Вы находитесь на странице: 1из 21

Haris Rahmatullah 1310131018 Muhammad Nizam 1310131019

Definisi Aurat
Kata aurat dalam bahasa Arab berasal dari katakata sebagai berikut : Awara yang berarti mencemarkan bila terlihat, atau sesuatu itu akan mencemarkan bila tampak. Secara bahasa, aurat berati malu, aib dan buruk. Jadi pengertian aurat secara kebahasaan adalah anggota atau bagian dari tubuh manusia yang bila terbuka atau tampak akan menimbulkan rasa malu, aib, dan keburukan-keburukan lainnya.

Hukum menutup aurat


Wanita 1. Al-Quran Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan khumur (jilbab)nya ke dadanya. (QS. An-Nur : 30-31)

binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasulullah dengan pakaian yang tipis, lantas Rasulullah berpaling darinya dan berkata : Hai Asma, sesungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haidh (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini, sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR. Abu Daud dan Baihaqi). Dari kedua dalil di atas jelaslah batasan aurat bagi wanita, yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan dua telapak tangan. Dari dalil tersebut pula kita memahami bahwa menutup aurat adalah wajib. Berarti jika dilaksanakan akan menghasilkan pahala dan jika tidak dilakukan maka akan menuai dosa.

2. Hadits Nabi SAW Dalam riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma

Hukum Menutup aurat


Laki-laki Aurat laki-laki yang harus ditutup saat menunaikan shalat adalah qubul (kemaluan bagian depan) dan dubur (kemaluan bagian belakang), adapun di luar itu, mulai dari paha, pusar dan lutut, para ulama berbeda pendapat; sebagian ulama menganggapnya sebagai aurat dan sebagian lagi tidak menganggapnya sebagai aurat. Namun hukum menutup aurat bagi laki-laki adalah wajib.

Aurat wanita terhadap wanita


Wanita bersama dengan kaum wanita, bagaikan laki-laki bersama dengan laki-laki, diperbolehkan melihat seluruh badannya kecuali antara lutut dan pusarnya, kecuali diindikasikan akan membawa fitnah, maka tidak boleh menampakkan bagian tubuh itu. Hanya saja kepada wanita yang tidak seagama, wanita muslimah tidak boleh menampakkan auratnya sebagaimana kepada sesama wanita muslimah. Karena wanita yang tidak seagama berstatus orang lain bagi wanita muslimah. Allah berfirman : Artinya: atau wanita-wanita Islam. (QS. An Nur/24:30)

Aurat wanita di hadapan laki-laki

a) Di depan laki-laki bukan mahram: Seluruh badan kecuali wajah dan kedua telapak tangan b) Di depan laki-laki mahram: Seluruh badan kecuali wajah dan athraf (kepala, leher, kedua tangan dan kedua kaki c) Dengan perempuan lain muslimah/kafirah: Antara pusar sampai lutut d) Keluarga karena perkawinan atau menyusui: Seluruh badan kecuali muka dan kedua telapak tangan

Batasan Aurat Wanita Ketika Sholat

Sudah menjadi ijma para ulama sepanjang zaman, bahwa batas aurat seorang wanita adalah seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan kedua tapak tangan. Dalam bahasa arab dituliskan begitu: wa auratunnisai sairu jasadiha illa al-wajha wal kaffaini. Artinya: dan batas aurat wanita adalah seluruh tubuhnya, kecuali wajahnya dan kedua tapak tangannya.

Aurat laki-laki bersama dengan laki-laki.

Bersama dengan kaum lelaki, ia tidak boleh menampakkan bagian antara lutut dan pusarnya, baik laki-laki yang melihatnya itu kerabatnya maupun orang lain, baik muslim maupun kafir. Adapun selain anggota tubuh itu boleh terlihat selama tidak ada fitnah. Rasulullah bersabda yang artinya: Apa yang ada di antara pusar dan lutut adalah aurat. (H.R. Al Hakim) Rasulullah saw bersabda yang artinya: Tutuplah pahamu, karena paha lelaki adalah aurat. (H.R. Al Hakim)

Aurat laki-laki di hadapan wanita

a) Perempuan bukan mahram: Antara pusar dan lutut b) Perempuan mahram: Antara pusar dan lutut.

Batas aurat laki-laki ketika sholat

Laki-laki: Mugholadhoh (dua lubang) dan antara dua pantat. Maka wajib mengulangi sholat jika kain yang menutupi pantat terbuka atau tersingkap rambut di bawah perut. Paha bukan aurat dalam sholat.

Definisi Hijab dan Landasan Hukum

Hijab, secara etimologis memiliki arti: tabir, penutup, pakaian, tersembunyi serta terhalang dari tujuan. Pada mulanya, hijab dipahami sebagai kain tabir yang membatasi antara pria dan wanita

Setidaknya, terdapat dua kelompok ayat al-Quran yang biasa digunakan sebagai landasan berhijab. Pertama, Ayat Ghaddul Bashar (QS 24: 30) dan (QS 24: 31). Dua ayat tersebut, masing-masing ditujukan kepada pria maupun wanita untuk menjaga pandangannya. Kata Ghaddul Bashar bukan berarti menutup mata, tetapi tidak melihat dengan pandangan syahwat kepada non muhrim. Sedangkan kata Hifzh Faraj dalam al-Quran kebanyakan mengandung pengertian kesucian dan menjaganya dari kemunkaran. Tetapi pada ayat ini, terdapat arti khusus yaitu menjaga pandangan serta kewajiban mengenakan hijab di hadapan non muhrim.


Kedua, Ayat-ayat yang hanya dikhususkan kepada wanita, misalnya ayat Khimar (QS 24:31) dan ayat Jalabib (QS 33: 59). Pada ayat Khimar, terdapat dua poin penting dalam konsep berhijab yaitu keharusan menutup bagian kepala serta leher dan menutup perhiasan (Zinat).

Hukum Berhijab
Hukum memakai jilbab - Berjilbab dalam islam hukumnya adalah wajib, seperti yang telah diperintahkan oleh Allah dalam firmannya surat AlAhzab ayat 59 yang artinya: Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anakanak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


Hukum wanita berjilbab juga dijelaskan dalam firman Allah surat Al-Araf ayat 26 yang artinya : Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat

Kriteria hijab dalam hukum islam


Menutupi aurat, bagi wanita harus yang menutupi seluruh tubuh, kecuali muka dan telapak tangan. Tidak transparan. Tidak mengganggu orang lain, misalnya memuat gambar yang bisa merusak kekhusyukan orang lain. Tidak menyerupai lawan jenis, bagi kaum laki-laki ada pakaiannya tersendiri, demikian pula bagi perempuan.


Tidak berasal dari zat yang diharamkan, baik haram zatnya maupun cara mendapatkannya. Pakaian tersebut sudah memenuhi kriteria hijab yang disebutkan dalam Al-Quran, yaitu menutupi bagian dada dan "perhiasan" wanita, kecuali yang biasa tampak daripadanya. Sebagian ulama berpendapat bahwa yang biasa tampak tersebut adalah muka dan telapak tangan karena seluruh tubuh wanita adalah aurat yang wajib ditutup. Tidak menampakkan lekuk tubuh.

KESIMPULAN
Dalam agama islam dikenalkan tentang aurat dan hijab. Keduanya adalah hal yang penting bagi umat muslim. Aurat sendiri sudah dijelaskan bahwa wanita dan pria mempunyai batas-batas aurat sendiri. Begitu juga dengan hijab, melakukan hijab bagi wanita yang sudah baligh adalah wajib, namun melakukan hijab bukan dengan alasan lain tapi dengan keikhlasan hanya karna ridho allah

085259169283 call me ya hefdi

Вам также может понравиться