Вы находитесь на странице: 1из 9

Kanker Payudara

Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi. Anda mungkin tidak bisa merasakan atau menyadari adanya benjolan kecil yang menyebabkan perubahan pada payudara. api, dengan melakukan pemeriksaan mammogram, perubahan abnormal pada payudara akan bisa terlihat. Pada beberapa kasus, Anda atau dokter bisa merasakan adanya benjolan atau massa di payudara sebagai tanda awal dari kanker payudara. !enjolan yang tidak menimbulkan rasa sakit, keras, dan tidak memiliki tepi yang rata lebih cenderung untuk menjadi kanker. api terkadang kanker juga bisa terasa empuk, lembut dan bulat. "leh karena itu sangat penting untuk memeriksakan diri secepat mungkin ke dokter bila merasakan ada sesuatu yang tidak seperti biasanya.

A. Definisi Kanker payudara #Carcinoma mammae$ dalam bahasa inggrisnya disebut breast cancer merupakan kanker pada jaringan payudara. Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. %elain itu, kanker payudara #&arcinoma mammae$ dide'inisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh (orld )ealth "rganization #()"$ dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dalam urutan 1*.

B. Fase Penyebaran penyakit ini sering disebut dengan isntilah rans'ormasi, sebagai 'ase pertumbuhan penyakit, yaitu terdiri dari 'ase inisiasi dan 'ase promosi, dan 'ase metastasis

Fase inisiasi Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang

disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, +irus, radiasi #penyinaran$ atau sinar matahari. etapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. !ahkan gangguan 'isik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan. Progesteron sebuah hormon yang menginduksi ductal side,branching pada kelenjar payudara dan lobual+eologenesis pada sel epitelial payudara, diperkirakan berperan sebagai akti+ator lintasan tumorigenesis pada sel payudara yang diinduksi oleh karsinogen. Progestin akan menginduksi transkripsi regulator siklus sel berupa siklin -1 untuk disekresi sel epitelial. %ekresi dapat ditingkatkan sekitar . hingga * kali lipat dengan stimulasi hormon estrogen, oleh karena estrogen merupakan hormon yang mengakti+asi ekspresi pencerap progesteron pada sel epithelial. %elain itu, progesteron juga menginduksi sekresi kalsitonin sel luminal dan mor'ogenesis kelenjar

Fase promosi Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. %el yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa 'aktor untuk terjadinya keganasan #gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen$.

Fase metastasis /etastasis menuju ke tulang merupakan hal yang kerap terjadi pada kanker payudara, beberapa diantaranya disertai komplikasi lain seperti simtoma hiperkalsemia, pathological 'ractures atau spinal cord compression. /etastasis demikian bersi'at osteolitik, yang berarti bahwa osteoklas hasil induksi sel kanker merupakan mediator osteolisis dan mempengaruhi di'erensiasi dan akti+itas osteoblas serta osteoklas lain hingga meningkatkan resorpsi tulang. ulang merupakan jaringan unik yang terbuat dari matriks protein yang mengandung kalsium dengan kristal hydro0yappatite sehingga mekanisme yang biasa digunakan oleh sel kanker untuk membuat ruang pada matriks ekstraselular dengan penggunaan enzim metaloproteinase matriks tidaklah e'ekti'. "leh sebab itu, resorpsi tulang yang memungkinkan in+asi neoplastik terjadi akibat interaksi antara sel kanker payudara dengan sel endotelial yang dimediasi oleh ekspresi 1234. 1234 merupakan mitogen angiogenik positi' yang bereaksi dengan sel endotelial. anpa 'aktor angiogenik negati' seperti

angiostatin, sel endotelial yang berinteraksi dengan 1234 sel kanker melalui pencerap 12345,1 dan 12345,6, akan meluruhkan matriks ekstraselular, bermigrasi dan membentuk tubulus.

C. Gejala klinis Ada beberapa 3ejala secara klinis kanker payudara dapat berupa7 1. Benjolan pada payudara 8mumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. !enjolan itu mula,mula kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu. 2. Erosi atau eksema puting susu Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam #retraksi$, berwarna merah muda atau kecoklat,coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk #peau d9orange$, mengkerut, atau timbul borok #ulkus$ pada payudara. !orok itu semakin lama akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah. &iri,ciri lainnya antara lain7 . Pendarahan pada puting susu 5asa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau bila sudah muncul metastase ke tulang,tulang. Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak #edema$ pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh.

Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas )eagensen sebagai berikut 7

terdapat edema luas pada kulit payudara #lebih 1:; luas kulit payudara$< adanya nodul satelit pada kulit payudara< kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa< terdapat model parasternal< terdapat nodul suprakla+ikula< adanya edema lengan< adanya metastase jauh<

serta terdapat dua dari tanda,tanda locally ad+anced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit ter'iksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 6,. cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.

4. Keluarnya cairan (Nipple discharge) =ipple discharge adalah keluarnya cairan dari puting susu secara spontan dan tidak normal. &airan yang keluar disebut normal apabila terjadi pada wanita yang hamil, menyusui dan pemakai pil kontrasepsi. %eorang wanita harus waspada apabila dari puting susu keluar cairan berdarah cairan encer dengan warna merah atau coklat, keluar sendiri tanpa harus memijit puting susu, berlangsung terus menerus, hanya pada satu payudara #unilateral$, dan cairan selain air susu. D. Faktor!faktor penye"a" Faktor risiko /enurut /oningkey dan Kodim, penyebab spesi'ik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak 'aktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya7 1. Faktor reproduksi7 Karakteristik reprodukti' yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. 5isiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. -iperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window o' initiation perkembangan kanker payudara. %ecara anatomi dan 'ungsional, payudara akan mengalami atro'i dengan bertambahnya umur. Kurang dari 6.> kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis. 6. Penggunaan hormon: )ormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. ?aporan dari )ar+ard %chool o' Public )ealth menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang signi'ikan pada para pengguna terapi estrogen replacement. %uatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara

sebelum menopause. %el,sel yang sensiti+e terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas. ;. Penyakit fibrokistik: Pada wanita dengan adenosis, 'ibroadenoma, dan 'ibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit meningkat 1,. sampai 6 kali. %edangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga . kali. @. Obesitas: erdapat hubungan yang positi' antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause. 1ariasi terhadap kekerapan kanker ini di negara,negara !arat dan bukan !arat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini. .. Konsumsi lemak: Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu 'aktor risiko terjadinya kanker payudara. (illet dkk. melakukan studi prospekti' selama A tahun tentang konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur ;@ sampai .B tahun C. adiasi: 2ksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas

meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. -ari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur. *. i!ayat keluarga dan faktor genetik7 5iwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. erdapat peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat !5&A 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar C0> pada umur .0 tahun dan sebesar A.> pada umur *0 tahun. 4aktor 8sia sangat berpengaruh ,D sekitar C0> kanker payudara terjadi di usia C0 tahun. 5esiko terbesar usia *. tahun. E. Pengo"atan kanker Ada beberapa pengobatan kanker payudara secara klinis medis yang penerapannya banyak tergantung pada stadium klinik penyakit # jindarbumi, 1BB@$, yaitu7

#astektomi /astektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada ; jenis mastektomi 7

/odi'ied 5adical /astectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.

otal #%imple$ /astectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.

5adical /astectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. !iasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. "perasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. !iasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 6 cm dan letaknya di pinggir payudara.

$adiasi Penyinaran:radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar E dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi #-enton, 1BBC$. 2'ek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, na'su makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta )b dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi. Kemoterapi Kemoterapi adalah proses pemberian obat,obatan anti kanker atau sitokina dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui in'us yang bertujuan membunuh sel kanker melalui mekanisme kemotaksis. idak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh #-enton, 1BBC$. 2'ek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat,obatan yang diberikan pada saat kemoterapi. %intasan meta"olism Asam bi'os'onat merupakan senyawa penghambat akti+itas osteoklas dan resorpsi tulang yang sering digunakan untuk melawan osteoporosis yang diinduksi oleh o+arian suppression, hiperkalsemia dan kelainan metabolisme tulang, menunjukkan e'ekti+itas untuk menurunkan metastasis sel kanker payudara menuju tulang.F1*G (alaupun pada umumnya asupan asam bi'os'onat dapat ditoleransi tubuh, penggunaan dalam jangka panjang dapat menimbulkan e'ek samping seperti osteonekrosis dan turunnya 'ungsi ginjal. & pencerap & dapat menginduksi sel kanker payudara untuk memproduksi cA/P dan yang terhubung adenylate cyclase oleh paling tidak satu buah guanine menghambat perkembangan sel kanker.F1BG /olekul cA/P tersebut terbentuk dari ekspresi

nucleotide,binding protein. 5espon cA/P terhadap & dapat menurun ketika sel terinkubasi senyawa mitogenik berupa 1*beta,estradiol dan 234< dan meningkat seiring inkubasi senyawa penghambat pertumbuhan seperti tamo0i'en dan 1,6.#")$6-;< serta oligonukleotida dan proto,onkogen c,myc. =amun penggunaan tamo0i'en meningkatkan risiko terjadi polip endometrial, hiperplasia dan kanker, melalui mekanisme adrenomedulin. 5espon berupa produksi cA/P yang kuat, tidak ditemukan pada senyawa selain & . %enyawa e'ektor adenylate cyclase seperti 'orskolin dan senyawa beta,adrenergic receptor agonist seperti isoproterenol hanya menghasilkan sedikit produksi cA/P. Pada sel /-A,/!,6;1, & akan menginduksi 'os'orilasi c,5a' pada serina posisi ke 6.B melalui lintasan protein kinase A dan menyebabkan terhambatnya 'os'orilasi 25K1:6 yang diperlukan bagi kelangsungan hidup sel /-A,/!,6;1,F61G dan menghambat ekspresi m5=A uPA yang diperlukan sel /-A,/!,6;1 untuk in+asi dan metastasis. (alaupun demikian kalsitonin tidak mempunyai e'ek yang signi'an untuk menghambat proli'erasi sel /&4,*. Apoptosis sel /-A,/!,6;1 juga diinduksi oleh asam lipoat yang menghambat 'os'orilasi Akt dan m5=A AK , akti+itas !cl,6 dan protein !a0, //P,B dan //P,6, serta meningkatkan akti+itas kaspase,;. F. &trategi pen'ega(an Pada prinsipnya, strategi pencegahan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu pencegahan pada lingkungan, pada pe"amu, dan milestone. )ampir setiap epidemiolog sepakat bahwa pencegahan yang paling e'ekti' bagi kejadian penyakit tidak menular adalah promosi kesehatan dan deteksi dini. !egitu pula pada kanker payudara, pencegahan yang dilakukan antara lain berupa7 Pen'ega(an primer Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang HsehatI melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai 'aktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat. Pencagahan primer ini juga bisa berupa pemeriksaan %A-A5I #pemeriksaan payudara sendiri$ yang dilakukan secara rutin sehingga bisa memperkecil 'aktor risiko terkena kanker payudara. Pen'ega(an sekunder Pencegahan sekunder dilakukan terhadap indi+idu yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. %etiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan populasi atrisk dari kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini.

!eberapa metode deteksi dini terus mengalami perkembangan. %krining melalui mammogra'i diklaim memiliki akurasi B0> dari semua penderita kanker payudara, tetapi keterpaparan terus,menerus pada mammogra'i pada wanita yang sehat merupakan salah satu 'aktor risiko terjadinya kanker payudara. Karena itu, skrining dengan mammogra'i tetap dapat dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan antara lai

(anita yang sudah mencapai usia @0 tahun dianjurkan melakukan cancer risk assessement sur+ey.

Pada wanita dengan 'aktor risiko mendapat rujukan untuk dilakukan mammogra'i setiap tahu.

(anita normal mendapat rujukan mammogra'i setiap 6 tahun sampai mencapai usia .0 tahun. 4oster dan &onstanta menemukan bahwa kematian oleh kanker payudara lebih sedikit

pada wanita yang melakukan pemeriksaan %A-A5I #Pemeriksaan Payudara %endiri$ dibandingkan yang tidak. (alaupun sensiti+itas %A-A5I untuk mendeteksi kanker payudara hanya 6C>, bila dikombinasikan dengan mammogra'i maka sensiti+itas mendeteksi secara dini menjadi *.>. Pen'ega(an tertier Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada indi+idu yang telah positi' menderita kanker payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecatatan dan memperpanjang harapan hidup penderita. Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. indakan pengobatan dapat berupa operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita. !ila kanker telah jauh bermetastasis, dilakukan tindakan kemoterapi dengan sitostatika. Pada stadium tertentu, pengobatan yang diberikan hanya berupa simptomatik dan dianjurkan untuk mencari pengobatan alternati'. Pengo"atan dan Pen'ega(an dengan )er"al Pengobatan maupun pencegahan selain secara medis klinis, juga dilakukan dengan alternati' dengan menggunakan herbal kapsul daun sirsak. Pengo"atan /inum kapsul daun sirsak ; butir sekali minum pada pagi, siang, sore #; kali$ selama ; minggu.

Pen'ega(an /inum kapsul daun sirsak ; butir pil sekali minum, sehari cukup sekali saja. %ebaiknya diminum sore hari atau menjelang tidur.

Вам также может понравиться