Вы находитесь на странице: 1из 16

PENDAHULUAN

Glaukoma adalah keadaan dimana tekanan bola mata seseorang demikian tinggi atau tidak normal sehingga mengakibatkan penggangguan saraf optik dan mengakibatkan gangguan pada sebagian atau seluruh lapang pandangan. (1) Hal ini juga dikenali sebagai penyebab kebutaan kedua yang dilaporkan di Amerika. I.U S hool of !ptometry"!phthalmi #isease $lini melaporkan% & '.( juta penderita Glaukoma sudut terbuka terdiagnis. )ada dasarnya% seseorang dikatakan mengalami glaukoma apabila tiga keadaan berlaku yaitu pengembangan ekungan optik% meningkatnya tekanan bola mata normal dan penge ilan lapang pandang. Glaukoma mengakibatkan lapang pandang seseorang menghilang% dengan atau tanpa gejala. Hal ini disebabkan oleh faktor konginetal atau didapat setelah dilahirkan (a *uired). +etua ,abatan !ftalmologi% )usat )engajian Sains pengobatan% Hospital Uni-ersiti Sains .alaysia (HUS.)% #r. .ohtar Ibrahim berkata% glaukoma konginetal ini biasanya melibatkan ke a atan pada humour a*ueos. .enurut beliau% terdapat glaukoma a *uired terbagi dalam dua bagian% yaitu primer dan sekunder. " )rimer / glaukoma yang disebabkan oleh faktor"faktor keturunan. yaitu humour a*ueosnya tersumbat atau terganggu. Glaukoma primer dibagi dalam dua jenis yaitu% Sudut terbuka dan Sudut tertutup. " Sekunder / #isebabkan oleh penyakit"penyakit tertentu seperti% trauma% radang mata (u-eitis)% ka a mata dan obat"obatan seperti steroid.(')

ETIOLOGI

0adan siliar memproduksi terlalu banyak airan mata sedang pengeluarannya pada anyaman trabekulum normal (glaukoma hipersekresi). Hambatan pengaliran pada pupil 1aktu pengaliran airan dari bilik mata belakang kedepan bilik mata depan (glaukoma blo kade pupil). )engeluaran dari sudut mata tinggi (glaukoma simpleks% glaukoma sudut tertutup% glaukoma sekunder akibat geniosinekia).(()

KLASIFIKASI
1. a. simplek). b. '. (. 2. 1. Glaukoma sekunder(() Akibat kelainan didalam bola mata% yang dapat disebabkan / +elainan lensa% katarak imatur% hiperatur% dan dislokasi lensa. +elainan u-ea% u-eitis anterior. 4rauma% hifem% dan inkerserasi iris. )as a bedah% blo kade pupil% goniosinekia. Glaukoma kongenital (() +onginetal primer% dengan kelainan konginetal lain. Infatil% tanpa kelainan konginetal lain. Galukoma absolut(2%5) Galukoma Primer Glaukoma sudut tertutup (galukoma sudut sempit). 0ersifat diturunkan% pada pasien usia di atas 23 tahun. 0iasanya mengenai kedua mata. Glaukoma primer(() )enyebab tidak diketahui% dibagi atas dua petunjuk / Glaukoma sudut terbuka (glaukoma simpleks atau glaukoma

'

a. Glaukoma primer sudut ter uka (Glaukoma simpleks% glaukoma kronik% wide angle glaucoma) )erjalanan penyakit kronik% bisa tanpa gejala dan berakhir dengan kebutaan. 4ekanan pada bola mata selamanya di atas batas normal atau lebih besar dari '2 mmHg. 6apang pandangan memperlihatkan gambaran khusus kampus glukoma seperti melebarnya titik buta% skotoma bjerrum dan skotoma tangga ronne. .engenai ke"' mata dan sering derajat beratnya penyakit tidak sama. )ada pemeriksaan funduskopi terlihat ekska-asi glaukomatosa papil. )ada pemeriksaan genioskopi terlihat sudut bilik mata terbuka lebar. Sudut bilik mata depan terbuka% hambatan aliran humor akuesus mungkin terdapat pada trabekulum% kanal s hlemn dan pleksus -ena didaerah intrasklera. )ada pemeriksaan patologi anatomi didapatkan proses degenerasi dari trabekulum ke kanal s hlemn. 4erlihat penebalan dan s lerosis dari serat trabekulum% -akuol dalam endotel dan endotel yang hiperselular yang menutupi trubekulum dan kanal s hlemn. 0iasanya pada usia 23 tahun atau lebih% penderita #.% pengobatan kortikosteroid lokal ataupun sismetik yang lama% ri1ayat glaukoma pada keluarga. 4anda glaukoma simpleks / 0ilateral. Herediter. 4ekanan intra o ular yang meninggi.

Sudut $!A yang terbuka. 0ola mata yang tenang. 6apang pandangan yang menge il dengan ma am"ma am skotoma yang khas. )enggaungan saraf optik. )erjalanan penyakitnya yang lambat progresif.

. Glaukoma primer sudut tertutup (Glaukoma kongresif akut% angle closure glaucoma, closed angle glaucoma) Glaukoma primer sudut tertutup terjadi bila terdapat kenaikan mendadak dari tekanan intra okuler% yang disebabkan penutupan sudut $!A yang mendadak oleh akar iris% sehingga menghalangi sama sekali keluarnya humor akueus melalui trabekula% menyebabkan / .eningginya tekanan intra okuler. Sakit yang sangat dimata se ara mendadak. .enurunnya ketajaman pengelihatan se ara mendadak. 4anda"tanda kongesti dimata (mata merah% kelopak mata bengkak).

7aktor anatomis yang menyebabkan sudut sempit / 1. 0ulbus okuli yang memendek. '. 4umbuhnya lensa. (. +ornea yang ke il. 2. 4ebalnya iris. 7aktor fisiologis yang menyebabkan $!A sempit / 1. Akomodasi. '. #ilatasi pupil. (. 6ensa letaknya lebih kedepan. 2. +ongesti badan siliar.

Glaukoma sudut tertutup akut

PATOFISIOLOGI
)ada keadaan normal tekanan intraokular ditentukan oleh derajat produksi airan mata oleh epitel badan siliar dan hambatan pengeluaran airan mata dari bola mata. )ada glaukoma tekanan intraokular berperan penting oleh karena itu dinamika tekanannya diperlukan sekali. #inamika ini saling berhubungan antara tekanan% tegangan dan regangan.(8) 1. 4ekanan 4ekanan hidrostatik akan mengenai dinding struktur (pada mata berupa dinding korneosklera). Hal ini akan menyebabkan rusaknya neuron apabila penekan pada sklera tidak benar. '. 4egangan 4egangan mempunyai hubungan antara tekanan dan kekebalan. 4egangan yang rendah dan ketebalan yang relatif besar dibandingkan faktor yang sama pada papil optik ketimbang sklera. .ata yang tekanan intraokularnya berangsur"angsur naik dapat mengalami robekan diba1ah otot rektus lateral. (. 9egangan 9egangan dapat mengakibatkan kerusakan dan mengakibatkan nyeri.

!ANIFESTASI KLINIK
Glukoma )rimer sudut terbuka dianggap penting% karena sukarnya membuat diagnosa pada stadium dini% berhubung sifatnya tenang% tidak memberi keluhan% sehingga banyak yang datang tetapi dalam keadaan sudah lanjut% dimana lapang pandangnya telah sangat sempit atau berakhir dengan kebutaan. )ada keadaan ini glukoma tersebut berakhir dengan glukoma absolut.(2) +adang : kadang disertai sakit kepala yang hilang : timbul% melihat gambaran pelangi disekitar lampu (halo)% mata sebelah terasa berat% kepala pening sebelah% kdang : kadang penglihatan kabur

dengan anamnesa tidak khas. Agaknya proses ketuaan memegang peranan dalam proses sklerose ini% yang diper epat bila mata tersebut mempunyai bakat glaukoma. +ita harus 1aspada terhadap glukoma sudut terbuka pada orang : orang berumur 23 tahun atau lebih (1alaupun penyakit ini kadang : kadang ditemukan pada usia muda)% pengobatan kortikosterid lokal maupun sistemik yang lama% dalam keluarga ada penderita Glukoma% #iabetes .elitus% Hipertensi% .iopia tinggi% kulit ber1arna. +arena itu pada penderita yang berumur 23 tahun atau lebih didapatkan keluhan sema am ini% sebaiknya dilakukan pengukuran tekanan intraokuler.
((%2)

)ada glukoma

simpleks tekanan bola mata sehari : hari tinggi atau lebih dari '3 mmHg. .ata tidak merah atau tidak terdapat keluhan% yang mengakibatkan terdapat gangguan susunan anatomis dan fungsi tampa disadari penderita. Akibat tekanan tinggi akan terbentuk atrofi papil disertai dengan ekska-asio glukomatosa. Gangguan saraf optik akan terlihat sebagai gangguan fungsinya berupa pen iutan lapang pandang. )ada 1aktu pengukuran bila didapatkan tekanan bola mata normal sedang terlihat gejala gangguan fungsi saraf optik seperti glukoma mungkin akibat adanya -ariasi diurnal.

DIAGNOSIS
#iagnosis glukoma sudut terbuka primer ditegakan apabila ditemukan kelainan : kelainan glaukomatosa pada diskus optikus dan lapang pandang disertai peningkatan tekaan intraokular% sudut kamera anterior terbuka dan tampak normal% dan tidak terdapat sebab lain yang menyebabkan peningkatan tekanan intraokular. Sekitar 53 ; pasien glaukoma sudut terbuka primer memperlihatkan tekanan intraokular yang normal se1aktu pertama kali diperiksa% sehingga untuk menegakan diagnosis diperlukan pemeriksaan 4onometri berulang.(5)

<

PE!E"IKSAAN PENUN#ANG
0ila ternyata tensi intraokulernya lebih dari '3 m pemeriksaan glukokoma yang lengkap sepeti / 4onometri% lapang pandangan% oftalmoskopi% gonioskopi% tes pro-okasi (tes minim air% pressure ongestion test% tes steroid )% tonografi. 4onometri / 4ekanan intraokuler pad glaukoma ini tidak terlalu tinggi. .enurut 6angley an ka1an : ka1an pada glaukoma simpleks terdapat 2 tipe -ariasi diurnal / 1. 7lat type '. 9ising type 2. 7alling type / sepanjang hari sama / )un ak terdapat pada malam hari / )un ak terdapat pada 1aktu bangun tidur Hg% harus dilakukan

(. #ouble -ariations / )un aknya terdapat pada jam = pagi dan malam hari Suatu tanda berharga yang ditemukan oleh #o1ney yaitu bila antara kedua mata% selalu terdapat perbedaan tensi intraokuler 2 mmHg atau lebih% maka itu menunjukan kemungkinan glukoma simpleks. Suatu -ariasi diurnal pada satu mata dengan perbedaan yang melebihi 5 mmHg% dianggap menunjukan kemungkinan glaukoma simpleks% meskipun tensinya masih normal. )emeriksaan 6apang )andang )enting% baik untuk menegagkan diagnosa maupun untuk meneliti perjalanan penyakitnya% juga bagi menentukan sikap pengobatan selanjutnya. Harus selalu diteliti keadaan lapang pandangan perifer dan juga sentral. )ada glaukoma yang masih dini% lapang pandangan perifer belum menujukan kelainan% tetapi lapang pandangan sentral sudah menunjukan adanya ma am : ma am skotoma. ,ika glaukomanya sudah lanjut% lappang pandang perifer juga memberikan kelainan berupa penyempitan yang dimulai dari bagian nasal atas. >ang kemudian akan

bersatu dengan kelainan yang ada ditengah yang dapat menimbulkan tunnel -ision% seolah : olah melihat melaliu teropong untuk kemudian menjadi buta. )eriksaan oftalmoskopi )enggaungan dan atrofi tampak pada papil @. II. Ada yang mengatakan% bah1a pada glaukoma sudut terbuka% didalam saraf optik didapatkan kelainan degenerasi yang primer% yang disebabkan oleh insufisiensi -askular. Sebab menurut penelitian kemunduran fungsinya terus berlanjut% meskipun tekanan intraokulernya telah dinormalisir dengan obat : obatan ataupun dengan operasi. ,uga penderita dengan kelainan sistemik se2perti diabetes melitus% arteriosklerosis% lebih mudah mendaopAt kelainan saraf optik% akibat kenaikan tekanan intraokuler% dari pada yang lain. )emeriksaan Gonioskopi )ada glaukoma simpleks sudutnya normal. )ada stadium yang lanjut% bilas telah timbul goniosine hiae ( perlengketan pinggir iris pada korneaBtrakekula ) maka sudut dapat tertutup. 4onografi 4erdapat resistan e of outflo1 (hambatan dari pengeluaran airan ) hasil pemeriksaan tonografi pada glaukoma simpleks ternyata kurang dari normal dan menjadi kurang lagi% pada keadaan yang lanjut% ($C3%1() 4es )ro-okasi 4es minum air / +enaikan tensi ? : = mmHg men urigakan% 13 mmHg pasti patologis. 4es steroid / +enaikan ? mmHg% menunjukan glaukoma. )ressure ongestion test / +enakan = mmHg atau lebih men urigakan. Sedang bila lebih dari 11 mmHg pasti patologis.

GE#ALA KLINIS $
a. b. 7ase prodormal (fase nonkongestif) )engelihatan kabur. 4erdapat halo (gambaran pelangi) sekitar lampu. Sakit kepala. Sakit pada mata. Akomodasi lemah. 0erlangsung D " ' jam. Injeksi perikornea. +ornea agak suram karena edem. 0ilik mata depan dangkal. )upil melebar. 4ekanan intraokuler meningkat. .ata dapat normal juga serangan reda. 7ase kongestif Sakit kepala yang hebat sampai muntah"muntah. )alpebra bengkak. +onjungti-a bulbi / hiperemia kongesti% kemosis dengan injeksi silier% injeksi konjungti-a. +ornea keruh. 0ilik mata depan dangkal. Iris / gambaran% orak bergaris tidak nyata. )upil / melebar% lonjong% miring agak -ertikal% kadang midriasis total% 1arna kehijauan% refleksi ahaya menurun sekali atau tidak sama sekali.

13

DIAGNOSA %ANDING
Iritis akut dan konjungti-itis harus dipertimbangkan sebagai diagnosis banding pada glaukoma sudut tertutup bila ada radang mata akut% meskipun pada kedua hal tersebut di atas jarang disertai bilik mata depan yang dangkal atau tekanan yang meninggi. 1. )ada iriditis akut terdapat lebih banyak fotofobia% tetapi rasa nyerinya kurang jika dibandingkan dengan glaukoma. 4ekanan intraokular normal% pupil ke il dan kornea tidak sembab. E7lareF dan sel"sel terlihat didalam bilik mata depan% dan terdapat injeksi siliar dalam (deep iliary inje tion). '. )ada konjungti-itis akut tidak begitu nyeri atau tidak nyeri sama sekali% dan tajam pengelihatan tidak menurun. Ada kotoran mata dan konjungti-a sangat meradang% tetapi tidak ada injeksi siliar. 9eksi pupil normal% kornea jernih dan tekanan intraokular normal. (. Iridosiklitis dengan glaukoma sekunder kadang"kadang sukar dibedakan. Goniuskopi untuk menentukan jenis sudut sangatlah membantu. ,ika pengamatan terganggu dengan adanya kekeruhan kornea atau kekeruhan didalam bilik mata depan% maka untuk memastikan diagnosis bisa dilakukan genioskopi pada mata lainnya% dan ini sangat membantu.

TE"API
Glaukoma akut merupakan masalah pembedahan. 4erapi dengan pengobatan hanya merupakan pengobatan pendahuluan sebelum penderita di operasi. Hal ini harus sejak a1al dikemukakan kepada penderita dan keluarganya% sebab ada kemungkinan penderita menolak untuk di operasi% karena telah merasa enak setelah diberi obat"obatan.

11

)ada 7ase @on +ongesif #iberikan .iotikum / a. .iotika terus. b. !perasi. )ada fase kongesif (akut) )engobatan harus diberikan se ara epat dan tepat% jika terlambat '2"2? jam maka sinekhia anterior sudah kuat sehingga pengobatan dengan miotikum tak berguna lagi. 4I! harus sudah turun dalam '"2 jam sedapat"dapatnya. a) miotikum / untuk menge ilkan pupil% sehingga iris terlepas dari tekanannya ditrebekula dan sudutnya menjadi terbuka% ara menberikannya / )ilo arpin '"2 ; setiap menit satu tetes selama 5 menit diteruskan dengan setiap jam. b) tablet. ) d) e) !bat hiperosmotik. Gliserin 53 ; peroral 1"1%? gramBkg 00. Untuk mengurangi rasa sakitnya dapat disuntikkan 13"15 mg morfin. 13"1'%5 kg largaktil """"G penderita yang muntah"muntah sebelum tablet diamoH dan tablet gliserin diberikan% sehingga obat dapat ditelan. #engan pengobatan di atas bersama"sama% tekanan yang tinggi sekali dapat ditekan sampai diba1ah '5 mmHg dalam 1aktu '2 jam. ,ika tekanan intraokulernya sudah turun% operasi harus dilakukan paling lambat '" 2 hari kemudian. Selama ini pengobatan tetap dilanjutkan. 0ila tekanan tetap tinggi% melebihi (3 mmHg diberikan obat hiperosmotik yang lain yaitu / manitol (1%5"(Bkg 00) '3 tetesB menit ('3;) atau ureum (3; infus% (33 diberikan sebelum operasi dilakukan. .a am operasi / diberikan & '"( jam yang )enghambat karbonik anhidrase """"G mengurangi produksi humor akueus seperti diamoH 533 mg sekaligus (' tablet) kemudian disusul tiap 2 jam 1

1'

1. '.

Iridektomi perifer. !perasi filtrasi (Iridenkleisis% trepanasi% sklerotomi% trabekulektomi).

Glaukoma sudut tertutup kronik 4idak semua orang dengan glaukoma sudut tertutup akan mengalami serangan akut. 0anyak yang mengalami sudut tertutup kronis. )ada keadaan ini perlahan"lahan terbentuk jaringan parut antara iris dan jalan keluar airan mata. 4ekanan bola mata akan naik bila terjadi gangguan jumlah airan keluar akibat bertambahnya jaringan parut. #engan pengobatan pilokarpin maka serangan akut tidak akan terjadi dengan bentuk kronis yang tetap berjalan. )engobatan hanya menghindarkan kebutaan yang dapat terjadi pada glaukoma. &. Glaukoma Seku'der .erupakan glaukoma yang diketahui penyebabnya% biasanya dari penyakit mata yang lain. Glaukoma sekunder% kelainannya terdapat pada / a) b) ) Sudut bilik mata% akibat geniosinekia% hifema% stafiloma kornea dan kontusio sudut bilik mata. )upil% akibat seklusi pupil dan oklusi relati-e pupil oleh sferotakia. 0adan silier% seperti rangsangan akibat luksasi lensa. Glaukoma dibangkitkan lensa merupakan salah satu bentuk glaukoma sekunder. Glaukoma terjadi bersama"sama dengan kelainan lensa seperti / a. b. . 6uksasi lensa anterior% dimana terjadi gangguan pengaliran mata ke sudut bilik mata. +atarak imatur% dimana akibat men embungnya lensa akan menyebabkan penutupan sudut bilik mata. +atarak hiperatur% dimana bahan lensa keluar dari lensa sehingga menutupi jalan keluar airan mata. airan

1(

Glaukoma yang terjadi akibat penutupan sudut bilik mata oleh bagian lensa yang lisis ini disebut glaukoma fakolitik% pasien dengan galukoma fakolitik akan mengeluh sakit kepala berat% mata sakit% tajam pengelihatan hanya tinggal proyeksi sinar. )ada pemeriksaan objektif terlihat edema kornea dengan injeksi silier% fler berat dengan tanda"tanda u-eitis lainnya% bilik mata yang dalam disertai dengan katarak hiperatur. 4ekanan bola mata sangat tinggi. (. Glaukoma Ko')e'ital *. Glaukoma A solut Glaukoma absolut adalah akhir dari semua ma am glaukoma% merupakan suatu glaukoma yang terbengkalai sampai buta total. .atanya keras seperti batu% karena tekanan intraokuler yang sangat tinggi% buta dan sering sakit sekali. 0ila timbul sakit yang tak tertahankan dapat disuntikkan al ohol retrobulber atau dilakukan krioterapi untuk mengurangi nyerinya. +alau dengan pengobatan tak dapat di atasi dilakukan enukleasi bulbi. ,ika tak menimbulkan rasa sakit% dibiarkan saja.

KO!PLIKASI
A. 0. Sinelia anterior perifer Iris perifer melekat pada jalinan trabekel dan menghambat aliran mata keluar. +atarak 6ensa kadang"kadang melekat membengkak% dan bisa terjadi katarak. 6ensa yang membengkak mendorong iris lebih jauh kedepan yang akan menambah hambatan pupil dan pada gilirannya akan menambah derajat hambatan sudut. $. Atrofi retina dan saraf optik

12

#aya tahan unsure"unsur saraf mata terhadap tekanan intraokular yang tinggi adalah buruk. 4erjadi gaung glaukoma pada pupil optik dan atrofi retina% terutama pada lapisan sel"sel ganglion.

P"OGNOSIS
4anpa pengobatan% glaukoma dapat mengakibatkan kebutaan total. Apabila proses penyakit terdeteksi dini sebagian besar penyakit glaukoma dapat ditangani dengan baik.(<)

15

DAFTA" PUSTAKA 1. Glaukoma (4ekanan 0ola .ata 4inggi)% )rof% dr% Sidarta Ilyas% #S.. 7+UI. '. httpBBIII.utusan. om.myButusanBar hi-e.asp (. )enuntun Ilmu )enyakit .ata% )rof% dr% Sidarta Ilyas% #S.. 7+UI. 2. Ilmu )enyakit .ata% dr% @ana Iijaya S.# $etakan ke"8% 1==(. 5. Ilmu )enyakit .ata% )rof% dr% Sidarta Ilyas% #S.. 7+UI 1=='. 8. #aniel Jaughn% 4aylor. A. )aul. 9"K-a L General ophthalmology% Kdisi 12% Iidya .edika ,akarta% 1==8% hal <. #aniel Jaughn% 4aylor. A. )aul. 9"K-a L General ophthalmology% Kdisi 12% Iidya .edika ,akarta% 1==8% hal ''3"'((

18

Вам также может понравиться

  • PENGGUNAAN PIRACETAM
    PENGGUNAAN PIRACETAM
    Документ8 страниц
    PENGGUNAAN PIRACETAM
    Afrida Sahestina
    0% (1)
  • Jaras Piramidalis Dan Ekstramidalis
    Jaras Piramidalis Dan Ekstramidalis
    Документ11 страниц
    Jaras Piramidalis Dan Ekstramidalis
    Pramasanti Hera
    100% (2)
  • Kondiloma Akuminata
    Kondiloma Akuminata
    Документ24 страницы
    Kondiloma Akuminata
    Leonita Budi Utami
    100% (4)
  • Gantung Diri (Hanging)
    Gantung Diri (Hanging)
    Документ48 страниц
    Gantung Diri (Hanging)
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Документ19 страниц
    Presentation 1
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Leaflet Lansia Sehat
     Leaflet Lansia Sehat
    Документ2 страницы
    Leaflet Lansia Sehat
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Документ28 страниц
    Presentation 1
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Di
    Di
    Документ1 страница
    Di
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Документ1 страница
    Laporan Kasus
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • HAID DAN KELAINANNYA
    HAID DAN KELAINANNYA
    Документ41 страница
    HAID DAN KELAINANNYA
    Paleh Tath Ganaih
    100% (2)
  • PP Efusi Pleura
    PP Efusi Pleura
    Документ17 страниц
    PP Efusi Pleura
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Slide Granuloma
    Slide Granuloma
    Документ21 страница
    Slide Granuloma
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ15 страниц
    Bab I
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Vaginosis Bakterial
    Vaginosis Bakterial
    Документ19 страниц
    Vaginosis Bakterial
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Документ19 страниц
    Presentation 1
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ7 страниц
    Bab I
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Документ9 страниц
    Laporan Kasus
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Refer at
    Refer at
    Документ1 страница
    Refer at
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Referat HNP
    Referat HNP
    Документ30 страниц
    Referat HNP
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Refer at
    Refer at
    Документ1 страница
    Refer at
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Guillain-Barré Syndrome (GBS)
    Guillain-Barré Syndrome (GBS)
    Документ23 страницы
    Guillain-Barré Syndrome (GBS)
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Presentation 2
    Presentation 2
    Документ23 страницы
    Presentation 2
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Status Pasien Parkinson
    Status Pasien Parkinson
    Документ22 страницы
    Status Pasien Parkinson
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Status Neurologi
    Status Neurologi
    Документ21 страница
    Status Neurologi
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ31 страница
    Bab I
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Presentation Referat
    Presentation Referat
    Документ16 страниц
    Presentation Referat
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Status Neurologi
    Status Neurologi
    Документ21 страница
    Status Neurologi
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ25 страниц
    Bab I
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет
  • Presentation Kasus
    Presentation Kasus
    Документ28 страниц
    Presentation Kasus
    Afrida Sahestina
    Оценок пока нет