Вы находитесь на странице: 1из 1

Tumbuhan Baru Madagaskar Berbunga Tiap

100 Tahun
Jenis tumbuhan-tumbuhan yang baru ditemukan di

Pulau Madagaskar sangat unik karena berbunga setiap 100 tahun sekali. Tumbuhan
dari jenis palem-paleman ini juga akan mati begitu sekali berbunga. "Ini
sangat spektakuler. Ia tidak berbunga mungkin selama 100 tahun dan saat menjadi
seperti saat ini bisa salah lihat sebagai tumbuh-tumbuhan palem-paleman
lainnya," ujar Mijoro Rakotoarinovo, peneliti dari Taman Botani Kew di
London. Kuncup bunganya akan memanjang ke atas seperti asparagus, lalu mekar.
Rakotoarinovo menggambarkan bentuk bunganya saat mekara seperti sebuah pohon Natal
tumbuh di atas pohon palem. Setiap cabang dari dalam kuncup bunga dipenuhi
bunga-bunga kecil berwarna putih yang kaya nektar sehingga sontak menarik
perhatian serangga dan burung. Namun, proses berbunga hingga menjadi biji yang
berlangsung selama beberapa bulan membnuat tumbuh-tumbuhan tersebut ambruk
kemudian mati.

"Bahkan di Madagaskar, ini palem-paleman


yang aneh dan temuan yang mengejutkan," ujar Drensfield. Madagaskar yang
merupakan pulau terbesar keempat di dunia selama ini dikenal dengan hewan dan
tumbuhan yang langka dan unik. Bahkan 90 persen tumbuhan yang ada di Madagaskar
atau sekira 12.000 spesies tumbuhan merupakan endemik atau hanya ditemukan di
pulau tersebut. Palem-palemen yang baru ditemukan itu hanya Tumbuh daerah
pelosok di bagian barat laut negara pulau tersebut yang dapat dicapai dengan
perjalanan darat selama empat hari dari ibukota. Penduduk lokal telah mengetahu
keberadaan tumbuh-tumbuhan tersebut selama bertahun-tahun, namun belum ada
satupun yang pernah melihat bunganya sampai akhir tahun lalu. Bunga yang
menakjubkan itu pertama kali dilihat Xavier Metz, seorang petani yang tinggal
di sekitar wilayah tersebut dan memberitahukannya kepada pihak tanam Kew.
Selama ini ia diketahui sebagai palem terbesar di Madagaskar dan jumlahnya
diperkirakan hanya 100 buah.

Sekilas, bentuk palem tersebut mirip jenis


Chuniphoeniceae di wilayah Asia yang berjarak 4.000 kilometer dari Madagaskar.
Dransfield memprediksi tumbuhan tersebut memang satu rumpun dan tersisa di
Madagaskar sejak pulau tersebut terpisah dari daratan India sekira 80 juta tahun lalu.

Вам также может понравиться