Вы находитесь на странице: 1из 24

Artikel ini melanjutkan dari artikel sebelumnya mengenai instalasi mikrotik.

Dalam artikel ini akan coba dijelaskan mengenai bagaimana mensetting MikroTik sebagai gateway dan bandwidth management dalam sebuah LAN. Sebelum masuk ke proses konfigurasi, agar lebih mudah dipahami berikut saya gambarkan topologi jaringan sebagai contoh kasus yang kemudian akan kita implementasikan dalam bentuk konfigurasi MikroTik. Ini sebagai contoh saja, aslinya anda harus menyesuaikan dengan kondisi jaringan anda sendiri.

Dari topologi diatas, ada beberapa hal yang nantinya akan kita lakukan, yaitu :

Menentukan IP Address untuk Interface Public dan Local pada Gateway MikroTik, dimana Interface Public akan terkoneksi ke Jaringan Internet sedang Interface Local akan terkoneksi ke Jaringan Local. Menentukan IP Address disetiap Client, sesuaikan seperti pada gambar topologi. Menentukan Routing pada Gateway MikroTik sehingga dirinya sendiri sudah harus bisa terkoneksi ke Internet. Mengaktifkan NAT pada Gateway MikroTik agar setiap Client dapat terkoneksi ke Internet. Membatasi penggunaan bandwidth download dan upload untuk masing-masing Client, seperti terlihat pada gambar topologi.

Dari hal-hal yang kita lakukan di atas menjadi panduan bagi kita untuk menentukan apa saja yang harus kita kerjakan, berikut langkah demi langkah proses konfigurasinya : 1. Langkah-langkah konfigurasi IP Address Gateway Server MikroTik Karena Gateway MikroTik akan menghubungkan area local dan area public maka pada PC Gateway sudah harus terpasang minimal 2 buah Ethernet Card, dalam hal ini Interface Public dan Interface Local. Sebagai langkah awal kita harus memastikan bahwa kedua interface telah dikenali oleh PC Gateway. Untuk itu masuk ke sistem MikroTik setelah sebelumnya Login, lalu ketikkan perintah berikut pada prompt : [admin@MikroTik] > interface ethernet print Jika kedua interface terdeteksi maka akan tampil seperti terlihat pada gambar

Konfigurasi IP Address untuk kedua Interface

2. Konfigurasi IP Address Client-01, cara yang sama dilakukan pada Client-02 dan Client-03, yang berbeda hanyalah IP Address yang diberikan.

3. Menentukan Routing Gateway MikroTik agar bisa terkoneksi ke Internet Untuk melakukan konfigurasi pada Gateway MikroTik kali ini kita akan menggunakan Tools bawaan MikroTik sendiri yang bernama WINBOX, alasan utama menggunakan winbox karena aplikasi tersebut sudah berbasis GUI sehingga lebih mudah dan telah berjalan di atas OS Windows. Cara memperoleh aplikasi winbox yaitu dengan mendownloadnya dari Gateway MikroTik via Web, untuk itu sebelumnya pastikan dulu PC Client telah terkoneksi ke Gateway MikroTik. Cara termudah untuk memastikan hal itu adalah dengan melakukan tes PING dari Client ke Gateway MikroTik, jika sudah ada pesan Reply berarti telah terkoneksi dengan baik. Selanjutnya pada client yang menggunakan OS Windows, buka

Internet Explorer atau program Web Browser lainnya lalu pada Address ketikkan alamat IP dari Gateway MikroTik.

Jalankan program winbox

Setting Routing ke Internet Gateway, lihat kembali gambar topologi jaringannya sebagai panduan.

4. Mengaktifkan NAT pada Gateway MikroTik agar setiap Client dapat terkoneksi ke Internet. Buka Jendela Firewall, lalu buka buka table NAT.

Masukkan IP Address Client dalam aturan NAT agar Client dapat mengakses Internet. Ulangi langkah di atas untuk Client-02 dan Client-03.

Tampilan tabel NAT seharusnya akan tampak seperti gambar berikut.

Pada tahapan ini seharusnya semua Client sudah bisa terkoneksi ke Internet. 5. Membatasi penggunaan bandwidth untuk masing-masing Client tidak ada satupun Client yang akan memonopoli penggunaan bandwidth. Kita akan menggunakan metode Queue Tree untuk membatasi penggunaan bandwidth pada Client. Karena dengan metode Queue Tree kita akan lebih leluasa dalam menerapkan aturan-aturan dalam pembatasan bandwidth, tidak demikian jika kita menggunakan metode Simple Queue. Langkah pertama kita harus membuat aturan di Firewall pada tabel MANGLE, untuk memberikan tanda mark pada paket-paket yang masuk dan keluar dari Gateway MikroTik ke masing-masing Client.

Gambar sebelumnya merupakan langkah untuk membuat Mark Connection atau penanda koneksi, langkah selajutnya masih merupakan lanjutan dari langkah sebelumnya, namun kali ini kita akan membuat Mark Packet atau penanda paket, silahkan ikuti langkah-langkah seperti pada gambar. Langkah pertama diawali dengan meng-klik tanda + pada Tab Mangle, seperti ditunjukkan pada langkah ke-4 pada gambar sebelumnya.

Ulangi langkah pembuatan Mark Connection dan Mark Packet untuk Client-02 dan Client-03, yang berbeda hanya pada bagian : Src. Address, New Connection Mark dan New Packet Mark yang nantinya disesuaikan dengan Client-02 dan Client-03. Hasil akhirnya seperti pada gambar di bawah :

Konfigurasi Queue Tree, untuk besar bandwidth download dan upload untuk masingmasing Client silahkan lihat kembali gambar topologi jaringan. Pengaturan bandwidth download untuk Client-01

Lakukan langkah yang sama untuk mengatur bandwidth download dan upload untuk Client02 dan Client-03. Bagian yang berbeda hanya pada : Name, Packet Mark, Limit at dan Max Limit. Tampilan akhir pengaturan bandwidth untuk masing-masing Client akan terlihat seperti pada gambar berikut :

Gambar di atas juga nantinya akan dimanfaatkan untuk memantau penggunaan bandwidth Download dan Upload pada masing-masing Client.

Melimit Download File Dengan MikroTik


Bagi Warnet yang mempunyai jaringan menggunakan Telkom Speedy dengan bandwidth pas-pas an, atau mungkin di daerah yang hanya bisa mendapatkan bandwidth sebesar 1Mb kebawah mengalami kewalahan untuk melayani 10 atau unit computer client. Apalagi disaat semua client on line, sangat terasa betapa lambatnya koneksi ke jaringan internet. Study Kasus: Misalnya, Warnet A menggunakan layanan Telkom Speedy 1Mb, dengan 10 unit computer client, dan suatu hari semua computer client online, secara logika bahwa besar bandwidth 1Mb akan dibagi sama rata, masing-masing pc medapatkan bagian 1/10 dari 1Mb. Tapi ternyata, di client nomor 2 (misalnya) ada yang teriak .." Lag Ooooy ",... " Yahh... ada yang setel b*k*p nih ", yang lain juga teriak. (Dah seperti tempat pelelangan ikan deh tu warnet) dan tentu operator pusing dan tidak bisa ngapa-ngapain, wong jatah dari speedy cuma segitu. Setelah usut punya usut, dan coba meremot dari billing, ternyata computer client nomor 5 lagi download MP3, mending satu MP3, tiga buah downloadan sekaligus, ya jelas saja yang lain teriak, apalagi client nomor 5 mendownload menggunakan INTERNET DOWNLOAD MANAGER,.. selesai dah yang lain nggk kebagian jatah, buka halaman browser lemotnya setengah modar. Kalau kasus ini dibiarkan dan tidak segera diatasi, bisa dipastikan warnet pakai speedy akan sepi, ditinggalkan oleh konsumen dengan catatat "WARNET LOLA" atau " WARNET CACAD", dsb. Penyelidikan Kasus (Asumsi): 1. Setelah di cek ternyata warnet tersebut tidak menggunakan bandwidth manager (misalnya MikroTik), hanya mengandalkan modem bawaan dari Telkom Speedy. 2. Atau Warnet menggunakan bandwidth manager (MikroTik) tapi tidak menggunakan dengan baik, atau sperlunya saja. Atau cuma Membagi Rata Bandwidth Telkom Speedy Dengan MikroTik dan itu tidak cukup. 3. Atau Jaringan Telkom Speedy lagi sedang bermasalah di daerah tersebut.

Penyelesaian Kasus: Permasalah pertama dapat diatasi dengan menggunakan MikroTik dengan memanfaatkan segala fungsi dari MikroTik itu sendiri. Permasalahan kedua, selain dengan Membagi Rata Bandwidth Telkom Speedy Dengan MikroTik, juga dengan Melimit Downlaod File Dengan MikroTik itu sendiri.. Cara Melimit Downlaod File Dengan MikroTik 1. Romote MikroTik dengan WinBox

2. Akan tampil jendela seperti ini

3. Pada jendela WinBox klik " Ip " -------> " Firewall " --------> " Layer 7 Protocol " ------>"+"

4. Pada jendela seperti ini masukan "script" yang dibawah kemudian klik "OK"

Name : YOUTUBE Regexp: http/(0\.9|1\.0|1\.1)[\x09-\x0d ][1-5][0-9][0-9][\x09-\x0d -~]*(content-type: video)

5. Pada halaman WinBox klik " New Terminal " kemudian copykan "script" dibawah ini terus "OK" /ip firewall layer7-protocol add name=EXE regexp="\\.(exe)" /ip firewall layer7-protocol add name=RAR regexp="\\.(rar)" /ip firewall layer7-protocol add name=ZIP regexp="\\.(zip)" /ip firewall layer7-protocol add name="7z" regexp="\\.(7z)" /ip firewall layer7-protocol add name="CAB" regexp="\\.(cab)" /ip firewall layer7-protocol add name="ASF" regexp="\\.(asf)" /ip firewall layer7-protocol add name="MOV" regexp="\\.(mov)" /ip firewall layer7-protocol add name="WMV" regexp="\\.(wmv)" /ip firewall layer7-protocol add name="MPG" regexp="\\.(mpg)" /ip firewall layer7-protocol add name="MPEG" regexp="\\.(mpeg)" /ip firewall layer7-protocol add name="MKV" regexp="\\.(mkv)"

/ip firewall layer7-protocol add name="AVI" regexp="\\.(avi)" /ip firewall layer7-protocol add name="FLV" regexp="\\.(flv)" /ip firewall layer7-protocol add name="WAV" regexp="\\.(wav)" /ip firewall layer7-protocol add name="RM" regexp="\\.(rm)" /ip firewall layer7-protocol add name="MP3" regexp="\\.(mp3)" /ip firewall layer7-protocol add name="MP4" regexp="\\.(mp4)" /ip firewall layer7-protocol add name="RAM" regexp="\\.(ram)" /ip firewall layer7-protocol add name="RMVB" regexp="\\.(rmvb)" /ip firewall layer7-protocol add name="DAT" regexp="\\.(dat)" /ip firewall layer7-protocol add name="DAA" regexp="\\.(daa)" /ip firewall layer7-protocol add name="ISO" regexp="\\.(iso)" /ip firewall layer7-protocol add name="NRG" regexp="\\.(nrg)" /ip firewall layer7-protocol add name="BIN" regexp="\\.(bin)" /ip firewall layer7-protocol add name="VCD" regexp=\\.(vcd) 6. Buat Manglenya.. Pada halaman WinBox klik " New Terminal ", kemudan copykan "script" dibawah ini jangan lupa klik "OK" /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="YOUTUBE MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=YOUTUBE new-packet-mark=YOUTUBE passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="EXE MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=EXE new-packet-mark=EXE passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="RAR MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=RAR new-packet-mark=RAR passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="ZIP MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=ZIP new-packet-mark=ZIP passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="7z MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=7z new-packet-mark=7z passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="CAB MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=CAB new-packet-mark=CAB passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="ASF MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=ASF new-packet-mark=ASF passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="MOV MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=MOV new-packet-mark=MOV passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="WMV MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=WMV new-packet-mark=WMV passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="MPG MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=MPG new-packet-mark=MPG passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="MPEG MARK PACKET " disabled=no \

layer7-protocol=MPEG new-packet-mark=MPEG passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="MKV MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=MKV new-packet-mark=MKV passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="AVI MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=AVI new-packet-mark=AVI passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="FLV MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=FLV new-packet-mark=FLV passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="WAV MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=WAV new-packet-mark=WAV passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="RM MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=RM new-packet-mark=RM passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="MP3 MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=MP3 new-packet-mark=MP3 passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="MP4 MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=MP4 new-packet-mark=MP4 passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="RAM MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=RAM new-packet-mark=RAM passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="RMVB MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=RMVB new-packet-mark=RMVB passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="DAT MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=DAT new-packet-mark=DAT passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="DAA MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=DAA new-packet-mark=DAA passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="ISO MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=ISO new-packet-mark=ISO passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="NRG MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=NRG new-packet-mark=NRG passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="BIN MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=BIN new-packet-mark=BIN passthrough=no /ip firewall mangle add action=mark-packet \ chain=prerouting comment="VCD MARK PACKET " disabled=no \ layer7-protocol=VCD new-packet-mark=VCD passthrough=no 7. Mari mulai melimit dengan Queue Tree (contoh setiap file dilimit sebesar 512kb untuk file : rar, exe, flv, zip, vcd, mpe dll), jika ada 5 orang client download MP3 maka 512kb akan dibagi 3, sama untuk file yang lainya.

Sesuaikan dengan bandwidth yang ada, jangan sampai kedodoran. (untuk bandwidth 1Mb sebaiknya ganti 512kb dengan 128kb). Caranya,. klik " New Terminal " copykan "script" dibawah ini kemudian klik " OK " /queue tree add name="LIMIT FILE EXTENTION" parent=global-out \ limit-at=0 priority=3 max-limit=512000 burst-limit=\ 0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="YOUTUBE" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=YOUTUBE limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="7z" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=7z limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="ASF" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=ASF limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="AVI" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=AVI limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="BIN" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=BIN limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="CAB" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=CAB limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="DAA" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=DAA limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="DAT" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=DAT limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="EXE" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=EXE limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="FLV" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=FLV limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="ISO" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=ISO limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="MKV" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=MKV limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="MOV" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=MOV limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="MP3" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=MP3 limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="MP4" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \

packet-mark=MP4 limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="MPEG" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=MPEG limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="MPG" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=MPG limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="NRG" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=NRG limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="RAM" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=RAM limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="RAR" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=RAR limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="RM" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=RM limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="RMVB" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=RMVB limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="VCD" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=VCD limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="WAV" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=WAV limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="WMV" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=WMV limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s /queue tree add name="ZIP" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \ packet-mark=ZIP limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\ 0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 8. Test download salah satu file menggunakan INTERNET DOWNLOAD MANGER (IDM) dan lihat perubahan warna QUEUE, merah, kuning dan hijau Caranya pada halaman WinBox klik "Queue" kemudian pilih "Queue Tree" dan hasilnya:

9. Selesai,.. silahkan berexperimen sendiri..

Catatan Penting : 1. Jika ingin mematikan limit download cukup dengan klik dua kali file target, kemudian klik "disable" dan terus "OK" perhatikan perobahan dan pengaruhnya pada browsing. 2. Usahakan script nya di copy kan ke notepad dulu baru ke WinBox. Kasus Ditutup (Selesai): Jika masih ada client yang berteriak coba lakukan speed test telkom speedy, kemungkinan jaringan dalam perbaikan atau dari BRAS Telkomnya sendiri yang lagi DOWN!. Untuk mengecek speed test telkom speedy lihat di : Read more: Melimit Download File Dengan MikroTik [Queue Tree + Mangle] Warnet Pakai Speedy | Warnet Pakai Speedy

" Membagi Rata Bandwidth Telkom Speedy Dengan MikroTik "


Adil itu penting..! Jadi tidak ada satu orangpun yang merasa dirugikan, begitu juga bandwidth harus dibagi rata, terutama pada warnet pakai speedy dari Telkom. Semua client membayar sama, tanpa kecuali, jadi mereka berhak mendapatkan jatah yang sama pula.

Disinilah salah satu fungsi dari MikroTik, sebagai Bandwidth Management, membagi besaran bandwidth pada tiap-tiap komputer klien. Misalnya : Jatah besaran bandwidth dari telkom speedy sebesar 2MB, maka akan dibagi rata kesetiap klien yang connect ke internet, jika 2 dari 10 komputer yang connect ke internet, maka jatah yang 2MB akan dibagi 2, masing-masing 1MB, Jika yang connect ke internet 5, maka jatah akan dibagi lima dan seterusnya. Jika yang connect 10, ya.... tentu jatah akan dibagi sepuluh. Mari dipraktekkan:

Disini menggunakan MikroTik RB750 dengan WinBox 1. Buka WinBox , bagi yang belum punya silahkan download disini

2. Klik "New Terminal"

3. COPAS script dibawah ini : /ip firewall mangle add chain=forward src-address=192.168.0.0/24 action=mark-connection new-connection-mark=users-con /ip firewall mangle add connection-mark=users-con action=mark-packet new-packetmark=users chain=forward /queue type add name=pcq-download kind=pcq pcq-classifier=dst-address /queue type add name=pcq-upload kind=pcq pcq-classifier=src-address /queue tree add parent=Local queue=pcq-download packet-mark=users /queue tree add parent=Public queue=pcq-upload packet-mark=users * Copas menggunakan NOTEPAD Sesuaikan dengan setingan anda 192.168.0.0/24 ----> Network Local Local ---------> IP Address Port2 MikroTik

Public ---------> IP Address Port1 MikroTik

4. Selesai... Untuk melihat hasilnya : Pada menu WinBox ------> Klik "Queues" ---------> " Queue Tree" Read more: Membagi Rata Bandwidth Telkom Speedy Dengan MikroTik | Warnet Pakai Speedy

Setting Mikrotik RB750 Untuk Warnet Pakai Telkom Speedy Mari kita lanjutkan ....

" Membagi Rata Bandwidth Telkom Speedy Dengan MikroTik "


Adil itu penting..! Jadi tidak ada satu orangpun yang merasa dirugikan, begitu juga bandwidth harus dibagi rata, terutama pada warnet pakai speedy dari Telkom. Semua client membayar sama, tanpa kecuali, jadi mereka berhak mendapatkan jatah yang sama pula.

Disinilah salah satu fungsi dari MikroTik, sebagai Bandwidth Management, membagi besaran bandwidth pada tiap-tiap komputer klien. Misalnya : Jatah besaran bandwidth dari telkom speedy sebesar 2MB, maka akan dibagi rata kesetiap klien yang connect ke internet, jika 2 dari 10 komputer yang connect ke internet, maka jatah yang 2MB akan dibagi 2, masing-masing 1MB, Jika yang connect ke internet 5, maka jatah akan dibagi lima dan seterusnya. Jika yang connect 10, ya.... tentu jatah akan dibagi sepuluh. Mari dipraktekkan: Disini menggunakan MikroTik RB750 dengan WinBox 1. Buka WinBox , bagi yang belum punya silahkan download disini

2. Klik "New Terminal"

3. COPAS script dibawah ini : /ip firewall mangle add chain=forward src-address=192.168.0.0/24 action=mark-connection new-connection-mark=users-con /ip firewall mangle add connection-mark=users-con action=mark-packet new-packetmark=users chain=forward /queue type add name=pcq-download kind=pcq pcq-classifier=dst-address /queue type add name=pcq-upload kind=pcq pcq-classifier=src-address /queue tree add parent=Local queue=pcq-download packet-mark=users /queue tree add parent=Public queue=pcq-upload packet-mark=users * Copas menggunakan NOTEPAD Sesuaikan dengan setingan anda 192.168.0.0/24 ----> Network Local Local ---------> IP Address Port2 MikroTik Public ---------> IP Address Port1 MikroTik

4. Selesai...

Untuk melihat hasilnya : Pada menu WinBox ------> Klik "Queues" ---------> " Queue Tree" Read more: Membagi Rata Bandwidth Telkom Speedy Dengan MikroTik | Warnet Pakai Speedy

Вам также может понравиться