Вы находитесь на странице: 1из 18

Mioma uteri

I. Pendahuluan
Mioma uteri merupakan tumor jinak yang berasal dari otot polos uterus dan jaringan ikat fibrous, sehingga dalam kepustakaan disebut juga sebagai fibromioma, leiomioma, mioma simpel ataupub fibroid. Mioma uteri berbatas tegas, tidak berkapsul dan berkonsistensi padat jika jaringan ikatnya dominan dan berkonsistensi lunak jika jaringan otot yang dominan. Mioma uteri merupakan tumor jinak yang paling sering didapatkan pada wanita yaitu satu djari empat wanita selama masa reproduksi yang aktif, dan kira-kira 20% pada wanita yang berumur 30 tahun keatas. Kejadian mioma uteri tidak semuanya memberikan keluhan, kebanyakan mun ul tanpa gejala, dan sekitar !0% ditemukan se ara kebetulan pada laparatomi daerah pel"is. #e ara umum, mioma uteri memberi gejala seperti pendarahan yang abnormal, rasa tertekan pada daerah perut bawah, nyeri, dan infertilitas. $enyebab pasti terjadinya mioma belum diketahui, namun ia memerlukan esterogen untuk tetap ada dan bertumbuh. %tu sebabnya mioma uteri jarang ditemukan sebelum menarke, setelah menopause atau setelah pengangkatan o"arium. Kadangkadang mioma uteri tumbuh dengan hebat pada kehamilan dan pada wanita yang menggunakan estrogen oral.

II. Epidemiologi
&erdasarkan otopsi, 'o"ak menemukan 2(% wanita berumur 2) tahun mempunyai sarang mioma. Mioma uteri lebih banyak ditemukan pada wanita yang berkulit hitam dan biasanya bersifat multiple. Mioma uteri belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menarke. #etelah menopause hanya kira-kira *0% mioma yang masih bertumbuh. +i %ndonesia, mioma uteri ditemukan 2,3,%-**,(% pada semua ginekologi yang dirawat. $ada penelitian mengenai mioma pada kehamilan, -i e dkk .*,/,0 menemukan bahwa *,1% dari !(00 kehamilan mengalami penyulit mioma. Kat2 dkk .*,/,0 mendapatkan pula bahwa * dari )00 wanita hamil dirawat inap akibat penyulit yang berkaitan dengan mioma.
1

III. Etiologi dan patogenesis


#ampai saat ini, belum diketahui penyebab yang pasti mioma uteri dan diduga merupakan penyakit multifaktorial. +iper ayai bahwa mioma merupakan sebuah tumor monoklonal yang dihasilkan dari mutasi somatik dari sebuah sel neoplastik tunggal. #el-sel tumor mempunyai abnormalitas kromosom, khususnya pada kromosom lengan *23*3-*). +iper ayai terdapat korelasi antara pertumbuhan tumor dengan peningkatan reseptor estrogen-progesteron pada jaringan mioma uteri, serta adanya faktor predisposisi yang bersifat herediter dan faktor hormon pertumbuhan .450 dan Human Placental Lactogen. 6strogen sebagai salah satu etiologi terjadinya mioma uteri didukung oleh fakta bahwa seringkali terdapat pertumbuhan tumor yang epat selama kehamilan dan pada pasien yang menerima terapi estrogen eksogen seperti kontrasepsi oral. Mioma uteri akan menge il pada saat menopause dan pengakatan o"arium. $enyakit ini juga sering mempunyai hubungan dengan kelainan lain yang tergantung estrogen seperti endometriosis, perubahan fibrokistik pada payudara, adenomiosis, dan hiperplasia endometrium. $ada mioma dengan kehamilan, didapatkan bahwa le"el hormon pertumbuhan menurun, terapi hormon yang mempunyai struktur dan aktifitas biologik yang serupa yaitu 5uman $la ental 7a togen .5$70, terlihat pada periode ini. %ni memberi kesan bahwa pertumbuhan yang epat dari mioma uteri selama kehamilan mungkin merupakan hasil dari aksi sinergistik antara 5$7 dan esterogen. $er obaan 7ips hut2 yang memberikan estrogen pada kelin i per obaan ternyata menimbulkan tumor fibromatosa baik pada pertumbuhan maupun pada tempat lain dalam abdomen. 6fek fibromatosa ini dapat di egah dengan pemberian preparat progesteron atau testosteron. $rogesteron merupakan antagonis natural dari estrogen yang bekerja dengan menghambat pertumbuhan tumor dengan dua ara yaitu mengaktifkan *(-8-hidro9ydehidrogenase dan menurunkan jumlah reseptor estrogen pada tumor. $uukka dkk menyatakan bahwa reseptor estrogen pada mioma lebih banyak didapat daripada pada miometrium normal. Menurut Meyer, asal mioma adalah sel imatur, bukan dari selaput otot yang matur.
2

IV. Faktor resiko


*. :mur Mioma uteri paling sering memberikan gejala klinik pada umur antara 3)-1) tahun, jarang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun dan ditemukam *0% pada wanita berusia lebih dari 10 tahun. 2. $aritas Mioma uteri lebih sering terjadi pada nilipara atau pada wanita yang relatif infertil, tetapi sampai saat ini belum diketahui apakan infertilitas menyebabkan mioma uteri atau sebaliknya mioma uteri yang menyebabkan infertilitas, atau apakah kedua keadaan ini saling mempengaruhi. 3. ;aktor ras dan genetik $ada wanita ras tertentu, khususnya wanita berkulit hitam, angka kejadian mioma uteri terhitung tinggi. <erlepas dari faktor ras, insiden terjadinya mioma uteri juga meningkat pada wanita dengan riwayat keluarga dengan mioma. 1. ;ungsi o"arium +iperkirakan terdapat korelasi antara hormon estrogen dengan pertumbuhan mioma, dimana mioma uteri mun ul setelah menar he, berkembang setelah kehamilan dan mengalami regresi setelah menopause. =derson dkk, telah mendemonstrasikan mun ulnya gen yang distimulasi oleh estrogen lebih banyak pada mioma dibandingkan miometrium normal dan mungkin penting pada perkembangan mioma. 6fek estrogen pada pertumbuhan mioma mungkin berhubungan dengan respon mediasi oleh estrogen terhadap reseptor dan faktor pertumbuhan lain. <erdapat bukti peningkatan reproduksi reseptor progesteron, faktor pertumbuhan epidermal dan insulin-like growth factor 1 yang distimulasi oleh estrogen. $emberian 4n-5 dalam waktu lama sehingga terjadi hipoestrogenik dapat mengurangi ukuran mioma. ). <erapi penggati estrogen

<erapi pengganti estrogen sering digunakan untuk men egah gejala dari menopause, men egah osteoporosis, penyakit jantung atau stroke. >anita yang menggunakan estrogen tanpa progesteron mempunyai resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang menggunakan terapi hormon kombinasi. >anita yang mendapat terapi tamo9ifen yang bertujuan untuk men egah atau mengobati kanker payudara mempunyai resiko lebih tinggi karena obat ini bekerja seperti estrogen. !. ?besitas dan kondisi lainnya <ubuh memproduksi estrogen dari sel lemak, itu sebabnya wanita gemuk mempunyai kadar estrogen yang tinggi dibandingkan mereka yang kurus. $eningkatan kadar estrogen ini menjadi alasan mengapa wanita gemuk lebih sering menderita mioma. >anita dengan diabetes dan tekanan darah tinggi juga termasuk yang beresiko menderita mioma uteri.

V. Klasifikasi
Klasifikasi mioma uteri dibuat berdasarkan lokasi dan lapisan uterus yang terkena. &erdasarkan lokasi dibagi menjadi tiga, yaitu@ ser"ikal .2,!%0, isthmika .(,2%0, korporal .,*%0. Mioma uteri ser"ikal bertumbuh kearah "agina sedangkan miomauteri isthmika lebih sering menyebabkan nyeri dan gangguan pada traktus urinarius. Mioma uteri korporal merupakan lokasi yang paling la2im dan seringkali tanpa gejala. Klasifikasi mioma pada lapisan uterus dibagi menjadi mioma uteri subserosa, intramural dan submukosa. *. Mioma uteri subserosa +iklasifikasikan sebagai mioma uteri subserosa apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol di permukaan uterus dan diliputi serosa. 7okasi tumor di subserosa dapat hanya sebagai tonjolan, dapat pula sebagai satu massa yang dihubungkan dengan uterus melalui tangkai. $ertumbuhan kearah lateral dapat berada di ligamentum latum dan disebut sebagai mioma intraligamenter. Mioma yang ukup besar akan mengisi rongga peritoneal sebagai satu massa. $erlengketan dengan usus, omentum dan mesentrium disekitarnya menyebabkan sistem
4

peredaran darah beralih dari tangkai ke omentum. =kibatnya tangkai semakin menge il dan akhirnya terputus, sehingga mioma akan terlepas dari uterus sebagai massa tumor yang bebas dalam rongga peritoneum. Mioma jenis ini dikenal sebagai wandering myoma atau fibroid parasistik. 2. Mioma uteri intramural Mioma uteri intramural dapat juga disebut sebagai mioma intraepitelial yang terdapat di dinding uterus diantara serabut miometrium. &iasanya multiple dan apabila masih ke il tidak akan mengubah bentuk uterus, tetapi bila besar akan menyebabkan uterus berbenjol-benjol dan berubah bentuknya. Mioma sering tidak memberikan gejala klinis yang bermakna ke uali rasa tidak enak karena adanya massa di daerah perut sebelah bawah. Kadangkala tumor tumbuh sebagai tumor subserosa atau submukosa di dalam otot rahim dan bisa bersifat padat jika jaringan ikat dominan atau lunak jika jaringan otot yang dominan. 3. Mioma uteri submukosa Mioma uteri submukosa terletak dibawah endometrium dan menonjol kedalam rongga uterus, dapat bertangkai ataupun tidak. Mioma bertangkai dapat menonjol keluar melalui kanalis ser"ikalis sehingga mudah terjadi torsi atau infeksi. +ari sudut klinis mioma uteri submukosa mempunyai arti yang lebih penting dibanding jenis yang lain. $ada mioma uteri subserosa ataupun intramural, walau ditemukan ukup besar namin seringkali memberikan keluhan yang tidak berarti. #ebaliknya pada jenis submukosa walaupun hanya ke il seringkali memberikan keluhan perdarahan per"aginam. $erdarahan terkadang sulit dihentikan sehingga terapinya dilakukan histerektomi.

VI. Gambaran klinik


5ampir separuh dari kasus mioma uteri ditemukan se ara kebetulan pada pemeriksaan pel"ik rutin. 4ejala klinik terjadi hanya pada sekitar 3)-)0% dari penderita. ;aktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya gejala klinik ini meliputi besarnya ukuran mioma uteri, lokalisasi, serta perubahan-perubahan yang terjadi pada mioma tersebut.
5

=dapun gejala-gejala yang dapat timbul termasuk@ *. $erdarahan abnormal $erdarahan yang abnormal merupakan gejala klinik yang paling sering ditemukan .30%0. &entuk perdarahan yang ditemukan berupa menoragia, metroragia, hipermenore. $endarah bisa menyebabkan penderita mioma uteri turut menderita anemia defisiensi ferum. $erdarahan abnormal ini disebabkan oleh bertambahnya luas permukaan endometrium sehingga menyebabkan gangguan kontraksi otot uterus, distorsi dan kongesti dari pembuluh darah disekitarnya dan ulserasi dari lapisan endometrium. 2. $enekanan oleh uterus yang membesar :terus yang membesar dapat menyebabkan pasien terasa berat di abdomen bagian bawah. 4ejala-gejala traktus urinarius seperti poliuri, retensi urin, obstruksi ureter dan hidronefrosis juga sering terjadi. Aika penekanan terjadi pada usus, bisa terjadi obstruksi intestinal dan konstipasi. 'yeri juga bisa timbul jika penekanan terjadi pada saraf. 3. %nfertilitas %nfertilitas terjadi akibat penekanan saluran tuba oleh mioma yang terletak di kornu. #elain itu, pendarahan yang kontinu pada pasien dengan mioma submukosa dapat menghalangi terjadinya proses implantasi. <erdapat peningkatan insiden abortus dan kelahiran prematur pada pasien hamil dengan mioma intramural dan submukosa. 1. Kongesti "ena $ertumbuhan tumor dapat mengkompresi pembuluh darah sehingga menyebabkan terjadinya edema ekstremitas bawah, hemoroid, nyeri dan dispareunia. ). 4angguan pertumbuhan dan perkembangan janin !. Kehamilan yang disertai mioma uteri saling mempengaruhi sehingga bisa terjadi keguguran, persalinan prematur, gangguan proses persalinan terutama pada kala %%%, dapat terjadi gangguan pelepasan plasenta dan pendarahan.

VII. Mioma uteri dalam kehamilan


=danya mioma uteri dapat mempengaruhi kehamilan misalnya menyebabkan infertilitas, peningkatan resiko abortus, kelainan letak janin dan kesulitan dalam persalinan. %nfertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma menekan atau menutup pars interstitialis tuba sedangkan mioma submukosa juga memudahkan terjadinya abortus karena distorsi rongga uterus. =pabila penyebab infertilitas lainnya sudah disingkirkan dan mioma merupakan penyebab infertilitas tersebut maka hal itu adalah indikasi untuk dilakukannya miomektomi. &iasanya mioma uteri tidak berpengaruh pada kehamilan karena pada saat kehamilan mioma tersebut menge il tetapi apabila pada kehamilan juga terdapat mioma yang besar maka mioma tersebut dapat mengakibatkan abnormalitas pada posisi janin. #elain itu adanya sarang mioma juga menyebabkan perdarahan pas a persalinan karena miometrium tidak dapat berkontraksi atau yang disebut atonia uteri. +engan adanya komplikasi tersebut makan pada kehamilan yang disertai mioma dilakukan seksio sesarea. Kehamilan sendiri dapat menimbulkan beberapa perubahan pada mioma antara lain@ *. <umor membesar terutama pada bulan -bulan pertama karena kadar estrogen yang tinggi 2. +apat terjadi degenerasi merah pada waktu hamil atau masa nifas yang kadangkadang memerlukan pembedahan segera untuk mengangkat sarang mioma. $engangkatan sarang mioma ini jarang menyebabkan banyak perdarahan. 3. Mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi dengan gejala dan tanda sindrom abdomen akut. :ntuk tindakan miomektomi pada saat seksio sesarea masih menjadi kontro"ersiB beberapa ahli menganjurkan untuk tidak melakukan miomektomi karena bahaya perdarahan yang hebat pada saat operasi. =lsannya adalah peningkatan "askularisasi akibat kehamilan. $endapat lain menyatakan miomektomi dilakukan hanya jika mioma berada pada daerah yang akan diinsisi. =pabila mioma tersebut berukuran besar maka
7

tindakan miomektomi tersebut ditunda sampai uterus mengalami in"olusi yaitu sekitar enam bulan setelah seksi sesarea. #aat ini telah dikembangkan teknik baru untuk mengurangi perdarahan yang dinamakan Cdouble ir le stit hingD dan pemasangan tourni3uet pada segmen bawah rahim. $rinsip teknik ini adalah penutupan pembuluh darah kolateral maupun pembuluh darah utama yang memperdarahi tumor sebelum dilakukan pengangkatan.

VIII. Diagnosis
+iagnosis mioma uteri ditegakkan berdasarkan@ *. =namnesis $asien biasanya mengeluhkan adanya massa atau benjolan diperut bagian bawah dalam waktu yang relatif lama. Kadang-kadang keluhan disertai dengan gangguan haid dan perdarahan abnormal, gangguan dalam miksi dan atau defekasi. $asien akan mengeluh nyeri terutama pada saat menstruasi. 2. $emeriksaan fisik Meliputi pemeriksaan palpasi abdomen dan pemeriksaan ginekologi. $ada palpasi abdomen, didapatkan tumor dibagian atas pubis atau abdomen bagian bawah. +engan pemeriksaan bimanual, didapatkan tumor tersebut menyatu atau berhubungan dengan uterus atauu mengisi a"um +ouglasi. Konsistensinya padat, kenyal, mobile, dan permukaan tumor umunya rata. 3. $emeriksaan penunjang :ltrasonografi .:#40 dilakukan untuk menentukan jenis tumor, lokasi mioma, dan keadaan adneksa dalam rongga pel"is. Mioma juga dapat dideteksi dengan menggunakan E<-s an atau M-% namun kedua pemeriksaan itu lebih mahal. ;oto &'?-%F$ penting dilakukan untuk menilai massa di rongga pel"is serta menilai fungsi ginjal dan perjalanan ureter. 5isterografi dan histeroskopi dilakukan untuk menilai pasien dengan mioma uterisubmukosa yang disertai dengan infertilitas. 7aparaskopi juga bisa dilakukan untuk menge"aluasi massa pada rongga pel"is. $emeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan darah
8

lengkap, urin lengkap, gula darah, ureum dan kreatini darah serta tes kehamilan perlu dilakukan untuk kepentingan diagnostik dan terapeutik nantinya.

IX. Penanganan
$enanganan pada mioma uteri tergantung pada umur, paritas, lokasi dan ukuran tumor. $enanganan mioma uteri terbagi atas penanganan konser"atif dan operatif. Penanganan konservatif $enanganan se ara konser"atif dilakukan pada kasus mioma yang masih ke il pada pra dan post menopause tanpa gejala. Gang dilakukan adalah@ $engamatan se ara periodik setiap 3-! bulan melalui pemeriksaan pel"ik. &ila anemi denga 5& kurang dari / gr%, transfusi $a ked -ed Eell $emberian 2at besi $enggunaan agonis 5ormon $elepasan 4onadotropin .Gonadotropin Releasing Hormone Antagonist / GnRHa 7euporid asetat 3,() mg intramuskuler pada hari *-3 menstruasi setiap minggu selama 3 kali. ?bat ini menekan sekresi gonadotropin dan men iptakan keadaan hipoestrogenik yang serupa dengan periode post-menopause. 6fek maksimum dalam mengurangi ukuran tumor diobser"asi dalam *2 minggu. <erapi agonis 4n-5 ini dapat pula diberikan sebelum pembedahan, karena dapat mengurangi kehilangan darah selama operasi sekaligus mengurangi kebutuhan akan transfusi darah. =kan tetapi setelah pemberian 4n-5a dihentikan, mioma yang tadinya menge il bisa tumbuh kembali dibawah pengaruh estrogen oleh karena mioma tersebut masih mengandung reseptor estrogen dalam jumlah yang tinggi. $rogestin dilaporkan mempunyai efek terapeutik. Mioma uteri dapat ditekan atau diperlambat dengan pemberian progestin dan le"onorgestrol intrauterin. Penanganan operatif

+ilakukan apabila ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus *2-*1 minggu, pertumbuhan tumor yang epat, mioma subserosa yang bertangkai dan torsi, apabila bisa menjadi penyulit pada kehamilan, pada mioma subserosa yang menyebabkan hipermenore dan pada mioma uteri yang memberi penekanan pada organ sekitarnya. Aenis operasi yang dapat dilakukan dapat berupa@ 6nukleasi mioma atau miomektomi, yaitu pengangkatan mioma saja tanpa pengangkatan uterus. Miomektomi dilakukan pada penderita infertil atau yang masih menginginkan anak, yang ingin mempertahankan uterus demi kepentingan infertilisasi, dengan kemungkinan akan terjadinya kehamilan setelah tindakan ini adalah 30-)0%. Kekurangan dari tindakan ini adalah kemungkinan terjadinya hematoma dan rekurensi. 6nukleasi sebaiknya tidak dilakukan bila ada kemungkinan terjadinya karsinoma endometrium atau sarkoma uterus, juga dihindari pada masa kehamilan. <indakan ini seharisnya dibatasi pada mioma dengan tangkai yang jelas dan mudah dijepit dan diikat. &ila miomektomi menyebabkan a at yang menembus atau sangat bedekatan dengan endometrium, kehamilan berikutnya harus dilahirkan se ara seksio sesarea. 5isterektomi, yaitu pengangkatan uterus yang dapat dilakukan se ara perabdominam atau per"aginam. 5isterektomi dilakukan bila pasien tidak menginginkan anak lagi. Aenis histerektomi yang biasa dilakukan adalah histerektomi subtotal atau histerektomi total. Miolisis, merupakan suatu tindakan untuk menginduksi terjadinya nekrosis sel bermula dari bagian tengah dari mioma yang bertujuan untuk menge ilkan ukuran tumor, mengurangi keluhan dan gejala, dan men egah pertumbuhan tumor yang progresif. Miolisi dilakukan dengan ara memasukkan alat kedalam tumor dan melakukan trauma atau luka pada jaringan mioma tersebut. Metode yang dapat digunakan termasuk elektrokauter monopolar atau bipolar, laser hepertermi, laser fiber "aporisasi, diatermi, atau ryoterapi. 6mbolisasi =rteri :terina .6=:0 dilakukan pada pasien-pasien yang mengalami menorrhagia yang berat, yang menolak tindakan operasi atau yang beresiko tinggi untuk dilakukan operasi. 6=: dapat mengurangi suplai darah ke jaringan
10

mioma, menginduksi terjadinya nekrosis, sekaligus mengurangi "olume perdarahan. 6mbolisasi dilakukam se ara bilateral pada kedua arteri uterina. $rosedur yang dilakukan pertama-tama adalah kauterisasi arteri femoralis dan identifikasi arteri uterina. #eterusnya agen embolisasi dimasukkan dengan tujuan membentuk sumbatan dan obstruksi aliran darah ke uterus.

X. Prognosis
Mioma uteri adalah suatu neoplasma jinak. Kurang dari *% dari mioma berlanjut menjadi ganas. =ngka rekurensi ) tahun setelah miomektomi adalah sekita *0% dengan sepertiga dari kasus ini memerlukan tindakan histerektomi. +ari satu penelitian jangka panjang mendapatkan angka rekurensi *0 tahun men apai 2(%. Mioma biasanya diangkat dengan operasi sekiranya menyebabkan perdarahan uang banyak, atau mempunyai kemungkinan menjadi ganas, atau pasien dengan kehamilan yang terganggu. #etelah miomektomi, terjadi peningkatan bermakna resiko ruptur uteri pada kehamilan berikutnya sehingga kehamilan tersebut harus diterminasi sebelum terjadi persalinan aktif.

XI. Komplikasi
*. =nemia, akibat dari perdarahan 2. +egenerasi@ merupakan suatu perubahan sekunder pada mioma. &isa berupa degenerasi hialin yang biasanya terjadi pada penderita usia lanjut, degenerasi membatu .calcireous degeneration0 akibat dari pengendapan garam kapur, degenerasi merah .carneous degeneration0 yang terjadi pada kehamilan dan nifas akibat dari gangguan "askularisasi, dan degenerasi lemak yang merupakan kelanjutan dari degenerasi hialin. 3. $erubahan sarkomatous@ jarang dijumpai . terjadi pada kurang dari *% kasus0. Ke urigaan akan keganasan uterus apabila mioma uteri epat membesar dan apabila terjadi pembesaran sarang mioma dalam menopause.

11

1. <orsi@ torsi pada tangkai mioma dapat mengakibatkan gangguan sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis. +engan demikian, terjadilah suatu sindrom abdomen akut. Aika torsi terjadi perlahan-lahan, gangguan akut tidak terjadi. ). $engaruh timbal balik mioma dan kehamilan, dimana mioma dapat menyebabkan infertilitas, abortus, kelahiran prematur, gangguan jalan lahir, serta perdarahan post partum. #ebaliknya kehamilan pula dapat memper epat pembesaran mioma akibat dari rangsangan estrogen dan kehamilan dapat mengakibatkan terjadinya torsi pada mioma bertangkai.

KI !" #V"$I%M
I. Pendahuluan
?"arium merupakan organ penting dalam sistem reproduksi wanita. 'ormalnya seorang wanita mempunyai sepasang o"arium yang masing-masing terletak di tiap sisi dari uterus dalam rongga panggul. ?"arium mempunyai ukuran lebih kurang sebesar ka ang almond dan mempunyai fungsi menyimpan dan mengeluarkan sel telur. #etiap bulan o"arium mengeluarkan sebuah sel telur menuju ke uterus, selain itu dari o"arium juga dihasilkan hosmon estrogen dan sebuah sel telur menuju ke uterus, selain itu dari o"arium juga dihasilkan hormon estrogen dan progesteron yang berperan besar dalam siklus menstruasi. Kista adalah kantong yang berisi airan dan dapat tumbuh dan berkembang diseluruh bagian tubuh. &erdasarkan jenisnya airan dalam kista dapat ber"ariasi mulai dari airan yang jernih dan en er seperti air sampai yang kental dan keruh seperti pasta bahkan beberapa kista memiliki dinding yang tebal dan keras dengan airan didalamnya. #ebagian kista tidak berbahaya bagi tubuh tetapi sebagian lagi dapat menimbulkan masalah seperti perdarahan dan nyeri yang hebat sehingga tidak jarang tindakan pembedahan diperlukan untuk mengatasinya. Kista o"arium adalah kista yang tumbuh dan berkembang di o"arium. :kuran kista ini sangat ber"ariasi mulai dari beberapa milimeter sampai sebesar jeruk bahkan ada beberapa kista yang berukuran lebuh besar. $ada umumnya kista o"arium tidak
12

ganas tetapi ada beberapa yang ganas atau memiliki ke enderungan menjadi ganas seiring berjalannya waktu. +engan pemeriksaan ultrasound kista o"arium memberikan gambaran berupa gelembung berwarna hitam.

II.

Epidemiologi
;rekuensi kista o"arium sangat ber"ariasi ditiap negara. &erdasarkan sur"ei pada tahun 200( di =merika #erikat kista o"arium ditemukan pada )0% wanita yang siklus menstruasinya tidak teratur, 30% pada wanita yang siklus menstruasinya teratur dan sekitar !% pada wanita menopause. #ur"ei yang sama juga menyatakan bahwa kista o"arium banyak ditemukan di %nstalasi 4awat +arurat pada wanita yang mengeluhkan nyeri hebat di perut bawah. $ada beberapa kasus kista o"arium ini ditemukan se ara tidak sengaja pada pemeriksaan dengan ultrsound yang dimaksudkan untuk penyakit lain.

III.

Etiologi
$enyebab dari kista o"arium ini sangat bergantung pada pertumbuhan dan perkembangan paien serta stimulasi hormonal tetapi yang sering menjadi penyebab adalah@ *. -iwayat menderita kista o"arium sebelumnya atau ada anggota keluarga yang pernah menderita penyakit serupa 2. #iklus menstruasi yang tidak teratur 3. Menar he yang dini .usia ** tahun atau dibawahnya0 1. $asien infertil yang menjalani terapi induksi o"ulasi dengan gonadotropin ). %nfertilitas atau nillipara !. Kista neonatal .kejadian meningkat pada bayi dari ibu yang menderita diabetes, toksemia dan Rh-immuni!ation
13

(. 5ipotiroid atau gangguan keseimbangan hormonal /. <erapi Ea-mammae dengan <amo9ifenB frekuensi bertambah pada terapi yang terhenti ,. >anita perokok masih menjadi faktor resiko yang dipertanyakan

IV.

Gambaran klinik
#ebagian besar kista o"arium berukuran ke il dan tidak memberi gejala yang men olok bahkan terkadang tanpa gejala sama sekali tetapi pada kista yang besar dapat tampak gejala yang ukup serius. &eberapa tanda dan gejala yang mungkin ditemukan adalah@ *. -asa tidak nyaman pada perut bagian bawah -asa tidak nyaman tersebut dapat ber"ariasi dari rasa penuh pada perut bawah sampai nyeri yang hebat dan menusuk. 'yeri tersebut dapat berlangsung terusmenerus atau hilang timbul. 'yeri yang hebat mungkin terjadi akibat rupturnya kista tetapi sebab lain yang lebih serius juga harus dipikirkan. $ada beberapa kasus, rasa nyeri tersebut terjadi setelah melakukan aktifitas fisik yang ukup berat atau post- oitus. 2. $erubahan pada menstruasi $erubahan yang terjadi dapat berupa polimenorea atau oligomenorea tetapi perubahan tersebut dapat pula berupa hipermenorea atau hipomenorea. 4angguan pada menstruasi biasa disebabkan oleh tidak seimbangnya hormon yang diproduksi oleh o"arium. -asa nyeri selama menstruasi juga dapat terjadi yang dirasakan di perut bagian bawah. 3. 4angguan pada sistem organ lainnya <ergantung pada posisi dan ukurannya, kista o"arium dapat menekan "esika urinaria yang menyebabkan rasa selalu ingin buang air ke il, menekan uretra

14

yang menyebabkan buang air ke il tidak lan ar atau mungkin menekan rektum yang dapat menyebabkan konstipasi 1. -asa mual dan muntah 4ejala ini tidak spesifik tetapi sering didapati dan menjadi dasar dari diagnosa banding untuk penyakit-penyakit yang juga memberi gejala nyeri pada perut bagian bawah.

V.

&enis'(enis kista ovarium


". Kista Folikel Kista ini berasal dari folikel dr 4raaf yang tidak sempat bero"ulasi tetapi terus tumbuh menjadi kista folikel atau dari beberapa folikel primer yang setelah bertumbuh karena pengaruh estrogen tidak mengalami atresia melainkan membesar menjadi kista. Kista ini biasanya terbentuk pada saat o"ulasi dan umumnya dapat tumbuh membesar dengan diameter sekitar *-3 m. Kista yang berdiri sendiri dapat membesar hingga berdiameter )-! m. &agian dalam dinding kista yang tipis terdiri dari beberapa lapisan sel granulosa akan tetapi karena tekanan didalam kista maka terjadi atrofi pada lapisan ini. Eairan dalam kista jernih dan seringkali mengandung estrogenB oleh sebab itu terkadang kista dapat menyebabkan gangguan haid. $ada umumnya kista ini tidak memberi gejala apapun dan dapat menghilang se ara spontan setelah beberapa bulan akan tetapi dapat juga terjadi ruptur pada kista yang mengakibatkan nyeri hebat pada sisi dimana terdapat kista tersebut. 'yeri tersebut terjadi pada pertengahan siklus menstruasi dimana saat terjadinya o"ulasi. +alam menangani tumor o"arium timbul persoalan apakah tumor yang dihadapi adalah neoplasma atau kista folikel. :mumnya jika diameter tumor tidak melebihi ) m dapat ditunggu dahulu karena umumnya kista folikel akan hilang sendiri dalam waktu 2 bulan.
15

). Kista Korpus *uteum Kista ini terbentuk setelah o"um dilepaskan dari folikel. +alam keadaan normal setelah o"ulasi folikel berubah menjadi korpus luteumB bila tidak terjadi pembuahan maka korpus luteum akan menge il dan menjadi korpus albikans. <erkadang korpus luteum tidak menge il . korpus luteum persistens0 dan perdarahan yang terjadi didalamnya menyebabkan kista yang berisi dikenal juga dengan kista hemoragik. $ada pembelahan o"arium kista korpus luteum memberi gambaran yang khasB dinding kista terdiri dari lapisan berwarna kuning, terdiri atas sel-sel luteum yang berasal dari sel-sel teka. Kista korpus luteum dapat menimbulkan gangguan pada siklus menstruasi berupa amenorea dan diikuti dengan perdarahan yang tidak teratur. <idak jarang kista menyebabkan rasa tidak nyaman diperut bagian bawah dan perdarahan yang berulang dalam kista dapat menyebabkan ruptur. -upturnya kista ini mengakibatkan timbulnya perdarahan dan nyeri yang hebat sehingga tidak jarang timbul kesulitan dalam membedakan dengan kehamilan ektopik yang terganggu. Kista ini pada umumnya unilateral dan akan menghilang se ara spontan. +alam hal dilakukan operasi atas dugaan kehamilan ektopik terganggu, kista korpus luteum diangkat tanpa mengorbankan o"arium. +. Kista !eka *utein $ada mola hidatiosa, koriokarsinoma dan kadang-kadang tanpa kelainan tersebut o"arium dapat membesar dan menjadi kistik. Kista biasanya bilateral dan dapat sangat membesar. $ada pemeriksaan mikroskopik terlihat luteinisasi sel-sel teka. #el-sel granulosa pun dapat menunjukkan luteinisasi tetapi seringkali sel-sel tersebut menghilang karena atresia. <umbuhnya kista ini adalah akibat pengaruh hormon koriogonadotropin yang berlebihan dengan hilangnya mola hidatiosa atau koriokarsinoma, o"arium akan menge il kembali se ara spontan. airan berwarna merah oklat karena darah tua. =danya perdarahan ini membuat kista ini

16

D. Kista Inklusi Germinal Kista ini terjadi karena in"aginasi dan isolasi bagian ke il dari epitel germinati"um pada permukaan o"arium. Kista ini banyak terdapat pada wanita yang berusia lanjut dan besarnya kista jarang melebihi diameter * m. Kista terletak dibawah permukaan o"arium, dindingnya terdiri atas satu lapisan epitel kubik atau torak rendah dan isinya airan yang jernih dan serus. Kista ini biasanya ditemukam se ara kebetulan pada pemeriksaan histologik o"arium yang diangkat waktu operasi. E. Kista Endometriosis Kista ini terjadi karena adanya jaringan endometrium yang tumbuh di o"arium. Kista ini dapat terjadi pada setiap wanita dalam masa reproduktif terutama mereka yang mempunyai riwayat endometriosis. 7a2imnya kista ini berisi darah tua yang berwarna merah oklat sehingga sering juga disebut kista oklat. Kista ini tidak ganas dan mempunyai ukuran yang ber"ariasi berkisar 0,()-/ in i. >anita dengan endometriosis mungkin mengalami masalah dengan kesuburan karena /0% dari endometriosis di rongga panggul ditemukan di o"arium baik salah satu maupun keduanya. F. Kistoma #varii impleks Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus, biasanya bertangkai, lokasi bilateral dan mempunyai kemampuan berkembang menjadi besar. +inding kista tipis dengan airan di dalamnya jernih, serus dan berwarna kuning. $ada dinding kista tampak lapisan epitel kubik. =da dugaan bahwa kista ini merupakan suatu jenis kistadenoma serosum yang kehilangan epitel kelenjarnya berhubung dengan tekanan airan di dalam kista. Karena biasanya kista ini bertangkai maka sangat mungkin torsi .putaran tangkai0 dengan gejala-gejala mendadak dan mungkin butuh penanganan segera.

17

<erapi pada kista ini terdiri dari pengangkatan dengan reseksi o"arium tetapi jaringan yang dikeluarkan harus segera diperiksa se ara histologis untuk mengetahui apakah ada keganasan. G. Kistadenoma #varii Musinosum ,. Kistadenoma #varii erosum I. Kista Dermoid &. Kista tein'*eventhal - Pol./.sti/ #varian .ndrome 0P+# 1

18

Вам также может понравиться

  • Ulkus Diabet
    Ulkus Diabet
    Документ52 страницы
    Ulkus Diabet
    Priska Babay
    Оценок пока нет
  • Ketuban Pecah Dini
    Ketuban Pecah Dini
    Документ17 страниц
    Ketuban Pecah Dini
    Priska Babay
    Оценок пока нет
  • Kista Ovarium
    Kista Ovarium
    Документ12 страниц
    Kista Ovarium
    Priska Babay
    Оценок пока нет
  • Hukum & Medikolegal
    Hukum & Medikolegal
    Документ5 страниц
    Hukum & Medikolegal
    Priska Babay
    Оценок пока нет
  • Terapi Sirs
    Terapi Sirs
    Документ1 страница
    Terapi Sirs
    Priska Babay
    Оценок пока нет
  • Case Geriatri
    Case Geriatri
    Документ78 страниц
    Case Geriatri
    Priska Babay
    Оценок пока нет
  • Chronic Kidney Disease (CKD)
    Chronic Kidney Disease (CKD)
    Документ44 страницы
    Chronic Kidney Disease (CKD)
    Priska Babay
    Оценок пока нет
  • FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA (UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
    FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA (UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
    Документ27 страниц
    FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA (UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
    Priska Babay
    Оценок пока нет
  • Ventricular Tachycardia
    Ventricular Tachycardia
    Документ20 страниц
    Ventricular Tachycardia
    Priska Babay
    Оценок пока нет
  • Hukum & Medikolegal
    Hukum & Medikolegal
    Документ5 страниц
    Hukum & Medikolegal
    Priska Babay
    Оценок пока нет
  • GANGGUAN IRAMA JANTUNG
    GANGGUAN IRAMA JANTUNG
    Документ30 страниц
    GANGGUAN IRAMA JANTUNG
    Priska Babay
    100% (1)
  • Slide Presentasi
    Slide Presentasi
    Документ16 страниц
    Slide Presentasi
    Priska Babay
    Оценок пока нет
  • Makalah Blok 27 - Prenatal Diagnostik
    Makalah Blok 27 - Prenatal Diagnostik
    Документ22 страницы
    Makalah Blok 27 - Prenatal Diagnostik
    Priska Babay
    100% (1)
  • IPD Pneumonia
    IPD Pneumonia
    Документ13 страниц
    IPD Pneumonia
    Priska Babay
    Оценок пока нет
  • Anemia Defisiensi Besi
    Anemia Defisiensi Besi
    Документ13 страниц
    Anemia Defisiensi Besi
    Hendrik Kilmzinside
    Оценок пока нет
  • A6 - Pleno 28
    A6 - Pleno 28
    Документ33 страницы
    A6 - Pleno 28
    Frans H Rengirit
    Оценок пока нет
  • Makalah Mandiri PBL 22 Insomnia)
    Makalah Mandiri PBL 22 Insomnia)
    Документ17 страниц
    Makalah Mandiri PBL 22 Insomnia)
    Priska Babay
    Оценок пока нет
  • Glaukoma Primer Sudut Tertutup
    Glaukoma Primer Sudut Tertutup
    Документ18 страниц
    Glaukoma Primer Sudut Tertutup
    putripermata23
    Оценок пока нет
  • SBS
    SBS
    Документ17 страниц
    SBS
    Priska Babay
    Оценок пока нет
  • Pblblok 8
    Pblblok 8
    Документ25 страниц
    Pblblok 8
    Priska Babay
    Оценок пока нет
  • PBL Blok 23
    PBL Blok 23
    Документ27 страниц
    PBL Blok 23
    Priska Babay
    Оценок пока нет
  • Makalah Mandiri Blok 27 (Prenatal Diagnostik)
    Makalah Mandiri Blok 27 (Prenatal Diagnostik)
    Документ19 страниц
    Makalah Mandiri Blok 27 (Prenatal Diagnostik)
    Priska Babay
    Оценок пока нет
  • Skizofrenia D1
    Skizofrenia D1
    Документ18 страниц
    Skizofrenia D1
    Priska Babay
    Оценок пока нет
  • Hubungan Dokter Pasien - PBL 5
    Hubungan Dokter Pasien - PBL 5
    Документ3 страницы
    Hubungan Dokter Pasien - PBL 5
    Priska Babay
    Оценок пока нет
  • Syok Kardiogenik Ec Ventrikel Takikardi
    Syok Kardiogenik Ec Ventrikel Takikardi
    Документ23 страницы
    Syok Kardiogenik Ec Ventrikel Takikardi
    Priska Babay
    Оценок пока нет
  • SBS
    SBS
    Документ17 страниц
    SBS
    Priska Babay
    Оценок пока нет
  • Diare Akut
    Diare Akut
    Документ17 страниц
    Diare Akut
    Priska Babay
    Оценок пока нет