Вы находитесь на странице: 1из 7

Aksara Jawa Angka dan Pasangan

10.19 BAGUSE NARSO 2 COMMENTS

Inilah beberapa contoh

Aksara Jawa Angka dan Pasangan

Demikian contoh Aksara Jawa Angka dan Pasangan semoga bermanfaat

Cara Menghitung Perjodohan Menurut Jumlah Neptu Hari dan Pasaran Jawa
19.52 BAGUSE NARSO

Dalam hal perjodohan, setiap orang memiliki cara menghitung perjodohan sendiri sendiri dengan maksud dan tujuan untuk menentukan hari baik dan hari naas sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya masing masing. Demikian juga dalam ilmu kejawen, tidak semua orang memiliki hasil yang sama dalam penentuan hari baik maupun naas dalam hal perhitungan perjodohan. Disini akan saya sampaikan sedikit Cara Menghitung Perjodohan Menurut Jumlah Neptu Hari dan Pasaran Jawa berdasarkan hari dan pasaran kelahiran anda dan pasangan anda. Cara menghitungnya dapat anda lihat dalam contoh berikut ini :

WARYANTI lahir pada hari Rabu Pon dan pasangannya WARYANTO lahir pada hari Senin Legi kalau dijabarkan penghitungannya adalah seba

gai berikut :

Neptu WARYANTI Rabu (7) Pon (7) = 7 + 7 = 14 Neptu WARYANTO Senin (4) Legi (5) = 4 + 5 = 9 Jumlah neptu kedua pasangan itu 14 + 9 = 23 kemudian dibagi 7 (23 : 7) = sisa 2 berarti TUNGGAK SEMI Tabel daftar NEPTU Hari dan Pasaran dapat anda lihat di sini. Jika jumlah neptu anda dan pasangan anda dibagi 7 memiliki sisa : Sisa 1 WASESO SEGORO Artinya : Luas pengalamannya, besar kewibawaannya. Sisa 2 TUNGGAK SEMI Artinya : Mempunyai rejeki yang langsung. Sisa 3 SATRIA WIBAWA Artinya : Selalu mendapat penghormatan dan mendapat kemuliaan. Sisa 4 SUMUR SINABA Artinya : Baik menjadi pemimpinnya / teladan kanan kirinya. Sisa 5 SATRIA WIRANG Artinya : Sering mendapat kesulitan ( malu ). Sisa 6 BUMI KEPETAK Artinya : Tabah menghadapi segala penderitaan, gelap hati. Sisa 7 LEBU KETIUP ANGIN Artinya : Mendapat kesengsaraan. Nah jika anda sudah menghitung perjodohan anda dan pasangan dapat anda lihat hasilnya diatas. Selamat Mencoba!!! Demikian Cara Menghitung Perjodohan Menurut Jumlah Neptu Hari dan Pasaran Jawa semoga bermanfaat. Note : Perhitungan ini hanya sekedar perhitungan manusia yang diturunkan secara turun temurun dadi nenek moyang tanah jawa, kuasa sepenuhnya ditangan Tuhan.

Daftar Neptu Ketentuan Hari dan Pasaran Jawa


18.41 BAGUSE NARSO

Dalam perhitungan jawa ada yang disebut Neptu yaitu lambang angka untuk perhitungan yang melambangkan Hari dan Pasaran. Berikut ini Daftar Neptu Ketentuan Hari

dan Pasaran Jawa untuk melakukan perhitungan Jawa :

Tanda Dan Ciri Pranata Mangsa Warisan Budaya Indonesia


09.55 BAGUSE NARSO

Dalam Seni Jawa Kuno Warisan Budaya Indonesia ada beberapa musim yang disebut Pranata Mangsa. Bagi para orang tua Pranata Mangsa mungkin sudah tidak asing lagi terdengar, tapi bagi para anak2 dan pemuda/pemudi masa kini mungkin banyak yang tidak mengetahuinya. Tidak bisa dipungkiri, karena perkembangan jaman yang semakin pesat dan banyaknya ilmu pengetahuan modern yang mereka dapat membuat mereka lupa pada warisan budaya indonesia. Dalam kesempatan kali ini Seni Jawa Kuno akan membeberkan Tanda Dan Ciri Pranata Mangsa Warisan Budaya Indonesia.

Pranata mangsa (bahasa Jawa prantmngs, berarti "ketentuan musim") adalah semacam penanggalan yang dikaitkan dengan kegiatan usaha pertanian, khususnya untuk kepentingan bercocok tanam atau penangkapan ikan. Pranata mangsa berbasis peredaran matahari dan siklusnya (setahun) berumur 365 hari (atau 366 hari) serta memuat berbagai aspek fenologi dan gejala alam lainnya yang dimanfaatkan sebagai pedoman dalam kegiatan usaha tani maupun persiapan diri menghadapi bencana (kekeringan, wabah penyakit, serangan pengganggu tanaman, atau banjir) yang mungkin timbul pada waktu-waktu tertentu. Kalender Baku

Tanda Dan Ciri Pranata Mangsa Warisan Budaya Indonesia

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Hamaning Mangsa Kasa (kartika) Karo (poso) Katelu Kapat (sitra) Kalima (manggala) Kanem (naya) Kapitu (palguna) Kawolu (wasika) Kasanga (jita) Kasadasa (srawana) Dhesta (pradawana) Sadha (asuji)

Waktu Mangsa Umur Wastu Wuntu 22 Juni 1 Agustus 41 41 2 Agustus 24 Agustus 23 23 25 Agustus 17 September 24 24 18 Sepetember 12 Oktober 25 25 13 Oktober 8 November 27 27 9 November 21 Desember 43 43 22 Desember 2 Februari 43 43 3 Februari 28 Februari 26 27 1 Maret 25 Maret 25 25 26 Maret 18 April 24 24 19 April 11 Mei 23 23 12 Mei 21 Juni 41 41 365 366

1. Kasa (Kartika)

Mangsa utama : Ketiga - Terang Rentang Waktu : 22 Juni 1 Ags (41 hari) Candra : Sesotya murc ing embanan ("Intan jatuh dari wadahnya" > daun-daun berjatuhan) Ciri - ciri : Daun-daun berguguran, kayu mengering; belalang masuk ke dalam tanah Tuntunan Bagi Petani : Saatnya membakar jerami; mulai menanam palawija

2. Karo (Pusa)

Mangsa utama : Ketiga - Paceklik Rentang Waktu : 2 Ags 24 Ags (23 hari) Candra : Bantl rengk ("bumi merekah") Ciri - ciri : Tanah mengering dan retak-retak, pohon randu dan mangga mulai berbunga Tuntunan Bagi Petani : -

3. Katelu (Manggasri)

Mangsa utama : Ketiga - Semplah Rentang Waktu : 25 Ags 18 Sept (24 hari) Candra : Sut manut ing bp ("anak menurut bapaknya") Ciri - ciri : Tanaman merambat menaiki lanjaran, rebung bambu bermunculan Tuntunan Bagi Petani : Palawija mulai dipanen

4. Kapat (Sitra)

Mangsa utama : Labuh - Semplah Rentang Waktu : 19 Sept 13 Okt (25 hari) Candra : Wasp kumembeng jroning kalbu ("Air mata menggenang dalam kalbu" > mata air mulai menggenang) Ciri - ciri : Mata air mulai terisi; kapuk randu mulai berbuah, burung-burung kecil mulai bersarang dan bertelur Tuntunan Bagi Petani : Panen palawija; saat menggarap lahan untuk padi gaga

5. Kalima (Manggakala)

Mangsa utama : Labuh - Semplah Rentang Waktu : 14 Okt 9 Nov (27 hari) Candra : Pancuran mas sumawur ing jagad ("Pancuran emas menyirami dunia") Ciri - ciri : Mulai ada hujan besar, pohon asam jawa mulai menumbuhkan daun muda, ulat mulai bermunculan, laron keluar dari liang, lempuyang dan temu kunci mulai bertunas Tuntunan Bagi Petani : Selokan sawah diperbaiki dan membuat tempat mengalir air di pinggir sawah, mulai menyebar padi gaga

6. Kanem (Naya)

Mangsa utama : Labuh - Udan Rentang Waktu : 10 Nov 22 Des (43 hari) Candra : Rs muly kasuciyan Ciri - ciri : Buah-buahan (durian, rambutan, manggis, dan lain-lainnya) mulai bermunculan, belibis mulai kelihatan di tempat-tempat berair Tuntunan Bagi Petani : Para petani menyebar benih padi di pembenihan

7. Kapitu (Palguna)

Mangsa utama : Rendheng - Udan Rentang Waktu : 23 Des 3 Feb (43 hari) Candra : Wis kntir ing marut ("Racun hanyut bersama angin" > banyak penyakit) Ciri - ciri : Banyak hujan, banyak sungai yang banjir Tuntunan Bagi Petani : Saat memindahkan bibit padi ke sawah

8. Kawolu (Wisaka)

Mangsa utama : Rendheng - Pangarep-arep Rentang Waktu : 4 Feb 28/29 Feb (26/27 hari) Candra : Anjrah jroning kayun ("Keluarnya isi hati" > musim kucing kawin) Ciri - ciri : Musim kucing kawin; padi menghijau; uret mulai bermunculan di permukaan Tuntunan Bagi Petani : -

9. Kasanga (Jita)

Mangsa utama : Rendheng - Pangarep-arep Rentang Waktu : 1 Mar 25 Mar (25 hari) Candra : Wedharing wacn muly ("Munculnya suara-suara mulia" > Beberapa hewan mulai bersuara untuk memikat lawan jenis) Ciri - ciri : Padi berbunga; jangkrik mulai muncul; tonggeret dan gangsir mulai bersuara, banjir sisa masih mungkin muncul, bunga glagah berguguran Tuntunan Bagi Petani : -

10. Kasadasa (Srawana)

Mangsa utama : Marng - Pangarep-arep Rentang Waktu : 26 Mar 18 Apr (24 hari) Candra : Gedhong mineb jroning kalbu ("Gedung terperangkap dalam kalbu" > Masanya banyak hewan bunting) Ciri - ciri : Padi mulai menguning, banyak hewan bunting, burung-burung kecil mulai menetas telurnya Tuntunan Bagi Petani : -

11. Dhesta / Hapit Lemah (Padrawana)

Mangsa utama : Marng - Pann Rentang Waktu : 19 Apr 11 Mei (23 hari) Candra : Sesoty sinrwdi ("Intan yang bersinar mulia") Ciri - ciri : Burung-burung memberi makan anaknya, buah kapuk randu merekah Tuntunan Bagi Petani : Saat panen raya gnjah (panen untuk tanaman berumur pendek)

12. Sadha / Hapit Kayu (Asuji)

Mangsa utama : Marng - Terang Rentang Waktu : 12 Mei 21 Juni (41 hari) Candra : Tirt sah saking sasn ("Air meninggalkan rumahnya" > jarang berkeringat karena udara dingin dan kering) Ciri - ciri : Suhu menurun dan terasa dingin (bediding) Tuntunan Bagi Petani : Saatnya menanam palawija: kedelai, nila, kapas, dan saatnya menggarap tegalan untuk menanam jagung.

Para pendahulu kita sudah menggunakan Tanda Dan Ciri Pranata Mangsa Warisan Budaya Indonesia diatas yang diwariskan secara turun temurun. Tapi pada masa modern sekarang ini sudah banyak yang meninggalkannya. Perubahan cuaca dan iklim yang tidak dapat diprediksi memang sudah merusak Pranata Mangsa. Akan tetapi jika kita kaji lebih dalam tentunya itu menjadi tanggung jawab kita bersama yang telah merusak keseimbangan alam. Pembalakan liar, polusi udara, pencemaran lingkungan dll telah merusak Tanda Dan Ciri Pranata Mangsa Warisan Budaya Indonesia.

22 Arti Tahi Lalat Pada Wanita


04.12 BAGUSE NARSO

Pernahkah anda melihat tahi lalat pada tubuh wanita? Dalam Seni Jawa Kuno warisan kakek leluhur tanah jawa, setiap tanda ( Tahi Lalat ) dalam tubuh wanita ternyata memiliki arti dan makna tersendiri. Dalam kesempatan kali ini, Seni Jawa Kuno akan menguak tabir 22 Arti Tahi Lalat Pada

Wanita.
1. Bibir bawah / atas : Banyak rezeki dan banyak yang mencintai. 2. Pipi kanan : Memiliki jiwa sosial yang tinggi, Dermawan. 3. Pipi kiri : Suka royal, banyak godaan 4. Alis sebelah kanan : Memiliki tanggung jawab yang besar. 5. Alis sebelah kiri : Suka mementingkan diri sendiri ( Egois ) 6. Dahi kiri : Tahan terhadap ujian, memiliki otak yang cerdas. 7. Dahi kanan : Memiliki pengalaman yang luas. 8. Dagu : Banyak bicara, akan tetapi tidak dapat dipercaya. 9. Bahu kanan : Memiliki pendirian yang tidak tetap / selalu ragu ragu. 10. Bahu kiri : Memiliki pendirian yang tetap, tabah, teliti akan tetapi tidak pandai menyimpan sesuatu. 11. Kaki kanan : Pandai, ahli / pintar memilih pakaian. 12. Kaki kiri : Kuat berjalan. 13. Telapak tangan : Tenang, keras hati dan berat pukulannya. 14. Dada : Pukulannya berat, keras hati. 15. Hidung : Banyak rezekinya, tapi suka hura hura, royal dan banyak mencintai. 16. Lutut kanan / kiri : Gembira, kuat berjalan kemudian menyesal. 17. Telinga kanan : Keras hati dan royal. 18. Telinga kiri : Mudah marah. 19. Lengan : Kuat, berani dan sedikit bicara. 20. Ujung lengan : Dapat menyimpan rahasia. 21. Perut : Baik hati, lemah lembut, mudah terpengaruh. 22. Pergelangan tangan : Pemboros, cerewet, banyak bicara. Demikian 22 Arti Tahi Lalat Pada Wanita, sebagai warisan budaya. Anda boleh percaya, boleh juga tidak semua terserah dari sudut pandang mana anda menilainya.

Вам также может понравиться