Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Administrasi
Administrasi berasal dari kata “Ad” dan “Ministro” (latin) yang berarti “melayani”
atau “menyelenggarakan” (Webster, 1974).
Administrasi ialah proses kerja sama secara rasional untuk mencapai tujuan
secara efisien dan efektif.
Organisasi
c) Ciri-ciri organisasi ialah: 1) terdiri daripada dua orang atau lebih, 2) ada
kerjasama, 3) ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain, 4) ada
tujuan yang ingin dicapai.
d) James D. Mooney
Organisasi adalah sebagai bentuk setiap perserikatan orang-orang untuk
mencapai suatu tujuan bersama (Organization is the form of every human
association for the attainment of common purpose).
e) John D. Millet
Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa
orang diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama (Organization
is the structural framework within which the work of many individuals is carried
on for the realization of common purpose).
f) Herbert. A. Simon
Organisasi adalah sebagai pola komunikasi yang lengkap dan hubungan-
hubungan lain di dalam suatu kelompok orang-orang (Organization is the
complex pattern of communication and other relations in a group of human
being).
g) Chester L. Barnard
Organisasi adalah sebagai sebuah sistem tentang aktivitas kerjasama dua orang
atau lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak pandang bulu, yang
sebagian besar tentang persoalan silaturahmi (Organization is a system of
cooperative activities of two or more person something intangible and
impersonal. Largely a matter of relationship).
h) Dwight Waldo
Organisasi adalah sebagai suatu struktur dari kewenangan-kewenangan dan
kebiasaan-kebiasaan dalam hubungan antara orang-orang pada suatu sistem
administrasi (Organization is the structure of authoritative and habitual personal
interrelations in an administrative system).
i) Luther Gulick
Organisasi adalah sebagai suatu alat saling hubungan satuan-satuan kerja yang
memberikan mereka kepada orang-orang yang ditempatkan dalam struktur
kewenangan; dus dengan demikian pekerjaan dapat dikoordinasikan oleh
perintah para atasan kepada para bawahan yang menjangkau dari puncak
sampai ke dasar dari seluruh badan usaha ( Organization is the means of
interrelating the subdivisions of work by allotting them to men who are placed in
a structure of authority, so that the work may be coordinated by orders of
superiors to sub ordinates, reaching from the top to the bottom of the entire
enterprise).
Organisasi ada bila orang-orang berhubungan satu dengan yang lain, mau
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama (Chester I. Barnard).
Organisasi dapat dilihat dengan dua cara berbeda, iaitu: 1) organisasi sebagai
suatu sistem terbuka yang terdiri atas sub-sistem yang saling berkaitan, dan
memperoleh input untuk diolah yang berasal dari lingkungan serta menyalurkan
output hasil pengolahan ke lingkungan kembali, dan 2) organisasi sebagai
sekelompok orang yang berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama
(Monir H. Thayeb).
q) Sinonim Organisasi
Institusi/lembaga;
Kelompok yang menampung aspirasi masyarakat; punya aturan tertulis atau
tidak; tumbuh dalam masyarakat; mencapai tujuan bersama; dibentuk oleh
pemerintah atau swasta.
Birokrasi, dan
a. Etimologi (asal kata): bureau=meja kratia (cracein)=pemerintahan, dus
pemerintahan atau administrasi melalui kantor.
r) Organisasi formal
Organisasi yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan hubungan-
hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab antara pejabat
dalam suatu organisasi).
u) Organisasi Publik
Manajemen
d) Kesimpulan:
Manajemen lebih banyak berhubungan dengan pengambilan kebijaksanaan,
koordinasi dan kepemimpinan. Koordinasi adalah menyelaraskan
(mensinkronisasikan) dan menyatukan tindakan-tindakan kelompok orang dalam
organisasi (William H. Newman).
Kerjasama orang-orang dalam mencapai tujuan, perlu disusun dan diatur, dan
untuk itu administrasi memerlukan organisasi.
Karena dalam admnistrasi yang dihadapi adalah orang-orang yang berkerjasama
dengan akal dan perasaannya dengan menggunakan alat-alat dan materi
lainnya, maka orang-orang perlu digerakkan menuju sasaran yang akan dicapai,
untuk itu diperlukan manajemen.
Dari uraian di atas, maka administrasi modern dapat diartikan secara luas yaitu
meliputi organisasi dan manajemen.
Keperluan Manusia
Abraham Maslow
Kesimpulan
BAB II
EVOLUSI TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Ilmu pengetahuan terdiri atas seperangkat teori dalam bidang tertentu. Teori
berfungsi untuk membaca kenyataan empiris. Fakta empiris yang sama dapat
diceritakan oleh beberapa orang dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan
kacamata teori yang digunakan. Tanpa teori, buta tentang peristiwa empiris,
sebaliknya tanpa berhadapan dengan peristiwa-peristiwa empiris, suatu teori
lumpuh. Ciri-ciri teori:
Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan
lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat.
Kesimpulan:
Tidak ada satupun teori yang memiliki kebenaran mutlak. Masing-masing teori
saling melengkapi.
A. TEORI KLASIK
Teori organisasi klasik disebut juga, antara lain: teori organisasi spesialisasi,
teori formalisma, teori struktur (the stucture theory of organization). Muncul
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.
Prinsip:
Manajemen ilmiah:
(berhubungan dengan manajemen inisiatif dan insentif)
Scientific Management
Efisiesi
segi produktivitas/hasil/output
dengan pengorbanan yang sama, hasil berbeda (hasil tinggi=efisien, hasil
rendah=tidak efisien).
segi penghematan/pengorbanan/input
dengan pengorbanan yang berbeda, memberikan hasil yang sama (kecil
pengorbanan=efisien, besar pengorbanan=tidak efisien).
segi hasil/output/produktivitas
perbandingan antara hasil minimum yang ditetapkan dengan hasil ril yang
dicapai (efisien=hasil ril>hasil minimal ditetapkan; normal=hasil ril=hasil
minimal ditetapkan; tidak efisien=hasil ril
segi pengorbanan/input/penghematan
perbandingan antara pengorbanan maksimal yang ditetapkan dengan
pengorbanan ril (efisien=pengorbanan rilpengorbanan maksimal ditetapkan).
Keahlian
Semua kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi, harus
didasarkan keahlian, sehingga mampu menjalankan tugas dengan baik;
Berdasarkan kebijaksanaan, peraturan, dan prosedur
Pelaksanaan tugas pekerjaan harus sesuai dengan kebijaksanaan, peraturan dan
prosedurnya;
Jenjang hirarki
Setiap pelaksanaan tugas pekerjaan harus dapat dipertanggung jawabkan
kepada atasan melalui mata rantai tingkat unit dalam organisasi;
Formalitas
Semua keputusan harus diambil secara formal dan tidak ada pertimbangan yang
bersifat pribadi;
Meritokrasi system
Hal-hal yang menyangkut bidang kepegawaian harus didasarkan pada sistem
kecakapan (maritokrasi system).
Erat sekali, pada beberapa asfek keduanya adalah identik (persamaan teori
birokrasi dan teori administrative):
Birokrasi
Teori Administratif
Pendekatan:
Teoritis dan Empiris.
Dalam bekerja, manusia tidak mungkin terlepas dari keunikan, tetapi akan
mempengaruhi tindakan dan cara berfikir.
Faktor yang mendekatkan orang satu sama lain adalah faktor kesamaan
(daerah, kegemaran, profesi, kepercayaan dan ideologi).
Elemen-Elemen
Indidvidu,
Kelompok kerja (organisasi informal),
Manajemen partisipatif,
Tujuan Dilaksanakan Human Relations
C. TEORI MODERN
(dikembangkan tahun 1950-an)
Suatu organisasi merupakan suatu proses yang tersusun para individu saling
mempengaruhi untuk berbagai tujuan.
Alfred Korzybski, 1993, General Sementics (manusia hidup dalam tiga dunia
yang berbeda, yaitu dunia peristiwa, dunia objek dan dunia simbol, menitik
beratkan masalah bahasa dan komunikasi, topik: ringkasan, penyimpulan,
kekakuan bahasa, lingkungan komunikasi, sifat kata-kata, dan pentingnya
tanggapan),
Chester I. Barnard, 1938 (organisasi sebagai suatu sistem sosial yang dinamis;
individu, organisasi, penyalur, dan konsumen merupakan bagian dari lingkungan
organisasi; aspek organisasi formal dan informal),
Memandang suatu organisasi sebagai suatu sistem yang terdiri atas lima bagian
pokok, yaitu: input, proses, output, arus balik, dan lingkungan,
Kedinamisan,
Multi Level dan Multi Dimensional,
Multi Motivasi,
Multi Disipliner,
Despkriptif,
Multi Variabel,
Adaptif.
Manajemen Amerika
Memahami teori z;
Mengevaluasi filosofi organisasi;
Melibatkan diri dalam kepemimpinan organisasi;
Melaksanakan filsafat organisasi dengan menciptakan struktur yang lebih
fleksibel dan intensif;
Mengembangkan keterampilan antara individu-individu;
Mengevaluasi diri dan sistem;
Melibatkan serikat pekerja;
Menciptakan stabilitas kerja;
Sistem kerja dengan evaluasi dan promosi lambat;
Mengembangkan jalan karier;
Perubahan dimulai dari tingkat atas;
Menciptakan bidang-bidang untuk berprestasi;
Mengembangkan hubungan menyeluruh.
BIROKRASI INDONESIA
pengertian
Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai bayaran yang tidak dipilih
oleh rakyat;
Cara pemerintahan yang sangat dikuasai oleh pegawai.
Peranan Birokrasi
Pemerintah Indonesia
1. Struktur organisasi
a. Dalam struktur
mengarah pada pola mekanik, prinsip pembagian habis tugas akibatnya terjadi
pengkotakan, tanggung jawab satu bidang tugas, memandang tugasnya lebih
penting.
b. Koordinasi horizontal (kelemahan komunikasi dan unsur psikologis)
2. Kelemahan komunikasi,
d. Kendali psikologis,
e. Kendala dalam pendelegasian wewenang,
f. Kendala komunikasi ke atas,
3. Aparatus birokrasi
b. Hubungan antara atasan dan bawahan;
c. Kapasitas kerja yang belum maksimal;
d. Mental aparat birokrasi yang rapuh;
Budaya feodalistik;
Menunggu petunjuk/arahan;
Loyalitas pada atasan, bukan organisasi;
Belum berorientasi prestasi;
Budaya melayani rendah;
Belum didukung teknologi menyeluruh;
Ekonomi biaya tinggi;
Jumlah pegawai relatif banyak, kurang bermutu/asal jadi.
Penyakit Organisasi
Tujuan telah ditetapkan, tetapi tidak dirumuskan secara rinci dan jelas (tidak
membumi);
Pembagian tugas tidak adil, tidak merata, tidak tuntas dan tidak jelas batas-
batas (tidak adil);
Anggota hanya mau bekerja sesuai dengan tugasnya, terjadi pengkotak-kotakan
(kaku);
Merasa dirinya/unitnya yang paling penting, yang lain tidak/kurang penting (sok
penting);
Pemberian tanggung jawab yang tidak seimbang dengan wewenang (zalim);
Terlalu banyak bawahan yang harus diawasi – kewalahan (rakus);
Seseorang bawahan mendapat perintah dari satu atasan mengenai hal yang
sama, tetapi perintahnya saling bertentangan (plin plan);
Sanksi terhadap pelanggaran tidak tegas (banyak pertimbangan).
Hipokratis (munafik);
Tidak bertanggung jawab;
Feodal;
Percaya takhyul;
Artistik;
Watak lemah;
Lain-lain (tidak hemat /boros; bukan pekerja keras; kurang sabar; tukang
menggerutu; cepat cemburu/dengki; gampang senang dan bangga; sok; tukang
tiru; tukang tiru kejam; bisa meledak, ngamuk, membunuh, membakar;
khianat; menindas, memeras; menipu; mencuri; korupsi; khianat, dengki;
hipokrit; bermalas-malas; tolong menolong, saling menjaga, struktur
masyarakat berdasarkan suku (exogam=haram kawin di dalam suku); ikatan
kekeluargaan yang mesra, berhati lembut; suka berdamai; rasa humor; cepat
belajar; mudah dilatih, sabar; bekerja keras tanpa mencari untung; manusia
memajukan dunia dll).
Partisipasi;
Penegakan hukum;
Transparansi;
Kesetaraan;
Daya Tanggap;
Wawasan Ke depan;
Akuntabilitas;
Pengawasan;
Efisiensi dan efektivitas;
Profesionalisme.
Balance (menyeimbangkan)
Antara Birokrasi Dengan Kebijaksanaan:
Mengkoordinasikan tugas;
Kadang-kadang diperlukan kebijaksanaan;
Seni penyelenggaraan pemerintahan;
Kesempatan memberikan saran yang produktif;
Desentralisasi demokratis.
TUJUAN ORGANISASI
Tujuan tunggal;
Tujuan ganda (multiplicity goals)
a. Tujuan keluar;
meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk memenuhi
kepuasan pelanggan (masyarakat) dan kesejahteraan social (Stephen Robins).
b. Tujuan ke dalam.
Meningkatkan kepuasan kerja dan kesejahteraan pegawai serta meningkatkan
produktivitas dan hasil, sebagai berikut:
Tujuan ke dalam
Profitability (keuntungan)
penanaman modal kembali (kelangsungan hidup organisasi);
Growth (pertumbuhan)
Anggaran biaya, keuntungan, jumlah pegawai, bangunan fisik, dijaga agar tidak
kalah dalam persaingan;
Perluasan pasar
Pertumbuhan yang tidak diimbangi dengan perluasan pasar hasil produksi tidak
ada artinya;
Kepemimpinan
Produktivitas
Kemampuan memproses bahan (masukan/input) menjadi (keluaran/output)
yang bermutu tinggi dengan biaya yang serendah-rendahnya (asas efisiensi).
Untuk mencapai sasaran, dilakukan beberapa kegiatan yang lebih khusus yang
memiliki sasaran yang lebih khusus. Sasaran yang lebih khusus disebut anak
sasaran (sub-goals), yaitu akhir dari kegiatan yang lebih khusus.
Fungsi Tujuan
Sebagai:
Pertentangan
Antara tujuan pribadi dan tujuan organisasi dan antara tujuan-tujuan sendiri;
Pembagian tugas;
Dalam merumuskan tujuan ada pembagian tugas (pucuk pimpinan=tujuan
umum, menengah=merumuskan/menjabarkan sesuai bidang dst);
Realistis
Tujuan harus realistis/sesuai keadaan (eksternal dan internal organisasi);
Jelas batas-batas;
Tujuan harus jelas batas-batas yang hendak dicapai;
Tindakan koreksi
Bila tujuan tidak tercapai, pimpinan harus meneliti apa penyebabnya dan
melakukan tindakan koreksi.
Merumuskan Tujuan
MBO adalah suatu proses dimana atasan dan bawahan merumuskan secara
bersama-sama sasaran organisasi, menetapkan tanggung jawab, tugas masing-
masing, hasil yang diharapkan, dan ukuran-ukuran yang digunakan sebagai
pedoman untuk operasi kesatuan (unit) dan memperkirakan pengarahan
pegawai.
Efektivitas Organisasi
(Richard M. Steers, 1980:43-45)
Kualitas;
Produktivitas;
Kesiagaan;
Efisiensi;
Laba/penghasilan;
Pertumbuhan;
Pemanfaatan lingkungan;
Stabilitas;
Turnover (keluar masuk pegawai);
Kemangkiran;
Kecelakaan;
Semangat kerja;
Motivasi;
Kepuasan kerja;
Penerimaan tujuan organisasi;
Kepaduan antara konflik – kompak;
Keluwesan adaptasi;
Penilaian pihak luar.
Pembagian Kerja
(Departementasi)
Wilayah kerja;
Fungsi, tugas, dan kegiatan;
Waktu;
Alat yang digunakan.
Tanggungjawab
Bedakan!
Span of Control
Faktor-faktor yang mempengaruhi Span of Control
Tantangan Organisasi
(Widodo, 2005:2-3)
Organisasi Pembelajaran
- Memiliki otonomi,
- Memiliki daya tangkal terhadap intervensi pihak eksternal,
- Menghasilkan kualitas asli (Genuine Quality).
Systems Thinking
- Fokus terhadap bagaimana sesuatu masalah akan dipecahkan melalui
interaksi antar elemen dalam suatu sistem,
- Lebih mengutamakan mengkaji elemen sistem yang lebih besar dan saling
berinteraksi daripada mengkaji bagian-bagian kecil dari suatu sistem.
Personal Mastery
- Dicapai melalui suatu proses peningkatan berkelanjutan atau disebut
“generative learning” (senge, 1990),
- Kendala antara “dimana keberadaan seseorang saat ini “dengan “keinginan”
disebut “creative tension”,
- Kreativitas akan muncul jika seseorang tidak puas dengan kondisi saat ini
yang mendorong dirinya untuk berubah.
Mental models
- Tetap dalam mental unilateral,
- Memaksimalkan menang dan meminimalkan kalah,
- Menekankan perasaan negatip, dan
- Berupaya serasional mungkin dimana seseorang mendefenisikan tujuannya
serta mengevaluasi perilakunya menurut ukuran apakah dia telah atau belum
mencapai tujuannya itu.
Team learning
- Tim adalah sekumpulan orang-orang yang mengerjakan sesuatu secara
bersama-sama (Robinson dan Finley),
- Fundamental bellets sebuah tim:
a. tim pekerja merupakan unsure bangunan organisasi,
b. tim harus mampu mengelola “kultur, proses, sistem serta hubungan
kemitraan antar mereka untuk mencapai kesuksesan.
- Karakteristik team learning yang handal, adalah:
a. memiliki sasaran yang jelas dan senantiasa meningkat,
b. struktur dibentuk berlandaskan orientasi hasil capaian,
c. anggota tim memiliki kompetensi,
d. bersatunya komitmen,
e. lingkungan kerjasama kondusif,
f. memiliki standard mutu,
g. memiliki dukungan dan pengakuan eksternal,
h. memiliki prinsif kepemimpinan.
Paradigma Penyelenggaraan Organisasi Pemerintah (Organisasi Publik)
(Thoha, dalam Widodo, 2005:3)
Usul lain yang agak lebih lengkap, menuntut agar manajemen pelayanan public
(1) lebih professional, (2) memiliki jiwa entrepreneur, dan (3) mampu bertindak
sebagai fasilitator. Manajemen pelayanan public menjadi lebih bersifat
administrative, dan oleh karena itu penegasan kembali mengenai pelayanan
public yang “apolitis” sangat diperlukan. Formula tesebut dikenal sebagai New
Publik Manajemen (NPM), Manajemen Pelayanan yang berwatak
Entrepeneuralship atau Entrepreneurial Government (EG), dan New Public Servis
(NPS), dengan perbandingan secara ringkas sebagai berikut ini:
Model/
Dimensi OPA NPM NPS EG
tujuan Efisien dan profesional Palayanan prima Kualitas pelayanan
Pelayanan dengan pemberdayaan
insentif Fungsional struktural System konsekuen Fungsional structural
swasta System konsekuen
Pertanggung jawaban Pada klien dan konsituen secara hirarkis Pada
customer ala pasar Pada warga Negara (citizens) secara multidimensional
Pada customer ala pasar
Kekuasaan Pada top management Pada pekerja dan pengguna jasa Pada
warga negara Pada pekerja dan pengguna jasa
Budaya
Arogan rutin
Menyentuh hati, winning minds
Ramah inovatif
Menyentuh hati, winning minds
Penekanan pada ketaatan menjalankan aturan dan efisiensi Penekanan
pada perombakan visi dan misi Penekanan pada perombakan kultur
pelayanan Penekanan pada perombakan DNA birokrasi
Peranan pemerintah Rowing (mendayung) sterring serving sterring
Konsef kepentingan publik Kepentingan public tercermin dalam UU yang
secara politis sudah didesain pemerintah Kepentingan public merupakan
aggregate kepentingan individu Kepentingan public merupakan hasil dialog
mengenai nilai Kepentingan public merupakan aggregate kepentingan
individu
Electronic -Government (E-G)
penerapan model ini pertama kali dilakukan oleh Clinton di Amerika Serikat
(sukses), dengan indikasi angka pengangguran menurun tajam, pertumbuhan
ekonomi meningkat pesat, dan peluang kerja terbuka lebar,
Muncul atas landasan teori sebelumnya, seperti teori demokrasi citizen, teori
pemberdayaan masyarakat sipil, teori organisasi yang humanis, dan teori posmo
administrasi public.
Doktrik NPS, antara lain;
dilakukan secara demokrasi,
dilakukan secara strategis dan rational atas dasar pertimbangan politik,
ekonomi, serta organisasi,
dilakukan dengan mengutamakan dialog untuk mencapai kesepakatan
pelayanan,
menganggap pengguna jasa sebagai warganegara (citizen) dengan hak dan
kewajibannya yang melekat,
responsive terhadap kebutuhan warganegara,
memperhatikan aturan yang telah disepakati bersama, nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat, norma-norma politik, standard pelayanan professional, serta interes
warganegara,
memberlakukan diskresi dan akuntabel meski banyak kendala,
memiliki struktur yang terbuka dan kepemimpinan yang kolaboratif,
memiliki motivasi yang kuat untuk melayani dan berkonstribusi pada masyarakat
banyak,
kritik model ini terhadap model NPM dan EG adalah:
pelayanan public yang dilakukan oleh birokrasi bukanlah melayani pelanggan
(customer), tetapi warga Negara (citizen),
semangat yang ada dalam birokrasi public ketika berhadapan dengan pengguna
jasa bukanlah “how to steer” tetapi how to serve”,
birokrasi public haruslah berfikir secara strategix (think strategically) dan
bertindak secara demokratis (act democratically),
harus ada perjanjian antara birokrasi public sebagai penyedia layanan dengan
warga Negara sebagai pengguna jasa (citizen charter) yang memberikan
kepastian kepada pengguna jasa akan diberikan pelayanan standar dengan
segala macam konsekuensinya ketika pelayanan tersebut tidak didapatkannya,
model ini diterapkan pertama kali di Inggris dan di beberapa Negara lain seperti
Australia, New Zealand, Perancis, dan Belgia.
1. ide dasarnya adalah pada kebijakan buatlah sekali saja, maksudnya badan-
badan/dinas-dinas dan lembaga pemerintah berusaha menghindari duplikasi
usaha, mematuhi standar-standar umum dan menggunakan infrastruktur yang
sama untuk melayani warga masyarakat tanpa sekat,
2. E-Government adalah system manajemen informasi dan manajemen
layanan masyarakat berbasis internet,
3. layanan ini diberikan oleh pemerintah kepada masyarakatnya dengan
memanfaatkan internet,
4. akan muncul sangat banyak pengembangan modus layanan dari pemerintah
kepada masyarakat yang memungkinkan peran aktif masyarakat dimana
diharapkan masyarakat dapat secara mandiri melakukan registrasi perijinan,
memantau proses penyelesaian, melakukan pembayaran secara langsung untuk
setiap perijinan dan layanan public lainnya,
5. dengan bantuan teknologi internet akan dapat dilakukan darimana saja dan
kapan saja,
6. dengan memanfaatkan system e-government masyarakat akan menjadi
lebih produktif (tidak perlu antri dalam waktu yang lama),
7. dengan adanya on line system, masyarakat dapat memanfaatkan banyak
waktunya untuk melakukan pembangunan yang lain sehingga diharapkan
produktivitas daerah meningkat yang juga akan meningkatkan produktivitas
nasional,
8. e-government diharapkan:
mendorong perbaikan layanan masyarakat umum, missal unit pelayanan
masyarakat terpadu,
mendorong aplikasi fungsional tiap dinas di kabupaten/kota, missal:
pengembangan data hasil pengelolaan data potoensi di tiap dinas yang dapat
diolah dalam bentuk-bentuk yang informative (grafik yang harus tersedia untuk
perencanaan selanjutnya), pendaftaran paten dan hak cipta produk-produk
pengembangan dari kecamatan-kecamatan, dll
9. keuntungan e-government di kabupaten/kota, antara lain:
peningkatan kualitas pelayanan (layanan public 24 jam berkat adanya teknologi
internet),
dengan menggunakan teknologi online, banyak proses yang dapat dilakukan
dalam format digital, hal ini akan banyak mengurangi penggunan kertas
(paperwork), sehingga proses akan menjadi lebih efisien dan hemat,
database dan proses terintegrasi; akurasi data lebih tinggi, mengurangi
kesalahan identitas dan lain-lain.
Semua proses transparan karena semua berjalan secara online,
Mengurangi KKN.
No. Science/ilmu Art/Seni
01. Berkembang secara teoritis Berkembang secara praktis
02. Membuktikan Merasa
03. Meramalkan Menerka
04. Memberikan defenisi Menguraikan/mengajarkan
05. Memberikan kepastian/ukuran Memberikan pendapat
Seni (art) adalah sesuatu kreativitas pribadi yang kuat dan disertai
keterampilan, mendorong untuk berpraktek atau mengajarkan bagaimana
sesuatu hal dilakukan. Sedangkan ilmu (science) mengajarkan tentang suatu
(pengetahuan).
BURHANUDDIN, S.Pd
A. Pendahuluan
B. Variabel-variabel Organisasi
Horizontal differentiation
Vertical differentiation
Spatial differentiation
. Banyaknya pekerjaan
. Departementaslisasi
. Rentang kendali
Sumber: http://organisasi.org.
. Lebih cepat
. Sadar kualitas
. Berorientasikan pelanggan
5) Kesimpulan
CATATAN:
SUMBER BACAAN
http://organisasi.org/pengertian-struktur-organisasi-serta-
empat-elemen-di-dalamnya-ilmu-pengetahuan-ekonomi-
manajemen. Diakses pada tanggal 26 Mei 2008.
http://www.geocities.com/WallStreet/6759/od.html. Diakses
pada tanggal 26 mei 2008
http://www.geocities.com/cbet_centre/kumpulanb.html. Diakses
pada tanggal 26 Mei 2008.
http://www.meteorindo.com/index.php/2008/03/03/memahami-
perilaku-organisasi/. Diakses pada tanggal 27 Mei 2008
A. Pengantar
Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang
dengan pesat. Tapi sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang
bersifat umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi
manajemen yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-
pandangan tentang manajemen, yang berbeda adalah dalam
penerapannya.
Dalam bab ini akan dikupas tiga aliran pemikiran manajemen, yaitu :
1. Aliran klasik yang terbagi dalam manajemen ilmiah dan teori organisasi
klasik.
2. Aliran hubungan manusiawi, disebut sebagai aliran neoklasik atau
pasca klasik.
3. Aliran manajemen modern.
Disamping itu akan dibicarakan juga dua pendekatan manajemen yaitu :
1. Pendekatan sistem (System Approach)
2. Pendekatan kontingensi (Contingency Approac)
MAKALAH MANAJEMEN PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
B. Teori Manajemen Klasik
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen, yaitu
:
1. Robert Owen (1771 1858)
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Mnajer Pabrik Pemintalan
Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan
perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi
tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana
terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan
keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja,
apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian
baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh
pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan.
Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan
dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil
penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
2. Charles Babbage (1792 1871)
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang
menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya
bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan
produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya, karena pekerjaan-
pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar
para manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip
manajemen. Pembagian kerja (devision of labour), mempunyai beberapa
keunggulan, yaitu :
H. Pendekatan Sistem
Pendekatan ini memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang saling
berinteraksi yang tak terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dari lingkungan
eksternal dalam pengertian luas. Sebagai suatu pendekatan system manajemen
meliputi sistem umum dan sistem khusus serta analisis tertutup maupun
terbuka.
Pendekatan sistem umum meliputi konsep-konsep organisasi formal dan teknis,
filosofis dan sosiopsikologis. Analis system manajemen spesifik meliputi struktur
organisasi, desain pekerjaan, akuntansi, sistem informasi dan mekanisme
perencanaan serta pengawasan.
I. Pendekatan Kontingensi
Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatani celah antara teori dan
praktek senyatanya. Biasanya antara teori dengan praktek, maka harus
memperhatikan lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan akan memerlukan
aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda
A.Pengantar
Banyak bentuk organisasi di masyarakat, misalnya negara, partai politik,
perkumpulan masyarakat, bahkan bentuk organisasi yang paling kecil
yaitu keluarga dan lain sebagainya. Kata organisasi mempunyai dua
pengertian umum, yaitu sebagai suatu lembaga atau fungsional, seperti
perguruan tinggi, rumah sakit, perwakilan pemerintah, perwakilan
dagang, perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, lainnya sebagai
proses pengorganisasian pengalokasian dan penugasan para anggotanya
untuk mencapai tujuan yang efektif.
Dalam bab ini akan dibahas mengenai organisasi, wewenang delegasi,
koordinasi dan tentang manajemen, serta penyusunan personalia.
C. Struktur Organisasi
Didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah.
Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi,
sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran
satuan kerja.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
1. Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan
membedakan bentuk struktur organisasi.
3. Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka
juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan
struktur perusahaan.
4. Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur
organisasi.
Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :
1. Spesialisasi kegiatan
2. Koordinasi kegiatan
3. Standarisasi kegiatan
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja
D. Bentuk-bentuk Organisasi
Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan
departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi,
yaitu :
1. Pembagian kerja
2. Rantai perintah
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan manajemen
Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges
dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Bentuk Piramidal
2. Bentuk Vertikal
3. Bentuk Horisontal
4. Bentuk Melingkar
Kelemahannya :
a. Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu
melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
b. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
c. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
2. Organisasi Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas
yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu
orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran
dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
Kebaikannya :
a. Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun
tujuan perusahaan.
b. Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai
akibat adaya staf ahli.
c. Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan
menjadi suatu spesiali-sasi.
d. Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
e. Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak
berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
f. Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
g. Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan
bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
a. Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling
mengenal.
b. Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan
dengan staf dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal
kewenangannya berbeda.
c. Kesatuan komando berkurang.
F. Departementasi (Departementation)
Efesiensi kerja tergantung kepada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang
bermacam-macam dalam organisasi. Proses penentuan cara bagaimana kegiatan
dikelompokkan disebutkan departementasi. Macam bentuk departementasi yaitu
:
1. Departementasi Fungsional
Mengelompokkan fungsi yang sama atau kegiatan sejenis untuk membentuk
satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan
bentuk dasar departementasi.
Kebaikannya :
a. Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama
b. Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi
c. Memusatkan keahlian organisasi
d. Memungkinkan pengawasan mana-jemen puncak terhadap fungsi-fungsi yang
ada dalam organisasi.
Kelemahannya :
a. Menciptakan konflik antar fungsi
b. Adanya kemacetan pelaksanaan tugas
c. Umpan balik yang lambat
d. Memusatkan pada kepentingan tugasnya
e. Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.
2. Departemen Devisional
Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan
proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan
produknya sendiri.
a. Struktur organisasi divisional atas dasar produk
Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang
berhubungan. Struktur ini dipakai bila teknologi pemrosesan dan metode
pemasaran sangat berbeda.
b. Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.
Pengelompokkan kegiatan atas dasar tempat dimana operasi berlokasi atau
menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku,
tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.
c. Struktur organisasi divisional atas dasar langganan
Pengelompokkan kegiatan yang dipusatkan pada penggunaan produk, terutama
dalam kegiatan pengelompokkan penjualan, pelayanan.
G. Koordinasi (Coordination)
Untuk melihat kemampuan seorang manajer dalam memimpin dan melakukan
koordinasi dilihat dari besar kecilnya jumlah bawahan yang ada dalam tanggung
jawabnya, yang dikenal sebagai rentang manajemen. Koordinasi didefinisikan
sebagai proses penyatuan tujuan-tujuan perusahaan dan kegiatan pada tingkat
satu satuan yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan terlebih dahulu. Koordinasi dibutuhkan sekali oleh para
karyawannya, sebab tanpa ini setiap karyawan tidak mempunyai pegangan
mana yang harus diikuti, yang akhirnya akan merugikan organisasi itu sendiri.
1. Pedoman Koordinasi :
a. Koordinasi harus terpusat, sehingga ada unsur pengendalian guna
menghindari tiap bagian bergerak sendiri-sendiri yang merupakan kodrat yang
telah ada dalam setiap bagian, ingat bahwa organisasi merupakan kumpulan
dari orang-orang yang punya kebutuhan dan keinginan berbeda.
b. Koordinasi harus terpadu, keterpaduan pekerjaan menunjukkan keadaan yang
saling mengisi dan memberi.
c. Koordinasi harus berkesinambungan, yaitu rangkaian kegiatan yang saling
menyambung, selalu terjadi, selalu diusahakan dan selalu ditegaskan adanya
keterkaitan dengan kegiatan sebelumnya.
d. Koordinasi harus menggunakan pendekatan multi instansional, dengan ujud
saling memberikan informasi yang relevan untuk menghindarkan saling tumpang
tindih tugas yang satu dengan tugas yang lain.
2. Kebaikan dan Habatan Koordinasi yang Efektif
Kebaikan :
a. Beban tiap bagian tidak terlalu berat, karena adanya keseimbangan antar
bagian.
b. Tiap bagian akan memperoleh infor-masi yang jelas dalam partisipasi
pencapaian tujuan dan tahu peranan-nya masing-masing sehingga dapat
memberikan saran dan komentar ter-hadap kemungkinan ketidak serasian antar
bagian.
c. Skedul kerja saling terkait sehingga menjamin penyelesaian pekerjaan tepat
pada waktunya.
Kelemahan :
a. Perbedaan tiap bagian dalam orientasi pencapaian tujuan.
b. Perbedaan dalam orientasi waktu
c. Perbedaan orientasi antar pribadi
d. Perbedaan dalam formalitas struktur
3. Pendekatan Untuk Mencapai Koordinasi yang Efektif
a. Menggunakan pendekatan teknik-teknik dasar manajemen yang berupa
hirarki manajerial, rencana dan tujuan sebagai dasar bertindak.
b. Meningkatkan koordinasi potensial bila tiap bagian saling tergantung satu
dengan lainnya serta lebih luas dalam ukuran dan fungsi. Koordinasi ini dapat
ditingkatkan dengan melalui dua cara, yaitu :
1) Sistem informasi vertikal, penyaluran data-data melalui tingkatan-tingkatan
organisasi. Komunikasi ini bisa di dalam atau di luar lantai perintah.
2) Hubungan lateral (horizontal), dengan membiarkan informasi dipertukarkan
dan keputusan dibuat pada tingkat dimana informasi diperlukan. Ada beberapa
hubungan lateral :
- Hubungan langsung
- Hubungan kelompok langsung
- Hubungan silang
I. Wewenang ( Authority )
Wewenang merupakan syaraf yang berfungsi sebagai penggerak dari pada
kegiatan-kegiatan. Wewenang yang bersifat informal, untuk mendapatkan
kerjasama yang baik dengan bawahan. Disamping itu wewenang juga
tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan
kepemimpinan. Wewenang berfungsi untuk menjalankan kegiatan-kegiatan yang
ada dalam organisasi.
Wewenang dapat diartikan sebagai hak untuk memerintah orang lain untuk
melalukan atau tidak melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai T. Hani
Handoko membagi wewenang dalam dua sumber, yaitu teori formal ( pandangan
klasik ) dan teori penerimaan. Wewenang formal merupakan wewenang
pemberian atau pelimpahan dari orang lain. Wewenang ini berasal dari tingkat
masyarakat yang sangat tinggi dan secara hukum diturunkan dari tingkat ke
tingkat. Berdasarkan teori penerimaan ( acceptance theory of authority )
wewenang timbul hanya bila hal diterima oleh kelompok atau individu kepada
siapa wewenang tersebut dijalankan dan ini tidak tergantung pada penerima
( reciver ).
Chester Bamard mengatakan bahwa seseorang bersedia menerima komunikasi
yang bersifat kewenangan bila memenuhi :
1. Memahami kominikasi tersebut
2. Tidak menyimpang dari tujuan organisasi
3. tidak bertentangan dengan kepentingan pribadi
4. mampu secara mental dan phisik untuk mengikutinya.
Agar wewenang yang dimiliki oleh seseorang dapat di taati oleh bawahan maka
diperlukan adannya.
1. Kekuasaan ( power ) yaitu kemampuan untuk melakukan hak tersebut,
dengan cara mempengaruhi individu, kelompok, keputusan. Menurut jenisnya
kekuasaan dibagi menjadi dua yaitu :
a. Kekuasaan posisi ( position power ) yang didapat dari wewenang formal,
besarnya ini tergantung pada besarnya pendelegasian orang yang menduduki
posisi tersebut.
b. Kekuasaan pribadi ( personal power ) berasal dari para pengikut dan
didasarkan pada seberapa besar para pengikut mengagumi, respek dan merasa
terikat pada pimpinan.
Menurut sumbernya wewenang dibagi menjadi :
1. Kekuasaan balas jasa ( reward power ) berupa uang, suaka, perkembangan
karier dan sebagainya yang diberikan untuk melaksanakan perintah atau
persyaratan lainnya.
2. Kekuasaan paksaan ( Coercive power ) berasal dari apa yang dirasakan oleh
seseorang bahwa hukuman ( dipecat, ditegur, dan sebagainya ) akan diterima
bila tidak melakukan perintah,
3. Kekuasaan sah ( legitimate power ) Berkembang dari nilai-nilai intern karena
seseorang tersebut telah diangkat sebagai pemimpinnya.
4. Kekuasaan pengendalian informasi ( control of information power ) berasal
dari pengetahuan yang tidak dipercaya orang lain, ini dilakukan dengan
pemberian atau penahanan informasi yang dibutuhkan.
5. Kekuasaan panutan ( referent power ) didasarkan atas identifikasi orang
dengan pimpinan dan menjadikannya sebagai panutan.
6. Kekuasaan ahli ( expert power ) yaitu keahlian atau ilmu pengetahuan
seseorang dalam bidangnya.
2. Tanggung jawab dan akuntabilitas tanggung jawab ( responsibility yaitu
kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul bila seorang bawahan
menerima wewenang dari atasannya. Akuntability yaitu permintaan pertanggung
jawaban atas pemenuhan tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya. Yang
penting untuk diperhatikan bahwa wewenang yang diberikan harus sama dengan
besarnya tanggung jawab yang akan diberikan dan diberikan kebebasan dalam
menentukan keputusan-keputusan yang akan diambil.
3. Pengaruh ( influence ) yaitu transaksi dimana seseorang dibujuk oleh orang
lain untuk melaksanakan suatu kegiatan sesuai dengan harapan orang yang
mempengaruhi. Pengaruh dapat timbul karena status jabatan, kekuasaan dan
menghukum, pemilikan informasi lengkap juga penguasaan saluran komunikasi
yang lebih baik.
Bagi penulis dalam masyarakat kota seperti Jakarta modal sosial harus dilihat
dari kerangka kerja yang lebih nyata untuk menciptakan kehidupan demokrasi
menuju civil community. Teori sosiologi klasik mengembangkan teori bahwa
pada masyarakat kota pola kehidupan sosial sudah melemah, mempunyai
bentuk solidaritas yang berbeda, bahkan pada masyarakat tertentu ditemukan
alienasi. Kemudian berkembang pemikiran bahwa nilai, norma. kepercayaan
sosial adalah modal sosial yang sangat berperan dalam kehidupan sosial.
Bagaimanapun juga modal sosial harus dapat digunakan sebagai stabilisator
antar modal-modal lain dan sebagai ekonomi alternatif bagi warga komunitas di
perkotaan. Konsep kunci modal sosial adalah bagaimana orang dengan mudah
dapat bekerjasama. Studi modal sosial yang ada menggunakan keanggotaan
untuk mengukur modal sosial dan menemukan kekuatan modal sosial sebagai
koproduksi sebagai hasil kerjasama antar berbagai jenis organisasi. Untuk itu
penulis merumuskan modal sosial sebagai kehidupan berorganisasi dimana
warga dapat menyelesaikan masalah bersama di komunitas tempat tinggal
mereka (spatial). Kehidupan berorganisasi mencerminkan jaringan kerjasama
antar warga
untuk mencapai tujuan bersama karena mereka tinggal di lingkungan yang
sama. Dinamika kehidupan berorganisasi tentu sangat dipengaruhi oleh sumber-
sumber modal sosial (kognitif) yaitu kehidupan sosiabilitas antar warga yang
dimiliki suatu komunitas yaitu nilai kepedulian, kepercayaan sosial dan
solidaritas sosial antar warga. Untuk mengembangkan kehidupan berorganisasi
studi ini ingin menguji hubungan antara kehidupan sosiabilitas dengan
kehidupan berorganisasi di tingkat komunitas.
Dari berbagai kajian pustaka tentang studi modal sosial yang dilakukan
ditemukan betapa sulitnya mengukur unsur-unsur yang terkait dalam modal
sosial. Untuk itu studi menggunakan metode triangulasi yaitu menggabungkan
metode kuantitalif dan kualitatif. Akurasi pengukuran kuantitatif merupakan
keterbatasan studi ini yang akan dikembangkan dalam penelitian selanjutnya
untuk menghasilkan indikator pengukuran yang lebih valid. Penelitian dilakukan
di Kelurahan Gandaria Utara yang diharapkan dapat mewakili
karakteristik komunitas kota Jakarta yang heterogen dan kompleks. Dilakukan
survei terhadap 227 rumah tangga sebagai unit pengamatan dengan KK atau
orang dewasa sebagai unit analisa. Pengumpulan data kualitatif dilakukan
dengan wawancara mendalam terhadap informan serta kelompok diskusi terarah
pada kelompok/organisasi sosial di komunitas.
Studi ini tidak menemukan hubungan antara kehidupan berorganisasi dengan
kehidupan sosiabilitas sebagai sumber modal sosial. Dinamika kehidupan
berorganisasi sangat tergantung pada keberadaan individual atau sosial aktor.
Aktor ini yang berperan dalam kehidupan sosiabilitas. Sumber-sumber modal
sosial yang ada lebih bertumpu pada aktor sosial tidak berhubungan dengan
kehidupan berorganisasi antar warga. Bahkan kedekatan sosial antar tetangga
justru melemahkan mekanisme kontrol antar warga. Meskipun dalam model
prediksi ditemukan hubungan antara lama tinggal dan kepedulian sosial antar
warga dengan keanggotaan warga dalam organisasi sosial di komunitas.
Temuan studi membawa implikasi empirik yaitu bahwa di tingkat mikro jangan
terjebak mengkaji modal sosial sebagai konsep-konsep abstrak atau perilaku
(behavioristic) tetapi lebih bermanfaat bila berada dalam kerangka kerja yang
mengarah pada pola-pola modal sosial itu sendiri. Implikasi teoritik yang penting
adalah mulai melihat modal sosial dari pemikiran yang menekankan situasi
perubahan yang terjadi saat ini. Teori-teori dalam konteks lokalitas dan sistem
ekonomi-politik dunia yang melanda seluruh negara dimanapun ia berada
khususnya negala dunia ketiga yang masih berada dalam tahap transisi. Bagi
para
pengambil keputusan, perumus kebijakan, pelaksaaaan program pembangunan
dalam peningkatan kualitas hidup komunitas spatial perlu dipertimbangkan
keberadaan organisasi komunitas baik dari rendahnya dinamika berorganisasi,
kinerja dan jaringan kerjasama antar organisasi.
Kesimpulan
Organisasi adalah: