Вы находитесь на странице: 1из 4

A.

Kelahiran
Aminah yang tinggal dalam keadaan hamil oleh kepergian suami tercinta menemui Allah swt., menghibur hatinya dengan janin yang dikandungnya. Kesedihannya pun diringi oleh mertuanya Abdul Muthali- yang juga kehilangan putranya yang paling dicintai dan yang merupakan suami Aminah. Hari demi hari, minggu dan bulan silih berganti. Riwayat-riwayat menyatakan bahwa aminah tidak mengalami gangguan atau kesulitan akibat kehamilannya sebagaimana yang biasa dialami oleh wanita-wanita hamil. Ini bisa jadi karena harapannya terhadap janin yang dikandungnya menutupi rasa sakit, pening atau mual. Bahkan, bukankah dalam beberapa riayat, semasa kehamilan itu, dari saat ke saat, ada bisikan atau mimpi yang menggembirakanya tentang janin yang dikandungnya? Mengingat dan merenungkan hal-hal tersebut memberikan keterangan rasa aman dan mengenyahkan segala yang mengganggu fisik atau fikiran.

B. Masa Kelahiran
Diriwayatkan pada suatu malam, ketika bulan memancarkan sinarnya dalam terang, sekali lagi aminah mendengar suara berkata: Tidak lama lagi Engkau akan melahirkan tokoh umat ini kalau dia lahir berdoalah mohon perlindungan untuknya dari Yang Maha Esaadan dari semua yang iri hati dan namailah dia Muhammad. Pada hari senin malam menjelang fajar, Aminah dengan ditemani hanya oleh jariah-nya (pembantunya yang berasal dari Ethiopia), Barkah Ummu Aiman, mulai merasakan tanda-tanda akan melahirkan. Disebutkan juga dalam beberapa riwayat bahwa bidan yang membantu aminah melahirkan adalah al-Syaffa. Pada mulanya Aminah merasa takut dan ini sangat wajar, lebih-lebih lagi kelahiran pertama, namun itu hanya sejenak karena tanpa menanti lama Amilah melahirkan secara normal sebagai mana hamper semua ibu melahirkan anaknya. Berbeda-beda riwayat dan pendapat para pakar tentang masa kelahiran Nabi Muhammad saw. Riwayat yang paling popular adalah beliau lahir di Tahun Gajah.

Tetapi kapan peristiwanya mereka, ini yang mereka perselisihkan. Ada yang berkata setelah peristiwa kebinasaan pasukan bergajah, atau limapuluh hari setelah itu. Ada lagi yang berpendapat beberapa bulan sesudahnya, bahkan ada yang menyatakan bahwa kelahiran beliau terjadi sekitr tigapuluh tahun atau tujuh puluh tahun setelah Thun Gajah. Bulan kelahiran beliaupun diperselisihkan. Yang popular adalah tanggal 22 Rabiul Awwal , yang ketika itu jatuh pada hari senin malam pertepatan pada tanggal 29 Agustus 580 Masehi. Sejarawan al-Masudi menilai bahwa kelahiran Nabi terjadi lima puluh hari setelah kelahiran pasukan bergajah yang kehadiran mereka ketika itu bertepatan dengan hari senin, 13Muharram dan mendekat ke Mekkah 17 Muharram, sehingga dengan demikian, masih menuntut al-Masudi, kelahiran Muhammad asaw. Jadi pada tanggal 8 Rabiul Awwal. Bahwa Nabi Muhammad saw lahir pada hari senin didukung oleh hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim yang menyatakan bahwa Rassu saw ditanya: mengapa berpuasa hari senin? beliau jawab: itulah hari itu lahir. Mahmud al-Falaki al-Mashry, pakar ilmu falak Mesir, sebagai mana dikutip oleh Ali Husni al-Kharbuthli dalam bukunya Abdul Muththalib Jad ar-Rasul menentukan bahwa Nabi Muhammad saw lahir pada hari ke 55setelah kelahiran tentara bergajah, yakni pagi tanggal 9 Rabiul Awwal 571M. Ada juga yang menduga kelahiran beliau pada bulan Ramadhan atau Muharram atau Rajab. Demikian trlihat perbedaan pendapat menyangkut waktu kelahiran Nabi Muhammad saw bukan saja pada hari bulan dan kelahiran beliau dan apakah dimalam atau pagi, tetapi jug pada tahun kelahiran itu.

C. Riwayat-riwayat yang Berkaitan dengan Kelahiran Nabi saw.


Demikian itulah kelahiran Nabi Muhammad saw. Wajar untuk direnungkan riwayat-riwayat yang menerangkan keajaiban-keajaiban yang terjadi saat kelahiran itu, seperti situasi yang dialami Aminah saat-saat sebelum melahirkan dan bagaimana keadaan bayinya, yangkelak menjadi nabi itu. Demikian juga berguncangnya singasari penguasa Byzantium dan pudarnya api yang disembah di Persia. Ada lagi yang menyatakan bahwa pada tahun kelahiran nabi Muhammad, semua ibu

melahirkan anak laki-laki sebagai keberkatan yang dibawa oleh kelahiran Nabi Muhammad saw. Sebagian dari ayat-riwayat itu, setelah dianlisis ada yang dapat di terima, sebagian lainnya ttertolak dan sebagian lainya perlu untuk diteliti lebih jauhkebenaran atau kepalsuanya.

D. Nabi Muhammad adalah Bukti Kebenaran


Sebelum merinci beberapa riwayat, terlebih dahulu penulis perlu meng ingatkan apa yang penulis kemukakan dalam pengantar sirah ini, yaitu bahwa sosok Nabi Muhhammad saw.adalah bukti kebenaran (mukjizat) yang bersumber dari Allah swt. Tidak mustahil ada hal-hal luar biasa, baik rasional maupun suprarasional yang terjadi pada diri beliau atau yang dialami oleh ibu beliau pada saat kelahiran atau sebelum dan sesudahnya. Memang kita tidak perlu berkata bahwa kelahiran beliau sama halnya dengan kelahiran Nabi Isa as., atau apa yang dialami oleh Aminah Ibu Nabi Muhammad saw.sama dengan apa yang dialami oleh Maryam, ibu Nabi Isa as.(baca QS. Maryam [19]: 23-24) atau sama dengan keadaaan ibu Nabi Musa as., kesungai, lalu atas pemeliharaan Allah sang bayi dibawa arus menuju ke istana Firaun dan langsung mendapapt cinta kasih dari siapa yang tlah memerintahkan membunuh setiap bayi laki-laki dan yang kelak menjadi musuhnya (baca QS al-Qasash [28]: 714). Kita tidak harus berkata demikian, karena sekali lagi perlu ditekankan bahwa kelahiran beliau adalah sebagai mana kelahiran manusia-manusia lain. Namun demikian, jika ada riwayat yang cukup popular dan tidak bersifat irasional, apalagi jika apa pendukungnya dari pandangan ilmu dan akal, maka riwayat tersebut tidak serta merta harus ditolak dan dinilai mustahil dengan alasan, itu diluar kebiasaan.

Daftar pustaka M. Quraish Shihab, Membaca Sirah Nabi Muhammad Saw,(Tangerang: Lentera Hati,2011) Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam,(Jakarta: Raja Grafindo,2008)

Вам также может понравиться