Вы находитесь на странице: 1из 36

MALARIA

Penyaji: Indra Hakim nasution, S.Ked Fathia Permata Sari, S.Ked

Pembimbing: DR. dr. Rosiana A. Marbun, Sp.A

IDENTIFIKASI
Nama Umur Jenis kelamin Agama Kebangsaan Alamat MRS

: : : : : : :

Yeny Pratiwi 13 Tahun Perempuan Islam Indonesia Lengkiti 2 Mei 2013

ANAMNESA (Alloanamnesis dengan ibu penderita, 15 Mei 2013) Keluhan Utama : Demam tinggi Keluhan Tambahan : Nafsu makan menurun, Pucat

Riwayat Perjalanan Penyakit 7 hari SMRS OS mengalami demam tinggi yang hilang timbul berselang seling sehari demam, sehari tanpa demam selama 7 hari. Demam tinggi pada malam hari disertai menggigil, diberi obat penurun panas kemudian berkeringat,panas turun. Pada pagi hari panas turun dan demam muncul pada malam hari. Riwayat batuk (+), pilek(-), mual muntah (-), sakit kepala (-)terdapat penurunan nafsu makan(+), minum(+), kejang (-), menggigil (+), pucat (+), nyeri berkemih (-), nyeri telinga (-), keluar cairan dari telinga (-), nyeri sendi (-), batuk (-), pilek (-), sesak (-), riwayat kontak dengan pasien TB (-), nyeri saat menelan (-), nyeri perut (-), sesak (-).BAB biasa tidak berdarah dan BAK seperti biasa, tidak ada sakit berkemih ,BAK terputus-putus(-), mimisan(-), gusi berdarah (-).

3 hari SMRS pasien terlihat pucat, kuning (-), bintik-bintik perdarahan (-), mimisan (-), gusi berdarah (-), BAB darah (-), muntah darah (-), perut terlihat membesar disangkal, anak terlihat lemas. 1 hari SMRS OS tetap demam, batuk (-),pilek(-), Os tidak nafsu makan, dan semakin lemah lalu dibawa ke RSUD

Riwayat Penyakit Dalam Keluarga Riwayat keluarga yang menderita batuk lama disangkal. Riwayat keluarga menderita malaria disangkal Riwayat keluarga menderita typhoid disangkal Riwayat keluarga menderita DBD disangkal Orang tua pasien mengaku tidak pernah menderita penyakit yang mengharuskannya dirawat di rumah sakit

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran Masa kehamilan : Cukup bulan Partus : Spontan Ditolong oleh : Bidan Tanggal : 5 april 2000 Berat badan lahir : 2800 gram Panjang badan lahir : lupa Keadaan saat lahir :Langsung menangis Riwayat Makan ASI : 0-6 bulan, on demand ASI + Susu Formula :Bubur susu :Bubur nasi : 9 bulan @ nasi -3/4 cetong 3x sehari + lumatan sayur (bervariasi, terkadang sayur katu,/bayam) + lumatan lauk (telor rebus yang paling sering, kadangkadang ikan atau ayam 1-2x/minggu) Nasi Tim :Nasi biasa : 1 tahun @ nasi 1 centong 3xsehari + sayur bervariasi (paling sering kangkung, terkadang sayur katu/kacang panjang) + lauk (tersering tempe + telur, kadang-kadang ikan/ayam 1-2x perminggu) Selama sakit : @nasi 1 centong 3x sehari + sayur bervariasi (kadang-kadang kangkung, katu) + lauk (tersering telor + tempe, kadang-kaadang ikan/ayam 1-2x perminggu, tetapi makanan tidak pernah habis. Kadang-kadang hanya dimakan setengahnya/3 sendok/5 sendok, tidak tentu sehingga terkesan nafsu makan menurun.

Riwayat Perkembangan Berbalik : 4 bulan Tengkurap : 4 bulan Merangkak : ibu lupa Duduk : 6 bulan Berdiri : 9 bulan Berjalan : 11 bulan Berbicara : 1 tahun 7 bulan Kesan : perkembangan fisik normal

Riwayat Imunisasi BCG : 1 kali, scar (+) di lengan kanan Polio : 4 kali DPT : 3 kali Hepatitis : 4 kali Campak : 1 kali Kesan : Riwayat imunisasi dasar lengkap

Riwayat keluarga dan Sosial Ekonomi Pasien adalah anak ke dua dari dua bersaudara Ayah pasien, Tn.Asrudin tahun, pendidikan terakhir, bekerja sebagai dengan penghasilan /bulan. Ibu pasien, Ny.Rusmini, tahun, pendidikan terakh, bekerja sebagai. Kesan : sosial ekonomi menengah kebawah Riwayat Sebelum Masuk Rumah Sakit Riwayat Kebiasaan Pasien suka jajan sembarangan Pasien tidur menggunakan kelambu, tidak menggunakan semprotan nyamuk Riwayat Lingkungan Rumah penderita tidak menggunakan kassa/penutup lain pada ventilasi Perumahan tidak padat Ventilasi dirumah baik Pasien tinggal didaerah endemis malaria Penderita sering mandi di sungai Riwayat keluar rumah jarang, 1-2 kali per minggu Pengetahuan ibu akan 3M kurang

PEMERIKSAAN FISIK

Tanggal pemeriksaan: 15 mei 2013 Keadaan Umum Kesadaran : E4M5V5 Tekanan darah : 110/70 Nadi : 98 x/menit, tegangan cukup, reguler Pernapasan : 28 x/menit, reguler Suhu : 36,4 C Berat Badan : 25 kg Tinggi Badan : cm Anemis : tidak ada Sianosis : tidak ada Ikterus : tidak ada Dispnea : tidak ada Edema : tidak ada

Status Gizi

BB/U TB/U
BB/TB Kesan

: 25/45 = 55,5% (severe) : 136/155 x 100% = 87,7% (moderate) : 25/30 x 100% = 83,3% (mild) : gizi kurang

Keadaan Spesifik
Kepala Bentuk Rambut

: Normoensefali, simetris : Hitam,distribusi normal,lurus, tidak mudah dicabut. Mata : Cekung (-), Pupil bulat isokor 3mm, reflek cahaya +/+ normal, konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)nyeri tekan orbita (-) Hidung : Sekret (-), napas cuping hidung (-),deviasi septum (-)mukosa hiperemis. Telinga : Sekret (-) Nyeri tekan mastoid (-), nyeri tarik aurikula(-) nyeri tekan tragus (-) Mulut : mulut dan bibir kering (-), sianosis (-) rhagaden(-), cheilitis (-). Tenggorokan : T1-T1,faring hiperemis (-) Leher : Pembesaran KGB (-), JVP tidak meningkat.

Thorak Paru-paru Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi gallop(-) Jantung Inspeksi tidak Palpasi clavicula Perkusi

: Statis, dinamis simetris, retraksi (-) : Stemfremitus kanan = kiri : Sonor pada kedua lapangan paru : Vesikuler (+) normal, wheezing (-),

: Ictus cordis tidak terlihat, voussure cardiac terlihat. : Thrill tidak teraba, iktus teraba ics V mid : batas kiri jantung ICS V linea axilaris anterior sinistra Batas kanan jantung line parasternal sinistra Batas atas jantung ICS II linea midclavicula : HR: 76 x/menit, irama reguler,pulsus defisit(-) ,BJ I-II normal, bising (-) murmur(-) gallop(-)

Auskultasi

Pemeriksaan Neurologis

Fungsi sensorik Fungsi nervi craniales GRM

: Dalam batas normal : Dalam batas normal : Kaku kuduk tidak ada

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Hematologi (3 mei 2013) Hemoglobin : 6,6 g/dl Eritrosit : 2.600.000/mm3 Hematokrit : 18 vol% Leukosit : 2700/mm3 Trombosit : 41.000/mm3
Urinalisis ( 4 Mei 2013) Reduksi : (-) Protein : (+) Bilirubin : (-) Leukosit : (+) Eritrosit : (+) Sel epitel : (+) Trombosit : 42.000 HT : 17%

DDR : Plasmodium tidak ditemukan Widal : Salmonella typhi

O : 1/160 AO : 1/80 BO : 1/160 CO : 1/80 H : 1/320 AH : 1/80 BC : 1/80 CH : 1/ 80

Pemeriksaan Lab (6/5/13)


Hb : 7,6 g/dl Pemeriksaan Lab (7/5/13) DDR : Plasmodium tidak ditemukan 8/5/13 Hb : 8,6 gr/dl Eritrosit : 3.400.000 Leukosit : 19.000 LED : 23/ jam

DIAGNOSIS BANDING

Malaria Demam typhoid

DIAGNOSIS KERJA

Malaria

PENATALAKSANAAN
--Terapi suportifIVFD D5 NS kebutuhan cairan 1600 cc, gtt 16 --Terapi edukatif-Menasehati ibu agar lebih memperhatikan lingkungan, Mencegah gigitan nyamuk saat malam hari dengan menggunakan kelambu, menggunakan obat nyamuk, cairan anti nyamuk --Terapi kausatif-Terapi yang dipilih adalah terapi malaria falsifarum Pengobatan terapi malaria menggunakan ACT (artesunat combine theraphy) Pengobatan Hari pertama Artesunat 1 tab / hari Amodiakuin 1 tab/hari Primakuin 1 tab/hari Hari 2-3 Artesunat 1 tab/hari Amodiakuin 1 tab/hari

RENCANA PEMERIKSAAN
Pemeriksaan darah rutin, DDR, tes widal, urinalisis,gula darah sewaktu

PROGNOSIS
Quo ad vitam Quo ad functionam : dubia ad bonam : dubia ad bonam

FOLLOW UP
14 mei 2013

15 mei 2013

Definisi Malaria merupakan penyakit akut maupun kronik, yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium dengan manifestasi klinis berupa demam, anemia dan pembesaran limpa. Sedangkan meurut ahli lain malaria merupakan suatu penyakit infeksi akut maupun kronik yang disebakan oleh infeksi Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual dalam darah, dengan gejala demam, menggigil, anemia, dan pembesaran limpa.

Pada manusia terdapat 4 spesies yaitu Plasmodium vivax, Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae Plasmodium ovale.

Epidemiologi

Pada tahun 2010 di Indonesia terdapat 65% kabupaten endemis dimana hanya sekitar 45% penduduk di kabupaten tersebut berisiko tertular malaria. Berdasarkan hasil survei komunitas selama 2007 2010, prevalensi malaria di Indonesia menurun dari 1,39 % (Riskesdas 2007) menjadi 0,6% (Riskesdas 2010). Sementara itu berdasarkan laporan yang diterima selama tahun 2000-2009, angka kesakitan malaria cenderung menurun yaitu sebesar 3,62 per 1.000 penduduk pada tahun 2000 menjadi 1,85 per 1.000 penduduk pada tahun 2009 dan 1,96 tahun 2010. Sementara itu, tingkat kematian akibat malaria mencapai 1,3%.

patogenesis

patofisiologi

Penegakan diagnosis

Anamnesis Keluhan utama, yaitu demam, menggigil, berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot dan pegal-pegal. Riwayat berkunjung dan bermalam lebih kurang 14 minggu yang lalu ke daerah endemik malaria. Riwayat tinggal di daerah endemik malaria. Riwayat sakit malaria. Riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir. Riwayat mendapat transfusi darah.

Pemeriksaan

Fisik

Demam (37,5oC) Kunjunctiva atau telapak tangan pucat Pembesaran limpa Pembesaran hati

Pemeriksaan penunjang
- Semi kuantitatif: (-) : tidak ditemukan parasit dalam 100 LPB (+) : ditemukan 1-10 parasit dalam 100 LPB (++) : ditemukan 11-100 parasit dalam 100 LPB (+++) : ditemukan 1-10 parasit dalam 1 LPB (++++): ditemukan >10 parasit dalam 1 LPB

Ada/tidaknya parasit malaria. Spesies dan stadium Plasmodium Kepadatan parasit

Pemeriksaan dengan tes diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test)

Mekanisme kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen parasit malaria, dengan menggunakan metoda immunokromatografi dalam bentuk dipstik.

Tes serologi Tes ini berguna untuk mendeteksi adanya antibodi spesifik terhadap malaria atau pada keadaan dimana parasit sangat minimal. Tes ini kurang bermanfaat sebagai alat diagnostic sebab antibodi baru terbentuk setelah beberapa hari parasitemia. Titer >1:200 dianggap sebagai infeksi baru, dan tes >1:20 dinyatakan positif.

Tata laksana
Pengobatan lini pertama malaria falsifarum menggunakan artesunat+amodiaquin+primaquin

Pengobatan lini pertama malaria falsifarum menggunakan DHP+primaquin

Prognosis

Prognosis malaria berat tergantung pada kecepatan dan ketepatan diagnosis serta pengobatan(3). Pada malaria berat yang tidak ditanggulangi, maka mortalitas yang dilaporkan pada anak-anak 15%, dewasa 20% dan pada kehamilan meningkat sampai 50%.

Prognosis malaria berat dengan gangguan satu fungsi organ lebih baik daripada gangguan 2 atau lebih fungsi organ(3).

Mortalitas dengan gangguan 3 fungsi organ adalah 50%. Mortalitas dengan gangguan 4 atau lebih fungsi organ adalah 75%. Adanya korelasi antara kepadatan parasit dengan mortalitas yaitu:

Kepadatan parasit <100.000/L, maka mortalitas <1%. Kepadatan parasit >100.000/L, maka mortalitas >1%. Kepadatan parasit >500.000/L, maka mortalitas >5%.

Вам также может понравиться

  • Tugas PKN
    Tugas PKN
    Документ5 страниц
    Tugas PKN
    Arlyn Aristo
    Оценок пока нет
  • 1
    1
    Документ5 страниц
    1
    Arlyn Aristo
    Оценок пока нет
  • A Penilaian
    A Penilaian
    Документ2 страницы
    A Penilaian
    Arlyn Aristo
    Оценок пока нет
  • Narative Text
    Narative Text
    Документ2 страницы
    Narative Text
    Arlyn Aristo
    Оценок пока нет
  • Anekdot
    Anekdot
    Документ2 страницы
    Anekdot
    Arlyn Aristo
    Оценок пока нет
  • Neuritis Optik
    Neuritis Optik
    Документ6 страниц
    Neuritis Optik
    aaakkkuuu1
    Оценок пока нет
  • Narative Text
    Narative Text
    Документ2 страницы
    Narative Text
    Arlyn Aristo
    Оценок пока нет
  • A Penilaian
    A Penilaian
    Документ2 страницы
    A Penilaian
    Arlyn Aristo
    Оценок пока нет
  • PR Case
    PR Case
    Документ18 страниц
    PR Case
    Arlyn Aristo
    Оценок пока нет
  • TEORI
    TEORI
    Документ2 страницы
    TEORI
    Arlyn Aristo
    Оценок пока нет
  • TEORI
    TEORI
    Документ2 страницы
    TEORI
    Arlyn Aristo
    Оценок пока нет
  • Baturajo New PPT Malaria
    Baturajo New PPT Malaria
    Документ39 страниц
    Baturajo New PPT Malaria
    Arlyn Aristo
    Оценок пока нет
  • Fath
    Fath
    Документ28 страниц
    Fath
    Arlyn Aristo
    Оценок пока нет
  • Definisi Transfusi Darah
    Definisi Transfusi Darah
    Документ17 страниц
    Definisi Transfusi Darah
    Arlyn Aristo
    Оценок пока нет