Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BY PARULIAN S.
LANDASAN TEORI FUNGSI TEORI DALAM PERANCANGAN MERUMUSKAN MASALAH MENETAPKAN VARIABEL, INDIKATOR, DAN/ATAU DIMENSI PERANCANGAN MEMILIH METODE PERANCANGAN MENYUSUN KERANGKA BERPIKIR ATAU MODEL PERANCANGAN MENETAPKAN SUMBER DATA
SISTEMATIKA
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang: data, fakta (fenomena empirik) 2. Rumusan Masalah 3. Batasan Masalah 4. Metode Penulisan
MERUMUSKAN MASALAH
Masalah itu penting dan bermanfaat Didukung latar belakang yang meyakinkan bahwa masalah itu ada di obyek, dan diperkuat oleh fakta (fenomena) empirik Dapat perancangan (data tersedia, tidak rahasia, up to date, dapat dijangkau, sesuai kemampuan peneliti)
tujuan Sesuaikan dengan peluang yang ada Sesuaikan dengan model perancangan atau kerangka berpikir (hypothesisbased or non hypothesis-based)
berdasarkan rujukan grand theory Sesuai dengan fokus masalah Mencerminkan ruang lingkup yang akan dirancang (baik indikator maupun dimensi) Dituangkan dalam skema
SUMBER DATA: 1. primer (langsung berhubungan dengan obyek dan subyek perancangan ) 2. sekunder (tidak langsung berhubungan dengan obyek dan subyek perancangan)
III.
IV.
V.
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN STRUKTUR KALIMAT DAN KAIDAH BAHASA KETERKAITAN DAN KONSISTENSI URAIAN DALAM KESELURUHAN PENELITIAN ASPEK TEKNIS DAN SISTEMATIKA PENULISAN PENULISAN REFERENSI
10
11
BY PARULIAN S.
OUTLINE
Di dalam perencanaan sistem instalasi plambing penyediaan air bersih pada building office sangat diperlukan didalamnya yang terbagi menjadi 4 sub sistem, yaitu sistem penyediaan air bersih, Equipment, pengertian instalasi plambing penyediaan air bersih, analisa perhitungan kebutuhan air bersih, dan analisa perhitungan perencanaan pipa air bersih.
PERMASALAHAN
Sistem plambing penyediaan air bersih Perhitungan laju aliran pipa air bersih untuk pemilihan pompa yang digunakan
PEMBATASAN MASALAH
Sistem penyediaan air bersih Peralatan dan perlengkapan (Equipment) Instalasi plambing penyediaan air bersih Analisa perhitungan kebutuhan air bersih Analisa perhitungan perencanaan pipa air bersih
LANDASAN TEORI
SISTEM PLAMBING
Plumbing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan gedung. Oleh karena itu, perencanaan dan perancangan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan dan perancangan gedung itu sendiri, dengan memperhatikan secara seksama hubungannya dengan bagian-bagian kontruksi gedung serta dengan peralatan lainnya yang ada dalam gedung tersebut. Pada jenis penggunaan sistem plambing ini sangat tergantung pada kebutuhan dari bangunan yang bersangkutan. Dalam hal ini, perencanaan dan perancangan sistem Plambing dibatasi pada pendistribusian dan penyediaan air bersih.
SISTEM PLAMBING PENYEDIAAN AIR BERSIH Plambing didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pemasangan pipa dengan peralatannya di dalam gedung atau gedung yang berdekatan yang bersangkutan dengan Air Bersih dan Air Buangan yang dhubungkan dengan sistem saluran kota. Adapun fungsi dari sistem instalasi plambing adalah : Menyediakan air bersih ke tempat-tempat yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup. Membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian penting lainnya.
PERALATAN PLAMBING
Dalam sistem plambing memerlukan peralatan yang mendukung terbentuknya sistem plambing yang baik. Jenis peralatan plambing dalam artian khusus,istilah Peralatan Plambing meliputi : Peralatan untuk penyediaan air bersih / air minum. Peralatan untuk penyediaan air panas. Peralatan untuk pembuangan dan ventilasi. Peralatan Saniter (Plumbing Fixtures).
PERALATAN PLUMBING
Dalam artian yang lebih luas, selain peralatan peralatan tersebut diatas, istilah Peralatan plambing seringkali digunakan untuk mencakup : Peralatan pemadaman kebakaran. Peralatan pengolahan air kotor ( tangki septik). Peralatan penyediaan gas. Peralatan dapur. Peralatan untuk mencuci (laundry). Peralatan pengolahan sampah. Berbagai instalasi pipa lainnya.
PERALATAN PLAMBING
Alat plambing adalah semua peralatan yang dipasang di dalam ataupun di luar gedung, untuk menyediakan air (memasukan) air panas atau air dingin, dan untuk menerima (mengeluarkan) air buangan, atau secara singkat dapat dikatakan semua peralatan yang dipasang pada : Ujung akhir pipa, untuk memasukkan air. Ujung awal pipa, untuk membuang air.
SISTEM PLAMBING
Perencanaan dan perancangan sistem plambing dimulai dengan rencana konsep, rencana dasar, rancangan pendahuluan, dan gambar-gambar pelaksanaan dengan selalu memperhatikan koordinasi dan keserasian dengan perencanaan dan perancangan elemen lainnya dalam gedung.
Prinsip Dasar Sistem Penyediaan Air Bersih Sebagiamana disebutkan dalam fungsi peralatan plambing, tujuan terpenting dari sistem penyediaan air adalah menyediakan air bersih. Penyediaan air bersih dengan kualitas yang tetap baik merupakan prioritas utama. Banyak negara telah menetapkan standar kualitas untuk tujuan ini, seperti pada tabel 2.1 Tentang Standar Kualitas Air bersih di berbagai negara, tabel 2.2 Tentang Standar kualitas air bersih di Indonesia, dan Tabel 2.3 Kadar sisa klor dalam air keluar keran
Sumber air bersih dari PDAM Sumber air bersih dari PDAM dan air bersih dari Deep Well (sumur dalam). Dimana sumber air bersih yang didapat dari PDAM yang kontinyu untuk menyuplai air bersih selama 24 jam dan ditampung didalam Ground Water Tank (tangki air bawah) dan disalurkan ke Roof Water Tank (tangki atas) untuk menampung debit air yang dipompakan melalui pompa air bersih.
Sumber air bersih dari Deep Well Sumber air bersih yang didapat dari deep well tidak kontinyu seperti sumber air bersih dari PDAM, karena sumber air bersih dari deep well hanya akan digunakan apabila penyuplaian debit air bersih dari PDAM mengalami hambatan (rusak), sumber air bersih dari deep well sama dengan sumber air bersih pada perumahan yang didapat dari proses pengeboran dalam tanah, hanya skala proses pengambilan sumber air bersih dari deep well lebih besar dibandingkan dengan sumur pompa rumahan, dan air bersih yang didapat langsung disalurkan ke Ground Water Tank (tangki air bawah) dengan pompa deep well.
Gambar pengeboran
Pompa Pompa ini diletakan diatas lubang yang telah dilakukan pengeboran dengan pemasangan pipa-pipa PVC dan Galvanis yang masuk kedalam lubang tersebut untuk mengambil air bersih dari tanah, posisi ini sama dengan pompa sumur yang ada dirumahrumah. Pompa ini berfungsi untuk menyedot air bersih dari tanah yang telah dilakukan pengeboran dan langsung dialirkan ke tangki air bawah untuk disatukan dengan air bersih dari PDAM. Pompa ini akan bekerja apabila suplay air bersih dari PDAM itu mengalami keterlambatan atau kerusakan, maka air bersih dari deep well ini yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada gedung ini.
Instalasi plumbing ini yaitu rangkaian pipa-pipa dalam sistem plumbing penyediaan air bersih. Sistem ini adalah dimana Sumber air bersih diambil dari PDAM dimasukan ke dalam bak penampung air bersih Ground Water Tank (GWT), sedangkan sumber air yang berasal dari tanah atau sumur dalam (deep well) dimasukan kedalam penampung air baku (raw water tank).
Air dari Deep Well ini masuk ke tangki penampungan yang berfungsi juga sebagai tangki pengendap lumpur atau pasir yang terbawa dari sumur. Air yang berada di raw water tank diolah (treatment) di instalasi Water Treatment Plant dan selanjutnya dialirkan ke clear water tank atau ground water tank, selanjutnya dialirkan ke tangki air atap (roof tank) dengan menggunakan pompa transfer. Distribusi air bersih pada empat lantai teratas untuk mendapatkan tekanan cukup umummnya menggunakan pompa pendorong (booster pump), sedangkan untuk lantai-lantai dibawahnya dialirkan secara gravitasi.
PERALATAN UTAMA
Pada gedung ini peralatan utama yang digunakan adalah pipa dan sambungan pipa yang telah ditetapkan berdasarkan standar HASS 204, dan pada instalasi plumbing penyediaan air bersih gedung ini menggunakan 3 macam jenis pipa, yaitu :
PIPA UPVC (Unplastized Polyvinyl Chloride) PIPA PPR (Polypropylene Random) PIPA Galvanis