Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Krisna Anindyka
D24060714
Kelompok G1 / 2
Latar Belakang
Mikroorganisme adalah makhluk yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat
dibawah mikroskop. Untuk dapat mengamati mikroorganisme diperlukan
pengembiakan mikroorganisme pada suatu media. Salah satu jenis mikroorganisme
adalah kapang. Kapang merupakan organisme heterotropik yang memerlukan bahan
organik untuk kebutuhan nutrisi hidupnya. Kapang menghasilkan enzim yang
bekerja secara spesifik pada bahan organik tertentu. Enzim yang dihasilkan
bervariasi antara kapang yang satu dengan yang lainnya, sehingga hal ini dapat
dijadikan acuan untuk melakukan identifikasi kapang.
dan kapang tanah serta identifikasinya pada beberapa media. Dengan demikian dapat
dibedakan jenis mikroorganisme yang terdapat pada kapang tersebut.
Tujuan
Kapang Tanah
Tanah terdiri atas hancuran batu-batuan dan di dalam tanah terdapat juga
hancuran dari sisa-sisa makhluk hidup yang disebut komponen organik. Sedangkan
komponen anorganik terdiri atas partikel tanah, elemen-elemen, pH, udara, air dan
sinar. Komponen organik dan anorganil merupakan substrat atau medium yang baik
bagi kehidupan mikroorganisme. Mikroorganisme penghuni tanah merupakan
populasi campuran dari protozoa, bakteri, alga dan kapang. Kapang tanah bersifat
saprofit dan akan menghancurkan bahan-bahan organik. Kapang tanah kebanyakan
berasal dari kelas Phycomycetes, Ascomysetes dan kapang lendir (Dwidjoseputro,
1978).
Enzim
Enzim Selulase
Enzim Amilase
Enzim Protease
Zona bening disekitar koloni pati menunjukkan pati dalam media telah
didegradasi oleh enzim amilase ekstraseluler yang dihasilkan oleh mikroorganisme
menjadi gula sederhana yang tidak menunjukkan reaksi warna dengan iodium
(Crueger dan Crueger, 1986). Apabila mikroorganisme mempunyai amilase maka
akan terlihat zona bening disekitar koloni, sedangkan pada mikroorganisme yang
tidak memiliki aktivitas amilase, media disekitarnya akan terlihat warna biru
(Palmer, 1981).
Trichoderma viridae
Koloni dari kapang Trichoderma berwarna putih, kuning, hijau muda, dan
hijau tua (Alexopoulus and Mims, 1979). Dijelaskan lebih lanjut bahwa kultur
kapang Trichoderma viridae pada skala laboratorium berwarna hijau, hal ini
disebabkan oleh adanya kumpulan konidia pada ujung hifa kapang tersebut. Susunan
sel kapang Trichoderma bersel banyak berderet membentuk benang halus yang
disebut dengan hifa. Hifa pada jamur ini berbentuk pipih, bersekat, dan bercabang-
cabang membentuk anyaman yang disebut miselium. Miseliumnya dapat tumbuh
dengan cepat dan dapat memproduksi berjuta-juta spora, karena sifatnya inilah
Trichoderma dikatakan memiliki daya kompetitif yang tinggi (Alexopoulus and
Mims, 1979). Dalam pertumbuhannya, bagian permukaan akan terlihat putih bersih,
dan bermiselium kusam. Setelah dewasa, miselium memiliki warna hijau kekuningan
(Larry, 1977).
MATERI DAN METODE
Materi
Alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini antara lain tabung reaksi,
pembakar spiritus, cawan petri steril, spoit, pengaduk kaca, label dan botol film.
Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah media ETA (Ekstrak Tauge Agar) yang telah
ditambahkan selulosa, amilum dan protease, kultur Tricodherma viridae, media
pengencer, aquadest steril, bahan kimia untuk pewarnaan yaitu Congored, NaCl 1%,
HCl 1%, HCl 10% dan I2 dalam (KI).
Metode
Setelah 24 jam hitung koloni kapang pada dinding-dinding cawan petri. Jika
jumlah koloni kapang sangat banyak dan memenuhi hampir seluruh dinding cawan
petri maka diberi tanda TBUD (Terlalu Banyak Untuk Dihitung). Namun jika masih
sedikit maka dapat dihitung berapa banyak jumlah koloni kapang yang terdapat pada
cawan petri tersebut. Jika terbentuk lingkaran kecil yang individu maka dinilai 1 dan
jika ditemukan lingkaran besar yang saling menyatu dengan lingkaran-lingkaran
lainnya maka dihitung 1 juga. Perhitungan total koloni kapang dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
Hasil Pengamatan
P4 P5
P3 P4 P5 P3
Perlakuan
P3 P4 P5 (cfu/ (cfu/ (cfu/ (cfu/ml (cfu/ (cfu/
Kapang 113 x 3x 53 x
TBUD TBUD TBUD TBUD TBUD TBUD
Tanah 104 106 106
Kapang
113 x 87 x 124 x 74 x 45 x 55 x
Tricodherma TBUD TBUD TBUD
104 105 106 104 105 106
viridae
Kapang
+++ ++ ++ +++ ++ ++ +++ ++ +
Tanah
+ = Sedikit
++ = Sedang
+++ = Banyak
Pembahasan
Clearing zone merupakan suatu daerah yang sangat disukai oleh kapang.
Pewarnaan pada masing-masing kultur kapang mengakibatkan daerah ini berwarna
bening yaitu tempat berkumpulnya koloni-koloni kapang. Selain identifikasi jenis
kapang, dilakukan juga pengamatan clearing zone. Semakin besar clearing zone
menunjukkan sifat kapang tersebut. Hasil pengamatan menunjukkan clearing zone
terbesar pada kapang Trichoderma virideae terdapat pada media tumbuh selulase,
sehingga dapat diketahui bahwa kapang pada media tersebut bersifat selulolitik
(Tabel 2). Sedangkan pada kapang tanah justru pada media selulase dan protease
memiliki clearing zone terbesar, padahal seharusnya amilase yang terbesar. Hal ini
dapat disebabkan oleh kurangnya ketelitian dan interpretasi data oleh praktikan
dalam melakukan praktikum.
KESIMPULAN
Alexopoulos, C.J. and C. W. Mims. 1979. Introductory Mycology. Third edition John
Wiley and Sons. New York.
Nuraida, F. R. 2001. Isolasi dan Seleksi Bakteri Amilolitik. Laporan Kerja Praktek.
Jurusan Biologi, FMIPA. Universitas Padjadjaran, Bandung.
Palmer, T. 1981. Understanding Enzymes. Ellis Horwood. Ltd, England.