Вы находитесь на странице: 1из 78

1

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu gangguan yang melibatkan ruptur annulus fibrosus sehingga nucleus pulposus menonjol (bulging) mengalami herniasi dan menekan akar saraf spinal, menimbulkan nyeri dan deficit neurologis (Hartwig, MS, ilson !M, "##$)% HNP dapat terjadi di semua discus inter&ertebralis, namun yang paling sering terjadi di segmen !' ( !) dan !) ( S*% Salah satu gejala tersering dari HNP adalah Low Back Pain (!+P)% Low Back Pain merupakan nyeri yang dirasakan di daerah punggung bagian bawah, bisa berupa nyeri lokal maupun nyeri radikular ataupun berupa nyeri kombinasi% Low Back Pain merupakan bagian dari nyeri spinal% Selain Low Back Pain , nyeri spinal terdiri dari nyeri ser&ikal (,asjmir -., "#*#)% Low Back Pain mempunyai karakteristik antara lain nyeri punggung paraspinal, nyeri diperhebat oleh pembebanan punggung, nyeri alih ke region gluteus / paha, dan nyeri hilang bila istirahat% Selain itu, gejala lain dari HNP adalah nyeri alih ke paha, tungkai bawah, kaki (ischialgia / nyeri sepanjang perjalanan saraf ischiadius), parastesia tungkai, dan paresis ( im de jong, "##))% Hampir setiap orang pernah mengalami Low Back Pain sepanjang hidupnya dan masing(masing orang sangat berpotensi untuk mengalami disabilitas akibat kondisi tersebut% 0isabilitas terkait dengan Low Back Pain merupakan masalah utama di negara barat% Sekitar ') ( ))1 populasi pekerja diperkirakan mengalami Low Back Pain dalam periode *" bulan% !ebih lanjut, dalam $ bulan setelah episode akut, sedikitnya $#1 pasien akan mengalami relaps dan *$1 diantaranya akan menjadi penyebab hilangnya jam kerja (2ooper, "##3)% +eberapa faktor risiko penyebab Low Back Pain antara lain adalah orang yang pernah mendapatkan Low Back Pain sebelumnya% Selain itu,
1

pekerja yang kesehariannya dipenuhi dengan kesibukan mengangkat benda 4 benda berat terutama pada kelompok umur ') tahun% 5uga pekerja bangunan dengan menggunakan alat &ibrator, perokok berat, obesitas, dan kurangnya melakukan pergerakan (+orenstein 06, "##*)% 0i .nggris, Low Back Pain mengakibatkan kehilangan sekitar *## juta hari kerja pertahun (,elsey 5! et al, *77")% Sementara hasil penelitian tahun *789 di Swedia ditemukan kehilangan "8 juta hari kerja akibat Low Back Pain, hal ini disebabkan karena ) ( *#1 dari penderita akut akan berkembang menjadi kronik% Sementara penderita kronik menghabiskan biaya sekitar 9) ( 7#1 dari biaya penanggulangan Low Back Pain (Nachemson :, *77")% Penderita Low Back Pain kronik merupakan pengunjung praktek dokter yang cukup banyak dan merupakan penyebab utama disabilitas% 0ari populasi ini sekitar 9)1 diantaranya ditemukan pada umur antara "# 4 $# tahun (,elsey 5!, Mundt 05, 6olden :!, "##")% Low Back Pain menjadi penting karena cukup sering dijumpai di masyarakat terutama pada orang dewasa dan diperkirakan 8#1 penduduk selama hidup pernah merasakan Low Back Pain% Setiap saat lebih dari *#1 penduduk menderita Low Back Pain% .nsidens di beberapa negara berkembang kurang lebih *) ( "#1 dari total populasi% 0iperkirakan *)1 dari jumlah penduduk menderita nyeri punggung bawah (!ubis ., "##3)% Hasil penelitian yang dilakukan Pokdi Nyeri P;<0=SS. (Persatuan 0okter Saraf Seluruh .ndonesia) di Poliklinik Neurologi <umah Sakit 2ipto Mangunkusumo (<S2M) pada tahun "##" menemukan pre&alensi penderita Low Back Pain sebanyak *),$1% :ngka ini berada pada urutan kedua tertinggi sesudah sefalgia dan migren yang mencapai 3',81% 0ari hasil penelitian secara nasional yang dilakukan di *' kota di .ndonesia juga oleh Pokdi Nyeri P;<0=SS. tahun "##" ditemukan sebanyak *8,*31 penderita Low Back Pain dengan rata(rata nilai >:S sebesar ),'$ ? ",)$ yang berarti nyeri sedang sampai berat% )#1 diantaranya adalah penderita berumur antara '* ( $# tahun (Purba 5S, Susilawaty 0, "##$)%

Prinsip penatalaksanaan Low Back Pain yang disebabkan Hernia Nukleus Pulposus terdiri dari penatalaksanaan konser&atif (tirah baring, medikamentosa, rehabilitasi medik) dan penatalaksanaan operasi% Menurut penelitian Hakelius, yang membandingkan terapi konser&atif dengan operasi yang diobser&asi selama $ bulan menunjukkan hasil bahwa pada bulan pertama, tingkat kepuasan pasien terhadap penurunan nyeri setelah diterapi konser&atif sekitar 9$1 sedangkan tingkat kepuasan pasien terhadap penurunan nyeri setelah di operasi sekitar 791, tapi setelah $ bulan, persentase kepuasan pasien terhadap penurunan nyeri hampir sama, yaitu 791 setelah diterapi konser&atif dan 771 setelah di operasi (Hakelius,*79#)% =leh karena itu, berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin menilai perbedaan efekti&itas antara terapi konser&atif dan operasi dengan kekambuhan nyeri pada pasien HNP lumbosacral laki 4 laki di bagian rehabilitasi medik <SP:0 6atot Subroto, baik itu Low Back Pain (!+P) maupun nyeri karena penjalarannya (ischialgia)% I.2 Perumusan Masalah +erdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka ditemukanlah beberapa permasalahan, antara lain @ *% :pakah ada perbedaan efekti&itas antara terapi konser&atif dan operasi dengan kekambuhan Low Back Pain dan ischialgia pada HNP lumbosacral laki 4 laki yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto A "% :pakah ada perbedaan efekti&itas antara terapi konser&atif dan operasi dengan kekambuhan Low Back Pain dan ischialgia berdasarkan umur pada HNP lumbosacral laki 4 laki yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto A 3% :pakah ada perbedaan efekti&itas antara terapi konser&atif dan operasi dengan kekambuhan Low Back Pain dan ischialgia berdasarkan jumlah HNP lumbosacral pada HNP lumbosacral laki 4 laki yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto A

'% +erapakah gambaran HNP lumbosacral laki 4 laki yang diterapi konser&atif dan operasi berdasarkan umur yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto A )% +erapakah gambaran HNP !umbosacral laki 4 laki yang diterapi konser&atif dan operasi berdasarkan jumlah HNP lumbosacral yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto A $% +erapakah gambaran HNP lumbosacral laki 4 laki yang diterapi konser&atif dan operasi yang mengalami kekambuhan nyeri baik Low Back Pain maupun ischialgia yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto A I.3 Tujuan Penelitian Sehubungan dengan didapatkannya masalah tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk @ I.3.1 Tujuan Umum *% Mengetahui perbedaan efekti&itas antara terapi konser&atif dan operasi dengan kekambuhan Low Back Pain dan ischialgia pada HNP lumbosacral laki 4 laki yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto% "% Mengetahui perbedaan efekti&itas antara terapi konser&atif dan operasi dengan kekambuhan Low Back Pain dan ischialgia berdasarkan umur pada HNP lumbosacral laki 4 laki yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto% 3% Mengetahui perbedaan efekti&itas antara terapi konser&atif dan operasi dengan kekambuhan Low Back Pain dan ischialgia berdasarkan jumlah HNP lumbosacral pada HNP lumbosacral laki 4 laki yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto I.3.2 Tujuan husus *% Mengetahui gambaran HNP lumbosacral laki 4 laki yang diterapi konser&atif dan operasi berdasarkan umur yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto%

"% Mengetahui gambaran HNP !umbosacral laki 4 laki yang diterapi konser&atif dan operasi berdasarkan jumlah HNP lumbosacral yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto% 3% Mengetahui gambaran HNP lumbosacral laki 4 laki yang diterapi konser&atif dan operasi berdasarkan kekambuhan nyeri baik Low Back Pain maupun ischialgia yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto% I.! Man"aat Penelitian 0ari hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat antara lain sebagai berikut @ *% +agi Peneliti 0apat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah wawasan ilmu kedokteran serta pengalaman dalam melakukan penelitian di bidang kedokteran dan diharapkan memiliki keterampilan dalam mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat dan dapat menganalisis serta memecahkan masalah yang akan di hadapi di lapangan terutama pada kasus Hernia Nukleus Pulposus (HNP) lumbosacral tentang manfaat terapi konser&atif dan tindakan operasi pada pasien HNP lumbosacral dalam mengurangi Low Back Pain dan ischialgia% "% +agi .nstitusi Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan pertimbangan dalam rangka memberikan terapi yang tepat terhadap pasien HNP lumbosacral dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kasus ( kasus HNP lumbosacral yang sering terjadi pada masyarakat sehingga penangangan HNP lumbosacral kedepannya dapat dilakukan secara cepat dan tepat serta efisien% 3% +agi Masyarakat 0apat memberikan informasi yang tepat dan meningkatkan wawasan kepada masyarakat terutama tentang Low Back Pain dan ischialgia akibat HNP lumbosacral dengan penanganan konser&atif dan penanganan operasi%

BAB II LANDA#AN TE$%I

II.1 Tinjauan Pustaka II.1.1 Anat&mi 'an (isi&l&gi )erte*ra a. +&lumna )erte*ralis Menurut Snell, <ichard S% ("##$), columna &ertebralis terdiri atas 33 &ertebra yaitu sebagai berikut @ *% 9 &ertebra cer&icalis "% *" &ertebra thoracicus 3% ) &ertebra lumbalis '% ) &ertebra sacralis )% ' &ertebra coccygis

,am*ar 1. +&lumna )erte*ralis 0ikutip dari @ http@//www%spineuni&erse%com/sites/default/files/legacy( images/spine3(++%jpg

0ari 33 &ertebra tersebut, hanya "' &ertebra, yaitu 9 &ertebra cer&icalis, *" &ertebra thoracicus, dan ) &ertebra lumbalis yang dapat digerakkan pada orang dewasa% Pada orang dewasa kelima &ertebra sacralis melebur untuk membentuk os sacrum dan keempat &ertebra coccygis melebur untuk membentuk os coccygis% (Moore, ,eith !%, "##")% Bungsi columna &ertebralis (6ambar *) yaitu sebagai berikut @ *% Menyangga berat kepala dan batang tubuh "% Memungkinkan pergerakan kepala dan batang tubuh 3% Melindungi medulla spinalis '% Memungkinkan keluarnya ner&us spinalis dari canalis spinalis )% Cempat untuk perlekatan otot 4 otot >ertebra yang khas terdiri dari corpus &ertebra dan arcus &ertebra% 2ontohnya &ertebra lumbalis (6ambar ")% 2orpus &ertebra adalah bagian &entral yang memberi kekuatan pada columna &ertebralis dan menanggung berat tubuh% :rcus &ertebra adalah bagian dorsal &ertebra yang terdiri dari pediculus arcus &ertebra dan lamina arcus &ertebra% Pediculus arcus &ertebra adalah taju pendek yang kokoh dan menghubungkan lengkung pada corpus &ertebraD incisura &ertebralis merupakan torehan pada pedikulus arcus &ertebra% .ncisura &ertebralis superior dan incisura &ertebralis inferior pada &ertebra yang bertetangga membentuk sebuah foramen inter&ertebrale% Pedikulus arcus &ertebra menjorok ke arah dorsal untuk bertemu dengan dua lempeng tulang yang lebar dan gepeng yaitu lamina arcus &ertebra% Boramen &ertebra berurutan pada columna &ertebralis yang utuh membentuk canalis &ertebralis yang berisi medulla spinalis, meninges, jaringan lemak, akar saraf, dan pembuluh (Moore, ,eith !%, "##")%

,am*ar 2. )erte*ra Lum*al 0ikutip dari @ Moore, ,eith !, "##", :natomi ,linis 0asar *. Ligamentum +&lumna )erte*ralis !igamentum longitudinale anterior dan posterior (6ambar 3) berjalan turun pada permukaan anterior dan posterior columna &ertebralis dari cranium sampai sacrum% !igamentum longitudinale anterior lebar dan melekat dengan kuat pada pinggir depan di samping corpus &ertebra dan pada discus inter&ertebralis% !igamentum longitudinale anterior membantu melekat mencegah pada hiperekstensi posterior membantu columna discus% mencegah &ertebralis% !igamentum terjadinya !igamentum longitudinale posterior lemah, sempit, dan pinggir posterior longitudinale

hiperfleksi columna &ertebralis dan menonjolnya discus inter&ertebralis ke dorsal% !igamentum 4 ligamentum ini mengikat S%, "##$)% dengan kuat seluruh &ertebra, tetapi tetap memungkinkan sedikit pergerakan diantaranya (Snell, <ichard

-. Dis-us Inter.erte*ralis Sendi 4 sendi corpus &ertebra termasuk jenis sendi kondral sekunder (simfisis) yang dirancang untuk menanggung beban dan kekuatan% Permukaan &ertebra 4 &ertebra berdekatan memperoleh hubungan melalui sebuah diskus inter&ertebralis dan ligamentum (Moore, ,eith !%, "##")% 0iscus inter&ertebralis (6ambar 3) menyusun seperempat dari panjang columna &ertebralis% 0iscus ini paling tebal di daerah cer&ical dan lumbal, tempat banyak terjadinya gerakan columna &ertebralis% 0iscus bersifat semielastis% 2iri fisik ini memungkinkannya berfungsi sebagai peredam benturan bila beban pada columna &ertebralis mendadak bertambah dan kelenturan / daya pegas memungkinkan &ertebra yang kaku dapat bergerak satu dengan yang lain% 0aya pegas ini berangsur menghilang dengan bertambahnya usia% 0iscus inter&ertebralis tidak ditemukan di antara &ertebra 2* ( 2", di dalam os sacrum, dan di dalam os coccygeus (Snell, <ichard S%, "##$)%

,am*ar 3. Dis-us Inter.erte*ralis 'an Ligamentum +&lumna )erte*ralis 0ikutip dari @ Moore, ,eith !, "##", :natomi ,linis 0asar

10

Menurut Snell, <ichard S% ("##$), discus inter&ertebralis antara lain terdiri dari @ *% :nnulus fibrosus Cerdiri atas jaringan fibrokartilago, di dalamnya serabut 4 serabut kolagen tersusun dalam lamel 4 lamel yang konsentris, dimana lamel 4 lamel yang lain berjalan dalam arah sebaliknya% Serabut 4 serabut yang lebih perifer melekat erat pada ligamentum longitudinale anterius dan posterius columna &ertebralis% "% Nucleus pulposus Pada anak 4 anak dan remaja terdiri dari Eat gelatin yang banyak mengandung air, sedikit serabut kolagen, dan sedikit tulang rawan% +iasanya berada dalam tekanan dan terletak sedikit lebih dekat ke pinggir posterior daripada pinggir anterior discus% Sifat nucleus pulposus yang setengah cair memungkinkan berubah bentuk dan &ertebra dapat menjungkit ke depan dan ke belakang di atas yang lain, seperti gerakan fleksi dan ekstensi columna &ertebralis% Permukaan atas dan bawah corpus &ertebra yang berdekatan yang menempel pada discus diliputi oleh cartilago hialin yang tipis% Peningkatan beban kompresi yang mendadak pada columna &ertebralis menyebabkan nucleus pulposus yang semicair menjadi gepeng% 0orongan keluar nucleus ini dapat ditahan oleh daya pegas annulus fibrosus disekelilingnya% ,adang, dorongan ini terlalu kuat bagi annulus, sehingga annulus menjadi robek dan nucleus pulposus keluar dan menonjol ke dalam canalis &ertebralis serta dapat menekan radiF saraf spinalis, ner&us spinalis, atau bahkan medulla spinalis% 0engan bertambahnya usia, kandungan air di dalam nucleus pulposus berkurang dan digantikan oleh fibrokartilago% Serabut 4 serabut kolagen annulus berdegenerasi dan sebagai

11

akibatnya annulus tidak lagi berada dalam tekanan% Pada usia lanjut, discus ini tipis, kurang lentur, dan tidak dapat dibedakan lagi antara nucleus dengan annulus% '. #usunan #ara" #/inal 0i sepanjang medulla spinalis (6ambar ') melekat 3* pasang ner&us spinalis melalui radiF anterior atau motorik dan radiF posterior atau sensorik% Masing 4 masing radiF melekat pada medulla spinalis melalui sederetan radices (radiF kecil), yang terdapat di sepanjang segmen medulla spinalis yang sesuai% Setiap radiF mempunyai sebuah ganglion radiF posterior, yang aFon sel 4 selnya memberikan serabut 4 serabut saraf perifer dan pusat (Snell, <ichard S%, "##$)%

,am*ar !. Me'ulla #/inalis 0ikutip dari @ Moore, ,eith !, "##", :natomi ,linis 0asar <adiF ner&us spinalis berjalan dari masing 4 masing segmen medulla spinalis ke foramen inter&ertebralis yang sesuai, tempat keduanya menyatu membentuk ner&us spinalis (6ambar ))% 0i sini serabut 4 serabut motorik dan sensorik bercampur, sehingga setiap saraf spinal terdiri atas campuran

12

serabut motorik dan sensorik% ,arena pertumbuhan memanjang columna &ertebralis tidak sebanding dengan pertumbuhan medulla spinalis, panjang radiF n%spinalis bertambah panjang dari atas kebawah% 0i daerah cer&ical atas, radiF ner&us spinalis pendek dan berjalan hampir horiEontal, tetapi di bawah ujung medulla (pada orang dewasa setinggi pinggir bawah &ertebra !*) membentuk seberkas saraf &ertical di sekitar filum terminale% +erkas saraf &ertical ini disebut cauda eGuina (Snell, <ichard S%, "##$)% Setelah keluar dari foramen inter&ertebrale, masing 4 masing ner&us spinalis segera bercabang dua menjadi ramus anterior yang besar dan ramus posterior yang lebih kecil, yang keduanya mengandung serabut 4 serabut motorik dan sensorik (Snell, <ichard S%, "##$)%

,am*ar 0. #ara" #/inal 0ikutip dari @ Moore, ,eith !, "##", :natomi ,linis 0asar

13

e. ,erak +&lumna )erte*ralis 6erak columna &ertebralis (6ambar $) berbeda 4 beda sesuai dengan daerah columna &ertebralis dan sifat indi&idu% ,ebebasan gerak columna &ertebralis terutama dihasilkan oleh pemampatan dan kelenturan discus inter&ertebralis (Moore, ,eith !%, "##")% Menurut Snell, <ichard S% ("##$), gerakan 4 gerakan tersebut antara lain @ *% Bleksio dan ekstensio Bleksio adalah gerakan ke depan dan ekstensio adalah gerakan ke belakang% ,eduanya dapat dilakukan dengan leluasa di daerah cer&ical dan lumbal, tetapi terbatas di daerah thoracal% "% !ateralofleksio !ateralofleksio adalah melengkungnya tubuh ke salah satu sisi% 6erakan ini mudah dilakukan di daerah cer&ical dan lumbal, tetapi terbatas di daerah thoracal% 3% <otasio <otasio adalah gerakan memutar columna &ertebralis% 6erakan ini sangat terbatas di daerah lumbal% '% Sirkumdiksio Sirkumdiksio adalah kombinasi dari seluruh gerakan di atas%

14

Cipe dan luas gerakan yang dapat dilakukan masing 4 masing daerah columna &ertebralis bergantung pada ketebalan discus inter&ertebralis dan bentuk serta arah processus articularis% 0i daerah thoracal, adanya costae, cartilage costae, dan sternum sangat membatasi kebebasan gerakan (Snell, <ichard S%, "##$)%

,am*ar 1. ,erakan +&lumna )erte*ralis 0ikutip dari @ Moore, ,eith !, "##", :natomi ,linis 0asar

15

II.1.2 Hernia Nukleus Pul/&sus a. De"inisi Hernia Nukleus Pulposus (6ambar 9) merupakan suatu gangguan yang melibatkan ruptur annulus fibrosus sehingga nucleus pulposus menonjol (bulging) / mengalami herniasi dan menekan akar saraf spinal, menimbulkan nyeri dan defisit neurologis (Hartwig, MS, ilson !M, "##$)%

,am*ar 2. Herniasi Diskus 0ikutip dari @ http@//ratihastarida%files%wordpress%com/"##7/**/ anatomy(hnp(pic%jpg *. E/i'emi&l&gi HNP merupakan penyebab nyeri punggung bawah yang penting% Pre&alensinya berkisar antara * 4 " 1 populasi dunia% HNP lumbalis paling sering (7#1) mengenai diskus inter&ertebralis !' 4 !) dan !) 4 S*% Herniasi diskus inter&ertebralis ditemukan pada )1 pria dan '1 wanita% .nsiden herniasi diskus lumbal meningkat dengan jelas setelah umur *7 tahun%

16

-. (akt&r %isik& Baktor risiko timbulnya HNP antara lain sebagai berikut @ *% Hmur ,andungan air di dalam diskus inter&ertebralis akan berkurang secara alamiah akibat bertambahnya usia sekitar )# 4 $# tahun% :kan tetapi, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa HNP dapat terjadi di usia produktif yaitu diantara umur 3# 4 )) tahun (:tlas et al%, "###)% "% 5enis ,elamin !aki(laki dan perempuan memiliki resiko yang sama terhadap keluhan nyeri pinggang sampai umur $# tahun, namun pada kenyataannya jenis kelamin seseorang dapat mempengaruhi timbulnya keluhan nyeri pinggang, karena pada wanita keluhan ini lebih sering terjadi misalnya pada saat mengalami siklus menstruasi, selain itu proses menopause juga dapat menyebabkan kepadatan tulang berkurang akibat penurunan hormon estrogen sehingga memungkinkan terjadinya nyeri pinggang% +agaimanapun juga, interpretasi dari perbedaan jenis kelamin terletak juga pada perbedaan pekerjaan dan tugas 4 tugasnya% 3% +ody Mass .ndeks (+M.) ,elebihan berat badan meningkatkan berat pada tulang belakang dan tekanan pada diskus, struktur tulang belakang, serta herniasi pada diskus lumbalis yang rawan terjadi (;lders 0, "##9)% '% Merokok ,eterkaitan meningkatkan antara merokok intradiscal dengan yang batuk dapat tekanan mengakibatkan

pembengkakan pada diskus dan timbul hernia% Penelitian lain menjelaskan efek dari nikotin menyebabkan penurunan aliran darah pada &ertebra dan merusak metabolisme diskus

17

inter&ertebralis sehingga diskus inter&ertebralis lebih sensiti&e pada stress fisik% )% Baktor Bisik / Pekerjaan +eberapa pekerjaan yang dapat menyebabkan nyeri pada tulang belakang antara lain mengangkat (lifting), (pulling), mendorong (pushing), membawa menarik (carrying),

menurunkan (lowering), membungkuk (bending), memutar (twisting), terjatuh (falling), terpeleset (slipping) merupakan faktor yang signifikan yang dapat menimbulkan nyeri pada tulang belakang ( hite I Panjabi, *77#)% Misalnya pada saat membungkuk menimbulkan beban pada otot, ligament, dan diskus pada bagian belakang bawah% ,arena tekanan pada bagian diskus belakang bawah meningkat, maka nucleus pulposus dipaksa untuk keluar sehingga bisa menyebabkan HNP% 2haffin dan Park melaporkan insiden cedera pada bagian belakang delapan kali lebih tinggi pada pekerja yang terlibat aktifitas manual handling yang berat dibanding dengan work sedentary% $% Baktor Psikososial dan !ingkungan ,erja 0alam hal nyeri spinal, tingkat pendidikan yang rendah, status sosial ekonomi yang rendah, intelegensi yang rendah, dan persepsi dari kinerja pekerjaan yang menurutnya tidak penting semuanya dapat mempengaruhi untuk absen / tidak masuk kerja karena nyeri pinggang ( hite I Panjabi, *77#)% '. lasi"ikasi Hernia dibedakan berdasarkan letak herniasi di segmen &ertebra @ *% Hernia Ser&ikalis Hernia ini jarang terjadi dibanding hernia lumbosacral% ,eluhan utama berupa nyeri radikuler pleksus ser&ikobrakhialis% Pergerakan kolumna &ertebralis menjadi

18

terbatas, otot 4 otot leher spastik, kaku kuduk, refleF biceps yang menurun / menghilang% Hernia ini mengenai tiga segmen &ertebra cer&ical terakhir, mulai dari 2' 4 2), 2) 4 2$, dan 2$ 4 29% "% Hernia Corakalis Hernia ini sangat jarang terjadi dibanding hernia ser&ikalis dan hernia lumbosacral% ,eluhan utama berupa nyeri radikuler sesuai segmen &ertebra torakalis yang terkena, kelemahan anggota tubuh bagian bawah, paraparesis% Hernia ini mengenai empat segmen &ertebra torakalis terbawah% 3% Hernia !umbosakral Hernia ini paling sering terjadi% ,eluhan utama berupa nyeri punggung bawah disertai nyeri radikuler sesuai segmen &ertebra yang terkena% Hernia ini paling sering mengenai segmen &ertebra !' 4 !) dan !) 4 S*% e. Pat&"isi&l&gi Nucleus pulposus berfungsi sebagai bantalan dan berperan menahan tekanan / beban% Pada diskus yang normal / sehat, bila mendapatkan tekanan maka nucleus pulposus akan menyalurkan gaya tekan ke segala arah dengan sama besar% Penurunan kadar air nucleus mengurangi fungsinya sebagai bantalan, sehingga bila ada gaya tekan maka akan disalurkan ke annulus secara asimetris sehingga bisa terjadi cedera / robekan pada annulus dan timbul HNP (+agan *)% ,andungan air diskus berkurang seiring bertambahnya usia (dari 7#1 pada masa bayi menjadi 9#1 pada lanjut usiaD SchwartE, *778)% Selain itu, serat 4 serat menjadi lebih kasar dan mengalami hialinisasi, yang ikut berperan menimbulkan perubahan yang menyebabkan HNP melalui annulus disertai penekanan akar saraf spinalis% Herniasi dapat bersifat protrusi, yakni keluarnya sebagian nucleus pulposus melalui celah annulus fibrosus atau bersifat

19

ekstrusi, yakni keluarnya seluruh nucleus pulposus sehingga terletak di ruang epidural sebagai fragmen bebas (;thical 0igest No%)" Chn >., 5uni "##8)% Progresifitas Herniasi 0iskus Secara +ertahap @ *% 0egenerasi diskus @ nucleus pulposus menjadi lemah akibat perubahan kimia dari diskus yang dipengaruhi usia% Pada tahap ini tidak terjadi herniasi% "% Prolaps @ bentuk / posisi diskus mulai berubah% Herniasi / protrusi mulai terbentuk yang dapat mendesak diskus &ertebra% 3% ;kstrusi @ gel like nucleus pulposus memecahkan dinding lemah dari annulus fibrosus tetapi masih di dalam diskus% '% SeGuestrasi @ nucleus pulposus memecahkan annulus fibrosus bahkan keluar dari diskus ke kanalis spinalis% Herniasi diskus inter&ertebralis dapat terjadi pada regio &ertebra manapun dan dapat terjadi ke segala arah% <egio lumbal merupakan bagian yang paling sering mengalami HNP% Herniasi ke arah superior/inferior (sentral) melalui lempeng kartilago masuk ke dalam corpus &ertebra dinamakan nodul schmorl% Herniasi paling sering terjadi ke arah posterolateral karena nucleus pulposus cenderung terletak lebih di posterior% ,arena akar saraf di daerah lumbal miring ke bawah sewaktu keluar melalui foramen saraf, herniasi diskus antara !) 4 S* lebih mempengaruhi akar saraf S* daripada !), begitu pula dengan !' 4 !) (Hartwig, MS, !M, "##$)% Sebagian besar HNP terjadi pada !' 4 !) dan !) 4 S* karena @ *% 0aerah lumbal, khususnya !) 4 S* berfungsi sebagai penyangga berat tubuh% "% Mobilitas daerah lumbal terutama untuk gerak fleksi dan ekstensi sangat tinggi% ilson

20

3% 0aerah lumbal terutama !) 4 S* merupakan daerah rawan karena ligamentum longitudinal posterior hanya separuh menutupi permukaan posterior diskus% '% 0aerah lumbal, terutama !' 4 !) dan !) 4 S*, karena di daaerah tersebut terjadi transisi dari segmen yang lebih banyak bergerak ke segmen yang kurang bergerak% Herniasi diskus ser&ikalis lebih jarang dibanding herniasi diskus lumbalis, biasanya mengenai satu dari tiga akar ser&ikalis bawah% Herniasi diskus ser&ikalis berpotensi menimbulkan kelainan serius, dan dapat terjadi kompresi medulla spinalis, bergantung pada arah penonjolan% Herniasi lateral diskus ser&ikalis biasanya menekan akar di bawah ketinggian diskus% Misalnya, diskus 2) 4 2$ menekan akar saraf 2$, dan diskus 2$ 4 29 mengenai akar 29 (SchwartE, *778)%

Bagan 1. Pat&"isi&l&gi HNP 0ikutip dari @ http@//www%google%co%id/imgresA GJpatofisiologiKHNP

21

". ,ejala

linis

6ejala klinis bergantung pada lokasi herniasi, kecepatan perkembangan, pengaruh pada struktur sekitar, dan &ariasi anatomi indi&idual (Syl&ia, "##9)% 6ejala tersebut antara lain sebagai berikut @ *% Pada HNP lumbal, timbul Low Back Pain yang diperberat dengan membungkuk, mengangkat, mengejan, batuk, bersin karena meningkatkan tekanan cairan intraspinal dan berkurang jika tirah baring% "% Penjalaran nyeri berupa nyeri radikular akibat iritasi pada radiks saraf% 5ika iritasi saraf terletak di ser&ikal disebut brachialgia dinamakan karena ischialgia nyeri dirasakan nyeri sepanjang menjalar lengan, sepanjang sedangkan nyeri redikular yang dirasakan sepanjang tungkai karena perjalanan n%ischiadikus dan lanjutannya ke perifer% Nyeri radikuler digambarkan sebagai nyeri tumpul, rasa terbakar / tajam, disertai dengan sensasi tajam seperti tersengat listrik yang intermiten% 3% ,elemahan otot '% Parastesia Sindrom lesi yang terbatas pada masing 4 masing radiks lumbalis (6ambar 8) antara lain sebagai berikut @ *% !3 @ nyeri, kemungkinan parastesia / hipalgesia pada dermatom !3, paresis otot Guadriceps femoris, refleF tendon Guadriceps (refleF patella) menurun / menghilang% "% !' @ nyeri, kemungkinan parastesia / hipalgesia pada dermatom !', paresis otot Guadriceps femoris, tibialis anterior, dan tibialis posterior, refleF patella berkurang% 3% !) @ nyeri, kemungkinan parastesia / hipalgesia pada dermatom !), paresis dan kemungkinan atrofi otot ekstensor halusis longus dan digitorium bre&es, refleF tibialis posterior menghilang%

22

'% S* @ nyeri, kemungkinan parastesia / hipalgesia pada dermatom S*, paresis otot peronialis dan triceps surae, refleF triceps surae (tendon :chilles) menghilang% )% 2$ @ nyeri, kemungkinan parastesia / hipalgesia pada dermatom 2$, paresis otot biceps, refleF biceps berkurang/menghilang%

,am*ar 3. Persara"an Dermat&mal 0ikutip dari @ http@//chicopmr%org/pain/images/dermatomes%jpg g. Diagn&sis 0iagnosis HNP didasarkan pada @ *% :namnesis a% ,apan mulai timbul nyeri b% +agaimana timbul nyerinya c% !okasi nyeri d% Sifat nyeri e% ,ualitas nyeri f% :pakah nyeri diawali dengan kegiatan fisik tertentu g% Baktor yang memperberat dan memperingan nyeri h% :pakah ada riwayat trauma sebelumnya

23

"% Pemeriksaan Bisik a% .nspeksi @ cara berjalan, cara duduk, cara berdiri b% Palpasi @ untuk mencari spasme otot, nyeri tekan, adanya kelainan tulang belakang, dan deformitas yang lain 3% Pemeriksaan Neurologik a% Pemeriksaan sensorik @ mencari ada / tidaknya gangguan sensorik b% Pemeriksaan motorik @ mencari ada / tidaknya tanda kelemahan otot (paresis), atrofi, dan fasikulasi otot c% Pemeriksaan refleF @ tes lasaGue, tes bragard, tes sicard, tes naffEiger, tes &alsa&a '% Pemeriksaan Penunjang a% !aboratorium @ darah rutin dan cairan serebrospinal b% <adiologi (foto polos) @ melihat penyempitan pada sendi &ertebra c% 2C Scan @ melihat letak protusi diskus d% M<. @ melihat perubahan tulang dan jaringan lunak di sekitar &ertebra serta herniasi e% Myelogram @ melihat lokasi lesi untuk menegaskan pemeriksaan fisik sebelum pembedahan f% ;lektromyografi @ melihat lokasi lesi meliputi bagian akar saraf spinal g% ;pidural &enogram @melihat lokasi herniasi h% Pungsi lumbal @mengetahui kondisi infeksi dan kondisi cairan serebrospinal

24

h. Penatalaksanaan Sasaran utama tatalaksana Hernia Nucleus Pulposus adalah menghilagkan nyeri dan mengurangi inflamasi% Sebagian besar kasus herniasi (7#1) tidak membutuhkan tindakan operatif / pembedahan% +iasanya NP+ karena HNP lumbalis akan membaik dalam waktu kira 4 kira $ minggu setelah mendapatkan terapi konser&atif% Cindakan pembedahan jarang dilakukan kecuali pada keadaan tertentu% Penyakit dapat sembuh perlahan dengan terapi konser&atif (;thical 0igest No%)" Chn >., 5uni "##8)% Catalaksana HNP antara lain sebagai berikut @ *% ,onser&atif a% Cirah baring total selama " 4 3 minggu diatas kasur yang keras b% Medikamentosa @ ( ( ( ( ( :nalgetik dan NS:.0 Muscle relaFant @ tidak dianjurkan karena memiliki efek depresan ,ortikosteroid oral :nalgetik adju&ans Craksi pel&is @ dilakukan dengan memberikan beban tarikan tertentu, baik secara intermiten maupun continue sepanjang sumbu panjang kolumna &ertebralis yang bermanfaat untuk relaksasi otot dan memperbaiki lordosis% Cipe traksi yaitu traksi statis, traksi continue, traksi mekanik terputus 4 putus, traksi posisional, traksi manual, dan traksi gra&itasional% .ndikasi traksi yaitu !+P dan HNP yang perlu perawatan konser&atif% ,ontraindikasi traksi yaitu infeksi spinal, osteoporosis, hipertensi maligna, penyakit jantung koroner, kehamilan, dan arthritis rematoid%

c% <ehabilitasi medik @

25

Cermoterapi (terapi panas) @ diindikasikan untuk efek analgesik, efek antiinflamasi setelah fase akut, dan merupakan terapi fisik sebelum terapi latihan, peregangan, atau stimulasi listrik%

Cranscutaneous ;lectrical Ner&e Stimulation (C;NS) @ bertujuan memberikan rangsang listrik terus menerus lewat elektroda yang dipasang pada kulit sehingga terjadi aliran stimulasi terhadap yang susunan melawan saraf (counter sehingga stimulation)

mengurangi persepsi nyeri% ( ,orset lumbal @ tidak mengurangi nyeri pada onset yang akut tapi bermanfaat untuk mengurangi nyeri pada HNP yang kronik% ( !atihan dan modifikasi gaya hidup dengan menurunkan berat badan yang berlebihan @ dianjurkan latihan ketahanan yang bersifat aerobik yang member stress minimal pada punggung seperti seperti jalan, naik sepeda,atau berenang yang dimulai dua minggu setelah onset !+P% ( 2onditioning eFercise (6ambar 7) yang bertujuan untuk memperkuat otot 4 otot punggung dimulai sesudah dua minggu karena bila dimulai sejak awal akan memperburuk keluhan penderita (;thical 0igest No%)" Chn >., 5uni "##8)%

26

,am*ar 4. E5er-ises "&r Herniate' Dis-s 0ikutip dari @ http@//www%painneck%com/blog/wp(content/uploads/ "#**/#"/ herniated(disc(eFercises%jpg "% Pembedahan / operatif a% .ndikasi terapi operatif antara lain sebagai berikut @ ( ( ( ( Cerapi konser&atif gagal mengatasi rasa nyeri hebat sehingga mengakibatkan aktifitas penderita terbatas% ,ompresi radiks yang disertai gangguan motorik progresif% Serangan berulang 4 ulang sehingga mengganggu pekerjaan penderita% 0ijumpai tanda 4 tanda kompresi kauda eGuine b% 5enis operasi @ discectomy yaitu membuang jaringan diskus inter&ertebra yang mengalami herniasi yang menekan radiks saraf% :da 3 tipe operasi discectomy (6ambar *#) pada penderita HNP antara lain sebagai berikut @ ( ( ( 2lassic discectomy Microdiskectomy Percutaneous diskectomy

27

c% ,omplikasi @ ( ( ( ( .nfeksi seperti discitisc/cabses epidural spinal Pseudomeningokel akibat sobeknya duramater 0efisit motorik malah meningkat Bailed back syndrome, penderita menjalani operasi namun nyeri pinggang dan tungkainya tidak mengalami perbaikan (;thical 0igest No%)" Chn >., 5uni "##8)

,am*ar 16. Dis-e-t&m7 0ikutip dari @ http@//catalog%nucleusinc%com/imagescooked/ 9$#" %jpg

28

i. Pen-egahan 2ara yang dapat membantu dan mencegah nyeri punggung bawah dan herniasi diskus &ertebra antara lain sebagai berikut @ *% 6unakan teknik mengangkat dan bergerak dengan benar dan minta bantuan jika barang yang diangkat terlalu berat "% Pertahankan postur yang benar saat duduk dan berdiri 3% +erhenti merokok karena menyebabkan aterosklerosis yang dapat menimbulkan Low Back Pain dan kelainan degeneratif diskus '% Hindari situasi yang menegangkan sebisa mungkin karena dapat menyebabkan ketegangan otot )% Pertahankan berat badan ideal

29

II.1.3 L&8 Ba-k Pain 9LBP: a. De"inisi Low Back Pain (!+P) atau Nyeri Punggung +awah (NP+) adalah nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor)% Nyeri juga bisa menjalar ke daerah lain seperti punggung bagian atas dan pangkal paha (<akel, "##")% Nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh akti&itas tubuh yang kurang baik (Maher, Salmond I Pellino, "##")% *. lasi"ikasi Menurut +imariotejo ("##7), berdasarkan onset / perjalanan kliniknya NP+ terbagi menjadi dua jenis, antara lain sebagai berikut @ *% Nyeri Punggung +awah :kut Nyeri punggung bawah akut ditandai dengan rasa nyeri yang menyerang secara tiba 4 tiba dan rentang waktunya hanya sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu% +ila menetap kurang dari $ minggu% <asa nyeri ini dapat hilang atau sembuh% Nyeri punggung bawah akut dapat disebabkan karena luka traumatik seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian% Sampai saat ini penatalaksanaan awal nyeri punggung bawah akut terfokus pada istirahat dan pemakaian analgesik% "% Nyeri Punggung +awah ,ronik <asa nyeri pada nyeri punggung bawah bisa menyerang lebih dari 3 bulan% <asa nyeri ini dapat berulang 4 ulang atau kambuh kembali% Base ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama% Nyeri punggung bawah kronik dapat terjadi karena osteoarthritis, rheumatoid arthritis, proses degenerasi discus inter&ertebralis dan tumor%

30

Menurut ,oes + , &an Cudler M , Chomas S ("##$), berdasarkan patofisiologinya NP+ terbagi menjadi " jenis, antara lain sebagai berikut @ *% Nyeri Punggung Spesifik 6ejala yang disebabkan oleh mekanisme patofisiologi yang spesifik, seperti hernia nucleus pulposus (HNP), infeksi, osteoporosis, rheumatoid arthritis, fraktur dan tumor% .ndikasi adanya proses patologi yang mendasar antara lain onset usia L "# tahun atau M )) tahun, nyeri non mekanik (tidak berhubungan dengan waktu dan aktifitas), nyeri thoraF, riwayat karsinoma, penggunaan steroid, dan H.>, merasa kurang sehat, penurunan berat badan, gejala neurologis yang kuat, dan deformitas struktur tulang belakang% "% Nyeri Punggung Non Spesifik 6ejala tanpa penyebab spesifik yang jelas% Sekitar 7#1 nyeri punggung masuk dalam kategori ini% 0iagnosis berdasarkan eksklusi dari patologi spesifik% -. Eti&l&gi +eberapa faktor yang menyebabakan terjadinya NP+ antara lain @ *% ,elainan Culang Punggung (Spine) Sejak !ahir a% Spondylisthesis b% ,issing Spine c% Sakralisasi >ertebra !umbal ,e > "% Nyeri Punggung +awah ,arena Crauma 3% Nyeri Punggung +awah ,arena Perubahan 5aringan a% =steoarthritis (Spondylosis 0eformans) b% Bibrositis c% .nfeksi d% Hernia Nukleus Pulposus (HNP) '% Nyeri Punggung +awah ,arena Pengaruh 6aya +erat

31

'. Intensitas N7eri .ntensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh indi&idu, pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan indi&idual serta kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda (6ambar **)% Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif yang paling mungkin adalah menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri% Namun, pengukuran dengan tehnik ini juga tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri (Camsuri, "##9)% Menurut SmeltEer I +are ("##"), jenis pengukuran nyeri adalah sebagai berikut @
1. Skala .ntensitas Nyeri 0eskriptif

Skala deskripsi &erbal (>erbal 0escripti&e Scale, >0S) merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang sama di sepanjang garis% Pendeskripsi ini diranking dari Ntidak terasa nyeriO sampai Nnyeri yang tidak tertahankanO% Perawat menunjukkan pasien skala tersebut dan meminta pasien untuk memilih intensitas nyeri terbaru yang ia rasakan% Perawat juga menanyakan seberapa jauh nyeri terasa paling menyakitkan dan seberapa jauh nyeri terasa paling tidak menyakitkan% :lat >0S ini memungkinkan klien memilih sebuah kategori untuk mendeskripsikan nyeri (:H2P<, *77")%

6ambar **% >erbal 0escripti&e Scale (>0S) 0ikutip dari @ http@//Gittun%blogspot%com/"##8/*#/konsep(dasar( nyeri%html

32

2. Skala .ntensitas Nyeri Numerik

Skala penilaian numerik (Numerical <ating Scales, N<S) digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata% 0alam hal ini, pasien menilai nyeri dengan menggunakan skala # ( *#% Skala biasanya digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah inter&ensi terapeutik% :pabila digunakan skala untuk menilai nyeri, maka direkomendasikan patokan *# cm (:H2P<, *77")%

6ambar *"% Numerical <ating Scale (N<S) 0ikutip dari @ http@//Gittun%blogspot%com/"##8/*#/konsep(dasar( nyeri%html
3. Skala :nalog >isual

Skala analog &isual (>isual :nalog Scale, >:S) tidak melebel subdi&isi% >:S adalah suatu garis lurus, yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan pendeskripsi &erbal pada setiap ujungnya% Pasien diminta untuk menandai disepanjang garis tersebut sesuai dengan le&el intensitas nyeri yang dirasakan pasien% ,emudian jaraknya diukur dari batas kiri sampai pada tanda yang diberi oleh pasien 9ukuran mm:; 'an itulah s-&ren7a 7ang menunjukkan le.el intensitas n7eri. Skala ini memberi pasien kebebasan penuh untuk mengidentifikasi keparahan nyeri% >:S dapat merupakan pengukuran keparahan nyeri yang lebih sensiti&e karena pasien dapat mengidentifikasi setiap titik pada rangkaian daripada dipaksa memilih satu kata atau satu angka (Potter I Perry, "##))%

33

6ambar *3% >isual :nalogue Scale (>:S) 0ikutip dari @ http@//Gittun%blogspot%com/"##8/*#/konsep(dasar( nyeri%html II.2 Penelitian Terkait <ang Pernah Dilakukan II.2.1 Hasil Tera/i &nser.ati" Pada penelitian yang dilakukan secara retrospektif, dari )8 pasien herniasi discus yang diterapi konser&atif dengan analgesik, NS:.0, dan injeksi epidural dengan steroid menunjukkan hasil *#1 pasien tersebut membutuhkan operasi karena penyembuhan gejala / simptom yang tidak adekuat (Saal 5:, Saal 5S, *787)% Pada penelitian lain, dari **' pasien yang diterapi konser&atif dengan injeksi epidural / paraforaminal dengan anastesi / steroid menunjukkan hasil *'1 pasien tersebut membutuhkan operasi karena kegagalan terapi konser&atif (+ush ,, cowen N, ,atE 0, 6ishen P%, *77")% Hasil yang hampir serupa menunjukkan 7#1 hasil memuaskan dengan terapi kombinasi berupa istirahat, NS:.0, epidural injeksi dengan steroid, dan penggunaan korset (Maigne et al, *77")% II.2.2 Hasil Tin'akan $/erasi Proporsi hasil memuaskan setelah dilakukan discectomy tidak pasti% 0alam banyak penelitian hasil kepuasan pasien berkisar antara 991 ( 8)1 (5onsson +, StromG&ist +, *773, ,im SS, M.chelsen 2+, *77")% 7"1 menunjukkan hasil memuaskan pada pasien herniasi kambuhan maupun herniasi baru% Pada penelitian lain, hanya $'1

34

menunjukkan hasil memuaskan pada herniasi di le&el yang sama (=PSulli&&an M6, 2onnolly :;, +uckley CB, *77#)% 0ahulu sulit untuk membedakan antara fibrosis epidural dengan herniasi kambuhan, tapi sekarang bisa dengan mudah didiagnosis menggunakan M<. dengan gadolinium% Herniasi kambuhan dengan ukuran kecil lebih sering berhubungan dengan ketidakpuasan pasien dibandingkan dengan herniasi kambuhan dengan ukuran sedang 4 besar% Hasil tidak memuaskan juga lebih sering terjadi ketika inter&al antara discectomy primer dan operasi ulangan dilakukan kurang dari * tahun (Postacchini B, *777)% II.2.3 Tera/i &nser.ati" versus Tin'akan $/erasi Pada penelitian yang dilakukan secara retrospektif, '*9 pasien diterapi konser&atif (,elompok .) yang terdiri dari istirahat, memakai korset, dan fisioterapi dengan *$$ pasien yang menjalani operasi (,elompok ..)% Pasien dinilai tiap bulan selama $ bulan pertama setelah diterapi konser&atif maupun dioperasi% Hasil pada bulan pertama, menurut tingkat kepuasan pasien setelah diterapi secara konser&atif yaitu 9$1 pasien merasa puas sedangkan yang dilakukan operasi yaitu 791 pasien merasa puas, setelah $ bulan pertama persentasenya hampir sama, yaitu 731 pada terapi konser&atif dan 771 pada tindakan operasi% Pada $ bulan pertama, pasien yang tidak bekerja setelah diterapi konser&atif yaitu 391 sedangkan pasien yang tidak bekerja setelah dilakukan operasi yaitu 91% Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa operasi sedikit lebih baik dibandingkan dengan terapi konser&atif% .nsidensi kekambuhan nyeri radikuler pada * tahun pertama setelah dilakukan terapi konser&atif dan terapi operasi yaitu "#1 pada terapi konser&atif dan *#1 pada terapi operasi% ,eterbatasan dari penelitian ini adalah pemilihan pasien yang diterapi tidak dilakukan secara acak dan " kelompok tersebut tidak bisa dibandingkan (Hakelius, *79#)%

35

Menurut artikel The New England Journal of Medicine yang membandingkan antara terapi konser&atif dan operasi menunjukkan hasil bahwa operasi lebih cepat dalam mengurangi nyeri dibandingkan dengan terapi konser&atif tapi dalam * tahun hasil keduanya sama / serupa sekitar 7)1 ( ilco 2, Peul, et al, "##9)%

36

II.3

erangka Ber"ikir II.3.1 erangka Te&ri = (A T$% E #T%IN#I


*% ;rgonomi "% Cingkat sosio 4 ekonomi 3% 5enis Pekerjaan '% !ingkungan pekerjaan

(A T$% INT%IN#I
*%Hmur "%5enis ,elamin 3%Merokok '%+ody Mass .ndeF (+M.) )%5umlah HNP lumbosacral

E AMBUHAN N<E%I PA#IEN HNP LUMB$#A+%AL $N#E%)ATI( DAN $PE%A#I

Bagan 2. II.3.2 erangka

erangka Te&ri

&nse/ Penelitian TE%API $PE%A#I

TE%API

$N#E%)ATI(

(. INT%IN#I 1. Umur 2. >umlah HNP lum*&sa-ral

= E AMBUHAN N<E%I

(. INT%IN#I 1. Umur 2. >umlah HNP lum*&sa-ral Bagan 3. erangka &nse/ Penelitian

37

II.! Hi/&tesis *% H* @ Cerdapat perbedaan efekti&itas antara terapi konser&atif dan operasi dengan kekambuhan nyeri (Low Back Pain dan Ischialgia) pada HNP !umbosacral laki 4 laki yang menjalani <ehabilitasi Medik di <SP:0 6atot Subroto% "% H" @ Cerdapat perbedaan efekti&itas antara terapi konser&atif dan operasi dengan kekambuhan nyeri (Low Back Pain dan Ischialgia) berdasarkan umur pada HNP !umbosacral laki 4 laki yang menjalani <ehabilitasi Medik di <SP:0 6atot Subroto% 3% H3 @ Cerdapat perbedaan efekti&itas antara terapi konser&atif dan operasi dengan kekambuhan nyeri (Low Back Pain dan Ischialgia) berdasarkan jumlah HNP lumbosacral pada HNP !umbosacral laki 4 laki yang menjalani <ehabilitasi Medik di <SP:0 6atot Subroto%

38

BAB III MET$D$L$,I PENELITIAN

III.1 >enis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan secara potong lintang (cross sectional)% 0esain cross sectional merupakan penelitian dimana tiap subjek hanya diobser&asi satu kali dan pengukuran &ariabel subjek dilakukan pada pemeriksaan tersebut (Sudigdo Sastroasmoro, "##8)% III.2 L&kasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di <SP:0 6atot Subroto di bagian <ehabilitasi Medik periode =ktober "#** 4 Bebruari "#*"% III.3 #u*jek Penelitian III.3.1 P&/ulasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti% Pada penelitian ini populasinya adalah pasien HNP lumbosacral yang mendapatkan terapi konser&atif (non 4 operasi) dan post operasi yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto yaitu berjumlah *$) pasien% III.3.2 #am/el Sampel adalah objek yang diteliti yang dianggap mewakili seluruh populasi yaitu berjumlah $# pasien yang terdiri dari 3# pasien terapi konser&atif dan 3# pasien operasi% 0alam penelitian ini sampelnya sebagai berikut @ III.3.2.1 riteria Inklusi = *% Pasien Low Back Pain dan ischialgia karena HNP lumbosacral yang menjalani terapi konser&atif di rehabilitasi medik <SP:0 6atot Subroto%

38

39

"% Pasien Low Back Pain dan ischialgia karena HNP lumbosacral yang menjalani operasi di rehabilitasi medik <SP:0 6atot Subroto% 3% Pasien HNP lumbosacral yang berusia antara "* 4 $# tahun% '% Pasien HNP lumbosacral berjenis kelamin laki 4 laki% III.3.2.2 riteria Eksklusi = *% Pasien Low Back Pain dan ischialgia bukan karena Hernia Nukleus Pulposus (HNP)% "% Pasien HNP cer&ical% 3% Pasien HNP lumbosacral yang datanya tidak lengkap% III.! Besar #am/el +esar sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel jenuh (total sampel) berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang artinya semua populasi dijadikan sampel penelitian% III.0 I'enti"ikasi )aria*el Penelitian III.0.1 )aria*el Be*as >ariabel bebas atau &ariabel independen adalah &ariabel yang menyebabkan &ariabel lain berubah, disebut juga &ariabel aksi, &ariabel sebab, atau &ariabel yang mempengaruhi% >ariabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut @ jumlah HNP lumbosacral dan umur% III.0.2 )aria*el Terikat >ariabel terikat atau &ariabel dependen adalah &ariabel akibat atau &ariabel reaksi, atau &ariabel yang dipengaruhi% >ariabel terikat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut @ kekambuhan nyeri (baik Low Back Pain maupun ischialgia)%

40

III.1 De"inisi $/erasi&nal )aria*el +erdasarkan kerangka konsep yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disusun definisi operasional% 0efinisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Cabel *) @ Ta*el 1. De"inisi $/erasi&nal N&. 1. )aria*el 5umlah HNP lumbosacral 5umlah lumbosacral terkena 2. Hmur De"inisi +ara ukur HNP Melihat menurut rekam Hasil ukur *% * le&el "% M * le&el
(Peneliti)

#kala =rdinal

segmen &ertebra yang medis berdasarkan saat Melihat HNP rekam medis hasil M<. Hmur pasien didiagnosis lumbosacral

*% "*4'# tahun "% '*4$# tahun


(,elsey 5!, "##" I Purba 5S,"##$)

=rdinal

3.

,ekambuhan nyeri yang dirasakan di Melihat Nyeri daerah punggung rekam bawah dan penjalaran( medis nya (ischialgia)

*% ,ambuh (*(3) "% Cidak ,ambuh (M3)


(Hakelius, *79#)

=rdinal

III.2 Instrumen Penelitian .nstrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian% .nstrumen dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data rekam medik pasien HNP lumbosacral laki 4 laki yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto periode =ktober "#** 4 Bebruari "#*"%

III.3 Pr&t&k&l Penelitian

41

.dentifikasi dan perumusan masalah

<ancangan penelitian Menentukan subjek penelitian di <SP:0 6atot Subroto periode =ktober "#** 4 Bebruari "#*" Pemilihan sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi

:nalisis data dengan SPSS *9%#

Hasil

!aporan Bagan !. +ara erja Penelitian

III.4 Analisis Data

42

:nalisis dalam penelitian ini meliputi analisis uni&ariat dan bi&ariat, kemudian data diolah menggunakan software SPSS (Statistical Program for Social Science &ersi *9%# @ a% :nalisis uni&ariat digunakan untuk mengetahui gambaran masing 4 masing persentase berdasarkan tindakan, jumlah HNP lumbosacral, umur, dan kekambuhan nyeri% b% :nalisis bi&ariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara tindakan / terapi dengan kekambuhan nyeri, hubungan antara tindakan / terapi dengan kekambuhan nyeri berdasarkan umur, dan hubungan antara tindakan / terapi dengan kekambuhan nyeri berdasarkan jumlah HNP lumbosacral% Pada penelitian ini digunakan uji statistik !hi S"uare dengan tingkat kepercayaan 7)1% :pabila tidak memenuhi syarat uji statistik !hi S"uare maka digunakan uji statistik #isher sebagai alternatif%

BAB I)

43

HA#IL DAN PEMBAHA#AN

I).1 L&kasi Penelitian .>%*%* Profil !okasi Penelitian 0ahulu <SP:0 6atot Subroto ditkesad merupakan rumah sakit tentara +elanda, dikenal dengan groot militare hospital welter&eden% ,emudian pada tanggal 8 Maret *7'" mejadi rumah sakit militer angkatan darat 5epang dengan nama rikugun byoin% Sejak kemerdekaan *9 :gustus *7') dikuasai oleh tentara ,N.! dan namanya diubah menjadi militaire geneeskundige dienst yang dikenal dengan nama N!eger Hospital +ata&iaO% Pada tanggal "$ 5uli *7)# diserahkan kepada 5awatan ,esehatan :ngkatan 0arat menjadi rumah sakit tentara pusat% Momen bersejarah ini selanjutnya diperingati menjadi hari jadi <SP:0 6atot Subroto% Mengigat jasa 4 jasa !etnan 5endral 6atot Subroto yang memberikan segala 4 galanya bagi <SP:0 agar menjadi kebanggaan prajurit dan upaya meningkatkan kesejahteraan prajurit angkatan darat maka dipakailah nama 6atot Subroto dibelakang <umah Sakit :ngkatan 0arat ini% ,eberadaan pemeriksaan diagnostik mutakhir serta keasrian bangunan dan pelayanan kesehatan begitu tinggi maka sejak *799 <SP:0 6atot Subroto ditkesad ditunjuk menjadi salah satu tempat pemeriksaan dan perawatan pejabat tinggi sampai sekarang% Mengigat peran serta rumah sakit terhadap pelayanan kesehatan masyarakat, maka sejak tahun *787 <SP:0 6atot Subroto mulai membuka diri untuk pelayanan swasta sampai sekarang% 0ikenal sebagai pa&ilion dr% <% 0armawan PS untuk rawat inap% ,emudian tahun *77* didirikan bangunan $ lantai di pa&ilion ,artika untuk rawat jalan dan rawat inap% Selanjutnya diresmikan pa&ilion dr% .mam Sudjudi melayani kesehatan ibu dan bayi, pa&ilion anak untuk perawatan anak serta non pa&ilion untuk kelas tiga% Saat ini pelayanan kesehatan dilayani oleh dokter spesialis dan sub
43 unggulan seperti @ Minimal .n&asi&e spesialis dengan didukung pelayanan

44

:rthroscopy, ;ndoscopy Spine Surgery, MS2C $' slice, M<. *,) tesla, !inac 2C Stimulator, 0igital Substraction :ngiography 30 (0S:(30), HS6 ' 0imensi% .>%*%" >isi dan Misi !okasi Penelitian a% >isi ( ( ( ( ( ( ( Menjadi rumah sakit kebanggaan prajurit Menyelenggarakan fungsi pelayanan medik, penunjang medik, dan keperawatan% Menyelenggarakan fungsi rujukan dan super&ise Menyelenggarakan fungsi pendidikan dan pelatihan Menyelenggarakan fungsi penelitian/riset dan pengembangan Menyelenggarakan pembinaan profesi tenaga kerja Curut serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, menyeluruh, dan terjangkau untuk masyarakat umum b% Misi Htama

c% Misi Cambahan

I).2 Hasil I).2.1 Analisis Uni.ariat

45

*% 6ambaran distribusi jumlah pasien berdasarkan tindakan di <SP:0 6atot Subroto TABEL 2. ,am*aran 'istri*usi jumlah /asien *er'asarkan tin'akan 'i %#PAD ,at&t #u*r&t& Tin'akan &nser.ati" $/erasi T&tal (rekuensi 3# 3# 16 Persentase 9?: )# )# 166

+erdasarkan hasil penelitian didapatkan responden sejumlah $# pasien dengan gambaran frekuensi dan persentase yaitu 3# pasien ()#1) yang diterapi konser&atif dan 3# pasien ()#1) yang di operasi% 6ambaran distribusi jumlah pasien berdasarkan tindakan di <SP:0 6atot Subroto dapat dilihat pada tabel "% "% 6ambaran distribusi umur berdasarkan tindakan di <SP:0 6atot Subroto a. Tera/i &nser.ati" k&nser.ati" 'i %#PAD ,at&t #u*r&t& Umur 21 @ !6 tahun !1 @ 16 tahun T&tal (rekuensi ** *7 36 Persentase 9?: 3$,9 $3,3 166 TABEL 3. ,am*aran 'istri*usi umur *er'asarkan tera/i

+erdasarkan hasil penelitian didapatkan responden sejumlah 3# pasien dengan gambaran frekuensi dan persentase yaitu ** pasien (3$,91) yang berumur "* 4 '# tahun dan *7 pasien ($3,31) yang berumur '* 4 $# tahun% 0ari hasil penelitian menunjukkan frekuensi dan persentase pasien terapi konser&atif yang berumur '* 4 $# tahun lebih banyak daripada pasien terapi konser&atif yang berumur "* 4 '# tahun% 6ambaran distribusi umur berdasarkan terapi konser&atif di <SP:0 6atot Subroto dapat dilihat pada tabel 3% *. $/erasi

46

TABEL !. ,am*aran 'istri*usi umur *er'asarkan &/erasi 'i %#PAD ,at&t #u*r&t& Umur 21 @ !6 tahun !1 @ 16 tahun T&tal (rekuensi *# "# 36 Persentase 9?: 33,3 $$,9 166

+erdasarkan hasil penelitian didapatkan pasien sejumlah 3# responden dengan gambaran frekuensi dan persentase yaitu *# pasien (33,31) yang berumur "* 4 '# tahun dan "# pasien ($$,91) yang berumur '* 4 $# tahun% 0ari hasil penelitian menunjukkan frekuensi dan persentase pasien operasi yang berumur '* 4 $# tahun lebih banyak daripada pasien operasi yang berumur "* 4 '# tahun% 6ambaran distribusi umur berdasarkan oparasi di <SP:0 6atot Subroto dapat dilihat pada tabel '% 3% 6ambaran distribusi jumlah HNP !umbosacral berdasarkan tindakan di <SP:0 6atot Subroto a. Tera/i &nser.ati" TABEL 0. ,am*aran 'istri*usi jumlah HNP Lum*&sa-ral *er'asarkan tera/i k&nser.ati" 'i %#PAD ,at&t #u*r&t& >umlah HNP Lum*&sa-ral 1 le.el A 1 le.el T&tal (rekuensi "' $ 36 Persentase 9?: 8# "# 166

+erdasarkan hasil penelitian didapatkan pasien sejumlah 3# pasien dengan gambaran frekuensi dan persentase yaitu "' pasien (8#1) dengan jumlah HNP !umbosacral sebanyak * le&el dan $ pasien ("#1) dengan jumlah HNP !umbosacral sebanyak M * le&el% 0ari hasil penelitian menunjukkan frekuensi dan persentase pasien terapi konser&atif dengan jumlah HNP !umbosacral sebanyak * le&el lebih banyak daripada pasien terapi konser&atif dengan jumlah HNP !umbosacral sebanyak M * le&el% 6ambaran distribusi jumlah HNP

47

!umbosacral berdasarkan terapi konser&atif di <SP:0 6atot Subroto dapat dilihat pada tabel )% *. $/erasi TABEL 1. ,am*aran 'istri*usi jumlah HNP Lum*&sa-ral *er'asarkan &/erasi 'i %#PAD ,at&t #u*r&t& >umlah HNP Lum*&sa-ral 1 le.el A 1 le.el T&tal (rekuensi ") ) 36 Persentase 9?: 83,3 *$,9 166

+erdasarkan hasil penelitian didapatkan pasien sejumlah 3# pasien dengan gambaran frekuensi dan persentase yaitu ") pasien (83,31) dengan jumlah HNP !umbosacral sebanyak * le&el dan ) pasien (*$,91) dengan jumlah HNP !umbosacral sebanyak M * le&el% 0ari hasil penelitian menunjukkan frekuensi dan persentase pasien operasi dengan jumlah HNP !umbosacral sebanyak * le&el lebih banyak daripada pasien operasi dengan jumlah HNP !umbosacral sebanyak M * le&el% 6ambaran distribusi jumlah HNP !umbosacral berdasarkan operasi di <SP:0 6atot Subroto dapat dilihat pada tabel $%

'% 6ambaran distribusi kekambuhan nyeri berdasarkan tindakan di <SP:0 6atot Subroto a. Tera/i &nser.ati" tera/i k&nser.ati" 'i %#PAD ,at&t #u*r&t& ekam*uhan N7eri am*uh Ti'ak kam*uh T&tal (rekuensi 7 "* 36 Persentase 9?: 3# 9# 166 TABEL 2. ,am*aran 'istri*usi kekam*uhan n7eri *er'asarkan

+erdasarkan hasil penelitian didapatkan pasien sejumlah 3# pasien dengan gambaran frekuensi dan persentase yaitu 7 pasien (3#1)

48

kambuh dan "* pasien (9#1) tidak kambuh setelah diterapi konser&atif% 0ari hasil penelitian menunjukkan frekuensi dan persentase pasien terapi konser&atif yang tidak kambuh nyerinya lebih banyak daripada pasien terapi konser&atif yang kambuh nyerinya% 6ambaran distribusi kekambuhan nyeri berdasarkan terapi konser&atif di <SP:0 6atot Subroto dapat dilihat pada tabel 9% *. $/erasi TABEL 3. ,am*aran 'istri*usi kekam*uhan n7eri *er'asarkan &/erasi 'i %#PAD ,at&t #u*r&t& ekam*uhan N7eri am*uh Ti'ak kam*uh T&tal (rekuensi ) ") 36 Persentase 9?: *$,9 83,3 166

+erdasarkan hasil penelitian didapatkan pasien sejumlah 3# pasien dengan gambaran frekuensi dan persentase yaitu ) pasien (*$,91) kambuh dan ") pasien (83,31) tidak kambuh setelah di operasi% 0ari hasil penelitian menunjukkan frekuensi dan persentase pasien operasi yang tidak kambuh nyerinya lebih banyak daripada pasien operasi yang kambuh nyerinya% 6ambaran distribusi kekambuhan nyeri berdasarkan operasi di <SP:0 6atot Subroto dapat dilihat pada tabel 8% I).2.2 Analisis Bi.ariat *% Hubungan terapi konser&atif dan operasi dengan kekambuhan nyeri Ta*el 4. Hu*ungan Tera/i &nser.ati" 'an $/erasi 'engan ekam*uhan N7eri /a'a Pasien HNP Lum*&sa-ral Cindakan (Cerapi) ,onser&atif =perasi ,ekambuhan Nyeri ,ambuh Cidak ,ambuh B 1 B 1 7 ) 3# *$,9 "* ") 9# 83,3 Cotal B '# 3# 1 *## *## P >alue Hji !hi$S"uare J #,"""

49

Cotal

*'

"3,3

'$

9$,9

9#

*##

+erdasarkan hasil penelitian didapatkan pasien sejumlah $# pasien yang dilihat menurut kelompok tindakan dengan kelompok kekambuhan nyeri dengan gambaran frekuensi dan persentase yaitu terdapat 7 pasien (3#1) yang kambuh dan "* pasien (9#1) yang tidak kambuh setelah dilakukan terapi konser&atif, kemudian terdapat ) pasien (*$,91) yang kambuh dan ") pasien (83,31) yang tidak kambuh setelah operasi% 0ari hasil penelitian menunjukkan frekuensi dan persentase angka kekambuhan nyeri pasien terapi konser&atif lebih banyak dibandingkan dengan pasien operasi atau dengan kata lain frekuensi dan persentase angka kekambuhan nyeri pasien operasi lebih sedikit dibandingkan pasien terapi konser&atif% 0ari hasil uji statistik menggunakan uji chi$s"uare didapatkan nilai P J #,""" dengan Q J #,#) (nilai P M Q) artinya menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna efekti&itas antara terapi konser&atif dan operasi dengan kekambuhan nyeri pada pasien HNP !umbosacral% "% Hubungan terapi konser&atif dan operasi dengan kekambuhan nyeri berdasarkan umur Ta*el 16. Hu*ungan Tera/i ,onser&atif ,ambuh Cidak kambuh B 1 B 1 " 9 *8," 3$,8 7 *" 8*,8 $3," Hji #isher J #,'*7 Cotal 7 3# "* 9# ) *$,9 ") 83,3 &nser.ati" 'an $/erasi 'engan =perasi ,ambuh Cidak kambuh B 1 B 1 " 3 "# *) 8 *9 8# 8) Hji #isher J *,### ekam*uhan N7eri Ber'asarkan Umur Hmur P >alue P >alue

"* 4 '# th '* 4 $# th

50

+erdasarkan hasil penelitian didapatkan pasien sejumlah $# pasien yang dilihat menurut kelompok tindakan dengan kelompok kekambuhan nyeri berdasarkan umur dengan gambaran frekuensi dan persentase yaitu pada terapi konser&atif terdapat " pasien (*8,"1) yang kambuh dan 7 pasien (8*,81) yang tidak kambuh pada umur "* 4 '# tahun dan terdapat 9 pasien (3$,81) yang kambuh dan *" pasien ($3,"1) yang tidak kambuh pada umur '* 4 $# tahun, kemudian pada operasi terdapat " pasien ("#1) yang kambuh dan 8 pasien (8#1) yang tidak kambuh pada umur "* 4 '# tahun dan terdapat 3 pasien (*)1) yang kambuh dan *9 pasien (8)1) yang tidak kambuh pada umur '* 4 $# tahun% 0ari hasil penelitian menunjukkan frekuensi dan persentase angka kekambuhan nyeri pada pasien terapi konser&atif lebih banyak pada umur '* 4 $# tahun dibandingkan pada umur "* 4 '# tahun sedangkan angka kekambuhan nyeri pada pasien operasi lebih banyak pada umur "* 4 '# tahun dibandingkan pada umur '* 4 $# tahun% 0ari hasil uji statistik menggunakan uji #isher didapatkan nilai P J #,'*7 pada terapi konser&atif dan nilai P J *,### pada operasi dengan Q J #,#) (nilai P M Q) yang artinya menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna efekti&itas antara terapi konser&atif dan operasi dengan kekambuhan nyeri berdasarkan umur pada pasien HNP !umbosacral% 3% Hubungan terapi konser&atif dan operasi dengan kekambuhan nyeri berdasarkan jumlah HNP lumbosacral Ta*el 11. Hu*ungan Tera/i 5umlah HNP lumbosacral * le&el ,onser&atif ,ambuh Cidak kambuh B 1 B 1 &nser.ati" 'an $/erasi 'engan =perasi ,ambuh Cidak kambuh B 1 B 1 ekam*uhan N7eri Ber'asarkan >umlah HNP Lum*&sa-ral P >alue Hji $ ") *8 9) Bisher J #,3"7 3 *" "" 88 P >alue Hji Bisher J #,*83

51

M* le&el

)#

)#

"

'#

$#

Cotal

3#

"*

9#

*$,9

")

83,3

+erdasarkan hasil penelitian didapatkan pasien sejumlah $# pasien yang dilihat menurut kelompok tindakan dengan kelompok kekambuhan nyeri berdasarkan jumlah HNP lumbosacral dengan gambaran frekuensi dan persentase yaitu pada terapi konser&atif terdapat $ pasien (")1) yang kambuh dan *8 pasien (9)1) yang tidak kambuh pada HNP lumbosacral * le&el dan terdapat 3 pasien ()#1) yang kambuh dan 3 pasien ()#1) yang tidak kambuh pada HNP lumbosacral M* le&el, kemudian pada operasi terdapat 3 pasien (*"1) yang kambuh dan "" pasien (881) yang tidak kambuh pada HNP lumbosacral * le&el dan terdapat " pasien ('#1) yang kambuh dan 3 pasien ($#1) yang tidak kambuh pada HNP lumbosacral M* le&el% 0ari hasil penelitian menunjukkan frekuensi dan persentase angka kekambuhan nyeri pada pasien terapi konser&atif lebih banyak pada HNP lumbosacral * le&el dibandingkan pada HNP lumbosacral M* le&el sedangkan angka kekambuhan nyeri pada pasien operasi lebih banyak pada HNP lumbosacral * le&el dibandingkan pada HNP lumbosacral M* le&el% 0ari hasil uji statistik menggunakan uji #isher didapatkan nilai P J #,3"7 pada terapi konser&atif dan nilai P J #,*83 pada operasi dengan Q J #,#) (nilai P M Q) yang artinya menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna efekti&itas antara terapi konser&atif dan operasi dengan kekambuhan nyeri berdasarkan jumlah HNP lumbosacral pada pasien HNP !umbosacral% I).3 Pem*ahasan +erdasarakan penelitian yang dilakukan di bagian <ehabitasi Medik <SP:0 6atot Subroto periode =ktober "#** 4 Bebruari "#*" dengan cara

52

melihat rekam medis pasien HNP lumbosacral laki 4 laki selama $ minggu setelah dilakukan terapi menunjukkan hasil sebagai berikut @ I).3.1 Pem*ahasan Uni.ariat +erdasarkan distribusi umur menurut tindakan menunjukkan hasil pasien HNP lumbosacral baik yang diterapi konser&atif yaitu $3,31 maupun yang operasi yaitu $$,91 mengalami Low Back Pain dan ischialgia pada umur '* 4 $# tahun% Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan P;<0=SS. yang dilakukan di *' kota di .ndonesia yang menunjukkan bahwa penderita !ow +ack Pain terjadi pada usia '* 4 $# tahun (Purba 5S, Susilawaty 0, "##$)% Hal ini disebabkan karena dengan bertambahnya umur sesorang, maka kandungan air di dalam nucleus pulposus akan berkurang dan digantikan oleh fibrokartilago serta setabut kolagen annulus fibrosus berdegenerasi sehingga menyebabkan discus inter&ertebralis menjadi tipis, kurang lentur/kaku, dan tidak dapat dibedakan antara nucleus pulposus dan annulus fibrosus yang mengakibatkan mudah terjadi herniasi dan menimbulkan gejala yang salah satunya Low Back Pain dan ischialgia (Snell, <ichard S, "##$)% +erdasarkan distribusi jumlah HNP lumbosacral menurut tindakan menunjukkan hasil pasien HNP lumbosacral baik yang diterapi konser&atif yaitu 8#1 maupun yang operasi yaitu 83,31 mengalami herniasi pada * le&el terutama pada segmen !' 4 !) dan !) 4 S* (!ampiran)% Hasil ini sesuai dengan penelitian ,asjmir yang menunjukkan bahwa HNP dapat terjadi di semua discus inter&ertebralis, namun yang paling sering terjadi di segmen !' 4 !) dan !) 4 S* (,asjmir -., "#*#)% Hal ini disebabkan karena secara anatomis dan fisiologis segmen !' 4 !) dan atau !) 4 S* befungsi sebagai penyangga berat tubuh dan merupakan daerah yang rawan terjadi herniasi karena ligamentum longitudinal posterior hanya menutupi separuh permukaan posterior diskus serta daerah tersebut merupakan transisi dari segmen yang kurang bergerak ke segmen yang lebih banyak bergerak (mobilitas tinggi) terutama untuk gerakan fleksi dan ekstensi (:rtikel +edah)% +erdasarkan distribusi kekambuhan nyeri berdasarkan tindakan menunjukkan hasil pasien HNP lumbosacral baik yang diterapi konser&atif yaitu 9#1 maupun operasi yaitu 83,31 memiliki angka kesembuhan nyeri yang cukup

53

baik% .ni menunjukkan bahwa operasi lebih baik dalam mengurangi kekambuhan nyeri daripada terapi konser&atif% Hasil ini sesuai dengan penelitian Postacchini B yang menunjukkan bahwa Hernia Nukleus Pulposus akan membaik dalam waktu $ minggu setelah diterapi konser&atif (Postacchini B, *777)% Selain itu, hasil penelitian lain menunjukkan bahwa sebagian besar kasus herniasi (7#1) tidak membutuhkan tindakan operatif kecuali pada keadaan 4 keadaan tertentu (;thical 0igest, "##8)% I).3.2 Pem*ahasan Bi.ariat Hasil analisis bi&ariat menunjukkan bahwa bila terapi konser&atif dan operasi tersebut dibandingkan, ternyata tidak didapatkan perbedaan efekti&itas yang bermakna antara terapi konser&atif dan operasi pada pasien HNP lumbosacral% Hasil ini sesuai dengan penelitian Hakelius yang membandingkan terapi konser&atif dan operasi yang hasilnya menunjukkan bahwa terapi operasi sedikit lebih baik dalam mengurangi nyeri baik Low Back Pain maupun ischialgia pada pasien HNP lumbosacral meskipun tidak didapatkan perbedaan yang bermakna jika keduanya dibandingkan (Hakelius,*79#)% Menurut penelitian lain yang membandingkan antara terapi konser&atif dan operasi menunjukkan hasil bahwa tindakan operasi lebih cepat dalam mengurangi nyeri dibandingkan dengan terapi konser&atif tapi dalam * tahun setelah follow$u% hasil keduanya hampir sama / serupa dengan angka penurunan nyeri sekitar 7)1 ( ilco 2, Peul, et al dalam atrikel The New England Journal of Medicine, "##9)% Hasil analisis bi&ariat ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara efekti&itas terapi konser&atif dan operasi dengan kekambuhan nyeri berdasarkan umur% Hasil ini sesuai dengan penelitian Hakelius yang menunjukkan bahwa pasien yang berumur lebih tua mempunyai kemungkinan yang sama dengan pasien yang berumur lebih muda dalam hal kesuksesan dari terapi konser&atif dan operasi (Hakelius, *79#)% Hasil analisis bi&ariat ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara efekti&itas terapi konser&atif dan operasi dengan kekambuhan nyeri berdasarkan jumlah HNP lumbosacral% Hasil ini sesuai dengan penelitian hakelius yang menunjukkan bahwa kekambuhan nyeri pada pasien

54

HNP lumbosacral tergantung dari karakteristik HNP lumbosacral itu sendiri, misalnya tipe herniasi dan ukuran herniasi serta arah herniasi (Hakelius, *79#)% 0alam penelitian ini terapi konser&atif maupun operasi tidak mempengaruhi proses kekambuhan nyeri, hal ini kemungkinan disebabkan karena adanya faktor 4 faktor lain antara lain faktor internal seperti usia, jenis kelamin, merokok, +M. dan faktor eksternal seperti ergonomi, tingkat sosio 4 ekonomi, jenis pekerjaan, lingkungan pekerjaan yang mempengaruhi kekambuhan nyeri pada pasien HNP lumbosacral yang tidak dapat diteliti karena keterbatasan data% Menurut penelitian Suk, et al%, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan faktor 4 faktor yang mempengaruhi kekambuhan nyeri dari hasil operasi discectomy seperti jenis kelamin, umur, status merokok, status trauma, dan derajat dari HNP itu sendiri (Suk, et al%, "##*)% Menurut penelitian Maharani dan 0ian menunjukkan bahwa karakteristik indi&idu yang terdiri dari umur, +M., dan tingkat aktifitas serta keteraturan dan lama terapi merupakan faktor yang mempengaruhi penurunan nyeri pada pasien HNP lumbosacral (Maharani dan 0ian, "##9)% Pada penelitian ini digunakan &isual 'nalogue Scale (>:S) untuk menilai intensitas nyeri secara subjektif% Skala ini berupa garis lurus yang mewakili gejala sepanjang *# cm yang di setiap ujungnya menunjukkan tidak nyeri dan nyeri sangat hebat yang dirasakan pasien% Pasien diminta untuk menandai disepanjang garis tersebut sesuai dengan le&el intensitas nyeri yang dirasakan pasien% ,emudian jaraknya diukur dari batas kiri sampai pada tanda yang diberi oleh pasien 9ukuran mm:; 'an itulah s-&ren7a 7ang menunjukkan le.el intensitas n7eri. ,eunggulan dari skala nyeri ini (>:S) dibandingkan dengan skala nyeri yang lain antara lain memberi kebebasan penuh untuk mengidentifikasi keparahan nyeri yang dirasakan pasien dan lebih sensiti&e karena pasien dapat mengidentifikasi setiap titik daripada dipaksa untuk memilih salah satu angka atau salah satu kata (Potter I Perry, "##))% 0engan demikian, terapi konser&atif memberikan manfaat pengurangan nyeri yang sama baiknya dengan tindakan operasi pada pasien HNP lumbosacral% I).! eter*atasan

55

*% Penelitian ini menggunakan data sekunder (rekam medis) sehingga banyak data yang kurang lengkap% "% " kelompok tidak bisa dibandingkan secara utuh sehingga banyak faktor bias (&ariabel perancu) yang mempengaruhi% 3% 5umlah subjek penelitian relatif kecil dan terbatas pada pasien HNP !umbosacral yang berkunjung ke bagian <ehabilitasi Medik <SP:0 6atot Subroto%

BAB ) PENUTUP

).1

esim/ulan 0alam penelitian yang dilakukan di <ehabilitasi Medik <SP:0 6atot

Subroto periode =ktober "#** 4 Bebruari "#*" pada pasien HNP !umbosacral !aki ( !aki diperoleh kesimpulan sebagai berikut @ *% Cidak terdapat perbedaan yang bermakna efekti&itas antara terapi konser&atif dan operasi dengan kekambuhan Low Back Pain dan ischialgia pada HNP lumbosacral laki 4 laki yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto% "% Cidak terdapat perbedaan yang bermakna efekti&itas antara terapi konser&atif dan operasi dengan kekambuhan Low Back Pain dan ischialgia berdasarkan usia pada HNP lumbosacral laki 4 laki yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto% 3% Cidak terdapat perbedaan yang bermakna efekti&itas antara terapi konser&atif dan operasi dengan kekambuhan Low Back Pain dan

56

ischialgia

berdasarkan

jumlah

HNP

lumbosacral

pada

HNP

lumbosacral laki 4 laki yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto% '% 6ambaran HNP lumbosacral laki 4 laki yang diterapi konser&atif berdasarkan umur yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto yaitu terbanyak pada umur '* 4 $# tahun ($3,31) sedangkan gambaran HNP lumbosacral yang di operasi berdasarkan umur yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto yaitu terbanyak pada umur '* 4 $# tahun ($$,91)% )% 6ambaran HNP !umbosacral laki 4 laki yang diterapi konser&atif berdasarkan jumlah HNP lumbosacral menurut hasil M<. yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto yaitu terbanyak dengan jumlah * le&el (8#1) sedangkan gambaran HNP !umbosacral laki 4 laki yang di operasi berdasarkan jumlah HNP lumbosacral menurut hasil M<. yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto yaitu terbanyak dengan jumlah * le&el (83,31)% 56 $% 6ambaran HNP lumbosacral laki 4 laki yang diterapi konser&atif berdasarkan kekambuhan nyeri baik Low Back Pain maupun ischialgia yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto yaitu banyak yang tidak kambuh (9#1) sedangkan gambaran HNP lumbosacral laki 4 laki yang di operasi berdasarkan kekambuhan nyeri baik Low Back Pain maupun ischialgia yang menjalani rehabilitasi medik di <SP:0 6atot Subroto yaitu banyak yang tidak kambuh (83,31)% ).2 #aran *% 0iperlukan penelitian lebih lanjut dengan sampel / subjek yang lebih besar yang dapat mewakili populasi pasien HNP lumbosacral sehingga kesimpulan yang diperoleh dapat digeneralisasi% "% 0iperlukan penelitian yang lebih fokus terhadap tipe, ukuran, dan arah herniasi dari HNP lumbosacral%

57

3% Hntuk mendapatkan hasil yang lebih baik diperlukan penelitian tentang perbaikan klinis pasien HNP lumbosacral secara umum, terutama penilaian status fungsional dan menambah waktu penelitian% '% ,arena terapi konser&atif memberikan manfaat pengurangan nyeri yang sama baiknya dengan tindakan operasi pada pasien HNP lumbosacral maka peneliti menyarankan agar sebelum memilih tindakan yang sesuai, maka sebaiknya medis, perlu dipertimbangkan waktu, dan antara lain pertimbangan ekonomis% pertimbangan pertimbangan

DA(TA% PU#TA A

+imariotejo% "##7% !ow +ack Pain (!+P)% diakses tanggal *) 5anuari "#*" dari http@//bimaariotejo%wordpress%com/"##7/#9/#9/low(back(pain(lbp/ +orenstein 06% "##*% ;pidemiology, etiology, diagnostic e&aluation, and treatment of low back pain% 2urr =pin <heumatol D *3@*"8(3'% +ush ,, 2owen N, ,atE 0, 6ishen P% Che natural history of sciatica associated with disc pathology@ a prospecti&e study with clinical and independent radiologic follow(up% S%ine *77"D*9@*"#)(*"% 0ahlan, Muhamad Sopiyudin% "##7% Statistik untuk ,edokteran dan ,esehatan% 5akarta @ Salemba Medika% Hakelius :% Prognosis in sciatica@ a clinical follow(up of surgical and non(surgical treatment% :cta =rthop Scand Suppl *79#@*"7% Hartwig, MS, ilson !M% "##$% Nyeri dalam buku Patofisiologi ,onsep ,linis Proses 4 Proses Penyakit >ol " ;disi ...% 5akarta @ ;62% http@//catalog%nucleusinc%com/imagescooked/9$#" %jpg diakses tanggal *) 5anuari "#*" http@//chicopmr%org/pain/images/dermatomes%jpg diakses tanggal *) 5anuari "#*" http@//ilmubedah%info/hernia(nukleus(pulposus("("#**#'"*%html diakses tanggal *) 5anuari "#*" http@//Gittun%blogspot%com/"##8/*#/konsep(dasar(nyeri%html diakses tanggal *) 5anuari "#*"

58

http@//ratihastarida%files%wordpress%com/"##7/**/anatomy(hnp(pic%jpg diakses tanggal *) 5anuari "#*" http@//www%google%co%id/imgresAGJpatofisiologiKHNP diakses tanggal *) 5anuari "#*" http@//www%painneck%com/blog/wp(content/uploads/"#**/#"/herniated(disc(in( neck(eFercises%jpg diakses tanggal *) 5anuari "#*" http@//www%spineuni&erse%com/sites/default/files/legacy(images/spine3(++%jpg diakses tanggal *) 5anuari "#*" 5onsson +, StromG&ist +% <epeat decompression of lumbar ner&e roots@ a prospecti&e two(year e&aluation% J Bone Joint Surg (Br) *773D9)(+@87'(9% ,asjmir, -.% "#*#% Nyeri Spinal dalam buku :jar .lmu Penyakit 0alam jilid ... ;disi >% 5akarta @ .nternal Publishing% ,elsey 5!, Mundt 05, 6olden :!% "##"% ;pidemiology of !ow +ack Pain% .n @ 5ayson M.> (ed%)% Che !umbal Pain and +ack Pain, ' th ;dition, ;dinburg @ 2hurchill !i&ingstone D )39()'7%
!ubis .% "##3% ;pidemiologi Nyeri Punggung +awah dalam Nyeri Punggung +awah% ,elompok Studi nyeri Perhimpunan 0iokter Spesialis Saraf .ndonesia ( P;<0=SS.) D *("%

Maher, Salmond I Pellino% "##"% !ow +ack Pain Syndroma% Philadelpia@ B: 0a&is 2ompany% Maigne 5(-, <ime +, 0eligne +% 2omputed tomographic follow(up study of forty(eight cases of nonoperati&ely treated lumbar inter&ertebral disc herniation% S%ine *77"D*9@*#9*('% Manohar M% Panjabi%"##3% 2linical spinal instability and low back pain% 5ournal of ;lectromyography and ,inesiology *3@39*4397 Moore, ,eith !% "##"% :natomi ,linis 0asar% 5akarta @ Hipokrates% Nachemson :% *77"% !atest knowledge of low back pain@ a critical look% 2lin =rthop and <elated <es D "97@8("#% =PSulli&an M6, 2onnolly :;, +uckley CB% <ecurrent lumbar disc protrusion% Br J Neurosurg *77#D'@3*7(")% Postacchini B, Management of Herniation of Che !umbar 0isc% J Bone Joint Surg (Br) *777 @ )$9()9'% Potter, P%:, Perry, :%6% "##)% +uku :jar Bundamental ,eperawatan @ ,onsep,Proses,0an Praktik%;disi '%>olume *% 5akarta @ ;62% Purba 5S, <umawas :M% "##$% Nyeri punggung bawah@ Studi epidemiologi, patofisiologi dan penanggulangan% +erkala Neurosains D 9@8)(73% <akel, 0% "##3% !ow +ack Pain% 0iakses tanggal *) 5anuari "#*" dari http@//www%clinicale&idence%com <ock&ille (M0)@ H%S% 0epartment of Health and Human Ser&ices, Public Health Ser&ice, :H2P<D *77' 0ec% *$# Saal 5:, Saal 5S, HerEog <5% Che natural history of lumbar inter&ertebral disc eFtrusions treated nonoperati&ely% S%ine *77#D*)@$83($% Sastroasmoro, Sudigdo% "##8% 0asar 4 0asar Metodologi Penelitian ,linis ;disi ke(3% 5akarta @ 2>% Sagung Seto% Semijurnal Barmasi dan ,edokteran% "##8% ;thical 0igest No% )" tahun >. 5uni "##8% Mengenali !+P D $'(9*% Snell, <ichard S% "##$% :natomi ,linis Hntuk Mahasiswa ,edokteran% 5akarta @ ;62%

59

Sternbach, <%:% *78)% Sur&ey of pain in the Hnited StatesDthe Nurpin Pain, <eport, 2lin 5, Pain "D'74$3 % Suk ,S, !ee HM, Moon SH, et al% "##*% <ecurrent lumbar disc herniation@ result of operati&e management, Spine "$@ $9"4$9$ % Camsuri, :% "##9% ,onsep dan penatalaksanaan nyeri% 5akarta @ ;62% &an Culder M , ,oes + % !ow back pain and sciatica% 2lin ;&id "##*D $@ 8$(83% ilco Peul, M%0%, Hans 2% &an Houwelingen, Ph%0%, et al% "##9% Che Hague Spine .nter&ention Prognostic Study 6roup N ;ngl 5 Med "##9D 3)$@""')("")$ May 3*, "##9 im de 5ong% "##)% +uku :jar .lmu +edah ;disi "% 5akarta @ ;62%

LAMPI%AN

60

PE%M$H$NAN IBIN PENELITIAN

61

PE%M$H$NAN IBIN PENELITIAN

62

PEMBE%IAN IBIN PENELITIAN

63

DATA PA#IEN

64

No. CM

nama pasie n

umur pasie n

letak HNP lumbosacral berdasarkan MRI

tindaka n

kekambuha n nyeri

klasifika si umur

371531 370635 368937 167620 350601 292624 308441 368273 369880 366875 368260 321179 301013 371550 374856 373829 217070 125171 380259 380519 315959 302535 379082 362230 270091 254174 283879 372131 368484 109051 369903 351393 360312 353535 345422 216587 244717 367886

AH S F AS LHS MM H M !" M# T M! AS S $S %A MF & ML' ( 'A A #S S S S MK S H( S A" + , A F MH + !S

34 41 41 36 41 47 47 32 34 47 50 37 31 47 52 40 57 49 54 46 34 46 31 27 51 47 23 47 45 50 38 57 23 36 57 56 45 50

L5 -S1 L3 - L4 L4 - L5 L5 - S1 L4 - L5 L4 - L5 L2 - L3, L3 - L4 L4 - L5 L4 - L5, L5 - S1 L1 - L2 L4 - L5, L5 - S1 L4 - L5 L4 - L5 L5 - S1 L4 - L5 L2 - L3 L5 - S1 L4 - L5 L4 - L5 L4 - L5, L5 - S1 L4 - L5, L5 - S1 L4 - L5 L5 - S1 L5 - S1 L5 - S1 L4 - L5 L4 - L5 L2 - L3, L3 - L4, L4 - L5 L4 - L5 L4 - L5 L5 - S1 L4 - L5 L4 - L5 L1 - L2 L3 - L4, L4 - L5 L4 - L5 L4 - L5 L4 - L5

Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons Kons )* )* )* )* )* )* )* )*

Tk Tk Tk Tk K K K Tk K Tk Tk Tk Tk Tk Tk K K Tk Tk Tk Tk Tk Tk Tk Tk K Tk K K Tk Tk K Tk K K Tk Tk Tk

21 - 40 th 41 - 60 th 41 - 60 th 21 - 40 th 41 - 60 th 41 - 60 th 41 - 60 th 21 - 40 th 21 - 40 th 41 - 60 th 41 - 60 th 21 - 40 th 21 - 40 th 41 - 60 th 41 - 60 th 21 - 40 th 41 - 60 th 41 - 60 th 41 - 60 th 41 - 60 th 21 - 40 th 41 - 60 th 21 - 40 th 21 - 40 th 41 - 60 th 41 - 60 th 21 - 40 th 41 - 60 th 41 - 60 th 41 - 60 th 21 - 40 th 41 - 60 th 21 - 40 th 21 - 40 th 41 - 60 th 41 - 60 th 41 - 60 th 41 - 60 th

jumlah HNP lumbosacr al berdasarka n MRI 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level

65

337004 226660 334109 008955 303005 241501 106688 360793 371752 972180 374460 347052 331702 252875 301374 026838 378575 348240 109051 203045 326189 263396

A " S + FSL! S ' -S M HS ! H " M. K S! M . S ,S ( S

30 46 47 55 38 43 50 38 21 22 53 49 26 58 51 47 48 40 50 55 42 51

L4 - L5 L5 - S1 L4 - L5 L4 - L5 L3 - L4 L5 - S1 L4 - L5 L4 - L5 L4 - L5, L5 -S1 L5 - S1 L4 - L5, L5 - S1 L2 - L3 L4 - L5 L5 - S1 L4 - L5, L5 - S1 L4 - L5, L5 - S1 L4 - L5 L3 - L4 L5 - S1 L4 - L5 L4 - L5 L4 - L5

)* )* )* )* )* )* )* )* )* )* )* )* )* )* )* )* )* )* )* )* )* )*

Tk Tk Tk Tk Tk Tk Tk K Tk Tk Tk Tk Tk Tk K Tk Tk Tk Tk Tk Tk Tk

21 - 40 th 41 - 60 th 41 - 60 th 41 - 60 th 21 - 40 th 41 - 60 th 41 - 60 th 21 - 40 th 21 - 40 th 21 - 40 th 41 - 60 th 41 - 60 th 21 - 40 th 41 - 60 th 41 - 60 th 41 - 60 th 41 - 60 th 21 - 40 th 41 - 60 th 41 - 60 th 41 - 60 th 41 - 60 th

1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level 1 level

,eterangan @ *% ,ons% @ konser&atif "% =p% 3% ,% @ operasi @ kambuh '% Ck% @ tidak kambuh )% Ch% @ tahun

ANALI#I# UNI)A%IAT

66

TINDA AN
tindakan yang dilakukan pada responden Cumulative Frequency Valid konservatif operasi Total 30 30 60 Percent 50.0 50.0 100.0 Valid Percent 50.0 50.0 100.0 Percent 50.0 100.0

1.

TE%API

$N#E%)ATI(

a% Distri*usi Umur

67

klasifikasi umur Cumulative Frequency Valid 1 ! "0 ta#un "1 ! 60 ta#un Total 11 1% 30 Percent 36.$ 63.3 100.0 Valid Percent 36.$ 63.3 100.0 Percent 36.$ 100.0

b% Distri*usi >umlah HNP Lum*&sa-ral

68

jumlah HNP lumbosacaral berdasarkan MRI responden 1 Cumulative Frequency Valid 1 level ' 1 level Total " 6 30 Percent &0.0 0.0 100.0 Valid Percent &0.0 0.0 100.0 Percent &0.0 100.0

c% Distri*usi

ekam*uhan N7eri

69

kekambuhan nyeri responden Cumulative Frequency Valid kam(u# tidak kam(u# Total % 1 30 Percent 30.0 $0.0 100.0 Valid Percent 30.0 $0.0 100.0 Percent 30.0 100.0

2.

$PE%A#I

70

a. Distri*usi Umur
klasifikasi umur Cumulative Frequency Valid 1 ! "0 ta#un "1 ! 60 ta#un Total 10 0 30 Percent 33.3 66.$ 100.0 Valid Percent 33.3 66.$ 100.0 Percent 33.3 100.0

*. Distri*usi >umlah HNP Lum*&sa-ral

71

klasifikasi HNP lumbosacral berdasarkan MRI responden Cumulative Frequency Valid 1 level ' 1 level Total 5 5 30 Percent &3.3 16.$ 100.0 Valid Percent &3.3 16.$ 100.0 Percent &3.3 100.0

-. Distri*usi

ekam*uhan N7eri

72

kekembuhan nyeri responden Cumulative Frequency Valid kam(u# tidak kam(u# Total 5 5 30 Percent 16.$ &3.3 100.0 Valid Percent 16.$ &3.3 100.0 Percent 16.$ 100.0

ANALI#I# BI)A%IAT

73

a%

Hubungan Cerapi ,onser&atif dan =perasi dengan ,ekambuhan Nyeri pada Pasien HNP !umbosacral
tindakan yang dilakukan pada responden * kekambuhan nyeri responden Crosstabulation kekam(u#an nyeri responden kam(u# tindakan yan) dilakukan pada responden konservatif Count *+pected Count , -it#in tindakan yan) dilakukan pada responden operasi Count *+pected Count , -it#in tindakan yan) dilakukan pada responden Total Count *+pected Count , -it#in tindakan yan) dilakukan pada responden 1" 1".0 3.3, "6 "6.0 $6.$, 60 60.0 100.0, 5 $.0 16.$, 5 3.0 &3.3, 30 30.0 100.0, % $.0 30.0, tidak kam(u# 1 3.0 $0.0, Total 30 30.0 100.0,

Chi !"uare #ests /symp. 0i). Value Pearson C#i!0quare Continuity Correction( 3ikeli#ood 4atio Fis#er5s *+act Test 6 of Valid Cases 60 1."%1a .&3% 1.50$ .f 1 1 1 1 !sided2 . .360 . 0 .360 .1&0 *+act 0i). 1 !sided2 *+act 0i). 11!sided2

a. 0 cells 1.0,2 #ave e+pected count less t#an 5. T#e minimum e+pected count is $.00. (. Computed only for a + ta(le

74

b%

Hubungan Cerapi ,onser&atif dan =perasi dengan ,ekambuhan Nyeri +erdasarkan Hmur ( ,onser&atif
klasifikasi umur * kekambuhan nyeri responden Crosstabulation kekam(u#an nyeri responden kam(u# klasifikasi umur 1 ! "0 ta#un Count *+pected Count , -it#in klasifikasi umur "1 ! 60 ta#un Count *+pected Count , -it#in klasifikasi umur Total Count *+pected Count , -it#in klasifikasi umur 3.3 1&. , $ 5.$ 36.&, % %.0 30.0, tidak kam(u# % $.$ &1.&, 1 13.3 63. , 1 1.0 $0.0, Total 11 11.0 100.0, 1% 1%.0 100.0, 30 30.0 100.0,

Chi !"uare #ests /symp. 0i). 1 ! Value Pearson C#i!0quare Continuity Correction( 3ikeli#ood 4atio Fis#er5s *+act Test 6 of Valid Cases 30 1.155a ."3$ 1. 13 .f 1 1 1 sided2 . & .50& . $1 ."1% . 5& *+act 0i). 1 ! sided2 *+act 0i). 11! sided2

a. 1 cells 1 5.0,2 #ave e+pected count less t#an 5. T#e minimum e+pected count is 3.30. (. Computed only for a + ta(le

=perasi

75

klasifikasi umur * kekembuhan nyeri responden Crosstabulation kekem(u#an nyeri responden kam(u# klasifikasi umur 1 ! "0 ta#un Count *+pected Count , -it#in klasifikasi umur "1 ! 60 ta#un Count *+pected Count , -it#in klasifikasi umur Total Count *+pected Count , -it#in klasifikasi umur 1.$ 0.0, 3 3.3 15.0, 5 5.0 16.$, tidak kam(u# & &.3 &0.0, 1$ 16.$ &5.0, 5 5.0 &3.3, Total 10 10.0 100.0, 0 0.0 100.0, 30 30.0 100.0,

Chi !"uare #ests /symp. 0i). 1 ! Value Pearson C#i!0quare Continuity Correction( 3ikeli#ood 4atio Fis#er5s *+act Test 6 of Valid Cases a. 30 .1 0a .000 .11$ .f 1 1 1 sided2 .$ % 1.000 .$3 1.000 .551 *+act 0i). 1 ! sided2 *+act 0i). 11! sided2

cells 150.0,2 #ave e+pected count less t#an 5. T#e minimum e+pected count is 1.6$.

(. Computed only for a + ta(le

76

c%

Hubungan Cerapi ,onser&atif dan =perasi dengan ,ekambuhan Nyeri +erdasarkan 5umlah HNP !umbosacral ( ,onser&atif
jumlah HNP lumbosacaral berdasarkan MRI responden 1 * kekambuhan nyeri responden Crosstabulation kekam(u#an nyeri responden kam(u# 7umla# 86P lum(osacaral (erdasarkan 94: responden 1 1 level Count *+pected Count , -it#in 7umla# 86P lum(osacaral (erdasarkan 94: responden 1 ' 1 level Count *+pected Count , -it#in 7umla# 86P lum(osacaral (erdasarkan 94: responden 1 Total Count *+pected Count , -it#in 7umla# 86P lum(osacaral (erdasarkan 94: responden 1 % %.0 30.0, 1 1.0 $0.0, 30 30.0 100.0, 3 1.& 50.0, ". 50.0, 3 6 6.0 100.0, $. 5.0, 6 tidak kam(u# 1& 16.& $5.0, Total " ".0 100.0,

Chi !"uare #ests /symp. 0i). 1 ! Value Pearson C#i!0quare Continuity Correction( 3ikeli#ood 4atio Fis#er5s *+act Test 6 of Valid Cases a. 30 1." %a ."&6 1.3" .f 1 1 1 sided2 . 3 ."&6 . "$ .3 % . 3$ *+act 0i). 1 ! sided2 *+act 0i). 11! sided2

cells 150.0,2 #ave e+pected count less t#an 5. T#e minimum e+pected count is 1.&0.

77

=perasi
klasifikasi HNP lumbosacral berdasarkan MRI responden * kekembuhan nyeri responden Crosstabulation kekem(u#an nyeri responden kam(u# tidak kam(u# 3 ". 1 .0, 0.& &&.0, Total 5 5.0 100.0,

klasifikasi 86P lum(osacral (erdasarkan 94: responden

1 level

Count *+pected Count , -it#in klasifikasi 86P lum(osacral (erdasarkan 94: responden

' 1 level

Count *+pected Count , -it#in klasifikasi 86P lum(osacral (erdasarkan 94: responden .& "0.0, ".

5 5.0 100.0,

60.0,

Total

Count *+pected Count , -it#in klasifikasi 86P lum(osacral (erdasarkan 94: responden

5 5.0 16.$,

5 5.0 &3.3,

30 30.0 100.0,

Chi !"uare #ests /symp. 0i). 1 ! Value Pearson C#i!0quare Continuity Correction( 3ikeli#ood 4atio Fis#er5s *+act Test 6 of Valid Cases 30 .35
a

*+act 0i). 1 ! sided2

*+act 0i). 11! sided2

.f 1 1 1

sided2 .1 5 .3&1 .16

.$6& 1.%5$

.1&3

.1&3

a. 3 cells 1$5.0,2 #ave e+pected count less t#an 5. T#e minimum e+pected count is .&3. (. Computed only for a + ta(le

78

Вам также может понравиться