Вы находитесь на странице: 1из 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PSIT 1
MODUL 9
REBA

Kelompok

Nama

: 1. Anjas Pawoko W.
2. Verdianto Pradana
: D
: P-17

Kelas
Asisten
Kriteria Penilaian
Format Laporan
Isi
Analisa
TOTAL

D-5

Tgl. Praktikum

11 Juni 2013

Hari Praktikum
: Selasa
Dikumpulkan tgl : 18 Juni 2013
Yogyakarta,.........................................2013
Asisten

:
:
:
:

(maks. 20)
(maks. 40)
(maks. 40)

(...................................)

LABORATORIUM PSIT
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2013

BAB IX
REBA
9.1

Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu memahami analisa postur kerja.
2. Mahasiswa mampu menganalisa postur kerja pekerja.
3. Mahasiswa mampu memberi rekomendasi berdasar analisa postur kerja.

9.2

Tugas Praktikum
1. Menganalisa postur kerja berdasarkan video/gambar dengan metode REBA.
2. Membuat rekomendasi dari analisa postur.

9.3

Output

9.3.1 Objek Penelitian


Nama Operator

: Rizky Destiana Hapsari

Jenis Kelamin

: Perempuan

Usia

: 20 tahun

Kegiatan Kerja

: Operator melakukan perakitan pada bagian rangkaian


belakang mobil tamiya, yang terdiri dari : dinamo,
dinamo cover, plat, axle, ban, dan velg. Pertama,
merangkai dinamo, dinamo cover, dan plat. Kedua,
meletakkan gear, kemudian memasangkan axle pada
salah ban dan velg, yang dimasukkan ke chasis dan
disambungkan ke gear, lalu axle dipasangkan pada ban
dan velg satunya lagi.
Posisi operator pada saat melakukan pekerjaan adalah
berdiri.

Stasiun Kerja

: Operator melakukan kegiatan kerja di stasiun kerja 5

Produk yang Dirakit

: Rangkaian dinamo, dinamo cover, plat, gear, axle,


ban, dan velg.

Gambar 1. Postur
9.3.2 Analisa Postur
Tabel 9.1

kerja
Kerja
Pergerakan

postur
No.
1
2
3
4
5
6

Postur
Sudut
Keterangan
Punggung
41
Flexion
Leher
22
Flexion
Kaki
29
Flexion dan Tertopang
Lengan Atas
41
Flexion
Lengan Bawah
29
Flexion
Pergelangan Tangan
36
Extension
Operator melakukan perakitan pada rangkaian belakang mobil tamiya

dengan posisi berdiri. Kriteria postur operator pada saat melakukan perakitan ini
meliputi pada bagian punggung terbentuk sudut 41 dengan postur kerja flexion,
pada bagian leher terbentuk sudut 22 dengan postur kerja flexion, pada bagian
kaki terbentuk sudut 29 dengan postur kerja flexion dan tertopang, pada bagian
lengan atas terbentuk sudut 41 dengan postur kerja flexion, pada bagian lengan
bawah terbentuk sudut 29 dengan postur kerja flexion, dan pada bagian
pergelangan tangan terbentuk sudut 36 dengan postur kerja extension.
9.3.3 Skor REBA

Gambar 2. Skor REBA


1. Group A
a. Punggung (Trunk)
Bagian punggung pada proses kerja ini membungkuk atau melakukan
pergerakan flexion sebesar 410, sehingga skornya adalah 3.
b. Leher (Neck)
Penilaian untuk postur leher operator membentuk sudut 220 dan melakukan
pergerakan flexion, maka skor yang didapat adalah 2.
c. Kaki (Legs)
Posisi kaki tertopang dan membentuk sudut 290 maka skornya adalah 1.
d. Beban (Load)
Beban yang dibawa memiliki berat < 5 kg sehingga skornya adalah 0.

2. Group B
a. Lengan atas (Upper arm)
Posisi pada lengan atas membentuk sudut 410 dan melakukan pergerakan
flexion maka skornya adalah 2.
b. Lengan bawah (Lower arm)
Posisi lengan bawah membentuk sudut 290 maka skornya adalah 2.
c. Pergelangan tangan (Wrist)
Pergerakan pergelangan tangan membentuk sudut 360 dan melakukan
pergerakan extension maka skornya adalah 2.
d. Force coupling
Dalam hal ini benda yang diangkat adalah part tamiya seperti dinamo,
dinamo cover, plat, gear, axle, ban, dan velg, memiliki pegangan tangan
yang tidak bisa diterima walaupun memungkinkan sehingga skor untuk
coupling adalah 2.
e. Activity score
Pada tahap bekerja terjadi 1 atau lebih bagian tubuh statis, ditahan lebih
dari 1 menit maka skornya adalah 1.

Tabel 9.2 Level resiko dan tindakan


Action
Level
0

Skor
REBA
1

Bisa diabaikan

Tindakan
Perbaikan
Tidak perlu

2-3

Rendah

Mungkin perlu

47

Sedang

Perlu

8 - 10

Tinggi

Segera

11 15

Sangat Tinggi

Perlu saat ini juga

Level Resiko

Maka berdasarkan hasil perhitungan REBA dengan terdiri dari Score A


yaitu 4 dari skor punggung, leher, dan kaki, ditambah load score-nya 0 maka 4 +
0 = 4, dan Score B yaitu 3 dari skor lengan atas, lengan bawah, dan pergelangan
tangan, ditambah coupling score 2 maka 3 + 2 = 5, sehingga Score C adalah 5

dari Score A dengan Score B. Pada akhirnya, ditemukan hasil REBA-nya 6 dari
hasil Score C ditambah acitivity score yaitu 5 + 1 = 6.
9.3.4 Rekomendasi Postur Kerja
Berdasarkan perhitungan skor REBA yang didapat dari analisis postur,
maka ada beberapa rekomendasi yang disarankan agar operator dapat bekerja
dengan baik terdapat rekomendasi sebagai berikut :
1. Meja kerja ditinggikan dari sebelumnya dengan disesuaikan pada jangkauan
kerja operator, sehingga operator tidak perlu terlalu membungkuk atau
menunduk.
2. Part part dipisahkan pada setiap wadah berdasarkan jenisnya sehingga
memudahkan operator dalam mengambil.
3. Operator ada baiknya bekerja dalam kondisi duduk saja agar tidak
menghindari faktor kelelahan dan stress.
4. Memberikan kursi dengan sandaran agar operator dapat bersandar.
5. Memberikan alat bantu untuk memegang part part yang sulit dipegang atau
yang ukurannya kecil, seperti tang kecil atau penjepit.
9.4

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis perhitungan REBA di atas maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Operator bekerja dalam kondisi berdiri, dan merangkai dinamo, dinamo
cover, gear, axle, ban, dan velg.
2. Operator memerlukan perbaikan, dengan hasil REBA yaitu 6 dengan level
resiko sedang dan tindakan perbaikan dikatakan perlu.
3. Rekomendasi yang diberikan berdasarkan level resikonya yaitu dengan
meninggikan meja kerja operator, mengelompokkan part part mobil tamiya
dalam tiap wadah, merekomendasikan operator untuk bekerja sambil duduk,
memberikan kursi dengan sandaran, dan memberikan alat bantu untuk
mengambil part part mobil tamiya yang sulit dipegang atau yang kecil.

Вам также может понравиться