Вы находитесь на странице: 1из 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. 1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Jaringan payudara dibentuk oleh glandula yang memproduksi air susu (lobulus) yang dialirkan ke puting (nipple) melalui duktus. Stuktur lainnya adalah jaringan lemak yang merupakan komponen terbesar, connective tissue, pembuluh darah dan saluran beserta kelenjar limfatik. Setiap payudara mengandung 15 !" lobus yang tersusun sirkuler. Jaringan lemak (subcutaneus adipose tissue) yang membungkus lobus memberikan bentuk dan ukuran payudara. #iap lobus terdiri dari beberapa lobulus yang merupakan tempat produksi air susu sebagai respon dari signal hormonal. #erdapat $ hormon yang mempengaruhi payudara yakni estrogen, progesteron dan prolaktin, yang menyebabkan jaringan glandular payudara dan uterus mengalami perubahan selama siklus menstruasi. %reola adalah area hiperpigmentasi di sekitar puting.1

&ambar 1. %natomi 'ayudara (ormal!

II. 2 Definisi )anker 'ayudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. )anker ini bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. #erdapat beberapa jenis kanker payudara* $ )arsinoma in situ )arsinoma in situ artinya adalah kanker yang masih berada pada tempatnya, merupakan kanker dini yang belum menyebar atau menyusup keluar dari tempat asalnya. )arsinoma duktal )arsinoma duktal berasal dari sel sel yang melapisi saluran yang menuju ke puting susu. Sekitar +", kanker payudara merupakan karsinoma duktal. )anker ini bisa terjadi sebelum maupun sesudah masa menopause. )adang kanker ini dapat diraba dan pada pemeriksaan mammogram, kanker ini tampak sebagai bintik bintik kecil dari endapan kalsium (mikrokalsifikasi). )anker ini biasanya terbatas pada daerah tertentu di payudara dan bisa diangkat secara keseluruhan melalui pembedahan. Sekitar !5 $5, penderita karsinoma duktal akan menderita kanker invasif (biasanya pada payudara yang sama). )arsinoma lobuler )arsinoma lobuler mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, biasanya terjadi setelah menopause. )anker ini tidak dapat diraba dan tidak terlihat pada mammogram, tetapi biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada mammografi yang dilakukan untuk keperluan lain. Sekitar !5 $", penderita karsinoma lobuler pada akhirnya akan menderita

kanker invasif (pada payudara yang sama atau payudara lainnya atau pada kedua payudara). )anker invasif )anker invasif adalah kanker yang telah menyebar dan merusak jaringan lainnya, bisa terlokalisir (terbatas pada payudara) maupun metastatik (menyebar ke bagian tubuh lainnya). Sekitar -", kanker payudara invasif adalah kanker duktal dan 1", adalah kanker lobuler. )arsinoma meduler )anker ini berasal dari kelenjar susu. II. !tiologi

'enyebab pasti dari kanker payudara belum diketahui. (amun, ada beberapa faktor resiko yang bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker payudara. .eberapa alasannya sebagai berikut*1 a. /aktor umur Semakin bertambahnya umur meningkatkan resiko kanker payudara. 0anita paling sering terserang kanker payudara adalah usia di atas 1" tahun. 0anita berumur di ba2ah 1" tahun juga dapat terserang payudara, namun resikonya lebih rendah dibandingkan 2anita di atas 1" tahun. b. Jenis kelamin )anker payudara pada pria (male breast cancer) jarang terjadi. )anker payudara pria paling sering terjadi pada pria antara usia 3" dan 4" tahun. 5nsiden kanker payudara pada pria dibandingkan dengan 2anita adalah 1*1"". c. 6i2ayat keluarga

6i2ayat keluarga ada yang menderita kanker payudara pada ibu, saudara perempuan, kakak7adik risikonya ! $ kali lebih tinggi. d. /aktor hormon /aktor hormon merupakan faktor yang banyak berpengaruh pada timbulnya kanker payudara, seperti mendapat haid pertama (menarke) kurang dari 1! tahun risikonya 1,4 $,1 kali lebih tinggi daripada 2anita dengan menarke yang datang pada usia normal atau lebih dari 1! tahun, mati haid (menopause) setelah umur 55 tahun risikonya !,5 5 kali lebih tinggi, tidak menikah 7nullipara atau tidak pernah melahirkan anak risikonya ! 1 kali lebih tinggi daripada 2anita yang ka2in dan punya anak, melahirkan anak pertama setelah umur $5 tahun risikonya ! kali lebih besar, dan tidak pernah menyusui anak risikonya lebih tinggi untuk mendapat kanker payudara. e. 'ernah mengalami infeksi, trauma7benturan, operasi payudara akibat tumor jinak (kelainan fibrikostik dan fibroadenoma) atau tumor ganas payudara kontralateral risikonya $ + kali lebih besar. f. 'ernah menggunakan obat hormonal yang lama, seperti terapi sulih hormon atau hormonal replacement therapy (86#), dan pengobatan kemandulan. g. 'ernah mengalami operasi ginekologis tumor ovarium, risikonya $ 1 kali lebih tinggi. h. 'emakaian kontrasepsi oral pada penderita tumor payudara jinak seperti kelainan fibrokistik yang ganas akan meningkatkan risiko untuk mendapatkan kanker payudara 11 kali lebih tinggi. i. 'ernah mendapat radiasi sebelumnya pada payudara atau dinding dada, misalnya untuk pengobatan keloid risikonya ! $ kali lebih tinggi.

10

j. 'erubahan gaya hidup* diet tinggi kalori, diet tinggi lemak, konsumsi alkohol 9 merokok dan obesitas pada menopause.

II. " !#idemiologi )anker payudara merupakan jenis kanker yang sering ditemui pada 2anita di dunia, meliputi 13, dari semua jenis kanker yang diderita oleh 2anita. Sebanyak 51+.""" 2anita dilaporkan mengalami kematian akibatnya pada tahun !""1. :ari 3"".""" kasus kanker payudara baru yang didiagnosis setiap tahunnya sebanyak $5".""" diantaranya ditemukan di negara maju, sedangkan sisanya ditemukan di negara yang sedang berkembang. :i %merika Serikat, kira kira 145.""" 2anita didiagnosis menderita kanker payudara.1 :i sebagian besar negara di %sia, insiden kanker payudara berdasarkan %ge Standardi;ed 6atio (%S6) masih rendah 2alaupun angka tersebut mencapai lebih dari 5" per 1"".""" penduduk (2orld standardi;ed rate) di <anila, /ilipina dan )arachi selatan, 'akistan.($) )anker payudara merupakan penyebab utama dalam hal insiden dan kematian yang terjadi akibat kanker pada 2anita. 'ada tahun !""" insiden kanker payudara di 5ndonesia berdasarkan %S6 adalah sebesar !",3 (!",3 per 1"".""" penduduk) dengan mortalitas sebesar 1",1 (1",1 per 1"".""" penduduk) atau se banyak 1".45$ orang. Sedangkan pada tahun !""5 mortalitas akibat kanker payudara menurut %S6 adalah sebesar 1",+ per 1"".""" penduduk dengan jumlah kematian sebanyak 1!.$5! orang. )anker payudara merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting, karena morbiditas dan mortalitasnya yang tinggi. 1 )anker payudara merupakan kanker kedua terbanyak setelah kanker leher rahim pada 2anita di 5ndonesia. :i 5ndonesia, karena tidak tersedianya registrasi berbasis patologi dengan insiden relative 11,5, (artinya 11 1! kasus baru per 1"".""" penduduk berisiko.1,5,3

11

II. $ Diagnosis #erdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam diagnosis kanker payudara yaitu anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. 1,5,3 a. %namnesis 8al hal yang perlu kita tanyakan ialah* 1. !. 5dentitas )eluhan utama, meliputi benjolan (4", dari penderita), nyeri, nipple discharge, ec;ema sekitar areola, dimpling, ulserasi, dan peau d orange. $. 1. 5. 'erjalanan penyakit .erat badan dan nafsu makan )eluhan tambahan, berhubungan dengan metastasisnya, meliputi nyeri tulang (misalnya vertebra, femur), rasa penuh ulu hati, batuk, sesak, sakit kepala hebat, dan keluhan lainnya. 3. b. 'emeriksaan fisik 1. !. 'emeriksaan status generalis 'emeriksaan status lokalis, meliputi 5nspeksi tumor* ketika pasien duduk dengan lengan di samping dan di atas kepala untuk menilai simetrisitas payudara kanan dan kiri, kelainan papilla* letak, bentuk, dan retraksi, perubahan kulit* tanda radang, peau d orange, dimpling, ulserasi, dan nodul satelit). %simetri, retraksi puting, atau dimpling kulit dapat dipertegas ketika pasien mengangkat lengannya di atas kepala. 'alpasi tumor* ketika pasien duduk dan berdiri dengan lengan yang abduksi, dapat dilakukan dengan gerakan secara memutar jari pemeriksa atau secara hori;ontal, untuk menilai lokasi tumor, ukurannya, konsistensi, batas, dan mobilitasnya. /aktor risiko untuk menjadi kanker payudara

12

'emeriksaan )&. regional* ditentukan status )&. aksila, supraklavikuler dan infraklavikuler yaitu jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksir satu sama lain atau dengan jaringan sekitar. )etika memeriksa, pasien dalam posisi duduk dan pemeriksa berada di depan pasien. %ksila kanan diperiksa dengan menggunakan tangan kanan pemeriksa dan sebaliknya. 'emeriksaan organ lain* berkaitan dengan daerah yang dicurigai metastasis (paru, tulang, hepar, otak dan lain lain). c. 'emeriksaan penunjang 'emeriksaan yang dapat dilakukan ialah* 1. 'emeriksaan radiodiagnostik atau imaging :apat dibedakan menjadi dua yaitu yang direkomendasikan (=S& payudara dan mammografi untuk tumor > $ cm, foto toraks, =S& abdomen) dan atas indikasi (optional) (Bone scanning atau bone survey bila sitologi atau klinis sangat mencurigakan pada tumor > 5 cm, ?# Scan) !. 'emeriksaan sitologi (Fine Needle Aspiration Biopsy) :ilakukan pada lesi yang secara klinis dan radiologik dicurigai ganas. $. 'emeriksaan histopatologi (gold standard diagnostic) :apat dilakukan dengan potong beku dan atau paraffin. .ahan pemeriksaannya dapat diambil melalui* a. Core biopsy b. .iopsi eksisional untuk tumor ukuran @ $ cm c. .iopsi insisional untuk tumor ukuran > $ cm sebelum operasi definitive atau inoperable d. Specimen mastektomi disertai pemeriksaan )&.

13

e. Spesimen immunohistokimia* A6, '6, c erb. ! (8A6 ! neu), cathepsin :, p5$ (situasional) 1. Baboratorium .erupa pemeriksaan laboratorium rutin dan pemeriksaan kimia darah sesuai dengan perkiraan metastasis.

II. % Stadium Klinis Stadium klinis dapat digunakan untuk menentukan jenis pengobatan dan prognosis. Selain itu, juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi jenis pengobatan dan prognosis yaitu*

Jenis sel kanker &ambaran kanker 6espon kanker terhadap hormon* kanker yang memiliki reseptor estrogen tumbuh secara lebih lambat dan lebih sering ditemukan pada 2anita pasca menopause. %da atau tidaknya gen penyebab kanker payudara. )anker payudara diklasifikasikan berdasarkan sistem #(< (#umor, (odus limfatikus regional, dan <etastasis) oleh %J?? (American Joint Committee on Cancer) dan =5?? (Union Internationale Contre Cancere) tahun !""! sebagai berikut*1,5,3
T = ukuran tumor primer #umor primer tidak dapat dinilai #idak terdapat tumor primer )arsinoma in situ :uctal carcinoma in situ Bobular carcinoma in situ 'enyakit paget pada puting tanpa adanya tumor #umor dengan ukuran diameter terbesarnya D ! cm %danya mikroinvasi ukuran D ",1 cm #umor dengan ukuran > ",1 ",5 cm 14

#C #" #is #is (:?5S) #is (B?5S) #is ('aget) #1 #1mic #1a

#1b #1c #! #$ #1 #1a #1b #1c #1d (C (" (1 (! (!a (!b

($

($a ($b ($c 'atologi (p()a )&. regional tidak bias dinilai (telah diangkat sebelumnya atau tidak p(C diangkat) #idak terdapat metastasis ke )&. secara patologi, tanpa pemeriksaan p(" tambahan untuk isolated tumor cells (5#?) ITC adalah sel tumor tunggal atau elompo sel ecil dengan u uran tida lebih dari !"# mm yang biasanya hanya terdete si dengan pe$arnaan imunohisto imia %I&C' ata metode molecular lainnya tapi masih dalam pe$arnaan &(). ITC tida selau menun*u an adanya a tivitas eganasan seperti proli+erasi atau rea si stromal. p(H(i ) #idak terdapat metastasis)&. secara histologis, 58? negatif. #idak terdapat metastasis)&. secara histologis, 58? positif. #idak p(H(iI) terdapat kelompok 58? yang lebih dari ",! mm. #idak terdapat metastasis)&. secara histologis, pemeriksaan molecular p(H(mol ) negatif (6# '?6)b p(H(molI #idak terdapat metastasis)&. secara histologis, pemeriksaan molecular ) positif +6# '?6). a. ,lasi+i asi berdasar an dise si ,-B a sila dengan atau tanpa pemeri saan 15

#umor dengan ukuran > ",5 E 1 cm #umor dengan ukuran > 1 E ! cm #umor dengan ukuran diameter terbesarnya > ! E 5 cm #umor dengan ukuran diameter terbesarnya > 5 cm =kuran tumor berapapun dengan ekstensi lansung ke dinding dada atau kulit Akstensi ke dinding dada (tidak termasuk otot pektoralis) Adema (termasuk peau dF orange), ulserasi, nodul satelit pada kulit yang terbatas pada 1 payudara <encakup kedua hal di atas <astitis karsinomatosa N = Kelenjar getah bening regional )&. regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya) #idak terdapat metastasi )&. <etastasi )&. aksila ipsilateral yang mobil <etastasiske )&. aksila ipsilateral terfiksir, berkonglomerasi, atau adanya pembesaran )&. mamaria interna ipsilateral (terdeteksi secar klinis, dengan pemeriksaan fisik atau imaging (di luar limfoscintigrafi)) <etastasispada )&. aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat ke struktur lain <etastasis hanya pada )&. mamria interna ipsilateral secara klinis dan tidak terdapat metastasis pada )&. aksila <etastasis pada )&. infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa metastasis )&. aksila atau klinis terdapat metastasis pada )&. mamaria interna ipsilateral klinis dan metastasis pada )&. aksilaG atau metastasis pada )&. supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis pada )&. aksila7mamaria interna. <etastasis ke )&. infraklavikular ipsilateral <etastasis ke )&. mamaria interna dan )&. aksila <atastasis ke )&. supraklavikula

sentinel node. ,lasi+i asi berdasar an hanya pada dise si sentinel node tanpa dise si ,-B a sila ditandai dengan %sn' untu sentinel node" contohnya. pN!%i/' %sn'. b. 0T12C0. reverse transcriptase3polymerase chain reaction. <etastasis pada 1 $ )&. aksila dan atau )&. mamaria interna (klinis negatif yaitu tidak terdeteksi dengan pencitraan (kecuali limfoscintigrafi) p(1 atau dengan pemeriksaan fisik) secara mikroskopis yang terdeteksi dengan sentinel node diseksi. p(1mic <ikrometastasis (> ",! E !," mm). p(1a <etastasis pada )&. aksila 1 $ buah. <etastasis pada )&. (klinis negatif yaitu tidak terdeteksi dengan p(1b pencitraan (kecuali limfoscintigrafi) atau dengan pemeriksaan fisik) secara mikroskopis yang terdeteksi dengan diseksi sentinel node. <etastasis pada 1 $ )&. aksila dan )&. mamaria interna secara mikroskopis melalui diseksi sentinel node dan secara klinis negatif (jika p(1c terdapat > $ buah )&. aksila yang positif, maka )&. mamaria interna diklasifikasikan sebagai p($b untuk menunjukkan peningkatan besarnya tumor). <etastasis pada 1 + )&. aksila atau secara klinis terdapat pembesara p(! )&. mamaria interna tanpa metastasis )&. aksila. <etastasis pada 1 + )&. aksila (paling kurang terdapat 1 deposit tumor p(!a lebih dari !," mm). <etastasis pada )&. mamaria interna secara klinis tanpa metastasis p(!b )&. aksila. <etastasis pada 1" atau lebih )&. aksilaG atau infraklavikula atau metastasis )&. mamria interna (klinis) pada satu atau lebih )&. aksila p($ yang positifG atau pada metastasis )&. aksila yang positif lebih dari $ dengan metastasis mikroskopis )&. mamaria interna negatifG atau pada )&. supraklavikula. <etastasis pada 1" atau lebih )&. aksila (paling kurang pusat deposit p($a tumor lebih dari !," mm), atau metastasis pada )&. infraklavikula. <etastasis )&. mamria interna ipsilateral (klinis) dan metastasis pada )&. aksila 1 atau lebihG atau metastasis pada )&. aksila $ buah dengan p($b terdapat metastasis mikroskopis pada )&. mamaria interna yang terdeteksi dengan diseksi sentinel node yang secara klinis negatif. p($c <etastasis pada )&. supraklavikula ipsilateral M = metastasis jauh <C <etastasisjauh belum dapat dinilai #idak terdapat metastasisjauh <" #erdapat metastasis jauh <1

Stadium
Stadium T 16 N M

0 I IIA IIB

IIIA

IIIB IIIC IV

#is #1 #" #1 #! #! #$ #" #1 #! #$ #$ #1 #1 #1 #iap # #iap #

(" (" (1 (1 (" (1 (" (! (! (! (1 (! (" (1 (! ($ #iap (

<" <" <" <" <" <" <" <" <" <" <" <" <" <" <" <" <1

17

&ambar !. Stadium )anker 'ayudara

II. & Penatala'sanaan 'engobatan kanker payudara bertujuan untuk mendapatkan kesembuhan yang tinggi dengan kualitas hidup yang baik. Hleh karena itu terapi dapat bersifat kuratif atau paliatif. 'engobatan kanker payudara dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar berdasarkan cara bekerja dan 2aktu digunakan. 'engobatan kanker ada dua jenis, yaitu pengobatan lokal dan pengobatan sistemik. 'engobatan lokal digunakan untuk mengobati tumor tanpa mempengaruhi bagian tubuh lainnya. ?ontohnya, operasi (pembedahan) dan radioterapi. 'engobatan sistemik merupakan pengobatan yang diberikan dalam aliran darah atau melalui mulut dan bergerak ke seluruh tubuh untuk mencapai sel sel kanker yang mungkin telah menyebar ke luar payudara. ?ontoh pengobatan sistemik diantaranya kemoterapi dan terapi hormon. (#erasi )Pem*eda+an, Hperasi merupakan modalitas utama untuk penatalaksanaan kanker payudara. .erbagai jenis operasi pada kanker payudara adalah Classic 0adical 4astectomy (?6<), 4odi+ied 0adical 4astectomy (<6<), 5 in 5paring 4astectomy (SS<), Nipple 5paring 4astectomy ((S'), dan Breast Conserving Treatment (.?#). Jenis jenis ini memiliki indikasi dan keuntungan serta kerugian yang berbeda beda. a. Classic 0adical 4astectomy (?6<) ?6< adalah operasi pengangkatan seluruh jaringan payudara beserta tumor, nipple areola komplek, kulit diatas tumor, otot pektoralis mayor dan minor serta diseksi aksila level 5 555. Hperasi ini dilakukan bila ada infiltrasi tumor ke fasia atau otot pektoral tanpa ada metastasis jauh. Jenis operasi ini mulai ditinggalkan karena morbiditas tinggi sementara nilai kuratifitas sebanding dengan <6<. b. 4odi+ied 0adical 4astectomy (<6<)

18

<6< adalah operasi pengangkatan seluruh jaringan payudara beserta tumor, nipple areola kompleks, kulit di atas tumor dan faksia pektoral serta diseksi 5 55. Hperasi ini dilakukan pada kanker payudara stadium dini dan lokal lanjut.merupakan jenis operasi yang banyak dilakukan. )uratifitas sebanding dengan ?6<. c. 5 in 5paring 4astectomy (SS<) SS< adalah operasi pengangkatan seluruh jaringan payudara beserta tumor dan nipple aerola kompleks dengan mempertahankan kulit sebanyak mungkin serta diseksi aksila level 5 55. Hperasi ini harus disertai rekonstruksi payudara secara langsung yang umumnya adalah #6%< +lap (transverse re tus abdominis musculotaneus +lap), B: +lap (latissimus dorsi +lap) atau implant (silikon). :ilakukan pada tumor stadium dini dengan jarak tumor ke kulit jauh (>! cm) atau stadium dini yang tidak memenuhi syarat untuk .?#. d. Nipple 5paring 4astectomy ((S') (S' adalah operasi pengankatan seluruh jaringan payudara beserta tumor dengan mempertahankan nipple areola kompleks dan kulit serta diseksi aksila level 5 55. Hperasi ini, juga harus disertai rekonstruksi payudara secara langsung yang umumnya adalah #6%< +lap (transverse re tus abdominis musculotaneus +lap), B: +lap (latissimus dorsi +lap) atau implant (silikon). :ilakukan pada tumor stadium dini dengan ukuran ! cm atau kurang, lokasi periper, secara klinis (%? tidak terlibat, kelenjar getah bening (", hispatologi baik, dan potongan beku sub areola* bebas tumor. e. Breast Conserving Treatment (.?#) .?# adalah terapi yang komponennya terdiri dari lumpektomi atau segmentektomi atau kuadrantektomi dan diseksi aksila serta radioterapi. Jika terdapat fasilitas, lymphatic mapping dengan 5entinel 6ymph Node Biopsi (SB(.) dapat dilakukan untuk menggantikan diseksi aksila. #erapi ini memberikan survival yang sama dengan <6< namun rekkurrensinya lebih besar. %da tiga syarat yang harus terpenuhi dalam pemilihan jenis

19

terapi ini yakni tepi sayatan bebas tumor (dibuktikan dengan potong beku), radioterapi dapat dilakukan dan kosmetik bisa diterima. Kemotera#i )emoterapi adalah penggunaan obat anti kanker (sitostatika) untuk mengahancurkan sel kanker. Hbat ini umumnya bekerja dengan menghambat atau mengganggu sintesa :(% dalam siklus sel. Hbat sitostatika diba2a melalui aliran darah atau diberikan langsung ke dalam tumor, jarang menembus bood1brain barrier sehingga obat ini sulit mencapai sistem syaraf pusat. )emoterapi merupakan terapi sistemik yang digunakan bila ada penyebaran sistemik, dan sebagai terapi ajuvan (tambahan). )emoterapi ajuvan diberikan diberikan kepada pasien yang pada pemeriksaan histopatologik pasca bedah mastektomi ditemukan metastasis disebuah atau beberapa kelenjar. )emoterapi ajuvan bertujuan untuk membantu mencegah kekambuhan kanker. .iasanya akan diberikan lebih dari satu jenis obat selama dilakukan kemoterapi ajuvan. ?ontoh kombinasi obat kemoterapi yang diberikan adalah ?</ (cyclophosphmide, methotreCate, dan 5 /luorourasil), /%? (5 /luorourasil, doCorubicin, dan cyclophosphmide), #%? (docetaCel. :oCorubicin, dan cyclophosphmide), &# (gemcitabine dan paclitaCel). -adiotera#i 6adioterapi untuk kanker payudara biasanya digunakan sebagai terapi kuratif dengan mempertahankan mamma, dan sebagai terapi tambahan atau terapi paliatif. 6adioterapi kuratif sebagai terapi tunggal lokoregional tidak begitu efektif, tetapi sebagai terapi tambahan untuk tujuan kuratif pada tumor yang relatif besar berguna. 6adioterapi biasanya diberikan setelah operasi pembedahan lokal dan dapat diberikan setelah mastectomy untuk membunuh sel sel kanker yang mungkin tersisa di jaringan sebelah payudara, seperti dinding dada atau kelenjar getah bening di dekatnya. 6adioterapi paliatif dapat dilakukan dengan hasil baik untuk 2aktu terbatas bila kanker sudah tak mampu angkat secara lokal. 6adioterapi paliatif bertujuan meringankan gejala, misalnya* mengurangi rasa sakit, menghentikan perdarahan atau mengurangi kerusakan struktur saraf di
20

sekitar tumor. =ntuk tujuan ini, radioterapi diberikan dalam jangka pendek misalnya 1 hari atau 1 ! minggu. Tera#i .ormon #erapi hormon adalah terapi kanker yang umum digunakan bagi pasien yang memiliki reseptor hormon positif. #idak efektif digunakan sebagai pengobatan sel sel kanker yang memiliki reseptor hormon negatif. 'enggunaan obat pada terapi hormon ditujukan untuk menggangu aktivitas hormon atau menghentikan produksi hormon. #erapi hormon juga dapat melibatkan pengangkatan kelenjar yang menghasilkan hormon. #erapi hormon dapat diberikan sebelum atau setelah pengobatan primer. #erapi hormon yang diberikan sebelum pengobatan primer bertujuan untuk membunuh sel sel kaker dan membantu efektivitas terapi primer. Sementara terapi hormon yang diberikan setelah pengobatan primer bertujuan untuk meningkatkan kemungkinan sembuh. 'ada dasarnya ada tiga jenis golongan obat obatan terapi hormon yang umum digunakan untuk mengobati kanker payudara, antaralain* %romatase 5nhibitor yaitu obat obatan yang berfungsi mencegah tubuh menghasilkan hormon estrogenG SA6<s (5elective )strogen 0eceptor 4odulators) yaitu obat obatan yang menghambat aktivitas hormon estrogen di dalam tubuhG dan A6:s ()strogen 0eceptor 7o$nregulators).

II. / Prognosis4 Stadium klinik Stadium #(< pada kanker payudara merupakan indikator yang paling dapat diandalkan pada prognosis. Survival rate (,) pada pasien dengan kanker payudar berdasarkan stadium #(< yaitu sebagai berikut*
Stadium TN0 1 I i!e "ears +5 -5 21 Ten "ears +" 4"

IIA IIB IIIA IIIB I2

4" 3" 55 $" 5 1"

5" 1" $" !" !

)eterlibatan histologik )&. aksila 'rognosis kanker payudara berdasarkan keterlibatan histologik )&. aksila
)&. aksila #idak ada 1 $ )&. > $ )&. 5 tahun (,) -" 35 $" 1" tahun (,) 35 1" 15

=kuran tumor 'rognosis kanker payudara berdasarkan ukuran tumor


=kuran tumor (cm) @1 $1 5 4,5 1" tahun (,) -" 55 15

8istologi )anker yang poor di++erentiated, metaplasia dan grade tinggi mempunyai prognosis yang lebih buruk dibandingkan kanker yang $ell di++erentiated. 6eseptor hormon 'asien dengan kanker yang bersifat A6 positif mempunyai 2aktu survival yang lebih lama dibandingkan pasien dengan kanker yang bersifat A6 negatif.

II. 3 F(44(5 UP .eberapa hal yang dilakukan*

22

1. Jad2al kontrol* tiap ! bulan pada tahun 5 dan 55, tiap $ bulan pada tahun 555 J, dan tiap 3 bulan setelah tahun J !. 'emeriksaan fisik* tiap kali control $. #horaC foto* tiap 3 bulan 1. Baboratorium dan marker* tiap ! $ bulan 5. <ammografi kontralateral* tiap tahun atau ada indikasi 3. =S& abdomen atau hepar* tiap 3 bulan atau ada indikasi 4. .one scanning* tiap ! tahun atau ada indikasi

23

BAB III ANA4ISIS KASUS )asus ini membahas tentang seorang 2anita 4$ tahun yang beralamat luar kota, beragama 5slam, ibu rumah tangga, menikah, <6S pada tanggal !1 Hktober !"1$ dengan keluhan utama keluar cairan be2arna merah dari payudara sebelah kiri sejak 1 minggu S<6S. 'ada anamnesis didapatkan keluhan keluar cairan be2arna merah dari payudara sebelah kiri dan terdapat benjolan seukuran telur bebek, nyeri di daerah benjolan, dan puting yang tertarik ke dalam serta perubahan 2arna kulit pada daerah sekitar puting susu. .erdasarkan benjolan, pemeriksa memikirkan apakah termasuk nonneoplasma (kongenital, nekrosis lemak, galaktokel, dan mastitis) atau neoplasma (jinak atau ganas). )eadaan nonneoplasma berikut kemungkinan besar dapat disingkirkan karena usia penderita sudah tua (pada kelainan kongenital), tidak terdapat ri2ayat trauma (pada nekrosis lemak), penderita tidak dalam masa menyusui (pada galaktokele). <astitis masih belum dapat disingkirkan karena terdapat nyeri meskipun tidak ditemukan tanda tanda inflamasi yang lain (merah atau demam). .enjolan tersebut yang secara klinis pertumbuhannya cepat menunjukkan adanya kecenderungan ke arah ganas. (yeri yang terlokalisir di daerah benjolan dapat menunjukkan adanya penekanan pada syaraf, pembuluh darah atau jaringan sekitar sehingga menyebabkan hipoksia, akumulasi asam laktat dan mungkin kematian sel. Selain itu sel kanker dapat juga mengeluarkan en;im proteolitik sehingga merusak sel sekitarnya yang

24

memicu adanya respon inflamasi. %kan tetapi kondisi ini belum dapat disingkirkan meskipun tidak terdapat tanda tanda peradangan yang lain. 'ada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan asimetrisitas payudara kanan dan kiri pada regio thoraC serta gambaran lebih spesifik mengenai benjolan, nyeri di daerah benjolan, dan puting tertarik ke dalam yang dikeluhkan pada anamnesis pada regio mamma sinistra. 'ada status lokalisnya yang didapatkan tidak simetrisnya payudara kanan dan kiri dimana payudara kiri tampak sedikit tertarik ke atas mungkin menunjukkan adanya fibrosis pada payudara kiri sehingga terjadi penarikan. :i regio mamma sinistra pada inspeksi tampak adanya retraksi puting seperti yang diungkapkan penderita pada anamnesis dan perubahan 2arna kulit menjadi merah kehitaman disekitar puting susu. 'uting yang tertarik ke dalam dapat menunjukkan keganasan lanjut (akibat fibrosis) atau dapat sebagai akibat nekrosis lemak (akan tetapi, sama seperti benjolan, kemungkinan besar ini dapat kita singkirkan karena tidak terdapat ri2ayat trauma). 'ada palpasi, ditemukan benjolan soliter dengan konsistensi keras, berdungkul, batas tegas, dan terfiksir ke jaringan di ba2ahnya serta mobile terhadap kulit. Secara klasik benjolan pada kanker payudara mempunyai sifat berkonsistensi keras, tidak nyeri, terfiksir, dan melibatkan jaringan sekitarnya, kulit atau otot pektoralis. %kan tetapi tidak semua kanker mempunyai benjolan dengan karakteritik demikian. 'emeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu laboratorium dan rontgen thoraC. 'ada laboratorium pemeriksa dapatkan 8b dan 8t sedikit rendah, leukosit sedikit lebih, serta peningkatan BA: yang meningkat dari normal. )ondisi ini mungkin menunjukkan adanya suatu inflamasi yang kronis. 'ada pemeriksaan rontgen thoraC didapatkan tidak tampak adanya kelainan menunjukkan kemungkinan belum atau tidak terdapat metastasis ke paru. :iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan tambahan laboraturium dan rontgen thoraC yaitu tumor mamma sinistra suspek ganas #1a("<" stadium 555..

25

'enatalaksanaan pada pasien saat ini adalah rencana biopsi insisional. 'rognosis pada pasien ini berdasarkan stadium klinik 555. memiliki 5 tahun survival rate $5, dan 1" tahun survival rate !",, tidak ada keterlibatan histologik )&. aksila memiliki 5 tahun survival rate -", dan 1" tahun survival rate 35,, ukuran tumor 5 4,5 cm memiliki 1" tahun survival rate 15,.

26

Вам также может понравиться