Вы находитесь на странице: 1из 48

kumpulan askep

Minggu, 31 Maret 2013


asuhan keperawatan pada bayi hiperbilirubin, BBLR dan prematur
BAB1 PE !A"#L#A 1$1 Latar Belakang Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah. Pada sebagian neonatus, ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama kehidupannya. Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada 60% bayi cukup bulan dan pada 80% bayi kurang bulan. Di akarta dilaporkan !",#$% menderita ikterus. Ikterus ini pada sebagian lagi mungkin bersi%at patologik yang dapat menimbulkan gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian, karenanya setiap bayi dengan ikterus harus mendapat perhatian terutama apabila ikterus ditemukan dalam "& jam pertama kehidupan bayi atau kadar bilirubin meningkat lebih dari ' mg(dl dalam "& jam. Proses hemolisis darah, in%eksi berat, ikterus yang berlangsung lebih dari # minggu serta bilirubin direk lebih dari # mg(dl juga merupakan keadaan yang menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologik. Dalam keadaan tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik)baiknya agar akibat buruk ikterus dapat dihindarkan. *ongres *edokteran Perinatologi +ropa *e)", #$,0, mende%inisikan -erat -adan .ahir /endah 0--./1 adalah bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir "'00 gr dan mengalami masa gestasi yang diperpendek maupun pertumbuhan intra uterus kurang dari yang diharapkan 0/osa 2. 3acharin, #$$61. -erat -adan .ahir /endah tergolong bayi yang mempunyai resiko tinggi untuk kesakitan dan kematian karena --./ mempunyai masalah terjadi gangguan pertumbuhan dan pematangan 0maturitas1 organ yang dapat menimbulkan kematian. 4ngka kejadian 0insidens1 --./ di negara berkembang seperti di Inggris dikatakan sekitar , % dari seluruh kelahiran. 5erdapat 6ariasi yang bermakna dalam insidens diseluruh negeri dan pada distrik yang berbeda, angka lebih tinggi di kota industri besar 0/osa 2. 3acharin, #$$61. 3edangkan di Indonesia masih merupakan masalah yang perlu diperhatikan, karena di Indonesia

angka kejadiannya masih tinggi. Di /37D Dr. 3oetomo 3urabaya dari tahun ke tahun tidak banyak berubah sekitar "" % ) "6,& %. -erkenaan dengan itu upaya pemerintah menurunkan I2/ tersebut maka pencegahan dan pengelolaan --./ sangat penting. Dengan penanganan yang lebih baik dan pengetahuan yang memadai tentang pengelolaan --./, diharapkan angka kematian dan kesakitan dapat ditekan. Peran serta perawat dalam pencegahan --./ dengan meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin yang dikandung, maka perlu dilakukan deteksi dini melalui pemantauan 4nte 8atal 9are dan pengelolaan --./ dengan penanganan dan pengetahuan yang memadai dengan menggunakan pendekatan asuhan keperawatan. -erdasarkan %enomena diatas kelompok tertarik untuk mengangkat masalah asuhan keperawatan pada neonatus dengan --./ di /uang 8eonatus /37D Dr. 3oetomo 3urabaya. -ayi Prematur adalah bayi yang lahir kurang dari usia kehamilan yang normal 0!, minggu1 dan juga dimana bayi mengalami kelainan penampilan %isik. Prematuritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan, terutama diantara bayi dengan badan #'00 gr atau kurang saat lahir, sehingga keduanya berkaitan dengan terjadinya peningkatan mordibitas dan mortalitas neonatus dan sering di anggap sebagai periode kehamilan pendek 08elson #$88 dan 3acharin #$$61. 2asalah *esehatan pada bayi prematur, membutuhkan asuhan keperawatan, dimana pada bayi prematur sebaiknya dirawat di rumah sakit karena masih membutuhkan cairan) cairan dan pengobatan (serta pemeriksaan .aboratorium yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan terapi pada bayi dan anak yang meliputi peran perawat sebagai ad6okad, %asilitator, pelaksanaan dan pemberi asuhan keperawatan kepada klien. 5ujuan pemberian pelayanan kesehatan pada bayi prematur dengan asuhan keperawatan secara komprehensi% adalah untuk menyelesaikan masalah keperawatan. 1$2 Rumusan Masalah #.".# 4pakah yang dimaksud dengan hiperbilirubin, -blr dan premature : #."." 4pakah yang menjadi penyebab terjadinya hiperbilirubin, -blr dan premature pada bayi : #.".! -agaimana mani%estasi klinis penyakit hiperbilirubin, -blr dan premature pada bayi : #.".& -agaimana komplikasi yang terjadi pada penyakit hiperbilirubin, -blr dan premature pada bayi: #.".' -agaimana pato%isiologi terjadinya penyakit hiperbilirubin, -blr dan premature pada bayi: #.".6 4pa saja pemeriksaan penunjang pada penyakit hiperbilirubin, -blr dan premature pada bayi: #."., -agaimana penatalaksanaan pada penyakit hiperbilirubin, -blr dan premature pada bayi:

#.".8 -agaimana proses asuhan keperawatan pada penyakit hiperbilirubin, -blr dan premature pada bayi: 1$3 %u&uan #.!.# 7ntuk menghasilkan deskripsi tentang de%inisi hiperbilirubin, -blr dan premature pada bayi. #.!." 7ntuk menghasilkan deskripsi tentang penyebab terjadinya hiperbilirubin, -blr dan premature pada bayi. #.!.! 7ntuk menghasilkan gambaran tentang mani%estasi klinis penyakit hiperbilirubin, -blr dan premature pada bayi. #.!.& 7ntuk menghasilkan gambaran tentang komplikasi yang terjadi pada penyakit hiperbilirubin, -blr dan premature pada bayi. #.!.' 7ntuk menghasilkan gambaran tentang pato%isiologi terjadinya penyakit hiperbilirubin, -blr dan premature pada bayi. #.!.6 7ntuk menghasilkan deskripsi tentang pemeriksaan penunjang pada penyakit hiperbilirubin, -blr dan premature pada bayi. #.!., 7ntuk menghasilkan gambaran tentang penatalaksanaan penyakit hiperbilirubin, -blr dan premature pada bayi. #.!.8 7ntuk menghasilkan gambaran tentang proses asuhan keperawatan pada bayi dengan penyakit t hiperbilirubin, -blr dan premature.

1$' Man(aat #.&.# 2emberikan in%ormasi tentang penyakit hiperbilirubin, -blr dan premature pada bayi. #.&." 2emberikan in%ormasi tentang proses asuhan keperawatan pada bayi dengan hiperbilirubin, -blr dan premature.

BAB 2 PEMBA"A)A

2$1

"*PERB*L*R#B* 2$1$1 !e(inisi ;iperbilirubin adalah keadaan icterus yang terjadi pada bayi baru lahir, yang dimaksud dengan ikterus yang terjadi pada bayi baru lahir adalah meningginya kadar bilirubin di dalam jaringan ekstra6askuler sehingga terjadi perubahaan warna menjadi kuning pada kulit, konjungti6a, mukosa dan alat tubuh lainnya. 08gastiyah, "0001 8ilai normal< bilirubin indirek 0,! = #,# mg(dl, bilirubin direk 0,# = 0,& mg(dl. ;iperbilirubin merupakan gejala %isiologis 0terdapat pada "' = '0% neonatus cukup bulan dan lebih tinggi pada neonatus kurang bulan1. 0I*4 II, "00"1. ;iperbilirubin adalah meningkatnya kadar bilirubin dalam darah yang kadar nilainya lebih dari normal 03uriadi, "00#1. ;iperbilirubin adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin dalam darah melebihi batas atas nilai normal bilirubin serum. ;iperbilirubin adalah suatu keadaan dimana konsentrasi bilirubin dalam darah berlebihan sehingga menimbulkan joundice pada neonatus 0Dorothy /. 2arlon, #$$81 ;iperbilirubin adalah kondisi dimana terjadi akumulasi bilirubin dalam darah yang mencapai kadar tertentu dan dapat menimbulkan e%ek patologis pada neonatus ditandai joudince pada sclera mata, kulit, membrane mukosa dan cairan tubuh 04di 3mith, >, #$881. ;iperbilirubin adalah peningkatan kadar bilirubin serum 0hiperbilirubinemia1 yang disebabkan oleh kelainan bawaan, juga dapat menimbulkan ikterus. 03u?anne 9. 3melt?er, "00"1 ;iperbilirubinemia adalah kadar bilirubin yang dapat menimbulkan e%ek pathologis. 02arkum, #$$#<!#&1

Metab+lisme Bilirubin ,'%dari bilirubin yang ada pada --. yang berasal dari penghancuran hemoglobin ,dan "'%dari mioglobin ,sitokrom ,katalase dan trito%an pirolase .satu gram bilirubin yang hancur menghasilkan !' mg bilirubin .bayi cukup bulan akan menghancurkan eritrosit sebanyak satu gram(hari dalam bentuk bilirubin indirek yang terikat dengan albumin bebas 0# gram albumin akan mengikat #6 mg bilirubin1. -ilirubin indirek larut dalam lemak dan bila sawar otak terbuka, bilirubin akan masuk kedalam otak dan terjadilah kernikterus. yang memudahkan terjadinya hal tersebut ialah imaturitas, as%iksia(hipoksia, trauma lahir, --./ 0kurang dari "'00 gram1, in%eksi,

hipoglikemia, hiperkarbia.didalam hepar bilirubin akan diikat oleh en?im glucuronil transverse menjadi bilirubin direk yang larut dalam air, kemudian diekskresi kesistem empedu, selanjutnya masuk kedalam usus dan menjadi sterkobilin. sebagian di serap kembali dan keluar melalui urin sebagai urobilinogen. Pada --. bilirubin direk dapat di ubah menjadi bilirubin indirek didalam usus karena disini terdapat beta)glukoronidase yang berperan penting terhadap perubahan tersebut. bilirubin indirek ini diserap kembali oleh usus selanjutnya masuk kembali ke hati 0inilah siklus enterohepatik1. *eadaan ikterus di pengaruhi oleh < a1 @aktor produksi yang berlebihan melampaui pengeluaran nya terdapat pada hemolisis yang meningkat seperti pada ketidakcocokan golongan darah 0/h, 4-A antagonis,de%isiensi >)6)PD dan sebagai nya1. b1 >angguan dalam uptake dan konjugasi hepar di sebabkan imaturitas hepar, kurangnya substrat untuk konjugasi 0mengubah1 bilirubin, gangguan %ungsi hepar akibat asidosis,hipoksia, dan in%eksi atau tidak terdapat en?im glukuronil trans%erase 0>)6)PD1. c1 >angguan tranportasi bilirubin dalam darah terikat oleh albumin kemudian di angkut oleh hepar. Ikatan ini dapat di pengaruhi oleh obat seperti salisilat dan lain)lain. De%isiensi albumin menyebabkan lebih banyak bilirubin indirek yang bebas dalam darah yang mudah melekat pada otak 0terjadi krenikterus1. d1 >angguan dalam ekskresi akibat sumbatan dalam hepar atau di luar hepar. 4kibat kelainan bawaan atau in%eksi, atau kerusakan hepar oleh penyebab lain. Ma,am - Ma,am *kterus #. Ikterus @isiologis a. 5imbul pada hari ke dua dan ketiga. b. *adar bilirubin indirek tidak melebihi #0 mg% pada neonates cukup bulan dan #",' mg% untuk neonatus lebih bulan. c. *ecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi ' mg% perhari. d. Ikterus menghilang pada #0 hari pertama. e. 5idak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologik. ". Ikterus Patologik a. Ikterus terjadi dalam "& jam pertama.

b. *adar bilirubin melebihi #0 mg% pada neonatus cukup bulan atau melebihi #",' mg% pada neonatus kurang bulan. c. Peningkatan bilirubin lebih dari ' mg% perhari. d. Ikterus menetap sesudah " minggu pertama. e. *adar bilirubin direk melebihi # mg%. %. 2empunyai hubungan dengan proses hemolitik. 08i .uh >ede B, #$$'1 1$1$2 Eti+l+gi

#. Pembentukan bilirubin yang berlebihan. ". >angguan pengambilan 0uptake1 dan transportasi bilirubin dalam hati. !. >angguan konjugasi bilirubin. &. Penyakit ;emolitik, yaitu meningkatnya kecepatan pemecahan sel darah merah. Disebut juga ikterus hemolitik. ;emolisis dapat pula timbul karena adanya perdarahan tertutup. '. >angguan transportasi akibat penurunan kapasitas pengangkutan, misalnya ;ipoalbuminemia atau karena pengaruh obat)obatan tertentu. 6. >angguan %ungsi hati yang disebabkan oleh beberapa mikroorganisme atau toksin yang dapat langsung merusak sel hati dan sel darah merah seperti < in%eksi toCoplasma. 3iphilis. ,. Penyebab ikterus pada bayi baru lahir dapat berdiri sendiri ataupun dapat disebabkan oleh beberapa %aktor< 8. Produksi yang berlebihan ;al ini melebihi kemampuannya bayi untuk mengeluarkannya, misal pada hemolisis yang meningkat pada inkompabilitas darah /h, 4-A, golongan darah lain, de%isiensi en?im >6PD, piru6at kinase, perdarahan tertutup dan sepsis. $. >angguan proses DuptakeE dan konjugasi hepar. >angguan ini dapat disebabkan oleh immturitas hepar, kurangnya substrat untuk konjugasi bilirubin, gangguan %ungsi hepar, akibat asidosis, hipoksia dan in%eksi atau tidak terdapatnya en?im glukoronil trans%erase 0sindrom 9riggler)8ajjar1 penyebab lain atau de%isiensi protein B dalam hepar yang berperan penting dalam DuptakeE bilirubin ke sel hepar. #0. >angguan transportasi. -ilirubin dalam darah terikat pada albumin kemudian diangkat ke hepar. Ikatan bilirubin dengan albumin dapat dipengaruhi oleh obat misalnya salisilat, dan sul%a%ora?ole. De%isiensi albumin

menyebabkan lebih banyak terdapat bilirubin indirek yang bebas dalam darah yang mudah melekat ke sel otak. ##.>angguan dalam ekskresi. >angguan ini dapat terjadi akibat obstruksi dalam hepar atau di luar hepar. *elainan di luar hepar biasanya disebabkan oleh kelainan bawaan. Abstruksi dalam hepar biasanya akibat in%eksi(kerusakan hepar oleh penyebab lain. 1$1$3 #. ". Mani(estasi .linis 2enurut 3urasmi 0"00!1 gejala hiperbilirubinemia dikelompokkan menjadi < >ejala akut < gejala yang dianggap sebagai %ase pertama kernikterus pada neonatus adalah letargi, tidak mau minum dan hipotoni. >ejala kronik < tangisan yang melengking 0high pitch cry1 meliputi hipertonus dan opistonus 0bayi yang selamat biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis, gengguan pendengaran, paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis1. 3edangakan menurut ;andoko 0"00!1 gejalanya adalah warna kuning 0ikterik1 pada kulit, membrane mukosa dan bagian putih 0sclera1 mata terlihat saat kadar bilirubin darah mencapai sekitar &0 Fmol(l. 1$1$' .+mplikasi 5erjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin indirek pada otak. Pada kern ikterus gejala klinik pada permulaan tidak jelas antara lain < bayi tidak mau menghisap, letargi, mata berputar)putar, gerakan tidak menentu 0in6oluntary mo6ements1, kejang tonus otot meninggi, leher kaku, dn akhirnya opistotonus 1$1$/ Pat+(isi+l+gi 7ntuk lebih memahami tentang pato%isiologi ikterus maka terlebih dahulu akan diuraikan tentang metabolisme bilirubin #. 2etabolisme -ilirubin 3egera setelah lahir bayi harus mengkonjugasi -ilirubin 0merubah -ilirubin yang larut dalam lemak menjadi -ilirubin yang mudah larut dalam air1 di dalam hati. @rekuensi dan jumlah konjugasi tergantung dari besarnya hemolisis dan kematangan hati, serta jumlah tempat ikatan 4lbumin 04lbumin binding site1. Pada bayi yang normal dan sehat serta cukup bulan, hatinya sudah matang dan menghasilkan +n?im >lukoronil 5rans%erase yang memadai sehingga serum -ilirubin tidak mencapai tingkat patologis.

". Pato%isiologi ;iperbilirubinemia Peningkatan kadar -ilirubin tubuh dapat terjadi pada beberapa keadaan . *ejadian yang sering ditemukan adalah apabila terdapat penambahan beban -ilirubin pada sel ;epar yang berlebihan. ;al ini dapat ditemukan bila terdapat peningkatan penghancuran +ritrosit, Polisitemia. >angguan pemecahan -ilirubin plasma juga dapat menimbulkan peningkatan kadar -ilirubin tubuh. ;al ini dapat terjadi apabila kadar protein B dan G berkurang, atau pada bayi ;ipoksia, 4sidosis. *eadaan lain yang memperlihatkan peningkatan kadar -ilirubin adalah apabila ditemukan gangguan konjugasi ;epar atau neonatus yang mengalami gangguan ekskresi misalnya sumbatan saluran empedu. Pada derajat tertentu, -ilirubin ini akan bersi%at toksik dan merusak jaringan tubuh. 5oksisitas terutama ditemukan pada -ilirubin Indirek yang bersi%at sukar larut dalam air tapi mudah larut dalam lemak. si%at ini memungkinkan terjadinya e%ek patologis pada sel otak apabila -ilirubin tadi dapat menembus sawar darah otak. *elainan yang terjadi pada otak disebut *ernikterus. Pada umumnya dianggap bahwa kelainan pada sara% pusat tersebut mungkin akan timbul apabila kadar -ilirubin Indirek lebih dari "0 mg(dl. 2udah tidaknya kadar -ilirubin melewati sawar darah otak ternyata tidak hanya tergantung pada keadaan neonatus. -ilirubin Indirek akan mudah melalui sawar darah otak apabila bayi terdapat keadaan -erat -adan .ahir /endah , ;ipoksia, dan ;ipoglikemia 0 4;, 2arkum,#$$# 1$1$0 Pemeriksaan Penun&ang a. Pada bayi cukup bulan, bilirubin mencapai kurang lebih 6mg(dl antara ")& hari setelah lahir. 4pabila nilainya lebih dari #0mg(dl tidak %isiologis. b. Pada bayi premature, kadar bilirubin mencapai puncak #0)#" mg(dl antara '), hari setelah lahir. *adar bilirubin yang lebih dari #&mg(dl tidak %isiologis. ". Pemeriksaan radiology Diperlukan untuk melihat adanya metastasis di paru atau peningkatan dia%ragma kanan pada pembesaran hati, seperti abses hati atau hepatoma !. &. 7ltrasonogra%i Digunakan untuk membedakan antara kolestatis intra hepatic dengan ekstra hepatic. -iopsy hati

#. Pemeriksaan bilirubin serum

Digunakan untuk memastikan diagnosa terutama pada kasus yang sukar seperti untuk membedakan obstruksi ekstra hepatic dengan intra hepatic selain itu juga untuk memastikan keadaan seperti hepatitis, serosis hati, hepatoma. '. Peritoneoskopi Dilakukan untuk memastikan diagnosis dan dapat dibuat %oto dokumentasi untuk perbandingan pada pemeriksaan ulangan pada penderita penyakit ini. 6. .aparatomi Dilakukan untuk memastikan diagnosis dan dapat dibuat %oto dokumentasi untuk perbandingan pada pemeriksaan ulangan pada penderita penyakit ini 1$1$1 Penatalaksanaan$ -erdasarkan pada penyebabnya, maka manejemen bayi dengan ;iperbilirubinemia diarahkan untuk mencegah anemia dan membatasi e%ek dari ;iperbilirubinemia. Pengobatan mempunyai tujuan < #. 2enghilangkan 4nemia ". 2enghilangkan 4ntibodi 2aternal dan +ritrosit 5ersensitisasi !. 2eningkatkan -adan 3erum 4lbumin &. 2enurunkan 3erum -ilirubin 2etode @ototherapi @ototherapi 5rans%usi bulbs -iliar jaringan disebut melalui in dapat Pengganti the digunakan untuk sendiri atau dikombinasi neonatus dalam yang dengan pada kulit. eksresi diabsorsi yang darah dengan menurunkan spectrum1 kadar ;al -ilirubin. 2emaparkan -ilirubin cahaya dua ke therapi pada ;iperbilirubinemia meliputi < @ototerapi, 5rans%usi Pengganti, In%us 4lbumin dan 5herapi Abat.

cahaya dengan intensitas yang tinggi 0 a bound o% %luorencent light bulbs or blue)light tak akan ini menurunkan dengan terjadi dari cara jika menjadi jaringan @otobilirubin @ototherapi menurunkan mengubah @otobilirubin. mekanisme -ilirubin tak Di mem%asilitasi isomer pembuluh berikatan

-ilirubin

terkonjugasi. -ilirubin di%usi. @otobilirubin

terkonjugasi bergerak darah

dalam

4lbumin dan dikirim ke ;ati. @otobilirubin kemudian bergerak ke +mpedu dan

diekskresi konjugasi ketika -ilirubin, @ototherapi

ke oleh sinar tetapi

dalam ;ati

Deodenum 046ery dan peranan dapat

untuk 5aeusch,

dibuang #$8&1. dapat penyebab

bersama ;asil

%eses

tanpa melalui dan

proses terbentuk urine. kadar

@otodegradasi peningkatan

mengoksidasi mempunyai tidak

-ilirubin dalam mengubah

dikeluarkan *ekuningan

pencegahan

;emolisis

dapat menyebabkan 4nemia. 3ecara umum @ototherapi harus diberikan pada kadar -ilirubin Indirek & )' mg ( dl. 8eonatus yang sakit dengan berat badan kurang dari #000 gram harus di @ototherapi dengan konsentrasi -ilirubun ' mg ( dl. -eberapa ilmuan mengarahkan untuk memberikan @ototherapi Propilaksis pada "& jam pertama pada -ayi /esiko 5inggi dan -erat -adan 5ran%usi Pengganti 5rans%usi Pengganti atau Imediat diindikasikan adanya %aktor)%aktor < #. 5iter anti /h lebih dari # < #6 pada ibu. ". Penyakit ;emolisis berat pada bayi baru lahir. !. Penyakit ;emolisis pada bayi saat lahir perdarahan atau "& jam pertama. &. 5es 9oombs Positi% '. *adar -ilirubin Direk lebih besar !,' mg ( dl pada minggu pertama. 6. 3erum -ilirubin Indirek lebih dari "0 mg ( dl pada &8 jam pertama. ,. ;emoglobin kurang dari #" gr ( dl. 8. -ayi dengan ;idrops saat lahir. $. -ayi pada resiko terjadi *ern Ikterus. 5rans%usi Pengganti digunakan untuk < #. 2engatasi 4nemia sel darah merah yang tidak 3useptible 0rentan1 terhadap sel darah merah terhadap 4ntibodi 2aternal. ". 2enghilangkan sel darah merah untuk yang 5ersensitisasi 0kepekaan1 !. 2enghilangkan 3erum -ilirubin &. 2eningkatkan dengan -ilirubin Pada 0kurang /h dari Inkomptabiliti " hari1, /h diperlukan negati% trans%usi whole darah Darah golongan yang A dipilih segera tidak blood. 4lbumin bebas -ilirubin dan meningkatkan keterikatan .ahir /endah.

mengandung antigen 4 dan antigen - yang pendek. setiap & ) 8 jam kadar -ilirubin harus dicek. ;emoglobin harus diperiksa setiap hari sampai stabil.

5herapi Abat Phenobarbital dapat menstimulasi hati untuk menghasilkan en?im yang meningkatkan konjugasi -ilirubin baik diberikan sebelum dan pada ibu melahirkan. mengekresinya. hamil untuk beberapa Penggunaan penobarbital Abat hari sampai natal pada post ini beberapa masih e%ekti% minggu menjadi

pertentangan karena e%ek sampingnya 0letargi1. 9olistrisin dapat mengurangi -ilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine

sehingga menurunkan siklus +nterohepatika. 2$1$2 7ntuk keperawatan A$ Pengka&ian #. /iwayat orang tua < *etidakseimbangan ". Pemeriksaan @isik < *uning, Pallor *on6ulsi, .etargi, ;ipotonik, menangis melengking, re%leks menyusui yang lemah, Iritabilitas. !. Pengkajian Psikososial < Dampak sakit anak pada hubungan dengan orang tua, apakah orang tua merasa bersalah, masalah -onding, perpisahan dengan anak. &. Pengetahuan *eluarga meliputi < golongan darah ibu dan anak seperti /h, 4-A, Polisitemia, In%eksi, ;ematoma, Abstruksi Pencernaan dan 43I. .3 )EP A)#"A .EPERA4A%A PA!A BA5* "*PERB*L*R#B* memberikan yang keperawatan meliputi yang paripurna digunakan proses Pengkajian, Diagnosa *eperawatan, Perencanaan,

Pelaksanaan dan +6aluasi.

Penyebab keluarga

penyakit lain

dan

pengobatan, memiliki yang

perawatan sama,

lebih tingkat

lanjut,

apakah

mengenal kemampuan

yang

pendidikan,

mempelajari ;iperbilirubinemia 09indy 3mith >reenberg. #$881 B$ !*A6 3)A .EPERA4A%A Diagnosa *eperawatan Bang 2ungkin 2uncul < #. /isiko( de%isit 6olume cairan berhubungan dengan tidak adekuatnya intake cairan, serta peningkatan Insensible Hater .oss 0IH.1 dan de%ikasi sekunder %ototherapi. ". /isiko (gangguan integritas kulit berhubungan dengan ekskresi bilirubin, e%ek %ototerapi. !. /isiko hipertermi berhubungan dengan e%ek %ototerapi. &. >angguan parenting 0 perubahan peran orang tua 1 berhubungan dengan perpisahan dan penghalangan untuk gabung. '. *ecemasan meningkat berhubungan dengan therapi yang diberikan pada bayi. 6. /isiko tinggi injury berhubungan dengan e%ek %ototherapi ,. /isiko tinggi komplikasi 0trombosis, aritmia, gangguan elektrolit, in%eksi1 berhubungan dengan tran%usi tukar. 8. P* < *ern Ikterus 7$ * %ER8E )* .EPERA4A%A #. /isiko (de%isit 6olume cairan b(d tidak adekuatnya intake cairan serta peningkatan IH. dan de%ikasi sekunder %ototherapi 5ujuan < 3etelah diberikan tindakan perawatan selama !C"& jam diharapkan tidak terjadi de%icit 6olume cairan dengan kriteria < ) ) ) a. umlah intake dan output seimbang 5urgor kulit baik, tanda 6ital dalam batas normal Penurunan -- tidak lebih dari #0 % --. Inter6ensi I /asional < *aji re%lek hisap bayi 0 /asional(/ < mengetahui kemampuan hisap bayi 1 b. -eri minum per oral(menyusui bila re%lek hisap adekuat 0/< menjamin keadekuatan intake 1 c. 9atat jumlah intake dan output , %rekuensi dan konsistensi %aeces

0 / < mengetahui kecukupan intake 1 d. Pantau turgor kulit, tanda) tanda 6ital 0 suhu, ;/ 1 setiap & jam 0/ < turgor menurun, suhu meningkat ;/ meningkat adalah tanda)tanda dehidrasi 1 e. 5imbang -- setiap hari 0/ < mengetahui kecukupan cairan dan nutrisi1. ". /isiko(hipertermi berhubungan dengan e%ek %ototerapi 5ujuan < 3etelah diberikan tindakan perawatan selama !C"& jam diharapkan tidak terjadi hipertermi a. dengan kriteria suhu aksilla stabil antara !6,')!, 0 9. Inter6ensi dan rasionalisasi < Abser6asi suhu tubuh 0 aksilla 1 setiap & ) 6 jam 0/ < suhu terpantau secara rutin 1 b. 2atikan lampu sementara bila terjadi kenaikan suhu, dan berikan kompres dingin serta ekstra minum 0 / < mengurangi pajanan sinar sementara 1 c. *olaborasi dengan dokter bila suhu tetap tinggi 0 / < 2emberi terapi lebih dini atau mencari penyebab lain dari hipertermi 1. !. /isiko (>angguan integritas kulit berhubungan dengan ekskresi bilirubin, e%ek %ototerapi 5ujuan < 3etelah diberikan tindakan perawatan selama !C"& jam diharapkan tidak terjadi gangguan integritas kulit dengan kriteria < a. tidak terjadi decubitus *ulit bersih dan lembab Inter6ensi < *aji warna kulit tiap 8 jam 0/ < mengetahui adanya perubahan warna kulit 1 b. 7bah posisi setiap " jam 0/ < mencegah penekanan kulit pada daerah tertentu dalam waktu lama 1. c. d. 2asase daerah yang menonjol 0/ < melancarkan peredaran darah sehingga mencegah luka tekan di daerah tersebut 1. aga kebersihan kulit bayi dan berikan baby oil atau lotion pelembab 0 / < mencegah lecet 1

e.

*olaborasi untuk pemeriksaan kadar bilirubin, bila kadar bilirubin turun menjadi ,,' mg% %ototera%i dihentikan 0/< untuk mencegah pemajanan sinar yang terlalu lama 1

&.

>angguan parenting 0 perubahan peran orangtua1 berhubungan dengan perpisahan dan penghalangan untuk gabung. 5ujuan < 3etelah diberikan tindakan perawatan selama !C"& jam diharapkan orang tua dan bayi menunjukan tingkah laku D4ttachmentE , orang tua dapat mengekspresikan ketidak mengertian proses -ounding. Inter6ensi <

a.

-awa bayi ke ibu untuk disusui 0 / < mempererat kontak sosial ibu dan bayi 1

b. -uka tutup mata saat disusui 0/< untuk stimulasi sosial dengan ibu 1 c. 4njurkan orangtua untuk mengajak bicara anaknya 0/< mempererat kontak dan stimulasi sosial 1. d. .ibatkan orang tua dalam perawatan bila memungkinkan 0 /< meningkatkan peran orangtua untuk merawat bayi 1. e. Dorong orang tua mengekspresikan perasaannya 0/< mengurangi beban psikis orangtua1 '. *ecemasan meningkat berhubungan dengan therapi yang diberikan pada bayi. 5ujuan < 3etelah diberikan penjelasan selama "C#' menit diharapkan orang tua menyatakan mengerti tentang perawatan bayi Inter6ensi < a. *aji pengetahuan keluarga tentang penyakit pasien 0 / < mengetahui tingkat pemahaman keluarga tentang penyakit 1 b. -eri pendidikan kesehatan penyebab dari kuning, proses terapi dan perawatannya 0 / < 2eningkatkan pemahaman tentang keadaan penyakit 1 c. -eri pendidikan kesehatan mengenai cara perawatan bayi dirumah 0/ < meningkatkan tanggung jawab dan peran orang tua dalam erawat bayi1 6. /isiko tinggi injury berhubungan dengan e%ek %ototherapi hiperbilirubin dan kooperati% dalam perawatan.

5ujuan < 3etelah diberikan tindakan perawatan selama !C"& jam diharapkan tidak terjadi injury akibat %ototerapi 0 misal J konjungti6itis, kerusakan jaringan kornea 1 Inter6ensi < a. 5empatkan neonatus pada jarak &0)&' cm dari sumber cahaya 0 / < mencegah iritasi yang berlebihan1. b. -iarkan neonatus dalam keadaan telanjang, kecuali pada mata dan daerah genetal serta bokong ditutup dengan kain yang dapat memantulkan cahaya usahakan agar penutup mata tidak menutupi hidung dan bibir 0/ < mencegah paparan sinar pada daerah yang sensiti% 1 c. 2atikan lampu, buka penutup mata untuk mengkaji adanya konjungti6itis tiap 8 jam 0/< pemantauan dini terhadap kerusakan daerah mata 1 d. -uka penutup mata setiap akan disusukan. 0 / < memberi kesempatan pada bayi untuk kontak mata dengan ibu 1. e. 4jak bicara dan beri sentuhan setiap memberikan perawatan 0 / < memberi rasa aman pada bayi 1. ,. /isiko tinggi terhadap komplikasi berhubungan dengan tran%usi tukar 5ujuan < 3etelah dilakukan tindakan perawatan selama #C"& jam diharapkan tran%usi tukar dapat dilakukan tanpa komplikasi Inter6ensi < a. 9atat kondisi umbilikal jika 6ena umbilikal yang digunakan 0/ < menjamin keadekuatan akses 6askuler 1 b. -asahi umbilikal dengan 8a9l selama !0 menit sebelum melakukan tindakan 0 / < mencegah trauma pada 6ena umbilical 1. c. Puasakan neonatus & jam sebelum tindakan 0/< mencegah aspirasi 1 d. Pertahankan suhu tubuh sebelum, selama dan setelah prosedur 0 / < mencegah hipotermi e. %. 9atat jenis darah ibu dan /hesus memastikan darah yang akan ditran%usikan adalah darah segar 0 / < mencegah tertukarnya darah dan reaksi tran%usi yang berlebihan 0 Pantau tanda)tanda 6ital, adanya perdarahan, gangguan cairan dan elektrolit, kejang selama dan sesudah tran%usi

0/ < 2eningkatkan kewaspadaan terhadap komplikasi dan dapat melakukan tindakan lebih dini 1 g. amin ketersediaan alat)alat resusitati% 0/ < dapat melakukan tindakan segera bila terjadi kegawatan 1 8. P* *ern Ikterus 5ujuan < 3etelah diberikan tindakan perawatan selama !C"& jam diharapkan tanda)tanda awal kern ikterus bisa dipantau Inter6ensi < a. Abser6asi tanda)tanda awal *ern Ikterus 0 mata berputar, letargi , epistotonus, dll 1 b. *olaborasi dengan dokter bila ada tanda)tanda kern ikterus.

2$2

BA5* BERA% LA"*R RE !A" 9BBLR: -ayi -erat .ahir /endah 0--./1 adalah bayi dengan berat lahir K "'00 gr 0berat

2$2$1 !e(inisi lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam # jam setelah lahir1. H;A pada tahun #$6# mengatakan bahwa semua bayi baru lahir yang berat badannya K "'00 gr atau sama dengan "'00 gr disebut Low Birth Weight Infant 0-ayi dengan berat badan lahir rendah, --./1. -ayi berat badan lahir rendah 0--./1 ialah bayi baru lahir dengan berat badan kurang atau sama dengan "'0 gram 0H;A, #$6#1, sedangkan bayi dengan berat badan kurang dari #'00 gr termasuk bayi dengan berat badan lahir sangat rendah. Pada kongres +uropean Prenatal 2edicine II 0#$,01 di .ondon diusulkan de%inisi sebagai berikut< ) ) ) Preterin In%ant 0bayi kurang bulan< masa gestasi kurang dari "6$ hari 0!,mg1. 5erm in%ant 0bayi cukup bulan< masa gestasi "'$)"$! hari 0!, = &# mg1. Post term in%ant 0bayi lebih bulan, masa gestasi "'& hari atau lebih 0&" mg(lebih1. Ma,am BBLR #. Prematur murni Baitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari !, minggu dan berat badan lahir sesuai untuk usia kehamilan. ". Dismatur Baitu bayi dengan berat badan lahir kurang dengan berat badan yang seharusnya untuk usia kehamilan. Ini menunjukkan bayi mengalami retardasi pertumbuhan intra uterin. .lasi(ikasi BBLR --./ dapat diklasi%ikasikan sebagai berikut<

-erdasarkan -- lahir< #. --./< -- lahir K "'00 gram ". --.3/< -- lahir #000 = #'00 gram !. --.43/< -- lahir K #000 gram Berdasarkan umur kehamilan; #. *urang bulan(Preterm(Prematur 7* K !, minggu ". 9ukup bulan(@ullterm(4term 7* !, = &" minggu !. .ebih bulan(Postterm(3erotinus 7* L &" minggu 2$2$2 Eti+l+gi #.@aktor ibu < a. /iwayat kelahiran prematur sebelumnya b. Perdarahan antepartum c. 2alnutrisi d. ;idromion e. Penyakit jantung(penyakit kronis lainnya %. 7mur ibu kurang dari "0 tahun atau lebih dari !' tahun g. arak dua kehamilan yang terlalu dekat h. In%eksi i. Penderita D2 berat ". @aktor anin < a. c. 9acat bawaan *etuban pecah dini(*PD

b. *ehamilan ganda(gemili !. *eadaan sosial ekonomi yang rendah &. Idiopatik 2$2$3 a. Mani(estasi .linis #. 3ebelum bayi lahir Pada anamnese sering dijumpai adanya /iwayat abortus, partus prematurus dan lahir mati b. Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilan

c.

Pergerakan janin yang pertama terjadi lebih lambat, gerakan janin lebih lambat walaupun kehamilannya sudah agak lanjut

d. Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang seharusnya e. a. c. d. e. %. 3ering dijumpai kehamilan dengan oligradramnion gra6idarum atau perdarahan anterpartum -ayi dengan retadasi pertumbuhan intra uterin -ayi small %or date sama dengan bayi dengan retardasi pertumbuhan I ntrauterine -ayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat)alat dalam tubuhnya 0/ustam 2ochtar, #$$8 < &&$1 -erat badan K "'00 gram Panjang badan kurang atau sama dengan cm ". 3etelah bayi lahir b. -ayi premature yang lahir sebelum kehamilan !, minggu

g. *epala relati6e lebih besar dari pada badannya h. *ulit tipis i. j. l. 5ransparan .anugo banyak 7bun)ubun dan sutura lebar

k. .emak subcutan sedikit m. >enetalia imatur n. Pembuluh darah terlihat o. Peristaltic usus terlihat p. M. r. s. 2$2$' /ambut biasanya tipis, halus 5ulang rawan daun telinga belum cukup sehingga +lastisitas daun telinga masi kurang Pergerakan kurang dan masih lemah 5angisan lemah .+mplikasi #. 3indrom aspirasi mekonium, as%iksia neonatorum, sindrom distres respirasi, penyakit membran hialin ". Dismatur preterm terutama bila masa gestasinya kurang dari !' minggu !. ;iperbilirubinemia, patent ductus arteriosus, perdarahan 6entrikel otak

&. ;ipotermia, ;ipoglikemia, ;ipokalsemia, 4nemi, gangguan pembekuan darah '. In%eksi, retrolental %ibroplasia, necroti?ing enterocolitis 08+91 6. -ronchopulmonary dysplasia, mal%ormasi konginetal 2$2$/ Pat+(isi+l+gi 3emakin kecil dan semakin premature bayi, maka akan semakin tinggi risiko gi?inya. -eberapa %aktor yang memberikan e%ek pada masalah gi?i < #. 2enurunnya simpanan ?at gi?i, cadangan makanan di dalam tubuh sedikit. ;ampir semua lemak, glikogen, dan mineral seperti ?at besi, kalsium, %os%or dan seng dideposit selama 8 minggu terakhir kehamilan. Dengan demikian bayi preterm mempunyai potensi terhadap peningkatan hipoglikemia, anemia, dll ". -elum matangnya %ungsi mekanisme dari saluran pencernaan, koordinasi antara re%leks hisap dan menelan belum berkembang dengan baik sampai kehamilan !")!& minggu.Penundaan pengosongan lambung dan buruknya motilitas usus sering terjadi pada bayi preterm !. *urangnya kemampuan untuk mencerna makanan. -ayi preterm mempunyai sedikit simpanan garam empedu yang diperlukan untuk mencerna dan mengabsorbsi lemak dibandingkan dengan bayi aterm. Produksi amylase pancreas dan lipase yaitu en?im yang terlibat dalam pencernaan lemak dan karbohidrat juga. -egitu pula kadar lactase juga rendah sampai sekitar kehamilan !& minggu. &. Paru)paru yang belum matang dengan peningkatan kerja na%as dan kebutuhan kalori yang meningkat.2asalah perna%asan juga akan mengganggu makanan secara oral. '. Potensi untuk kehilangan panas akibat luas permukaan tubuh dibandingkan dengan berat badan dan sedikitnya lemak pada jaringan di bawah kulit. *ehilangan panas ini akan meningkatkan kebutuhan akan kalori. 2$2$0 Penatalaksanaan 3emua bayi berat lahir rendah akan memerlukan < #.3uhu yang tinggi dan stabil untuk mempertahankan suhu tubuh ".4tmos%er dengan kadar oksigen dan kelembaban tinggi !.Pemberaian minum secara hati hati karena ada kecenderungan terisapnya susu ke paru &.Perlindungan terhadap in%eksi '.Pencegahan kekurangan ?at besi dan 6itamin.

-ayi paling kecil yang beratnya kurang dari "000 gram dirawat telanjang dalan incubator dalam suhu !")!'o9 dengan kelembaban tinggi. 4khirnya sebelum bayi pulang mereka dirawat di dalam kamar bayi yang dingin 0"#o91 untuk menyesuaikan diri dengan suhu kamar. 6.Pemberian minum 2inuman diberikan pada bayi yang terkecil dengan kateter makanan no 6 yang terpasang terus melalui hidung bayi. .ebih baik diberikan 43I tetapi ada susu pengganti yang cukup memuaskan yaitu susu yang disesuaikan dengan 43I dengan pemberian #'0)#80 ml(kg(hr. Pedoman berikut ini merupakan pedoman yang memuaskan. 2inum dimulai bila bayi berusia & jam. a. ;ari # < "0 ml('00 gram --(hari b. ;ari " < !0 ml('00 gram --(hari c. ;ari ! < &0 ml('00 gram --(hari d. ;ari & < '0 ml('00 gram --(hari e. ;ari ' < ,' ml('00 gram --(hari ,. Perlindungan terhadap in%eksi Perlindungan ini dilakukan dengan perawatan yang aman. 3emua petugas harus mencuci tangannya dengan cermat, menggunakan krem heksakloro%en. Disediakan ruang terpisah untuk bayi yang terin%eksi dan bayi yang lahir di luar rumah sakit. Incubator memberikan lingkungan yang relati% steril untuk bayi yang terkecil, tetapi ibu harus dianjurkan untuk menyentuh bayinya melalui lubang incubator. 2$2$1 A)#"A .EPERA4A%A PA!A BA5* BBLR I. Pengkajian #. Pemeriksaan @isik berat badan bayi, apakah de%ermitas.4pakah ada perubahan pada %isik ". 3ystem perna%asan bayi

-entuk cuping hidung,dada simetris atau tidak, otot)otot perna%asan retraksi intercostae, subcla6icula, %rekuensi perna%asan, bunyi na%as ada ronchi atau tidak. !. 3istem cardio6askuler Irama dan %rekuensi denyut jantung, warna kulit < sianosis, pucat, tekanan darah.

&. 3istem pencernaan 5entukan apakah ada distensi abdominal, adakah regurgitasi, muntah < warana, bau, konsistensi, peristaltic. '. 3istem perkemihan umlah, warna, abnormalitas genetalia. 6. 3istem neuro muskuler %leksi, eCtensi, re%lek menghisap, tingkat respon, respon pupil.>erakan tubuh, sikap( posisi bayi ,. 3istem integument 5ekstur kulit, ada lesi( rash, iritasi atau tidak. II. #1 Diagnosa keperawatan dengan implementasi Diagnosa I

Potensial terjadi hipotermi b(d tidak mampu mengontrol suhu tubuh d(d sedikitnya lemak didalam tubuh, area permukaan tubuh luas, kebutuhan metabolisme tinggi. 5ujuan < 4gar suhu tubuh bayi normal /encana < #./awat bayi diruang isolasi /asional < suhu ruang isolasi lebih tinggi " dari suhu tubuh dan merupakan ruang yang netral bagi bayi. ".2onitor !.Abser6asi perut. "1 Diagnosa II Potensial in%eksi b(d imunitas tubuh rendah 5ujuan < tidak terjadi in%eksi( in%eksi dapat di kurangi /encana < #. *aji, perhatikan lokasi dan in%eksi. /asional < menetukan pilihan tindakan yang dilakukan pada bayi. ". /awat luka bayi temperature distensi aCila, obser6asi, catat dan laporkan perubahan dinding suhu klien. /asional < memantau tingkat perkembangan bayi dalam mengelola suhu badannya. abdomen, perubahan warna pada abdomen /asional < melihat sejauh mana bayi mengalami hipotermi karena bayi masih melakukan na%as

/asional < mencegah terjadinya komplikasi lenjut pada bayi. !. 4tur posisi bayi 0terlentang1 /asional < dengan posisi terlentang menghindarkan tekanan pada daerah in%eksi. !1 Diagnosa III Pola na%as tidak e%ekti% b(d perkembangan jaringan paru kurang baik d(d cairan sur%aktan kurang, otot)otot perna%asan lemah. 5ujuan < pola na%as teratur /encana < #. Abser6asi dan laporkan bila ada perubahan %rekuensi perna%asan, retraksi pada dada, cuping hidung, ekspansi dada menurun atau tidak. /asional < melihat sejauh mana kesulitan bayi berna%as serta memudahkan dalam menentukan tindakan. ". &1 Pertahankan Diagnosa IN jalan na%as dalam keadaan bersih. 0lakukan secsion1. /asional < dengan seksion jalan na%as bayi menjadi bersih dan bayi dapat berna%as dengan baik. Potensial perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b(d berat badan menurun d(d kurang mampu menghisap, 6olume lambung kecil, menurunnya motilitas gaster 5ujuan < kebutuhan nutrisi terpenuhi /encana < #. 4njurkan ibu untuk menyusui bayinya. /asional < air susu ibu sangat baik untuk pertumbuhan bayi dan merupakan kebutuhan paling utama untuk bayi. ". -erikan in%ormasi tentang pentingnya asi untuk bayi. /asional < membantu memahami tujuan dari apa yang dilakukan dan mengurangi masalah karena ketidaktahuan klien tentang pentingnya( man%aat asi untuk bayi. 2$3 BA5* PREMA%#R 2$3$1 !e(inisi -ayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang atau sama dengan !,minggu, tanpa memperhatikan berat badan lahir. 0Donna . Hong "00&1

-ayi premature adalah bayi yang lahir sebelum minggu ke !,, dihitung dari mulai hari pertama menstruasi terakhir, dianggap sebagai periode kehamilan memendek. 08elson.#$$8 dan 3acharin, #$$61 -ayi premature adalah bayi yang lahir belum cukup bulan. -erasarkan kesepakatan H;A, belum cukup bulan ini dibagi lagi menjadi !, yaitu < #. *urang bulan adalah bayi yang lahir pada usia kurang dari !, minggu. ". 3angat kurang bulan adalah bayi yang lahir pada usia kurang dari !& minggu. !. 4mat sangat kurang bulan adalah bayi yang lahir pada usia kurang dari "8 minggu. 02artono, ;ari. "00,1 Prematur adalah kelahiran bayi pada saat masa kehamilan kurang dari "'$ hari dihitung dari terakhir haid ( menstruasi ibu. 0;asuki, Ir%an. "00,1 Prematuritas murni adalah masa gestasinya kurang dari !, minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi itu. 0;assan, /usepno. "00'1 2$3$2 Eti+l+gi a. @aktor 2aternal 5oksenia, hipertensi, malnutrisi ( penyakit kronik, misalnya diabetes mellitus kelahiran premature ini berkaitan dengan adanya kondisi dimana uterus tidak mampu untuk menahan %etus, misalnya pada pemisahan premature, pelepasan plasenta dan in%ark dari plasenta b. @aktor @etal *elainan *romosomal 0misalnya trisomi antosomal1, %etus multi ganda, cidera radiasi 03acharin. #$$61 @aktor yang berhubungan dengan kelahiran premature < a. *ehamilan

#. 2al%ormasi 7terus ". *ehamilan ganda !. 5I. 3er6ik Inkompeten &. *PD

'. Pre eklamsia 6. /iwayat kelahiran premature ,. *elainan /h b. Penyakit

#. Diabetes 2aternal ". ;ipertensi *ronik !. Penyakit akut lain c. 3osial +konomi

#. 5idak melakukan perawatan prenatal ". 3tatus sosial ekonomi rendah !. 2al nutrisi &. *ehamilan remaja @aktor /esiko Persalinan Prematur < a. #. /as ". 7sia 0KL &0 tahun1 !. 3tatus sosio ekonomi rendah &. -elum menikah '. 5ingkat pendidikan rendah b. /esiko 2edis /esiko Demogra%ik

#. Persalinan dan kelahiran premature sebelumnya ". 4bortus trimester kedua 0lebih dari "C abortus spontan atau elekti%1 !. 4nomali uterus &. Penyakit)penyakit medis 0diabetes, hipertensi1 '. /esiko kehamilan saat ini <

*ehamilan multi janin, ;idramnion, kenaikan -- kecil, masalah)masalah plasenta 0misal < plasenta pre6ia, solusio plasenta1, pembedahan abdomen, in%eksi 0misal < pielone%ritis, 75I1, inkompetensia ser6iks, *PD, anomaly janin c. /esiko Perilaku dan .ingkungan

#. 8utrisi buruk ". 2erokok 0lebih dari #0 rokok sehari1 !. Penyalahgunaan alkohol dan ?at lainnya 0mis. kokain1 &. arang ( tidak mendapat perawatan prenatal d. #. 3tres ". Iritabilitas uterus !. Perestiwa yang mencetuskan kontraksi uterus &. Perubahan ser6iks sebelum awitan persalinan '. +kspansi 6olume plasma yang tidak adekuat 6. De%isiensi progesterone ,. In%eksi 2$3$3 2$3$' Mani(estasi .linis .lasi(ikasi Bayi Prematur a. Bayi prematur digaris batas @aktor /esiko Potensial

#. !, mg, masa gestasi ". "'00 gr, !"'0 gr !. #6 % seluruh kelahiran hidup &. -iasanya normal '. 2asalah < a1 *etidak stabilan

b1 *esulitan menyusu c1 Ikterik d1 /D3 mungkin muncul 6. Penampilan < a1 .ipatan pada kaki sedikit b1 Payudara lebih kecil c1 .anugo banyak d1 >enitalia kurang berkembang b. -ayi Prematur 3edang

#. !# mg = !6 gestasi ". #'00 gr = "'00 gram !. 6 % ) , % seluruh kelahiran hidup &. 2asalah < a1 *etidak stabilan b1 Pengaturan glukosa c1 /D3

d1 Ikterik e1 4nemia %1 In%eksi

g1 *esulitan menyusu h1 Penampilan < #. 3eperti pada bayi premature di garis batas tetapi lebih parah ". *ulit lebih tipis, lebih banyak pembuluh darah yang tampak

c.

Bayi Sangat Prematur

#. "& mg = !0 mg gestasi ". '00 gr = #&00 gr !. 0,8 % seluruh kelahiran hidup &. 2asalah < semua '. Penampilan < a1 *ecil tidak memiliki lemak b1 *ulit sangat tipis ,: *edua mata mungkin berdempetan 2$3$/ .+mplikasiPada Bayi Prematur a. Sindrom Gawat Napas (RDS)

5anda *linisnya < 2endengkur, na%as cuping hidung, retraksi, sianosis, peningkatan usaha na%as, hiperkarbia, asiobsis respiratorik, hipotensi dan syok b. Displasin bronco pulmaner (BPD) dan Retinopati prematuritas (ROP). 4kibat terapi oksigen, seperti perporasi dan in%lamasi nasal, trakea, dan %aring. 0Hhaley I Hong, #$$'1 c. d. Duktus rteriosus Paten (PD ) (Bobak. !""#)Necroti$ing %nterocolitas (N%&)

2$3$0

Pat+(isi+l+gi Persalinan preterm dapat diperkirakan dengan mencari %aktor resiko mayor atau minor. @aktor resiko minor ialah penyakit yang disertai demam, perdarahan per6aginam pada kehamilan lebih dari #" minggu, riwayat pielone%ritis, merokok lebih dari #0 batang perhari, riwayat abortus pada trimester II, riwayat abortus pada trimester I lebih dari " kali @aktor resiko mayor adalah kehamilan multiple, hidramnion, anomali uterus, ser6iks terbuka lebih dari # cm pada kehamilan !" minggu, ser6iks mendatar atau memendek kurang dari # cm pada kehamilan !" minggu, riwayat abortus pada trimester II lebih dari # kali, riwayat persalinan preterm sebelumnya, operasi abdominal pada kehamilan preterm, riwayat operasi konisasi, dan iritabilitas uterus. Pasien tergolong resiko tinggi bila dijumpai # atau lebih %aktor resiko mayor atau bila ada " atau lebioh resiko minor atau bila ditemukan keduanya. 0*apita selekta, "000 < ",&1

2$3$1 #. ".

Pemeriksaan !iagn+stik umlah darah lengkap < ;b(;t *alsium serum

!. +lektrolit 08a , * , 71 < gol darah 04-A1 &. >as Darah 4rteri 0>D41 < Po", Pco"

2$3$2 a.

A)#"A .EPERA4A%A PA!A BA5* PREMA%#R 1$ PE 6.A<*A !A)AR !A%A E3 A%#) 3I/*7.43I 8adi apikal mungkin cepat dam atau tidak teratur dalam batas normal0#"0 )#60dpm1 murmur jantung yang dapat didengar dapat menanadakan duktus arterious paten 0PD41.

b. 24*4848(94I/48 -erat badan K "'00 g 0' #b 8o?1

c.

8+A/A3+83A/I 5ubuh panjang, kurus , lemas dengan perut agak gendut. 7kuran kepala besar dalam hubungarnya dengan tubuh, sutura mungkin mudah di gerakkan ,%ontenetal mungkin atau tidak terbuka lebar.dapat mendemonstrasikan kedutan atau mata berputar . edema kelopak mata umum terjadi, mata mungkin merapat0 tergantung pada usia gestasi1. /e%leks tergantung pada usia gestasi< roting terjadi dengan baik pada gestasi minggu !"J koordinasi re%leks untuk menghisap ,menelan ,bernapas, biasanya terbentuk pada gestasi minggu ke)!"J komponen pertama dari re%leks moro 0 ekstasi lateral dari ektremitas atas dengan mebuka tangan 1 tampak pada gestasi minggu ke "8J komponen kedua 0 re%leksi anterior dan menangis yang dapat di dengar1 tampak pada gestasi minggu ke !".pemeriksaan dubowits menandakan usia gestasi antra minggu "& dan !,.

d. P+/84P4348 Pernapasan mungkin dakal, tidak teruturJ retraksi dia%ragmatik intermirten atau periodik 0&0) 60C(mnit1

2engorok, perna%an cuping hidung, retraksi superasternal atau substernal, atau berb agai drajat sianosis mu ngkin ada. 4danya bunyi DampelasE pada auskultasi , menandakan sindro distres perna%asan0/D31. e. *+424848 3uhu ber%luktuasi dengan mudah . 2enagis mungkin lemah. Hajah mungkin memarJ mungkin ada suksedaneum. *ulit kemerahan atau tembus pandangJ warna mungkin merah muda( kebiruan, akrosianosis, atau sianosis(pucat. .anugo terdistribusi secara luas di seluruh tubuh. +kstremitas mungkin tamapak edema. >aris telapak kaki mungkin atau mungkin tidak ada pada semua atau sebagian tepak. *uku mungkin pendek. %. 3+*374.I543 Persalinan atau kelahiran mungkin tergesa)gesa. >enetaliaJlabia minora wanita mungkin lebih besar dari labia mayor dengan klitoris menonjolJ 5estis pria mungkin tidak turun, rugea mungkin banyak atau tidak ada pada skrotum. 2$ 4. !*A6 3)A .EPERA4A%A !A * %ER8E )* P+/57*4/48 >43, *+/734*48 Dapat berhubungan dengan < ketidak seimbanagn per%usi 6entilasi , ketidak adekutan kadar sur%aktan, imaturitas otot arteriol pulmunal , imaturitas sitem sara% pusat dan sistem neoro muskular, ketidak e%ekti%an bersihan jalan na%as, anemia dan stres dingin. *emungkinan di buktikan oleh< ;43I. B48> DI;4/4P*48 dari displasia bronkopulmonal. 5ID4*48( I85+/N+83I 2andiri hiperkapnia, hipoksia, takipnia, sianosis. mempertahankan kadar po"(pco" dalam batas normal.

2enderita /D3 minimal, dengann penuruna kerja pernapasan dan tidak ada morbiditas. -ebas

# 5injau ulang in%ormasi yang berhubungan dengan kondisi bayi, seperti lama persalinan, tipe kelahiran, agar skor, kebutuhan tindakan resusitas saat kelahiran, dan obat)obatan ibu yang di gunakan selama ke hamilan ( kelahirann, termasuk betametason. Rasional < Persalinan yang lama meningkatakn resiko hipoksia, dan depresi pernapasan dapat terjadi setelah pemberian atau pengunaan obat oleh ibu. 3elain itu, bayi yang memerlukan tindakan resusitati% pada kelahiran , atau yang apgar skornya rendah, mungkin memerlukan inter6ensi lebih untuk menstabilkan gas darah dan mungkin dan mungkin menderita cedra 33P dengan kerusakan hipotalamus, yang mengontrol perna%asan.0 catatn < ppemnerian kortokosteroid pada ibu dalam minggu # kelhiran membantu mengembangkan maturitas bayi dan produksi sur%aktan ". Perhatian usia gestasi, berat badan, dan jenis kelamin. Rasional' neonatus lahir sebelim gestasi mingu ke)!0 dan ( atau brat badan kurang dari #'00 g beresiko tinggi terhadap terjadinya /D3. 3elain itu, pria " kali rentnnya dari pada wanita. 0catatan < mayoritas kematian berhubungan dengan /D3 terjadi pada bayi dengan berat badan K #'00 g1. !. *aji status perna%asan, perhatikan tanda)tanda disters perna%asan 0 miss J retraksi, perna%asan cuping hidung , mengorok, retraksi, ronki, atau krekels1. Rasional< menandakan distres Operna%asan , khususnya bila perna%asan lebih besar sri 60C(mnit setelah ' jam pertama kehidupan perna%asan mengorok menunjukan upaya untuk mempertahankan ekspensi al6eolarJ perna%asan cuping hidung adalah mekanisme kompensasi untuk menambah diameter hidung dan meningkatakan masukan oksigen. *rekels( ronki dapat menandakan %asokontriksi pulmunal yang berhubungan dengan 5D4, hipoksmia asedemia,atau imaturotas otot areterior, yang gagal untuk kontriksi sebagai respons terhadap peningkatan lkdar oksigen. &. >unakan pemantauan oksigen transkuta atau oksimeter nadi . catat kadar tiap jam, ubah sisi alat setiap !)& jam . Rasional< memberika '. pemantaaun nonin%asi6 konstan terhadap kdar oksigen, 0cataan< insu%isiensi polmunal biasanya memburuk "&)&8 jam petama, kemudian mencapai pelatian1. ;isap hidung dan oro%aring dengan hati)hati, sesuai kebutuhan btasi waktu obstruksi jalan na%as dengan kateter ')#0 detik. Abser6asi pemantauan oksigen trankutan oksimeter nadi sebelum dan selam penghisapan berikan DkantungE 6entilasi setelah penghisapan.

Rasional< mungkin perlu untuk mempertahankan kepatenan jalan na%as, khususnya pada bayi yang menerima penytilasi bayi pertem tidak mngembangkan re%lek terkoordinasi untuk menghisap menelan, dan berna%as sampai gestasi Oada minggu ke)!" sampai ke)!&. 3ilia tidak berkembang dengan penuh atau mungkin rusak dari penggunaan selam indoktrial %ase eksudat berhubngan dengang /D3 pada kira)&8 jam pascapartum dapat meperberat kesutan bayi dalam mengatsi 6agus, menyebabka bradikardi, hiposemia, bronkospasme. *antung 6entilasi meningkatkan perbaikan kadar oksigenn yang cepat . 6. Pertahankan keneetrlan suhu denngan suhu tubuh pada $,,,@ 0dalam 0,'@1./ujuk pada D*< termoregolasi, tidak e%ekti%resiko tinggi terada1. Rasional < 3tres dingin menigkatkan konsumsi oksigen bayi , dapat meningkatkan asidosis, dan selanjutnya kerusakan produksi sur%aktan. ,. Pantau masukan haluaran cairan< timbang berat badan sesuai indikasi berdasarkan protokol. Rasional < dehidrasi merusak kemampuan untuk membersihkan jalan na%as saat mukus menjadi kental. ;idrasi berlebihan dapat memperberat in%iltrat al6eolar( edema pulmonal. Penurunan berat badan dan peningkatan haluran irin daoat menandakan %ase diuretik dari /D3, biasanya mulai pada ,")$6 jam dan mendahului resolusi kondisi. 8. 5ingkatan istirahatJminimalkan rangsangan dan pengunaan energi.Posisikan bayi pada abdomen bila mungkin berikan matrasEtidak rataE sesuai indikasi Rasional< menurunkan laju metabolik dan konsumsi oksigenn. 2emungkinkan ekspansi dada optimal merangsang perna%asan dan pertumbuhan 6entrikel. $. Abser6asi terhadap tanda)tanda 6ital dan lokasi sianosis. 7ng Rasional< sianosiss adalah tanda lanjut dari poa" rendah dan tamapak sampai ada sedikit lbih da%ri ! g (dl penurunan ;b pada darah erteri sentrl. 4tau &)6 g(dl pada darah kapiler, atau sampai satursai oksigen haMnya ,')8' % dengan kadar po" &" )&# mmhg. #0. 3elidiki penyimpangan tiba)tba dari kondisi yang di hubungkan dengan sianosis, penurunan atau tidak adanya bunyi napas, pergeseran btitik tampak maksimal, penonjolan dndinng dada, hipotensi,atau disritmia jantung. Rasional <penyimpangan pernapasan yang tiba) tiba atau tidak diperkirakan dapat menandakn awitan pneomothoraks. ##. Pantau terhadap tanda)tanda nekrosis ektrokolitis 0rujuk pada D*<konstipasi , resiko tiggi terhdap diaare, resiko tinggi teradap1.

Rasional J< hipoksia dapat menyembuhkan pirau darah ke otak sehinga men urunkan sirkulasi keusus, dengan akibat lanjut dengan kerusakan sel usus damn in%asi oleh bakteri membentuk gas. .+lab+rasi #". Pantau pemeriksaan laboratorium, dengan tetaJ gra%ik seri >D4. Rasional < hopoksemia. ;iperkapnia , dan asisdosis menurunkan produksi sur%aktan kadar pao" harus '0),0 mmhg atau lebih tinngi, kadar paco" haru !')&'mmhg, dan saturasi oksigen harus $"%)$&%. #!. ;b(;t. Rasional < penurunan simpanan besi pada kelahiran, pengulangan pengambilan sampel darah, pertumbuhan cepat, dan episode henoragis meningkatakn kemungkinan bahwa bayi patrem akan anemik, sehingga menurunakan kapasitas pembawa oksigen darah.0 catatan< pemberian sel mungkin perli untuk menggantikan darah yang di ambil untuk pemeriksaan laboratorium1. #&. 5injau ulang seri sinar C dada. Rasional < atelektasis,kongesti, bronkogram udara menujukkan terjadinya /D3. #'. -erikan oksigen sesiuai kebutuhan, dengnanmasker kap, selang endotrakeal atau %entilasi mekanik dengan menggunakan tekanan jakan napas positi% konstan dan %entilasi mandotari intermiten0I2N1, atau pernapasan tekann positi% intermiten dan tekanan ekspirasi akhir positi%. Rasional< hipoksemia asdemia dapat berlanjut menurunkan produksi sur%aktan, meningkatkan tahanan 6askuler pulmonal dan 6asokontriksi, dan menyebabkan duktus arterious tetap terbuka . imaturitas hipotalamus dapat memerlukan bantuan 6entilasi untuk mempertahankan pernapasn. Pengunaan P++P dapat menurunkan kolaps jalan napas, meningkatkan pertukran gas dan menurunkan kebutuhan oksigen tingkat tinggi. #6. Pantau pemberian oksigen dan durasi pemberian. Rasional <kadar oksigen serum tinggi yang lama diakibatkan dari IPP- dan P++P0barotrauma1 dapat memredisposisikan bayi pada displasia bronkopulmunal. #,. 9atat %raksi oksigen dalam udra inspirasi 0@IA"1 setiap jam. Rasional< jumlah oksigen yang di berikan, dieCspresikan sebagai @IA" ditentukan secra indi6idu, berdasarkan pada pemantauan transkutan atau sampel darah kapiler.0catatan< kadar ooksigen tinggi lama Ptoksisitas oksigen Q. Dapat mendisposisikan bayi pada kertusakan retinal trolental %ibropasial1.

#8. 2ulai drainase postural. @isioterapi dada, atau 6ibrasi lobus setiap "jam, sesuai indikasi, perhatikan toleransi bayi terhadap proedur. Rasional< memudahkan penghilngan sekresi. .ama waktu yang digunakan untuk setiap lobus dihubu8ngkan dengan toleransi bayi. 0 bayi biasanya tidak bisa mentoleransi regimen tindakan yang penuh setiap waktu1. #$. 4spirasi isi lambung untuk tes shake. Rasional< memberikan in%ormasi yang segera akn ada atau tidak adanya sur%aktan. 3ur%aktan,, yang perli untuk meningkatakan ekspansi normal dan elastisitas al6eolibiasanya tidak ada dalam kuantitas yang cukup sampai gestasi minggu ke)!" samapi ke)!!. "0. -eri makan dengan selang nasogastrik atau orogastrik sebagai pengganti penberian makan dengan 43, bila tepat. Rasi+nal< menu runkan kebutuhan oksigen, meningkatkan istirahat, menghemat energi, dan menurunkan resiko aspirasi karena perkembangan re%leks gag buruk. "#. -erikan obat)obatan sesui indikasi< a. 8atrrium bikarbonat. Rasional< bila tindakan meningkatkan %rekuensi pernapasan atau memperbaiki 6entilasi tidak cukup untuk memperbaiki asidosis. Penggunaan natrium bikarbonat yang hati)hati dapat mengembalikan ph ke dalam rentang normal. b. 3ur%aktan0arti%isial atau eksogen1. Rasional < 2ungkin di berikan pada kelahiran atau setelah diagnosis /D3 untuk menurunkan beratnya kondisi dan komplikasi yang berhubungan e%ek dapat berakjir sampai ," jam. "". -antu dengan aspirasi jarum toresentesis, atau pemasangan selang dada. Rasional< mengembankan kembali paru melalui mengeluarkan udara atau cairan yang terjebak. 2embuat kembal tekanan negati% dn meninkatkan pertukaran gas. -. PA.4 P+84P4348, 5ID4* +@+*5I@ Dapat berhubungan dengan < imatiritas pusat perna%asan, keterbatasan perkembangan otot, penurunan energi. Depresi berhubungan dengan obat dan ketidak seimbangan metabolik. *emungkinan di buktikan oleh < dispnea, takipneaa, periode aonea, perna%asan cuping hidung , penggunaan bantuan otot, sianosis , >D4 abnormal, takikardia.

;43I. B48> DI ;4/4P*48 8+A8454. 4*48<

2empertahankan pola perna%asan

periodik 0 periode apenik berakhir ')#0 dtk diikuti dengan periode pendek 6entilasi cepat1. Dengan membran mukosa merah muda dan %rekuensi jantung D-8. 5I8D4*48( I85+/N+83I 2andiri #. *aji %rekuensi perna%asan dan pola perna%asan. Perhatikan adanya apnea dan perubahan %rekuensi jantung , tonus jantung, tonus otot, dan warna kulit berkenaan dengan prosedur atau perawatan. .akukan pemantauan jantung dan perna%asan yang kontinu. Rasional < membantu dalam memberikan periode perpytaran pern%asan normal dari serangan apneik sejati, yang terutama sering terjadi seblum gestasi mingu ke)!0. ". !. ;isap jalan na%as sesuai kebutuhan. Rasional < 2enghilangkan mucus yang menyumbat jalan napas. 5injau ulang riwayat ibu terhadap obat)obatan yang dapat memperberat depresi pernapasan pada bayi. Rasional < madnesium sul%at dan narkotik menekan pusat perna%asan akti%itas 33P. Ikan &. Posisikan bayi pada abdomen atau posisi telentang dengan gulungan pokok di bawah bahu untuk menghasilkan sedikit hiperektensi . Rasional< posisi ini dapat memoermudah perna%asan dan menurunkan episode apneik, khususnya pada adanya hipoksia, asidosis metabolik, atau hiperkapnia. '. Pertahankan suhu tubuh optimal.0rujuk pada D*< termoregulasi , tidak e%ekti%, resiko tinggi terhadap1. Rasional< bahkan adanya sedikit peningkatan atau penurunn suhu lingkungan dapat menimbulkan apnea. 6. -erikan rangsangan taktil yang segera.0 mis, gosokan punggung bayi1 bila terjadi apnea. Pergatikan adanya sianosis, bradikardi, atau hipotonia. 4njurakan kontak orang tua. Rasional< merangsang 33P untuk meningkatkan gerakan tubuh dan kembalinya perna%asan spontan. *adang)kadang, bayi mengalami kejadian apnea lebih sedikit atau tidak ada , atau bradikardia bila orangtua menyentuh dan bicara pada mereka. ,. 5empatkan bayi pada matras bergelombang. Rasional< gerakan memberikann rangsangan, yang dapat menurunkan kejadian apnneik.

*aloborasi 8. Pantau pemeriksaan laboratorium 02is,. >D4, glikosa serum, elekrolit, kultur,mdan kadar obat1 sesuai indikasi. Rasional' hipoksia, asidosis metabolik, hiperkapnia, hipoglekimia, hipokalsemia,dan sepsis dapat memperberat serangan apneik. 5oksisitas obat, yang menekan %ungsi perna%asan dapat terjadi karena perna%asan dapat terjadi karena keterbatasan ekskresi dan waktu paruh obat yang lama. $. -erikan oksigen sesuai indikasi.0rujukan pada D*< pertukaran gas, kerusakan1. Rasional' perbaikan kadar oksigen dan karbondioksida dapat meningkatka n pern%asan. #0. -erikan obat)obatan, sesuai indikasi< 8atrium bikarbonat. Rasional < memperbaiki asidosis. 4ntibiotik. RasionalJ mengatasi in%eksi pernapasan atau sepsis. *alsium glikonat. Rasional< hipokalsemia mempredisposisikan bayi pada apnea. 4mino%lin. Rasional< dapat meningkat akti%itas pusat perna%asan dan menurunkan sensiti%itas terhadap karbondiosida, menurunkan %rekuensi apnea. Pankuronium bromida 0pa6ulon1. Rasional< mengakibatkan relaksasi otot rangka yang mungkin perlu bila bayi scra mekanis ter6entilasi. .arutan glukosa. Rasional< mencegah hipoglikemia. 0/ujuk pada D*< nutrisi, perubahan, kurang dari kebutuhan tubuh, resikotinggi terhadap1. 9. 5+/2A.+>7.43I, 5ID4* +@+*5I@, /+3I*A 5I8>>I 5+/;4D4P. @aktor resiko dapat meliputi< perkembangan 33P imatur0 pusat regulasi suhu1. Penurunan rasio masa tubuh terhadap area permukaan, penurunan lemak subkutan . keterbtasan simpanan lemak coklat , ketidak mampuan merasakan dingin atau berkeringat. 9adangan metabolik buruk, respons mati terhadap hipotermia. Danmanipulasi dan inter6ensi medis( keperawatan yang sering.

*emungkinan di buktikan oleh< Ptidak dapat di terapkan< adanyha tanda(gejala untuk mendiagnosa aktualQ ;43I. B48> DI ;4/4P*48 8+A8454. 4*48< 2empertahankan suhu kilt (aksila dalam $',$)$$,# @0!',')!,,!@1 bebas dari tanda)tanda stres dimgin. 5I8D4*48(I85+/N+83I 2andiri #. *aji suhu dengan sering. Periksa suhu rektal pada awalnyaJ selanjutnya, periksa suhu aksila atau gunakan alat termostat dengan dasar terbuka dan penyebar hangat. 7langi setiap #' mnt selama penghangatan ulang, Rasional' hipotermia mebuat bayi cendrung pada stres dingin, penggunaan simpanan lemak coklat yang tidak dapat diperbarui bila ada, dan menurunkan sensiti%itas untuk meningkatkan kadar karbon dioksida 0 hiperkapnia1 atau penurunan kadat oksigen0 hipoksia1. 0catatan< penghangatan ulang terlalu cepat berkenaan dengan kondisi apneik, ini dapat menyebabkan depessi perna%asan lanjut sebagai pengganti pernapasan. 2engakibatkan apnea dan penurunan ambilan oksigen.1 ". 5empatkan bayi pada penghangat ,tempat tidur terbuka dengan penyebar hangat , tau tempat tidur bayi terbuka dengan pakaian tpat untuk bayi yang lebih besar tau lebih tua.gunakan bantal pemanas di bawah bayi bila perlu, dalam hubunganya dengan tempat tiidur isolet atau tebuka . Rasional J mempertahankan lngkungan termonal membantu mencegah stres dingin. !. >unakan lampu pemanas selam prosedur. 5utup penyebar hangat atau bayi dengan penutup plastik atau kertas alumunium bil tepat. Abjek pans dengan tubuh bayi, seperti stetosko, linen, dan pakaian. RasionalJ menurunkan kehilangan panas pada lingkungan yanng lebih dingin dari ruangan. &. *urangi pemajanan pada aliran udara< hindari pembukaan pagar isolette yang tidak semestinya. /asional < menurunkan kehilangan panas karena kon6eksi(konduksi. 2embatasi kehilangan panas melalui radiasi. '. 6. >anti pakaian atau linen tempat bila basah. Pertahankan kepala bayi tetap tertutup. /asional< menurunkan kehilangan melalui e6aporasi. Pantau system pengatur suhu, penyebar hangat, atau incubator. 0pertahankan batas atas pada bayi $8,6o@, tergantung pada ukuran atau usia bayi1.

Rasional < hipertemie akibat pening katan pada laju metabolisme, kebutuhan oksigen dan glukosa dan kehilangan air tidak kasat mata dapat terjadi bila suhu lingkungan yang dapat dikontrol, terlalu tinggi. ,. 8. Pertahankan kelembapan relati% '0)80%. Aksigen lembap hangat 88)$! @0!#)!&91 RasionalJ mencegah e6aporasi berlebihan , menurunkan kehilngan cairan tidak kasat mata.. Perhatikan adanya takipnea atau apnea< sianosis umum, akrosianosis , atau kulit belang< bradikardia , menangis buruk, atu latergi . e6aluasi derajat dan lokasi ikterik. 0rujukan pada2*<-ayi baru lahir<hiperbiliribinemia. Rasional' tanda)tanda ini menandakan stres dingin, yang meninkatkan konsumsi oksigen dan kalori serta mebuat bayi cendrung pada asidosis berkenaan dengan metabolisme anerobik. ;ipoytmia meningkatkan reiko kernikterus, saat asam lemak dilepasakan pada metabolisme lemak coklat bersaing dengan bilirubin untuk bagian pada albumin. 0catan < warna kulit mungkin merah terang pada peri%er, dengan sianosis terlihat pada bagian tengah sebagai akibat darike gagalan disoiasi oksihemoglobin . $. -erikan penghangatan bertahap untuk bayi yang stres dingin. Rasional< Peningkatan suhu tubuh yang cepat dapat menyebabkan konsumsi oksigen berlebihan dan apnea. #0. *aji haluaran dan berat jenis urin. Rasional' peningkatan haluaran dan peningkatan berat jenis urin di hubungkan dengan penurunan per%usi ginjal selama periode stres dingin. ##. Pantau penambahan berat badan berturut)turut. -ila penambahan berat badan tidak adekuat, tingkatkan suhu lingkingan sesuai indikasi. Rasional< ketidak adekuatan penambahan berat badan mesipunmasukan kalori tidak adekuat dapat menandakan bahwa kalori di gunakan untuk mempertahankan suhu tubuh , memerlukan penngkatan suhu lingkungan. #". Perhatikan %rekuensi dan jumlah masukan. Pantau deCtrosiC. *aji bayi terhadp muntah, distensi abdomen, atau apatis. Rasional< pemberian makan buruk ketidak stabilan biasa terjadi pada bayi dengan ketidak stabilan suhu kadar deCtrosik kurang dari &' mg(dl menadakan hipoglekimia yang memrluksn inter6ensi segera.

#!. *aji kemjuan kemampuan bayi untuk berdaptasi tergadap suhu rendah di dalam inkubator, atau pada suhu ruangann, saat mendemonstrasikan penambahan berat badan yang tepat Rasional' .alat buain dapat di gunakan bila bayi dapat memperthankan suhu tubuh stabil $,,, @ dalam udra ruangan dan dapat meningkatkan berat badan. #&. Pantau suhu bayi bila keluar dari lingkungan hangtat. -erikan in%ormasi termoregulasi kepada orangtua. Rasional' kontak di luar tempat tidur , khusunya dengan orangtua , mungkin singkat sak bila bilMa dimungkinkan untuk mencegah streCs dingi n. 0 catatan< hipertermia dapat terjdi bla bayi di gendong oleh orang tua.1 #'. Perhatikan perkembangan takikardia, warna kemerahan , dia%oresis, letarge,apnea, koma atau akti%itas kejang . Rassional'tanda)tanda hipertermia 0suhu tubuh lebih besar dari $$ @0 !,," 91. Da oat berkanjut pada kerusakan otak bil tidak teratasi. #6. +6aluiasi sumber eksternal 0 miss., %oto terapi, lampu pemanas , atau sinar matahari1. -atasi pakaian dan mandi di seka dengan spon menggunakabn air hangat. Pastikan posisi yang tepat dari alat pengukur suhu bila digunakan. Rasional< tindakan ini secra umum berhasil dalam memperbaiki hipertmia. 0 ctatan< bila hipertermia menetap menetukan posisi yang tepat dan mem%ungsikan alat pengukur suhu, kemungkinan status hipermetabolik seperti sepsis atau gejal a putus satnarkotik harus dipertimbangkan1. *olaborasi #,. Pantau pemeriksaan laboratorium,sesuai indikasi0 mis., >D4, >lukosa, serum, elektrolit, dan kadar bilirubin1. 0rujuk pada D*< petukaran gas .1 Rasional' stres dingin meningkatkan kebutuhann terhadap glukosa dan oksigen serta dapat menyebabkan masalah asam =basa bila bayi mengalami metabolisme anerobik bila kadar oksigen yang cukup tidak tersedia peningkatan kadar bilirubin inderek dapat terjadi karena pelepasan asam lemak dari metabolisme lemak coklat, dengan asam lemak bersaig dengan bilirubin pada bagian ikatan di alabumin. 4sidosis metabolok dapat juga terjadi pada hipertermia. #8. -erikan D#0 H dan ekspander 6olume secara intra6ena, bila diperlukan.

Rasional' pemberian dekstrosa mungkin perlu untuk meperbaiki hipoglikemia. ;ipotensi karena 6asodilatasi peri%er mungkin memerlukan tindakan pada bayi yang mengalami stress panas. ;ipertermia dapat menyebabkan peningkatan dehidrasi tiga sampai empat kali lipat. #$. -erikan suplemen oksigen sesuai indikasi Rasional < -ila oksigen tidak siap tersedia untuk memenuhi peningkatan kebutuhan metabolik berkenaan dengan upaya untuk meningkatkan suhu tubuh, bayi akan menggunakan metabolisme anaerobik, mengakibatkan asidosis karena pembentukan asam laktat. ;ipotermia menurunkan respons bayi praterm terhadap hipoksia dan hiperkapnia, yang menyebabkan depresi pernapasan lanjut sebagai ganti dari peningkatan %rekuensi pernapasan, mengakibatkan apnea dan penurunan ambilan oksigen. ;ipertermia karena penghangatan terlalu cepat dihubungkan dengan keadaan apnea, peningkatan kehilangan air yang tidak kasatmata dan peningkatan %rekuensi metabolik dengan peningkatan kebutuhan terhadap oksigen dan glukosa. "0. -erikan obat)obatan, sesuai indikasi < a. @enobarbital. /asional < 2embantu mencegah kejang berkenaan dengan perubahan %ungsi 33P yang disebabkan oleh hipertermia. b. D. 8atrium bikarbonat /asional< 2emperbaiki asidosis, yang dapat terjadi pada hipotermia dan hipertermia. *+*7/48>48 NA.72+ 94I/48, /I3I*A 5I8>>I 5+/;4D4P @aktor resiko dapat meliputi < 7sia dan berat badan ekstrem 0prematur, dibawah "'00 g1, kehilangan cairan berlebihan 0kulit tipis, kurang lapisan lemak, peningkatan suhu lingkungan, ginjal imatur ( kegagalan untuk mengkonsentrasikan urin1. *emungkinan dibuktikan oleh < O5idak dapat diterapkan, adanya tanda(gejala untuk menegakkan diagnosa aktualR. ;43I. B48> DI;4/4P*48 8+A8454. 4*48 < -ebas dari tanda)tanda dehidrasi atau glikosuria dengan masukan cairan sama dengan haluaran dan p;, ;t, dan berat jenis urin D-8. 2enunjukkan penambahan berat badan "0)!0g(hari. 5I8D4*48 ( I85+/N+83I 2andiri #. Dapatkan seri berat badan setiap hari dengan menggunakan skala yang sama dan pada waktu yang sama.

Rasional( -erat badan adalah indikator paling sensiti% dari keseimbangan cairan. Penurunan berat badan tidak boleh melebihi #'% dari berat badan total atau #%)"% dari berat badan total perhari. ". *etidakadekuatan penambahan berat badan dapat dihubungkan dengan ketidakseimbangan air atau ketidakadekuatan masukan kalori. -andingkan masukan dan haluaran cairan setiap shi%t dan keseimbangan kumulati% setiap periode "& jam. Pertahankan catatan setiap jam dari pengin%usan cairan intra6ena. *aji haluaran melalui pengukuran urin dari kantung penampung atau melalui penimbangan ( penghitungan popok. Pertahankan catatan akurat mengenai jumlah darah yang diambil untuk tes laboratorium. Rasional' ;aluran harus #)! ml(kg(jam, sementara kebutuhan terapi cairan kira)kira 80)#00 ml(kg(hari pada hari pertama kehidupan, meningkat sampai #"0)#&0 ml(kg(hari pada hari ke)! pasca kelahiran. Pengambilan darah untuk tes menyebabkan penurunan kadar ;b(;t. !. Pantau berat jenis urin setiap selesai berkemih, atau setiap ")& jam, dengan megaspirasi urin dari popok bila bayi tidak tahan dengan kantung penampung urin atau yang kantung penampung yang direkatkan. RasionalJ 2eskipun imaturitas ginjal dan ketidakmampuan untuk mengkonsentrasikan urin biasanya mengakibatkan berat jenis yang rendah pada bayi praterm 0rentang normal #,006 = #,0#!1, berat jenis urin ber6ariasi, memberikan tanda tingkat dehidrasi indi6idu. *adar yang rendah menandakan 6olume cairan berlebihanJ kadar lebih besar dar #,0#! menandakan ketidakcukupan masukan cairan dan dehidrasi. &. 5es urin dengan DeCtrotiC per protokol. Rasional< -ahkan pada kasus hipoglikemia, glikosuria terjadi saat ginjal yang imatur mulai mengekskresikan glukosa, yang dapat menimbulkan diuresis osmotik, meningkatkan resiko dehidrasi. '. 2inimalkan kehilangan cairan yang tidak kasatmata melalui penggunaan pakaian, suhu termonetral, dan menghangatkan atau melembabkan oksigen. Rasional' -ayi praterm kehilangan air dalam jumlah besar melalui kulit, karena pembuluh darah dekat dengan permukaan dan kadar lapisan lemak berkurang atau tidak ada. @ototerapi atau penggunaan penyebar hangat dapat meningkatkan kehilangan tidak kasatmata sampai '0% atau sebanyak "00 ml(kg(hari. 0catatan < -- bayi K #'00g 0! lb ' o?1 paling rentan terhadap kehilangan cairan tidak kasatmata1. 6. Pantau tekanan darah 05D1, nadi, dan tekanan arterial rerata 054/1

Rasional< *ehilangan "'% 6olume darah mengakibatkan syok dengan 54/ K"' mm;g menandakan hipotensi 09atatan< 5D dihubungkan dengan --J mis, bayi lebih kecil, 54/ lebih rendah1. ,. +6aluasi turgor kulit, membran mukosa, keadaan %ontanel anterior. Rasional< 9adangan cairan dibatasi pada bayi praterm. *ehilangan(perpindahan cairan yang minimal dapat dengan cepat menimbulkan dehidrasi, terlihat oleh turgor kulit yang buruk, membran mukosa kering, dan %ontanel cekung. 8. Perhatikan letargi, menangis dengan nada tinggi, distensi abdomen, peningkatan apnea, kedutan, hipotonia, atau akti6itas kejang. Rasional' 5anda)tanda ini menunjukkan hipokalsemia, yang paling mungkin terjadi selama #0 hari pertama kehidupan. $. *aji lokasi tempat masuknya cairan intra6ena setiap jam. Perhatikan edema atau kegagalan masuknya cairan. angan memeriksa posisi jarum dengan menurunkan cairan dibawah tingkat jarum. Rasional< Pembengkakan dapat menandakan terjadi in%iltrasi cairan atau plester terlalu ketat. 4liran balik darah disebabkan oleh penurunan cairan mungkin menyumbat jarum. #0. -erikan kalium klorida, kalsium glukonat #0%, dan magnesium sul%at '0%, sesuai indikasi. Pantau bradikardia yang potensial terjadi pada bayi melalui pemantau jantungJ obser6asi lokasi tempat masuknya in%us terhadap adanya tanda)tanda iritasi atau edema. Rasional< Perbaikan ketidakseimbangan elektrolit perlu untuk mempertahankan atau mencapai homeostasis. Pemberian kalsium melalui kateter 6ena umbilikal dapat menyebabkan nekrosis hepar, bila diberikan melalui arteri umbilikal, ini dapat memperberat entrokolitits nekrotisan. Pengenalan dini dan inter6ensi segera dapat membatasi e%ek)e%ek tidak baik dari in%iltrasi obatJ sperti kerapuhan, kalsi%ikasi, dan nekrosis. 09atatan< Penggantian kalsium tidak e%ekti% pada adanya de%isit magnesium1. ##. -erikan trans%usi darah. Rasional: 2ungkin perlu untuk mempertahankan kadar ;t(;b optimal dan menggantikan kehilangan darah. #". -erikan dopamin hidroklorida, sesuai indikasi. Rasional< Dapat digunakan untuk mengatasi penurunan tekanan darah, khususnya bila berhubungan dengan pemberian Pa6ulon.

.+lab+rasi #. a. b. Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi < ;t Rasional< Dehidrasi meningkatkan kadar ;t di atas nilai normal &'% ) '!%. *alsium serum dan magnesium serum. Rasional< -ayi praterm rentan pada hipokalsemia 0kadar kalsium K , mg(dl1 karena simpanan rendah, depresi rangsang paratiroid, dan stress karena hipoksia, sepsis, atau hipoglikemia. ;ipomagnesemia sering disertai hipokalsemia. c. *alsium serum. Rasional' ;ipokalsemia dapat terjadi karena kehilangan melalui selang nasogastrik, diare, ata muntah. *adar kalium berlebihan 0hiperkalemia1 dapat diakibatkan dari kesalahan penggantian, perpindahan kalium dari ruangan intraselular ke ekstraselular, asidosis, atau gagal ginjal. ". -erikan in%us parenteral < dalam jumlah L #80 ml(kg, khususnya pada PD4, displasia bronkopulmonal 0-PD1, atau enterokolitis nekrotisan 08+91. Rasional< Penggantian cairan menambah 6olume darah, membantu mengembalikan 6asokonstriksi berkenaan dengan hipoksia, asidosis, dan pirau kanan kekiri melalui PD4, dan telah membantu dalam penurunan komplikasi enterokolitis nekrotisan dan displasia bronkopulmonal. E$ 7E!ERA, R*)*.3 %* 66* %ER"A!AP, .ER#)A.A ))P @aktor resiko dapat meliputi ; ;ipoksia jaringan, perubahan %aktor pembekuan, ketidakseimbangan metabolik 0hipoglikemia, perpindahan elektrolit, peningkatan bilirubin1. *emungkinan dibuktikan oleh ; O5idak dapat diterapkan, adanya tanda(gejala untuk menegakkan diagnosa aktualR. ;43I. B48> DI;4/4P*48 8+A8454. 4*48 ; -ebas dari kejang dan tanda)tanda kerusakan 33P. 2empertahankan homeostasis dibuktikan oleh >D4, glukosa serum, kadar elektrolit dan bilirubin D-8. 5I8D4*48 ( I85+/N+83I 2andiri #. *aji upaya pernapasan. Perhatikan adanya pucat atau sianosis. Rasional< Distress pernapasan dan hipoksia mempengaruhi %ungsi serebral dan dapat merusak atau melemahkan dinding pembuluh darah serebral, meningkatkan resiko ruptur. -ila tidak

teratasi, hipoksia dapat mengakibatkan kerusakan permanen. 0/ujuk D*< pertukaran gas, kerusakan1. ". Pantau kadar DeCtrostiC, dan obser6asi adanya perilaku yang menandakan hipokalsemia atau hipokalsemia pada bayi 0mis, kacau mental, kedutan, kejang mioklonik, atau mata terbalik1. 0/ujuk D* < 8utrisi, perubahan, kurang dari kebutuhan tubuh, resiko tinggi terhadap1. Rasional' *arena kebutuhannya terhadap glukosa, otak dapat menderita kerusakan yang tidak dapat pulih bila kadar glukosa serum lebih rendah dari !0)&0 mg(dl. ;ipokalsemia 0kadar kalsium serum K , mg(dl1 sering menyertai hipokalsemia dan dapat mengakibatkan apnea dan kejang. !. Abser6asi bayi terhadap perubahan %ungsi 33P dimani%estasikan oleh perubahan perilaku, letargi, hipotonia, penonjolan atau ketegangan %ontanel, mata terbalik, atau akti%itas kejang. 3elidiki penyimpangan keadaan yang ditandai oleh menangis nada tinggi, pernapasan yang sulit, dan sianosis, yang diikuti dengan apnea, %laksid kuadriparese, tidak berespons, hipotensi, postur tonik, dan are%leksia. Rasional' 5rauma kelahiran, kapiler rapuh, dan kerusakan proses koagulasi membuat bayi beresiko terhadap IN;, khususnya bayi yang -- nya K #'00g atau gestasi dibawah !& minggu. Penegangan atau penonjolan %ontanel anterior mungkin merupakan tanda pertama dari IN;, syok hemoragi, atau peningkatan tekanan intrakranial 0P5I*1, yang dengan mudah membawa pada kematian akibat sirkulasi yang kolaps. -ayi gestasi K !" minggu dapat menjadi letargik atau hipotonik serta dapat memani%estasikan gerakan Dmata menjelajahiE yang tidak terkontrol dan kurang jalur penglihatan. 09atatan< tanda)tanda klinis dan perkembangan IN; mungkin tidak ada, sangat samar, atau tiba)tiba serta mengancam kehidupan1.

&.

7kur lingkar kepala, sesuai indikasi. Rasional< 2embantu mendeteksi kemungkinan P5I* atau hidrose%alus, yang mungkin merupakan akibat dari hemoragi subdural. ;anya !'%)'0% bayi dengan hidrose%alus berkembang secara normal.

'.

*aji warna kulit, perhatikan bukti peningkatan ikterik berkenaan dengan perubahan perilaku seperti letargi, hiperre%leksia, kacau mental, dan opistotonus. 0/ujuk pada 2*< -ayi baru lahir< ;iperbilirubinemia1. Rasional< -ayi praterm lebih rentan pada kernikterus pada kadar bilirubin lebih rendah dari bayi cukup bulan karena peningkatan kadar bilirubin sirkulasi tidak terkonjugasi melewati barier darah otak. .+lab+rasi

#. a.

Pantau pemeriksaan laboratorium, sesuai indikasi < ;t ( ;bJ >D4 Rasional< Penurunan kadar ;b atau anemia menurunkan kapasitas pembawa oksigen, meningkatkan resiko kerusakan 33P yang peramnen berkenaan dengan hipoksemia. Penurunan ;t yang tiba)tiba dapat menjadi indikator pertama dari IN;.

b.

*adar bilirubin Rasional< Peningkatan kadar bilirubin dengan cepat dapat mengakibatkan kernikterus bila tidak diatasi.

c. ". a.

-erika suplemen oksigen Rasional< ;ipokalsemia meningkatkan resiko kelemahan atau kerusakan 33P yang permanen. -antu dengan prosedur diagnostik atau terapeutik, sesuai indikasi < 3kaning tomogra%i komputer, ultrasonogra%i kranial. Rasional' 2engidenti%ikasi adanya(luasnya hemoragi, yang berman%aat dalam memprediksi kemungkinan komplikasi jangka panjang dan dalam pemilihan tindakan.

b.

Punksi lumbal Rasional<3pesimen cairan serebrospinal 09331 berdarah memastikan IN;. -eberapa rumah sakit melakukan punksi leumbal berturut)turut setiap hari untuk menurunkan 5I* dan mencegah e%ek) e%ek berbahaya dari hidrose%alus.

c.

5rans%usi tukar Rasional< 8aik atau meningkatnya kadar bilirubin dengan cepat menandakan kebutuhan terhadap trans%usi tukar 6olume ganda dengan darah A negati% untuk mengeluarkan bilirubin dan mencegah hemolisis lanjut dari sel darah merah 03D21.

d.

Nentrikulopunksi atau tap.

Rasional< 2ungkin digunakan untuk mengeluarkan kelebihan darah dari 6entrikel, meskipun pemeriksaan tidak menandakan adanya perubahan dalam hasil. e. Penempatan pirau 6entrikuloperitoneal. Rasional< Dilatasi 6entrikel progresi% tidak responsi% pada tindakan lain dapat memrlukan inter6ensi pembedahan untuk memperbaiki atau mencegah hidrose%alus. !. a. -erikan obat)obatan, sesuai indikasi < *alsium, magnesium, natrium bikarbonat, dan atau glukosa. Rasional' Perbaikan ketidakseimbangan membantu mencegah akti6itas kejang neonatus, yang dapat terjadi pada respons terhadap keadaan metabolik sementara. b. c. @enobarbital Rasional' 2embantu untuk mengontrol kejang akut serta status epileptikus pada bayi baru lahir. @enitoin atau dia?epam Rasional' 2ungkin digunakan bila obat antiepileptik lain tidak berhasil dalam mengontrol akti%itas kejang. 09atatan < Dosis harus berdasarkan pada pembuluh darah1. d. @urosemid, aseta?olamid, atau steroid. Rasional' 2embantu menurunkan tekanan intrakranial, dan mengatasi e%ek)e%ek sekunder dari perdarahan. e. %. Nitamin + Rasional' 3i%at antioksidan melindungi membran 3D2 terhadap hemolisis. Indometasin Rasional' Pemberian IN dapat memperbaiki ketidakseimbangan hemodinamik melalui penutupan duktus arteriosus paten. &. -antu dengan penggantian cairan atau pembatasan Rasional' Per%usi serebral tergantung pada 6olume sirkulasi adekuat. 09atatan< cairan mungkin tidak dibatasi pada kasus hipertonisitas, kerusakan 33P dengan perdarahan, atau palsi serebral1.

BAB 3 PE #%#P 3$1 .esimpulan ;iperbilirubin adalah keadaan icterus yang terjadi pada bayi baru lahir, yang dimaksud dengan ikterus yang terjadi pada bayi baru lahir adalah meningginya kadar bilirubin di dalam jaringan ekstra6askuler sehingga terjadi perubahaan warna menjadi kuning pada kulit, konjungti6a, mukosa dan alat tubuh lainnya. 08gastiyah, "0001 8ilai normal< bilirubin indirek 0,! = #,# mg(dl, bilirubin direk 0,# = 0,& mg(dl. --./ adalah bayi baru lair yang berat badannya saat lair kurang dari "'00 gram. --./ sangat membutuhkan penanganan khusus karena bayi --./ sangat rentan terhadap in%eksi maupun hipotermi. Aleh karena itu, perlu penanganan antara lain < #. Pengaturan suhu lingkungan ". Pengawasan nutrisi ( makanan !. Pemberian A" &. Pencegahan in%eksi '. Penimbangan secara ketat

2asalah *esehatan pada bayi prematur, membutuhkan asuhan keperawatan, dimana pada bayi prematur sebaiknya dirawat di rumah sakit karena masih membutuhkan cairan)cairan dan pengobatan (serta pemeriksaan .aboratorium yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan terapi pada bayi dan anak yang meliputi peran perawat sebagai ad6okad, %asilitator, pelaksanaan dan pemberi asuhan keperawatan kepada klien. 5ujuan pemberian pelayanan kesehatan pada bayi prematur dengan asuhan keperawatan secara komprehensi% adalah untuk menyelesaikan masalah keperawatan. -ayi premature adalah bayi yang lahir sebelu minggu ke !,, dihitung dari mulai hari pertama menstruasi terakhir, dianggap sebagai periode kehamilan . 3$2 saran *ita sebagai tenaga kesehatan 0keperawatan 1 harus meningkatkan kualitas pelayanan pada maternal maupun neonatal sehingga dapat mengurangi insiden terjadinya hiperbilirubin, --./,dan premature .

!A=%AR P#)%A.A -oback. "00&. )eperawatan *aternitas. +d. &. akarta < +>9. 9arpenito, .ynda uall. "00#. Buku Saku Diagnosa )eperawatan.+disi 8. akarta < +>9. Doenges, 2arilynn +. "00#. Rencana Perawatan *aternal. +d. ". akarta < +>9. 3accharin, /ossa 2. "00&. Prinsip )eperawatan Pediatrik. +d. " akarta < +>9. Hong, Donna .. "00&. Pedoman )linis )eperawatan Pediatrik. akarta< +>9 Doenges,2arilyn."00#./encana Perawatan 2aternal -ayi Dokumentasi Perawatan *lien +disi". akarta<+>9 8o6ita /egina."0##.*eperawatan 2aternitas.-ogor<>halia Indonesia http<((rheakampus.blogspot.com("0#"(##(askep)bayi)prematurS"!.html 2ansjoer, 4ri% dkk. "00". Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid I. akarta < 2edia 4sculapius @*7I Pedoman untuk Perencanaan dan

3ta% Pengajar I*4 @*7I. #$8'. Ilmu Kesehatan nak !. akarta < -agian I*4 @*7I

Вам также может понравиться