Вы находитесь на странице: 1из 5

KETENTUAN PERENCANAAN TAHAN GEMPA UNTUK STRUKTUR BANGUNAN BAJA 1.

1 Ketentuan umum Ketentuan ini dimaksudkan untuk perencanaan dan pelaksanaan komponen struktur bangunan baja termasuk sambungan dalam struktur dengan gaya yang bekerja dihasilkan dari beban gempa yang telah ditentukan dengan memperhatikan disipasi energi di dalam daerah respon nonlinier struktur bangunan tersebut. Komponen struktur untuk bangunan baja tahan gempa harus memenuhi, Rn Ru (15.1-1)

Keterangan: adalah faktor reduksi beban sesuai abel !.".# Rn adalah kuat nominal komponen struktur sesuai $utir %, &, 1', 1#, 1(, dan 15 Ru adalah pengaruh aksi terfaktor, yaitu momen atau gaya yang diakibatkan oleh suatu kombinasi pembebanan yang diberikan dalam $utir ! dan 15, atau pengaruh aksi perlu, yaitu momen atau gaya yang disyaratkan untuk struktur tahan gempa yang diberikan dalam $utir 15 1.2 Parameter beban gempa )aya geser dasar rencana total, V, pada suatu arah ditetapkan sebagai berikut: V=
C

RTv Wt

(15.#-1)

)aya geser dasar rencana total, V, tidak perlu lebih besar daripada nilai berikut ini, V Vmaks = #,5RCaI Wt Keterangan: V adalah gaya geser dasar rencana total, * Vmaks adalah gaya geser dasar rencana maksimum, * R adalah faktor modifikasi respons (lihat abel 15.#-1) T adalah +aktu getar dasar struktur, detik Wt adalah berat total struktur, * I adalah faktor kepentingan struktur yang ditetapkan oleh ketentuan yang berlaku dalam $utir (.1 dan (.# Ca dan Cv adalah koefisien percepatan gempa yang ditetapkan oleh ketentuan yang berlaku dalam $utir (.1 dan (.# $erat total struktur Wt ditetapkan sebagai jumlah dari beban-beban berikut ini: 1) $eban mati total dari struktur bangunan, #) $ila digunakan dinding partisi pada perencanaan lantai maka harus diperhitungkan tambahan beban sebesar ',5 k-a, () -ada gudang-gudang dan tempat-tempat penyimpanan barang maka sekurang-kurangnya #5. dari beban hidup rencana harus diperhitungkan, ") $eban tetap total dari seluruh peralatan dalam struktur bangunan harus diperhitungkan. (15.#-#)

1.3

Beban, kombinasi beban, an kuat nomina!

1.3.1 Beban an kombinasi beban $eban dan kombinasi beban yang digunakan adalah yang telah diatur pada $utir !, kecuali bila ditentukan secara khusus pada butir ini. Eh adalah pengaruh dari komponen hori/ontal gaya gempa yang ditetapkan untuk suatu struktur bangunan. $ila dipersyaratkan dalam standar ini maka pengaruh komponen hori/ontal gaya gempa yang dikalikan suatu faktor amplifikasi, 0 Eh, harus digunakan sebagai ganti dari Eh seperti dalam kombinasi beban di ba+ah ini. 0aktor amplifikasi 0 atau faktor kuat cadang struktur diberikan pada abel 15.#-1. Kombinasi beban dengan memperhatikan faktor kuat cadang struktur, 0, adalah: 1,# D 1
L

L 1 0 Eh

(15.(-1) (15.(-#)
L

',& D - 0 Eh dengan
L

2 ',5 bila L3 5 k-a dan

2 1 bila L 5 k-a.

Keterangan: D adalah pengaruh beban mati yang disebabkan oleh berat elemen struktur dan beban tetap pada struktur L adalah pengaruh beban hidup akibat pengguna gedung dan peralatan bergerak Eh adalah pengaruh dari komponen hori/ontal gaya gempa 0 adalah faktor kuat cadang struktur (lihat abel 15.#-1) -engaruh orthogonalitas gaya gempa, yaitu pengaruh pembebanan gempa pada dua arah yang saling tegak lurus, harus diperhitungkan dalam perencanaan struktur bangunan. -engaruh orthogonalitas tidak perlu ditinjau bila dalam perencanaan struktur bangunan tahan gempa digunakan 0 Eh. 1.3.2 Kuat nomina! Kuat nominal sistem rangka, komponen struktur, dan sambungan harus memenuhi persyaratanpersyaratan yang ada dalam standar ini kecuali bila dipersyaratkan lain dalam butir ini. 1.4 Simpangan antar !antai

1.4.1 Simpangan ine!astis maksimum 4impangan antar lantai dihitung berdasarkan respons simpangan inelastis maksimum, M, dihitung sebagai berikut, M 2 ',5 6
S

(15."-1) dengan R adalah faktor modifikasi respons (lihat able 1#.#-1).

-ada persamaan (15."-1), adalah respons statis simpangan elastis struktur yang terjadi di titiktitik kritis akibat beban gempa hori/ontal rencana yang ditetapkan pada $utir 15.#. 7alam melakukan perhitungan simpangan tersebut pengaruh translasi dan rotasi bangunan harus diperhitungkan. 4impangan elastis struktur juga dapat dihitung menggunakan analisis dinamis.
S

1.4.2 Batasan simpangan antar !antai 4impangan antar lantai yang dihitung berdasarkan persamaan (15."-1) tidak boleh melebihi #,5 . dari jarak antar lantai untuk suatu struktur dengan +aktu getar dasar lebih kecil daripada atau sama dengan ',5 detik. 8ntuk struktur bangunan dengan +aktu getar dasar lebih besar daripada ',5 detik, simpangan antar lantai tersebut tidak boleh melebihi #,' . dari jarak antar lantai.

1.5

Ba"an

1.5.1 Spesi#ikasi ba"an 8ntuk bangunan yang melebihi satu tingkat, bahan baja yang digunakan pada 4istem 6angka -emikul 9omen Khusus (46-9K), 4istem 6angka -emikul 9omen erbatas (46-9 ), 4istem 6angka -emikul 9omen $iasa (46-9$), 4istem 6angka $atang -emikul 9omen Khusus (46$-9K), 4istem 6angka $resing Konsentrik Khusus (46$KK), 4istem 6angka $resing Konsentrik $iasa (46$K$), 4istem 6angka $resing :ksentris (46$:), harus memenuhi persyaratan berikut ini: a) -erbandingan tegangan leleh terhadap tegangan putus tariknya adalah kurang dari ',%5, b) ;ubungan tegangan-regangan harus memperlihatkan daerah plateau yang cukup panjang, c) -engujian uniaksial tarik pada spesimen baja memperlihatkan perpanjangan maksimum tidak kurang daripada #'. untuk daerah pengukuran sepanjang 5' mm, d) 9empunyai sifat relatif mudah dilas. -ersyaratan tegangan leleh minimum dari bahan baja untuk komponen struktur dengan perilaku inelastis diharapkan akan terjadi berkenaan dengan kombinasi pembebanan (15.(-1) dan (15.(-#) tidak boleh melebihi (5' 9-a, kecuali bila dapat ditunjukkan secara eksperimen atau secara rasional bah+a bahan baja yang digunakan sesuai untuk tujuan tersebut. -ersyaratan ini tidak berlaku bagi kolom yang diharapkan perilaku inelastisnya hanya akan terjadi pada dasar kolom yang mengalami leleh pada tingkat paling ba+ah. 1.5.2 Si#at ba"an a!am menentukan kuat per!u sambungan an komponen struktur $ang terkait $ila disyaratkan oleh standar ini maka kuat perlu sambungan dan komponen struktur yang terkait ditentukan berdasarkan tegangan leleh yang dapat terjadi yaitu f ye dari komponen struktur yang disambung, dengan f ye = Ry f y dan f
y

adalah tegangan leleh bahan baja yang digunakan. 8ntuk profil dan batang baja gilas Ry

adalah 1,5 bila digunakan $< "1 atau yang lebih lunak dan 1,( bila digunakan $< 5' atau yang lebih keras. 8ntuk pelat baja nilai Ry adalah 1,1. *ilai Ry lainnya dapat digunakan bila dapat didukung oleh hasil percobaan. 1.6 Pers$aratan ko!om 1.6.1 Kekuatan ko!om $ila Nu / Nn > ' ", , kolom untuk sistem rangka tahan gempa selain harus memenuhi persyaratan sesuai dengan standar ini, juga harus dibatasi pula oleh persyaratan sebagai berikut: 1) )aya tekan aksial terfaktor kolom, tanpa adanya pengaruh momen-momen yang bekerja, ditetapkan berdasarkan kombinasi pembebanan persamaan (15.(-1), #) )aya tarik aksial terfaktor kolom, tanpa adanya pengaruh momen-momen yang bekerja, ditetapkan berdasarkan kombinasi pembebanan persamaan. (15.(-#), () )aya aksial terfaktor yang ditetapkan pada $utir 15.!.1(1) dan 15.!.1(#) tidak perlu melampaui salah satu dari kedua nilai berikut ini: (i) $eban maksimum yang dipindahkan kepada kolom dengan memperhitungkan 1,1 Ry kali kuat nominal balok atau bresing pada struktur bangunan yang merangka kepada kolom tersebut.

(ii) *ilai batas yang ditentukan oleh kapasitas fondasi untuk memikul gaya angkat akibat momen guling. 1.6.2 Sambungan ko!om 4ambungan kolom harus mempunyai kuat rencana minimum untuk memikul kuat perlu yang ditentukan pada $utir 15.!.1. 1.6.2.1 4ambungan yang menggunakan las sudut atau las tumpul penetrasi sebagian, tidak boleh berjarak kurang dari 1.#'' mm dari sambungan balok-ke-kolom atau tidak boleh kurang dari setengah kali panjang bersih kolom dari sambungan balok-ke-kolom. 4ambungan las kolom yang dibebani oleh gaya tarik neto akibat kombinasi beban (15.(-#) harus memenuhi kedua persyaratan berikut ini: 1) 4ambungan las penetrasi sebagian harus mempunyai kuat rencana minimum sebesar #''. dari kuat perlu, #) Kuat perlu minimum dari setiap pelat sayap adalah Ry f y f , dengan Ry f y adalah tegangan leleh yang dapat terjadi dari bahan baja kolom dan f adalah luas pelat sayap kolom yang terkecil pada sambungan yang ditinjau. 1.6.2.2 -ersyaratan transisi sambungan secara gradual tidak harus dipenuhi apabila perubahan tebal dan lebar pelat sayap dan pelat badan terjadi pada sambungan kolom yang mana sambungan las tumpul penetrasi sebagian diijinkan sesuai dengan $utir 15.!.#.1.

Pers$aratan untuk Sistem Rangka Pemiku! Momen Biasa %SRPMB) 1.7.1 Ruang !ingkup 46-9$ diharapkan dapat mengalami deformasi inelastis secara terbatas pada komponen struktur dan sambungan-sambungannya akibat gaya gempa rencana. 46-9$ harus memenuhi persyaratan pada butir-butir di ba+ah ini. 1.7.2 Sambungan ba!ok&ke&ko!om 1.7.2.1 4ambungan balok-ke-kolom harus menggunakan las atau baut mutu tinggi. 7apat digunakan sambungan kaku atau sambungan semi kaku sebagai berikut: a) 4ambungan kaku yang merupakan bagian dari 4istem -emikul $eban )empa harus mempunyai kuat lentur perlu Mu yang besarnya paling tidak sama dengan yang terkecil dari a) 1,1RyM p balok atau gelagar, atau b) momen terbesar yang dapat disalurkan oleh sistem rangka pada titik terebut. 8ntuk sambungan dengan sambungan pelat sayap yang dilas, pelapis las dan kelebihan las harus dibuang dan diperbaiki kecuali pelapis pelat sayap atas yang tetap diperbolehkan jika melekat pada pelat sayap kolom dengan las sudut menerus di ba+ah las tumpul sambungan penetrasi penuh. =as tumpul penetrasi sebagian dan las sudut tidak boleh digunakan untuk memikul gaya tarik pada sambungan, 4ebagai alternatif, perencanaan dari semua sambungan balokke-kolom yang digunakan pada 4istem -emikul $eban )empa harus didasarkan pada hasil-hasil pengujian kualifikasi yang menunjukkan rotasi inelastis sekurang-kurangnya ','1 radian. ;asil-hasil pengujian kualifikasi didapat terhadap sekurangkurangnya dari dua pengujian siklik dan harus memenuhi persyaratan pada $utir 15.5.#.1, b) 4ambungan semi kaku dii/inkan jika syarat-syarat di ba+ah ini dipenuhi: (i) 4ambungan tersebut harus memenuhi kekuatan yang dipersyaratan pada $utir 15.1, (ii) Kuat lentur nominal sambungan melebihi nilai yang lebih kecil daripada 5'. M p balok atau kolom yang disambungkan, (iii) ;arus mempunyai kapasitas rotasi yang dibuktikan dengan uji beban siklik sebesar yang dibutuhkan untuk mencapai simpangan antar lantai,

(i>) Kekakuan dan kekuatan sambungan semi kaku ini harus diperhitungkan dalam perencanaan, termasuk dalam perhitungan stabilitas rangka secara keseluruhan. 1.7.2.2 8ntuk sambungan kaku, gaya geser terfaktor Vu pada sambungan balok-ke-kolom harus ditetapkan berdasarkan kombinasi pembebanan 1,# D 1 ',5 L ditambah gaya geser yang berasal dari Mu seperti yang ditentukan pada $utir 15.&.#.1(a). 8ntuk sambungan semi kaku, Vu harus ditentukan berdasarkan kombinasi pembebanan di atas ditambah dengan gaya geser yang berasal dari momen ujung maksimum yang dapat dipikul oleh sambungan tersebut.

Вам также может понравиться