Вы находитесь на странице: 1из 2

----- AL MANSURIYAH ----Bismillaahirrahmaanirrahiim... Ini tentang pilihan awal puasa dan hari raya.

AlMansuriyah adalah nama salah 1 madrasah tertua di Jakarta. Juga nama masjid. Masjidnya juga salah 1 masjid tertua di Jakarta. Tahun 1717 Masehi berdirinya. Di kawasan Jembatan Lima, Jakarta Barat. Dari dulu, al Mansuriyah jadi salah 1 kiblat penetapan awal Ramadhan dan Hari Raya. Alhamdulillah. Beberapa tahun terakhir ini, kalender/almanak al Mansuriyah, dicoret dari daftar yang dijadikan rujukan. Tapi gpp. Tidak soal. Ok, kita sedang tidak bicara tentang al Mansuriyahnya. Tapi tentang perhitungan hisab al Mansuriyah. Selebihnya, silahkan memilih. Adalah Guru Mansur, sebutan akrabnya KH. Mohammad Mansur, yang menyusun Kitab Sullamun Nairain. Berdasarkan cara perhitungan Guru Mansur, yang diwarisi oleh keluarga besar al Mansuriyah, selama ini tidak pernah meleset ngitung gerhana, dll. Yusuf Mansur remaja, dulu pernah ngelingkerin satu tanggal, di mana akan terjadi gerhana. Saya dulu heran. Koq bs tau ya? Padahal ga pake alat modern lagi mahal. Ini pake hitungan saja, dengan singkapan yang dibuka oleh Allah Pemilik Rahasia Alam. Yusuf Mansur remaja pernah lompat-lompat, saat tanggal yg dilingkerinnya, kemudian benar-benar terjadi itu gerhana. Subhaanallaah. Dan yang maasyaa Allahnya, berdasarkan perhitungan Sullamun Nairainnya Guru Mansur, durasi itu gerhana, la koq ya pas ! Pemerintah & media saat itu, baru mengumumkan. Padahl Guru Mansur, sejak hidupnya dulu udah menghitungnya. Guru Mansur wafat tahun 60-an, tapi hitungan tentag gerhana termasuk yang terjadi tahun ini, masih sangat akurat. Meski penetapan awal Ramadhan & Hari Raya berbeda, dengan penetapan jadwal shalat & gerhana, tapi inilah hasil perhitungan yang bisa jadi pilihan kawan-kawan. Awal Ramadhan jatuh hari Selasa, 09 Juli 2013. Ijtima' (konjungsi) Hari Senen, jam 12.11 WIB. Burujnya jatuh pada Buruj Surothon, 15 derajat, 52 daqiiqoh. Letak bulan, berada di Sebelah Utara miring ke kiri. Tinggi bulan 2 derajat 54,5 daqiiqoh. Lamanya bulan berada di atas ufuk, 11 menit 38 detik. Untuk Awal Syawal nanti, jatuh pada hari Kamis. 8 Agustus 2013. Ijtima' Rabu, jam 03.08. Burujnya, Asad 14 derajat, 4 daqiiqoh. Letaknya sebelah Utara miring ke kiri. Tingginya 7 derajat 26 daqiiqoh Lamanya 29 menit 44 detik. Saya terngiang-ngiang kisah ketika kecil zaman dulu. Guru Mansur suatu saat ditanya, "Emang Guru udah liat bulan?". Guru Mansur jawab, "Udah. Saya liat di kamar...". He he he, saya dengernya kisah ini ampe terpingkal-pingkal. "Sakti bener," pikir saya dulu. Di kamar koq bisa liat bulan ? Guru Mansur pernah bilang, bukan dengan kalimat meninggi. Tapi ini kalimat yakin dari seorang pemegang ilmu... "Kalo itungan saya salah, berarti matahari, bulan, bumi, udah ga disiplin di porosnya...". MaasyaaAllah, deg... Demi Allah, saya yang tidak sezaman dengan Guru Mansur, sangat kagum dengan beliau. Kagum akan pendirian & prinsipnya. Juga keyakinan akan hitungannya. Tapi beliau sangat menjaga perbedaan. Jika berbeda, maka tidak ada takbir keliling. Kalo sama, baru takbir keliling. Perbedaan itu pasti keniscayaan. Tapi bagaimana menghargai juga pemegang ilmu hisab, itu jg hrs dihormati.

Ini bukan pertikaian. Tp ini indahnya Islam justru. Bagaimana mereka yg blm berpuasa, menghormati yang sudah berpuasa. Dan kelak, jika berbeda di hari raya, toh juga yg udah duluan buka, menghormati yang belakangan. Biasa saja. Perbedaan hanya dikemukakan, dan dikedepankan, sama mereka yg hanya bicara dari sisi perbedaan saja. Pemegang ilmu, di zaman dulu, saling menghormati benar, kawan-kawannya yang berbeda. Beda dengan sekarang, beda dikit, hajar. Ketika saya brada di Qatar, saya ke Musium Qatar. Saya jumpai manuskrip potongan kitab SullamunNairain Guru Mansur. Saya terpekik senang. Mereka, Qatar, menghargai tulisan ulama Indonesia. Sedang di negerinya sendiri... Wallahu a'lam. Teknologi memang makin maju. Tapi teknologi tanpa kearifan, akan banyak melukai hati dan kehidupan sosial. Ada 1 yang gak bisa dilawan teknologi... Yakni hati seorang ulama. Yang dengannya, diizinkan-Nya barangkali melihat Rahasia Alam. Dan Guru Mansur mewarisinya untuk kita. Bukan untuk anak cucunya saja. Kitab itu potongan-potongan rumus, kayak Transformer, he he he. Ok dah. Kapan-kapan kita bicara banyak. Ilmu hisab, ilmu kuno, yang secara luar biasa, keakuratannya masya Allah. Setelah saya "umumkan" via twitter ini, dengan mengucap basmalah tadi, saya sangat menyarankn, untuk tidak ribut. Malu. Apa-apa ribut. Ada pekerjaan besar menunggu energi kita... Beli Ulang Indonesia... Menjaga perdamaian negeri ini, & membangunnya. Perbedaan itu menjadi indah buat mereka yang bisa saling menghargai. Mhn doa u Guru Mansur ya. Salam, Yusuf Mansur. Tarawih mulai malam selasa. Puasanya, selasa. Buat saya, perbedaan bukan pembangkangn. Izinkan saya & keluarga, meyakini apa yg ditulis oleh Guru Mansur, tentang hisab. Rasa hormat saya untuk pemerintah. Silahkan menetapkan & saya pun mempersilahkan kawan-kawan memilih yg mana. Semoga puasa kita diterimaNya. Aamiin.

Вам также может понравиться