Вы находитесь на странице: 1из 18

Daftar Pustaka 1. Carson JL, Duff A, Poses RM, et al.

Effect of an anaemia and cardiovascular disease on surgical mortality and morbidity. Lancet 1 !" #$%& 1'(()!'.

*. +ebert PC, ,ells -, .la/e0man MA, et al. A multicenter, randomi1ed, controlled clinical trial of transfusion re2uirements in critical care. N Engl J Med 1 " #$'3!4& $' )15.

#. +ill -E, 6ra7ley ,+, -riffit0 8E, et al. Allogeneic blood transfusion increases t0e ris9 of :osto:erative bacterial infection& a meta)analysis. J Trauma *''#" ($& '%)1$. $. Moir M;, ;amy R<, +anasono MM, et al. Autologous and 0eterologous blood transfusion in 0ead and nec9 cancer surgery. Arch Otolaryngol Head Neck Surg 1 " 1*(& %!$)%.

(. Motoyama ;, =9uyama M, 8itamura M, et al. >se of autologous instead of allogeneic blood transfusions during eso:0agectomy :rolongs disease)free survival among :atients 7it0 recurrent eso:0ageal cancer. J Surg Oncol *''$" %5& *!)#1. !. 6leis0er LA, .ec9man JA, .ro7n 8A, et al. ACC?A+A *''5 guidelines on :erio:erative cardiovascular evaluation and care for noncardiac surgery& a re:ort of t0e American College of Cardiology?American +eart Association tas9 force on :ractice guidelines. Circulation *''5" 11!& e$1%) .

5. .urger ,, C0emnitius JM, 8neissl -D, et al. Lo7)dose as:irin for secondary cardiovascular :revention& cardiovascular ris9s after its :erio:erative 7it0dra7al versus bleeding 7it0 its continuation. Revie7 and meta)analysis. J Intern Med *''(" *(5& # )$1$.

%. ,ilson ,, @aubert 8A, -e7it1 M, et al. Prevention of infection endocarditis& guidelines from t0e American +eart Association& a guideline from t0e American +eart Association R0eumatic 6ever, Endocarditis, and 8a7asa9i Disease Committee, council on Cardiovascular Disease in t0e Aoung, and t0e Council on Clinical Cardiology, Council on Cardiovascular ;urgery and Anest0esia, and t0e Buality of Care and =utcomes Researc0 Cnterdisci:linary

,or9ing -rou:. Circulation *''5" 11!& 15#!)($. . E7ald -A, -armany R-, 8raini9 AJ. +eart 6ailure, cardiomyo:at0y, and valvular 0eart disease. Cn& The Washington Manual o! Medical Thera"eutics 3Coo:er D+, 8raini9 A/, Lubner ;J, Reno +EL, eds.4, #*nd edn. P0iladel:0ia, PA& Li::incott ,illiams and ,il9ins, *''5" 1!5)5. 1'. Maisel A;, 8ris0nas7amy P, <o7a9 RM, et al. Ra:id measurement of .)ty:e natriuretic :e:tide in t0e emergency diagnosis of 0eart failure. N Engl J Med *''*" #$5& 1!1)5. 11. -rayson M, Joo ;, Castro M, et al. Allergy and immunology. Cn& The Washington Manual o! Medical Thera"eutics 3Coo:er D+, 8raini9 AJ, Lubner ;J, Reno +EL, eds.4, #*nd edn. P0iladel:0ia, PA& Li::incott ,illiams and ,il9ins, *''5" * ')#1$. 1*. ,arner D=& tobacco control for anest0esiologists. J Anesth *''5" *1& *'')11. 1#. A0n C, Mulligan P, ;alcido R. ;mo9ing D t0e bane of 7ound 0ealing& biomedical interventions and social influences. Ad# Skin Wound Care *''%" *1& **5)#!. 1$. Jones D, .ellomo R. Renal)dose do:amine& from 0y:ot0esis to :aradigm to dogma to myt0 and , finally , su:erstitionE J Intensi#e Care Med *''(" *'. 1 )*11.

1(. Lausc09e A, @eic0graber >8, 6rei >, et al. FLo7)doseG do:amine 7orsens renal :erfusion in :atients 7it0 acute renal failure. $idney Int *''!" ! & 1!! ) 5$. 1!. Collins <. @0e difference bet7een albumin and :realbumin. Ad# Skin Wound Care *''1" 1$& *#()!. 15. -eisler JP, Linnemeier -C, @0omas AJ, et al. <utritional assessment using :realbumin as an ob/ective criterion to determine 70om s0ould not undergo :rimary radical cyto)reductive surgery for ovarian cancer. %ynecol Oncol *''5" 1'!& 1*%)#1. 1%. Ra/a ;-, ;0a0ba1 A. Desmo:ressin for 0aemostasis in cardiac surgery 70en to useE Ann Card Anaesth *''!" & 1'*)5.

1 . Ausen R, Eby C, ,Algren R. Disorders of 0emostasis and t0rombosis. Cn& The Washington Manual o! Medical Thera"eutics 3Coo:er D+, 8raini9 A/, Lubner ;J, Reno +EL, eds.4, #*nd edn. P0iladel:0ia, PA& Li::incott ,illiams and ,il9ins, *''5" (1')$5. *'. Patatanian E, 6ugate ;E. +emostatic mout07as0esin anti)coagulated :atients undergoing dental eHtraction. Ann &harmacother *''!" $'& **'()1'. *1. <urutdinova D, =verton E@. +uman immunodeficiency virus infection and ac2uired immunodeficiency syndrome. Cn& The Washington Manual o! Medical Thera"eutics 3Coo:er D+, 8raini9 A/, Lubner ;J, Reno +EL, eds.4, #*nd edn. P0iladel:0ia, PA& Li::incott ,illiams and ,il9ins, *''5" $'%)*%. **. Mayfield J., McCurdy .E. Patients 7it0 0uman immunodeficiency virus. Cn& &reo"erati#e Assessment and Management 3;7eit1er ., ed.4, *nd edn. P0iladel:0ia, PA& Li::incott ,illiams and ,il9ins, *''%" ###) . *#. Rossetti A=, +ur7it1 ;, Logroscino -, et al. Prognosis of status e:ile:ticus& role of aetiology, age and consciousness im:airment at :resentation. J Neurol Neurosurg &sychiatry *''!" 55& !11)1(. *$. ;elim M. Perio:erative stro9e. N Engl J Med *''5" #(!&5'!)1#. *(. Adams +P, del Io::o -, Alberes MJ, et al. -uidelines for t0e early management of adults 7it0 isc0emic stro9e, Circulation *''5" 1((& e$5%)(#$. *!. McClung M, Rec9er R, Miller P' et al. Cntravenous 1oledronic acid (mg in t0e treatment of :ostmeno:ausal 7omen 7it0 lo7 bone density :reviously treated 7it0 alendronate. (one *''5" $1& 1**)%. *5. .lac9 DM, Delmas PD, Eastell R, et al. =nce)yearly 1oledronic acid for t0e treatment of :ostmeno:ausal osteo:orosis. < Engl J Med *''5" #(!& 1%' )**. *%. American Association of =ral and MaHillofacial ;urgeons. Position :a:er on bio:0os:0onate)related osteonecrosis of t0e /a7s. J Oral Ma)illo!ac Surg *''5" !(& #! )5!. * . MarH RE. =ral and CJ bis:0os:0onate)related osteonecrosis of t0e /a7s& 0istory, etiology, :revention, and treatment. *uintessence *''5" ) !. #'. American Dental Association Council on ;cientific Affairs. Dental

management of :atients receiving oral bis:0os:0onate t0era:y& eH:ert :anel recommendations. J Am +ental Assoc *''!" 1#5& 11$$)('.

BAB 4 PERAWATAN DARURAT MEDIS


Zachary S. Peacock dan M. Anthony Po re!

;ituasi darurat sangat mung9in ter/adi dalam :ra9te9 beda0 yang a9tif. Angina /antung, serangan /antung, serangan asma, anafila9sis, sin9o:, 0y:oglycemia, dan 9e/ang meru:a9an 9eadaan darurat yang :aling umum yang di0ada:i dalam suasana 9antor.

Pencega0an, 9om:onen yang :aling :enting dalam mana/emen darurat medis a9an diba0as.

Pengenalan dini dan diagnosis berbagai darurat medis memung9in9an untu9 mana/emen yang ce:at dan su9ses. Presentasi dan :atofisiologi berbagai 9ondisi medis a9an diulas.

Pera7atan darurat medis dimulai di 9antor, mes9i:un mengeta0ui 9a:an 0arus melibat9an :elayanan medis darurat adala0 sangat :enting.

Pengobatan untu9 9eadaan darurat medis yang :aling umum diba0as secara rinci.

Pera7atan beda0 :ada :asien ra7at /alan membutu09an :engeta0uan dan :ersia:an dalam :engelolaan darurat medis. ;urvei :ada 9edua :ra9tisi gigi Ameri9a dan Je:ang menemu9an ba07a antara 1 K dan $$K dari do9ter gigi ber0ada:an dengan 9eadaan darurat medis dalam 1 ta0un. ;e9iranya /umla0 tersebut terbatas :ada a0li beda0 mulut dan ma9silofasial, diasumsi9an :ersentase a9an lebi0 tinggi. bab ini a9an memba0as :engenalan dan :engelolaan darurat medis 9arena ianya ber0ubungan dengan a0li beda0 mulut dan ma9silofasial.

Lang9a0 :ertama bagi a0li beda0 adala0 untu9 menerima 9enyataan ba07a 9eadaan darurat da:at ter/adi. Persia:an ini membutu09an 7a9tu yang cu9u:, tenaga, dan uang. A0li beda0 meli0at adanya suatu :ening9atan /umla0 :asien usia lan/ut dan 9ondisi medis, se0ingga 9eadaan darurat ta9 terela99an. Dite9an9an ba07a semua anggota staf 9antor beda0 0arus dilati0 untu9 segera mengenali dan efisien mela9u9an tugasnya yang te:at dalam situasi darurat. ;em:o7s9i dan .rison meng9lasifi9asi 9antor ra7at /alan atas dasar risi9o untu9 9eadaan darurat medis. 8antor)9antor berisi9o tinggi termasu9 yang berada di desa atau ter:encil, tida9 memili9i ruma0 sa9it setem:at, mela9u9an :rosedur invasif di 9antor, sering memberi9an obat :arenteral, atau tida9 memili9i a9ses ter0ada: :elayanan medis darurat. Juga di:ertimbang9an berisi9o tinggi adala0 9elom:o9 besar atau :ra9ti9 volume tinggi, serta mere9a yang ter:a/an dengan cuaca buru9. Per9antoran beda0 mulut dan ma9silofasial a9an diangga: dalam 9ategori berisi9o tinggi 9arena invasifitas :ada bebera:a :rosedur, :enyediaan anestesi dan volume tinggi :e9er/aan di berbagai lo9asi. <iscaya, cara terbai9 untu9 mengelola 9eadaan darurat medis sebelum 0al itu ter/adi adala0 melalui evaluasi :ra o:erasi yang menyeluru0. Para :ra9tisi 0arus mem:ertimbang9an tida9 0anya :atofisiologi 9omorbiditas medis :asien tertentu, teta:i /uga bagaimana mere9a a9an ter:engaru0 ole0 te9anan dari antisi:asi dan :engalaman dari suatu :rosedur beda0. .ab ini a9an memfo9us9an :ada darurat medis yang :aling umum ditemui, termasu9 angina, serangan /antung, asma, sin9o:, 0i:ersensitivitas obat, 0i:ogli9emia, dan 9e/ang.

S"nko# 8eadaan darurat medis yang :aling umum ditemui adala0 sin9o:. ;in9o: didefinisi9an sebagai 0ilangnya 9esadaran sementara dan 0ilangnya si9a: tubu0 yang mengara0 9e :emuli0an secara s:ontan tan:a ber9urangnya sistem saraf. ;in9o: vasovagal adala0 :enyebab :aling umum dari 9etida9sadaran. +al ini da:at ter/adi secara :si9ogeni9 a9ibat 9eta9utan, 9ecemasan atau situasi tertentu se:erti meli0at

dara0. Penyebab yang tida9 ter/adi secara termasu9 berdiri dan de0idrasi ber9e:an/angan. Mes9i:un, sin9o: biasanya tida9 berba0aya, a0li beda0 0arus teta: 7as:ada dan mengesam:ing9an etiologi lain yang lebi0 serius dari 9etida9sadaran. Penyebab /antung termasu9 :enya9it :eng0alang :engaliran yaitu stenosis aorta, 9ardiomio:ati obstru9tif 0i:ertrofi9 atau 9egagalan ventri9el 9iri a9ut se9under a9ibat serangan /antung mio9ard. ;ecara umum, sin9o: meru:a9an 0asil aritmia a9ut se:erti bradycardia. Penyebab neurogeni9 9etida9sadaran meli:uti bebera:a /enis 9e/ang, serangan is9emi9 sementara, migrain dan syndrom su,cla#ian steal. ;tro9e meru:a9an :enyebab yang sangat banya9 untu9 sin9o: dan menun/u99an tanda)tanda neurologis dan ge/ala di a7al dari 0ilangnya 9esadaran. +i:otensi ortostatis da:at menyebab9an sin9o: :ada :asien dengan volume intravas9ular 0abis dan da:at ter/adi sebagai efe9 sam:ing dari obat)obatan tertentu se:erti antide:resan dan anti0i:ertensi. =rt0ostatis /uga bisa ter/adi :ada :enderita dengan 9etida9stabilan otonom, se:erti diabetes meilitus dan mening9at9an :revalensi :ada usia lan/ut. +i:ogli9emia meru:a9an :enyebab yang /arang dari sin9o:. ;in9o: vasovagal atau vasode:ressor umumnya ter/adi :ada orang muda, :enderita yang se0at tan:a fa9tor risi9o di atas. 8e0ilangan 9esadaran biasanya ter/adi dalam tiga ta0a:, 0ilangnya 9esadaran ter/adi setela0 :eringatan atau ta0a: :resin9o:. @a0a: :ertama, ta0a: :resin9o: bermanifestasi sebagai rasa 0angat di 7a/a0 dan le0er, dia:0oresis dan :alor. Denyut /antung a9an nai9 secara signifi9an sementara te9anan dara0 sering :ada dasarnya :asien. ;aat :resin9o: berlangsung :u:il a9an membesar, mening9at9an la/u :erna:asan dan te9anan dara0 dan :enurunan denyut /antung menga9ibat9an 0ilangnya 9esadaran. Perna:asan :asien mung9in tida9 teratur dan :asien mung9in tergaga: atau ba09an men/adi a:nea . 8etegangan da:at dili0at di tangan, 9a9i atau otot)otot 7a/a0 dan mung9in 9e/ang. Denyut nadi dan te9anan dara0 da:at turun 9e level yang sangat renda0. Rela9sasi otot secara 9eseluru0an ter/adi dan da:at menyebab9an 0ilangnya /alan na:as. Masa 9etida9sadaran da:at berlangsung dari bebera:a deti9 0ingga bebera:a menit setela0 :enem:atan dalam :osisi

terlentang. Ji9a 9etida9sadaran :asien berlangsung selama lebi0 dari ( menit setela0 terlentang, :enyebab lain dari sin9o: 0arus di:ertimbang9an, terutama /i9a :asien berusia lebi0 dari $' ta0un dan tida9 memili9i :endorong 0ilangnya 9esadaran. Post sin9o: atau :emuli0an biasanya ce:at, mes9i:un :ucat, mual dan dia:0oresis sering berta0an bersama dengan bebera:a 9ebingungan atau disorientasi .

Penata!aksanaan ;etela0 mengeta0ui adanya ge/ala :resin9o:, :rosedur :e9er/aaan 0arus di0enti9an segera, dan :asien 0arus ditem:at9an :ada :osisi Trendelen,erg dan diberi9an o9sigen. +al ini da:at mencega0 sin9o: secara a9tual atau mem:er:ende9 e:isode synco:al. Ji9a 9etida9sadaran ter/adi, 9ita 0arus mencari tem:at untu9 istira0at sebagai dasar :endu9ung 9e0idu:an, :ertama meminta bantuan, menilai /alan na:as, :erna:asan dan sir9ulasi. ;ecara seder0ana ang9at dagu atau ra0ang didorong biasanya a9an membu9a /alan na:as. 8egagalan untu9 meleta99an :osisi datar :asien sin9o:l da:at menga9ibat9an 9erusa9an ota9 atau ba09an 9ematian. Perna:asan dan sir9ulasi da:at di:erole0 dengan sebua0 am:ul amonia da:at dileta99an di ba7a0 0idung :asien untu9 mem:erce:at :emuli0an. Ji9a tida9 dila9u9an, tanda)tanda vital 0arus di:erole0 dan irama dianalisis. ;in9o: vasovagal sangat tida9 mung9in sadar berlangsung melam:aui 1')1( menit. ;elain itu, untu9 menilai etiologi dari sin9o: :elayanan medis darurat 0arus dia9tif9an /i9a 0al ini belum :erna0 dila9u9an sebelumnya. Mana/emen :enyebab lain dari sin9o: sering memerlu9an :emeri9saan dalam ra7at ina: dan :engobatan untu9 :enyebab sin9o: tersebut.

Nyer" Dada <yeri dada meru:a9an 9elu0an yang sangat umum :ada :asien beda0. Mengingat tingginya :revalensi :enya9it /antung dan :o:ulasi yang menua, itu menyumbang :ersentase yang besar dari 9eadaan darurat. .anya9 etiologi nyeri dada, mes9i:un :aling sering itu 0asil dari angina :ectoris dan infar9 mio9ard .

Pato enes"s Penya9it arteri 9oroner meru:a9an 0asil dari ateros9lerosis :ada arteri 9oroner yang ber9embang dengan cara yang da:at di:er9ira9an. Per9embangan ateros9lerosis di:erce:at ole0 disfungsi endotel, inflamasi dan trombosis. Lesi a7al ateros9lerosis memili9i inti li:id dan /aringan ne9roti9 yang di9elilingi ole0 to:i fibrosa. @o:i fibrosa rentan ter0ada: ru:tur yang da:at menyebab9an :embentu9an trombus dan :enyumbatan dan meru:a9an :enyebab :aling umum dari sindrom 9oroner a9ut. Penyumbatan dari arteri 9oroner a9ibat :la9 yang :eca0 menyebab9an is9emia transmural dana90irnya ter/adi infar9 mio9ardium. +al ini di7a9ili infar9 mio9ard ;@ elevasi 3;@EMC4 :ada 1*)lead E8-. Penyumbatan non trombus menyebab9an is9emia :ada as:e9 distal dari aliran dara0, subendo9ardium, yang mengara0 9e non ) ;@ elevasi infar9 mio9ard 3<;@EMC4. Pasien dengan angina :e9toris 9lasi9 biasanya memili9i lesi ateros9leroti9 yang teta: se0ingga lebi0 besar dari 5' K ter/adi :enyumbatan. +asil angina dari 9etida9seimbangan :aso9an o9sigen dan :ermintaan di mio9ardium. @enaga atau stres dari :rosedur :embeda0an mengara0 :ada 9ebutu0an o9sigen yang lebi0 tinggi yang tida9 dida:at ole0 :embulu0 9oroner :ulmonalis dan menyebab9an is9emia dan nyeri. Aliran dara0 9oroner biasanya autoregulasi atas berbagai te9anan :erfusi ole0 vasodilatasi dan 9onstri9si. Dasar vas9ular yang berlebi0an secara signifi9an ter/adi stenosis biasanya suda0 melebar ma9simal saat istira0at dan tida9 da:at berada:tasi dengan :ening9atan :ermintaan. 8ebutu0an o9sigen ditentu9an ole0 denyut /antung, te9anan dara0 sistoli9 dan stress dinding, dengan yang tera90ir ditentu9an ole0 te9anan ventri9el, volume dan 9etebalan dinding. Penderita 0i:ertensi lama sering memili9i mio9ardium 0i:ertrofi menyebab9an mening9at9an stres dinding dan sering tida9 toleran ter0ada: :ening9atan denyut /antung atau te9anan dara0.

D"a nosa dan r"$ayat 8eti9a di0ada:9an dengan :asien dengan nyeri dada, 9linisi 0arus memutus9an a:a9a0 nyeri berasal dari 9ardia9 atau non)9ardia9. <yeri se9under ter0ada: is9emia

9ardia9 /arang ta/am dan terlo9alisisr, namun cenderung sering di/elas9an sebagai rasa terte9an, 9etat, atau :enu0 yang tida9 nyaman di substernum atau 0anya di 9iri dari sternum. Perasaan tersebut :aling sering tida9 di/elas9an sebagai nyeri, melain9an sebagai te9anan atau 9etida9nyamanan. <yeri 9ardia9 biasanya 9onstan dan tan:a variasi :ernafasan. <yeri a9ibat angina reda secara berangsur)angsur setela0 *)( menit istira0at yang memadai. .ila nyeri berlan/ut, cenderung dia9ibat9an infar9 mio9ard. 8etida9nyamanan mung9in menyebar 9e ra0ang, ba0u, bagian tenga0 lengan dan /ari)/ari yang :aling umum :ada sisi 9iri. Pasien /uga mung9in ber9eringat dan men/elas9an suatu :erasaan se:erti a/al yang a9an datang 3 angor animi4. Dys:nea yang terleta9 sentral, terutama :ada :asien yang lebi0 tua, sering diangga: sebagai Gse:adan dengan anginaG dan da:at men/adi satu)satunya tanda yang tam:a9 dari is90emi 9ardia9. <yeri dada non angina da:at berasal dari 9ondisi yang serius lainnya termasu9 dise9si aorta, :neumot0oraH s:ontan, emboli :ernafasan, ru:tur atau 9e/ang eso:0agus, dan cedera musculos9eletal 3@abel $.14. <yeri dari dise9si aorta biasanya menyobe9 dan menyebar 9e :unggung. Pneumot0oraH biasanya ditandai dengan nafas :ende9 dan 0emodinami9 9om:romis bila berada di ba7a0 tegangan. <yeri dari emboli :ernafasan sering :ada dasarnya :leuriti9 dan da:at beru/ung dengan 0i:o9sia. <yeri mus9ulos9eletal meng0asil9an rasa sa9it ter0ada: :al:asi. ;ering sulit untu9 membeda9an angina dari infar9 mio9ard yang sebenarnya. ;uatu diagnosa angina membutu09an :asien memili9i ri7ayat angina dan nyeri yang ada 0arus 9onsisten dengan nyeri dada yang sebelumnya. Pada 9eadaan yang berbeda, nyeri tida9 bisa ditu/u9an ter0ada: angina dan 0arus dira7at sebagai infar9 mio9ard sam:ai terbu9ti.

@abel $.1 <yeri angina 9ardia9 vs non 9ardia9 Lebih cenderung sebagai Penjelasan nyeri kardiak Tumpul, konstan Kurang cenderung sebagai kardiak Tajam, menusuk, berselang

Onset Lokasi ejala yang berhubungan

Bertahap Substernal !enyebar ke lengan kiri atau rahang, berkeringat, pusing, merasakan ajal

Cepat Dinding lateral dada, punggung Tidak ada

"eproduksibilitas "asa sakit pada palpasi Mana%e&en

yang akan datang Saat akti#itas Tidak

Dengan inspirasi $a, dapat mengulang keluhan nyeri

;etela0 ri7ayat sing9at terara0 9e 9ara9teristi9 nyeri, :enilaian lebi0 lan/ut dari :asien dengan nyeri dada yang mengara0 9e is90emi termasu9 :enilaian arus udara, :ernafasan, sir9ulasi, dan :engu9uran tanda)tanda vital termasu9 saturasi o9sigen. Penanganan segera ditu/u9an :ada :engembalian 9eseimbangan antara :ersediaan dan 9ebutu0an o9sigen. Pasien yang mengalami nyeri dada umumnya memili0 :osisi lurus atau tega9. ;e:erti yang terindi9asi, do9ter beda0 bole0 memberi9an morfin, o9sigen, nitrogliserin, dan as:irin. +al ini da:at dengan muda0 diingat sebagai M=<A. mulai o9sigen :ada $)! l?menit melalui 9anula nasal. ;ebelum memberi nitrogliserin, :eri9sa a:a9a0 :asien tela0 meminum in0ibitor () fosfodiesterase se:erti sildenafil atau tadalafil dalam *$ /am tera90ir, 9arena 0i:otensi yang serius da:at ter/adi bila tergabung dengan nitrogliserin. .ila tida9, sebua0 tablet nitrogliserin atau s:ray 3',$ mg4 diberi9an secara sublingual setia: ( menit. <yeri angina a9an diringan9an ole0 nitrat dalam 1)* menit. +arus di:er0ati9an ba07a usia :enyim:anan dari tablet nitrogliserin adala0 #)$ bulan setela0 dibu9a. .ila tablet :asien diguna9an dan gagal melega9an nyeri dada, do9ter 0arus mengguna9an s:ray nitrogliserin dari P#8 9lini9. <yeri yang berta0an mes9i suda0 diberi satu dosis nitrogliserin aerosol, cenderung menun/u99an infar9 mio9ard. Pasien de7asa tan:a ri7ayat :enya9it 9ardiovas9ular yang menderita nyeri dada 0arus diangga: sebagai infar9 mio9ard sam:ai da:at dibu9ti9an. ;ebagai tamba0an, :asien yang nyeri

dadanya 9embali setela0 diberi9an nitrogliserin, /uga 0arus ditangani sebagai infar9. Pelayanan medis darurat 0arus segera dicari untu9 :er:inda0an 9e :usat 9ese0atan yang mam:u mela9u9an t0rombolisis. ;ementara menunggu bantuan untu9 tiba, teta: :er0ati9an tanda)tanda vital. Pasien 0arus teta: berada dalam :osisi lurus atau tega9. As:irin 31!')#*( mg4 0arus di9unya0 ole0 :asien. <yeri dira7at lebi0 lan/ut dengan CJ morfin 3*)( mg4 setia: () 1' menit. bila tida9 ada CJ tersedia, nitrogen o9sida da:at diberi9an :ada #()$'K tan:a titrasi untu9 mereda9an nyeri is9emi9. do9ter beda0 0arus bersia: untu9 menangani 9om:li9asi infar9 mio9ard, termasu9 disritmia a9ut dan gagal /antung. Disritmia biasanya ter/adi dalam 1)* /am infar9 mio9ard dan da:at termasu9 bradi9ardi, ta9i9ardi?fibrilasi ventri9el, atau asistol. ;elalu sedia9an defibrillator e9sternal otomatis 3AED4 dan bersia: untu9 mela9sana9an so9ongan 0idu: 9ardiovas9ular lan/utan 3ACL;4. Per:inda0an dini 9e ruma0 sa9it /uga

memung9in9an :enanganan 9om:li9asi yang lebi0 bai9. .ila tersedia, da:at9an E8- 1*)lead untu9 mengatur :enanganan lebi0 lan/ut. +al ini a9an memung9in9an diferensiasi menu/u ;@EMC 3elevasi segmen ;@ infar9 mio9ard4 yang menggambar9an infar9 transmural, <;@EMC 3elevasi segmen non);@ infar9 mio9ard4, dan angina tida9 stabil. Penanganan infar9 mio9ard :ada :eriode a9ut tela0 mening9at drastic. Angio:lasti, :emasangan stent, atau tera:i fibrinoliti9 intravena da:at diguna9an untu9 membu9a 9embali :embulu0 dara0 yang tersumbat. Agar efe9tif, intervensi 0arus dimulai sesegera mung9in 9arena banya9 :usat 9ese0atan membutu09an 9urang dari satu /am dari mulainya ge/ala bagi angio:lasti :rimer.

'a a! %antun Do9ter beda0 mulut dan ma9silofasial mera7at :asien lan/ut usia dan 9om:romis medis yang terus bertamba0, ole0 sebab itu do9ter lebi0 cenderung untu9 menda:at9an 9eadaan medis darurat yang serius, termasu9 gagal /antung. Dari semua 9ematian 9ardiovas9ular di Ameri9a ;eri9at, se9itar setenga0 ter/adi di luar ruma0

sa9it. Etiologi :aling sering adala0 disritmia ventri9el, umumnya fibrilasi ventri9el atau ta9i9ardi 3J6?J@4, yang mung9in segera memburu9 men/adi asistol, suatu ritme yang 90ususnya sulti untu9 dira7at.Li0at tabel $.*. Pada a90irnya, :asien yang mengalami aritmia atau gagal /antung :erlu ditangani di de:artemen ga7at darurat dengan :roto9ol ACL; :enu0. 8arena 7a9tu res:on :elayanan medis darurat 3EM;4 da:at bervariasi, sangat :enting bagi 9lini9 untu9 memili9i :eralatan untu9 menangani fase a7al resusitasi. @abel $.* @anda dan ge/ala aritmia sim:tomati9 dari 0emodinami9 9om:romis. Diada:tasi dari +aro et al ' Aritmia di 9lini9. Med Clin N Am *''!" '&$15) #!. Gejala-gejala Pusing %yeri&tekanan dada Dyspnea Palpitasi Orthostasis Syncope Tanda-tanda 'ipotensi Denyut jantung ( )*+ atau ,-+ per menit Sianosis .kstremitas dingin Perubahan keadaan mental Takipneu ;ayangnya, 9elangsungan 0idu: 0ingga 9eluar dari ruma0 sa9it setela0 gagal /antung di luar ruma0 sa9it sangat menyedi09an. @ela0 dila:or9an ba07a setia: menit tida9 dira7atnya 9egagalan /antung, menurun9an 9emung9inan 9eber0asilan 9onversi ritme sebesar 5)1'K.Pening9atan 9elangsungan 0idu: setela0 gagal /antung mendada9 tela0 di0ubung9an dengan lembaga :aradigm Frantai 9elangsungan 0idu:.G Em:at tautan dari rantai termasu9& 314 :engenalan a7al dan :anggilan untu9 EM;" 3*4 :ermulaan dari so9ongan 0idu: dasar termasu9 resusitasi 9ardio:ulmonari 3CPR4" 3#4 defibrilasi" dan 3$4 intervensi obat ACL;. Pela9sanaan CPR dini untu9 mening9at9an :erfusi dan o9sigenasi a9an membantu mio9ard menerima defibrilasi atau 9ardioversi. 8esia:an

ter0ada: gagal /antung di 9lini9 membutu09an :elati0an so9ongan 0idu: dasar bagi 9arya7an, sebua0 :roto9ol darurat seder0ana di 9lini9, :eralatan yang di:erlu9an, dan :emberita0uan segera layanan medis darurat 3EM;4.

Def"(r"!ator eksterna! oto&at"s Defibrilasi dini :ada gagal /antung dia9ibat9an J6?J@ sangatla0 :enting. Defibrillator e9sternal otomatis adala0 alat yang da:at menganalisa ritme 9ardia9 dan menginstru9si9an :engguna untu9 memberi 9e/utan 9eti9a diindi9asi9an. AED mengguna9an mi9ro:rosesor untu9 menganalisa fre9uensi, am:litude dan stru9tur dari sinyal ele9tro9ardiogram 3E8-4. Pada masa 9ini, 0am:ir semua AED mengguna9an aliran bifase untu9 mengirim9an 9e/utan. Penelitian menun/u99an ba07a AED memili9i sensitivitas untu9 mendete9si J6?J@ yang lebi0 besar dari 'K dan 9e90ususan yang lebi0 besar dari (K. Da:at ter/adi false :ositif yang sering a9ibat :ergera9an :asien ole0 :enyelaman atau a9ibat :ernafasan. 8esala0an) 9esala0an ini da:at diminimalisasi dengan :emeri9saan yang te:at dari

9etida9res:onsifan, a:nea, dan tida9 adanya denyut sebelum :enggunaan AED. ;emua AED diguna9an dengan cara beri9ut& 1. +idu:9an AED. *. Le9at9an :ad ele9troda 3-ambar $.14. Ele9troda 9anan dileta99an 9e sternum 9anan dan di ba7a0 9lavi9ula. Ele9troda 9iri dileta99an lateral dan inferior dari :utting 9iri se9itar 1( cm inferior dari 9etia9. Pad 0arus menca:ai 9onta9 langsung dengan 9ulit :asien. .ila berbulu, rambut da:at dibuang secara ce:at dengan :ad ele9troda. #. @e9an FAnalisaG untu9 memeri9sa ritme. $. ;tatus FclearG dan beri 9e/utan bila di:erinta09an ole0 AED. >sa0a resusitasi dengan AED yang ber0asil bergantung :ada lati0an dan :emeli0araanyang te:at. Re9omendasi bagi semua 9lini9 untu9 memili9i AED ter0alang :ela9sanaannya, yang 9emung9inan se9under dari :enilaian tida9 cost) effective. A9an teta:i, :enggunaan AED tela0 terintegrasi 9e dalam 9ursus so9ongan 0idu: dasar yang memung9in9an non)do9ter untu9 memberi9an :ertolongan yang

dinilai :aling :enting bagi :asien gagal /antung tan:a :erlunya :engalaman dan :engeta0uan ritme 9ardia9 9om:le9s. Perlu di9eta0ui ba07a defibrilasi bu9an untu9 memulai ulang /antung, teta:i untu9 meniada9an semua a9tivitas ele9tri9 se0ingga alat :acu /antung yang normal da:at melan/ut9an a9tivitasnya. CPR dini membantu mengembali9an :erfusi 9e mio9ard dan organ)organ lain, yang mememfasilitasi 9emam:uan /antung untu9 9emudian melan/ut9an ritme s:ontannya. Mes9i terda:at bebera:a 9ontroversi, :ara :enulis ber:enda:at ba07a AED 0arus tersedia di tia: 9lini9 berbasis :ra9ti9 beda0 yang mera7at orang de7asa yang berisi9o mengalami gagal /antung mendada9.

-ambar $.1 Peleta9an ele9troda AED yang te:at. dileta99an sternum 9lavi9ula. Ele9troda di dan 9anan di 9anan dari ba7a0 9iri

Ele9troda

dileta99an lateral dan inferior dari :utting 9iri se9itar 1( cm inferior dari 9etia9.

)an kah u&u& #enan anan #as"en ko!a#s ;elalu nilai ting9at daya tangga: :asien. .ila ter/adi bebera:a res:on, :eri9sa ting9at 9e7as:adaan, 9elu0an utama, dan tanda vital. Pera7atan lebi0 lan/ut tergantung dari abnormalitas. .ila :asien tida9 res:onsif, EM; 0arus segera di0ubungi, minta sebua0 AED dan mulai :emeri9saan :rimer untu9 semua :asien yang tida9 res:onsif sebagai beri9ut& A& Jalan nafas. <ilai /alur nafas dengan cara memiring9an 9e:ala)ang9at dagu atau mendorong ra0ang. Peri9sa mulut a:a9a0 terda:at badan)badan asing, munta0an, atau dara0. .& Pernafasan. Mem:erta0an9an /alur nafas terbu9a, li0at, dengar dan rasa9an nafas. .ila :asien tida9 bernafas setela0 :embu9aan /alur nafas, beri dua nafas bantuan mengguna9an sebua0 bag)mas9. C& ;ir9ulasi. Peri9sa denyut :ada arteri carotid. .ila tida9 ada denyut, di:asti9an gagal /antung. La9u9an si9lus 9om:resi dan ventilasi. Rasio yang te:at adala0 #' 9ali 9om:resi dada dengan 9ece:atan 1'' 9om:resi?menit dilan/ut9an dua nafas. ;i9lus ini 0arus terus dila9u9an 0ingga AED tiba. D& Defibrilasi. Le9at9an :ad AED dan i9uti :enilaian ritme ole0 AED. .eri9an 9e/utan 9eti9a di:erinta09an. ;egera lan/ut9an setia: 9e/utan dengan si9lus CPR.

Prioritas 9eti9a gagal /antung adala0 untu9 CPR yang ber9ualitas dan defibrilasi dini 9eti9a diindi9asi9an 3-ambar $.*4. Pertimbangan se9under termasu9 lan/utan :enanganan /alur nafas dan :emberian obat CJ. @ida9 ada obat yang diberi9an 9eti9a gagal /antung menun/u99an 9emam:uan untu9 mening9at9an 9elangsungan 0idu: 0ingga 9eluar dari ruma0 sa9it atau mening9at9an fungsi

neurologis, se0ingga CPR tida9 bole0 ditunda ole0 tinda9an mencari dan memberi obat.

Pert"&(an an #ada #e&"ndahan #as"en >mum di9eta0ui ba07a :asien yang tida9 stabis :aling bai9 dira7at di dalam ruma0 sa9it yang memili9i :eralatan untu9 :era7atan medis darurat. Peminda0an :asien bera9ibat :ada 9erentanan :asien. >:aya ole0 do9ter beda0 dan EM; 0arus ditu/u9an untu9 menstabil9an :asien se:erti sebelum :er:inda0an.

As&a Asma adala0 :enya9it yang sangat umum menyerang se9itar !,5K dari orang de7asa dan %,(K dari ana9)ana9 di Ameri9a ;eri9at. Menga9ibat9an 0am:ir * /uta ruang ga7at darurat diguna9an setia: ta0unnya dan se9itar $'K dari orang de7asa membutu09an :era7atan ruang ga7at darurat tia: ta0un.

Patof"s"o!o " Asma ditandai ole0 tida9 res:onsifnya /alur nafas menga9ibat9an 9onstri9si otot 0alus bron9iolus, obstru9si yang reversibel dan inflamasi. Pemicu :aling sering adala0 infe9si res:iratori ole0 virus atau ba9teri, ter:a:ar dingin, alergen, irritant se:erti asa:, serta ola0raga. Pa:aran ter0ada: te9anan emosional atau medi9asi se:erti as:irin, <;ACD, atau beta bloc9er /uga da:at mendorong serangan :enya9it.

Pence ahan @ingginya :revalensi asma di seluru0 dunia mendorong do9ter beda0 orang dan ma9silofasial 0arus selalu sia: untu9 meng0ada:i 9edaruratan asma.@u/uan dari :enanganan :asien asma adala0 mencega0 serangan a9ut melalui :emeri9saan ri7ayat dan fisi9 secara teliti sebelum memulai :era7atan. Do9ter 0arus memasti9an :erluasan asma :asien dengan mencari ta0u sebera:a sering :asien mengalami serangan, ting9at :ea9 flo7 dasar, :enggunaan agen in0alasi termasu9 9orti9osteroid, dan bila :asien :erna0 memerlu9an :era7atan darurat atau intubasi.

Вам также может понравиться