Вы находитесь на странице: 1из 14

Literatur Modul 3 Teknik Penggoresan (Streak-plate) & Penyebaran (Spread-plate) - Paling sesuai untuk bakteri - Menggunakan agar cawan

- Kelemahan : hanya sejumlah kecil contoh yang dapat digunakan/disebarkan pada media, bakteri anaerob tidak tumbuh - Dua sel dapat bergabung manjadi membentuk satu koloni - Cara :

2. Teknik Penuangan (Pour-plate) ia agar cair (+/- 450C) dalam tabung reaksi, sehingga

diinokulasi Sampel +/- 1 g)

3. Kultur Yang Diperkaya (jumlah kecil & tumbuh lambat) fisiologis yang khusus (jumlah kecil & tumbuh lambat) sisi media dan kondisi inkubasi tertentu, sehingga yang tumbuh hanya bakteri tertentu

4. Teknik Pengenceran Berseri (Serial-dilution)

dalam jumlah lebih besar dari pada mikroba lain. Contoh : S. lactis dalam susu asam engenceran tinggi, sampel hanya mengandung 1 galur mikroba

5. Teknik Isolasi bakteri an (streak plate method): Gores suspensi yang mengandung bakteri pada permuk bekas goresan akan tumbuh koloni terpisah

Menginokulasi medium dg agar yang mencair pd T (500) suspensi cawan dipermukaan http://staff.undip.ac.id/pik/ekosusanto/files/2010/07/mikrobiologi-hasil-perikanan.pdf Metode gores

Penggoresan yang sempurna yang pindah akan menghasilkan koloni terpisah Inokulum digoreskan di permukan media agar nutrien dalam cawaan petridish dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antara garis-garis goresanakan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni.

Ada beberapa teknik dalam metode goresan Goresan T

Goresan kuadran

Goresan radian

Goresan sinambung

http://openwetware.org/images/4/4b/Kuliah_7_tambahan_MEDIA_KULTUR.pdf

3 Nutrient Agar
Nutrient Agar merupakan suatu medium yang mengandung sumber nitrogen dalam jumlah cukup yang dapat digunakan untuk budidaya bakteri dan untuk penghitungan organisme dalam air, limbah, kotoran dan bahan lainnya. Formulasi Nutrient Agar terdiri dari daging sapi ekstrak, peptone dan agar. Formula ini tergolong relatif simpel untuk menyediakan nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh sejumlah besar mikroorganisme yang tidak terlalu fastidious. Beef extract atau ekstrak daging sapi mengandung senyawa-senyawa yang larut di dalam air termasuk karbohidrat, vitamin, nitrogen organik dan juga garam.

Peptone merupakan sumber utama dari nitrogen organik, yang sebagian merupakan asam amino dan peptida rantai panjang. Agar sendiri merupakan partikel-partikel solid. Pada awal abad ke 20, Asosiasi kesehatan masyarakat di Amerika, memperkenalkan sebuah formula media umum untuk menumbuhkan berbagai jenis mikroorganisme. Media ini dikenal sebagai media standar pada uji air, limbah, produk susu dan uji berbagai jenis makanan dan diberi nama Nutrient Agar. Nutrient Agar sendiri mempunyai komposisi (per 1 liter) sebagai berikut :

Ekstrak daging sapi.. 3 gram Peptone. 5 gram Agar.. 15 gram

Di Indonesia sendiri, Nutrient Agar sudah banyak dipakai oleh industri khususnya industri dairy product atau industri produk susu dan juga di pengolahan air dan limbah pabrik. Beberapa merek Nutrient Agar di Indonesia antara lain Becton Dickinson (BD Difco) dan juga Merck yang sudah sangat mudah didapat. http://www.mediaagar.com/blog/nutrient-agar/

potato Dextrose Agar (PDA)


Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sangat umum yang digunakan untuk mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan khamir. Komposisi Potato Dextrose Agar ini terdiri dari bubuk kentang, dextrose dan juga agar. Bubuk kentang dan juga dextrose merupakan sumber makanan untuk jamur dan khamir. Potato Dextrose Agar juga bisa digunakan untuk menghitung jumlah mikroorganisme menggunakan metode Total Plate Count. Perindustrian seperti industri makanan, industri produk susu dan juga kosmetik menggunakan PDA untuk menghitung jumlah mikroorganisme pada sample mereka. Karena fungsinya yang dapat mengembangbiakkan jamur, sekarang ini PDA juga banyak digunakan oleh pembudidaya jamur seperti jamur tiram. Untuk memaksimalkan pertumbuhan bibit jamur, biasanya pembudidaya mengatur kondisi pH yang rendah (sekitar 3,5) dan juga menambahkan asam atau antibiotik untuk menghambat terjadinya pertumbuhan bakteri. Pada umumnya, formula komposisi PDA yang cocok untuk pertumbuhan jamur dan khamir (per liter) yaitu :

Bubuk kentang/potato starch..4 gram Dextrose..20 gram Agar.15 gram

Contoh beberapa mikroorganisme yang dapat tumbuh dengan baik pada PDA, yaitu :

Pleurotus ostreatus Saccharomyces cerevisiae Trichophyton mentagrophytes

Pleurotus ostreatus merupakan nama latin dari jamur tiram. Jamur ini memiliki ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori. Jamur ini memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat, dan protein. Komposisi dan kandungan nutrisi setiap 100 gram jamur tiram adalah 367 kalori, 10,5-30,4 persen protein, 56,6 persen karbohidrat, 1,7-2,2 persen lemak, 0.20 mg thiamin, 4.7-4.9 mg riboflavin, 77,2 mg niacin, dan 314.0 mg kalsium. Kalori yang dikandung jamur ini adalah 100 kj/100 gram dengan 72 persen lemak tak jenuh. Serat jamur sangat baik untuk pencernaan. Kandungan seratnya mencapai 7,4- 24,6 persen sehingga cocok untuk para pelaku diet. Saccharomyces cerevisiae merupakan jamur yang memiliki banyak sekali kegunaan. Karena kemampuannya yang dapat memfermentasi glukosa menjadi alkohol, sejak dulu, jamur sudah ini digunakan untuk membuat minuman anggur dan bir. Selain digunakan dalam proses pembuatan minuman beralkohol, jamur ini juga dapat menghasilkan gas CO2 di dalam air yang sangat dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan dalam laut. Trichophyton mentagrophytes merupakan mikroorganisme yang dapat membuat penisilin/antibiotik. Jadi selain digunakan untuk menghitung jumlah mikroorganisme yang terdapat di sample makanan, produk susu dan juga kosmetik, PDA sekarang ini juga cocok digunakan sebagai medium untuk mengembangbiakkan bibit jamur2 untuk makanan seperti jamur tiram. http://www.mediaagar.com/blog/potato-dextrose-agar-pda/ Perhitungan tidak Langsung 1.Metode Turbidimetri Secara rutin jumlah sel bakteri dapat dihitung dengan cara mengetahui kekeruhan (turbiditas) kultur. Semakin keruh suatu kultur, semakin banyak jumlah selnya. Prinsip dasar metode ini adalah jika cahaya mengenai sel, maka sebagian cahaya diserap dan sebagian cahaya diteruskan. Jumlah cahaya yang diserap proposional (berbanding lurus) dengan jumlah sel bakteri. Atau jumlah cahaya yang diteruskan berbanding terbalik dengan jumlah sel bakteri. Semakin banyak jumlah sel, semakin sedikit cahaya yang diteruskan. Metode ini mempunyai kelemahan, yaitu tidak dapat membedakan sel mati dan sel hidup. 2. Metode Total Count

Total count memerlukan mikroskop dan wadah yang diketahui volumenya. Jika setetes kultur di masukkan ke dalam wadah (hemasitometer) yang telah diketahui volumenya, maka jumlah

sel dapat dihitung. Akan tetapi, cara ini memiliki keterbatasan , yaitu tidak dapt membedakan sel hidup dan mati dan tidak dapat digunakan pada jumlah sel yang sangat sedikit (kurang dari 106 sel/ml). 3.Metode Berat Kering Cara yang paling cepat mengukur sel adalah metode berat kering. Metode ini relatif mudah dilakukan, yaitu dengan kultur disaring atau disentrifugasi dikeringkan. Pada metode ini juga tidak dapat membedakan sel yang hidup dan yang mati. Akan tetapi, keterbatasan itu tidak menutup manfaat metode ini dalam mengukur efisiensi fermentasi, karena pertumbuhan diukur dengan satuan berat, sehingga dapat diperhitungkan dengan parameter konsumsi substrat dan produksi senyawa yang diingikan. Perhitungan Langsung 1.Metode Viable Count Metode viable count sering disebut dengan metode total plate count. Terdapat 2 macam pengukuran dasar dalam mikrobiologi yaitu penentuan jumlah sel dan penentuan massa sel. Pengukuran jumlah sel biasanya dilakukan untuk mikroorganisme bersel tunggal, sedangkan penentuan massa sel tidak hanya untuk yang bersel tunggal tetepi juga untuk mikroorganisme berfilamen seperti kapang. Cara yang paling banyak digunakan untuk penetapan jumlah sel total ialah penghitungan dengan mikroskop. Namun, ada beberapa cara lain untuk mengukur jumlah sel antara lain dengan hitungan cawan, secara elektronis dengan bantuan alat yang disebut penghitung Coulter. Cara lain dengan menyaring sampel dengan suatu membran lalu saringan tersebut diinkubasikan di permukaan medium. Sedangkan pemilihan metode yang akan digunakan untuk menetapkan massa bakteri ditentukan oleh keperluan penetapan massa bakteri. Pengukuranya dapat dilakukan dengan pengukuran suspensi gel, atau mengukur berat kering sel atau filamen miselium sampel dalam volume tertentu. Dalam penentuan yang disebutkan sampel mula-mula disentifugasikan atau disaring, lalu dicuci, dikeringkan dan beratnya ditimbang. Hitungan Mikrokopis Langsung Penghitungan secara langsung dapat dilakukan secara mikroskopis yaitu dengan menghitung jumlah bakteri dalam satuan isi yang sangat kecil. Alat yang digunakan adalah Petroff-Hauser Chamber atau Haemocytometer. Jumlah cairan yang terdapat antara coverglass dan alat ini mempunyai volume tertentu sehingga satuan isi yang terdapat dalam satu bujur sangkar juga tertentu. Metode Hitungan Cawan Metode untuk menghitung jumlah mikroba dalam bahan pangan yang paling banyak digunakan adalah metode hitungan cawan. Bahan pangan yang diperkirakan mengandung lebih dari 300 sel mikroba per ml, per g, atau per cm permukaan, memerlukan perlakuan pengenceran sebelum ditumbuhkan pada medium agar di dalam cawan petri, sehingga setelah inkubasi akan terbentuk koloni pada cawan tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung,

dimana jumlah yang terbaik adalah diantara 30 dan 300. Pengenceran biasanya dilakukan secara desimal yaitu 1 : 10, 1 : 100, 1 : 1000, dan seterusnya, atau 1 : 100, 1 : 10000, 1 : 1000000 dan seterusnya. Pada metode perhitungan cawan dilakukan pengenceran yang bertingkat yang mana ditujukan untuk membentuk konsentrasi dari suatu suspensi bakteri. Sampel yang telah di encerkan ini di hitung ke dalam cawan baru kemudian di tuang ke mediumnya (metode tuang). Kemudian setelah diinkubasi selama 24- 48 jam, amati koloni yang tumbuh dan koloni yanng diamati hanyalah koloni yang berjumlah 30- 300 koloni.
http://www.tjahjadipurwoko.zoomshare.com/2.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19393/1/Appendix.pdf

Prinsip Hemositometer terdiri dari beberapa, besar, 1 x 1 mm (1 mm2) kuadrat. Ini dibagi dalam 3 cara; 0,25 x 0,25 mm (0,0625 mm2), 0,25 x 0,20 mm (0,05 mm2) dan 0,20 x 0,20 mm (0,04 mm2). Pusat, 0,20 x 0,20 mm ditandai, 1 x 1 mm persegi yang kemudian dibagi lagi menjadi 0,05 x 0,05 mm (0,0025 mm2) kuadrat. Tepi-tepi mengangkat dari hemositometer yang terus coverslip 0,1 mm dari grid ditandai. Hal ini memberikan setiap persegi volume yang ditetapkan. Struktur sel-ukuran yang akan dihitung adalah yang terletak antara tengah tiga baris di atas dan kanan alun-alun dan dari tiga baris di bagian bawah dan kiri alun-alun. Dalam hemositometer Neubauer diperbaiki (umum media), jumlah sel per ml dapat ditemukan hanya dengan mengalikan jumlah sel ditemukan di grid hemositometer (daerah sama dengan kotak merah pada gambar di sebelah kanan) dengan 104 (10000) .

Hemositometer grid: merah = 1 mm2, 100 nl hijau = 0,0625 mm2, 6,25 nl kuning = 0,04 mm2, 4 nl biru = 0,0025 mm2, 0,25 nl pada kedalaman 0,1 mm.

Penggunaan : Ketika sebuah sampel cair yang mengandung sel amobil ditempatkan pada ruangan, itu ditutup dengan kaca penutup, dan kapiler sepenuhnya mengisi ruang dengan sampel. Melihat kamar melalui mikroskop, jumlah sel dalam ruang dapat ditentukan dengan menghitung. Berbagai jenis sel dapat dihitung secara terpisah selama mereka bisa dibedakan secara visual. Jumlah sel di dalam ruang yang digunakan untuk menghitung konsentrasi atau kepadatan sel dalam campuran dari mana sampel diambil: itu adalah jumlah sel di dalam ruang dibagi dengan volume ruang itu (volume ruang yang diketahui dari mulai), memperhitungkan setiap pengenceran dan menghitung pintas : konsentrasi sel dalam campuran asli = Hemocytometers sering digunakan untuk menghitung sel-sel darah, organel dalam sel, sel-sel darah dalam cairan tulang punggung ke otak setelah melakukan tusukan lumbal, atau jenis sel lain di suspensi. Menggunakan hemositometer untuk menghitung hasil bakteri dalam 'jumlah total' karena sulit untuk membedakan antara organisme hidup dan mati kecuali Trypan biru digunakan untuk noda sel non-layak.
http://www.sodiycxacun.web.id/2010/08/haemocytometer.html

Literatur Modul 4 Mikroorganisme Indikator Merupakan kelompok bakteri yang keberadaannya di makanan di atas batasan jumlah tertentu, yang dapat menjadi indikator suatu kondisi yang terekspos yang dapat mengintroduksi organisme (berbahaya) dan menyebabkan proliferasi spesies patogen ataupun toksigen. Misalnya E. coli tipe I, coliform dan fekal streptococci digunakan sebagai indikator pangan. Mikroorganisme indikator ini sering digunakan sebagai indaktor kualitas mikrobiologi pada pangan Bidang Pangan 1) Pemanfaatan Mikroorganisme dalam proses Fermentasi http://prezi.com/sc1yxlmyweos/untitled-prezi/

http://www.slideshare.net/ichootz/kti-bakteri

http://www.slideshare.net/ocybaehaqi/kualitas-air-14

Вам также может понравиться

  • Tugas 2 Tekprod
    Tugas 2 Tekprod
    Документ3 страницы
    Tugas 2 Tekprod
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет
  • Catatan Backdrop
    Catatan Backdrop
    Документ1 страница
    Catatan Backdrop
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет
  • SAP Profesi Teknik Kimia New
    SAP Profesi Teknik Kimia New
    Документ2 страницы
    SAP Profesi Teknik Kimia New
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет
  • Tugas Tekprod 2
    Tugas Tekprod 2
    Документ2 страницы
    Tugas Tekprod 2
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет
  • Konduksi Bola Dan Generation Energy SRD
    Konduksi Bola Dan Generation Energy SRD
    Документ31 страница
    Konduksi Bola Dan Generation Energy SRD
    rmeilisa93
    Оценок пока нет
  • Air Imbibisi
    Air Imbibisi
    Документ2 страницы
    Air Imbibisi
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет
  • Acetobacter aceti Morfologi dan Taksonomi
    Acetobacter aceti Morfologi dan Taksonomi
    Документ2 страницы
    Acetobacter aceti Morfologi dan Taksonomi
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет
  • Nira Aren
    Nira Aren
    Документ7 страниц
    Nira Aren
    Tiurma Debora Simatupang
    Оценок пока нет
  • Sidang Komprehensif
    Sidang Komprehensif
    Документ78 страниц
    Sidang Komprehensif
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет
  • Preface
    Preface
    Документ10 страниц
    Preface
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет
  • Preface
    Preface
    Документ10 страниц
    Preface
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет
  • Pengolahan Limbah Industri Kecap Kelompok 5
    Pengolahan Limbah Industri Kecap Kelompok 5
    Документ14 страниц
    Pengolahan Limbah Industri Kecap Kelompok 5
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет
  • SABUN
    SABUN
    Документ17 страниц
    SABUN
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет
  • OPTIMASI ZAT PADAT
    OPTIMASI ZAT PADAT
    Документ22 страницы
    OPTIMASI ZAT PADAT
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет
  • Kemasan Primer Aluminium Foil
    Kemasan Primer Aluminium Foil
    Документ4 страницы
    Kemasan Primer Aluminium Foil
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет
  • Petunjuk Instal
    Petunjuk Instal
    Документ1 страница
    Petunjuk Instal
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет
  • DP-flowmeter-kelebihan-dan-jenis
    DP-flowmeter-kelebihan-dan-jenis
    Документ5 страниц
    DP-flowmeter-kelebihan-dan-jenis
    Yusron Bachtiar Ardhi
    Оценок пока нет
  • Kemasan Primer Aluminium Foil
    Kemasan Primer Aluminium Foil
    Документ4 страницы
    Kemasan Primer Aluminium Foil
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет
  • Pengelolaan Limbah Industri
    Pengelolaan Limbah Industri
    Документ14 страниц
    Pengelolaan Limbah Industri
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет
  • Nama Kelompok
    Nama Kelompok
    Документ7 страниц
    Nama Kelompok
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет
  • Definisi Fluida
    Definisi Fluida
    Документ11 страниц
    Definisi Fluida
    Aris Riko
    Оценок пока нет
  • Teknik Karakterisasi Katalis
    Teknik Karakterisasi Katalis
    Документ14 страниц
    Teknik Karakterisasi Katalis
    Ardago Lengga
    Оценок пока нет
  • TUGAS BESAR - Aturan Main
    TUGAS BESAR - Aturan Main
    Документ5 страниц
    TUGAS BESAR - Aturan Main
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет
  • Tugas Pendahuluan Modul 8A (24 April 2014)
    Tugas Pendahuluan Modul 8A (24 April 2014)
    Документ1 страница
    Tugas Pendahuluan Modul 8A (24 April 2014)
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет
  • 12346472
    12346472
    Документ5 страниц
    12346472
    DickyMaulana
    Оценок пока нет
  • New Ekstraksi
    New Ekstraksi
    Документ9 страниц
    New Ekstraksi
    Tri Hiu Amborowati
    Оценок пока нет
  • Fluidisasi
    Fluidisasi
    Документ29 страниц
    Fluidisasi
    Abubakar Adeni
    Оценок пока нет
  • Highlight Kuliah 1 Kinkat
    Highlight Kuliah 1 Kinkat
    Документ1 страница
    Highlight Kuliah 1 Kinkat
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет
  • LPTK (Word2003)
    LPTK (Word2003)
    Документ41 страница
    LPTK (Word2003)
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет
  • Highlight Kuliah 1 Kinkat
    Highlight Kuliah 1 Kinkat
    Документ1 страница
    Highlight Kuliah 1 Kinkat
    Thomas Santosa
    Оценок пока нет