoli, sehingga mempunyai permukaan Suplai Darah 1. arteri pulmonalis 2. arteri bronkialis Innervasi 1. 2. Sirkulasi Parasimpatis Simpatis melalui mellaui nervus truncus vagus simpaticus Pulmonal yang cukup luas untuk tempat permukaan/pertukaran gas. dinding yang dinamakan pori-pori kohn.

Paru-paru mempunyai 2 sumber suplai darah, dari arteri bronkialis dan arteri pulmonalis. Darah di atrium kanan mengair keventrikel kanan melalui katup AV lainnya, yang disebut katup

semilunaris (trikuspidalis). Darah keluar dari ventrikel kanan dan mengalir melewati katup keempat, katup pulmonalis, kedalam arteri pulmonais. Arteri pulmonais bercabang-cabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang masing-masing mengalir keparu kanan dan kiri. Di paru arteri pulmonalis bercabang-cabang berkali-kali menjadi erteriol dan kemudian kapiler. Setiap kapiler memberi perfusi kepada saluan pernapasan, melalui sebuah alveolus, semua kapiler menyatu kembali untuk menjadi venula, dan venula menjadi vena. Vena-vena menyatu untuk membentuk vena pulmonalis yang besar. Darah mengalir di dalam vena pulmonalis kembali keatrium kiri untuk menyelesaikan siklus aliran darah. Jantung, sirkulasi sistemik, dan sirkulasi paru. Tekanan darah pulmoner sekitar 15 mmHg. Fungsi sirkulasi paru adalah karbondioksida dikeluarkan dari darah dan oksigen diserap, melalui siklus darah yang kontinyu mengelilingi sirkulasi sistemik dan par, maka suplai oksigen dan pengeluaran zat-zat sisa dapat berlangsung bagi semua sel. 3. ETIOLOGI Hal-hal 1. 2. Peningkatan kerja pernapasan.

yang

bisa

menyebabkan Faktor

sesak

napas

antara

lain

: psikis.

Peningkatan ventilasi (Latihan jasmani, hiperkapnia, hipoksia, asidosis metabolik). Sifat fisik yang berubah ( Tahanan elastis paru meningkat, tahanan elastis dinding toraks meningkat, peningkatan tahanan bronkial).

3. Otot pernapasan yang abnormal.


Penyakit otot ( Kelemahan otot, kelumpuhan otot, distrofi). Fungsi mekanis otot berkurang.

Semua penyebab sesak napas kembalinya adalah kepada lima hal antara lain : 1. Oksigenasi jaringan menurun. 2. Kebutuhan oksigen meningkat. 3. Kerja pernapasan meningkat.

4. Rangsangan pada sistem saraf pusat. 5. Penyakit neuromuskuler. 3. MAKANISME Dispnea atau sesak napas bisa terjadi dari berbagai mekanisme seperti jika ruang fisiologi meningkat maka akan dapat menyebab kan gangguan pada pertukaran gas antara O2 dan CO2 sehingga menyebabkan kebutuhan ventilasi makin meningkat sehingga terjadi sesak napas. Pada orang normal ruang mati ini hanya berjumlah sedikit dan tidak terlalu penting, namun pada orang dalam keadaan patologis pada saluran pernapasn maka ruang mati akan meningkat. Begitu juga jika terjadi peningkatan tahanan jalan napas maka pertukaran gas juga akan terganggu dan juga dapat menebab kan dispnea. Dispnea juga dapat terjadi pada orang yang mengalami penurnan terhadap compliance paru, semakin rendah kemampuan terhadap compliance paru maka makinbesar gradien tekanan transmural yang harusdibentuk selama inspirasi untuk menghasilkan

pengembangan paru yang normal. Penyebab menurunnya compliance paru bisa bermacam salah satu nya adalah digantinya jaringan paru dengan jaringan ikat fibrosa akibat inhalasi asbston atau iritan yang sama. 4. TANDA DAN GEJALA Dispnea atau sesak napas adalah perasaan sulit bernapas ditandai dengan napas yang pendek dan penggunaan otot bantu pernapasan. Dispnea dapat ditemukan pada penyakit kardiovaskular, emboli paru, penyakit paru interstisial atau alveolar, gangguan dinding dada, penyakit obstruktif paru (emfisema, bronkitis, asma), kecemasan (Price dan Wilson, 2006). Parenkim paru tidak sensitif terhadap nyeri, dan sebagian besar penyakit paru tidak menyebabkan nyeri. Pleura parietalis bersifat sensitif, dan penyakit peradangan pada pleura parietalis menimbulkan nyeri dada. Batuk adalah gejala umum penyakit pernapasan. Hal ini disebabkan oleh :

1. stimulasi refleks batuk oleh benda asing yang masuk ke dalam larink, 2. akumulasi sekret pada saluran pernapasan bawah. Bronkitis kronik, asma, tuberkulosis, dan pneumonia merupakan penyakit dengan gejala batuk yang mencolok (Chandrasoma, 2006). Pemeriksaan sputum/ dahak sangat berguna untuk mengevaluasi penyakit paru. Sediaan apusan gram dan biakan sputum berguna untuk menilai adanya infeksi. Pemeriksaan sitologi untuk selsel ganas. Selain itu, dari warna, volum, konsistensi, dan sumber sputum dapat diidentifikasi jenis penyakitnya. Hemoptisis adalah batuk darah atau sputum dengan sedikit darah. Hemoptisis berulang biasanya terdapat pada bronkitis akut atau kronik, pneumonia, karsinoma bronkogenik, tuberkulosis, bronkiektasis, dan emboli paru. Jari tabuh adalah perubahan bentuk normal falanx distal dan kuku tangan dan kaki, ditandai dengan kehilangan sudut kuku, rasa halus berongga pada dasar kuku, dan ujung jari menjadi besar. Tanda ini ditemukan pada tuberkulosis, abses paru, kanker paru, penyakit kardiovaskuler, penyakit hati kronik, atau saluran pencernaan. Sianosis adalah berubahnya warna kulit menjadi kebiruan akibat meningkatnya jumlah Hb terreduksi dalam kapiler (Price dan Wilson, 2006). Ronki basah berupa suara napas diskontinu/ intermiten, nonmusikal, dan pendek, yang merupakan petunjuk adanya peningkatan sekresi di saluran napas besar. Terdapat pada pneumonia, fibrosis, gagal jantung, bronkitis, bronkiektasis. Wheezing/ mengik berupa suara kontinu, musikal, nada tinggi, durasi panjang. Wheezing dapat terjadi bila aliran udara secara cepat melewati saluran napas yang mendatar/ menyempit. Ditemukan pada asma, bronkitis kronik, CPOD, penyakit jantung. Stridor adalah wheezing yang terdengar saat inspirasi dan menyeluruh. Terdengar lebih keras di leher dibanding di dinding dada. Ini menandakan obstruksi parsial pada larink atau trakea. Pleural rub adalah suara akibat pleura yang inflamasi. Suara mirip ronki basah kasar dan banyak (Reviono, dkk, 2008).

Вам также может понравиться

  • LP Halusinasi
    LP Halusinasi
    Документ10 страниц
    LP Halusinasi
    Fanny Chie Vierrania
    75% (8)
  • Contoh Kasus Gagal Ginjal
    Contoh Kasus Gagal Ginjal
    Документ9 страниц
    Contoh Kasus Gagal Ginjal
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • Konsep Keluarga
    Konsep Keluarga
    Документ29 страниц
    Konsep Keluarga
    Pkm Selajambe
    Оценок пока нет
  • Kesehatan Psikologis
    Kesehatan Psikologis
    Документ6 страниц
    Kesehatan Psikologis
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • Winshield Survey
    Winshield Survey
    Документ7 страниц
    Winshield Survey
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • 1711 5488 1 PB
    1711 5488 1 PB
    Документ18 страниц
    1711 5488 1 PB
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • IPK dan Predikat Mahasiswa S1 Keperawatan 2014
    IPK dan Predikat Mahasiswa S1 Keperawatan 2014
    Документ1 страница
    IPK dan Predikat Mahasiswa S1 Keperawatan 2014
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • Sap Laktasi
    Sap Laktasi
    Документ6 страниц
    Sap Laktasi
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • LITTLE NURSE INDONESIA
    LITTLE NURSE INDONESIA
    Документ24 страницы
    LITTLE NURSE INDONESIA
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Komunitas Di Wilayah RW 011 Kelurahan Cipinang
    Asuhan Keperawatan Komunitas Di Wilayah RW 011 Kelurahan Cipinang
    Документ20 страниц
    Asuhan Keperawatan Komunitas Di Wilayah RW 011 Kelurahan Cipinang
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • Askep Lansia
    Askep Lansia
    Документ12 страниц
    Askep Lansia
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • Ronde
    Ronde
    Документ15 страниц
    Ronde
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • Etimologi
    Etimologi
    Документ14 страниц
    Etimologi
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • Askep Keluarga Kejang Demam
    Askep Keluarga Kejang Demam
    Документ24 страницы
    Askep Keluarga Kejang Demam
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Encephalitis
    Asuhan Keperawatan Encephalitis
    Документ17 страниц
    Asuhan Keperawatan Encephalitis
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • Resep Cah Kangkung Pedas
    Resep Cah Kangkung Pedas
    Документ1 страница
    Resep Cah Kangkung Pedas
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • Laparotomy
    Laparotomy
    Документ7 страниц
    Laparotomy
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • PYODERMA INFEKSI KULIT
    PYODERMA INFEKSI KULIT
    Документ64 страницы
    PYODERMA INFEKSI KULIT
    Edoyahya Edo
    Оценок пока нет
  • DM
    DM
    Документ3 страницы
    DM
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • Latar Belakang Healing Touch
    Latar Belakang Healing Touch
    Документ2 страницы
    Latar Belakang Healing Touch
    Fanny Chie Vierrania
    100% (1)
  • Tutorial
    Tutorial
    Документ2 страницы
    Tutorial
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • Pedoman PKM
    Pedoman PKM
    Документ11 страниц
    Pedoman PKM
    Nur Azizah
    Оценок пока нет
  • Pengaruh Terapi Berpikir Positif Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Op Appendyctomi Di Rsud Kudus
    Pengaruh Terapi Berpikir Positif Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Op Appendyctomi Di Rsud Kudus
    Документ17 страниц
    Pengaruh Terapi Berpikir Positif Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Op Appendyctomi Di Rsud Kudus
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • Laporan Kemajuan
    Laporan Kemajuan
    Документ26 страниц
    Laporan Kemajuan
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • Resep Cah Kangkung Pedas
    Resep Cah Kangkung Pedas
    Документ1 страница
    Resep Cah Kangkung Pedas
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • Ulik Swot
    Ulik Swot
    Документ9 страниц
    Ulik Swot
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • STIMULASI DINI
    STIMULASI DINI
    Документ4 страницы
    STIMULASI DINI
    Fanny Chie Vierrania
    100% (3)
  • Terapi Musik Mozart
    Terapi Musik Mozart
    Документ32 страницы
    Terapi Musik Mozart
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет
  • Skbhappyroom
    Skbhappyroom
    Документ34 страницы
    Skbhappyroom
    Ella Geugeu
    Оценок пока нет
  • Analisa Kelayakan Usaha
    Analisa Kelayakan Usaha
    Документ10 страниц
    Analisa Kelayakan Usaha
    Fanny Chie Vierrania
    Оценок пока нет