BAB IV PERILAKU TERPUJI Manusia adalah tempat salah dan dosa, begitu kata bijak berbicara.

Ya, semua yang ada di sekitar kita bias menyebapkan dosa untuk kita jika tidak bias memperlakukannya sebagaimana mestinya. Begitu dekatnya kita dengan dosa, karena kedekatanya itulah yang membuat kita sering bercengkrama dengannya . Sebagai contoh, coba kita meletakkan sebuah buku di atas meja. Kita biarkan berharihari tanpa kita sentuh dan bersihkan. Apa yang terjadi?. Seiring dengan berjalanya waktu, buku itu akan tertutup debu. Debu ini ibarat dosa. Stiap hari kita juga

berdampingan dengan debu. Seperti juga dengan keadaan keiman kita. Debu/ dosa yang setiap hari yidak kita bersihkan ( bertobat ) maka akan menebal ( dosa Besar ). Itulah pentingnya tobat bagi orang islam. Rasulullah telah mencontohkan untuk bertobat setiap hari.

Peta Konsep
Perilaku ter[puji

Perilaku tobat

Perilaku raja ( mengharap Keridaan Allah)

A. TOBAT 1. Pengertian Tobat Secara bahasa kata tobat berasal dari dari bahasa arab taaba yang berarti kembali. Sewdangkan dalam istilah seperti yang di sebutkan imam Ghazali adalah kembali mengikuti jalan yang benar setelah menempuh jalan yang salah.

Tobat adalah proses menyadari kesalahan yang telah di perbuat dan berupaya sekuat hati untuk tidak melakukan kembali. Bias juga di artikan permohonan ampun kepada Allah SWT. Atas kesalahan ( kekhilafan dajn atas perbuatan dosa yang telah di lakukan). Di dalam al-Quran terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang perintah bertobat , di antaranya :

Artinya : dan Bertobatlah anda sekalian Kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya anda beruntung. (Q.S.An_Nur:31)

Surah At_Tahrim:8 yang artinya Hai orang orang yang beriman , bertobatlah kepada Allah dengan tobatan nasuha ( tobat yang semurnimurninya). ( Q.S.At.Tahrim:8). Selain ayat Al-Quran, terdapat juga dalam hadist Nabi Muhammad SAW . di antaranya yang berbunyi . dari Ibnu Umar bahwa dia mendengar Rasullulah saw. Bersabda: Wahai manusia, bertobat, dan minta ampunlah Anda kepada Allah, karena sesungguhnya saya bertobat saratus kali dalam sehari. (H.R.Ahmad) 2. Syarat Syarat Tobat Tidak semua ibadah secara langsung di terima Allah tanpa menekuni rukun atau syarat syaratnya . begitu juga dengan tobat, meskipun istilah tobat sering kali di samakan dengan istighfar ( mohon ampunan Allah ), namun Allah hanya akan menerima tobat seseorang jika memnuhi persyaratannya. Beberapa persyaratan tobat yaitu : a. Menyadari kesalahan yang telah dilakukan . b. Menyesali dan meninggalkan perbuatan maksiat yang telah

dilakukannya (nadam)
2

c. Bertekad yang kuat untuk tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut. d. Mengikutinya dengan perbuatan baik. Karena perbuatan baik akan menghapus keburukan.

Artinya Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar. ( Q.S. Taha:82) Namun, apabila dosanya sesama manusia ( anak adam ), maka syarat tobatnya selain yang empat di atas di tambah dengan dua syarat berikut. a. Meminta maaf kepada orang telah di zalimi ( dianiaya) atau di rugikan. b. Mengganti kerugian setimbang dengan kerugian yang di alaminya, yang di akibatkan perbuatan zalim atau meminta kerelaanya. 3. Hikmah Tobat Tobat selain merupakan kewajiban bagi setiap muslim, juga memiliki hikmah dan manfaat yang sangat besar bagi dirinya.Beberapa hikmah dan manfaatnya, yaitu: a. orang yang bertobat akan dicintai allah.Hal ini sesuai dengan firmanNya:

Artinya:sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat

dan

menyukai

orang-orang

yang

mensucikan

diri.(Q.S.Al-

Baqarah:222). b. orang yang bertobat akan dilapangkanrezekinya oleh Allah dan dimudah kansemua urusannya. c. Orang yang tobat akan disucikan hatinya dari segala noda dan dosa. d. Batinnya akan semakin tenang. 4. Batas Pintu tobat Manusia adalahtempat salah dan dosa,begitu pepatah mengatakan.semua anak Adam pasti pernah berdosa,begitu Rasulullah bertitah.Semua yang ada di sekitar kita berpotensi menjadi dosa,namun Allah juga tidak menutup diri dari menerima tobat hamba-Nya sebesar dan sebanyak apapun dosa mereka. Selagi raga masih di kandung badan. Selagi ,atahari terbit dari timur, meskipun hanya terpatri dalam sebuah niat dalam hati dan tobat itu harus tertunda ikarena ajal lebih dahulu datang. Seperti yang diriwayatkan bukhari dan Muslim, Ada sesorang yang melakukan pembunuhan terhadap 99 orang yang kemudian digenapkannya menjadi 100 orang.yaitu dengan membunuh seorang rahib yang di tanyainya tetapi tidak meberikan jawaban yang memuaskan, kemudian ia menanyakan permasalahannya kepada seorang alim. Lalu ia berangkat kesebuah negri dalam rangka untuk bertobat. Namun di tengah perjalan ia meninggal. Dalam hadis ini di tegaskan bahwa tobat orang itu di terima, meskipun belum bertobat dalam arti yang sesungguhnya. Begitu pula orang yang berbuat dosa dan bertobat ketika skratulmaut. Maka tobatnya tidak akan di terima Allah. Rasulullah saw bersabda: sesungguhnya Allah yang maha mulia dan maha agung akan menerima tobat seorang hamba selama ia belum mengalami skratul maut ( nyawa di tenggorokan ) (H.R.Tarmidzi)

B. RAJA ( MENGHARAP KERIDAAN ALAH) 1. Pengertian Raja Secara bahasa Raja adalah berharap atau menautkan hati kepada sesuatu yang di sukai pada masa yang akan datang. Raja termasuk difat terpuji yang harus dimiliki orang muslim. Muara dari Raja adalah menggapai Rahmat dan Ridha Allah SWT. Rahmat adalah segala karunia Allah Yang mendatangkan manfaat dan nikmat. Oleh karena itu, dalam perjalannanya di butuhkan usaha-usaha yang konkret. Karena harapan yang tidak diiringi dengan usaha usaha yang serius adalah omong kosong belaka (tamanni: harapan yang tidak mungkin terjadi ). Menghadirkan sifat Raja dalam beribadah, beramal dan berdoa merupakan salah satu cirri orang yang beriman. Sebagai mana di tegaskan Allah dalam firmanNya

Artinya : sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, maka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha pengampun dan lagi penyayang. (Q.S.Al-Baqarah : 218) Sekilas ayat di atas hanya menyebutkan tiga golongan orang saja yang berhat mendapatkan rahmat Allah. Dan mereka adalah orang yang beriman, berhijrah, dan berjihad di jalan Allah. Namun Allah tidak menutup pintu Rahmat-Nya bagi hamba-hamba Nya yang lain karena Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada mereka. Kebalikan dari sifat Raja adalah putus harapan ( pesimis) terhadap Ridho dan Rahmat Allah. Orang yang putus harapan terhadap Allah, berarti ia

berprasangka buruk kepada Allah yang hukumanya haram dan merupakan cirri orang kafir. 2. Hikmah Raja Di antara hikmah dan manfaat yang dapat di peroleh bagi orang yang mempunyai sifat raja adalah : a. Orang mempunyai harapan mengindikasikan bahwa dia mengakui dan meyakini kebesaran Allah. Orang yang seperti ini akan selalu optimis dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan ujian b. Orang yang memiliki sifat raja akan mendapatkan ampunan yang besar dari Allah c. Orang yang memiliki sifat raja akan di masukan Allah ke dalam Surga.

PENUTUP A. Kesimpulan Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau akhlakul mahmudah. Akhlakul karimah (sifat-sifat terpuji) ini banyak macamnya, diantaranya adalah adil, ridho, rela berkorban, sabar, gigih, berinisiatif, tawadhu, taat, amal sholeh, tasamud, husnuzan, dan masi banyak lagi. Salah satu perilaku atau tindakan yang mendasari akhlak kepada Pencipta adalah Taubat. Allah menyukai orang-orang yang berperilaku terpuji, maka dari itu kita dituntut agar dapat terus berperilaku terpuji. B. Saran Perilaku terpuji merupakan perilaku yang disukai Allah SWT, untuk dapat menjalankan perilaku terpuji kita harus lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan ikhlas menjalaninya semata-mata karena Allah SWT. Siapa mereka yang mengingikan hidup bahagia dunia-akhirat harus bisa berperilaku terpuji.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran. Buku Pendidikan Agama Islam penerbit Erlangga, penulis Syamsuri. http://www.google.com http://hadirukiyah2.blogspot.com/2010/01/akhlak-terpuji-dan-akhlak-terceladalam.html http://mihwanuddin.wordpress.com/2011/03/07/pengertian-akhlaq-macam-macamakhlaq-terpuji-dan-penerapan-akhlaq-dalam-kehidupan-sehari-hari/